• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP OKSIGENASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASKEP OKSIGENASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP OKSIGENASI

ASKEP OKSIGENASI

1.

1. DATA SUBYEKTIFDATA SUBYEKTIF a.

a. Identitas PasienIdentitas Pasien  Nama

 Nama : Tn. K : Tn. K  Umur

Umur : : 50 50 tahuntahun Agama

Agama : : IslamIslam Alamat

Alamat : : Plumbon Plumbon Rt Rt 03/06 03/06 KarangsambungKarangsambung Jenis

Jenis kelamin kelamin : : Laki-lakiLaki-laki  No.RM

 No.RM : 064704: 064704 Dx

Dx Medis Medis : : Obs Obs dyspneudyspneu

 b.

 b. Keluhan UtamaKeluhan Utama

Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk-batuk.

c.

c. Riwayat kesehatanRiwayat kesehatan 1.

1. Riwayat kesehatan saat iniRiwayat kesehatan saat ini Pasien baru datang ke

Pasien baru datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak kIGD dengan keluhan sesak nafas sejak kemarin siang, batuk, serta lemes.emarin siang, batuk, serta lemes. 2.

2. Riwayat kesahatan dahuluRiwayat kesahatan dahulu

Pasien sebelumnya belum pernah sakit sampai rawat inap di Rumah Sakit. Pasien sebelumnya belum pernah sakit sampai rawat inap di Rumah Sakit. 3.

3. Riwayat kesehatan keluargaRiwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga pasien tidak ada penyakit menurun ataupun menular. Dalam keluarga pasien tidak ada penyakit menurun ataupun menular.

d.

d. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia HendersonPola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson

1.

1. Pola OksigenasiPola Oksigenasi

Sebelum Sakit : Pasien bernafas dengan no

(2)

Saat di kaji : Pasien bernafas dengan RR=28x/mnt, dengan alat bantu pernafasan 2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk   pauk. Pasien minum 6-7 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan kadang-kadang susu.

Saat dikaji : Pasien makan 3x sehari hanya menghabiskan ¼ porsi yang diberikan klinik  dan minum ±4-5 gelas perhari jenis air putih dan susu.

3. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Eliminasi volume tidak teridentifikasi, Warna kuning jernih, Frekwensi 6 -7/24 jam, Kesulitan tidak ada. Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari dengan konsistensi  berbentuk lunak berwarna kuning. BAK ±4-5 perhari berwarna kuning jernih

Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1x sehari. BAK ±4-5 x perhari. 4. Pola aktivitas

Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Saat dikaji : Pasien dalam beraktivitas, sebagian dibantu oleh istrinya. 5. Pola istirahat

Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari tanpa ada keluhan di malam

hari.

Saat dikaji :pasien mengatakan bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang-kadang malam tidak bisa tidur karena sesak dan batuk.

6. Personal hygine

Sebelum sakit : pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.

Saat dikaji : pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore. Klien belum keramas dan gosok gigi selama di rumah sakit.

7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Sebelum sakit : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman di dekat keluarga dan teman-temannya.

(3)

Saat dikaji :pasien mengatakan rasa tidak nyaman di rumah sakit karena sebelumnya  belum pernah rawat inap di rumah sakit.

8. Kebutuhan berpakaian

Sebelum sakit : pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang lain. Pasien mengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.

Saat dikaji : pasien berpakaian dibantu keluarga. 9. Kebutuhan berkomunikasi

Sebelum sakit : pasien dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan bahasa jawa atau  bahasa indonesia.

Saat dikaji : pasien dapat berbicara tapi terlalu jelas dan lancar menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.

10. Kebutuhan rekreasi

Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk rekreasi, pasien hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya

Saat dikaji : pasien dapat melihat keluar melalui jendela. 11. Kebutuhan belajar 

Sebelum sakit : pasien mengatakan mendapat informasi dari TV atau radio.

Saat dikaji : pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang dideritanya.

12. Pola Spiritual

Sebelum sakit : pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.

Saat dikaji : pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran.

II. DATA OBYEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

(4)

2. Kesadaran = composmentis 3. TD = 120/80mmHg 4.  N = 80x/mnt 5. S = 36˚C 6. RR = 28x /mnt  b. Pemeriksaan Fisik 

1. Kepala : bentuk mesochepal, rambut lurus pendek , rambut bersih, tidak ada lesi.

2. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak  mata, warna bola mata hitam. Sclera anikterik.

3. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sekret.

4. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen berlebih, tidak ada infeksi, selama sakit  belum pernah dibersihkan.

5. Mulut : Bibir kering, gigi agak kotor, dan terdapat karies tidak ada nyeri tekan pada langit-langit mulut, tidak ada pendarahan gusi.

6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku leher, tidak ada pembesaran vena  jugularis.

7. Dada : I : Bentuk simetris, tidak ada luka.

Pe : terdengar bunyi sonor 

Pa : tidak ada nyeri tekan

(5)

8. Abdomen: I :Tidak ada lesi,

Pe: timpani

Pa : tidak ada nyeri tekan

A: terdengar peristaltic usus

9. Integumen : Warna kulit sawo matang, jumlah rambut banyak, lembab, tidak ada lesi, turgor kulit cukup.

10. Extermitas

Akral dingin, tidak ada edema dan terpasang infuse pada tangan kanan. 11. Genetalia : tidak terpasang DC.

c. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 30 November 2010 jam 23.47

Para result Ref Range

WBC H 13,3x103/uL (N= 4,0-10,0 k/uL) Lymph 1,3x103/uL 0,8-4,0 Mid 0,7x103/uL 0,1-0,9 Gran H 11,3X103/uL 2,0-7,0 Lymph% L 9,9% 20,0-40,0 Mid% 5,3% 3,0-9,0 Gran% H 84,8 % 50,0-70,0 HGB H 16,1 g/dl 11,0-16,0 RBC 4,90x106/uL 3,50-5,50 HCT 39,9% 37,0-50,0 MCV L 81,6 fL 82,0-95,0 MCH H 32,8 pg 27,0-31,0 MCHC H 40,3 g/dl 32,0-36,0 RDW-CV 13,1 % 11,5-14,5 RDW-SD 38,4 fL 35,0-56,0 PLT 222x103/uL 150-500 MPV L 6,9 fL 7,0-11,0 PDW 15,3 15,0-17,0

(6)

PCT 0,153% 0,108-0,282

2. Kimia Darah

Macam Pemeriksaan Hasil  Nilai Normal

GDS 150 mg% 70-20 SGOT 30 U/I L : < 25 P : <21 SGPT 19 U/I L : <25 P : < 22 Ureum 21,33 mg % 10-50 Creatinin 0,85 mg % L : 0,6-1,3 P : 0,5-1,2 d. Terapi

Oral : OBH sirup 3x1 cth CTM 3x1

Injeksi : aminophilin 1 amp Rantin 2x1 mg Ampicilin 4x1 amp Dexa 3x1 amp

Infus : D 5% + drip aminophilin 1 amp 12 tpm Oksigen : 4 liter 

(7)

No Data Fokus Etiologi Masalah

1 Ds: Klien mengatakan sesak  nafas terus menerus

Do:

- sesak nafas, nafas dangkal dan cepat

- Auskultasi : wheezing di  bronkus dan area paru

- Batuk tidak produktif, sekret sulit keluar 

- RR= 28 kali permenit

Bronkospasme Pola nafas tidak 

efektif 

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pola nafas tidak efektif b.dBronkospasme

(8)

 No. No. Dx Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1 1 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24  jam, diharapkan pola nafas

kembali efektif dengan criteria hasil :

sesak berkurang, batuk   berkurang, klien dapat

mengeluarkan sputum, wheezing

 berkurang/hilang, vital dalam batas normal keadaan umum baik.

- Kaji tanda vital

- Kaji / pantau frekuensi  pernafasan catat rasio

inspirasi dan ekspirasi.

- Berikan oksigen sesuai  program dan pantau pulse

oximetry

- Berikan cairan hangat - Ajarkan latihan nafas dalam

-Kaji pasien untuk posisi yang aman, misalnya :  peninggian kepala tidak 

duduk pada sandaran

- kolaborasi dengan dokter  dalam pemberian  bronkodilator 

- Mengetahui adanya  penyimpangan data dan

untuk intervensi selanjutnya

- Takipnea biasanya ada  pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada  penerimaan selama strest/adanya proses infeksi akut. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.

- Mengurangi rasa sesak 

-  penggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme  bronkus dan relaksasi

- Dengan latihan nafas dalam dapat membantu mengurangi sesak dan melebarkan jalan nafas

- Dengan posisi ini akan mempermudah fungsi  pernafasandengan

menggunakan gravitasi.

-meminimalkan kesalahan

dalam pemberian asuhan keperawatan

(9)

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal/Waktu Implementasi Respon Paraf 

31-10-10/21.00 WIB 1-11-10/ 08.00 WIB 1-11-10/ 14.00 WIB 1-11-10/21.00 WIB -mengkaji Ku pasien - Memonitor TTV

- Memberikan cairan hangat - Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

- Menganjurkan pasien untuk  istirahat

- Memberikan terapi sesuai program

- Mengkaji KU pasien - Memonitor TTV

-Memberikan posisi semi fowler  - Mengajarkan latihan nafas dalam -menciptakan lingkungan yang nyaman

-Mengkaji KU pasien -Memonitor TTV

-Menganjurkan pasien untuk latihan tidak memakai oksigen

-Memberikan terapi sesuai program

- Mengkaji KU pasien -Memonitor TTV

- Memantau respirasi yang berbunyi seperti mendengkur 

-KU pasien sesak,batuk 

- TD : 120/80 mmHg, N : 70x/m, RR : 25 x/m

- batuk pasien agak berkurang dengan minum air hangat. - pasien dapat istirahat sebentar  Terapi yang diberikan ampicilin 4x1,rantin 2x1, dexa 2x1 jam 04.00 WIB

-KU pasien cukup namun dada masih terasa sesak.

- TD : 120/80 mmHg, N : 78x/m, RR : 24 x/m

-Pasien merasa nyaman dengan  posisi semi fowler 

- Setelah latihan nafas dalam rasa sesak berkurang

-KU pasien cukup

-TD : 140/90 mmHg, N : 80 x/m, RR :20 x/m

-pasien akan mencobanya -terapi yang diberikan dexa jam 17.00 WIB

-KU pasien cukup

-TD : 120/80 mmHg N : 86 RR : 22 x/m

(10)

VII. EV AL UA SI VIII. PEMBAHASAN

Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia, dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam proses metabolism sel tubuh. Kekurangan oksigan bisa menyebabkan hal yangat berarti bagi tubu, salah satunya adalah kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk mejamin pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut, agar terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanannya pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan garapan perawat tersendiri, oleh karena itu setiap perawat harus paham dengan manisfestasi tingkat pemenuhan

- Mengkaji pola tidur pasien -Menciptakan lingkungan yang tenang

tidak ada

-Pasien dapat tidur 6 jam

 No.  No. Dx Hari/ Tanggal Evaluasi Paraf 

1 1 Selasa, 2-11-10 S : Pasien mengatakan tidak sesak lagi dan

tidak ada keluhan

O : Pasien tampak tenang , tidak terdengar   bunyi nafas tambahan, tidak terlihat sesak.

RR :22 x/m

A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi

Menganjurkan pasien untuk latihan nafas dalam apabila sesak 

(11)

oksigen pada kliennya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tesebut.

Dalam kasus ini, pasien mengalami gangguan pernafasan yaitu dispnea. Pasien merasa sesak nafas dan batuk. Terapi yang diberikan berupa obat dan oksigen. Setelah diberikan terapi  pasien berangsur sembuh dan tidak sesak nafas lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti dari hasil perhitungan di atas apabila seluruh warga yang ada di pinggiran Kota Batam mau bekerja sama mengolah kotoran sapi mereka menjadi biogas, dengan

mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, peduli (gotong royong, kerjasama, damai),

Penyebab pada kelompok efusi pleura non maligna yang ikut dalam subjek penelitian ini dibagi atas transudat dan eksudat dan tidak ditemukan sel ganas pada sitologi

pengujian kualitas secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Unit pengolahan D- Farm melaksanakan pengujian bahan baku secara fisik dan kimia, namun untuk pengujian mikrobiologi

(2) Berdasarkan pertimbangan terhadap hal-hal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pembebanan biaya pelayanan publik dapat dilakukan pengurangan atau pembebasan sebagian

Hal ini dikarenakan karena metode RSA menggunakan 2 kunci untuk melakukan proses persandian data yang dimana kunci pertama (public key) yang digunakan untuk melakukan

O gün Çanakkale müstahkem mevkiî erkâni harbiye reisi olan Selâhaddin Adil Paşa o saatleri şöyle anlatmaktadır: “Dardanos ve Hamidiye arasında bulunan tarassud