• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

61

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT PEKANBARU PADA PERKEMBANGAN JAJANAN MANIS MARTABAK

(TINJAUAN DARI PERSPEKTIF INOVASI PRODUK) Rika Promalessy

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis persepsi masyarakat Pekanbaru pada perkembangan jajanan manis martabak ditinjau dari perspektif inovasi produk. Populasi penelitian ini adalah para pembeli jajanan manis martabak. Jumlah sampel penelitian sebanyak 90 orang yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel inovasi produk. Penelitian ini merupakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju agar pengusaha jajanan manis martabak melakukan inovasi produk.

Kata Kunci : Inovasi Produk.

PENDAHULUAN

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini sedang mengalami pertumbuhan, terutama di pekanbaru. Meski usaha skala kecil, namun perannya sangat berarti dalam upaya turut menopang perekonomian nasional dan menciptakan banyak lapangan kerja baru. Meski seseorang tidak punya ketrampilan sama sekali, mereka bebas memilih peluang bisnis UMKM apa saja yang ingin ditekuni. Di luar soal permodalan, untuk membangun sebuah usaha kecil, seseorang hanya butuh tekad dan keseriusan dalam membangun usahanya. Jumlah UMKM di Pekanbaru menjadi jumlah terbanyak dibandingkan dengan jumlah UMKM di kabupaten/kota lainnya di Riau. Data Diskop dan UMKM Riau menyebutkan bahwa Pekanbaru dengan 68.728 UMKM-nya menempati posisi pertama dalam jumlah UMKM di Riau.

Salah satu UMKM yang sedang berkembang saat ini adalah jajanan manis Martabak. Jenis jajanan martabak merupakan jenis makanan yang sudah tidak asing lagi bagi penduduk Indonesia. Bisnis berjualan martabak merupakan salah satu jenis bisnis yang potensial untuk dikembangkan. Sehingga banyak pebisnis yang tertarik untuk menjual jenis makanan ini. Bisnis ini juga tidak memerlukan modal yang besar namun memiliki untung yang lumayan besar.

(2)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

62

Semakin banyaknya pebisnis yang menjual jenis jajanan ini membuat angka persaingan pun tinggi. Sehingga pelaku UMKM berlomba-lomba melakukan pembaharuan atau inovasi terhadap barang dagangannya. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pembeli agar mau membeli produknya. Penikmat jajanan ini juga luas sehingga pedagang perlu untuk mempelajari lebih lanjut dalam memprediksi perilaku konsumen. Mempelajari perilaku konsumen perlu dilakukan oleh pelaku UMKM jika ingin memulai suatu bisnis. Dengan memprediksi perilaku konsumen, mereka bisa memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen, mereka juga dapat menjelaskan mengapa konsumen mau membeli suatu barang atau jasa, siapa yang mempengaruhi seseorang untuk membeli, kapan orang itu akan membeli, jenis dan model barang seperti apa yang akan dibeli, atau mengapa konsumen tertentu selalu mengajukan banyak pertanyaan ketika melakukan pembelian, atau sebaliknya, tidak bertanya sama sekali, atau mengapa konsumen tertentu membeli pada siang, atau sore hari, dan sebagainya. Penjelasan-penjelasan seperti ini sangat penting diketahui agar para perancang pasar dan pemasaran dapat menjual produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, banyak juga perusahaan yang gagal dalam memprediksi perilaku konsumen sehingga akhirnya gagal menguasai pasar (Sangadji dan Sopiah, 2013:4).

Walaupun jajanan martabak manis sudah di kenal lama oleh penduduk Indonesia, tetapi inovasi-inovasi atau pembaharuan perlu dilakukan, termasuk mengadakan perubahan bentuk fisik seperti desain, warna, ukuran, bungkus dan sebagainya. Dahulu martabak hanya dikenal dengan satu jenis rasa dan dengan toping yang biasa saja, namun saat ini di penuhi dengan aneka ragam pilihan rasa dan toping. Beberapa pedagang menambahkan aneka toping yang sedang hits seperti Nutella, Toblerone, Cabburry, Kitkat Green Tea, dan lain sebagainya. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Horng-Cherng Shiau bahwa inovasi produk sangat bermanfaat untuk membangun minat beli masyarakat pada pembelian suatu produk (Horng-Cherng Shiau, 2014). Menurut penelitian Diana Uliana (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap purchase intention.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rizwan Raheem Ahmad, Vishnu Parmer, & Muhammad Ahmed Amin, (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Packaging color, packaging material, design of wrapper, & innovation memiliki pengaruh positif terhadap consumer’s buying behavior. Menurut penelitian Yusri Abdilah (2015), di dapat hasil penelitian bahwa inovasi dan perilaku dalam mengembangkan produk lebih didominasi oleh desain yang diinginkan oleh intermediaries dibandingkan dengan desain yang ditawarkan oleh perusahaan.

(3)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

63

Perkembangan jajanan manis martabak yang berkembang pesat di Pekanbaru saat ini, tentunya memiliki perilaku tertentu dalam kewirausahaan yang menarik untuk dikaji. Hal ini juga bermanfaat dalam memajukan bisnis UMKM masyarakat sekitar Pekanbaru. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengkaji lebih dalam mengenai inovasi produk. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian menjadi: Bagaimana persepsi masyarakat Pekanbaru pada perkembangan jajanan manis martabak ditinjau dari perspektif inovasi produk? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi masyarakat Pekanbaru pada perkembangan jajanan manis martabak ditinjau dari perspektif inovasi produk.

Didalam penelitian Horug-Cherng Shiau (2014) dengan judul The Impact of Product Innovation on Behavior Intention: The Measurement of the Mediating Effect of the Brand Image of Japanese Anime Dolls didapat hasil penelitian bahwa Product innovation memiliki pengaruh positif terhadap brand image, Brand image memiliki pengaruh positif terhadap behavior intention, Product innovation memiliki pengaruh positif terhadap behavior intention melalui brand image. Menurut penelitian Diana Uliana (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap purchase intention. Lalu, menurut penelitian Ihda La Aleiyya, Handoyo Djoko Waluyo, & Widayanto (2014), dengan judul Pengaruh Inovasi Produk Baru, Citra Merek, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Apple iPad (Study Kasus Pada Mahasiswa Pengguna iPad di FISIP UNDIP Semarang) didapat hasil penelitian bahwa inovasi produk baru, citra merek dan harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Menurut Rizwan Raheem Ahmad, Vishnu Parmer, & Muhammad Ahmed Amin, (2014), Impact of Product Packaging on Consumer’s Buying Behavior didapat hasil penelitian bahwa Packaging color, packaging material, design of wrapper, & innovation memiliki pengaruh positif terhadap consumer’s buying behavior, dimana packaging color merupakan variable yang memiliki pengaruh yang paling kuat. Menurut Agus Susanto (2013), dengan judul Pengaruh Promosi, Harga, dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Tulis Karangmlati Demak, hasil penelitian menunjukkan promosi, harga dan inovasi produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurut penelitian Yusri Abdilah (2015), dengan judul Inovasi Dan Pengembangan Produk Ukm Handikraf Untuk Pasar Pariwisata Di Bali, di dapat hasil penelitian bahwa inovasi dan perilaku dalam mengembangkan produk lebih didominasi oleh desain yang diinginkan oleh intermediaries dibandingkan dengan desain yang ditawarkan oleh perusahaan.

(4)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

64 Berikut merupakan kerangka pemikiran :

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran

Sumber : Diadaptasi dari Shiau (2014), Aleiyya.,et.al (2014), Ahmad.,et.al (2014), Susanto (2013), Abdillah (2015)

METODE PENELITIAN

Penelitian akan dilakukan di Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah para pembeli atau konsumen jajananan manis martabak. Pembatasan jumlah sampel mengacu kepada saran dari Hair (dalam Ferdinand, 2002), bahwa ukuran sampel minimum yang digunakan dalam penelitian survei dapat dihitung dengan cara: minimum 5 x jumlah indikator variabel. Jumlah indikator variabel dalam penelitian ini adalah sebanyak 9 item. Penulis menetapkan jumlah sampel sebagai berikut : 10 x 9 indikator = 90 orang responden.

Persaingan di Pasar jajanan Manis Martabak

di Pekanbaru

Peningkatan daya saing UMKM Sektor Pangan Inovasi Produk

-Keunikan rasa -Keunikan merek -Keunikan bentuk -Daya tarik kemasan -Desain kemasan

-Minat konsumen akan produk baru

-Evaluasi konsumen akan produk baru

-Percobaan terhadap produk baru -Penerimaan terhadap produk

baru Situasi Pasar

Kegiatan Penelitian

(5)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

65

Sedangkan pemilihan sampel sendiri dilakukan secara convinience sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan kenyamanan peneliti dan responden yang bersedia untuk mengisi kuesioner.

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian

Suatu keadaan dapat menciptakan produk menjadi produk yang baru atau inovasi produk, yaitu dengan mengadakan perubahan bentuk fisik seperti desain, warna, ukuran, bungkus dan sebagainya (Swastha, 2009). Inovasi adalah sebuah ide, praktek atau objek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh seseorang atau unit adopsi lain dimana persepsi kebaruan oleh anggota dari sistem social tersebut mempengaruhi tingkat adopsi dari inovasi tersebut (Rogers, 1995 dalam penelitian Dina Uliana, 2012).

Menurut Frans M. Royan (2011), terdapat dua dimensi inovasi produk, yaitu keunikan dan kemasan, dengan indikator rasa, merek/nama, bentuk, daya tarik kemasan dan desain kemasan. Sedangkan didalam penelitian yang dilakukan oleh Aleiyya.,Et.al., (2014), inovasi produk dapat diukur melalui minat konsumen akan produk baru, evaluasi konsumen akan produk baru, percobaan terhadap produk baru, serta penerimaan terhadap produk baru.

Martabak yang merupakan makanan tradisional Indonesia ini banyak kita jumpai di kaki lima, dan biasanya menjual martabak menggunakan gerobak. Martabak biasanya dinikmati pada sore atau malam hari dan lebih nikmat jika martabak itu dalam keadaan fresh baru dimasak. Makanan yang bentuknya bulat lalu dipotong-potong ini biasanya hanya mermiliki varian rasa yang hampir semua orang menjualnya sama. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam varian rasa dari martabak tersebut. Penelitian ini dilakukan pada beberapa jenis usaha martabak manis yang merupakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kota Pekanbaru. Jenis usaha yang diteliti adalah Martabak Djoeragan, Martabak Marcopolo, dan Martabak Oteng. Kenapa peneliti memilih jenis usaha ini, karena mereka menggunakan konsep inovasi pada penjualan produknya.

Martabak Djoeragan memiliki cabang di beberapa daerah di Pekanbaru, salah satunya di Jalan Durian No.117. Usaha ini buka dari jam 15.00 sampai dengan 23.00. Martabak yang dijual atas 4 pilihan, yaitu martabak asin, martabak kering, martabak manis, dan martabak premium. Dan dari 4 pilihan jenis martabak tersebut memiliki rasa yang berbeda-beda pula, sehingga kaya rasa. Selain itu, roti martabak djoeragan ini memiliki banyak varian rasa, seperti pandan, greentea, black sweet, red velvet, taro (ubi ungu), dan orginal. jadi dari kombinasi rasa roti, rasa isi dan jenis martabak itu maka didapatkan ratusan pilihan rasa.

(6)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

66

Untuk martabak asin, martabak ini sama seperti martabak mesir. Martabak ini memiliki keunikan yaitu cara memasaknya yang lain dari biasanya. Biasanya martabak mesir dimasak pakai mentega, maka martabak asin djoeragan ini memasak martabaknya menggunakan minyak, sehingga kulit pembungkus martabak menjadi crispy. Martabak kering Djoeragan ini merupakan versi tipis dari martabak manis, dimana ketebalanny hanya ± 1 cm dan dimasak sampai kering. karna tipis ini membuat martabak kering ini lebih renyah untuk dimakan. Seperti pinggiran martabak manis yang crispy. Untuk martabak manis sama seperti martabak bandung pada umumnya. Tapi yang membuat martabak ini berbeda dari yang lain adalah pilihan rasanya yang unik. Adapun pilihan rasa yang unik itu adalah oreo. Oreo yang kita tahu biasanya langsung dikonsumsi kini hadir dalam martabak. Dan oreo ini dikombinasi dengan rasa coklat, keju, bluberry, strawberry. Untuk martabak manis ini bisa didapat dengan harga yang cukup terjangkau yaitu bekisar Rp. 14.000 – Rp. 20.000. harga ini sudah standar untuk martabak.

Ada yang unik lagi dari Martabak Djoeragan ini yaitu martabak premiumnya. Untuk martabak ini sedikit mahal harganya. Harganya yang mahal tidak membuat konsumen enggan untuk membelinya. Harganya yang mahal ini karena memang martabak premium ini ukurannya lebih besar dan untuk pilihan rasa yang unik menjadi daya tarik tersendiri dari martabak ini. Adapun rasa yang ditawarkan dari martabak premium ini adalah cappuccino dikombinasi dengan kacang atau oreo, tiramisu yang dikombin coklat, oreo dan keju, Cadbury, skippy, silverqueen chunkybar, toblerone nutella, dan ovomaltine. Untuk martabak premium ini yang banyak dipesan adalah rasa tiramisu coklat oreo. Untuk harga martabak premium ini bervariasi, mulai dari Rp.22.000-Rp.60.000.

Ciri Khas penampilan Martabak Djoeragan ini adalah semua outletny bewarna kuning, sampai kemasanya pun bewarna kuning. Ini membuat martabak Djoeragan ini mudah diingat oleh masyarakat. Dalam pemasaran Martabak ini memakai kemasan menarik yang berbentuk kotak bewarna kuning yang diberi Merek “ Martabak Djoeragan”. Kemasan ini berbeda dengan kemasan martabak pada umumnya yang menggunakan Kotak yang dibeli dipasaran tanpa melakukan penambahan merek. Dikotak juga terdapat voucher yang dapat ditukarkan dengan martabak dengan syarat tertentu. Jenis usaha yang kedua adalah Martabak Marcopolo. Jenis usaha ini baru di buka beberapa tahun ini yang beralamat di jalan HR Soebrantas No. 88.

(7)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

67

Martabak ini juga menyajikan martabak manis, premium, tipker (tipis kering), dan pizza (8-10 rasa). Untuk harga bervariasi dimulai dari martabak mini berkisar antara Rp.8000-Rp30.000, martabak medium berkisar antara Rp.15.000-Rp55.000. martabak large berkisar antara Rp.27.000-Rp.85.000, dan martabak tipis kering berkisar antara Rp.12.000-Rp.21.000. Usaha ini buka dari jam 16.00 sampai dengan 24.00.

Jenis usaha yang ketiga yang diteliti adalah Martabak Oteng. Martabak ini terkenal dengan "Martabak 8 warna" dari oreo, toblerone, nutella, ovomaltine, keju, coklat, coklat dan almond, stroberi. Martabak ini juga baru dirintis beberapa tahun ini. Namun memiliki keunikan dalam penjualan produknya. Untuk Harga juga bervariasi dari Rp.20.000-Rp.100.000. Usaha ini buka dari jam 13.00 sampai dengan 22.00 yang beralamat di jalan Pattimura No.44 Gobah. Untuk menentukan kecenderungan tanggapan responden terhadap variabel inovasi produk, maka dilakukan pengukuran sembilan indikator sebagai berikut :

Tabel 1 : Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap inovasi produk

SS S R TS STS

5 4 3 2 1

Masing-masing merek memiliki rasa yang Jumlah 30 41 19 0 0 90

1 unik satu sama lain Skor 150 164 57 0 0 371

Masing-masing pemasar menggunakan Jumlah 12 64 9 5 0 90

2 nama/merek yang unik Skor 60 256 27 10 0 353

Masing-masing pemasar membuat bentuk Jumlah 7 58 10 15 0 90

3 yang unik Skor 35 232 30 30 0 327

Masing-masing pemasar mampu mengemas Jumlah 9 34 34 13 0 90

4 produk secara menarik Skor 45 136 102 26 0 309

Masing-masing pemasar mampu mendesain Jumlah 18 41 22 9 0 90

5 kemasan secara unik Skor 90 164 66 18 0 338

Masyarakat pada dasarnya menginginkan Jumlah 35 36 13 6 0 90

6 adanya produk baru Skor 175 144 39 12 0 370

Masyarakat menilai produk-produk Jumlah 13 57 12 8 0 90

7 martabak yang ada dipasaran sangat Skor 65 228 36 16 0 345 inovatif

Masyarakat menunjukkan minat yang besar Jumlah 31 42 11 6 0 90

8 terhadap produk-produk ba ru Skor 155 168 33 12 0 368

Masyarakat bisa menerima kehadiran Jumlah 32 35 11 12 0 90 9 produk-produk ba ru yang inovatif Skor 160 140 33 24 0 357

Skor rata-rata 348.7

Kategori tanggapan terhadap inovasi produk Setuju

Kriteria Setuju Kriteria Setuju Kriteria Setuju Kriteria Setuju Kriteria Setuju Kriteria Setuju No Total Kriteria Setuju Kriteria Setuju Kriteria Setuju Indikator

(8)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

68

Jika dilihat dari informasi yang bisa ditafsirkan dari Tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap inovasi produk yang dilakukan oleh penjual jajanan manis martabak. Semakin inovasi produk yang dijual, maka konsumen akan lebih penasaran dan ingin mencoba produk yang baru tersebut. Responden juga setuju bila masing- masing merek memiliki rasa yang unik satu sama lain. Dengan variasi rasa yang berbeda, maka konsumen juga menimbulkan keinginan konsumen untuk mencoba rasa yang lain lagi. Dengan begitu, konsumen menjadi tahu perbedaan rasa yang satu dengan yang lainnya.

Responden setuju bila masing-masing pemasar menggunakan nama/merek yang unik. Dengan memiliki nama/merek yang unik merupakan daya jual tersendiri untuk produk tersebut. Semakin unik nama suatu merek dagang, maka konsumen akan semakin tertarik mencoba produk yang dijual. Oleh karena itu, perlu juga melakukan inovasi terhadap nama/merek yang kita gunakan. Responden setuju bila masing-masing pemasar membuat bentuk yang unik. Memiliki bentuk yang unik dalam penjualan martabak juga merupakan inovasi dalam produk. Martabak yang biasanya dijual dengan bentuk yang monoton, bisa dibuat dengan aneka bentuk. Seperti dibuat dengan bentuk mini.

Responden setuju bila masing-masing pemasar mampu mengemas produk secara menarik. Pengusaha juga perlu memperhatikan kemasan dalam menjual produknya. Kemasan produk yang dijual sudah memiliki bentuk yang menarik. Dapat dilihat bahwa responden setuju dengan hal tersebut. Responden juga setuju bila masing-masing pemasar mampu mendesain kemasan secara unik.

Responden setuju bila pada dasarnya masyarakat menginginkan produk baru dipasaran. Dengan adanya produk baru dipasaran, konsumen akan selalu mencoba dan membeli produk tersebut. Responden setuju bila masyarakat menilai produk-produk martabak yang ada dipasaran sangat inovatif. Hal ini dikarenakan masing-masing pengusaha selalu melakukan inovasi terhadap produk-produk yang dijualnya. Responden setuju bila masyarakat menunjukkan minat yang besar terhadap produk-produk baru. Responden juga setuju masyarakat bisa menerima kehadiran produk-produk baru yang inovatif.

Dengan adanya hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa semakin inovasi produk yang dijual maka semakin masyarakat tertarik untuk membeli produknya. Hal ini tentu berdampak pada pendapatan daerah jika banyak muncul pengusaha-pengusaha mikro. Jika semakin banyak usaha yang dibuka di Pekanbaru, maka semakin banyak menyerap tenaga kerja.

(9)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

69

KESIMPULAN

Inovasi produk perlu dilakukan oleh pengusaha bila ingin usahanya untuk maju dan berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju agar pengusaha martabak manis melakukan inovasi terhadap produk nya. Dengan semakin banyak dan berkembangnya UMKM di Pekanbaru, maka juga berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah. Bila pendapatan daerah meningkat, tentu berdampak pada kemakmuran rakyat terutama penduduk kota Pekanbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Yusri, 2015. Inovasi Dan Pengembangan Produk Ukm Handikraf Untuk Pasar Pariwisata Di Bali.

Ahmed, Rizwan Raheem, Vishnu Parmar, Muhammad Ahmed Amin, 2014. Impact of Product Packaging on Consumer’s Buying Behavior.

Aleiyya, Ihda La, Handoyo Djoko Waluy, Widayanto, 2014. Pengaruh Inovasi Produk Baru, Citra Merek, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pc Tablet Apple Ipad (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Ipad Di Fisip Undip Semarang)

Alfred, Owusu, 2013. Influences of Price And Quality On Consumer Purchase Of MobilePhone In The Kumasi Metropolis In Ghana A Comparative Study Ferdinand, Augusty, 2006. Metode Penelitian Manajemen-Pedoman Penelitian

Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi ilmu Manajemen. BP Undip, Semarang.

Riduwan, 2010. Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Alfabeta, Bandung

Riduwan dan E.A. Kuncoro, 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Andi

Horng-Cherng Shiau, 2014. The Impact of Product Innovation on Behavior Intention:The Measurement of the Mediating Effect of the Brand Image of Japanese Anime Dolls

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Susanto, Agus, 2013. Pengaruh Promosi, Harga Dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Karangmlati Demak. Skripsi.

(10)

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 2 Juni 2017

70

Uliana, Dina, 2012. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Purchase Intention (Studi pada Starbuck VIA). Skripsi.

Umar, Husein, 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Press, Jakarta

https://www.ukmriau.com/dunia-ukm/data-serta-jumlah-ukm-kota-pekanbaru-dan-riau/

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
Tabel 1 : Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap inovasi produk

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan ini peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan di SITS Dishub Kota Surabaya, setelah didapatkan izin tahapan berikutnya adalah

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa

Struktur navigasi merupakan tahapan perencanaan yang memuat tentang alur yang digunakan dalam aplikasi, struktur tersebut digunakan untuk memudahkan dalam pembuatan aplikasi media

Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche dini pada siswi kelas IV-V SD Muhammadiyah

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi persyaratan dalam Evaluasi Administrasi. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur. Penilaian

Menurut Da Silva (2008), berdasarkan hasil penelitiannya di Sri Lanka, dalam rangka pemberantasan kemiskinan, upaya yang harus dilakukan yaitu serangkaian kebijakan yang

Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan (melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya) terkait materi Dampak Mutasi pada Salingtemas