• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Praktik Klinis New

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Praktik Klinis New"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PNEUMONIA

Pengertia (Definisi) Pneumonia adalah penyakit peradangan yang mengenai parenchim paru.Sebagian besar disebabkan oleh mikro organisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil oleh hal lain ( aspirasi, radiasi ) dll

ANAMNESIS : 1. Di awali infeksi saluran nafas akut bagian atas. 2. Batuk.

3. Demam tinggi terus menerus. 4. Sesak nafas

5. Kebiruan disekitar mulut. 6. Menggigil ( pada anak ) 7. Kejang ( pada bayi ) PEMERIKSAAN FISIK : 1. Demam, suhu > 39 C

2. Dispnea 3. Takipnea

4. Retraksi dinding dada (chest indrawing) 5. Nafas cuping hidung, sianosis

6. Gerakan dinding dada dapat berkurang pada daerah yang terkena.

7. Ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena KRITERIA DIAGNOSIS : 1. Kriteria Anamnesa diatas

2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas DIAGNOSIS : PNEUMONIA

DIAGNOSIS BANDING : 1. Bronkiolitis 2. Payah jantung 3. Aspirasi benda asing 4. Abcess paru PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah Lengkap 2. Urine Lengkap 3. Foto Dada 4. Elektrolit ( Na< K< Cl )

TERAPI : 1. IVFD: sesuai umur dan berat badan. 2. Pemberian O ksigen 1 – 2 liter/menit

3. Obat-obatan: < 3bln : Ampisilin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis ditambah Gentamisin 5mg/kgbb/24 jam dalam 2 dosis.

4. > 3bln: Sakit tidak berat : Ampisilin, 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis atau Amoksisilin 50 – 100 mg/kgBB dlm 3 dosis atau Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/ dalam 4 dosis.

5. Sakit berat ( chest indrawing ) diberikan Sefalosporin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 2 dosis. EDUKASI : 1. Penjelasan perjalanan penyakit

(2)

PROGNOSIS : 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam 2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS : 1. Kriteria pulang perbaikan klinis

2. Indikator : 80% pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi

KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado

2. Pedoman Diagnosia dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008

(3)

BRONKIOLITIS

PENGERTIAN (DEFINISI) : Bronkiolitis adalah penyakit infeksi pernafasan akut bagian bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada

bronkiolus

ANAMNESIS Anak < 2 thn didahului infeksi saluran nafas akut bagian atas dengan gejala :

1. Batuk 2. Pilek

3. Demam sub febris

4. Sesak nafas makin hebat dengan nafas dangkal dan cepat

PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam

2. Dispnea dengan expiratory effort 3. Retraksi dinding dada

4. Nafas cepat dangkal dengan nafas cuping hidung 5. Sianosis sekitar hiudng dan mulut,gelisah

6. Auskultasi: Ronkhi basah halus nyaring pada akhir atau awal inspirasi

7. Perkusi : hipersonor KRITERIA DIAGNOSIS : 1. Kriteria anamnesa diatas

2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas DIAGNOSIS : BRONKIOLITIS

DIAGNOSIS BANDING 1. Asma bronkial 2. Aspirasi benda asing 3. Bronkopneumonia 4. Gagal jantung 5. Miokarditis PEMERIKSAAN PENUNJANG : 1. Darah lengkap 2. Analisa Gas Darah 3. Foto Dada

TERAPI : 1. Oksigenasi

2. IVFD, sesuai berat badan, peningkatan suhu dan status hidrasi

3. Koreksi terhadap gagngguan elektroli yang mungkin timbul

4. Antibiotik pada keadaan umu yang kurang baik, curiga infeksi sekunder.

5. Kortikosteroid : dexamethason 0,5 mg/kgbb dibagi 3-4 dosis.

6. Nebulisasi β agonis : salbutamol 0,1 mg/kgBB/dosis sehari 4- 6 kali

(4)

EDUKASI : 1. Penjelasan perlanan penyakit 2. Penjelasan perawatan dirumah PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang: perbaikan klinis

2. Indikator :80 % pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi

KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado

2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Soetomo Surabaya Edisi !!! 2008

3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008

(5)

DEMAM TIFOID

PENGERTIAN (DEFINISI) Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman garm negatif Salmonella typhi, menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1 minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.

ANAMNESIS 1. Demam berlangsung 1- 2 minggu.

2. Gangguan saluran cerna; mual muntah.obstipasi, diare.

3. Gangguan kesadaran berupa delirium, apatis,somnolen, sopor bahkan koma.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam

2. Bibir kering dan pecah-pecah

3. Lidah tertutup selapout kotor, ujung dan tepinya kemerahan.

4. Perut kembung disertai pembesaran hati dan limfa yang nyeri tekan.

KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesis diatas 2. Tanda klinis diatas

3. Laboratoris : Lekopenia,anesonofilia, Ig M Salmonela positip

DIAGNOSIS : DEMAM TIFOID DIAGNOSIS BANDING 1. Infiluenza

2. Bronkitis 3. Bronkopneumonia 4. Gastroenteritis 5. Tuberkulosa 6. Malaria 7. Sepsis 8. I S K PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap 2. Urine lengkap 3. Feses lengkap 4. Ig M Salmonela

TERAPI 1. IVFD sesuai umur dan berat badan

2. Diet tinggi kalori dan protein, lunak dan mudah dicerna.

3. Obat-obatan: Pilihan pertama:Kloramfenikol 50 mg/kgBB/hari ,terbagi dalam 3-4 dosis, oral atau iv selama 14 hari,Bila terdapat kontra indikasi pemberian kloramfenikol, dapat diberi Ampisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis selama 21 hari. Atau Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis.

(6)

Pemberian oral /intravena selam 21 hari atau

4. Kotrimoksasol dengan dosis TMP 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 kali pemberian oral selam 14 hari 5. Obat pilihan kedua adalah Cephalosporin generasi

III.

6. Obat pilihan ketiga adalah Meropenem.

7. Pada kasus berat, dapat diberi Ceftriaxone dengan dosis 50 mg/kgBB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari sekali sehari, intra vena selama 5- 7 hari

EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan dirumah

3. Menjaga higine sanitasi lingkungan tempat tinggal. PROGNOSIS Ad vitam: dubia ad bonam/malam

Ad sanationam : dubia ad bonam/malam Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang :perbaikan klinis

2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 7 hari tanpa komplikasi.

KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992

2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya Edisi III, 2008

3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008

(7)

KEJANG DEMAM

PENGERTIAN (DEFINISI) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal diatas 38º C) yang disebabkan oleh proses ektra kranium.

ANAMNESIS 1. Adanya riwayat kejang demam pada anggota keluarga.

2. Demam oleh karena infeksi saluran pernafaan atas, ottitis media, pneumonia, gatroenteritis dan infeksi saluran kemih.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam oleh krena proses ektra kranial 2. Bentuk kejang demam ada 2 yaitu :

a. Kejang demam sederhana, dengan ciri-ciri : kejang berlangsung singkat , < 15 menit kejang umum, tonik klonik umumnya berhenti sendiri tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam.

b. Kejang demam komplikata, dengan ciri-ciri : kejang lama > 15 menit kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

3. Tidak ada kelainan neurologis KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesis

2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas DIAGNOSIS : KEJANG DEMAM

DIAGNOSIS BANDING 1. Meningitis 2. Ensefalitis 3. Abcess otak PEMERIKSAAN

PENUNJANG 1.2. Tidak Rutin Untuk mencari sumber infeksi : Darah lengkap, AGD, Elektrolit

3. X ray, CT Scan, EEG ( tidak rutin ) TERAPI 1. Saat Kejang :

a. Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB/dosis iv, 0,4 – 0,6 mg/kgBB/dosis/rektal supp

b. Turunkan demam : antipiretik Parasetamol 10 mg/kgBB/dosis per oral, atau Ibuprofen 5- 10 mg/kgBB/dosis per oral 3-4 x/hari.

c. Antibiotik : sesuai penyakit dasarnya. d. Suportip : bebaskan jalan nafas, oksigen 2. Pencegahan kejang:

Kejang demam sederhana : diazepam 0,3 mg/kgBB/dosis per oral dan antipiretik saat anak demam.

(8)

3. Pencegahan Kontinu : untuk kejang komplikata dengan asam valproat 15 – 40 mg/kgBB /hari per oral dalam 2 -3 dosis

EDUKASI 1. Penjeksan perjalanan penyakit 2. Penjelasan pencegahan di rumah PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis

2. Indikator : 80% pasien pulang dalam 5 hari tanpa komplikasi.

KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992

2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008

3. Buku Ajar Neurologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia Cetakan ke -2 Jakarta 2000

(9)

HIPERBILIRUBINEMIA

PENGERTIAN (DEFINISI) Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus,sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi tampak kekuningan.

ANAMNESIS 1. Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM, gawat janin, malnutrisi intra uterin, infeksi intranatal)

2. Riwayat persalinan dengan tindakan / komplikasi. 3. Riwayat ikterus/ terapi sinar/ tranfusi tukar pada

bayi sebelumnya

4. Riwayat inkompatibilitas darah

5. Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limfa.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu)

2. Khusus: dengan cara menekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan sub kutan.

3. Berdasarkan Kramer dibagi : I. Kepala dan leher 5,0 mg%

II. Sampai badan atas (di atas umbilikus) 9,0 mg% III. Sampai badan bawah (di bawah umbilikus)

Hingga tungkai atas 11,4 mg/dl

IV. sampai lengan,tungkai Bawah lutut. 12,4 mg/dl V. Sampai telapak tangan dan kaki 16 mg/dl KRITERIA DIAGNOSIS 1. Anamneis

2. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan laboratorium.

3. Beberapa faktor resiko terjadinya hiperbilirubinemia berat :

a. Ikterus yg timbul dlm 24 jam pertama.

b. Inkompatibilitas gol darah ( Coombs test positip ) c. Usia kehamilan < 38 minggu

d. Penyakit hemolitik

e. Ikterus/terapisinar/tranfusi tukar pada bayi sebelumnya

f. Hematoma sefal, bruising.

g. ASI eksklusif (bila BB turun > 12% BB lahir ) h. Ras Asia Timur, jenis kelamin laki-laki,usia Ibu <25

thn.

i. Ikterus sebelum bayi dipulangkan j. Infant Diabetic Mother, Makrosomia b. Polisitemia

(10)

DIAGNOSIS : HIPERBILIRUBINEMIA DIAGNOSIS BANDING : SEPSIS NEONATORUM PEMERIKSAAN

PENUNJANG

1. Bilrubin Total ( Direk dan Indirek ) 2. Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya 2. Golongan darah Ibu dan tipe Rh-nya 3. Uji Coomb direk pada bayi

4. Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap 5. Sediaan hapusan darah

6. Hitung reikulosit 7. 8. G6PD

TERAPI 1. Hidrasi – pemberiaan asupan 2. Foto terapi( lihat lampiran ) 2. 3. Tranfusi tukar ( lihat lampiran ) EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit

2. Penjelasan perawatan di rumah. PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis

2. Indikator : 80% pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi

KEPUSTAKAAN 1. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak no 34 Desember 2004 hal 97-108.

2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008

3. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR PERINASIA, Jakarta 2011

(11)

SEPSIS NEONATORUM

PENGERTIAN (DEFINISI) Sepsis neonatorum merupakan sustu sinroma respons inflamasi janin disertai gejala klinis infeksi yang diakibatkan adanya kuman dalam darah pada neonatus. ANAMNESIS 1. Suhu tidak stabil.

2. Letargi

3. intoleransi minum

4. intoleransi glukosa: hiperglikemi atau hipoglikemia 5. Adanya faktor resiko:

a. faktor resiko ibu

• demam intrapartum > 38º C • persalinan kurang bulan • ketubah pecah dini > 18 jam • asfiksia antenatal atau intra partum • infeksi saluran kemih ibu.

b. faktor resiko neonatal

• Kelahiran kurang bulan

• Neonatusdgn selang endotrakea,akses vena sentral, kateter infus

• Neonatus yang minum susu formula PEMERIKSAAN FISIK 1. Tidak spesifik dan sering kali subtle.

2. Gawat nafas: apnea,takipnea dan sianosis.

3. Gejala gastrointestinal : muntah, diare, distensi abdomen, ileus dan sulit minum

4. Hippotermia (paling sering) atau hipertermia 5. Hepatomegali

6. Ikterus 7. Letargi 8. Irritability 9. Kejang

10.Fontanela menonjol atau penuh

KRITERIA DIAGNOSIS Pedoman untuk menegakkan diagnosis sepsis neonatorum dgn menggunakan kriteria sbb:

1. Keadaan umum

• Menurun (not doing well) malas minum (poor feeding), hiperttermia/hipotermia,sklerema,edema. • Sistem susunan saraf pusat

• Hipotoni,iritale,kejang,letergi,tremor,fontanela cembung, high pitch cry.Sistem saluran pernafasan • Pernafasan tidak teratur,apnea,takipnea

(>60/menit),sesak,sianosis. 2. Sistem kardiovaskuler

(12)

100x/menit),akral dingin,syok. 3. Sistem saluran pencernaan

4. Retensi lambung,hepatomegali, mencret,muntah,perut kembung

5. Sistem hematologi

6. Kuning, pucat, splenomegali, petekiae, purpura, perdarahan.

a. Possible/suspect sepsis : bila terdapat 3 gejala klinik dari 6 kelompok gejala klinik

b. Probable sepsis terdapat 3 gejala klinik dan adanya kelainan laboratorium

c. Proven sepsis : terdapat 3 gejala klinik dan kultur darah yang positif.

DIAGNOSIS : SEPSIS NEONATORUM

DIAGNOSIS BANDING Kelainan bawaan jantung, paru-paru dan organ organ lain PEMERIKSAAN

PENUNJANG

1. Darah lengkap 2. C Reaktive protein

3. Kultur darah,urine, feses (atas inikasi) 4. Urine lengkap

5. Feses lengkap 6. Foto dada

TERAPI 1. Ampisilin 200 mg/kgBB/24 jam iv 2 dosis untuk neonatus umur , 7 hari,untuk neonatus umur > 7 hari dibagi 3 dosis. Dan Aminoglikosida dosis 7,5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

2. Cefotaksim 50 mg /kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8 jam jika umur > 7 hari

3. Ceftazidime 30-50 mg/kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8jam jika umur > 7 hari

4. Bila gejala klinis memburuk dan hasil laboratorium menyokong infeksi, CRP tetap abnormal, maka diberikan Cefipime 100 mg/kgBB/hari dibeikan 2 dosis atau Meropenem 30-40 mg/kgBB/hari iv dan Amikacin 15 mg/kgB perhari iv.

5. Suportif.

EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis

2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 14 hari tanpa komplikasi

KEPUSTAKAAN 1. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dab Neonatal Emergensi Komprehensif Protokol Asuhan Neonatal hal 215 -219 JNPK_KR

2. Pedoman diagnosis Dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Edisi III 2002 3. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak. Kapita

(13)

HIPOGLIKEMIA

PENGERTIAN (DEFINISI) Hipoglikemia adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl.

ANAMNESIS 1. Riwayat bayi menderita

asfiksia,hipotermi,hipertermi,gangguan pernafasan 2. Riwayat bayi prematur.

3. Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan.(BMK) 4. Riwayat bayi kecil untuk Masa kehamilan ( KMK) 5. Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Melitus..

6. Faktor resiko hipoglikemia : a. Neonatus puasa

b. Neonatus dgn polisitemia c. Neonatus dgn eritroblastosis

7. Obat-obatan maternal misalnya steroid, beta simpatomimetik dan beta bloker.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Jitteriness 2. Sianosis

3. Kejang atau termor

4. Letargi dan menyusui yang buruk 5. Apnea

6. Tangisan yang lemah atau bernada tinggi 7. Hipotermia

8. Respiratory distress sindrom

KRITERIA DIAGNOSIS 1. Pementaun glukosa di tempat tidur merupakan tindakan yang tepat untuk penapisan dan deteksi awal. 2. Hipoglikemia harus dikonfirmasi oleh nilai serum

dari laboratorium jika memungkinkan. DIAGNOSIS : HIPOGLIKEMIA

DIAGNOSIS BANDING 1. Insufisiensi adrenal 2. Kelainan jantung 3. Gagal ginjal

4. Penyakit susunan saraf pusat 5. Sepsis

6. Asfiksia PEMERIKSAAN

PENUNJANG

1. Analisa gula darah

TERAPI 1. Monitor:

Pada hari pertama untuk bayi yg beresiko (BBLR, BMK, bayi dgn ibu DM ):

o periksa kadar glukosa saat bayi datang / umur 3 jam o Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 x pemeriksaan o kadar glukosa < 45 mg/dl atau gejala ppositip

(14)

2. Penangan hipoglikemia dengan gejala:

• Bolus glukosa 10% 2 ml/kgBB pelan-pelan dgn kecepatan 1ml/menit

• Pasang IV Dextrose 10% sesuai kebutuhan (infus glukusa 6-8 mg/kg/menit).

• Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam.

• Bila kadar glukosa masih< 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti diatas.

• Bila kadar glukosa > 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan, maka:

 IV diteruskan

 Perksa kadar glukosa tiap 12 jam

 Bila kadar glukosa turun, ulangi bolus dextrose 10% 2 ml/kgBB

 Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa tiap 12 jam, bila 2 kali pemeriksaan kadar glukosa dalam batas normal, pengukuran dihentikan. 3. Bila hipoglikemia persiten (hipoglikemia lebih dari 7

hari)

• Kosultasi endokrin.

• Terpai kortikosteroid hydrokortison 5 mg/kg/hari atau prednison 2 mg/kg/hari per oral

EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis,

2. Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 3 hari tanpa komplikasi

KEPUSTAKAAN 1. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR untuk

Pelayanan kesehatn Level I-II Perinasisa…Jakarta 2011. 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008...

(15)

GASTROENTERITIS ( DIARE ) AKUT

PENGERTIAN (DEFINISI) Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 x sehari, dengan/tanpa darah dan atau disertai lendir dalam tinja ANAMNESIS 1. Defekasi lebih dari 3 x sehari.

2. diare encer, tanpa/dsertai darah dan lendir. 3. disertai atau tanpa panas badan

4. mual ,muntah 5. perut kembung 6. 6. berat badan turun. PEMERIKSAAN FISIK 1. Suhu badan meningkat

2. Cengeng, gelisah 3. UUB cekung

4. Mata cowong dan air mata berkurang 5. Bising usus meningkat

6. Turgor kulit menurun 7. Kembung

KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesa 2. Pemeriksaan fisik DIAGNOSIS 1. Diare tanpa dehidrasi

2. Diare dehidrasi ringan (rasa haus dan oliguria ringan ) 3. Diare dehidrasi sedang (no 2 + turgor kulit turun,UUB

cekung, Mata cekung )

4. Diare dehidrasi berat (no 3 + somnolen,sopor.koma dan pernafasan Kussmaul, renjatan)

DIAGNOSIS BANDING Diare kronik PEMERIKSAAN

PENUNJANG 1. Darah lengkap 2. Elektrolit 3. Fese lengkap

TERAPI TANPA DEHIDRASI

EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah PROGNOSIS 1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam

2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam

Referensi

Dokumen terkait

Membentuk Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Teknopolitan Provinsi Lampung di lahan BPPT Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2016 dengan susunan personalia

keletihan emosi; c) keletihan emosi merupakan pengantara yang menghubungkan persepsi sokongan organisasi dan tingkah laku kerja tidak produktif; dan d) PKBO merupakan penyederhana

Teori akuntansi normatif dibentuk berdasarkan pada keyakinan para peneliti  bahwa dalam kondisi tertentu suatu fenomena seharusnya akan terjadi tanpa perlu dilakukan

kecil Adanya bidang yang memisahkan ruang Adanya ruang lain sebagai perantara Kesimpulan Dapat digunakan pada ruang-ruang yang mempunyai hubungan erat Dapat digunakan pada

Setelah proses kliping Berita Nasional, Regional dan Kota Cimahi dipindahkan ke komputer, lalu penulis mendistribusikan ke bagian terkait seperti : Asisten

Bahaya (hazard) adalah agen-agen biologis, kimia, maupun fisika yang terdapat dalam pangan dan berpotensi untuk menyebabkan efek buruk bagi kesehatan. Evidence base adalah

Penulisan skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Penulisan ini tidak menjadi sebuah skripsi

[r]