• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA ARUS MASUK FOREIGN DIRECT INVESTMENT DAN HUMAN CAPITAL DI INDONESIA DAN INDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA ARUS MASUK FOREIGN DIRECT INVESTMENT DAN HUMAN CAPITAL DI INDONESIA DAN INDIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA ARUS

MASUK

FOREIGN DIRECT INVESTMENT

DAN

HUMAN CAPITAL

DI INDONESIA DAN INDIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Raden Fiat Mahadhika Ramzy

2013110064

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN

Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2017

(2)

RECIPROCAL RELATIONSHIP BETWEEN

FOREIGN DIRECT INVESTMENT INFLOWS AND

HUMAN CAPITAL IN INDONESIA AND INDIA

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete part of the requirements

for Bachelor’s Degree in Economics

By

Raden Fiat Mahadhika Ramzy

2013110064

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS

Accredited by BAN – PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Foreign Direct Investment (FDI) banyak memberikan manfaat terhadap negara tuan rumah sebagai tujuan. Salah satunya memberikan transfer teknologi dan spillover effect

terhadap tenaga kerja negara tuan rumah. Disisi lain, kualitas human capital (HC) negara tuan rumah merupakan daya tarik bagi FDI untuk menanamkan modalnya di negara tujuan selain beberapa motif lainnya. Penelitian ini ingin menguji apakah arus masuk FDI memengaruhi kualitas human capital yang ada di negara Indonesia dan India, begitu juga sebaliknya. Selain itu juga untuk mengetahui orientasi FDI seperti apa yang masuk ke Indonesia dan India, sehingga FDI lebih banyak masuk ke India dibandingkan Indonesia. Dengan metode two stage least square yang diaplikasikan pada data time series tahun 2000-2015 ditemukan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara FDI dengan HC di negara Indonesia, namun di India hanya terdapat hubungan satu arah yaitu FDI terhadap HC tetapi tidak sebaliknya. Pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan berpengaruh positif terhadap HC di kedua negara. Di Indonesia, FDI dipengaruhi secara positif oleh HC, dan pertumbuhan ekonomi, sementara FDI dipengaruhi secara negatif oleh indeks resiko negara, perubahan nilai infrastruktur dan nilai IDB. Di India, FDI dipengaruhi secara positif oleh indeks resiko negara saja, sementara FDI dipengaruhi secara negatif oleh pertumbuhan ekonomi dan nilai IDB.

Kata kunci : Foreign Direct Investment, human capital, Indonesia, India, two stage least square.

(6)

vi

ABSTRACT

Foreign Direct Investment (FDI) provides benefits towards the host country. One of these benefits is technology transfer and spillover effect toward the host country workforce. On the other hand, the quality of human capital (HC) in the host country could be the reason for MNCs to invest there, aside from some other motives. This research aims to test whether FDI inflow affects the quality of the human capital in Indonesia and India, and vice versa. Beside that, this research wants to know the orientation of FDI that goes into Indonesia and India, so as to be able to explain why more FDIs come to India than to Indonesia. Using the method of two stage least square and applied to time series data of the year 2000-2015 it is found that there is a causal relationship between FDI and HC in Indonesia, but in India there is only one-way relationship i.e. from FDI to HC. Government spending on education and health have positive effect on HC in both countries. In Indonesia, FDI is influenced positively by HC, and economic growth, while FDI is influenced negatively by the country's risk index, change the value of the infrastructure and the value of the IDB. In India, FDI is influenced positively by country risk index, but affected negatively by the economic growth and the value of the IDB.

Keyword : Foreign Direct Investment, human capital, Indonesia, India, two stage least square.

(7)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Hubungan Timbal Balik Antara Arus Masuk Foreign Direct Investment dan Human Capital di Indonesia dan India”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan sikap terbuka dan hati yang lapang bersedia menerima kritik, saran, dan masukan dari pihak pembaca semata-mata demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini bukanlah hal yang mudah dan penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat terwujud dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, diantaranya:

1. Mamah dan Abah penulis, Ibu Dewi Mulyati dan Bapak R. Denny Setiawan AS. Terimakasih atas kasih sayang, motivasi, perhatian, dukungan materil, semangat, dan doa yang tulus dan terus-menerus selama ini.

2. Adik penulis R. Nur Azizah Afiati, R. Alfath Naufal Fiatuno, R. Nisrina Salsabiil Mirafiori, dan R. Nabiilah Athaaya Mirafiori, serta seluruh keluarga. Terimakasih atas semua perhatian, dukungan, dan doanya selama penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Januarita Hendrani, Dra, MA, Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi,

terima kasih atas waktu, ilmu, tenaga, dan segala bentuk dukungan yang tulus dan berharga sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Ibu Masniaritta Pohan, Ph. D., selaku dosen wali penulis. Terima kasih atas waktu, arahan, ilmu, dukungan, bantuan dan motivasi ibu sejak semester satu. 5. Ibu Dr. Miryam B. L. Wijaya selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan yang selalu memberi ilmu, arahan, bimbingan dan motivasi untuk mendidik mahasiswa IESP menjadi manusia yang berkualitas.

6. Ibu Noknik Karliya H, Dra., MP. Dan Bapak Ahmad Aswin Masudi, S.E., MSE. selaku dosen kajian EIP serta seluruh dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. R. Ajeng Ratna Mustika atas hiburan, bantuan, motivasi, doa, waktu, dan

(8)

viii 8. Sahabat sekaligus teman seperjuangan penulis selama kuliah Viktor Galih, Jodi Indra, Hanandito Adi, Getha, Trisfian, Ifara, Mariska, Nadia, Dikgem, Rizal, Rania, Imun, Nurkhandika, Faza, Faisal, Dikcit, Shafly, Icul, Darryl, Marbun, terima kasih atas segala kebersamaan, dukungan dan pelajarannya. Terima kasih juga untuk teman-teman IESP 2013, untuk Aceng, Tsana, Enrika, Gelischa, Kaka, Ben, Jon, Agung, Titto, Timmy, Dian, Asyifa, Feisal, Kevin, Koji, Deka, Yosi, Bang Fer, Momo, Aurel, Tari, Igun, Helena, Fina, Eno, Ellen, Chyntia, Aten dan teman-teman angkatan 2013 IESP lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

9. Teman-teman IESP UNPAR senior maupun junior dari angkatan 2009 sampai angkatan 2016 diantaranya, Mince, Gerry, Adot, Dana, Kahfi, Gege, Pandu, Ajeng, Fikry, Gereon, Jojo, Agung, Sandy, Aji, Radit, Kamila, Dwi, Bagas, Iyay, Ije, Rendra, Faishal Dwi, Ijul, Ferdy, Vicky, Rawa, Gema, Adew, Andhara, Jehoi, Karin, Nurul, Thesa, Vania, Michael, Benny, Vincent, Indhira, Bilaa, Sarah, Utami, Charamina, Mariany, Gise, Rere, Henk, Fikran, Kemal, Barata, Miun, Andrew, Tri, Radhit, Naufal, Anas, Opi, Tara, Catra, Zeisha, Gelora, Nada, Audi, Sheby, Lizzy, Laras, Matthew, Sindy, Sarah, Raisa, Rio, Rama, Aseng dan teman-teman IESP lainnya, terima kasih semua.

10. Teman-teman Risdi, Mamat, Asep, Adji, Ocan, Yudis, Novan, Indra, Fahri, Yuki, Tiara, Indira, Tiwi, Basith, Sena, Ijan, Kevin atas semangat, hiburan dan dukungannya selama ini.

11. Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan (HMPSEP) 2015/2016 khususnya Departemen Kesejahteraan Mahasiswa, Keluarga UKM Sepak Bola UNPAR, Keluarga P3M UNPAR terimakasih atas pengalaman berorganisasinya.

12. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi, terutama Pak Eko serta pihak lain yang juga berperan dalam kehidupan penulis namun tidak dapat disebutkan satu per satu, khususnya selama penulis menjalankan studi di UNPAR, penulis ucapkan terima kasih.

Bandung, 5 Juli 2017

(9)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... v ABSTRACT ... vi PRAKATA ... vii DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

1. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

1.4. Kerangka Pemikiran ...5

2. TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Teori Human Capital dan Human Capital Investment ...7

2.2. Konsep Foreign Direct Investment (FDI) ...9

2.3. Berbagai Determinan FDI ... 13

2.3.1. Human Capital ... 13

2.3.2. Infrastruktur ... 14

2.3.3. Pertumbuhan Ekonomi ... 14

2.3.4. Resiko Negara ... 15

2.3.5. Kemudahan Berbisnis ... 15

2.4. Berbagai Determinan Human Capital ... 15

2.4.1. FDI ... 15

2.4.2. Pengeluaran Pemerintah di Sektor Kesehatan ... 17

2.4.3. Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan ... 17

3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 18

3.1. Metode Penelitian ... 18

3.2. Data dan Sumber Data ... 18

3.3. Teknik Analisis dan Model Penelitian ... 19

3.4. Objek Penelitian ... 22

3.4.1. Human development Index (HDI) ... 22

3.4.2. Expenditure on Education ... 23

(10)

x

3.4.4. Foreign Direct Investment Inflows (FDI) ... 25

3.4.5. Country Risk Index (CR) ... 26

3.4.6. Gross Capital Formation (GCF) ... 27

3.4.7. Gross domestic Product Growth (GDP growth) ... 28

3.4.8. Index Doing Business (IDB) ... 29

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1. Hasil Pengolahan Data ... 30

4.2. Analisis Statistik ... 33

4.2.1. Uji Multikolinearitas ... 33

4.2.2. Uji Autokorelasi ... 34

4.2.3. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial ... 37

4.2.4. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Simultan ... 40

4.2.5. Koefisien Determinasi ... 41

4.3. Pembahasan ... 42

5. PENUTUP ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN ... A-1 RIWAYAT HIDUP PENULIS... A-4

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan arus masuk FDI di beberapa negara Asia (dalam miliar

USD) ...2

Gambar 2. GDP per kapita India dan Indonesia (USD) ...3

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Hubungan Saling Memengaruhi Diantara arus masuk FDI dan Akumulasi Human Capital ...6

Gambar 4. Grafik The human capital Investment ...8

Gambar 5. HDI di Indonesia dan India ... 22

Gambar 6. Expenditure on Education di Indonesia dan India (%) ... 23

Gambar 7. Expenditure on Health di Indonesia dan India (%) ... 24

Gambar 8. Foreign Direct Investment Inflows di Indonesia dan India (miliar $) ... 25

Gambar 9. Country Risk Index di Indonesia dan India ... 26

Gambar 10. Gross Capital Formation di Indonesia dan India (miliar $) ... 27

Gambar 11. GDP growth di Indonesia dan India (%) ... 28

Gambar 12. Index Doing Business di Indonesia dan India ... 29

Gambar 13. Pengeluaran pemerintah India di sektor kesehatan dan pendidikan tahun 2011-2015 (%) ... 44

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data dan Sumber Data ... 19

Tabel 2. Hasil Regresi Persamaan Pertama dengan HDI Sebagai Variabel Dependen (India) ... 30

Tabel 3. Hasil Regresi Persamaan Kedua dengan FDI Sebagai Variabel Dependen (India) ... 31

Tabel 4. Hasil Regresi Persamaan Pertama dengan HDI Sebagai Variabel Dependen (Indonesia) ... 31

Tabel 5. Hasil Regresi Persamaan Kedua dengan FDI Sebagai Variabel Dependen (Indonesia) ... 32

Tabel 6. Correlation Matrix Persamaan Pertama (India) ... 33

Tabel 7. Correlation Matrix Persamaan Kedua (India) ... 33

Tabel 8. Correlation Matrix Persamaan Pertama (Indonesia) ... 33

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Foreign Direct Investment (FDI) didefinisikan sebagai investasi yang melibatkan hubungan dan kepentingan jangka panjang serta pengendalian oleh investor asing langsung atau perusahaan induk di perusahaan yang berada dalam perekonomian negara lain (WIR, 2010). Istilah FDI sengaja dimunculkan untuk membedakannya dari investasi portofolio, dimana dana-dana investasinya tidak secara langsung digunakan untuk kegiatan bisnis, yakni digunakan untuk membeli saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi trend peningkatan dari arus FDI di dunia.

Menurut World Invesment Report (WIR) dalam Soltanpanah dan Karimi (2013), terjadi lonjakan arus masuk FDI ke negara-negara di dunia sejak sekitar tahun 1980. Adam dalam Li (2012) menjelaskan FDI yang masuk ke sebuah negara akan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi host country dengan dua cara, yaitu dengan menambah modal dalam negeri serta meningkatkan efisiensi melalui transfer teknologi baru, keterampilan pemasaran dan manajerial, inovasi dan implementasinya. Hingga pada tahun 2006 peningkatan arus masuk FDI ke berbagai negara di dunia mencapai 38% atau yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut diikiuti dengan semakin kuatnya perekonomian dunia, hal tersebut mencerminkan arus FDI membuat kinerja perekonomian dunia semakin meningkat.

Peningkatan perekonomian yang disebabkan oleh meningkatnya arus FDI tentu sangat menguntungkan bagi negara-negara yang menjadi tujuan para investor asing. Menurut Dorozynska & Dorozynski (2015) FDI dipandang sebagai faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memperbesar modal untuk meningkatkan produktivitas, lapangan kerja, inovasi dan teknologi. Blomstromm dan Kokko (2002) menunjukan bahwa FDI merupakan penghubung untuk kemajuan teknologi di negara-negara yang ditanami modal. Artinya, negara-negara tuan rumah akan menerima transfer teknologi dan efek spillover terhadap tenaga kerja dari perusahaan multinasional.

Selain akan memengaruhi ketersediaan modal, pembangunan infrastruktur, teknologi ataupun kualitas human capital, arus FDI juga dipengaruhi oleh beberapa hal

(14)

2 diantaranya tingkat suku bunga, nilai tukar, produktivitas tenaga kerja negara tujuan, kondisi sumber daya alam, kualitas human capital dan lain-lain. Dunning (1993) mengemukakan berbagai orientasi perusahaan multinasional untuk memasuki suatu negara diantaranya, resource seekers, market seekers, efficiency seekers, strategic assets seekers, escape investment dan support investment. Menurut dorozynska & dorozynski (2015), faktor penentu arus masuk FDI di Eropa Tengah dan Timur adalah kualitas modal manusia di negara tuan rumah. Kualitas modal manusia telah menjadi faktor penting untuk keputusan lokasi perusahaan multinasional (MNEs).

Pada tingkat regional Asia, sub-regional Asia Selatan dan Asia Tenggara terjadi

trend peningkatan yang berkelanjutan dalam arus masuk FDI, sementara pertumbuhan FDI di Asia Timur lebih lambat. FDI yang masuk di sub-region Asia Timur bergeser lebih banyak ke kegiatan dengan nilai tambah intensif dan tinggi. China mempertahankan posisi mereka sebagai penerima FDI terbesar di wilayah Asia, diikuti oleh Singapura dan India. Arus masuk ke China menurun pada tahun 2008 untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Penurunan sebesar 4% menjadi $69 miliar terutama disebabkan pengurangan investasi dalam jasa keuangan. Hongkong menarik $43 miliar dari FDI di tahun yang sama, Singapura $24 miliar yang merupakan nilai tertinggi bagi arus masuk FDI ke Singapura, dan India $17 miliar yang setara dengan nilai penjumlahan dari arus masuk dalam tiga tahun terakhir. Sementara arus masuk menuju Indonesia hanya sebesar $4,9 miliar.

Gambar 1. Perkembangan arus masuk FDI di beberapa negara Asia (dalam miliar USD)

Sumber : worldbank, 2016 (diolah) -50 0 50 100 150 200 250 300 350 19 82 19 84 19 86 19 88 19 90 19 92 19 94 19 96 19 98 20 00 20 02 20 04 20 06 20 08 20 10 20 12 20 14 China Indonesia India Singapore

(15)

3 Dari gambar 1 terlihat bahwa hingga tahun 2015 Indonesia masih tertinggal dari China, Singapura dan India dalam menarik investasi. Pada awal tahun 80an, Indonesia masih dapat mengimbangi ketiga negara tersebut. Akan tetapi, sejak tahun 1998 Singapura dan China sudah meninggalkan Indonesia yang sedang mengalami krisis dalam menarik jumlah FDI yang masuk. Sementara sejak tahun 2006 terjadi lonjakan arus masuk FDI ke India. Walaupun terlihat pada tahun 2012 Indonesia dapat mengimbangi arus masuk FDI India, namun sekitar tahun 2013 kembali terjadi penurunan. Padahal, jika dilihat Indonesia memiliki potensi karena memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan negara India. Karakteristik tersebut berupa populasi yang tinggi dan level income (gambar 2) yang menjadi salah satu orientasi FDI untuk menanamkan modal di sebuah negara.

Gambar 2. GDP per kapita India dan Indonesia (USD)

Sumber : World Bank, 2016 (diolah)

Dilihat dari level income Indonesia dan India tidak berbeda terlalu jauh. Menurut World Bank (2016), Indonesia dan India berada pada kategori low-middle income. Bahkan jika kita lihat dari gambar 2, Indonesia memiliki GDP per kapita yang lebih tinggi dibandingkan dengan India. Hal tersebut menggambarkan jika Indonesia memiliki potensi pasar yang besar karena daya beli akan sejalan dengan pendapatan.

Selain itu, Indonesia dan India merupakan negara yang memiliki populasi penduduk tinggi di dunia. Menurut World Bank (2016) India berada di peringkat 2 populasi penduduk terbanyak di dunia, sementara Indonesia berada di peringkat 4

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 20 15 indonesia india

(16)

4 populasi penduduk terbanyak di dunia. Jumlah populasi yang begitu besar, menggambarkan pangsa pasar dan jumlah tenaga kerja yang besar. Hal tersebut merupakan modal penting yang akan memengaruhi perusahaan asing masuk sebuah negara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan, FDI banyak memberikan manfaat terhadap negara tuan rumah sebagai tujuan. Salah satunya memberikan transfer teknologi dan efek spillover terhadap tenaga kerja negara tuan rumah. Disisi lain, kualitas modal manusia negara tuan rumah merupakan daya tarik bagi FDI untuk menanamkan modalnya di negara tujuan selain beberapa motif lainnya. Permasalahannya, Indonesia dan India memiliki karakteristik yang hampir sama, dalam latar belakang ditunjukan bahwa jumlah populasi dan level income Indonesia dengan India berada pada level yang hampir sama. Namun, para investor asing lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di India dibandingkan Indonesia ditunjukan oleh perbedaan jumlah arus masuk FDI. Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan penelitian ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah FDI akan memengaruhi human capital di negara tuan rumah (Indonesia dan India)? Sebaliknya, apakah human capital memengaruhi arus masuk FDI?

2. Orientasi FDI seperti apa yang masuk ke India dan Indonesia sehingga terjadi perbedaan jumlah arus masuk di kedua negara tersebut?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, penulis ingin menguji apakah arus masuk FDI memengaruhi kualitas human capital

yang ada di negara Indonesia dan India, begitu juga sebaliknya apakah kualitas human capital memengaruhi arus masuk FDI ke Indonesia dan India. Selain itu juga untuk mengetahui orientasi FDI seperti apa yang masuk ke Indonesia dan India, sehingga FDI lebih banyak masuk ke India dibandingkan Indonesia. Dengan mengetahui pengaruh diantara kualitas human capital - FDI di Indonesia dan India, juga orientasi FDI apa saja yang masuk ke Indonesia dan India, maka diharapkan penelitian ini dapat dijadikan dasar kebijakan fiskal atau regulasi terkait dengan FDI ataupun pengeluaran pemerintah, namun perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

(17)

5

1.4. Kerangka Pemikiran

FDI yang masuk ke sebuah negara akan meningkatkan tingkat human capital. FDI memengaruhi kualitas human capital dengan capital yang dibawa, transfer teknologi, spillover effect dan meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak yang dapat dipakai untuk belanja pemerintah (misalkan: pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan). Diluar dari FDI, human capital juga dipengaruhi oleh beberapa upaya pemerintah seperti investasi di sektor pendidikan dan juga investasi di sektor kesehatan.

Pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dengan jumlah yang semakin besar akan meningkatkan kualitas human capital, karena pengeluaran tersebut akan menunjang masyarakat untuk menempuh dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Sementara pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan yang semakin besar akan berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin baik. Peningkatan kualitas di sektor pendidikan dan sektor kesehatan tersebut akan berdampak pada peningkatan kualitas human capital dan menuju arah yang lebih baik jika kuantitas anggaran maupun implementasi dari dana investasi tersebut dilakukan secara tepat.

Sementara tingkat human capital akan memengaruhi arus masuk FDI karena memberikan daya tarik bagi perusahaan asing. Peningkatan kualitas human capital akan meningkatkan arus masuk FDI ke sebuah negara, karena tingkat human capital

menggambarkan produktivitas tenaga kerja. Hal tersebut merupakan salah satu orientasi dari perusahaan karena dapat mewujudkan efisiensi produksi. Selain tingkat

human capital, banyak juga motif yang memengaruhi arus masuk FDI ke sebuah negara diantaranya, pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, besar resiko sebuah negara dan kemudahan dalam melakukan bisnis.

Pertumbuhan ekonomi menggambarkan pangsa pasar dari sebuah negara. Dalam penelitian ini pertumbuhan ekonomi di munculkan dengan menggunakan variabel Gross Domestic Product growth (GDP growth). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebuah negara berarti meningkat juga tingkat pendapatan masyarakat negara tersebut. Maka dari itu, pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan FDI karena akan mendapat keuntungan dengan pangsa pasar yang memiliki daya beli semakin tinggi.

(18)

6 Infrastruktur yang tersedia disebuah negara juga menjadi faktor penting sebagai motif FDI masuk ke sebuah negara. Infrastruktur akan menunjang perusahaan dalam melakukan bisnisnya. Dalam penelitian ini infrastruktur dicerminkan melalui variabel

Gross Capital Formation Index (GCI). Semakin baik infrastruktur disebuah negara akan meningkatkan jumlah FDI yang masuk.

Resiko negara juga akan memengaruhi jumlah dan jenis FDI yang masuk ke sebuah negara. Resiko negara dalam penelitian ini dicerminkan melalui variabel

Country Risk Index (CR), dimana semakin besar angka CR menggambarkan resiko yang kecil untuk melakukan bisnis artinya FDI akan semakin besar masuk karena kondisi negara yang semakin kondusif untuk melakukan kegiatan bisnis.

Kemudahan berbisnis akan memengaruhi FDI yang masuk. Variabel yang digunakan untuk mencerminkan kemudahan berbisnis adalah Index Doing Business

(IDB). Variaber IDB dibentuk dari beberapa variabel diantaranya tingkat pajak, lama waktu untuk mendapatkan izin memulai bisnis dan mendirikan bangunan, dan kualitas dalam penegakan kontrak bisnis. Nilai IDB yang semakin kecil berarti semakin mudah dalam melakukan bisnis. Maka dari itu, semakin kecil IDB akan berdampak pada peningkatan FDI masuk.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Hubungan Saling Memengaruhi Diantara arus masuk FDI dan Akumulasi Human Capital.

Pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan Human Capital Investment Foreign Direct Investment inflows Infrastruktur Resiko negara Pertumbuhan Ekonomi Kemudahan berbisnis Pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan

Gambar

Gambar 1. Perkembangan arus masuk FDI di beberapa negara Asia (dalam  miliar USD)
Gambar 2. GDP per kapita India dan Indonesia (USD)
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Hubungan Saling Memengaruhi Diantara arus masuk  FDI dan Akumulasi Human Capital

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas rahmad dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Buku Pendidikan Ketamansiswaan ini telah selesai6. Sy/bk/

(2) Dalam hal likuidator lalai melakukan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), likuidator secara tanggung renteng dengan Perseroan bertanggung jawab

Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probality Sampling , yaitu pemilihan sampel dengan metode-metode non probabilitas atau secara

Berkaitan dengan penelitian ini, yang menjadi permasalahan secara konseptual adalah bahwa di satu sisi dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan diabetes mellitus pada pasien dan tidak ada hubungan

[r]

Berdasarkan hasil supervisi model klinis yang ada di Gugus IV Kecamatan Sanankulon berdampak pada peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar

Model Variables Entered Variables Removed Method.. 1 Notasi