• Tidak ada hasil yang ditemukan

246103934-Referat-skrofuloderma.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "246103934-Referat-skrofuloderma.doc"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

 SKROFULODERMA  SKROFULODERMA Dest Enci Mayasari Dest Enci Mayasari Bagian/ Deparemen Ilmu

Bagian/ Deparemen Ilmu Kesehaan Kuli dan Kelamin Fakulas Kedokeran UnsriKesehaan Kuli dan Kelamin Fakulas Kedokeran Unsri Rumah aki

Rumah aki Umum !usa Dr"MUmum !usa Dr"Moh" #oesin oh" #oesin !alem$ang!alem$ang %&1'

%&1'

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

kr

kro(ulo(ulodeoderma rma adaadalah lah u$u$erkerkuloulosis sis )*B)*B+ + kukuts ts yayang ng didiandandai ai dendengan gan a$sa$ses es dindingin gin dandan ker

kerusakusakan an kulikuli  seksekunderunder" " kro(ukro(ulodermloderma a er,er,adi adi aki$aaki$a  pen,pen,alaralaran an perkperkontnontnuiauiaum um dari dari ,arin,aringangan aau organ di$a-ah kuli yang erin(eksi *B sepert lim(adenits *B. *B ulang. *B sendi. epididimits aau organ di$a-ah kuli yang erin(eksi *B sepert lim(adenits *B. *B ulang. *B sendi. epididimits *B"

*B"1.%.1.%. *

*u$erkulosis kuts hanya 10% seluruh u$erkulosis kuts hanya 10% seluruh kasus in(eksi *B" kasus in(eksi *B" **u$erkulosis kuts yang paling u$erkulosis kuts yang paling seringsering diemukan adalah skro(uloderma dan lupus 2ulgaris" Di daerah ropis. skro(uloderma le$ih dominan" diemukan adalah skro(uloderma dan lupus 2ulgaris" Di daerah ropis. skro(uloderma le$ih dominan" Kisar

Kisaran an %3 %3 skroskro(ulode(uloderma rma er,er,adi adi pada pada anakanak0anak dan 0anak dan skroskro(ulode(uloderma rma $any$anyak ak menmenyeryerang ang anakanak perempuan"

perempuan"44

Kompeensi doker umum unuk kasus skro(uloderma '5 sehingga doker harus mampu Kompeensi doker umum unuk kasus skro(uloderma '5 sehingga doker harus mampu mendiagnosis dan aalaksana unas kasus skro(uloderma" 6leh karena iu dalam re(era ini akan mendiagnosis dan aalaksana unas kasus skro(uloderma" 6leh karena iu dalam re(era ini akan di$ahas mengenai epidemiologi. etologi. paogenesis. mani(esasi klinis. diagnosis sera aalaksana di$ahas mengenai epidemiologi. etologi. paogenesis. mani(esasi klinis. diagnosis sera aalaksana skro(uloderma"

skro(uloderma" EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI

*

*u$erkulosis kuli kisaran 1.3 u$erkulosis kuli kisaran 1.3 kasus *B paru" e$agian kasus *B paru" e$agian $esar kasus erliha pada kelompok$esar kasus erliha pada kelompok usia 1& 01'

usia 1& 01' ahun" kro(uloderma le$ih sering er,adi pada anak perempuan"ahun" kro(uloderma le$ih sering er,adi pada anak perempuan"77 !eningkaan *B kuts dikaikan dengan peningkaan angka ke,adian

!eningkaan *B kuts dikaikan dengan peningkaan angka ke,adian human inunodefciency human inunodefciency  virus

virus  )#I8+.   )#I8+. peningkapeningkaan erapi an erapi imunosupresi(imunosupresi(. kemudahan migrasi . kemudahan migrasi masyarmasyaraka. penurunan upayaaka. penurunan upaya pengendalian *B. kemiskinan dan malnurisi"

pengendalian *B. kemiskinan dan malnurisi"4.'4.' ETIOLOGI

ETIOLOGI DAN PADAN PATOGENESISTOGENESIS Mycob

Mycobacteracterium ium tubertuberkulkulosisosis adadalalah ah pepennyye$e$a$ a$ eer$r$ananyyak ak *B *B kukutsts"" MycobacteriumMycobacterium tuberculosis

tuberculosis  merupakan $akeri aero$. tdak $erspora. tdak $ergerak. ahan erhadap asam dan  merupakan $akeri aero$. tdak $erspora. tdak $ergerak. ahan erhadap asam dan alkohol. dilapisi lemak

alkohol. dilapisi lemak komplekkompleks yang s yang mem$ua resisen erhadap (agosiosis makro(ag"mem$ua resisen erhadap (agosiosis makro(ag"44

*u$erkulosis kuts diularkan melalui saluran perna(asan. pencernaan dan konak langsung *u$erkulosis kuts diularkan melalui saluran perna(asan. pencernaan dan konak langsung melalui mem$ran mukosa kuli yang tdak inak" Kuli inak melindungi u$uh agar tdak di in2asi oleh melalui mem$ran mukosa kuli yang tdak inak" Kuli inak melindungi u$uh agar tdak di in2asi oleh

(2)

%

mikroorganisme. akan eapi ,ika erdapa kerusakan sa-ar mukokuan maka dapa mem(asiliasi in2asi mikroorganisme"1

eelah $akeri mengin2asi u$uh. antgen Mycobacterium dipresenasikan pada permukaan angen presenng cells  )5!9+ host ke lim(osi * dan menginduksi pelepasan lim(okin. inerleukin dan iner(eron" :im(okin. inerleukin dan iner(eron mengekspresi antgen M#9 kelas II sera I:0%R pada lim(osi *" Makro(ag erakumulasi dan mem$enuk granuloma )Gambar 1+" elama sensitsasi a-al. sel * yang dihasilkan akan eap $erada selama puluhan ahun di organ lim(oid dan sirkulasi"1.4

!roses er,adinya penyaki *B erganung saus sensitsasi host  erhadap antgen Mycobacterium )pernah erin(eksi di$andingkan tdak pernah erin(eksi+. tngka imunias host . rue in(eksi. dan paogenisiasstrainmiko$akerium"4

Gambar 1"*ahapan pem$enukan granuloma pada in(eksi u$erkulosis4 MANIFESTASI KLINIS

Tahap pembentukan granuloma

Ekspansi Mycobacterium Imunitas Keseimbangan Limfosit T Makrofag Sel apoptosis Mycobacterium virulen Signal kemotaktik  Granuloma sekunder  Adaptasi terhadap respon imun opulasi Mycobacterium Setelah terinfeksi Granuloma  primer 

(3)

4

kro(uloderma sering er,adi pada regio parots )Gambar 2a+. su$mandi$ula. aksila )Gambar 2b+ dan su$kla2ikula )Gambar 2c+ aau keduanya" !ada ahap a-al di,umpai nodul su$kuan. $aas egas. mudah digerakkan dan asimomatk )Gambar 3a+" eelah $e$erapa $ulan nodul su$kuan semakin $esar dan konsisensi semakin lunak yang dise$u se$agai a$ses dingin lalu er,adi li;ui(aksi dengan per(orasi a$ses menye$a$kan pem$enukkan ulkus dan sinus )Gambar 3b+" Benuk ulkus adalah linear aau serpiginosa. tdak eraur. dasar cekung. kuli daerah sekiar $e-arna merah ke$iruan )li2ide+. menggaung. lunak. dan dasar ,aringan granulasi" !ada proses penyem$uhan er$enuk sikarik yang menghu$ungkan area ulkus"

!embatan kulit "

 skin bridge

# kadang$kadang

terdapat di atas sikatriks% biasanya berbentuk seperti tali yang kedua u&ungnya melekat pada

sikatriks tersebut'

1.4. <am$ar %" )a+kro(ulode rma pada regio parots" )$+kro(ulode rma pada regio aksila1" )c+kro(ulode rma pada regio kla2ikula" Benuk a$ses. ulkus dan eksrusi purulen dan maerial caseous" a b c

(4)

'

<am$ar 4" )a+!lak dan nodul dengan ulkus diengah diserai sikarik" )$+Dua ulkus pada dinding dada midkla2ikularis dan aksila dengan sinus di $a-ah ulkus"=

PEMERIKSAAN PENUNJANG Uji Kuli Tub!r"uli#

U,i u$erkulin dilakukan unuk mendeeksi respon imun erhadap Mycobacterium tuberculosis" !roein Mycobacteriun tuberculosis disuntkkan inradermal se$anyak 3IU )&.1 ml+ di$agian anerior lengan aas" Reaksi maksimal er,adi '>0=% ,am seelah disuntkkan" Reaksi posit(  $erupa indurasi eriem $aas egas dengan diameer le$ih dari 1& mm" !ada pasien in(eksi human imunodefciency virus )#I8+. diameer lesi ? 3 mm sudah dinyaakan posit(" !ada pasien yang sudah pernah mendapa 2aksin Bacille Calmee-Guerin  )B9<+. lesi dengan diameer 13 mm dinyaakan posit("1

(5)

3 P!m!ri"$aa# %a$il Ta&a# A$am

!emeriksaan mikroskopik unuk menemukan $asil ahan asam dilakukan pe-arnaan spesimen kuli dengan cara @iehl0Aeelsen" !emeriksaan ini harus dilakukan ,ika pada anamnesis dan pemeriksaan sik mengarah diagnosis *B kuts"% #asil posit( ,ika diemukan 1&' $akeri per milimeer"14

Gambar '" !e-arnaan @iehl Aeelsen pada kasus skro(uloderma1% Hi$()a(l(*i

!emeriksaan hisopaologi sanga pentng dalam diagnosis *B kuts" !emeriksaan hisopaologik memiliki karakeristk granuloma dengan sel epielioid. sel raksasa :anghan. dan lim(osi" Klasikasi dan diagnosis 2arian *B kuli di$angun $erdasarkan gam$aran disri$usi granuloma pada dermis. nekrosis. dan peru$ahan spesik epidermal".1&

!emeriksaan hisopaologi skro(uloderma diemukan nekrosis pengki,uan dan $er$enuk a$ses di engah lesi yang tdak spesik" !ada epi a$ses aau sinus memperlihakan granuloma u$erkuloid"3

%ia"a#Mycobacterium tuberculosis

!em$iakan kuman Mycobacterium tuberculosis dapa menggunakan media Lowenstein- ensen aau menggunakan sistm B59*E9C radiomeri '&"Mycobacterium tuberculosis akan um$uh

dalam 40' pekan dengan media erse$u"14

!enelitan prospekt( yang dilakukan oleh 5ggar-al ! dkk pada 43 pasien didapakan % Mycobacterium" !ada media Lowenstein-ensen yang mem$eri hasil posit( hanya %3.= dengan reraa periode perum$uhan 41.3 hari. sedangkan dengan menggunakan sistm B59*E9C  yang

(6)

mem$eri hasi posit( %.> dengan periode perum$uhan kuman reraa dapa er,adi dalam 1=.4 hari"11

Gambar +, #isopaologi skro(uloderma ampak gam$aran granuloma u$erkuloid1&

P!m!ri"$aa#Polymerase Chain Reacon -P.R/

Deeksi DA5 menggunakan !9R sanga $erman(aa dalam deeksi cepa mikroorganisme sepert Mycobacterium tuberculosis" *ehnik ini mengurangi -aku yang di$uuhkan unuk mendiagnosis lesi kuli eruama ,ika $akeri ahan asam tdak erdeeksi dengan pe-arnaan @iehl Aeelsen dan $iakan" *ehnik ini dapa digunakan dalam $er$agai spesimen paologi ermasuk ,aringan yang $er(ormalin" Kelemahan !9R erleak pada sensit2ias. sampel ,aringan yang mengandung

deo!yribonucleic acid  )DA5+ $akeri aki$a $akeremia dapa men,adi posit( padahal mikroorganisme

erse$u $elum enu erli$a dalam paogenesis lesi"1

(7)

=

Diagnosis *B kuts di$angun dari krieria a$solu dan krieria relat(" !ada krieria a$solu diemukan Mycobacterium tuberculosis dari $iakan aau erdeeksi (ragmen DA5 Mycobacterium tuberculosis pada !9R" 5dapun Krieria relat( se$agai $eriku1

1" *er$ukt diemukanMycobacterium tuberculosis pada organ u$uh

%" #asil B*5 posit( pada lesi. akan eapi hal ini dapa diemukan ,uga aki$a in(eksi Mycobacterium

lain

4" <am$aran hisopaologi yang sesuai dengan skro(uloderma '" U,i u$erkulin posit( 

3" 5namnesis dan pemeriksaan sik yang sesuai " E(ek erapi erhadap 65*

Mani(esasi klinis skro(uloderma memiliki kesamaan dengan $e$erapa penyaki sepert lim(adenits Mycobacterium avium"in(eksi  Mycobacterium #cro$ulaceum" <uma silis. spororikosis. aktnomikosis. hidradenits supurat("%

1" 5ktnomikosis

!enyaki ini dise$a$kan  %cnomyces israelii& 5ktnomikosis diandai dengan lesi granulomaosa dan $rosis. yang pecah mem$enuk a$ses dan $e$erapa sinus" *anda khas di,umpai granul sul(ur di daerah a$ses" :esi sering di -a,ah dan leher. le$ih ,arang di dinding dada aau a$domen" <am$aran klinis aktnomikosis sama dengan skro(uloderma. akan eapi dapa di$edakan dengan tdak ada granul sul(ur sera hasil negat( unuk hi(a  ,amur pada skro(uloderma">

%" <uma silis

:esi granulomaosa silis eruama diemukan pada kuli dan ulang" :esi kuaneus $erupa nodul kemerahan yang dapa er,adi di mana sa,a" Aodul pecah mem$enuk ulkus punch out& !ada proses penyem$uhan er$enuk sikarik aro" <am$aran klinis skro(uloderma ,uga menyerupai guma silis namun dapa di$edakan dari pemeriksaan serologi negat( erhadap silis">

(8)

>

Gambar 0, )a+ aktnomikosis pada regio cer2iko(asial" )$+ <uma silis tpe nodululserat(.

$e-arna merah kecoklaan. krusa. ulkus dengan epi serpiginosa" )c+ #idradenits suppurat2a" erdapa penon,olan multpel. lipaan sikarik di sekiar kuli dan sinus"=

4" #idradenits supurat( 

#idradenits supurat( adalah nodul eriemaosa. nyeri. dan erdapa di kelen,ar apokrin sepert ketak. inguinal. perianal dan kuli areolar yang mem$enuk a$ses" !ada proses penyem$uhan er$enuk $rosis yang dalam" !roses $erulang dapa menye$a$kan peningkaan ,aringan paru dan pem$enukan sinus sera pem$aasan gerakan anggoa $adan yang erkena" #idradenits supurat( dan skro(uloderma di$edakan dari hasil negat( erhadap mikroorganisme">

'" pororikosis

<am$aran klinis spororikosis sama dengan skro(uloderma akan eapi dapa di$edakan dari hasil es yang negat( erhadap hi(a pada skro(uloderma" pororikosis dan skro(uloderma dapa di$edakan ,uga dari gam$aran hisopaologi">

ab

(9)

7

Gambar , pororikosis papul eriem pada empa inokulasi dan nodul su$kuan meman,ang secara proksimal mengikut aliran lim(e pada punggung angan dan lengan $a-ah=

TATALAKSANA

!enaalaksanaan *B kuli sama dengan *B sisemik" *erapi tdak hanya menyem$uhkan penyaki melainkan mencegah resisensi kuman erhadap 65* dan menurunkan angka carrier " Centers $or disease control and prevenon  )9D9+ merekomendasikan regimen kemoerapi unuk u$erkulosis )Tab!l 1+"3

*a$el 1" enis. si(a dan dosis 65*

J!#i$ OAT Sia D($i$ a#* 4ir!"(m!#4a$i"a# -m*5"*/

&aria# 36 $!mi#**u

Isoniaid )#+ Bakerisid 3 )'0+ 1& )>01%+ Ri(ampicin )R+ Bakerisid 1& )>01%+ 1& )>01%+ !yrainamid )@+ Bakerisid %3 )%&04&+ 43 )4&0'&+ repomycin )+ Bakerisid 13 )1%01>+

(10)

1&

!rinsip pengo$aan *B yaiu 65* harus di$erikan dalam $enuk kom$inasi $e$erapa ,enis o$a. dalam ,umlah cukup dan dosis epa sesuai dengan kaegori pengo$aan" !emakaian 65* kom$inasi dosis eap )65* KD*+ le$ih mengunungkan dan sanga dian,urkan" Unuk men,amin

kepauhan pasien menelan o$a. dilakukan penga-asan langsung )D6*G 'irectly (bserved 

)reatment + oleh seorang penga-as menelan o$a )!M6+" !engo$aan *B di$erikan dalam % ahap.

yaiu ahap a-al )inensi(+ dan lan,uan"3

!ada ahap a-al pasien mendapa o$a setap hari dan perlu dia-asi secara langsung unuk mencegah er,adinya resiensi o$a" Bila pengo$aan ahap inensi( erse$u di$erikan secara epa. pasien tdak akan menular dalam kurun -aku % minggu" e$agian $esar pasien *B B*5 posit( 

men,adi B*5 negat( )kon2ersi+ dalam % $ulan"3

!ada ahap lan,uan pasien mendapa o$a le$ih sediki. namun dalam ,angka -aku yang le$ih lama" *ahap lan,uan pentng unuk mem$unuh kuman persisen sehingga mencegah er,adinya

kekam$uhan"3

*a$el %" !anduan 65* KD* Kaegori 1

%!ra ba4a# Ta&a) I#!#$i  $!7a) &ari $!lama +0 &ari RH8E -1+95:+5'9952:+/ Ta&a) La#jua# 3 "ali $!)!"a# $!lama 10 )!"a# RH -1+951+9/

4& H 4= kg % a$le 'KD* % a$le %KD*

4> H 3' kg 4 a$le 'KD* 4 a$le %KD*

33 H =& kg ' a$le 'KD* ' a$le %KD*

? =1 kg 3 a$le 'KD* 3 a$le %KD*

*a$el 4" !anduan 65* Kom$ipak kaegori I

Ta&a) !ra)i

Lama !ra)i

D($i$ )!r &ari5"ali Jumla&

mi#um (ba INH ;399m* Riam)i$i# ;'+9m* Pira<i#ami4 ;+99m* Eambu(l ;2+9m* Inensi( %$ulan 1 1 4 4 3 :an,uan '$ulan % 1 0 0 '>

!anduan 65* yang digunakan dalam penangan *B di Indonesia er$agi dalam dua kaegori yaiu kaegori 1 dan kaegori %" !anduan 65* Kaegori 1 di$erikan unuk pasien $aru *B paru dengan

B*5 posit(. pasien *B paru B*5 negat( namun (oo horaks posit(. pasien *B eksra paru )Tab!l 2=3+"

edangkan panduan 65* kaegori % di$erikan unuk pasien B*5 posit( yang elah dio$at se$elumnya

sepert pasien kam$uh. pasien gagal. pasien dengan pengo$aan seelah puus $ero$a )de$ault +"

(11)

11

*a$el '" !anduan 65* kom$ipak Kaegori II

Ta&a) !ra)i Lama !ra)i INH ;399 Riam)i$i# ;'+9 Pira<i#ami4 ;+99 Eambu(l Sr!)( mi$i# i#j, Jumla& &ari mi#um (ba Tab ;2+9 Tab ;'99 *ahap inensi(  )dosis harian+ % $ln 1 $ln 1 1 1 1 4 4 4 4 0 0 &.=3gr 0 3 %> *ahap :an,uan )dosis 4kali sepekan+ 3$ln % 1 0 1 % 0 &

65* kaegori anak di$erikan setap hari. $aik pada ahap inensi( maupun pada ahap lan,uan. dosis o$a harus disesuaikan dengan $era $adan anak )Tab!l 0=:+"3

*a$el 3" !anduan 65* KD* Kaegori II

%!ra ba4a#

Ta&a) I#!#$i

$!7a) &ari Ta&a) La#jua#

3 "ali $!)!"a# RH -1+951+9/ > E-'99/ S!lama +0 &ari RH8E -1+95:+5'9952:+/ > S S!lama 2 &ari RH8E -1+95:+5'9952:+/ 4&04= kg % a$ 'KD*

 3&& mg repomisin in," % a$ 'KD*

% a$ %KD*  % a$ Eam$uol

4>03' kg 4 a$ 'KD*

 =3& mg repomisin in," 4 a$ 'KD*

4 a$ %KD*  4 a$ Eam$uol

330=& kg ' a$ 'KD*

 1&&& mg repomisin in," ' a$ 'KD*

3 a$ %KD*  3 a$ Eam$uol

? =1 kg 3 a$ 'KD*

 1&&& mg repomisin in," 3 a$ 'KD*

3 a$ %KD*  3 a$ Eam$uol

*a$el " !anduan 65* KD* pada anak

%!ra ba4a# 2 bula# 7a) &ari

RH8 -:+5+951+9/

' bula# 7a) &ari RH -:+5+9/

3 H 7 kg 1 a$le 1 a$le

1& H 1' kg % a$le % a$le

13 H 17 kg 4 a$le 4 a$le

(12)

1% *a$el =" !anduan 65* kom$ipak pada anak

J!#i$ (ba %% ? 19 "* %% 19 @ 1 "* %% 29 @ 32 "* Isoniaid 3& mg 1&& mg %&& mg

Ri(ampisin =3 mg 13& mg 4&& mg

!irainamid 13& mg 4&& mg && mg

PROGNOSIS

!rognosis skro(uloderma $onam karena skro(uloderma dapa sem$uh sponan eapi dalam -aku yang sanga lama )$erahun0ahun+ se$elum lesi secara sempurna diuupi oleh ,aringan paru"%

KESIMPULAN

kro(uloderma merupakan *B kuli yang eksensi langsung dari (okus yang mendasari in(eksi" <am$aran klinis skro(uloderma di,umpai nodul su$kuan. $er$aas egas. mudah digerakkan lalu er,adi li;ui(aksi dengan per(orasi menye$a$kan er$enuk ulkus dan sinus" Benuk ulkus linier aau serpiginosa. tdak eraur. dasar cekung. daerah sekiar merah ke$iruan. menggaung dan lunak. dasar ,aringan granulasi" Diagnosis skro(uloderma didukung dari pemeriksaan penun,ang sepert es u$erkulin. hisopaologi. $akeri ahan asam dengan pe-arnaan  *iehl +eelsen. kulur dan !9R" *aalaksana skro(uloderma sama dengan aalaksana *B paru"

(13)

14

1" Bagaimana cara mem$edakan diagnosis $anding skro(ulodermaJ *a$el >" Diagnosis $anding skro(ulodema

5ktnomikosis #idradenits suppurat2a

pororikosis <uma silis

Etologi  %cnomyces israelii  Etologi tdak dikeahui" Fakor predisposisi o$esias. genetk. in(eksi $akeri sekunder #porotri! schenckii  #yphilis <am$aran klinis :esi granulomaous. $rotk yang mem$enuk a$ses dan $e$erapa sinus Aodul eriem. nyeri di kelen,ar apokrin sepert di aksila. inguinal. perianal dan areolar yang mem$enuk a$ses. komedo er$uka !apul su$kuan. pusul aau nodul di empa inokulasi dengan -arna pink keunguan disekiar lesi. plak 2erukosa :esi granulomaous. nodul kemerahan kemudian pecah mem$enuk ulkus punch ou dan pada proses penyem$uhan er$enuk sikarik aro !redileksi :esi sering

er,adi pada -a,ah. leher dan ,arang pada dinding dada dan a$domen 5ksila. mamae. gluea. skroum/2ul2a. scalp ering pada dorsum angan aau ,ari !lak -a,ah pd anak%. eksremias superior pd de-asa Kepala. -a,ah. dada )sernocla2icula+ !er$edaan dengan skro(uloderma

<ranul sul(ur)0+ Mikroorganism e yg $er$eda dengan skro(uloderma #i(a )0+ #isopaologi ilis )0+

%" 5pakah per$edaan anara lu2us 2ulgaris dan skro(ulodermaJ

kro(uloderma dan lu2us 2ulgaris di$edakan dari mani(esasi klinis" !ada skro(uloderma ahap a-al di,umpai nodul su$kuan. $aas egas. mudah digerakkan dan asimomatk )Gambar 3a+" eelah $e$erapa $ulan nodul su$kuan semakin $esar dan konsisensi semakin lunak yang dise$u se$agai a$ses dingin lalu er,adi li;ui(aksi dengan per(orasi a$ses menye$a$kan pem$enukkan ulkus dan sinus )Gambar 3b+" Benuk ulkus adalah linear aau serpiginosa. tdak eraur. dasar cekung. kuli daerah sekiar $e-arna merah ke$iruan )li2ide+. menggaung. lunak. dan dasar ,aringan granulasi" Be$erapa sula menghu$ung,an daerah kuli yang li2ide" !ada

(14)

1'

proses penyem$uhan er$enuk sikarik yang menghu$ungkan area ulkus" !ada lu2us 2ulgaris di,umpai lesi khas $erupa plak solier erdiri aas sekelompok papul merah0kecoklaan. yang ketka dipucakan dengan ekanan diaskopik. mem$erikan -arna puca kuning kecoklaan aau apple0,ellyL. sepert erliha pada )<am$ar '+" 1.4.

<am$ar '" !lak :8 yang meli$akan pipi. mandi$ula. dan elinga elah $erlangsung selama 1& ahun

:upus 2ulgaris memiliki se,umlah mani(esasi klinis. ermasuk $eriku )1+ plak aau planar. )%+ ulserat( aau mutlatng. )4+ 2egeat(. )'+ umor0like. dan )3+ papulonodular" Ke03 tpe ini $erganung pada respon ,aringan lokal erhadap in(eksi"1

(15)

13

!lak daar dengan epi ireguler aau serpiginosa" !ermukaan halus aau diuupi skuama psoriasi(ormis" !lak $esar mungkin menun,ukkan area $rotk ireguler dengan pulau ,aringan lupus akt(" *epi sering mene$al dan hiperkeraosis"

%" Ulserat( aau mutlatng

kar dan ulserasi mendominasi tpe ini" *erdapa krusa sepan,ang area nekrosis" kar mengin2asi ,aringan yang le$ih dalam dan kartlago dan dapa er,adi konrakur sera de(ormias" !ada $enuk yang le$ih ringan. sum$aan keraosis di aas pinpoin ulcer $erhu$ungan dengan pem$enukan skar secara perlahan"

4" 8egeat(

Benuk ini dicirikan oleh inlrasi. ulserasi. dan nekrosis dengan pem$enukan skar minimal" Mem$ran mukosa dan kartlago erin2asi perlahan" Ketka kartlago nasal aau aurikula erli$a. desruksi luas dan kecacaan er,adi"

'" *umor0like

Benukan hiperrok muncul se$agai nodul halus maupun hiperplasia epiel dengan produksi massa hiperkeraotk" !ada $enuk myNomaousO. umor halus yang $anyak er,adi dominannya pada lo$us elinga. yang men,adi sanga $esar" :im(edema dan dilaasi 2askular erkadang diemukan pada tpe ini"

3" !apulonodular

:esi multpel er,adi secara $ersamaan pada lupus diseminaa. yaiu lupus miliarL murni" Ini $iasanya er,adi seelah imunosupresi emporer sepert pada pasca eksanemaosa. sepert seelah cacar"

4" Bagaimana gam$aran ulkus pada skro(ulodermaJ

Benuk ulkus adalah linear aau serpiginosa. tdak eraur. dasar cekung. kuli daerah sekiar $e-arna merah ke$iruan )li2ide+. menggaung. lunak. dan dasar ,aringan granulasi" Be$erapa sula menghu$ungkan daerah kuli yang li2ide" !ada proses penyem$uhan er$enuk sikarik yang menghu$ungkan area ulkus"1.4.

(16)

1

DAFTAR PUSTAKA

1" Paes 8M" Myco$acerial In(ecton" In Burns *. Breahnach . 9oN A. <riQhs 9. ediors" RookOs *eN$ook o( Dermaology" >h ed" :ondon Black-ell %&1&"

%" ames SD. Berger *<. Elson DM. ediors" 5ndre-Os Diseases o( *he kin 9linical Dermaology" 11h ed" !hiladelphia aunders %&114%%0>"

4" Ramos0e0il2a M. Ri$eiro de 9asro M9" Myco$acerial In(ectons" In Bolognia :. orio :. chaTer 8. ediors" Dermaology" 4rd ed" !hiladelphia aunders %&1%1%%>H43"

'" Da2id . <a-krodnger" Dermaologi 5ll in 9olour *eN Myco$acerial In(ecton" 4h ed" :ondon 9hurchil :i2ingsone %&&4 '"

3" 5sik . 9armelia B. udi,ano K" !edoman Aasional !engendalian *u$erkulosis" akara Kemenerian Kesehaan RI %&11%403"

" ehi 5" *u$erculosis and In(ectons -ih 5ypical Myco$aceria. In SolT. K" <oldsmih. :5" Ka. I" <ilchres. B5" !aller. 5" and :eTell. D" FiparickOs Dermaology in <eneral Medicine" >h Ed. 8ol %" Ae- PorkMc<ra-0#ill %&1%"p %%41043"

=" Sol( K. ohnson R5" FiparickOs in 9olor 5las and ynopsis o( 9linical Dermaology Bacerial In(ecton In2ol2ing *he kin" h ed" Ae- Pork Mc<ra-0#ill %&&7=10="

>" Iktkhar U. Aadeem M. 5man . Kami #5" cro(uloderma 5 9ommon *ype o( 9uaneus" 5 9ase Repor" :ahore ournal o( !akisan 5ssociaton o( Dermaologiss %&11%1103"

7" Aurman . eyano BD" kro(uloderma pada anak penyaki yang ak erlupakanJ" ari !ediari %&1&1%)%+1&>0113"

1&" Kar . Krishnan 5. <angane A. !reeha K" cro(uloderma 0 5 9ase eries (rom Rural India" Indian  *u$ercᄃ%&11 6c3>)'+1>70173"

11" Bagherirad M. 5han E. #arris 69" Forgoen $u no gone 0 cro(uloderma in a migran suden (rom India" 5usralas Med  %&14)=+ 4=104=4"

1%" Kumar . Bhata R. urana . Mehra K. Bhanagar R" cro(uloderma 9uaneous u$erculosis" 5 9ase repor" ch  Med 9ase Rep %&1'%)=+'4% 0'4'"

(17)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sedangkan komoditas yang menjadi penghambat terjadinya inflasi di Kabupaten Tulungagung pada bulan Juli 2017 adalah tomat sayur, cabai merah, bayam, cabai rawit, tomat buah,

Syarat membran untuk sel bahan bakar agar dapat bekerja dengan baik adalah memiliki konduktivitas yang besar dan tahan terhadap suhu operasi tinggi.. Suhu operasi tinggi

Penelitian yang dilakukan oleh Izzuddin, Azridjal &amp; Rahmat adalah untuk mengetahui pengaruh katup ekspansi dan pipa kapiler pada mesin pendingin siklus

Koefisien korelasi simultan digunakan untuk mengetahui hubungan atau derajat keeratan antara variabel-variabel independen yang ada dalam model regresi, dengan

Karena umumnya alat tersebut menggunakan tekanan, tekanan harus diarahkan searah dengan sumbu panjang gigi untuk menghindari fraktur gigi preparasi, dan harus

Voi olla niin, että uudet rehtorit ovat jo itse perehtyneet opettajana ollessaan rehtorin työhön melko hyvin, ja he ovat niin motivoituneita ottamaan asioista selvää,

student’s social lives and learning , Paul H.. Następnie prosił dziecko, aby próbowało włączyć go do wspólnej zabawy w taki lub podobny sposób. Tak jak poprzednio,