• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 5. Pedoman Pengolahan. Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten 2014 BADAN PUSAT STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku 5. Pedoman Pengolahan. Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten 2014 BADAN PUSAT STATISTIK"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Pengolahan

Survei Penyusunan Diagram Timbang

Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten

2014

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

Kata Pengantar

Kegiatan pengolahan data SPDT14 merupakan kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan pendataan di lapangan. Sebelum proses perekaman data, dilakukan tahapan kegiatan

editing-coding untuk menjamin data yang dihasilkan dari kegiatan SPDT14 ini benar, akurat dan

sesuai dengan fakta di lapangan. Perekaman data SPDT14-K, SPDT14-TP, SPDT14-TH, SPDT14-TPR,SPDT14-TRK, SPDT14-IKB, dan SPDT14-IKT menggunakan aplikasi interaktif dan terintegrasi dalam satu sistem aplikasi dan dilakukan di 16 kabupaten yang merupakan sampel terpilih. Hal ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi antara data yang sama diantara keempat isian dokumen tersebut sehingga diperoleh hasil perekaman data

clean.

Untuk menjamin diperolehnya data clean tersebut maka kegiatan perekaman data harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti sistem dan mekanisme pengolahan yang telah ditentukan, khususnya tahapan perbaikan data, bila ditemukan adanya kesalahan atau tidak adanya konsistensi data pada pasangan dokumen (SPDT14-K berpasangan dengan salahsatu subsektor)maka hendaknya dilakukan koordinasi dengan subject matter terkait, dalam hal ini seksi Statistik Harga untuk memperbaikinya.

Buku pedoman pengolahan (Buku 5) ini merupakan pedoman bagi petugas perekaman data (operator) yang memuat aturan dan mekanisme bagi operator dalam melakukan perekaman data. Dengan adanya pedoman ini, kegiatan pengolahan data SPDT14 diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan pada akhirnya dapat menghasilkan data yang akurat serta selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Terakhir diharapkan seluruh Petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berlangsung dengan aman dan lancar.

Jakarta, Agustus 2014

(6)
(7)

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Lampiran ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Jenis Daftar yang Diolah ... 2

II. TAHAPAN PENGOLAHAN ... 3

2.1. Umum ... 3

2.2. Pengolahan Data SPDT14 di BPS Provinsi ... 3

2.3. Pengolahan Data SPDT14 di BPS-RI ... 5

III. EDITING CODING ... 7

3.1. Tata Cara Editing Coding ... 7

3.2. Editing Coding Daftar SPDT14-K ... 9

3.3. Tata Cara Pengkodean Komoditas Baru ... 17

IV. Pengoperasian Program Pengolahan ... 19

4.1. Kebutuhan Program ... 19

4.2. Instalasi ... 19

4.3. Persiapan Pengolahan ... 29

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master ... 31

4.5. Entri Data SPDT14 ... 52

4.6. Fasilitas Lain dalam Sistem ... 83

(8)
(9)

vii

Daftar Lampiran

(10)
(11)

1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor Pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia, dimana sekitar 34,4persen (Sakernas Agustus 2013) distribusi tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu, maka di perlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertanian. Ukuran ini di sajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Salah satu indikator proxy untuk mengukur kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan indeks harga komoditas pertanian yang diproduksi oleh petani terhadap indeks harga barang/jasa yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi. Salah satu bahan dasar dalam dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei penyusunan diagram timbang.

Selama ini penghitungan NTP dilakukan untuk menghasilkan angka di tingkat nasional dan provinsi. Pada tahun 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mulai menghitung NTP di 16 kabupaten terpilih sehingga selain menghasilkan angka NTP di tingkat provinsi juga dapat dihasilkan angka NTP untuk kabupaten-kabupaten tersebut.

Mengingat pentingnya diperoleh diagram timbang NTP yang sesuai dengan kondisi saat ini, maka diperlukan penyempurnaan diagram timbang yang didukung oleh sistem pengolahan yang intensif dan efektif sehingga diperoleh data yang cepat dan akurat. Pengolahan data Survey Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2014 (SPDT14) ini dilakukan dengan data entri dengan konsep pengolahan data client-server di 16 kabupaten yang merupakan sampel terpilih. Sistem Pengolahan SPDT14 dibangun dengan bahasa pemrograman C#, data yang diolah akan disimpan di dalam database Microsoft Access.

(12)

2

1.2. Jenis Daftar yang Diolah

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2014 mencakup 6 (enam) subsektor pertanian, diantaranya adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan budidaya, dan perikanan tangkap di 16 kabupaten di Indonesia. Terdapat 7 (tujuh) jenis daftar yang diolah dalam sistem pengolahan SPDT14 yaitu Daftar SPDT14-TP, Daftar SPDT14-TH, Daftar SPDT14-TPR, Daftar SPDT14-TRK, SPDT14-IKB, SPDT14-IKT dan Daftar SPDT14-K, dimana daftar SPDT14-K berpasangan dengan salah satu daftar subsektor SPDT14 yang diusahakan (SPDT14-TP/ SPDT14-TH/ SPDT14-TPR/ SPDT14-TRK/ SPDT14-IKB/ SPDT14-IKT).

Kegunaan dari kelima jenis daftar SPDT14 tersebut adalah :

1. Daftar SPDT14-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan.

2. Daftar SPDT14-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura.

3. Daftar SPDT14-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

4. Daftar SPDT14-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Peternakan. 5. Daftar SPDT14-IKB, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Budidaya.

6. Daftar SPDT14-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Tangkap.

7. Daftar SPDT14-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.

(13)

3

II. TAHAPAN PENGOLAHAN

2.1. Umum

Salah satu tujuan SPDT14 ini adalah tersedianya database sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP) setiap tahun. Sehingga dibutuhkan tersedianya database diagram timbang SPDT2014 yang cepat,tepat dan akurat.Untuk itu pelaksanaan pengolahan data SPDT14 dilakukan di masing-masing BPS Provinsi yang salah satu kabupatennya merupakan sampel terpilih, dengan demikian akan lebih cepat melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan/keraguan isian dokumen.

Kegiatan pengolahan dokumen SPDT14 dimulai dengan proses pengolahan pra komputer dilanjutkan dengan proses pengolahan data dengan komputer. Kegiatan pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching) dan penyuntingan/penyandian (editing/coding). Proses pengolahan data dengan komputer meliputi perekaman data (data entry) dan tabulasi. Hasil proses pengolahan pra komputer terutama proses editing/coding, sangat mempengaruhi proses pengolahan dengan komputer. Hasil editing/coding yang baik akan mempercepat proses entri data.

Sistem Program data entri SPDT14 ini dibuat sedemikian rupa agar para pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan sekaligus dapat terjaga konsistensi data. Oleh sebab itu, sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif dalam proses kegiatan data entri. Aturan validasi yang diterapkan dalam sistem ini sama dengan aturan validasi yang diterapkan dalam proses editing/coding, hal ini untuk menjaga kualitas data yang akan dihasilkan sehingga data SPDT14 dapat dijadikan sebagai database awal yang terpercaya, berkesinambungan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penghitungan indikator NTP dimasa mendatang sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

Secara umum, skema tahapan proses pengolahan data SPDT14 dapat di lihat pada Lampiran 1.

2.2. Pengolahan SPDT14 di BPS 16 Kabupaten

Pengolahan SPDT14 di BPS 16 Kabupaten pada dasarnya terbagi menjadi lima tahapan kegiatan yaitu penerimaan dokumen dan pengelompokan dokumen, penyuntingan

(14)

4

dan penyandian (editing/coding), data entri dan validasi, evaluasi tabel, pengiriman data ke BPS RI.

a. Penerimaan dan Pengelompokan Dokumen

Penerimaan dokumen merupakan proses menerima dan memeriksa kelengkapan Daftar SPDT14 hasil pencacahan dalam satu kabupaten/kota. Hasil pemeriksaan dicatat dalam suatu daftar penerimaan dokumen oleh unit kerja yang melaksanakan penerimaan dokumen di BPS Kabupaten.

Tugas penerimaan dokumen adalah sebagai berikut: 1. Menerima dokumen dari petugas lapangan; 2. Memeriksa kelengkapan jumlah;

3. Menyerahkan dokumen yang telah dicatat ke petugas penyimpanan dokumen; 4. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen

Sedangkan tugas pengelompokan dokumen adalah melakukan batching/pengelompokan dokumen dalam 1(satu) kabupaten/kota. Dalam satu kabupaten/kota terdapat sejumlah petugas pencacah lapangan yang bertanggung jawab terhadap beberapa responden. Sehingga pengelompokan dokumen meliputi kelengkapan dokumen per pencacah, dan kelengkapan dokumen dalam 1 rumah tangga. Selanjutnya dokumen disimpan. Penyimpanan dokumen merupakan proses penyimpanan dan pengelolaan dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing/coding, dan data entri serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula.

Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Menerima dokumen dari petugas penerimaan dokumen;

2. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah dicari atau diambil dan dikembalikan ke tempat semula;

3. Memberikan dokumen kepada petugas editing/coding;

4. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari petugas editing dan petugas data entri.

(15)

5

b. Penyuntingan dan penyandian (editing/coding).

Tahap kedua dalam kegiatan pra komputer adalah proses editing (penyuntingan) dan

coding (penyandian) yaitu proses pengecekan dokumen yang telah selesai dilakukan

proses batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan untuk mempermudah atau mempercepat tahap entri, sehingga tahap editing dan coding “WAJIB DILAKUKAN”.

c. Data entri dan validasi d. Evaluasi tabel

e. Pengiriman data ke BPS RI

2.3. Pengolahan SPDT14 di BPS RI

Secara garis besar, tahapan pengolahan data SPDT14 yang dilaksanakan oleh BPS Pusat adalah sebagai berikut:

1. Menerima data hasil entri dari BPS 16 Kabupaten

2. Melakukan penggabungan data hasil entri dari seluruh kabupaten.

3. Melakukan pemeriksaan data dengan revalidasi data dari BPS 16 kabupaten.

4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian, dengan menggunakan tools pada program yang tersedia.

5. Mengevaluasi data hasil point 4 dengan melihat keterbandingan beberapa indikator penting antar tahun.Revalidasi data SPDT14.

(16)
(17)

7

III. EDITING CODING

3.1. Tatacara Editing Coding

Editing (penyuntingan) dan coding (penyandian) merupakan proses pengecekan

dokumen yang telah selesai dilakukan proses batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan untuk mempermudah atau mempercepat tahap entri, sehingga tahap editing dan coding “WAJIB

DILAKUKAN”. Untuk menjaga kebenaran isian dan konsistensi data, idealnya operator

editing coding dan petugas pemeriksaan merupakan orang yang berbeda.

Secara umum kegiatan yang dilakukan dalam proses editing dan coding adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan daftar harus dilakukan secara berurutan mulai dari rincian 1 sampai dengan rincian terakhir;

2. Petugas harus memeriksa apakah isian rincian sudah benar dan konsisten dengan isian rincian lain. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian maka isian yang salah harus diperbaiki;

3. Memeriksa apakah isian jawaban dan pencantuman kode pada kotak pengolahan yang tersedia sudah benar;

4. Pemberian kode pada kotak yang telah disediakan, termasuk penyeragaman

aturan pemberian kode untuk komoditas baru yang belum ada pada master kode komoditas. Untuk kode komoditas baru hendaknya di koordinasikan dengan supervisor pengolahan.

5. Memeriksa dan memperbaiki isian yang meragukan atau isian yang kurang jelas; 6. Memperbaiki isian untuk satuan luas atau jarak apakah sudah sesuai;

7. Memeriksa isian jumlah pada setiap rincian yang merupakan penjumlahan dari beberapa isian;

8. Untuk perlakuan Manual Check (MC) harap editor meneliti seluruh isian dokumen secara utuh, apabila terjadi sesuatu yang mengharuskan kunjungan ke lapangan maka harus lapor ke pengawas dan dilakukan revisit.

Dokumen yang ada dalam satu kelompok (batch) akan diproses editing coding oleh satu orang petugas dengan tujuan agar kesalahan-kesalahan sistematik yang dilakukan pencacah dapat diketahui. Dokumen dalam satu batch tidak dibenarkan untuk dikerjakan oleh

(18)

8

lebih dari satu orang petugas editing coding. Hal ini juga untuk mempermudah pengecekan keberadaan dokumen apabila dibutuhkan untuk kepentingan lainnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan editing dan coding adalah: 1. Perbaikan isian harus menggunakan pensil hitam. Isian yang salah tidak boleh dihapus,

cukup dicoret yang salah dan tulis isian yang benar didekatnya.

2. Dokumen diusahakan tetap bersih sehingga tulisan tangan masih dapat terbaca dengan jelas.

Tugas editor adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan editing/coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan dokumen; 3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan jumlah dokumen;

4. Meng-edit dokumen SPDT14 sesuai dengan pedoman yang ditentukan; 5. Menyerahkan dokumen yang telah di-edit ke petugas penyimpanan; 6. Membuat laporan perkembangan editing.

Ketentuan editing coding masing-masing subsektor SPDT14 selengkapnya mengacu pada buku pedoman pemeriksaan.

(19)

9

3.2. Editing Coding Daftar SPDT14-K

- Periksa apakah isian identitas rincian 1 sampai dengan rincian 4 (nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan) sudah sesuai dengan kode wilayah MFD kondisi Desember 2013.

- Periksa isian rincian 5: apakah Nomor Urut Rumah tangga DSRT sudah terisi sesuai master DSRT

- Periksa isian rincian 6: apakah Nomor Urut Sampel sudah terisi dari range 1 – banyaknya alokasi sampel per petugas

- Periksa isian rincian 7 : apakah nama Kepala Rumah Tangga sudah terisi - Periksa isian rincian 8 : apakah Subsektor sudah terisi dari range 1 - 6

- Periksa isian rincian 9a: apakah Jenis Komoditas Utama sudah terisi dengan benar dan sesuai dengan master kode komoditas SPDT14 jika rincian 8 berkode selain 5.

- Periksa isian rincian 9b : apakah Jenis Perahu sudah terisi dengan benar jika rincian 8 berkode 5

- Periksa apakah isian rincian 1: nama pencacah dan nama pemeriksa sudah terisi dengan

jelas dan benar.

- Periksa apakah isian rincian 2: kode petugas pencacah dan pemeriksa sudah terisi dengan

benar dan sesuai dengan pemberian kode petugas dari BPS kabupaten/Kota pada waktu pelatihan petugas.

- Periksa apakah isian rincian 3: tanggal pencacahan sudah terisi, dimana tanggal

pencacahan harus lebih kecil atau sama dengan dari tanggal pemeriksaan

- Periksa apakah isian baris pertama kolom (2) sama dengan isian Blok I Rincian 6z

- Periksa apakah isian baris yang terisi di kolom (2) lebih dari satu dan tidak boleh lebih

dari 10 (sepuluh).

- Periksa apakah, jika kolom (3) baris kedua berkode 2, maka kolom (4) baris pertama dan

kedua harus berbeda kodenya.

Blok I. PENGENALAN TEMPAT

Blok II. KETERANGAN PENCACAHAN

(20)

10

- Periksa apakah isian kolom (3) : kode hubungan dengan kepala rumah tangga pada

kolom (3) harus urut sesuai dengan konsep yang digunakan pada SP (Sensus Penduduk) 2010.

- Periksa hubungan antara Kolom 3dan 5 (Hubungan dengan kepala ruta, umur).

i. Seorang kepala ruta harus berumur 10 tahun ke atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 1 (kepala ruta), maka isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan berstatus kawin.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 2 (istri/suami) atau kode 4 (menantu), maka isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

iii. Orang tua/mertua dari seorang kepala ruta harus berumur 20 tahun ke atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 6 (orang tua/mertua), maka isian Kolom 5 (umur) harus lebih besar atau sama dengan 20 (Kolom 5 ≥ 20).

- Periksa konsistensi antara kolom (5) dan kolom (6): hubungan antara pendidikan tertinggi yang ditamatkan dengan umur anggota ruta harus konsisten. (Lihat pada Tabel 1).

Tabel 1. Hubungan Antara Pendidikan Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur Kode

(BlokIIIA.Kolom 6)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (Blok IIIA.Kolom 6) U m u r (Blok IIIA.Kolom 5) (1) (2) (3) kode 0/1 kode 2 kode 3 kode 4 kode 5

Tidak punya ijazah SD SD/Sederajat

SMP/Sederajat

SMA/ SMK/Sederajat Akademi/PT

05 tahun atau lebih 10 tahun atau lebih 13 tahun atau lebih 16 tahun atau lebih 17 tahun atau lebih

- Periksa kolom (7) dan (8): Jika kolom (5) ≥ 10, maka kolom (7) dan kolom (8) harus ada

isian dan jika kolom (7) berkode 1 maka Kolom (9) harus ada isian.

(21)

11

- Periksa isian persentase: harus lebih besar dari 50 persen.

- Periksa rincian 1: apakah sudah terisi dan sesuai dengan banyaknya komoditas yang diisikan pada tabel jenis komoditas pada rincian 2.

- Periksa rincian 2 :

1. Isian Kode pada nomor urut 1 harus sama dengan isian Blok I Rincian 7 ( Jenis komoditas utama).

2. Banyaknya jenis komoditas yang diisikan pada rincian 2 harus sesuai dengan jumlah komoditas pada rincian 1.

3. Nama komoditas yang ditulis pada rincian 2 harus lengkap dan jelas, seperti “Kacang Tanah”,tidak boleh “Kacang” saja. Jika tidak lengkap tanyakan ke Pencacah (PCS). 4. Isian Kode harus bersesuaian dengan isian jenis komoditas dan sesuai dengan Master

Komoditas SPDT2014. Jika terdapat komoditas yang belum ada pada Master Komoditas, maka komoditas baru dapat ditambahkan sesuai dengan aturan yang disepakati dan di koordinasi oleh Kasie Statistik Harga BPS Provinsi.

5.

- Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada kolom(1). (Lihat Master Kualitas)

- Periksa konsistensi kolom (5) dan kolom (6) : Jika kolom (5) ada isian, maka kolom (6) harus ada isian dan sebaliknya

- Periksa isian kolom(6):

1. Isian kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6) subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 + A.4 + A.5 + A.6 + A.7 + A.8 + A.9 + A.10 + A.11 + A.12].

2. Isian kolom (6) pada setiap baris subkelompok yaitu A.1 s.d A.12 dan B.1. s.d B.3 harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh : Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

Blok IIIB. SUMBER PENGHASILAN UTAMA

Blok IIIC. JENIS KOMODITAS/TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN

Blok IV.KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BAHAN MAKANAN, MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU SELAMA SEMINGGU YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

(22)

12

Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada

kolom(1). (Lihat Master Kualitas).

Periksa isian kolom (5): Bila kolom (5) ada isian maka Kolom (7) harus ada isian,

kecuali untuk Jenis Barang yang tidak mempunyai satuan Banyaknya (lihat Master Komoditas).

Periksa Isian kolom (6): Isian Kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6)

subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 + A.4]

Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok A.1. s.d A4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh :

Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

Periksa isian kolom (6) kelompok B: Isian kolom (6) pada kelompok B = isian kolom (6)

subkelompok [B.1 + B.2 + B.3 + B.4]

Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok B.1. s.d B.4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok B.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok B.1

Periksa isian kolom (6) kelompok C: Isian kolom (6) pada kelompok C = isian kolom (6)

subkelompok [C.1 + C.2 + C.3]

Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok C.1. s.d C.3. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Periksa kewajaran kuantitas seluruh komoditas makanan yang terisi pada kolom (5) blok IV dibagi jumlah anggota rumah tangga dibandingkan dengan maksimum konsumsi per kapita yang tertera pada tabel lampiran 2.

Blok V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA SELAMA SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

(23)

13

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok C.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok C.1

Periksa isian kolom (6) kelompok D: Isian Kolom (6) pada kelompok D = isian kolom

(6) subkelompok [D.1 + D.2 + D.3 + D.4]

Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok D.1. s.d D.4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok D.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok D.1

Periksa isian kolom (6) kelompok E: Isian kolom (6) pada kelompok E = isian kolom (6)

subkelompok [E.1 + E.2 + E.3].

Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok E.1. s.d E.3. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok E.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok E.1

Periksa isian kolom (6) kelompok F: Isian kolom (6) pada kelompok F = jumlah isian

kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada kelompok F

Periksa Isian Kolom(7) : tata cara pemeriksaan sama dengan pemeriksaan pada isian

Kolom (6) sesuai dengan Kelompok dan Subkelompok yang bersesuaian.

Isian kolom (7) lebih besar atau sama dengan kolom (6)

Periksa isian pada subkelompok A.2.: minimal harus ada satu komoditas yang terisi.

Periksa isian pada subkelompok A.4.:

1. Subkelompok A.4 rincian 1-3 minimal salah satunya ada isian.

2. Rincian 6 (upah pembantu rumah tangga) pada subkelompok A.4 harus terisi, apabila pada subblok III.A kolom (3) ada yang berkode 8.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.1, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 1 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.2, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

(24)

14

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.3, apabila pada subblok III.A isian kolom (5) kurang dari 13.

- Perhatikan isian rincian 6 pada subkelompok C.1, apabila pada subblok III.A isian kolom (5) adalah 0.

- Rincian 1 dan 2 pada subkelompok C.3 harus terisi.

- Perhatikan isian rincian 9 pada subkelompok C.3, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 10.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok D.1, apabila pada subblok III.A terdapat anggota rumah tangga usia sekolah.

- Apabila salah satu rincian pada subkelompok D.1 ada isian, maka salah satu rincian pada subkelompok D.2 harus ada isian.

- Apabila rincian 2 dan 3 pada kelompok F ada isian, maka rincian 3 subkelompok E.1 harus terisi.

- Periksa isian pada kelompok Makanan, Minuman, Rokok dan Tembakau 1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok IV kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A1 kolom (6) 3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A2 kolom (6) 4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A3 kolom (6) 5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A4 kolom (6) 6. Isian subkelompok A5 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A5 kolom (6) 7. Isian subkelompok A6 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A6 kolom (6) 8. Isian subkelompok A7 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A7 kolom (6) 9. Isian subkelompok A8 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A8 kolom (6) 10. Isian subkelompok A9 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A9 kolom (6) 11. Isian subkelompok A10 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A10 kolom (6) 12. Isian subkelompok A11 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A11 kolom (6) 13. Isian subkelompok A12 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A12 kolom (6) 14. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok IV kelompok B kolom (6)

15. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B1 kolom (6) 16. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B2 kolom (6) 17. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B3 kolom (6)

(25)

15

18. Isian Jumlah (1) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (2)

- Periksa isian pada kelompok Bukan Makanan

1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok V kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (6) 3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (6) 4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (6) 5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (6) 6. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok V kelompok B kolom (6)

7. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (6) 8. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (6) 9. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (6) 10. Isian subkelompok B4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (6) 11. Isian kelompok C kolom (2) = Isian Blok V kelompok C kolom (6)

12. Isian subkelompok C1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (6) 13. Isian subkelompok C2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (6) 14. Isian subkelompok C3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (6) 15. Isian kelompok D kolom (2) = Isian Blok V kelompok D kolom (6)

16. Isian subkelompok D1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (6) 17. Isian subkelompok D2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (6) 18. Isian subkelompok D3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (6) 19. Isian subkelompok D4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (6) 20. Isian kelompok E kolom (2) = Isian Blok V kelompok E kolom (6)

21. Isian subkelompok E1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (6) 22. Isian subkelompok E2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (6) 23. Isian subkelompok E3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (6) 24. Isian Kelompok F kolom (2) = Isian Blok V Kelompok F kolom (6)

25. Isian Jumlah (2) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (2) + Isian Kelompok C kolom (2) + ... + Isian Kelompok F kolom (2)

26. Isian kelompok A kolom (3) = Isian Blok V kelompok A kolom (7)

27. Isian subkelompok A1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (7) 28. Isian subkelompok A2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (7) 29. Isian subkelompok A3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (7)

(26)

16

30. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (7) 31. Isian kelompok B kolom (3) = Isian Blok V kelompok B kolom (7)

32. Isian subkelompok B1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (7) 33. Isian subkelompok B2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (7) 34. Isian subkelompok B3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (7) 35. Isian subkelompok B4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (7) 36. Isian kelompok C kolom (3) = Isian Blok V kelompok C kolom (7)

37. Isian subkelompok C1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (7) 38. Isian subkelompok C2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (7) 39. Isian subkelompok C3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (7) 40. Isian kelompok D kolom (3) = Isian Blok V kelompok D kolom (7)

41. Isian subkelompok D1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (7) 42. Isian subkelompok D2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (7) 43. Isian subkelompok D3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (7) 44. Isian subkelompok D4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (7) 45. Isian kelompok E kolom (3) = Isian Blok V kelompok E kolom (7)

46. Isian subkelompok E1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (7) 47. Isian subkelompok E2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (7) 48. Isian subkelompok E3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (7) 49. Isian kelompok F kolom (3) = Isian Blok V kelompok F kolom (7)

50. Isian Jumlah (2) kolom (3) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (3) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (3) + Isian Kelompok C kolom (3) + ... + Isian Kelompok F kolom (3)

Isian pada Blok VII ini dapat terisi jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

Contoh:

1. Kebutuhan primer seperti komoditas beras, sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, sayur-sayuran, ikan, bumbu-bumbuan, dan bahan bakar memasak, jika salah satu tidak ada, maka harus ada catatan alasannya.

2. Dan lain-lain yang dianggap perlu.

(27)

17

3.3. Tata Cara Pengkodean Komoditas Baru

Setiap komoditas pada kuesioner SPDT NTP 16 Kabupaten 2014 memiliki kode yang unik. Kode komoditas terdiri dari 7 digit dengan ketentuan berikut:

- Digit 1 : Konsumsi/Subsektor Kode 1 : Konsumsi

Kode 2 : Subsektor Tanaman Pangan Kode 3 : Subsektro Tanaman Hortikultura

Kode 4 : Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kode 5 : Subsektor Peternakan

Kode 6 : Subsektor Perikanan Kelompok Penangkapan Ikan Kode 7 : Subsektor Perikanan Kelompok Budidaya Ikan - Digit 2 : Kelompok

- Digit 3-4 : Subkelompok - Digit 5-7 : Komoditas

Komoditas baru yang muncul pada saat pencacahan dan sudah diinventarisir oleh petugas pengawas/pemeriksa, harus diberi kode sesuai dengan klasifikasi kode di atas dan pengkodean tiga digit terkahir melanjutkan kode terakhir pada master komoditas.

Contoh:

Pada kuesioner SPDT14-K Subkelompok A.8 Buah-buahan, terdapat konsumsi buah srikaya. Karena buah srikaya tidak terdapat pada master komoditas maka harus diberi kode baru. Kode terakhir pada master komoditas untuk subkelompok buah-buahan adalah 1108032. Maka kode untuk buah srikaya adalah 1108033.

(28)
(29)

19

IV. PENGOPERASIAN PROGRAM PENGOLAHAN

Program aplikasi pengolahan SPDT-NTP 2014 dibuat dengan tujuan merekam data SPDT-NTP 2014 dari dokumen,pengguna sistem dapat mengoperasikannya dengan mudah, dan data terekam dengan benar. Oleh sebab itu, sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif dalam kegiatan entri data. Berikut ini tahapan besar yang dilakukan dalam kegiatan pengolahan data SPDT-NTP 2014 yaitu :

1. Proses instalasi

2. Create database dan setting konfigurasi 3. Autentifikasi pengguna dan menu master 4. Proses data entri dan menu lainnya 5. Proses pembuatan laporan

6. Proses manajemen data

4.1. Kebutuhan Program

Program aplikasi untuk data entri dan validasi pada pengolahan data SPDT-NTP 2014 dikembangkan dengan menggunakan software Microsoft Visual Studio 2014 dengan bahasa pemrograman C# dan menggunakan database Microsoft Access 2013.Spesifikasi minimum yang diperlukan system adalah :

1. Processor, minimal setara dengan Intel Pentium Dual Core (2.0 GHz). 2. RAM, minimum 1 GB.

3. Operating System, minimal menggunakan Windows XP Sp2.

4. Ruang Hardisk, minimal 100 MB untuk client dan 1 GB untuk server. 5. .Net Framework, minimal versi 4.0.

6. Microsoft Access Database Engine versi 2007.

7. Semua komputer yang digunakan terhubung dengan jaringan.

4.2. Instalasi

Sebelum melakukan instalasi sistem aplikasi pengolahan data SPDT14, perlu dilakukan setting pada „Regional and Language Option‟.Pilih Control PanelRegional and

(30)

20

Pada „Regional Options‟ pilih English (United States).Setelah selesai melakukan setting, restart komputer terlebih dahulu.

Ada tiga instalasi yang diperlukan sebelum menggunakan system aplikasi pengolahan data SPDT14 yaitu instalasi Access Database Engine 2010, .NET Framework 4.0 dan instalasi program aplikasi.

(31)

21

a. Instalasi Database (Access Database Engine 2010)

Karena database yang digunakan adalah Microsoft Access, perlu instalasi Access

Database Engine 2010 dengan double klik AccessDatabaseEngine.

Kemudian akan muncul form berikut.

(32)

22

Pilih „I accept the terms in the License Agreement‟ untuk menyetujui lisensi.Klik „Next untuk melanjutkan instalasi.

(33)

23

Proses instalasi akan berjalan. Jika sudah selesai instalasi akan muncul pesan sebagai berikut.

b. Instalasi .NET Framework 4.0

Instalasi komponen yang selanjutnya adalah Instalasi .NET Framework 4.0.Cara instalasi dengan menjalankan file dotNetFx40_Full_x86_x64 berikut.

(34)

24

Setelah muncul form instalasi, pilih “I have read and accept the license terms”. Kemudian klik Install.

(35)

25

Setelah instalasi selesai, akan muncul form berikut. Klik Finish untuk menutupnya.

Instalasi selesai dilakukan, kemudian muncul pesan untuk restart komputer.Pilih Restart

Now.

c. Instalasi program apliksai pengolahan data SPDT14

Ada 2 macam instalasi aplikasi SPDT-NTP 2014. Jika Office yang terinstall dalam computer adalah 32 bit maka harus menginstal aplikasi untuk 32 bit, sedangkan jika Office yang teristal di computer adalah 64 bit maka harus menginstal aplikasi untuk 64 bit. Instalasi program aplikasi SPDT-NTP 2014 dijalankan dengan melakukan double click pada file setup.exe berikut.

(36)

26

Selanjutnya proses extracting file akan berjalan.

(37)

27

Ada permintaan konfirmasi untuk menyetujui lisensi sistem dan pilih „I accept the terms in the licenseagreement‟ jika menyetujui lisensi sistem.Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Form berikut menjelaskan letak program aplikasi SPDT-NTP 2014 akan terbentuk. Klik „Next‟ untuk melanjutkan proses instalasi.

(38)

28

Proses instalasi sedang berjalan. Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai.

(39)

29

Untuk membuka aplikasi pengolahan SPDT-NTP 2014, pengguna dapat mengakses menu All Programs  BPS  SPDT NTP 2014.

4.3. Persiapan Pengolahan

Pada saat membuka aplikasi pertama kaliakan muncul pesan yang menyatakan bahwa konfigurasi database tidak ditemukan. Hal ini disebabkan karena aplikasi belum terkoneksi ke

database.Pilih „OK‟ untuk menutup pesan tersebut. Kemudian, di komputer Server perlu

(40)

30

a. Create Database

Untuk pembuatan database pilihCreate DB kemudianakan muncul form Create

Database seperti gambar berikut. Pilih provinsi dan kabupaten yang datanya akan dientri.

Klik tombol […]untuk menentukan letak database yang dibuat.

Pilih letak database untuk menyimpan data SPDT-NTP 2014 .Klik „Save‟ untuk menyimpan database tersebut. Proses pembuatan database akan berjalan. Tunggu untuk beberapa saat.

b. Setting Configuration

Di komputer client tidak perlu dibuat database tetapi mengakses database dari komputer server. Caranya adalah dengan klik „Browse’ pada tab setting kemudian pilih database.Jika sudah memilih database di computer server, klik „Save & Connect’.

(41)

31

Setelah selesai, akan muncul form untuk login pengguna seperti berikut.

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master

a. Autentifikasi Pengguna

Saat akan masuk ke aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2014, pengguna harus melakukan login ke dalam aplikas. Login pertama kali menggunakan username ADMIN denganpassword ADMIN.

(42)

32

Terdapat tiga level pengguna dalam sistem aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2014 ini, yaitu administrator, supervisor, dan operator.Administrator dan supervisordapat mengakses semua menu yang terdapat pada sistem, sedangkan operatorhanya dapat melakukan entri data dan melihat master.Untukmelakukan manajemen pengguna,

administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus pengguna di master operator.

Menu pada programini meliputi Data Entry, Master, Utility, Report, dan Application. Setelah memasukkan username dan password, pengguna dapat mengakses beberapa menu sesuai dengan kewenangan pengguna. Gambar di bawah ini adalah tampilan semua menu yang diakses oleh admin.

b. Master

Dari beberapa master dalam menu master pada aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2014, terdapat master yang harus dilengkapi terlebih dahulu setelah selesai create database dan koneksi ke database berhasil (sebelum melakukan entri data). Master tersebut adalah :

1. Master Petugas : menampilkan daftar petugas (pencacah dan pemeriksa) yang bertanggung jawab terhadap data yang dikumpulkan.

(43)

33

Klik „Petugas‟ pada menu master untuk menampilkan master petugas.

Fungsi yang ada di master petugas adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan

administrator memasukan data petugas (pencacah dan pemeriksa) jika data

petugas yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path untuk menyimpan file data petugas dalam bentuk Excel.

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data petugas akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data petugas ke dalam file Excel tersebut. Masukkan kode provinsi dan kode kabupaten tempat petugas

(44)

34

melaksanakan pencacahan dan pemeriksaan.Masukkan kode petugas tiga digit dan nama petugas. Level petugas, diisi 1 untuk pencacah dan 2 untuk pemeriksa.Masukkan nomor telpon petugas yang bisa dihubungi. Kolom target dikosongi. Pengisian sesuai dengan contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data petugas ini akan diimport dari system pengolahan data SPDT-NTP 2014 pada master petugas.

„Import‟ : untuk melakukan import data petugas dari file Excel jika akan memasukan daftar petugas dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor. Klik „Open‟.

Setelah itu, akan muncul form daftar petugas yang akan dimasukkan ke dalam master petugas. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan,

(45)

35

administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan diubah. Klik „Add’ untuk melakukan proses penambahan.

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan “Import berhasil dilakukan”.

 „Add‟ : Untuk melakukan penambahan petugas satu per satu. Masukkan kode petugas 3 digit, nama petugas, nomor telepon, dan level petugas. Klik „OK‟ jika telah selesai. Petugas akan ditambahkan ke dalam master petugas.

 „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data petugas. Caranya, pilih petugas kemudian klik „Edit‟. Jika telah selesai melakukan perubahan klik „Ok‟.

(46)

36

 „Delete‟ : Untuk menghapus data petugas. Pilih petugas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan peringatan.

2. Master operator : menampilkan daftar operator (petugas entri data) yang bertugas mengentri data.Untuk menampilkannya pilih „Operator‟ pada menu master.

Fungsi yang ada di master operator adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan

administrator memasukan data operator (petugas entri data) jika data operator

yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path untuk menyimpan file data operator dalam bentuk Excel.

(47)

37

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data operator akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data operator ke dalam file

Exceltersebut. Masukkan kode operator, nama asli operator, nama pengguna

(username), password dan level operator(2 untuk supervisor, 3 untuk

operator).Pengisian sesuai dengan contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data operator ini akan diimport dari system pengolahan data SPDT-NTP 2014 pada master operator.

„Import‟ : untuk melakukan import data operator dari file Excel jika akan memasukan daftar operator dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor. Klik „Open‟.

(48)

38

Setelah itu, akan muncul form daftar operator yang akan dimasukkan ke dalam master operator. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan,

administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan

diubah. Klik „Add‟ untuk melakukan proses penambahan.

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan seperi berikut “Import berhasil dilakukan”.

 „Add‟ : Untuk melakukan penambahan operator satu per satu. Masukkan NIP,

username, nama, password, konfirmasi password, dan level operator. Klik „OK‟

(49)

39

 „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data operator. Untuk melakukannya, pilih operator kemudian klik „Edit‟. Jika telah selesai melakukan perubahan klik „Ok‟.

 „Delete‟ : Untuk menghapus data operator. Pilih operator yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan peringatan.

3. Master komoditas : Menampilkan daftar komoditas yang diperlukan dalam entri data SPDT-NTP 2014 . Komoditas baru yang belum terdapat dalam master komoditas, ditambahkan sebelum melakukan entri data. Untuk membuakanya pilih „Komoditas‟ pada menu Master.

(50)

40

Dalam master komoditas terdapat Provinsi untuk memilih provinsi yang datanya sedang diolah. Kode/deskripsi untuk melakukan pencarian terhadap komoditas.Jenis komoditiuntuk menampilkan komoditas yang dimiliki masing-masing dokumen. Jika yang terpilih adalah K, maka yang akan ditampilkan adalah komoditas pada modul konsumsi, TP (komoditas di tanaman pangan), TH (komoditas di tanaman hortikultura), TPR (komoditas di tanaman perkebunan), TRK (komoditas di peternakan), IKT (komoditas di perikanan tangkap), dan IKB (komoditas di perikanan budidaya).

Jenis blok untuk menampilkan komoditas yang difilter berdasarkan komoditas berada pada data entrain blok mana. Untuk K dan IKT, filter1 menampilkan komoditas modul konsumsi pada Blok 4 sedangkan filter2 menampilkan komoditas modul konsumsi pada Blok 5.Untuk TP, TH, TPR, TRK, dan IKB filter1 menampilkan komoditas subsektor pada Blok 3 sedangkan filter2 menampilkan komoditas subsektor pada Blok 4.

Administrator di provinsi dapat melakukan penambahan, perubahan, dan menghapus komoditas.

Fungsi yang ada di master komoditas adalah sebagai berikut :

 „Add‟ : melakukan penambahan komoditas baru. Masukkan kode komoditas, deskripsi (jenis komoditas), satuan, maksimal perkapita, minimal harga persatuan, dan maksimal harga persatuan. Klik „OK‟ jika sudah selesai menambahkan komoditas.

(51)

41

 „Edit‟ : melakukan perubahan terhadap komoditas yang sudah ada. Pilih komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Klik „OK‟ jika sudah selesai melakukan perubahan.

 „Delete‟ : menghapus komoditas yang telah ada. Pilih komoditas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Jika komoditas berasal dari pusat, komoditas tersebut tidak bisa dihapus.

(52)

42

4. Master Kualitas : Menampilkan daftar kualitas dari komoditas dalam entri data SPDT-NTP 2014 . Untuk membukanya pilih „Kualitas‟ pada menu Master.

Dalam master kualitas, terdapat filter jenis komoditi sama seperti pada master komoditas. Administrator di provinsi dapat melakukan penambahan, perubahan, dan menghapus kualitas.

Fungsi yang ada di master kualitas adalah sebagai berikut :

 „Add‟ : melakukan penambahan kualitas baru. Masukkan kode komoditas atau nama komoditas kemudian masukkan nama kualitas yang akan ditambahkan. Klik „OK‟ jika sudah selesai menambahkan kualitas.

 „Edit‟ : melakukan perubahan terhadap kualitas yang sudah ada kecuali kualitas yang dari pusat tidak boleh diubah. Pilih kualitas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Klik „OK‟ jika sudah selesai melakukan perubahan.

(53)

43

 „Delete‟ : menghapus kualitas yang telah ada. Pilih kualitas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Jika kualitas berasal dari pusat, kualitas tersebut tidak bisa dihapus.

5. Master Sampel :menampilkan daftar sampel rumah tangga (dsrt) yang dicacah dalam SPDT-NTP 2014. Untuk membukanya, pilih „Sampel‟ pada menu Master.

Dalam master sampelterdapat 3 Tab yaitu Hasil Akhir, Default, dan Pengganti. Tab Hasil Akhir menampilkan dsrt yang akan dicacah dalam pencacahan SPDT-NTP 2014. Tab Default menampilkan dsrt yang dari Pusat. Tab Pengganti menampilkan dsrt pengganti yang akan menggantikan sampel default dari pusat jika ada sampel yang perlu diganti.

Jika ada sampel yang perlu diganti, langkah-langkah untuk menggantinya adalah sebagai berikut :

(54)

44

Pada bagian bawah form, akan ditampilkan nama sampel yang akan diganti .

Pada Tab Pengganti pilih sampel pengganti yang belum menggantikan sampel

lain. Klik kanan pada sampel pengganti tersebut kemudian pilih Sampel Pengganti.

(55)

45

Selanjutnya di bagian bawah form akan ditampilkan sampel yang akan diganti dan

sampel penggantinya. Klik „Ganti Sampel‟ untuk melakukan proses ganti sampel.

Pada daftar sampel pengganti, sampel yang sudah digunakan untuk menggantikan sampel default akan berubah warna menjadi merah. Berarti, sampel tersebut tidak bias digunakan lagi untuk menggantikan sampel lain dan sampel tersebut yang akan dicacah pada pencacahan SPDT-NTP 2014.

Pada daftar sampel default dari pusat, sampel yang sudah diganti akan berwarna orange dan di kolom sampel pengganti akan ditampilkan nama sampel penggantinya. Sampel yang lama tidakakan dicacah pada pencacahan SPDT-NTP 2014.

(56)

46

Selanjutnya, untuk mengalokasikan petugas pencacahan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pada Tab Hasil Akhir, pilih sampel yang akan dicacah oleh seorang petugas (jika

lebih dari 1 bisa diblok), kemudian klik kanan dan pilih Set Petugas.

Selanjutnya akan muncul daftar petugas yang sudah dientri ke dalam master

petugas sebelumnya. Pilih salah satu petugas yang akan mencacah sampel yang dipilih kemudian klik OK.

(57)

47

Jika berhasil melakukan alokasi petugas, akan muncul pesan “Data Berhasil

Diubah”. Nama petugas akan yang akan mencacah sampel ditampilkan di kolom Petugas.

Jika akan mengganti sampel dan mengalokasikan petugas dalam jumlah yang banyak dapat menggunakan import melalui file Excel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pertama membuat template untuk memasukkan daftar sampel. Caranya dengan

Klik „Template Xls‟ pada form Sampel. Kemudian pilih lokasi untuk menyimpan file daftar petugas tersebut.

(58)

48

Pada Sheet Pengganti isikan daftar sampel yang akan diganti dan daftar sampel

penggantinya.

Pada Sheet Sampel isikan daftar sampel yang akan dicacah. Kolom Kodepencacah

(59)

49

Jika sudah selesai mengisi daftar sampelnya, simpan. Pada form Sampel, klik

Import untuk memulai import sampel yang sudah diganti dan alokasi petugasnya.

Sistem pengolahan data SPDT-NTP 2014 juga dilengkapi dengan beberapa master lain, yaitu :

(60)

50

2. Master Kabupaten : menampilkan daftar kabupaten pada provinsi pengolahan data SPDT-NTP 2014 .

3. Master kecamatan : menampilkan daftar kecamatan pada provinsi dan kabupaten pengolahan data SPDT-NTP 2014 .

(61)

51

4. Master desa : Menampilkan daftar desa pada provinsi, kabupaten, dan kecamatan pengolahan data SPDT-NTP 2014 .

5. Rekap Kualitas : Digunakan untuk merekap kualitas yang dijadikan master kualitas. Untuk membuakanya dengan memilih Rekap Kw pada menu Master.

Pada from Rekap Kualitas terdapat filter untuk masing-masing komoditas. Pilih salah satu komoditas yang kualitasnya akan direkap dijadikan master kualitas. Klik „Get Data‟ untuk memunculkan semua kualitas yang telah dientri pada semua rumah tangga.

(62)

52

Pilih Kualitas yang akan direkap kemudian centang pada kolom master jika kualitas tersebut akan dijadikan master. Centang pada kolom Ubah jika nama kualitas akan diubah kemudian tuliskan perubahan nama pada kolom Kualitas Fix. Untuk nama kualitas yang sama pada komoditas yang sama cukup pilih salah satu yang dijadikan master.

4.5. Entri Data SPDT14

Ada 7 dokumen yang akan dientri dalam sistem aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2012 ini yaitu SPDT14-K (modul konsumsi), SPDT14-TP (subsektor tanaman pangan), SPDT14-TH (subsektor tanaman hortikultura), SPDT14-TPR (subsektor tanaman perkebunan), SPDT14-TRK (subsektor peternakan), SPDT14-IT (subsektor perikanan tangkap), dan SPDT14-IB (subsektor perikanan budidaya). Untuk melakukan pengentrian, klik „Entri-SPDT‟ pada menu „Data Entri‟. Setelah itu akan muncul daftar rumah tangga yang sudah dientri berdasarkan provinsi, kabupaten, dan pencacah. Jika belum pernah melakukan entri, daftar rumah tangga akan kosong. Tombol „Insert K‟ untuk melakukan entri data modul konsumsi.Tombol „Edit K‟ untuk melakukan ubah data modul konsumsi.Tombol „Entry Modul‟ untuk melakukan entri data subsektor.

(63)

53

Dalam daftar rumah tangga tersebut terdapat kolom K, TP, TH, TPR, TRK, IKT, dan IKB yang merupakan jenis dokumen yang akan dientri untuk rumah tangga yang bersangkutan. Isian dari kolom tersebut adalah B, E, C, dan X.

Isian B : status dokumen yang sesuai dengan kolom belum dientri. Petugas dapat

melakukan entri data dengan klik „Entry Modul‟. Form yang akan terbuka adalah form entri data modul yang sesuai dengan komoditas utama di dalam rumah tangga tersebut.

Isian E : status dokumen sudah dientri tetapi masih error. Pengguna dapat

memperbaikinya dengan pilih rumah tangga yang masih error kemudian klik „Entry Modul‟.

Isian W : Status dokumen sudah dientri dan sudah clean tetapi masih ada yang perlu

ditijau ulang (warning).

Isian C : Status dokumen sudah dientri dan sudah clean.

Isian X : subsektor yang sesuai dengan judul kolom bukan merupakan komoditas

utama dalam rumah tangga yang bersangkutan sehingga modul subsektor tidak dientri. Untuk modul konsumsi (K) tidak akan pernah berstatus X karena modul tersebut dimiliki oleh tiap rumah tangga dan berpasangan dengan salah satu subsektor.

(64)

54

a. Entri data SPDT14-K

Untuk melakukan entri data modul konsumsi (SPDT14-K) klik „Insert K‟ pada daftar rumah tangga atau tekan „F1‟ pada keyboard. Setelah itu akan muncul form entri SPDT14-K. Tombol yang ada pada form entri SPDT14-K adalah :

 „Page Down‟ : untuk berpindah form ke halaman sebelumnya.

 „Page Up‟ : untuk berpindah form ke halaman selanjutnya.

 „Update Master‟ : untuk mengupdate komoditas pada form setelah ada penambahan di master komoditas.

 „Hide All‟ : untuk menyembunyikan daftar komoditas menjadi sub-sub komoditasnya.

 „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada form data entri. Pengguna dapat menentukan waktu autosave berjalan otomatis.

 „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

 „Close‟ : untuk keluar dari form entri data.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3 yang terdapat tabel anggota rumah tangga (ART). Untuk menambahkan ART klik „Add‟ atau tekan „Ins‟pada keyboard. Untuk mengubah data ART pilih ART yang akan diubah kemudian klik „Edit‟ atau tekan „F9‟. Untuk menghapus ART pilih ART yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟.

(65)

55

Setelah itu akan muncul form untuk menambahkan ART. Masukkan no urut ART, nama, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi, berusaha pada subsektor pertanian, bekerja sebagai buruh tani, dan berusaha pada subsektor. Tombol yang ada pada form tambah ART adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan langsung menambahkan ART yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan menutup form tambah ART

(66)

56

Di halaman 2 juga terdapat entri data komoditas yang diusahakan dalam rumah tangga tersebut.

Untuk melakukan penambahan klik „Add‟ dan untuk mengubah pilih komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Masukkan nama komoditas pada form add Blok 3C.

Tombol yang ada pada form tambah dan ubah Blok 3C adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan komoditas yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form entri komoditas

 „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Untuk menghapus komoditas, pilih komoditas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Akan muncul pesan sebagai berikut.Pilih „Yes‟ jika akan menghapus dan pilih „No‟ jika tidak jadi menghapus.

(67)

57

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini terdapat daftar komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan komoditas yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form entri komoditas

(68)

58

Di Blok 4 halaman 3, daftar komoditas akan di default (langsung ditampilkan). Pengguna bisa melakukan pengisian kualitas, banyaknya dan nilai dalam daftar tersebut (langsung pada kolomnya).

Halaman 4 digunakan untuk entri data Blok 5.Disini, terdapat daftar komoditas bukan makanan yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

(69)

59

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas bukan makanan yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya dan nilai sebulan yang lalu, serta nilai setahun yang lalu. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 5 adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan komoditas yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form entri komoditas

 „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Sama dengan Blok 4, di Blok 5 daftar komoditas akan di-default (langsung ditampilkan). Pengguna bisa melakukan pengisian kualitas, banyaknya dan nilai dalam daftar tersebut langsung pada kolomnya.

(70)

60

Halaman 5 dan 6 merupakan ringkasan pengeluaran dari Blok 4 dan 5. Data ringkasan pengeluaran akan otomatis terisi dari penjumlahan di Blok 4 dan 5.

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian dan kondisi rumah tangga tersebut.

b. Entri data SPDT14-TP

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman pangan (SPDT14-TP) pilih rumah tangga yang kolom TP tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT14-TP. Tombol yang ada pada form entri SPDT14–TPadalah :

(71)

61

 „Page Down‟ : untuk berpindah form ke halaman sebelumnya.

 „Page Up‟ : untuk berpindah form ke halaman selanjutnya.

 „Update Master‟ : untuk mengupdate komoditas pada form setelah ada penambahan di master komoditas.

 „Hide All‟ : untuk menyembunyikan daftar komoditas menjadi sub-sub komoditasnya.

 „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri data SPDT14-TP. Pengguna dapat menentukan waktu autosave berjalan otomatis.

 „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

 „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT14-TP

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut. Di halaman ini, isian untuk Blok 1 dan Blok 2 akan diambil dari form entri data SPDT14-K.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3. Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

(72)

62

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

 „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas berikutnya untuk dientri datanya.

 „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

(73)

63

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar barang/jasa yang dikeluarkan untuk komoditas yang dipanen selama setahun.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan barang/jasa yang dikeluarkan dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data barang/jasa akan langsung menambahkan barang/jasa yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data barang/jasa akan menutup form entri add/edit barang/jasa.

(74)

64

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

c. Entri data SPDT14-TH

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman hortikultura (SPDT14-TH) pilih rumah tangga yang kolom TH tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT14-TH. Tombol yang ada pada form entri SPDT14-TH adalah :

 „Page Down‟ : untuk berpindah form ke halaman sebelumnya.

 „Page Up‟ : untuk berpindah form ke halaman selanjutnya.

 „Update Master‟ : untuk mengupdate komoditas pada form setelah ada penambahan di master komoditas.

 „Hide All‟ : untuk menyembunyikan daftar komoditas menjadi sub-sub komoditasnya.

 „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri data SPDT14-TH. Pengguna dapat menentukan waktu autosave berjalan otomatis.

 „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

 „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT14-TH.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut. Di halaman ini, isian untuk Blok 1 dan Blok 2 akan diambil dari form entri data SPDT14-K.

(75)

65

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

 „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas berikutnya untuk dientri datanya.

(76)

66

 „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

 „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar barang/jasa yang dikeluarkan untuk komoditas yang dipanen selama setahun.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

(77)

67

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan barang/jasa yang dikeluarkan dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah blok 4 adalah :

 „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data barang/jasa akan langsung menambahkan barang/jasa yang berikutnya.

 „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data barang/jasa akan menutup form entri add/edit barang/jasa.

 „Cancel‟ : untuk menutup form entri add/edit barang/jasa

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

(78)

68

d. Entri data SPDT14-TPR

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman perkebunan (SPDT14-TPR) pilih rumah tangga yang kolom TPR tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT14-TPR. Tombol yang ada pada form entri SPDT14-TPR adalah:

 „Page Down‟ : untuk berpindah form ke halaman sebelumnya.

 „Page Up‟ : untuk berpindah form ke halaman selanjutnya.

 „Update Master‟ : untuk mengupdate komoditas pada form setelah ada penambahan di master komoditas.

 „Hide All‟ : untuk menyembunyikan daftar komoditas menjadi sub-sub komoditasnya.

 „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri data SPDT14-K. Pengguna dapat menentukan waktu autosave berjalan otomatis.

 „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

 „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT14-K

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut. Di halaman ini, isian untuk Blok 1 dan Blok 2 akan diambil dari form entri data SPDT14-K.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3. Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Gambar

Tabel 1.  Hubungan Antara Pendidikan Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur  Kode
Diagram Alur Pengolahan SPDT14

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya sama dengan Blok III kecuali pada blok ini harus dicatat untuk masing-masing anggota rumahtangga yang mengkonsumsi makanan/ minuman jadi yang dikonsumsi seminggu

• Pada dasarnya sama dengan Blok III kecuali pada blok ini harus dicatat untuk masing-masing anggota rumah tangga yang mengkonsumsi makanan/ minuman jadi yang

pembagian tugas pada daftar VSENP08.KBTT. 6) Mengirim salinan VSENP08.BDT dan VSENP08.KBTT ke BPS Provinsi untuk kebutuhan penyiapan dan penyelenggaraan pelatihan. 7)

6) Daftar ST03-KBL2 berguna sebagai kontrol blok dalam pengolahan data. Materi terpenting dari Daftar ST03-KBL2 adalah jumlah rumah tangga dalam satu blok sensus. Daftar ST03-

Periksa Rincian 8: Nomor urut rumah tangga sampel harus sesuai dengan yang tercantum di Kolom 1, Blok IV, VSENP08.DSRT, yaitu mulai dari nomor 1 sampai dengan 16 untuk setiap

Apakah ada anggota atau yang pernah menjadi anggota rumah tangga ini, sejak setahun yang lalu datang dari luar desa/kelurahan untuk bertempat tinggal

Buku Pedoman Pengolahan Listing Sensus Ekonomi 2016 ini digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para petugas pengolahan dalam melakukan pengolahan data SE2016,

Rincian 18.b: Jika Ya, jenis bahan bakar pengganti kayu tersebut adalah: Lingkari salah satu kode pengganti bahan bakar kayu yang akan digunakan untuk keperluan rumah