• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 Progam Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 Progam Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA MAWAR MERAH (Rosa damascena Mill.) TERHADAP MORFOLOGI SEL GINJAL PADA TIKUS

PUTIH GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 Progam Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Oleh:

MUHAMMAD KHOZAAINUL SADDAM AMDAT J500100021

PROGAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA MAWAR MERAH (Rosa damascena Mill.) TERHADAP MORFOLOGI SEL GINJAL PADA TIKUS

PUTIH GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

MUHAMMAD KHOZAAINUL SADDAM AMDAT J 500 100 021

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Retno Sintowati, M. Sc NIP/NIK. 1005

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA MAWAR MERAH (Rosa damascena Mill.) TERHADAP MORFOLOGI SEL GINJAL PADA TIKUS

PUTIH GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Oleh:

MUHAMMAD KHOZAAINUL SADDAM AMDAT J 500 100 021

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 15 Mei, 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Devi Usdiana Rosyidah, M. Sc. (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Retno Sintowati, M. Sc. (...) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Riandini Aisyah, S. Si, M. Sc. (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. dr. E. M. Sutrisna, M. Kes NIK. 919

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain, yang tertulis di naskah ini kecuali disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka akan penulis pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Mei 2017

Penulis

MUHAMMAD KHOZAAINUL SADDAM AMDAT J 500 100 021

(5)

1

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Mawar Merah (Rosa damascena Mill.) Terhadap Morfologi Sel Ginjal Pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus

norvegicus) Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4) Abstrak

Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan bahan yang dapat terbentuknya

radikal bebas. Radikal bebas terbentuk sebagai hasil normal dari metabolisme aerobik, tetapi dapat meningkat saat kondisi patologis yang disebabkan ketidakseimbangan radikal bebas dengan antioksidan alami tubuh. CCl4

menyebabkan Nekrosis Tubuler Akut dengan gambaran patologi pada ginjal. Bunga mawar merah (Rosa damascena Mill.) mengandung antioksidan. Tikus dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dengan perlakuan kontrol negatif, kontrol positif (Induksi CCl4), P1 (Induksi CCl4

dan ekstrak bunga mawar merah 250mg), P2 (Induksi CCl4 dan ekstrak bunga mawar merah 500mg), P3 (induksi CCl4 dan ekstrak bunga mawar merah

1000mg). CCl4 diberikan secara subkutan setiap 7 hari dan ekstrak bunga mawar diberikan peroral setiap hari selama 14 hari. Setelah itu tikus dibedah, ginjalnya dibuat preparat histologis dengan pengecatan HE. Hasil yang diperoleh diolah menggunakan uji Kruskal Wallis Test. Hasil uji Kruskal ekstrak bunga mawar merah menunjukkan nilai total kerusakan sel pada ginjal p=0,000. karena nilai (p<0,05), maka ada perbedaan secara bermakna. Pemberian ekstrak bunga mawar merah dalam dosis I dan II dan III (250 mg , 500 mg dan 1000 mg) selama 14 hari dapat memperbaiki kerusakan sel morfologi pada glomerulus ginjal tikus Wistar )Rattus norvegicus) yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4).

Kata Kunci: Mawar Merah, CCl4, Morfologi, Antioksidan

Abstract

Tetrachloride Carbon (CCl4) is subtance that can trigger free radicals. Free

radicals formed as aerobic metabolism’s normal result, but they can increase at pathological conditions, because there is an imbalance between the free radicals by the body’s natural antioxidant. CCl4 causes Acute Tubular Necrosis with the

pathology descriotion in the kidney. Red rose (Rosa damascena Mill.) contains antioxidant. Mice were divide in 5 groups, each 5 mice were treat in different treatments, that are in negative control, in positive control (induced CCl4), P1

(induced CCl4 and red rose extract 250mg), P2 (induced CCl4 and red rose extract

500mg), P3 (induced CCl4 and red rose extract 1000mg). CCl4 was given

subcutaneousty in every 7 days and red rose extract was given orally every day during 14 days. After that mice were dissected, their kidneys were made as histology preparation by HE colouring. The result was processed by using One Way Anova test. The result of Kruskal Wallis test on red rose extract shows the total scores of yhe right kidney cell damage is p=0,000. As score (p<0,05), so there is a significant difference. By giving red rose extract in I, II, and III (250mg, 500mg, and 1000mg) during 14 days can repair the morfologi glomerulus cell in damage of Wistar Mice’s kidney induced with Tetrachloride Carbon (CCl4). Keywords: Red Rose, CCl4, Morfologi, Antioxidant

(6)

1. PENDAHULUAN

Ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa dalam darah, dan ekskresi bahan buangan seperti urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Sherwood, 2011).

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati. Bila ginjal tidak bisa bekerja sebagaiman mestinya maka akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit ginjal seperti, gagal ginjal, batu ginjal, nefritis, pielonefritis, polisistik, yang akan mempengaruhi kesehatan, akibat ginjal tidak berfungsi dengan baik (Robbins & Kumar, 2007).

Beban kesehatan akibat penyakit ginjal terlihat besar angka kejadiannya, bila sudah sampai pada kerusakan ginjal yang bersifat kronik. The United States Renal Data System (USRDS) mencatat bahwa jumlah pasien yang dirawat karena end stage renal disease (ERDS) atau Gagal Ginjal Kronik (GGK) global diperkirakan 3.010.000 pada tahun 2012 dengan tingkat pertumbuhan 7%. Prevalensi Gagal Ginjal Kronik (GGK) terus mengalami peningkatan misalnya, di Amerika Serikat, (2.020/1000.000 penduduk), Jepang (2.590/1.000.000 penduduk) Taiwan (2.990/1.000.000 penduduk) (ESRD, 2012).

Di Indonesia angka kejadian gagal ginjal kronik berdasarkan data dari Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronik 0,2% penduduk. Hanya 60% dari pasien gagal ginjal kronik tersebut yang menjalani terapi dialysis. Di Provinsi Jawa Tengah prevalensi gagal ginjal kronik tertinggi adalah Kabupaten Klaten 0,7% (Kemenkes, 2013). Di Kota Surakarta, prevalensi gagal ginjal kronik sebesar 0,0%, sedangkan prevalensi pada kelompok usia 15-24 tahun (0,0%), 25-34 tahun (0,1%), 35-44 tahun (0,3%), 45-54 tahun (0,4%), 55-64 tahun (0,4%),

(7)

3

65-74 tahun (0,4%), 75+ tahun (0,6%) Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas, 2013).

Acute Tubular Necrosis (ATN) adalah Acute Kidney Injury (AKI) yang disebabkan oleh cedera iskemia atau nefrotoksik pada epitel tubulus ginjal, sehingga dapat terjadi kerusakan dan kematian epitel tubulus. Secara patologis ditandai dengan kerusakan dan kematian sel tubulus ginjal akibat iskemia atau nefrotoksik (Devarajan P,2006). Secara klinis, ATN ditandai dengan penurunan tiba-tiba laju filtrasi glomerulus hingga 50%, dan peningkatan kadar kreatinin darah sebesar 0,5 mg/dL (40μmol/L). Dengan adanya disfungsi tubulus dapat terjadi peningkatan natrium urin, penurunan osmolalitas urin, dan penurunan rasio kreatinin urin terhadap darah (Hewitt SM et al,2004).

Faktor yang mempengaruhi kerusakan Acute Tubular Necrosis (ATN) ialah radikal bebas yang berasal dari senyawa toksik Karbon tetraklorida (CCl4)

(Simanjutak, 2007). Karbon tetraklorida (CCl4) adalah lazim dipakai sebagai

penginduksi kerusakan hati sehingga sering digunakan dalam pengujian aktivitas hepatoprotektor suatu zat. Apabila karbon tetraklorida (CCl4) masuk kedalam

tubuh melalui paru dan gastrointestinal dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Kerusakan hati ditandai dengan peningkatan kadar enzim alanin transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST), alkali fosfatase (ALP), bilirubin total, dan protein total dalam serum (Panjaitan, 2007). Selain itu, CCl4

termasuk senyawa nefrotoksik yang dapat menyebabkan Nekrosis Tubuler Akut (NTA) (Ardhini, 2006) dengan gambaran patologi berupa kerusakan tubulus proksimal ginjal, edema interstitial, dan adanya sel epitel di tubulus yang akan menyebabkan obstruksi dari tubulus. Kerusakan terjadi akibat paparan karbon tetraklorida (CCl4) berupa pembengkakan membrane basal dan sel epitel parietal

pada glomerulus. Gambaran kliniknya menunjukkan adanya acute renal failure,

hematuri, moderate proteinuria, dan kristaluria (Seldin and Giebisch, 2007).

Tanaman mawar merah terutama bagian bunganya mengandung 19,43 mg/100ml/35 g senyawa antosianin (Saati et al., 2011). Antosianin merupakan pigmen vakuolar larut air yang memberi warna merah, ungu, atau biru tergantung

(8)

pada pH. Sifat mudah larut terhadap air menjadikan antosianin sebagai senyawa kimia yang banyak digunakan untuk dikonsumsi karena mudah diserap oleh tubuh.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Mawar Merah (Rosa damascene Mill.) terhadap morfologi sel Ginjal pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4) “.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratorik pada hewan coba tikus wistar (Rattus norvegicus) dengan post test only with control group design.

Untuk mengetahui perbedaan rerata gambaran kerusakan sel nekrosis ginjal tikus antara kelompok kontrol dengan perlakuan digunakan uji statistik Oneway Anova. Jika ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Post hoc Turkey HSD untuk mengetahui pasangan data yang berbeda (untuk melihat perbedaan dari tiap kelompok). Uji statistic dilakukan pada derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil uji statistik dinyatakan bermakna bila nilai p < 0.05 dan hipotesis yang menyatakan bahwa ekstrak Bunga Mawar Merah (Rosa damascena Mill.) peroral mampu memperbaiki kerusakan sel nekrosis ginjal tikus wistar )Rattus norvegicus) yang diinduksi CCl4. Namun, apabila p > 0.05 berarti hipotesis

tersebut ditolak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.Berat Badan Tikus

No Kelompok Rerata (gram) Berat Badan Std. Deviasi

1. Kontrol Negatif 152.8 16,068

2. Kontrol Positif 160.2 15,267

3. Perlakuan 1 155.2 12,422

4. Perlakuan 2 157.4 10,482

(9)

5

Pada penelitian menggunakan sampel yaitu tikus jantan berjumlah 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 ekor tikus untuk masing-masing kelompok. Pengukuran berat badan tikus dilakukan pada awal penelitian untuk mengetahui rerata berat badan tikus. Seluruh hewan uji penelitian memenuhi kriteria inklusi, yaitu tikus jantan galur wistar, sehat dan mempunyai aktifitas normal, umur 2-3 bulan, berat badan 120-155 gram.

Tabel 2. Hasil Statistic Median dan Mode NEGATI F POSITIF PERLAKUA N1 PERLAKUA N2 PERLAKUA N3 N Valid 60 60 60 60 60 Missing 0 0 0 0 0 Median ,0000 3,0000 2,0000 ,5000 2,0000 Mode ,00 3,00 2,00 ,00 2,00

Sumber : Data Primer, diolah 2016

Tabel 6.Uji Mann-Whitney Kerusakan Sel Nekrosis

Kelompok Nilai p Perbedaan

KN-KP KN-P1 KN-P2 KN-P3 KP-P1 KP-P2 KP-P3 P1-P2 0.002 0.015 0.065 0.002 0.002 0.002 0.002 0,394 Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda tidak bermakna

P1-P3 0,818 Berbeda tidak bermakna

P2-P3 0,394 Berbeda tidak bermakna

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Hasil uji Mann-Whitney ekstrak bunga mawar merah menunjukkan nilai total kerusakan sel ada perbedaan secara bermakna antara kontrol negatif dengan perlakuan.

Kelompok kontrol negatif tidak memberikan efek terhadap perbaikan sel yang rusak dikarenakan aquadest tidak memiliki efek antioksidan yang dapat memproteksi sel. Perbaikan kerusakan sel nekrosis secara signifikan terjadi pada

(10)

dosis II 500 mg dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif. Akan tetapi, pada dosis I 250 mg dan pada dosis III 1000 mg tidak didapatkan perubahan kerusakan sel nekrosis secara signifikan pada dosis tersebut.

Pada hasil menunjukkan kelompok kontrol positf berbeda nyata (p<0.005) dengan kelompok perlakuan dosis 1 (250mg), kelompok perlakuan dosis 2 (500mg), dan kelompok perlakuan dosis 3 (1000mg). Pemberian ekstrak bunga mawar merah dapat mengurangi keruskan sel nekrosis pada ginjal tikus. Perbaikan sel nekrosis tersebut terjadi karena bunga mawar merah mengandung pigmen antosianin yang bersifat sebagai antioksidan serta berpotensi mengurangi resiko penyakit jantung, obstruksi saluran kemih, kanker, hyperlipidemias dan penyakit kronis lainnya seperti penyakit diabetes dan stroke (Garz’on et al.,

2009). Pada kelompok perlakuan dosis II (500 mg) terjadi perbaikan kerusakan sel nekrosis yang lebih signifikan dibandingkan pada kelompok perlakuan dosis I (250 mg), dikarenakan dosis terlalu rendah sehingga tidak dapat memperbaiki histologi ginjal secara efektif, dan kelompok perlakuan dosis 3 (1000 mg), meski berefek lebih baik dari dosis II (500mg), tapi justrutidak dapat memperbaiki histologi ginjal dikarenakan dosis yang terlalu tinggi sehingga menyebabkannya terjadi toksik pada histologi ginjal.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tentang Ekstrak bunga mawar merah (Rosa damascena Mill.) dapat memperbaiki kerusakan morfologi sel pada ginjal tikus Wistar )Rattus norvegicus) yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4) dapat

disimpulkan bahwa ada pemberian ekstrak bunga mawar merah dapat memperbaiki kerusakan sel nekrosis ginjal tikus Wistar pada perlakuan dosis II (500 mg).

PERSANTUNAN

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dr. Retno Sintowati, M. Sc., Riandini Aisyah, S. Si, M. Sc. dan Dr. Yuni Prastyo Kurniati, Sp.PA, MM.Kes

(11)

7

yang telah membimbing dengan penuh kesabaran serta memberi perhatian dan motivasi dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini, mengucapkan terimakasih kepada Dr. Devi Usdiana Rosyidah, M. Sc. selaku penguji yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi, serta penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Erna Herawati, Sp. KJ. yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh dosen, staff dan teman – teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah banyak waktu untuk berbagi ilmu, memberikan bantuan moral dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

DAFTAR PUSTAKA

Ardhini,R. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllantussp) terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Tikus Wistar yang Diinduksi Karbontetraklorida. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan, FK Undip, Semarang.

Devarajan P. Update on mechanisms of ischemic acute kidney injury. J Am Soc Nephrol. 2006;17:1503-20

ESRD. 2012. ESRD Patients in 2012 A Global Perspective. Germany: Fresenius Medical Care.

Hewitt SM, Dear J, Star RA. Discovery of protein biomarkers for renal diseases. J Am Soc Nephrol. 2004;15:1677-89

Kementrian kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Panjaitan, et al., 2007. Pengaruh Pemberian Karbon Tetraklorida Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Tikus. Makara. Kesehatan. 11:11-16

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013

Robbins, S.L., Kumar, V., Cotran, R.S. 2007. Robbins Basic Pathology 7th ed. Terjemahan oleh Awal Prasetyo et al. 2007. Jakrta: EGC.

(12)

Saati, E.S, Sukardi, Zaenab S. 2011. Formulasi Tablet Effervescent Kaya Antioksidan dari Ekstrak Pigmen Tiga Varietas Bunga Mawar Merah. Perolehan Dana Hibah Dikti 2011.

Seldin, D.W, Giebisch. 2007. The Kidney: Physiology and Pathophysiology. Volume II.3rd edition. USA: Lippincott William and Wilkins

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Edisi 6. Jakarta. EGC Simanjutak, K. 2007. Radikal bebas dari senyawa toksik Karbon tetraklorida (CCl4). Bina Widya; 18(01): 25-31.

Gambar

Tabel 6.Uji Mann-Whitney Kerusakan Sel Nekrosis

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan konsentrasi penambahan kapur (K) memberikan pengaruh yang sangat nyata (α=0,01) terhadap kadar gula reduksi gula merah.. Pembuatan Carang Mas. Skripsi Jurusan

Program yang dilaksanakan oleh Balai Rehabilitasi Bina Karya dimaksudkan agar dampak yang dihasilkan dapat mencegah gepeng tidak kembali ke jalanan karena dalam pelaksanaan para

Hal ini dilihat dari hasil estimasi t-hitung, variabel pangsa pasar memiliki nilai t- hitung &lt; t-tabel yang artinya variabel pangsa pasar sebagai proksi dari struktur pasar

Hipotesis pada penelitian ini adalah diduga perendaman larutan lidah buaya 20% pada fillet ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) berformalin selama 60 menit dan lama

raka'at sebagai sunnah Nabi kalian SAW, dari Abdullah bin 'Abbas,kitab Mu'jam Al-Kabir oleh Ath-Thobrani, nombor 12505 12664, Sulaiman bin Ahmad Ath-Thobrani w360 16- Aku berada

Hasil penelitian ini menunjukkan tekanan eksternal, ketidakefektifan pengawasan, opini audit, dan pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan

teknologi yang terdiri dari perangkat teknologi itu sendiri, sumber daya manusia yang tersedia, informasi yang dimiliki dan pengelolaan organisasi perusahaan,

Strategi pemasaran PT Sayuran Siap Saji yaitu menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar dapat unggul dalam persaingan, meningkatkan manajemen pemasaran perusahaan