• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otonomi Daerah di Kota Bandung. Data dan informasi yang. menjelaskan bahwa "penelitian deskriptif adalah penelitian yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Otonomi Daerah di Kota Bandung. Data dan informasi yang. menjelaskan bahwa "penelitian deskriptif adalah penelitian yang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan

Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan Dalam Rangka Pelaksanaan

Otonomi Daerah di Kota Bandung. Data dan informasi yang

berhubungan dengan tujuan penelitian tersebut, dianalisis secara

kualitatif dan statistik deskriptif sederhana dengan menggunakan

metode deskriptif analitik. Nana Sudjana dan Ibrahim (1985:64)

menjelaskan bahwa "penelitian deskriptif adalah penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang

menjadi

pusat

perhatiannya

untuk

kemudian

digambarkan

sebagaimana mestinya.

Penelitian

deskriptif memberikan

gambaran

yang

lebih

mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan

tertentu pada masyarakat (objek) yang diteliti. Pendekatan tersebut

dapat mengungkapkan secara hidup kaitan antara berbagai gejala

sosial, suatu hal yang tak dapat dicapai oleh penelitian yang bersifat

(2)

Tentang pendekatan penelitian kualitatif, dijelaskan oleh

Nasution (1992:5) bahwa" penelitian kualitatif pada hakekatnya

adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka

tentang dunia sekitarnya".

Dalam

pendekatan kualitatif, dimana peneliti merupakan

mstrumen utamanya, dan datanya dianalisis secara induktif

kualitatif. Menggunakan pendekatan kualitatif berarti peneliti

langsung melakukan penelitian terhadap Pegawai Dinas Pendidikan

Kota Bandung.

Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan menafsirkan

makna suatu interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu,

berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian

lapangan. Untuk itu, untuk memperkuat data kualitatif penulis juga

menyebarkan koesioner kepada responden, yang jawabannya

dianalisis dengan statistik deskriptif.

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1997:15) bahwa:

Fenomenalogi

mengemukakan

teori

baru.

Kebenaran

itu

ditemukan di lapangan dan bukan di laboratorium. Fenomenalogi

percaya bahwa kebenaran akan terungkap melalui upaya

menyelami interaksi perilaku manusia, akhirnya memperoleh

(3)

Adapun acuan yang dipergunakan dalam penelitian ini yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (1982:27-29) sebagai berikut:

(1) Penelitian kualitatif mempunyai ""selling" yang alamiah sebagai sumber data langsung dari penelitiannya sebagai instrumen

kunci.

(2) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

(3) Penelitian kualitatif menekankan pada proses daripada hasil

atau produknya.

(4) Penelitian kualitatif cenderung menganalisis data secara

induktif.

(5) "Meaning" adalah pusat perhatian dan penelitian kualitatif ini.

Berdasarkan tujuan penelitian dan pendekatan kualitatif, untuk

mendapatkan informasi atau data yang diperlukan, maka peneliti melakukan penelitiannya dengan cara membentuk siklus yang

berulang. Pada dasarnya bentuk siklus ini dapat diidentifikasikan.

;

Menurut Sanafiah Faisal (1997:75) pada dasarnya siklus mi dapat diidentifikasikan dalam jangka tiga tahun, yaitu:

(a) Eksplorasi yang meluas atau menyeluruh, dan biasanya

bergerak di tingkat permukaan.

(b) Eksplorasi secara terfokus atau terseleksi, guna mencapai

tingkat kedalaman dan kerincian tertentu.

(c) Mengecek atau mengkonfirmasikan hasil atau temuan

(4)

Ciri-ciri penelitian kualitatif yang dikembangkan dalam

penelitian ini yaitu sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nasution

(1982:9-12), yaitu sebagai berikut: (1) sumber data mlah situasi

wajar atau natural setting; (2) peneliti sebagai instrumen penelitian;

(3) sangat deskriptif; (4) mementingkan proses maupun produk; (5)

mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan sehingga dapat

memahami masalah suatu situasi; (6) mengutamakan data langsung

atau firsthand; (7) menonjolkan rincian kontekstual; (8) subyek yang

diteliti

dipandang berkedudukan sama dengan

peneliti; (9)

mengutamakan

perspektif,

artinya

mementingkan

pandangan

responden; (10) venfikasi; (11) samping yang purpossive; (12)

menggunakan audit trial; (13) partisipasi tanpa menunggu; (14)

mengadakan analisis sejakawal penelitian; dan (15)desain penelitian

tampil dalam proses penelitian.

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa penelitian yang berusaha

mengamati perilaku orang dan memahami kehidupannya serta

penafsirannya terhadap kehidupannya lebih tepat menggunakan

penelitian secara kualitatif di mana peneliti secara langsung dapat

(5)

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Daerah Kota

Bandung Jawa Barat, dengan mengambil objek Kantor Dinas Pendidikan, lembaga pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan

Daerah.

Yang dimaksud dengan subyek penelitian tidak lain adalah

merujuk pada populasi, sampel dan sumber data dalam penelitian.

Dalam penelitia ini yang dimaksud dengan subyek penelitian

merujuk pada populasi, sampel dan suinber data dalam penelitian ini.

Menurut Sudjana (1982:5) bahwa populasi yaitu: "pada dasarnya

mengacu pada totalitas semua nilai yang mungkin hasil perhitngan

ataupun pengukuran, kuanti/atif maupun kualitatif dari karaklerislik

tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas dan

ingin dipelajari sifat-sifalnya.

Selanjutnya Sudjana (1990:4) mengemukakan bahwafsampel

yang dimaksud dalam penelitian ini bersifat informasi tentang situasi

dan kondisi lalar belakang penelitian".

Populasi dan sampel dalam penelitian ini meliputi seluruh

karakteristik yang berkaitan dengan kesiapan Suinber Daya Manusia

(6)

Sampai dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan

oleh S. Nasution (1988:1 1) sebagai berikut:

Penelitian kualitatif tidak menggunakan sampel sampel acak dan juga tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Dalam penelitian-penelitian kualitatif sampling yang purposif

tidak menggunakan sampel acak dan tidak menggunakan

populasi atau sampel yang banyak. Dalam penelitian kualitatif biasanya cukup menggunakan sampel yang kecil.

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 orang, yang pengambilannya dilakukan secara purposif, yaitu personil yang

langsung terlibat dalam pelaksanaan program pendidikan pada Dmas

Pendidikan Kota Bandung.

Sesuai dengan uraian di atas, maka yang menjadi sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

(l)Seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kota bandung. (2)Pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara

mendalam dengan perangkat Dinas Pendidikan Daerah Kota

Bandung. Di samping itu penulis juga menyebarkan angket terhadap

responden yang telah terpilih sebagai sampel. Kuesioner dimintai

(7)

Setelah seluruh angket ditarik, maka seterusnya dicatat dalam

rangka menganalisis data.

Kuesioner atau angket langsung disusun oleh penulis. Untuk

menjamin kualitas instrumen, maka sebelumnya digunakan terlebih dahulu uji tingkat validitas dan releabilitasnya.

Pengujian tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan face validity. Teknik ini dilakukan dengan

meminta saran dan pertimbangan dari mereka yang telah dianggap ahli. Pertimbangan dan saran yang diberikan akan menjadi bahan masukan guna menyermpurnakan instrumen penelitian yang teiah disusun. Sesuai dengan konsep ini, maka para ahli yang dimintai untuk menentukan validitas instrumen ini adalah pembimbing tesis

ini.

Untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu penulis menyusun kisi. Dalam menyusun kisi-kisi ini terdiri dari kisi-kisi-kisi-kisi yang diujicobakan dan kisi-kisi-kisi-kisi final.

Dua kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan

informasi mengenai butir-butir yang drop setelah dilakukan uji

validitas dan reliabelitas butir. Di samping itu untuk mengukur

(8)

indikator variabel peranan Dmas Pendidikan Daerah dalam

peningkatan mutu pendidikan.

Selain menggunakan teknik angket, penulis juga melakukan

penelitian dengan studi dokumen, wawancara dan observasi secara

mendalam.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Menurut Bogdan (1972); Maleong (1990) bahwa sumber-sumber

yang menjelaskan tahap-tahap penelitian kualitatif meliputi tiga tahap, yaitu : (1) pra lapangan, (2) kegiatan lapangan, (3) analisis intensif. Sedangkan

menurut Kirk dan Miller (1986) bahwa ada empat tahapan sumber-sumber

yang menjelaskan penelitian, yaitu : (1) esensi, (2) temuan, (3) penafsiran.

Menurut S. Nasution (1983:3) dan Subino (1988) menyatakan bahwa ada 3 tahap sumber penelitian, yaitu: (I) orientasi, (2) eksploitasi, (3) member

check.

Mengenai seluruh kegiatan penelitian secara garis besarnya terdiri

dari langkah-langkah sebagai berikut:

- tahap penelitian

- tahap orientasi

- tahap pelaksanaan

(9)

Untuk lebih jelas lagi, akan dikemukakan setiap tahap-tahap

tersebut, sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Kegiatan dari tahap persiapan ini meliputi:

a. Studi penjajagan ke arah fokus pennasalahan penelitian

b. Studi kepustakaan untuk menemukan acuan dasar yang

diperlukan dalam penelitian

c. Penyusunan rencana penelitian atau desain penelitian

d. Penysunan kerangka pokok tentang jenis data yang hendak dican dan diperoleh dari lapangan.

e. Mengurus surat perijinan yang diperluklan dalam rangka

pengumpulan data di lapangan.

Berdasarkan surat pennohonan ijin penelitian dari Rektor IKIP

Bandung Nomor 69 PT. 25 H/N/1990, tertanggal 19 Juni 2001 yang

ditujukan kepada Direktorat Sospol Propinsi DT . 1Jawa Barat.

Selanjutnya Direktorat Sosopol mengeluarkan ijin penelitian dengan surat Nomor: 070.1/310, tanggal 26 Juli 2001. Surat ijin tersebut langsung dikirimkan kepada Kepala Kantor Wilayah Diknas Kota Bandung. Dengan

persetujuan Kepala Kantor Diknas Kota Bandung tersebut, maka dimulailah

(10)

surat ijin penelitian beserta keterangan telah mengadakan penelitian dapat

ditemui dalam penelitian ini.

Dengan bekal surat ijin tersebut, maka selanjutnya peneliti

menghubungi pihak yang terkait dengan pelaksanaan pengumpulan data

tersebut.

Tahap Orientasi

Didalam tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang apa yang telah diteliti. Scdangkan kegiatan dalam

tahap ini, meliputi

- Melakukan pembicaraan dengan Kepala Kantor Diknas Kota Bandung pada tanggal 8 Aguistus 2001.

- Menghimpun data awal melalui studi dokumentasi, observasi,

dan wawancara dengan kepala sub bagian Penyusunan Rencana dan Program (PRP) untuk seluruh struktur organisasi

Kandep Diknas dan Kepala sub bagian Tata Usaha yang akan

dijadikan tempat kegiatan penelitian penulis, mengenai struktur organisasinya, personilnya, dan sebagainya ;,-ang* terkait dengan tujuan dan pennasalahan penelitian.

Kegiatan penelitian tersebut baru bisa dilaksanakan pada bulan

September berhubunbg dengan adanya tugas-tuigas dari FIP-IKIP

(11)

Menganalisa data awal dan merumuskan temuan awal berupa

fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selanjutnya

menginterprestasikan hasil temuan dalam tahap orientasi. Penentuan lokasi dan subyek penelitian, merumuskan alat pengumpul data serta menetapkan

metode dan teknik analisis data penelitian.

Tahap Peneliti

Pelaksanaan kegiatan didalam tahap pelaksanaan ini, meliputi

sebagai berikut:

- Pemantapan penemuan lokasi dan subyek penelitian yaitu sub

bagian tata usaha Kandep Diknas Kota Bandung.

- Melakukan pengumpulan data dan penggalian informasi melaluio studi dokumentasui, obswervasi dan wawancara

Tahap Laporan

Setelah selesai melaksnaakan kegiatan penelitian, maka dilakukan* penyusunan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk tesis ini. Sedangkan

tesis ini disusun secara sistematika, seperti yang telah dikemukakan dalam

(12)

E. Validitas Penelitian

Hasil penelitian ini akan diajukan pada suatu penguji, seperti

halnya yang pada program Pasca Sarjana UPI Bandung. Implikasinya

diharapkan dapat digubnakan sebagai bahan pertimbangan bagi penetapan rencana pelaksanaan penyelenggaraan pegawai riwegeri, khususnya pegawai negeri sub bagian tata usaha Kandep Diknas Kota Bandung. Validitas Penelitian

Data yang absah (valid) merupakan konsep penting dari konsep kesahihah dan kehandalan (realibilitas) menurut versi positivisme. Menurut

S. Nasution (1988:105) bahwa "validitas membuktikan bahwa apa yang

diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi

dalam kenyataan".

Penelitian ilmiah membedakan dua macam validitas, yaitu: *

-validitas internal (berkenaan dengan instrumen)

- validitas eksternal (berkenaan dengan generalisasi)

Validitas internal dalam penelitian kualitatif berarti adanya

kecocokan dan kemungkinan diterapkan atau diaphkasikan oleh peneliti

lain dalam situasi atau hubungan tergantung kepada pemakai didalam

menggunakan hasil penelitian dalam konteks dan situasi tertentu.

Menurut Moleong (1990:75) bahwa validasi atau pemeriksaan keabsahan data, ikhtisar sebagai berikut:

(13)

Tabel 1

Kriteria Dan Teknik Pemeriksaan Data Dalam Penelitian Kualitatif

Kriteria Kredibilitas I Keterangan Ketergantungan Kepastian Teknik Pemeriksaan (1) perpanjangan (2) ketekunan pengamatan (3) triangulasi (4) pengecekan sejawat (5) kecukupan referensi

(6) kajian kasus negatuf

(7) pengecekan anggota (8) uraian rinci

(9) audit ketergantungan

(10) audit kepastian

Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara memperpanjang keikutsertaan dalam kehidupan responden, ketekunan pengamatan,

tringulasi, ulasan referensi memadai, pengecekan anggota, dan uraian

jawaban responden secara rinci. Dengan peneliti mencoba mengecek

kebenaran dan penafsiran data tertentu serta memnbvandingkan dengan sumber lain, yaitu urusan persuratan dan kepala urusan rumah tangga kantor, serta para pegawai negeri sub bagian tata usaha kandep Diknas Kota

Bandung. Mengadakan member check dimana subyek penelitian mengecek

yang dimaksud oleh informan mengadakan audit trail, yaitu mengecek

kebenaran sesuai dengan sumber asli, misalnya dokumentasi, foto dan

(14)

F. Pedoman Penafsiran dan Analisis Data

Pada dasarnya sangat sukar untuk memisahkan analisis data

dari penafsiran data. Menurut Moleong (1990; 198) mengemukakan bahwa "analisis data sudah sejak dilapangan, mulai saati itu ada penghalusan data, penyusunan data dengan kawasannya, dan sudah ada upaya yang dimulai dalam rangka penyusunan hipoteis dan teori

itu sendiri"

Selanjutnya S Nasutioon (1988:126) mengemukakan bahwa "analsis data kualitatif adalah proses menyusun data yang dapat ditafsirkan atau diinterprestasikan". Dalam proses analsis data kualitas diperlukan daya kr4eatif dari peneliti untuk mengolah data

tersebut sehingga bermakna.

Dengan berpedoman pada konsep analsisi data kualitatif tersebut,

maka data dikumpulkan dalam penelitian ini akan ditafsirkan dan dianalisis dengan mengikuti sebagai berikut:

a. Waktu pengumpulan data dilaksanakan, peneliti membuat

catatan lapangan yang meliputi: hasil observasi, hasil

wawancara dan sebagainya.

b. Berdasarkancatatan lapangan, baik hasil observasi hasil

I

(15)

c. Melakukan member check terhadap rangkuman hasil dilapangan yang meliputi hasil observasi, wawancara,

bersama-sama subyek penelitian yang bersangkutan.

d. Mengadakan perbaikan rangkuman jika masih belum sesuai

dengan sumber aslinya, sehingga tidak terlalu menyimpang

dari kenyataan yang ada dilapangan

e. Melaksanakan cross site analysis dengan cara membandingkan dan menganalisa data yang satu dengan data yang lainnya

secara lebih mendalam.

f Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang mungkin dapat menemukan beberapa faktor baru yang perlu

diperhatikan dan dipertimbangkan.

g. Merumuskan rekomendasi dalam rangka pemantapan rencana peningkatan kerja pegawai negeri Tata Usaha Kantor Dinas

Pendidikan Kota Bandung.

Dalam proses analisis proses analisis bersifat deskriptif dan

infonnative, maka proses interpretasi bersifar refonnatif dan transformatif.

Dalam proses interpretatif ini peneliti dituntut untuk memiliki kemampuan

dalam menafsirkan, mengadakan keterkaitan konteks, referensi konsep dan membangun pemahaman-pemahaman baru. Dengan demikian, maka akan

(16)

multidisipliner, yakni menghubungkan atau mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian denga landasan teori (konseptualisasi) yang menjadi kerangka

acuan (frame pf referencew) peneliti dan keterkaitannya dengan

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Takalar”. Skripsi ini menjadi acuan utama penulis karena apa yang dipaparkan dalam skripsi ini hampir sama dengan apa yang akan penulis teliti. Meskipun skripsi

perkembangan seluruh aspeknya. Termasuk aspek dalam pengembangan kemampuan matematik pada anak. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkanlah guru-guru

Dapat dikatakan bahwa ATP (Ability to Pay) sopir angkot dalam studi pendahuluan sudah tinggi sehingga sesuai untuk membayar iuran jaminan kesehatan sedangkan untuk WTP

Peneliti juga melakukan pengamatan, bahwa di Puskesmas Bromo Medan terdapat poster tentang promosi ASI yang terdapat didepan ruang tunggu dan ruang kesehatan ibu dan anak,

Setelah itu dikocok selama 30 menit dan disaring ke dalam labu ukur 100 ml yang kemudian ditera dengan menggunakan aquades hingga 100 ml.. Kemudian ekstrak baik

Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng.. Di awal pulang bersama, aku

Bisa memotivasi petani dalam memajukan kelompok tani Karena kita sebagai petani yang sebelumnya tidak mengerti tentang penyilangan, maka sekarang jadi ngerti/tau

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)