• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

SMK Telkom Pariwasta Bandung (SMK TPB) didirikan di Bandung dengan alamat di Jalan Palasari No. 1 Bandung, dengan menempati gedung milik PT. Telkom yang telah dihibahkan pada Yayasan Sandhykara Putra Telkom untuk dipergunakan sebagai tempat pendidikan.

Hak guna pakai/ milik Yayasan Sandhykara Putra Telkom dengan luas bangunan 1.532 m². Banyaknya ruangan 43 ruangan terdiri dari 15 ruang teori, 7 ruang praktek, dan 24 ruang lainnya serta tempat praktek siswa program keahlian Usaha Jasa Pariwisata, Akomodasi perhotelan dan Tata Boga. Pendiri dan pemilik SMK TPB adalah Yayasan Sandhykara Putra Telkom, yaitu sebuah yayasan yang didirikan oleh istri-istri para karyawan PT. Telkom.

SMK TPB diresmikan pada tanggal 3 Januari 1990 oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Soesilo Soedarman. SMK TPB merupakan sekolah kejuruan bidang keahlian pariwisata di Jawa Barat dengan memiliki jurusan Akomodasi Perhotelan, Tata Boga dan Usaha Jasa Pariwisata.

Pada persiapan berdirinya SMK TPB ini akan mengacu kepada STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung), baik sarana praktek maupun pengajar mata pelajaran kejuruannya. Untuk pengajar umum, tenaga pendidik SMK TPB adalah lulusan UPI dan perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1991 SMK TPB mendapat kehormatan untuk menjadi penyelenggara Musyawarah Nasional SMIP seluruh Indonesia. Berdasarkan RI No. 488/C/Kep/I/92 tanggal 31 Desember 1992, SMK TPB memperoleh status akreditasi disamakan, yaitu status tertinggi untuk sekolah swasta. Dengan status tersebut SMK TPB berhak menyelenggarakan EBTA bagi SMIP-SMIP lainnya di Jawa Barat yang berstatus terdaftar.

(2)

2 Pada tanggal 11 November 2003 Status Jenjang berubah menjadi terakreditasi B plus dengan SK Nomor 0112/BAS/JB/KL/2003. Pada tahun 2008 mendapat Akreditasi A dan tahun 2013 mendapat Akreditasi A+ dengan nilai 97.

Dalam kelembagaannya Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) dan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) telah bergabung dibawah satu manajemen sejak tahun 2013. Pada tahun 2014 melakukan transformasi menjadi Telkom Foundation hingga saat ini.

1.1.2 Visi dan Misi SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB) Berikut merupakan Visi dan Misi yang dimiliki SMK TPB:

1. Visi

Terwujudnya tenaga pariwisata yang profesional, berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa pada tahun 2017.

2. Misi

Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas profesional dalam bidang kepariwisataan dan menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, mandiri, adaftable dengan perkembangan ilmu dan teknologi, yang mampu bersaing di era global serta siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, meliputi:

a) Membina suasana religius pada lingkungan pendidikan agar tujuan utama pendidikan dapat tercapai seiring dengan meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.

b) Mengutamakan kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesional yang adaftif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

c) Menyiapkan tenaga di bidang kepariwisataan pada tingkat menengah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

(3)

3 d) Menjalin kemitraan dengan lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta secara sektoral maupun lintas sektoral.

e) Menyiapkan tamatan agar dapat berwirausaha secara mandiri sebagai anak bangsa yang kompetitif.

f) Menyiapkan tamatan agar dapat membuka lapangan pekerjaan.

g) Menyiapkan lulusan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi sesuai dengan bidangnya.

1.1.3 Strategi Secara Umum

Berdasarkan hasil survey dengan pihak SMK TPB, mengenai metode belajar, program studi, kurikulum, staff pengajar, dan fasilitas akademik yang terdapat di SMK TPB akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Metode belajar

Program yang terdapat di SMK TPB untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam bidang pariwisata yang semakin berkembang, SMK TPB juga menerapkan pola link and match, yang diwujudkan dalam:

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dunia pariwisata.

2. Praktek kerja lapangan di berbagai dunia industri pariwisata (hotel dan travel)

3. Program kemitraan (casual)

b. Program Keahlian

Program studi dan keahlian yang ada di SMK TPB disalurkan untuk menunjang bakat dan keahlian yang diambil dari lulusan SMK TPB, untuk menghasilkan lulusan yang berkompetisi di bidang pariwisata. SMK TPB menawarkan tiga program keahlian di bidang pariwisata yaitu program usaha perjalanan wisata, program keahlian akomodasi perhotelan, dan program keahlian jasa boga yang

(4)

4 mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

c. Kurikulum

Sistem kurikulum pendidikan yang diterapkan di SMK TPB dapat ditempuh dalam waktu 3 tahun atau 6 semester dengan masa On the JobTraining selama 6 bulan sehingga output sekolah benar-benar memiliki kompetensi dibidangnya dan mampu memenangkan tantangan persaingan kerja yang ada.

d. Tenaga pengajar

SMK TPB ditunjang dengan staf pengajar yang berasal dari berbagai lulusan dan memiliki keahlian, sehingga dapat menghasilkan siswa yang berilmu, terampil dan berbudi luhur. Lulusan tenaga pengajar yang terdapat di SMK TPB berasal dari lulusan UPI, UNPAD, STPB (NHI), dan lulusan akademi pariwisata lainnya.

e. Fasilitas akademik

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMK TPB adalah sebagai berikut:

1. Memiliki satu buah bangunan kampus yang bertempat di Jl. Palasari No 1, Bandung.

2. 15 Ruang kelas

3. Aula

4. Perpustakaan

5. Laboratorium komputer dan laboratorium bahasa

6. Perlengkapan Presentasi Multimedia

7. Kantin

(5)

5 9. Sarana unit kegiatan siswa

10.Sarana olah raga

11. Hot spot.

(Sumber: SMK TPB, 2014) 1.2 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Indonesia diatur dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang struktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi” dan tercantum dalam pasal 1 butir 11, pendidikan formal wajib belajar yang dicanangkan pemerintah selama 9 tahun wajib dilalui oleh seluruh masyarakat Indonesia dan setelah melalui wajib belajar tersebut siswa dan siswi dapat melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah ataupun mencari pekerjaan yang layak untuk menyambung kelangsungan hidup dan keluarga.

SMA/SMK merupakan jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/ MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali program keahlian. Perbedaan yang dimiliki antara SMA dan SMK yaitu:

1. Pembelajaran yang terdapat komposisi pembelajarannya lebih banyak pembelajaran melalui materi dibandingkan SMK komposisi pembelajarannya lebih banyak praktik .

(6)

6 2. Dari segi komposisi siswa yang mengikuti pembelajarannya, SMA memiliki komposisi siswa dan siswi yang merata dalam satu kelasnya, dibandingkan dengan SMK komposisi siswa di dalam kelasnya merata. (apabila kelas jurusan yang terdapat di SMK ditujukan untuk laki-laki maka siswanya keseluruhannya laki-laki dan begitu pun sebaliknya apabila wanita maka siswanya keseluruhan wanita.).

Grafik 1.1

Grafik Persentase SMK Negeri dan SMK Swasta di Kota Bandung Tahun 2015

(Sumber: KEMENDIKBUD, 2015)

Jumlah SMK yang terdapat di Indonesia dari seluruh provinsi yang terdapat di Indonesia berjumlah 3.153.599 sekolah. Sedangkan SMK yang terdapat di Kota Bandung berjumlah 43.800 sekolah. Berdasarkan situs resmi KEMENDIKBUD Indonesia jumlah SMK negeri dan swasta yang terdapat di Bandung berjumlah sebanyak 16.695 sekolah untuk SMK negeri dengan persentase 38% dan sebanyak 27.105 sekolah untuk SMK swasta dengan persentase 62% untuk SMK swasta di Bandung.

(7)

7 Data eksisting performansi SMK TPB dilihat dari performansi keuangan, siswa, dan kualitas. Adapun detail data performansi sebagai berikut:

a. Performansi keuangan terdiri dari aspek pendapatan dan biaya.

Grafik 1.2

Performansi keuangan SMK TPB Tahun 2010-2014 (Sumber: Telkom PSE, 2015)

Berdasarkan grafik 1.2 diatas bahwa pendapatan dari tahun 2010 hingga 2014 selalu tumbuh mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan nilai pertumbuhan rata-rata sebesar 11 persen. Sedangkan untuk biaya selama periode 5 tahun dari tahun 2010 hingga 2014 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 15 persen.

b. Performansi siswa terdiri dari penerimaan siswa baru, jumlah siswa aktif, dan jumlah lulusan siswa.

(8)

8 Grafik 1.3

Performansi PSB, Siswa aktif, dan Jumlah lulusan siswa (Sumber: Telkom PSE, 2015)

Berdasarkan grafik diatas bahwa siswa aktif dari tahun 2010 hingga 2015 mengalami peningkatan jumlah signifikan hal ini didukung dengan penambahan jumlah penerimaan siswa baru lebih banyak 1,44 persen dibandingkan dengan jumlah lulusan. Rata-rata pertumbuhan siswa aktif sebesar 0,77 persen, siswa baru 3,44 persen dan lulusan sebesar 2 persen.

c. Performansi kualitas dilihat dari pencapaian akreditasi BAN S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah).

Tabel 1. 1

Performansi kualitas SMK TPB

(Sumber: Telkom PSE, 2015)

Berdasarkan tabel diatas nilai akreditasi yang diperoleh pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebanyak 2 poin dibandingkan tahun 2008.

No Prodi 2008 2013

Nilai Masa Berlaku Nilai Masa Berlaku

1 Akomodasi Perhotelan 95.03 30-Nov-2013 97 2017/2018

2 Jasa Boga 95.03 30-Nov-2013 97 2017/2019

3 Usaha Perjalanan Wisata

(9)

9 SMK TPB yang ingin diteliti ini masih memiliki kekurangan yang belum adanya metode pengukuran kinerja di dalamnya, dan pengukuran kinerja yang terdapat di SMK TPB hanya dilakukan secara langsung melalui observasi tidak terdokumentasi dan tidak diukur dengan menggunakan pengukuran kinerja yang akurat. Selain itu pula SMK TPB yang sebelumnya bernama SMK Pariwisata Shandy Putra Bandung yang dimana Shandy Putra selaku yayasan yang berinduk dan bertanggung jawab atas SMK Pariwisata Shandy Putra Bandung harus mengalami perubahan nama dikarenakan SMK Pariwisata Shandy Putra Bandung telah mengikuti dan memenuhi kriteria untuk menjadi Telkom Schools yang dimana kriteria tersebut dibuat dan ditentukan oleh Telkom Primary & Secondary Schools (Telkom PSE) dan berubah nama menjadi SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB).

Gambar 1. 1

Secondary Schools Mapping (Sumber: Telkom PSE, 2015:10)

Gambar 1.1 diatas menggambarkan pemetaan sekolah jenjang SMA dan SMK dilingkungan Primary & Secondary Education berdasarkan acceptability dan quality. Acceptability merupakan rasio pendaftar siswa baru terhadap jumlah siswa baru yang diterima, sedangkan quality diukur dengan peringkat dan nilai akreditasi serta implementasi iso di sekolah. Sebanyak 9 sekolah berada di

(10)

10 kuadran satu, yaitu memiliki kualitas dan tingkat acceptability yang bagus, sedangkan satu sekolah berada dalam kuadran kedua yang berarti memiliki tingkat acceptability bagus namun quality nya kurang (belum terakreditasi karena sekolah baru). Selain perubahan nama yang telah disebutkan di atas, posisi SMK TPB yang masih rendah dibandingkan dengan SMK Telkom lainnya yang dimana SMK TPB menempati posisi ke tiga dari bawah dilihat dari penilaian Quality vs Acceptability yang dirangkum dan dituangkan dalam gambar Secondary Schools Mapping, karena pada posisi tersebut lah peneliti bermaksud untuk meneliti lebih lanjut SMK TPB.

Pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard, untuk sekolah menengah atau sederajat mempergunakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Adapun pengukuran MBS mempergunakan alat pengukuran Balanced Scorecard yang terdapatdalam jurnal Joko (2014) dan hal tersebut didukung pula dengan adanya buku berjudul Balanced Scorecard suatu pendekatan dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah karangan Dadang Dally (2010).

Penilaian kinerja SMK dengan menggunakan Balanced Scorecard merupakan sinergi dari segala aspek yang seimbang, yaitu dari kinerja masa lalu dan prospek masa depan, dari ukuran strategis dan operasional, ukuran keuangan dan non-keuangan, ukuran internal dan eksternal organisasi. Oleh karena itu, Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja SMK Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Tahun 2015 (Studi Kasus pada SMK Telkom Pariwisata Bandung) “.

1.3 Perumusan Masalah

Analisis hasil penelitian untuk mengukur kinerja SMK TPB menggunakan Balanced Scorecard dimulai dari kinerja aspek keuangan, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan, aspek pembelajaran/ pertumbuhan, dan terakhir disajikan hasil keseluruhan pengukuran empat aspek kinerja tersebut sehingga tersusun suatu analisis kinerja berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard.

(11)

11 1.3.1. Kinerja Keuangan SMK TPB

Perspektif ini melihat kinerja dari sudut penyedia sumber daya dan ketercapaian target keuangan sebagaimana rencana organiasasi. Untuk mengetahuikinerja alat rasio keuangan dapat digunakan. Teknik analisis rasio digunakan untuk untuk mengetahui hubungan dari neraca atau laporan keuangan.Pada bagian ini akan dijelaskan tentang kinerja keuangan SMK TPB.

1.3.2 Kinerja Pelanggan SMK TPB

Pengukuran kinerja pelanggan dilakukan dengan mengukur tingkat kualitas layanan dan tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan teori Service Quality yang diperkenalkan oleh Zeithaml, et.al (1990). Untuk mengetahui tanggapan para siswa terhadap nilai persepsi (kenyataan) dan nilai harapan atas layanan yang yang diberikan oleh sekolah, Peneliti menyebarkan kuesioner yang memuat 22 (dua puluh dua) pertanyaan. Selanjutnya pertanyaan tersebut dibagi dalam 5 (lima) kelompok pertanyaan dimensi mutu pelayanan dalam Service Quality, yaitu: tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.

Untuk mengetahui skor nilai tingkat kualitas layanan adalah dengan membandingkan skor kenyataan dan skor harapan sehingga diperoleh skor kesenjangan.

1.3.3 Kinerja Bisnis Internal SMK TPB

Kinerja bisnis internal di sekolah mempunyai sasaran, misalnya peningkatan proses layanan kepada siswa, peningkatan sarana prasarana, pemutahiran teknologi dan pengintegrasian proses bisnis internal untuk kepuasan pelanggan. Tujuan akhirnya adalah bagaimana sekolah dapat menjadi sekolah berprestasi dan diminati oleh masyarakat.

1.3.4 Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan SMK TPB

Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan di sekolah mengidentifikasi parameter-parameter untuk membangun keunggulan sekolah. Target dan ukurankesuksesan sekolah berubah seiring dengan waktu. Oleh karena itu sekolah harus berinovasi,

(12)

12 berkreasi dan belajar. Beberapa sasaran strategis kinerja pembelajarandan pertumbuhandi SMK TPB antara lain adalah peningkatan keahlianguru/pegawai, peningkatan komitmen, serta peningkatan sistem informasi yang pada akhirnya diharapkan akan mampu meningkatkan motivasi kerja guru/pegawai di SMK TPB.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pemaparan rumusan masalah di atas, maka Peneliti merumuskan masalah antara lain:

1. Bagaimana kinerja SMK Telkom Pariwisata Bandung jika diukur dari aspek keuangan?

2. Bagaimana kinerja SMK Telkom Pariwisata Bandung jika diukur dari aspek pelanggan?

3. Bagaimana kinerja SMK Telkom Pariwisata Bandung jika diukur dari aspek bisnis internal?

4. Bagaimana kinerja SMK Telkom Pariwisata Bandung jika diukur dari aspek pembelajaran dan pertumbuhan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitan ini adalah:

1. Mengetahui kinerja keuangan SMK Telkom Pariwisata Bandung.

2. Mengetahui kinerja pelanggan SMK Telkom Pariwisata Bandung.

3. Mengetahui kinerja proses bisnis internal SMK Telkom Pariwisata Bandung.

4. Mengetahui kinerja aspek pembelajaran dan pertumbuhan SMK Telkom Pariwisata Bandung.

(13)

13 1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi berupa kegunaan sebagai berikut: Hasil penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Aspek teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi Peneliti dan pembaca mengenai nilai kinerja Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.

b. Aspek praktis

1. Manfaat bagi Telkom University, memberikan sumbangan pemikiran tentang pengukuran nilai kinerja Sekolah Menengah Kejuruan dan penilaian untuk dilakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas.

2. Manfaat bagi Telkom Foundation, memberikan kontribusi dari hasil penelitian bagi pengembangan dalam pengukuran nilai kinerja lembaga dan meningkatkan serta perbaikan kinerja lembaga di lingkungan Telkom Foundation selaku yayasan pendidikan SMK TPB.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian memberikan gambaran sampai batas mana Peneliti memberikan informasi sebagai hasilnya dan dalam lingkup mana dapat diaplikasikan. Berikut merupakan ruang lingkup penelitian dalam penyusunan skripsi Peneliti yaitu:

1) Variabel dan Subvariabel Penelitian: Penelitian ini menggunakan tolak ukur dalam perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

(14)

14 2) Lokasi dan Objek Penelitian: Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah pada SMK Telkom Pariwisata Bandung berlokasi di Jalan Palasari No 1 Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan SMK Telkom Pariwisata Bandung sebagai obyek penelitiannya karena SMK ini merupakan salah satu organisasi non profit yang bergerak di bidang pendidikan yang dimiliki oleh Telkom Foundation. Maka pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard dengan ke empat perspektif di dalamnya dapat digunakan pihak SMK sebagai bahan perbaikan bagi pihak SMK Telkom Pariwisata Bandung agar menciptakan pelayanan dan kualitas yang lebih baik lagi kedepannya.

3) Waktu dan Periode Penelitian: Waktu yang digunakan selama melakukan penelitian diperkirakan kurang lebih 3 bulan dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober tahun 2015.

1.8 Sistematika Penelitian Tugas Akhir

Sistematika Penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan, dan berisi mengenai materi dan hal-hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Berikut adalah sistematika Penelitian penelitian ini:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang diharapkan, dan sistematika penelitian.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yang terdiri dari rangkuman teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.

(15)

15 BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian yang dilalui, populasi dan sampel yang diteliti, teknik pengumpulan data yang digunakan, pengujian validitas dan reliabilitas, teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang meliputi deskripsi kualitas pelayanan SMK Telkom Bandung (SMK TPB), karakteristik responden yang menjadi sampel penelitian, distribusi data, pengujian analisis yang terdiri atas pengukuran koefisien korelasi, pengukuran koefisien determinasi dan pengukuran koefisien regresi serta pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kuantitatif.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Profil kroamatogram dimaksudkan untuk mengetahui komponen senyawa yang ada dalam ekstrak rimpang Bengle yang diperoleh, digunakan sebagai penelitian pendahuluan yang digunakan

Gambar 2.2 Proses hidrolisis pati menjadi glukosa kulit pisang kepok. Fermentasi glukosa

Di Pangururan komunikasi antara orang tua dan anak di dalam rumah tidak hanya menggunakan bahasa etnis orang tua (bahasa daerah) begitu juga dengan komunikasi anak dan

Gambar 2.13 Perbedaan antara orthophoto dan true orthophoto (Nielsen, 2004) Pada proses pembuatan true orthophoto , dilakukan juga proses pengidentifikasian

Program proyek akhir arsitektur ini yang berjudul “ Rumah Retret Kristen

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan

Tuwoti merupakan varietas yang memiliki anakan terbanyak dan tidak berbeda nyata dibandingkan varietas Inpago 6, Situ Bagendit, dan Limboto, tetapi berbeda

The aims of this study were to determine the rat species from various habitats including houses, gardens, rice fi elds, and traditional market from a district in Central Java