• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PENONTON TERHADAP SEGMEN KOREA PADA PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV (STUDI PADA PENONTON LANGSUNG ACARA 100% AMPUH )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON PENONTON TERHADAP SEGMEN KOREA PADA PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV (STUDI PADA PENONTON LANGSUNG ACARA 100% AMPUH )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON PENONTON TERHADAP SEGMEN

KOREA PADA PROGRAM “100% AMPUH” DI

GLOBAL TV

(STUDI PADA PENONTON LANGSUNG

ACARA “100% AMPUH”)

Nia Sabrina Ulibasa

Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480

ABSTRAK

Perkembangan wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi

mempengaruhi perkembangan program-program dalam penyiaran. Dewasa ini, sejumlah stasiun

televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan hiburan yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat, yaitu musik. Salah satu stasiun televisi yang sudah menjajaki program hiburan musik

ini adalah Global TV.Program musik yang merupakan demo untuk brand awareness Global TV ini

adalah “100% AMPUH”. Berangkat dari MTV 100% AMPUH yang memiliki kepanjangan “Ajang

Musik Dua Puluh” sejak tahun 2002 ini, 100% AMPUH telah memasuki tahun ke-10 dalam

penyiarannya. Dan pada awal tahun 2012, 100% AMPUH menayangkan segmen khusus yaitu

segmen boyband/girlband. Hal ini dilakukan sebagai apresiasi terhadap pemusik dalam negeri

yang mengikuti perkembangan musik internasional yang sedang mengglobal, yaitu budaya musik

Pop Korea. Dalam penelitian kali ini, penulis ingin menggali secara mendalam respon penonton

terhadap segmen Korea pada program “100% AMPUH” di Global TV. Penelitian ini didukung

oleh teori Individual Differences oleh Melvin D. Defleur yang menjelaskan bahwa khalayak akan

memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama,

berdasarkan struktur kejiwaan masing-masing individual. Dalam penelitian ini, penulis menggali

respon khalayak dengan menggunakan tabel silang yang dikategorikan berdasarkan profesi dan

jenis kelamin penonton. Pada akhirnya, peneliti mendapatkan hasil bahwa memang setiap

individual memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama.

(2)

PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar stasiun-stasiun televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan informasi dan hiburan dalam berbagai bentuk program. Program-program yang dihadirkan terbagi atas dua jenis, yaitu Program-program berita dan Program-program hiburan. Keduanya adalah produk dari segmentasi dua jenis program, yaitu program jurnalistik yang mengutamakan nilai keakuratan serta pentingnya suatu informasi, dan jenis program kedua adalah program artistik yang mengutamakan nilai artistik dari program itu sendiri. Program hiburan ini antara lain terdiri dari film, musik, kuis, infotainment, talkshow, feature, kuliner, wisata, dan lain-lain. Dengan sekian banyak jumlah jenis program yang tersedia di seluruh negeri, stasiun-stasiun televisi berkompetisi untuk menayangkan program-program berkualitas terbaik untuk berbagai kalangan di seluruh nusantara.

Salah satu program hiburan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya untuk para remaja pria dan wanita adalah program hiburan musik. Berangkat dari alasan tersebut lah GLOBAL TV yang tergabung dengan MNC (Media Nusantara Citra) grup menayangkan suatu program musik yang disiarkan secara langsung, yaitu 100% AMPUH.

Bagi para pecinta musik terkini, 100% AMPUH merupakan salah satu acara musik paling informatif, akurat dan menghibur yang ditayangkan oleh GLOBAL TV karena jadwal tayangnya yang sangat intensif yaitu tiap hari pada jam yang sama. Disini dapat kita lihat kekuatan program yaitu menghadirkan bintang tamu-bintang tamu paling update, disertai dengan host yang berwawasan luas untuk menuntun jalannya program sehingga tetap segar dan penuh tawa. Oleh karena itu, program ini menjadi tontonan yang paling ditunggu-tunggu oleh para remaja tiap harinya untuk tetap tahu perkembangan musik di Indonesia.

Karakteristik program 100% AMPUH adalah lebih mengutamakan musik untuk berbagai segmen pemirsa dari A-E. 100% AMPUH memberi wadah bagi berbagai genre musik di Indonesia serta mengapresiasi jenis musik seperti dangdut, rock, pop, jazz, dsb. Keunggulan program 100% AMPUH dari program musik sejenisnya adalah lebih memperbanyak porsi musik ketimbang chat host dan jenis musiknya lebih kaya. Selain itu, program 100% AMPUH merupakan perkembangan dari program MTV AMPUH yang telah ada sejak tahun 2002, sehingga program ini telah menjajaki dunia entertainment dan mengalami perkembangan selama kurang lebih 10 tahun. Ini merupakan salah satu kelebihan dari program 100% AMPUH dibandingkan program-program musik sejenisnya.

Karakteristik dari segmen Korea dalam program 100% AMPUH adalah memberikan tempat di setiap episodenya untuk musik-musik yang dibawakan oleh girlband dan boyband Indonesia, serta berani mencoba menghadirkan boyband dan girlband baru. Keunggulan dari segmen Korea dalam program ini adalah memiliki target audience-nya sendiri yaitu anak muda.

Ada pula keunikan dari program 100% AMPUH ini adalah frekuensinya yang tayang setiap hari, serta jam siar yang diposisikan pada pk 15.00-16.30 WIB. Alasan dari frekuensi yang tergolong sangat sering ini (setiap hari) adalah sebagai misi utama program 100% AMPUH itu sendiri, yaitu sebagai brand awareness dari Global TV, sedangkan jam siarnya diposisikan pada pk 15.00-16.30 WIB adalah karena para anak muda biasanya sudah beraktivitas pada jam tersebut. Ada pula alasan venue dari program 100% AMPUH yang berpindah-pindah dan tidak selalu di daerah Jakarta saja adalah untuk memperkenalkan program 100% AMPUH dan Global TV itu sendiri secara langsung dan berkesinambungan kepada penonton di dalam dan luar Jakarta. (Gummay, 2012)

Salah satu bukti keunggulan segmen Korea dalam program 100% AMPUH terlihat pada episode di tanggal 25 Februari 2012. Dalam episode tersebut, terdapat sejumlah talent seperti: T2, Max5, Soulmatch, 6starz, Mr.Bee, Coboy Junior, Swittins, dan Be5ive. Sejumlah talent tersebut mengisi program yang terbagi ke dalam 5 segmen dengan TVR/share sebesar 1.0/7.9. Secara Minute By Minute (MBM), share pada segmen 2 menempati posisi tertinggi dibanding 4 segmen lainnya. Dan dalam segmen tersebut, talent-nya adalah 6starz dan Mr.Bee yang merupakan boyband dan girlband.

(3)

Sebelum memulai penelitian, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan penyeleksian (screening questions) kepada responden sebelum memberikan kuesioner. Pertanyaan tersebut antara lain adalah:

1. Apakah anda sering menonton program 100% AMPUH di televisi? 2. Apakah anda menyukai budaya Pop Korea?

3. Apakah anda menyukai boyband dan girlband Indonesia yang bergaya ala Korea?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan dengan tujuan untuk mengetahui respon penonton langsung program 100% AMPUH yang sehari-harinya merupakan penonton program tersebut secara on air juga. Sehingga hasil penelitian ini dapat menghasilkan simpulan dan saran yang berguna pula untuk program 100% AMPUH dan respon penonton baik off air maupun on air.

Program 100% AMPUH merupakan suatu bentuk program hiburan musik yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Global TV yang disiarkan setiap hari pada pukul 15.00 sore hingga 16.30 WIB. Program ini merupakan program hiburan musik live on stage yang menampilkan musisi-musisi Indonesia terkini, dan disiarkan langsung dari outdoor venue ke layar televisi audience di seluruh Nusantara melalui saluran Global TV. Program ini terbagi atas 4 segmen yang berisikan dua sampai tiga performance yang diselingi dengan opening host, tag to performance, gimmick host, chit chat host serta closing host.

Program 100% AMPUH tidak hanya menampilkan musisi-musisi terkini Indonesia saja, namun program ini dipandu oleh 3 host yang merupakan artis Indonesia juga yang dipilih secara bergantian dalam setiap episodenya, antara lain adalah: Pampam, Dinda Kanya Dewi, Tarra, Edric Tjandra, Ayu Hastari, Marsya Manopo dan John. Tak kalah profesionalnya dengan para musisi yang hadir sebagai bintang tamu, para host pun kerap meramaikan acara dengan bersikap ramah dan interaktif kepada penonton di lokasi, juga sering melontarkan lelucon-lelucon yang lucu, informasi yang paling baru tentang musisi yang ikut meramaikan acara dan terkadang mereka ikut berjoget dengan musisi yang sedang tampil.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat kita lihat bahwa seluruh dimensi yang terdapat dalam segmen Korea di program 100% AMPUH, host, talent dan on-air audience, turut aktif dalam meramaikan program tersebut.

Ada pula arti dari kata ”respon” adalah tanggapan; reaksi; jawaban

me·res·pons: memberikan respons; menanggapi (http://www.artikata.com/arti-347798-respons.html) Maka, dalam penelitian ini penulis akan meneliti tanggapan masyarakat yang menonton program 100% AMPUH terhadap program tersebut, khususnya para penyuka budaya Korea. Hal ini penulis teliti dengan menggunakan teori Individual Differences.

Alasan penulis memilih untuk meneliti penonton program 100% AMPUH yang menyukai budaya pop Korea adalah karena penulis melihat perkembangan musik secara global yang sedang dikuasai oleh para pemusik pop Korea. Fenomena musik pop Korea kini menjadi pusat perhatian utama dalam dunia musik, khususnya di tahun 2012. Sebenarnya, budaya musik pop Korea ini sudah ada sejak dulu, namun tahun ini merupakan tahun kejayaannya secara menyeluruh. Kejayaan budaya musik pop Korea menyentuh berbagai kalangan masyarakat, tidak tertinggal masyarakat Indonesia. Dapat kita lihat bahwa pada tahun ini, musikalisasi Indonesia didominasi oleh para pemusik yang berformasi girlband dan boyband yang tidak salah lagi merupakan pengaruh dari budaya pop Korea yang telah sampai ke Indonesia. Penulis merasa fenomena ini sangat menarik untuk diangkat, karena perkembangan musik seolah kembali ke era ‘90-an. Hal tersebut dapat dilihat secara langsung dari aspek-aspek seperti aliran musik yang didominasi dengan aliran pop, gaya koreografi dance, pencitraan grup yang berusaha diangkat, hingga ke detail terkecil seperti kostum yang memiliki tema-tema khusus sesuai identitas masing-masing boyband dan girlband tersebut. Berangkat dari alasan tersebut, penulis memilih untuk meneliti respon penonton yang menyukai budaya pop Korea dalam program 100% AMPUH di Global TV.

Sebelum memulai penelitian, penulis membuat batasan-batasan yang jelas dengan tujuan untuk menghindari penelitian yang tidak fokus. Pembatasan yang telah dibuat di awal penelitian adalah sebagai berikut:

1. Responden yang dipilih adalah penonton program 100% AMPUH di Jabodetabek.

(4)

Tujuan Penelitian dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui respon penonton pada segmen boyband dan girlband dalam program 100% AMPUH.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan respons audiens terhadap program 100% AMPUH berdasarkan jenis kelamin dan profesi.

Metodologi yang peneliti gunakan adalah metodologi kuantitatif yang bersifat deskriptif. Metodologi yang digunakan adalah survey dengan populasi penonton program 100% AMPUH. Sample berjumlah 100 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut..

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang sebuah metodologi yang berdasar dari hasil pengukuran berdasarkan variabel-variabel yang ada. Objek kajian dari metodologi ini adalah ilmu exact atau ilmu pasti. Metodologi ini merupakan metode yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar-benar fokus kepada suatu permasalahan saja. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. (Kriyanto: 2009)

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggali secara mendalam respon dari penonton on air 100% AMPUH yang kebetulan berada di lokasi shooting. Hal ini diketahui oleh peneliti dengan melakukan screening question terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan di pendahuluan.

Tekhnik pengujian akan dilakukan berdasar dari survey secara langsung dan analisis data akan dilakukan secara univariat. Dalam penelitian ini, penulis terjun langsung ke lapangan (lokasi shooting).

Populasi penelitian ini adalah penonton on air segmen Korea program 100% AMPUH yang kebetulan hadir di venue. Tekhnik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan bagi peneliti. Dengan rumus Taro Yamane, peneliti mendapatkan angka 84 untuk responden, namun dengan alasan untuk memperbanyak informasi dan variasi data, peneliti memutuskan untuk membulatkan angka tersebut menjadi 100.

Tekhnik pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner yang telah dibuat disebarkan secara langsung ke venue oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Liekert. Skala Liekert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu program acara (Sugiyono, 2007 : 93).

Tekhnik analisis data menggunakan univariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap 1 variabel untuk riset deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, dalam penelitian ini, adalah tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi.

HASIL DAN BAHASAN

Reliabilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan untuk melihat konsistensi dari suatu definisi operasional.. suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten jika penelitian berikutnya mendapatkan hasil yang sama dari pengukuran gejala yang sama walaupun di waktu yang berbeda-beda. Semakin kecil kesalahan, semakin dapat dipercaya alat pengukur tersebut dan sebaliknya. Untuk uji kepercayaan instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan tekhnik alpha cronbach. Standar nilai alpha cronbach (α) yang

(5)

digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0.5. jadi, semakin besar nilai alpha (α) (>0.5), maka semakin terpercaya alat ukur tersebut.

Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasionalisasi konsep telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaizer-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila KMO>0.5 dengan nilai signifikansi <0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik faktor analisis untuk mengetahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator yang masih dalam satu variabel.

Setelah melakukan uji reliabilitas dan validitas, peneliti melanjutkan penelitian dengan menganalisa jawaban dari 100 responden dengan menggunakan tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi. Dan terdapat keunikan jawaban pada indikator nomor 17 dan 22:

Variabel Respon Dimensi Afektif Sub Dimensi Audience Pernyataan No. 17

Jenis Kelamin * Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya Crosstabulation

Count

Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya

Total

tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju

Jenis Kelamin

laki - laki 2 10 24 8 44

perempuan 3 17 21 15 56

Total 5 27 45 23 100

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berjenis kelamin perempuan lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 5%) dibandingkan penonton laki-laki (sebesar 4%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit (44 responden) dibandingkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan (56 responden).

Profesi * Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya Crosstabulation

Count

Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100%

(6)

tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju

Profesi Pelajar 2 9 14 7 32

Mahasiswa 2 15 16 8 41

karyawan 1 3 15 8 27

Total 5 27 45 23 100

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berprofesi sebagai pelajar lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 6%) dibandingkan penonton berprofesi sebagai mahasiswa (sebesar 5%) dan karyawan (sebesar 4%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden yang berprofesi sebagai karyawan (27 responden), pelajar (32 responden), dan mahasiswa (41 responden).

Variabel Respon Dimensi Konatif Sub Dimensi Talent Pernyataan No. 22

Jenis Kelamin * Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar Crosstabulation

Count

Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar

Total

tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju

Jenis Kelamin laki - laki 1 10 25 8 44

perempuan 0 9 32 15 56

Total 1 19 57 23 100

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 2%) dibandingkan penonton perempuan (sebesar 0%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit (44 responden) dibandingkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan (56 responden).

Profesi * Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar Crosstabulation

(7)

Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar

Total

tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju

Profesi Pelajar 1 4 19 8 32

Mahasiswa 0 9 22 10 41

karyawan 0 6 16 5 27

Total 1 19 57 23 100

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berprofesi sebagai pelajar lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 3%) dibandingkan penonton berprofesi sebagai mahasiswa (sebesar 0%) dan karyawan (sebesar 0%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden yang berprofesi sebagai karyawan (27 responden), pelajar (32 responden), dan mahasiswa (41 responden).

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan dari tujuan penelitian dan dari hasil kajian teoritik serta analisis statistic yang digunakan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian yaitu : apabila dilihat dari seluruh dimensi yang dilampirkan, serta seluruh sub dimensi yang memiliki peran dalam program tersebut terdapat respon yang berbeda-beda dari tiap responden yang telah dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan profesi, sesuai dengan teori Individual Differences yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini. Dan dari sejumlah indikator yang diberikan oleh penulis, para responden memberikan tanggapan yang positif dalam artian responden benar-benar merupakan penonton setia segmen Korea program 100% AMPUH dan memperhatikan dengan seksama seluruh sub dimensi yang mendukung jalannya program tersebut.

Namun, ada pula beberapa permasalahan yang dihadapi oleh program 100% AMPUH, yaitu: 1. Masalah Keamanan

Dalam satu kasus, terjadi peristiwa kecopetan di tengah-tengah audience pada saat program sedang berlangsung. Kebetulan, peristiwa tersebut terjadi pada segmen masih berjalan. Secara tidak sengaja, sebuah kamera menangkap kejadian tersebut sehingga keributan itu tersiar. Hal ini menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan yaitu menjadi bahan pembicaraan di media massa elektronik lainnya, yaitu twitter.

2. Kurang Tegasnya tim talent

Pada akhir segmen biasanya host menyebutkan nama talent yang akan mengisi segmen berikutnya setelah commercial break. Namun, karena talent terlambat datang ke lokasi shooting, sehingga terjadi perubahan rundown dan mengecewakan penonton.

SARAN

(8)

Melihat seringnya terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti kecopetan, keributan, hingga pelecehan di antara para penonton saat acara berlangsung, diharapkan pihak program 100% AMPUH dan Global TV meningkatkan sistem keamanan untuk memberikan rasa aman pada para penonton yang berada di lokasi dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu terjadi apalagi tersiar secara nasional dan menurunkan rating. 2. Perketat Sistem Pengaturan Waktu dan Perjanjian dengan Talent

Untuk menghindari hal-hal yang merugikan seperti terlambatnya talent hadir di lokasi, hendaknya pihak program 100% AMPUH dan Global TV memperketat sistem pengaturan waktu dan perjanjian dengan talent agar tetap dapat menghibur penonton sesuai dengan rundown yang sudah direncanakan.

Peneliti berharap apabila ada mahasiswa-mahasiswa yang berminta untuk mengembangkan dan melanjutkan topik penelitian ini dengan penelitian kuantitatif yang lebih mendalam, penelitian ini dapat membantu dalam berjalannya proses tersebut sebagai tolak ukur untuk penelitian berikutnya dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi isnpirasi untuk penelitian berikutnya. Serta teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini baik umum maupun khusus dapat membantu penelitian selanjutnya.

REFERENSI

Ardiantio, E. d. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arifin, A. (2003). Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Baksin, A. (2004). Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Biagi, S. (2010). Media/Impact : Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Cangara, H. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Jalaludin, Rakhmat. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kountur, Ronny. (2005). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana. Morissan. (2010). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyana, D. (2002). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung.

(9)

Ruslan, Rosady. (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alpabeta.

Sumber lainnya:

(n.d.). Retrieved from http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/.

Sembiring, K. (2011, Juli 11). http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology. Retrieved April 1, 2012, from http://id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2185068-konsep-dan-definisi-respon/#ixzz1rw6P5pRq

RIWAYAT PENULIS

Nia Sabrina lahir di Jakarta pada 7 November 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang komunikasi pemasaran pada tahun 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Melaksanakan kegiatan Pembinaan Kesehatan Lingkungan meliputi Pengawasan dan Pembinaan SAB, Pengawasan dan Pembinaan JAGA, Pengawasan dan Pembinaan TTU / TPM / Pestisida,

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,

Sumber daya manusia yang berkaitan dengan manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang secara profesional dan dapat terintegrasi dengan baik dapat meningkatkan

Hal ini berarti material rangka main landing gear mampu menahan beban hingga minimum 3,5 x10 7 siklus dengan faktor keamanan minimum yaitu 1,43. Hasil simulasi umur

kamar mandi” karya Gusmel Riyald, ald, dapat diketahui bahwa d dapat diketahui bahwa drama ini menggunakan rama ini menggunakan alur maju yaitu dari pertama terjadi suatu

Gunakan matriks pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki dalam budidaya kakao untuk memilih peserta SL yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, seperti petani