• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Server dan Windows Server 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Server dan Windows Server 2003"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Server

dan

Windows Server 2003

Disiapkan

(2)

Daftar Isi

PENGANTAR

KATA PENGANTAR __________________________________________________________ 4 

KONTAK DELL, HP, MII , DAN SUBDIT PENGOLAHAN BASIS DATA DAN DUKUNGAN TI __________________________________________________________________________ 1  KONTAK DELL_________________________________________________________________ 1  KONTAK HP___________________________________________________________________ 1  KONTAK KANTOR PUSAT_________________________________________________________ 1 

RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB CONTACT PERSON KPPN ____________ 2 

RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB SUB BAGIAN DUKTEK KANWIL_______ 2 

RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB SUBDIT PENGOLAHAN BASIS DATA

DAN DUKUNGANN TI ________________________________________________________ 2 

MAINTENANCE DAN INSTALASI SERVER ______________________________________ 3 

INSTALASI SYSTEM OPERATING (OS) __________________________________________ 5 

MENGINSTALL SERVER DENGAN CDSERVER INSTALLATION________________________________ 5  MENGINSTALL SERVER DENGAN CARA MANUAL_______________________________________ 14 

KONFIGURASI DASAR WINDOWS SERVER 2003 ________________________________ 26 

A.  KONSEP RAID_________________________________________________________ 26 

RAID0(DISK STRIPING)_________________________________________________________ 26  RAID1(DISK MIRRORING)_______________________________________________________ 26  RAID5(DISK STRIPING WITH DISTRIBUTED PARITY) ____________________________________ 27  RAID6(DISK STRIPING WITH DUAL PARITY)__________________________________________ 28 

B.  MANAGE PASSWORD ________________________________________________ 29 

(3)

BEZEL ______________________________________________________________________ 31  TUTUP ATAS SERVER ___________________________________________________________ 33  HARDDISK___________________________________________________________________ 35  POWER SUPPLY________________________________________________________________ 37  FLOPPY DRIVE ________________________________________________________________ 39  OPTICAL DRIVE _______________________________________________________________ 42  CENTER FAN _________________________________________________________________ 45  COOLING SHROUD FAN _________________________________________________________ 49  COOLING SHROUD_____________________________________________________________ 52  BACK FAN ___________________________________________________________________ 54  PCICARDS___________________________________________________________________ 55  PERC5/I____________________________________________________________________ 60  PCICAGE ___________________________________________________________________ 64  MEMORY MODULES____________________________________________________________ 68  PROCESSOR __________________________________________________________________ 70  BACKPLANE__________________________________________________________________ 74  SYSTEM BOARD________________________________________________________________ 80 

FREKUENLY ASKED QUESTION (FAQ) ABOUT SERVER __________________________ 86 

SERVER DELL POWER EDGE 2900______________________________________________ 86 

HAWLET PACKARD ML 370 G5 ________________________________________________ 86 

(4)

KATA

PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah, S.W.T, sehingga kami dapat menyelesaiakan tulisan ini, tanpa suatu halangan yang berarti.

Kami harapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan rekan semua dalam memelihara dan mengoperasionalkan server untuk melaksanakan tugas dan fungsi kantor sehari hari, kami menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kami mohon maaf apabila isi dalam tulisan ini masih bayak terjadi kesalahan dan kekurangan.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

(5)

Kontak Dell, HP, MII , dan Subdit Pengolahan Basis Data dan Dukungan TI

Kontak Dell

Account Manager

Derick Thiana ([email protected])

HP: 08129367134

System Consultant

Donny Gunawan ([email protected])

HP: 08121236669

Kontak HP

Account Manager

Derick Thiana ([email protected]) HP: 08129367134

System Consultant

Donny Gunawan ([email protected])

HP: 08121236669

Kontak Kantor Pusat

Sub Direktorat Pengolahan Basis Data dan Dukungan TI – DSP

Telp : 021 - 3864781

Fax : 021 - 3864781

e-mail : [email protected]

Account Manager

Derick Thiana ([email protected]) HP: 08129367134

System Consultant

Donny Gunawan ([email protected])

(6)

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Contact Person KPPN

1. Layanan Waktu perbaikan 5 x 8 jam, tidak termasuk hari: sabtu, minggu dan libur nasional

Contact Person adalah pegawai yang telah mengikuti diklat Bimbingan Teknis server (user Server) di masing masing KPPN dan Kanwil yang telah ditunjuk oleh atasan langsungnya. Tanggung jawab Contact Person dalam hal penggunaan server meliputi antara lain sebagai berikut ini :

1. Merawat dan mengadministrasikan Data Base dengan baik dan benar;

2. Mengelola dan Memanajemen user/client yang mengakses Server di kantor masing masing; 3. Menjaga dan memelihara Server baik dari sisi Hardware maupun software;

4. Melakukan Diagnosa dan Tindakan dini apabila terjadi error pada server dan data base;

5. Melaporkan dan berkoordinasi dengan atasannya apabila terjadi kerusakan server untuk kemudian di laporkan ke Duktek Kanwi;.

6. Menyampaikan kembali ilmu dan pengetahuan (transfer knowledge) yang telah di dapat kepada rekan rekannya di instansi masing masing.

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Sub bagian Duktek Kanwil

Duktek Kanwil merupakan perwakilan dari duktek pusat yang telah ada yang bertugas untuk mengatasi permasalahan permasalahan yang di laporkan oleh setiap KPPN di bawahnya. Secara garis besar dan umum Tanggung jawab Sub bagian Dukungan Teknis Kanwil meliputi antara lain sebagai berikut ini : 1. Menjaga dan Memelihara sarana dan Prasarana Komputer, Komunikasi Data dan perangkat IT

yang terdapat di Kanwil masing masing;

2. Menindaklanjuti laporan dari KPPN tentang permasalahan IT dan melakukan deteksi lebih lanjut untuk menyelesaiakan masalah tersebut;

3. Mencari solusi dan melakukan perbaikan (Hardware dan Software) apabila masih bisa di lakukan di tingkat Kanwil;

4. Melakukan koordinasi dengan Subdit Pengolahan Basis Data dan Dukungan TI untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi, untuk diambil langkah selanjutnya.

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Subdit Pengolahan Basis Data dan Dukungann TI

[

Subdit Pengolahan Basis Data dan Dukungan TI merupakan bagian dari Direktorat Sistem Perbendaharaan yang mempunyai beberapa tugas dan fungsi seperti yang tercantum dalam KMK-100 tahun 2009, Subdit ini terdiri atas seksi Pengolahan Basis Data yang menangain Data Base maslah LKP, LKPP, Seksi Komunikasi Data yang menangani mmaslah Jaringan, Komunikasi Data dan Seksi Dukungan Perangkat Keras dan Lunak (Hardware dan Software) , dalam hal ini Seksi Penerapan Dukungan Keras (Hardware) dan Lunak (Software) secara umum mempunyai Tugas dan Funsi sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengkajian teknologi informasi, perangkat keras dan perangkat lunak; 2. Melaksanakan uji coba pemanfaatan perangkat keras dan lunak;

3. Melakukan Pendataan dan Inventarisasi Perangkat Keras dan Lunak;

4. Melakukan Sosialisasi Penerapan Perangkat Lunak, Perangkat keras, dan Strategi Pengembangan Teknologi Informasi Ditjen Perbendaharaan (Blueprint);

5. Melakukan Analisis, Pembakuan Spesifikasi Teknis dan Penyusunan Standart Perangkat Keras; 6. Mengevaluasi penerapan teknologi informasi perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan;

(7)

10. Menerima laporan dan permasalahan hardware dan software baik dari KPPN maupun dari Kanwil; 11. Mencari Solusi atas segala permasalahan yang terjadi di KPPN dan Kanwil dan Ditjen Perbendaharaan

pada umumnya terkait dengan Hardware dan Software.

MAINTENANCE DAN INSTALASI SERVER

Isi dari 1 (satu) unit dus Server anatar lain : • 1 unit Server

• 1 unit Bezel Server

• 1 bundle CD Instalasi Server • 1 bundle Buku Manual • 2 Kabel Power

• 1 unit kabel USB to PS2 converter (Optional)

(8)

1. Pasang Kabel Keyboard dan Mouse ke Port USB (di depan atau dibelakang) 2. Pasang Kabel VGA Monitor ke Port VGA

3. Pastikan UPS dalam keadaan sudah terpasang dan mati

(9)

INSTALASI SYSTEM OPERATING (OS)

Menginstall server dengan CD Server Installation

Untuk melakukan instalasi Sistem Operasi dari dasar pada dasarnya langkah langkahnya sama untuk setiap server, hanya tampilan (Gnome User Interaktif) saja yang berbeda, namun secara principal adalah sama, langakah langkah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Hubungkan Keyboard, Mouse dan Monitor ke server 2. Nyalakan Server

3. Pilih Menu Boot Option (biasanya dari tombol “F12” lalu pilih menu Boot from CD-Rom) 4. Masukan “Installation and Server Management CD” ke CD Drive

5. Tekan tombol Enter pada saat prompt; boot: (proses booting ke CD memakan waktu cukup lama tergantung kecepatan akses CD - ROM masing masing server)

6. Ketika ditanya pilihan bahasa,

a. Pilih bahasa yang diinginkan untuk menjalankan proses instalasi. Disarankan Inggris.

(10)

b. Windows kemudian yang akan muncul adalah “ Software Agreement License”. Pilih Agree

(11)

8. Cocokan waktu pada saat muncul windows “date and time”, kemudian pilih continue Jika Server tidak memiliki RAID Controller, maka mincul windows “Select Operating System”, pergi ke langkah 8

Jika Server memiliki RAID controller, windows “configure or Skip RAID” muncul. Lakukan langkah-langkah dibawah ini:

(12)

• Configure RAID

• Skip RAID Configuration

Jika kita pilih “Skip RAID configuration”, maka pergi ke langkah 8

Jika kita pilih “Configure RAID”, maka kita dapat membuat konfigurasi RAID dengan beberapa pilihan dibawah:

• Pilih “Go to advanced Wizard” pada kiri atas halaman tersebut, ikuti petunjuk-petunjuknya.

(13)

• Pilih RAID level, dan pilih continue Ringkasan RAID configuration akan muncul.

b. Pilih Continue. Dan pesan dibawah ini akan muncul:

c. Pilik “OK” untuk melanjutkan. Windows “Select and Operating System” akan muncul.

9. Pilih “Microsoft Windows Server 2003”. Pop-up windows akan muncul:

This version of Server Assistant has been verified and tested on Microsoft Server 2003 Service Pack 1. Server Assistant will only support the installation and configuration of Microsoft Windows 2003 Service Pack 1.

10. Pilih OK untuk melanjutkan.

(14)

11. Untuk menbuat partisi Boot yang baru, maka pilih system file yang sesuai dan pilih Continue

Cat.: Untuk keamanan yang maksimum, Dell menyarankan memilih NTFS File System. Jika proses instalasi menemui harddisk sudah memiliki partisi yang telah terisi, Window “Confirm to delete partition” akan muncul. Click Continue untuk melanjutkan. Server Assistant akan menghapus existing Harddisk partition, dan membuat yang baru. Window “Network Configuration” muncul.

(15)

• Obtain IP address from DHCP server • Specify an IP address

Window “Configuration Information for: Microsoft Windows Server 2003” akan muncul

13. Masukan data-data system informasi ke tempat input yang sesuai, kemudian tekan continue. Cat: Masukan PID (Product ID) number yang bisa ditemukan di Stiker Certificate of

Authenticity. Stiker COA bisa ditemukan di atas server atau di dalam kemasan CD box. Cat.: Jika kita reinstall OS Server kita, maka kita harus melakukan aktivasi Wiindows License ke Microsoft.

Cat.: Jika kita tidak memasukan informasi apapun, maka instalasi Windows pada tahap selanjutnya akan meminta masukan yang sama.

(16)

14. Jika setting konfigurasi sudah benar, pilih Continue.

Window “Microsoft Windows Installation Wizard” akan muncul dan memulai proses pengkopian file.

Jika Setting konfigurasi belum benar, lakuakan langkah berikut: a. Pilih Back sampai pilihan yang diinginkan muncul. b. Masukan informasi yang benar

(17)

Cat.: Prosedur ini bisa memakan waktu beberapa menit.

16. Ketika diminta, ambil CD Windows Server 2003 R2 dari CDROM Drive. 17. Pilih Finish

Server akan otomatis restart, Windows Setup akan muncul dalam mode teks. Windows setup secara otomatis melakukan restart, dan muncul windows setup tahap berikutnya. Setelah selesai proses instalasi, dan merestart server, Window logon akan muncul. 18. Ketik password untuk user administrator, dan klik OK. (biasanya password pertama kali

adalah tanpa password)

Sistem akan meminta untuk memasukkan CD Instalasi Windows Server 2003 R2 Disk 2.

19. Untuk membatalkan instalasi Windows Server 2003 R2, pilih cancel. 20. Pilih OK. Window “Server Post-Setup Security Updates” akan muncul.

Disarankan untuk mengaktifkan windows firewall dan melakukan konfigurasi automatic update sebelum memilih Finish. (jika memiliki koneksi internet yang memadai).

21. Pilih Finish.

Menginstall Komponen Windows 2003 R2

Lakukan langkah-langkah dibawah ini untuk menginstall opsional komponen R2:

1. Masukan CD “Windows Server 2003 R2 Disk 2” ke CDROM Drive, dan pilih OK. Window “Welcome to the Windows Server 2003 R2 Setup Wizard” akan muncul. 2. Pilih Next.

3. Jika setuju dengan license agreement yang tertulis di layar, pilih Accept, dan pilih Next. Window Setup summary muncul.

4. Pilih Next. Window “Completing Windows Server 2003 R2 Setup” akan muncul 5. Pilih Finish.

(18)

Menginstall Server dengan cara Manual

1. Masukan CD Instalasi Windows 2003 Standard Server Power On Self Test. Tekan tombol apa saja untuk boot ke CD Windows 2003

2. Ketik F6 pada saat memasuki layar biru instalasi untuk memasukan Driver tambahan Storage Controller (PERC) ke dalam instalasi Windows

(19)

4. Pilih Partisi yang akan diinstall.

Jika partisi sudah ada, maka bisa langsung tekan Enter Jika partisi belum ada, tekan tombol C utnuk membuat partisi Jika ingin menghapus partisi yang telah ada, tekan tombol D

5. Pilih jenis File System yang akan digunakan oleh Windows 2003 Server Standard Edition. Disarankan menggunakan NTFS untuk tingkat keamanan file yang lebih tinggi. Jika target partisi sudah terbuat, maka aka nada pilihan “Leave the current file system intact (No Changes)”. Tersedia juga format partisi yang cepat dan normal.

(20)

6. Jika kita pilih partisi yang sudah ada, maka akan ada konfirmasi lanjutan. Tekan F.

7. Proses instalasi dimulai dengan memformat partisi sesuai dengan dengan pilihan kita sebelumnya.

(21)

8. Setelah selesai melakukan proses format, maka proses instalasi dilanjutkan dengan pengkopian file instalasi windows ke partisi Harddisk yang sudah diformat.

(22)

9. Setelah Proses pengkopian selesai, maka proses instalasi akan langsung merestart server dan melanjutkan proses instalasi. Abaikan saja jika boot cd meminta penekanan tombol seperti pada mula instalasi.

(23)

11. Ubah Regional and Language Option jika diperlukan.

Pilih Next

(24)

Pilih Next

13. Masukan kode Product ID yang ada di stiker COA. Stiker COA ini terletak di atas chassis server atau di dalam bundle paket CD Operating System.

(25)

14. Masukkan jumlah tipe licensing yang diterima. Pilihannya per server atau per seat/device

Pilih Next

15. Masukan Nama server, dan password administrator. Disarankan alfanumerik yang lebih dari 8 karakter.

(26)

16. Masukan tanggal dan jam, dan waktu wilayah yang sesuai.

17. Pada windows Networking setting, aka nada 2 pilihan: Typical Setting dan custom setting untuk melakukan konfigurasi NIC.

(27)

18. Masukkan nama Workgroup, jika pada windows sebelumnya belum memasukan IP address yang valid. Jika IP address, Subnet Mask dan DNS sudah dimasukkan dalam windows sebelumnya, , atau di jaringan sudah memiliki DHCP, maka kita dapat langung menggabungkan server yang baru diinstall ini dengan exisiting Windows Domain.

Pilih Next

19. Proses instalasi windows berlanjut.

20. Jika proses instalasi sudah selesai, maka installer windows akan langsung merestart server secara otomatis. Dan langsung masuk ke welcome page windows server 2003.

(28)

21. Tekan tombol Ctrl – Alt – Del untuk mauk ke layar Logon windows. Masukan username administrator dan password yang sesuai dengan yang telah diinput pada saat instalasi sebelumnya.

(29)
(30)

KONFIGURASI DASAR WINDOWS SERVER 2003

A. KONSEP RAID

RAID merupakan kependekan dari “Redundant Array of Independent Disk”. Konsep RAID diciptakan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar dan/atau Fault tolerance yang disebabkan oleh kerusakan Harddisk.

Fault Tolerance adalah kemampuan dari suatu system untuk dapat tetap berfungsi meskipun mengalami kegagalan.

Fault tolerance dalam suati server dapat berupa:

• Redundant Power supply (power supply cadangan) • Redundant FAN

• Online spare (Memory & HDD) • Mirroring (Memory & HDD) • RAID 1, RAID 5, dan RAID 6

RAID 0 (Disk Striping)

Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.

Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping (RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk, karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.

Gambar RAID 0

Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang.

Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB

RAID 1 (Disk Mirroring)

RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin, yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis, harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data memiliki

(31)

Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang

Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.

RAID 5 (Disk Striping with Distributed Parity)

Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan cara kerja RAID 0, yaitu menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara keduanya adalah Parity. Parity ini digunakan untuk pengecekan dan perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat harddisk yang mana saja selama berada dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat “mengetahui” pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan data yang lainnya.

Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5 mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity (angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data pada harddisk yang hilang tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.

Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk. Contoh:

• 3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.

• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.

(32)

• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.

RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)

(*mulai didukung HANYA di PERC6 dan selanjutnya)

Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID 6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang bersamaan

Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk. Contoh:

• 4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.

• 5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.

• 6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.

(33)

B. MANAGE PASSWORD

Password merupakan gerbang utama untuk log on ke sebuah Sistem Operasi,salah satu mudah atau tidaknya seseorang menembus server (cracker) adalah dari kekuatan password itu sendiri, semakin unik password itu di buat, maka akan semakin susah password itu untuk di hack. maka dari itu untuk membuat sebuah password perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut :

1. Password minimal harus mengandung 8 karakter;

2. Password harus terdiri dari gabungan angka, huruf, dan symbol;

3. Password tidak boleh di berikan kepada orang yang tidak berkepentingan;

4. Apabila ada dua/lebih user/Admin dalam satu komputer maka sebaiknya memliki password dan user name sendiri dan memiliki hak akses yang berbeda.

5. Untuk keamanan, maka user guest pada server harus dalam default disable/Non aktif;

6. Setiap user yang ada di komputer server harus memilik password dengan ketentuan sebagaimana tersebut pada point 1 dan 2.

B. MANAGE FOLDER/FILE dan USER ACCES

Teknologi Informasi pada saat ini sangat berkembang dengan pesat dan sangat dibutuhkan untuk suatu organisasi untuk penyajian informasi secara cepat dan akurat, saat ini Direktorat Jenderal Perbendaharaan sedang mencoba untuk mengembangkan system Informasi Teknologinya untuk mewujudkan suatu system Single Data Base untuk kecepatan informasi, hal ini mengharuskan setiap komputer yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan harus terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, diperlukan suatu kebijakan dalam mengatur siapa yang boleh mengakses suatu file/informasi dalam suatu jaringan baik itu LAN maupun WAN. Dalam hal kepentingan ini maka seorang Supervisor/Administrator harus teliti dan jeli dalam mengamankan informasi/File yang boleh di akses oleh user lain/computer lain.untuk mencegah dan mengamankan File/Informasi dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, maka dalam sebuah network perlu di perhatikan hal hal sebagai beriukt ini :

1. Setiap Komputer harus memiliki password sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam point B;

2. Membatasi jumlah User yang mengakses ke komputer, dengan cara memanajemen user dan group dengan baik dan benar

3. Tidak melakukan sharing Drive (C:D:E:) dan sedapat mungkin mengurangi jumlah file /folder yang di sharing;

4. Tidak melakukan sharing file/folder secara mutlak;

5. Menutup kembali file/folder yang telah disharing setelah tidak dibutuhkan lagi;

(34)

MAINTENANCE DAN PEMELIHARAAN SERVER

1. Pastikan Kabel power dan sumber arus listrik memiliki tegangan yang stabil. Jika tidak, penggunaan UPS atau stabilizer sangat diperlukan.

2. Pasang Kabel-kabel monitor, Keyboard, Mouse, jaringan, dan power listrik ke masing-masing konektor

3. Aktifkan server dengan menekan tombol power

4. Perhatikan dan pastikan tidak ada pesan error yang critical muncul dalam proses Power On Self Test Server..

5. Untuk mematikan, harus dilakukan shutdown sempurna dari shutdown menu oleh Windows. Hal ini untuk mencegahterjadinya service atau file windows yang dapat rusak karena shutdown seketika.

Windows 2003 sudah mendukung ACPI (Advanced Configuration and Power Interface), sehingga cukup dengan menggunakan tombol power, secara otomatis windows akan langsung melakukan proses shutdown.

6. Untuk prosesur perbaikan, bisa dilihat pada materi training yang sudah ada sebelum ini. Untuk perbaikan besar, disarankan untuk menghubungi Tim Duktek Kanwil, Duktek PUSAT atau oleh engineer MII atau dipandu oleh tim MII jika keadaan benar-benar darurat dengan terlebih dahulu menghubungi Subdit Pengolahan Basis Data dan Dukungan TI.

Beberapa bagian spare part yang pencopotan dan pemasangannya dapat dilakukan user sendiri, tanpa bantuan adalah:

• Harddisk. • Power Supply • Fan

7. Sebelum melakukan perbaikan yang memiliki kaitan dengan data, dan memiliki kemungkinan terjadi kehilangan data, disarankan untuk melakukan backup data dari server yang terkait. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif dan pencegahan dari kemungkinan terjadi hal yang tidak terduga pada saat terjadinya perbaikan.

(35)

Lampiran 1 - Membuka Server untuk Perbaikan

Contoh yang diberikan disini adalah untuk server Dell Power Edge 2900 yang terdapat di KPPN dan Kanwil yang sering mengalami hambatan,

Bezel

Cara/prosedur untuk membuka Bezel yang benar adalah sebagai berikut : Bezel

1. Geser tombol yang berada di tengah atas bezel kearah samping.

(36)

Bezel

3. Lepaskan dengan cara memiringkan bazel agar flip dibawah tidak patah, lalu angkat dan lepas.

(37)

Tutup Atas Server

Cara/prosedur untuk membuka cover yang benar adalah sebagai berikut :

Top Cover

1.

Buka kunci pengaman dengan cara mengarhkan kea rah unlock, lalu angkat flip yang ada.

(38)

Top Cover

(39)

Harddisk

Cara/prosedur untuk membuka hard disk yang benar adalah sebagai berikut : Hard-Disk Drives

1. Sebelum melepas hard disk,lepaskan terlebih dahulu Bezel yang menutupinya

2. Prosedur melepas hardisk:

- matikan system/power kemudian ikuti langkah ketiga

- Untuk melepaskan sebuah hard disk dari system RAID, siapkan hard disk yang aikan dilepas dan tunggu sampai lampu indicator di hard disk menandakan hard disk sipa untuk di lepas

3. Tekan kedalam kunci hardisk secara bersamaan dengan mengunakan kedua jari anda

(40)

Hard-Disk Drives

5. Tarik keluar hardsik dari chasis

(41)

Power Supply

Untuk Melepas Power Suplly Unit dapat dilakukan dengan cara cara sebagai beikut :

Power supplies

1.

Sebelum memeriksa power supply pastikan keadaan listrik sudah dalam kondisi mati

2.

Tekan tombol warna orange yang terdapat di belakang server ke arah dalam dan tahan

(42)

Power supplies

4.

Tarik handle ke belakang secara perlahan untuk mengeluarkan power supply dari casing

(43)

Floppy Drive

Untuk Melepas Floppy Drive Unit dapat dilakukan dengan cara cara sebagai beikut : Floppy-Disk Drive

1. Sebelum memeriksa Floppy Drive matikan listrik terlebih dahhulu

1.

Lepas terlebih dahulu casing atas

2.

3. Lepaskan kabel power dari floppy drive

(44)

Floppy-Disk Drive

5. Tekan tombol plastic yang berwarna biru

6.

(45)

Floppy-Disk Drive

(46)

Optical Drive

Untuk Melepas Optical Drive/CD ROM Unit dapat dilakukan dengan cara cara sebagai beikut : Optical Drive

1. Sebelum melepas CD ROM lakukan hal hala sebagai berikut :

1. Matikan kabel power AC/Listrik

2.

Buka Casing atas

2. Lepaskan kabel IDE dari CD ROM secara perlahan dan hati hati tarik kebelakang

(47)

Optical Drive

4. Tekan dan geser tanda biru ke arah yang ditunjukan dengan hati hati sampai kunci terbuka

(48)

Optical Drive

6. Keluarkan CD ROM dari chasing

(49)

Center Fan

Untuk melepas Kipas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Center Fans

1. Kipas Server bisa dilepas pada saat menyala (hot plug), namun untuk melepaskan kipas lebih

dari satu server harus dimatikan terlebih dahulu , untuk lebih amannya lakukan hal hal sebagai berikut :

1. Matikan dulu kabel listriik 2. Buka chassis atas

2. Tempat dimana menaruh kipas chassis

3. Tekan tombol warna orange secara bersamaan dengan menggunakan kedua jari anda ke arah

(50)

Center Fans

4. Sambil terus menekan dan tahan keluarkan kipas secara hati hati dari tempatnya

(51)

Center Fan Bracket

Untuk melepaskan tempat kipas (bracket fan)dapat dilakuakn langkah langkah sebagai berikut

.

Front Fan Shroud 1. Lakukan hal hal sebagai berikut :

1. Matikan kabel listrik 2. Buka chassis atas 3. Periksa dulu bazel nya

4.

Lepas semua kipas satu persatu

2.

Lepaskan kabel PERC (RAID CONTROLER) secara hati hati dan perlahan

.

(52)

Front Fan Shroud

4. Keluarkan tempat kipas (Bracket Fan) dari chasis

(53)

Cooling Shroud Fan

Untuk melepaskann kipas kipas yang lain langkah langkah yang dilakukan adalah sama

.

Cooling Shroud Fan 1. Sda

2. Sda

(54)

Cooling Shroud Fan

4.

Angkat tempat kipas ke arah atas

.

(55)

Cooling Shroud Fan

6. sda

(56)

Cooling Shroud

sda Cooling Shroud 1. Sda 2. sda 3. sda

(57)

Cooling Shroud

(58)

Back Fan

The following procedure outlines the process of removing the back fans.

Back Fans

1. Before removing the back fans:

NOTE:

The back fans are hot plug and can be removed and replaced one at a time without powering the system down. In the event more than one back fan needs to be removed the system should be powered down.

1. Disconnect the AC power.

2.

Remove the top cover.

2.

Locate the back fans.

(59)

Back Fans

4.

Lift the rear fan out of the chassis.

5. Reverse the previous steps to replace the back fans.

PCI Cards

(60)

PCI Card

1. Before removing the PCI cards:

1. Disconnect the AC power.

2.

Remove the top cover.

2.

Locate the PCI cards.

(61)

PCI Card

4. Rotate the PCI retention bracket upward.

(62)

PCI Card

6. Grasp the PCI card and disengage it from the PCI slot.

(63)

PCI Card

(64)

PERC5/i

The following procedure outlines the process of removing the PERC5/i.

PERC5/i

1. Before removing the PERC5/i:

1. Disconnect the AC power.

2.

Remove the top cover.

2. Locate the PERC5/i.

(65)

PERC5/i

4.

Push outward on the battery retaining clip.

(66)

PERC5/i

6.

Press outward on the blue retaining clips.

(67)

PERC5/i

(68)

PCI Cage

The following procedure outlines the process of removing the PCI cage.

PCI Cage

1. Before removing the PCI cage:

1. Disconnect the AC power. 2. Remove the top cover. 3. Remove the bezel.

4. Remove the cooling shroud fan.

5. Remove the cooling shroud .

6. Remove the DRAC5.

7. Remove the PERC5/i.

8.

Remove the PCI cards.

2. Locate the PCI cage.

(69)

PCI Cage

4. While holding the plunger up, pinch the release latch at the front of the PCI cage.

(70)

PCI Cage

6.

Move the PCI cage towards the memory modules slightly.

(71)

PCI Cage

(72)

Memory Modules

The following procedure outlines the process of removing the memory.

Memory

1. Before removing the memory:

1. Disconnect the AC power. 2. Remove the top cover. 3. Remove the bezel.

4. Remove the cooling shroud fan.

5.

Remove the cooling shroud .

2.

Locate the memory.

(73)

Memory

4.

Lift the memory module out of the chassis.

(74)

Processor

The following procedure outlines the process of removing the processors.

Processors

1. Before removing the processors:

1. Disconnect the AC power. 2. Remove the top cover. 3. Remove the bezel. 4. Remove the center fans. 5. Remove the center fan bracket.

6. Remove the cooling shroud fan.

7.

Remove the cooling shroud .

2.

Locate the processors.

(75)

Processors

4.

Rotate the release latch upward.

(76)

Processors

6.

Rotate the release latch upward.

(77)

Processors

8.

Press down on the processor release latch.

(78)

Processors

10.

Lift the processor out of the chassis.

(79)

Backplane

1. Before removing the backplane:

1. Disconnect the AC power. 2. Remove the top cover. 3. Remove the bezel. 4. Remove the hard drives.

5.

Remove the floppy drive.

2.

Locate the backplane.

(80)

Backplane

4.

Disconnect the small power cable from the backplane.

(81)

Backplane

6.

Lift up on the blue plunger.

(82)

Backplane

8.

Move the backplane towards the system board.

(83)

Backplane

(84)

System Board

The following procedure outlines the process of removing the system board.

NOTE:

The TOE key is not shipped with replacement system boards and must be migrated to the new system board during a system board replacement.

System Board

1. Before removing the system board:

1. Matikan kabel listrik 2. periksa top cover. 3. periksa bezel. 4. periksa center fans. 5. periksa center fan bracket. 6. periksa cooling shroud fan. 7. periksa cooling shroud . 8. periksa processors.

9. periksa Memory.

10. periksa hard drives. 11. periksa floppy drive. 12. periksa optical drive. 13. periksa backplane. 14. periksa TOE Key. 15. periksa DRAC5. 16. periksa PERC5/i. 17. periksa PCI cards.

18.

periksa PCI cage.

(85)

System Board

3.

Matikan power cable keluar dari processor1

(86)

System Board

5.

Matikan kabel ribbon

(87)

System Board

7.

Matikan kabel pawer supply

(88)

System Board

9.

Slide the system board forward.

(89)

System Board

(90)

Frekuenly Asked Question (FAQ) About Server

Server Dell Power Edge 2900

Problem : System Halted

Problem ini paling banyak di temui di daerah, hal ini di karenakan karena listrik yang masuk ke PSU tidak stabil, Apabila pada saat booting terdapat warning system halted on maka langkah yang harus di lakukan sebagai berikut :

- Buka casing computer

- Refresh hardware memory (RAM) dengan cara mencabut, membersihkan pin pin memory dan

memasang kembali

Problem : Not logical/volume drive found

Hal ini biasanya di sebabkan oleh arus listrik yang tidak stabil dan mematikan serevr secara paksa (warm boot), untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan tindakan sederhana sebagai berikut :

- Matikan server dan cabut kabel power AC, biarkan beberapa lama

- Buka casing computer

- Lakukan pengecekan pada kabel kabel data

- Refresh kabel RAID contoler, lalu bersihkan slot slotnya kemudian pasang kembali

Problem :

Hawlet Packard ML 370 G5

Gambar

Gambar RAID 0

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa frekuensi nafas, suhu tubuh dan saturasi oksigen lebih baik pada bayi yang menjalani perawatan metode kanguru

Salah satu alasan utama saya melanjutkan bekerja untuk organisasi ini adalah bahwa meninggalkan organisasi akan membutuhkan pengorbanan pribadi yang besar; organisasi lain mungkin

Pilih Menu > Pengaturan > Pengaturan telepon > Bahasa untuk memilih bahasa teks tampilan, Pilihan jaringan untuk mengatur telepon agar secara otomatis

Secara kelompok, siswa mengerjakan lembar portopolio yang diberikan oleh guru dalam rangka mengumpulkan informasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan

peran serta masyarakat dalam berdemokrasi dengan arah kebijakan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Strategi kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat dalam

Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keseimpulan sebagai berikut (1) ada pengaruh

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa nilai rataan analisis logam berat Pb sampel daun kol dan buah tomat yang ditanam pada jarak 5 meter dan 10 meter dari

Juka nekaska coca nukeyainti, ju nukaka irunui ii pujaji ju nunkanam junaka tarimiat aints mukunin ainiawai ushu, kitiak, yawermau emenkaktai tusar, aintsank