• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah PTK adalah penelitian tindakan (action research)

yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya

Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2007:58). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas kolaboratif. Menurut Suhardjono

(2007:63), ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi dan

peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan

keputusan yang akhirnya melahirkan kerjasama tindakan (action). Kerjasama

(kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat penting dalam mengkaji

permasalahan nyata yang dihadapi. Kerjasama yang dilakukan guru dan peneliti

terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan

tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir

(Suhardjono, 2007: 63). Dalam hal ini, peneliti bekerjasama dengan guru untuk

mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas.

3.2 Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:160-161), subjek penelitian harus memuat

banyak subjek tindakan yang akan ditingkatkan, kelas berapa dalam sebuah satuan

pendidikan apa, dan karakteristik kelompok tersebut. Maksud dari karakteristik

kelompok adalah bagaimana kemampuan kelompok secara keseluruhan, berapa

orang yang mempunyai kesulitan khusus, berapa orang dari subjek tindakan yang

kesulitannya agak ringan, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka

subjek penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas 4 SD Negeri Bergas kidul 03

kabupaten semarang I Tahun Pembelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 03 Kabupaten semarang, yang berjumlah 39

siswa dengan 24 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

Pembelajaran masih menggunakan metode konvensional dan penggunaan media

pembelajaran masih kurang hal ini menyebabkan siswa tidak aktif, kurang perhatian

dan kurang bermotivasi dalam pembelajaran, sehingga hal ini berpengaruh

(2)

pemahaman siswa tentang materi yang di ajarkan serta berpengaruh dengan hasil

belajar yang tidak mencapai KKM.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

Varibel adalah obejek pengamatan dalam penelitian. Variabel menurut

Slameto (2015;195) adalah suatu nilai yang mempunyai banyak variasi tertentu

antara satu dan lainya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya. Variabel yang peniliti gunakan dalam penelitian ini yakni

variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y). Variabel bebas/Independen (X) menurut

Slameto (2015;198) adalah variabel yang diduga penyebab timbulnya variabel

lainnya. Variabel bebas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu

penggunaan model Problem Based Learning. Variabel terikat/Dependen (Y)

menurut Slameto (2015;198) adalah variabel yang timbul akibat langsung dari

manipulasi dan pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah hasil belajar, perhatian belajar , motivasi belajar dan keaktifan peserta didik

dalam mata pelajaran Matematika dalam kurikulum 2013 Sub Tema Keberagaman

Budaya Bangsaku.

3.4 Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), memiliki peranan yang sangat penting

dalam perbaikan proses pembelajaran. PTK jika dilakukan dengan langkah-langkah

dan prosedur yang benar akan menghasilkan suatu pembelajaran yang sangat

berguna bagi kemajuan pembelajaran disuatu kelas/sekolah. PTK ini dilakukan

sesuai dengan prosedur PTK yang biasa disebut dengan siklus. Dalam satu siklus

terdapat empat langkah yang harus di ikuti yakni : (1) perencanaan tindakan. (2)

pelaksanaan tindakan. (3) Observasi. (4) Evaluasi/Refleksi. Jika siklus pertama

tidak berhasil maka dilakukan siklus kedua dengan prosedur yang sama, tetapi

melengkapi kekurangan atau kelemahan yang terjadi di siklus sebelumnya dan akan

terus menerus seperti itu sampai kenyataan sesuai dengan harapan. Dalam

penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dua siklus, dengan mengikuti

model siklus PTK dua siklus, sesuaui dengan modifikasi Depdiknas 2010 & Saur,

(2011) dalam (Saur, 2014;28) sebagai berikut :

(3)

Gambar 3.1

Prosedur PenelitianDepdiknas 2010 & Sur (2011)

3.5 Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Siklus 1

Uraian pelaksanaan siklus 1 di kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 03 Kabupaten

Semarang sebagai berikut :

1. Perencanaan tindakan

a) Berdiskusi bersama guru kelas untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan di ajarkan dengan

menggunakan model problem based learning

b) Menyiapkan materi dan menyiapkan alat peraga.

c) Menyiapkan alat evaluasi, tes tertulis dan LKS

d) Menyusun lembar observasi akitivitas guru dan peserta didik

2. PelaksanaanTindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan

yang sudah di rencanakan sesuai dengan model Problem Based Learning.

Pelaksanaan tindakan akan dilakukan dua siklus dengan enam kali

pertemuan atau 6x35 menit, dengan masing-masing siklus tiga kali

pertemuan atau 3x35 menit.

Rencana

Tindakan Pelaksanaan Tindakan Observasi Evaluasi/ Refleksi

Evalusi/ Refleksi Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Siklus II Siklus I

(4)

Langkah-langkah pembelajaran tercantum dalam RPP siklus I. Untuk garis

besarnya sebagai berikut :

No Aspek Indikator Alokasi

Waktu Pertemuan 1

1.

Kegiatan pendahuluan

1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa tentang menyebutkan unsur unsur pecahan.

3. Guru memberi siswa contoh dalam kehidupan yang berkaitan dengan menyebutkan unsur unsur pecahan.. 4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan pembelajaran tentang menyebutkan unsur unsur pecahan.

5. Guru membimbing siswa untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan 1.1 (Buku Siswa Matematika SD/MI Kelas 4 Tahun 2016 Penerbit CV Media Tama halaman 3 dan 4)

15 menit

2.

Kegiatan inti

pembelajaran 1. Siswa kondusif (dikondisikan oleh guru). terkondisikan dalam suasana 2. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil

belajar yang ingin di capai

3. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, yaitu pembelajaran berbasis masalah yang mana pemecahannya dilakukan dengan menggunakan sebuah gambar tentang menyebutkan unsur unsur pecahan.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memaparpan sebuah gambar kue ulantahun. 5. Guru mengorganisasikan siswa dalam beberapa

kelompok secara heterogen atau dipilih secara acak. 6. Setelah terbentuk kelompok siswa diminta untuk

menemukan menyebutkan unsur unsur pecahan dari permasalahan dari gambar yang telah ditunjukan oleh Guru.

7. Siswa membaca/mempelajari materi guna menyelesaikan masalah yang ada di dalam gambar menggunakan konsep-konsep menyebutkan unsur unsur pecahan dari materi (mengamati)

8. Siswa juga diarahkan untuk mempelajari materi yang sama dari sumber lain yang sesuai dengan materi yang diajarkan dengan sungguh-sungguh dan teliti(mengamati).

9. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan kepada guru jika ada yang kurang paham yang terkait dengan materi yang telah dipelajari dari buku teks

45 menit

(5)

pelajaran maupun dari sumber lain dengan bahasa baku dan menunjukkan keseriusan (Menanya). 10. Siswa dalam setiap kelompok diarahkan untuk bisa

menemukan pemecahan dari masalah yang telah disajikan dalam kegiatan menyebutkan unsur unsur pecahan menjadi 8 potong atau lebih sama besar dan mendiskusikannya bersama anggota kelompok guna menemukan pembilang, penyebut, dan bentuk pecahan yang diperoleh masing-masing anggota kelompok (mencoba)

11. Secara kelompok, siswa mengerjakan lembar portopolio yang diberikan oleh guru dalam rangka mengumpulkan informasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan mengolah informasi dengan cara melakukan tanya-jawab dalam kelompok,menganalisis,

menalar, meneliti,menyimpulkan, berdasarkan informasi yang telah diperoleh, dalam rangka memahami permasalahan yang berkaitan dengan gambar yang telah ditunjukan; menggunakan konsep-konsep menyebutkan unsur unsur pecahan dari sumber-sumber yang telah dibaca oleh siswa. 12. Guru membimbing kelompok siswa yang

memerlukan bantuan. (Bahan untuk portopolio terlampir).

13. Siswa yang sudah menemukan hasil penyelesaian diminta untuk menyajikan hasil diskusi ke depan dengan memaparkan hasil diskusi sesuai dengan cara masing-masing kelompok (Mencoba).

14. Siswa lain diminta untuk mengamati pekerjaan yang telah dipresentasikan oleh masing-masing kelompok mengenai menyebutkan unsur unsur pecahan tersebut (mengamati)

15. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan teman yang lain atau memberi tanggapan teman yang lain mengenai konsep menyebutkan unsur unsur pecahan yang telah diapaprkan didepan oleh masing-masing kelompok (Menanya).

16. Dengan bantuan guru, siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari mengenai topik menyebutkan unsur unsur pecahan tersebut berdasarkan gambar yang telah ditunjukan oleh Guru secara garis besar

17. Guru memberikan Ulangan Harian(Bahan UH terlampir).

18. Guru menginformasikan garis besar isi kegiatan pada pertemuan berikutnya.

3.

Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang menyebutkan unsur unsur pecahan.

10 menit

(6)

2. Guru melakukan evaluasi tentang menyebutkan unsur unsur pecahan, serta menugaskan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

3. Guru menginformasikan materi selanjutnya, yaitu Menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret.

4. Guru menyampaikan ucapan terima kasih kepada siswa atas kerjasama dan partisipasinya dalam hal diskusi dan penyampaian masing-masing pendapat oleh siswa

5. Guru mengakhiri dengan ucapan salam Pertemuan 2

1.

Kegiatan

Pendahulua

n

1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa tentang Menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret

3. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan pembelajaran tentang Menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret.

4. Guru membimbing siswa untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan 1.2 (Buku Siswa Matematika SD/MI Kelas 4 Tahun 2016 Penerbit CV Media Tama halaman 6)

10

menit

2.

Kegiatan

Inti

1. Siswa terkondisikan dalam suasana kondusif (dikondisikan oleh guru). 1. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil

belajar yang ingin di capai

2. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, yaitu pembelajaran berbasis masalah yang mana pemecahannya dilakukan dengan menggunakan sebuah replika garis bilangan tentang Menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret.

3. Guru memberikan ulasan kembali kepada siswa mengenai pembelajaran sebelumnya.

4. Guru mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen atau dipilih secara acak. 5. Setelah terbentuk kelompok siswa diminta untuk

mengamati menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret yang diberikan pada Kegiatan 1.2. 6. Siswa membaca dan mengikuti langkah-langkah kegiatan guna menyelesaikan masalah yang ada pada kegiatan 1.2 (mengamati)

7. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan kepada guru jika ada yang kurang paham yang terkait

50

menit

(7)

dengan materi yang telah dipelajari dari buku teks pelajaran maupun dari sumber lain dengan bahasa baku dan menunjukkan keseriusan (Menanya). 8. Siswa dalam setiap kelompok diarahkan untuk bisa

mengelompokkan pecahan-pecahan berdasarkan penyebut yang sama dan mendiskusikannya bersama anggota kelompok guna mengetahui nilai pecahan (mencoba)

9. Secara kelompok, siswa mengerjakan lembar portopolio yang diberikan oleh guru dalam rangka mengumpulkan informasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan mengolah informasi dengan cara melakukan tanya-jawab dalam kelompok,menganalisis, menalar, meneliti, menyimpulkan, berdasarkan informasi yang telah diperoleh, dalam rangka memahami permasalahan yang berkaitan dengan gambar yang telah ditunjukan; menggunakan konsep-konsep menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret dari sumber-sumber yang telah dibaca oleh siswa.

10. Guru membimbing kelompok siswa yang memerlukan bantuan. (Bahan untuk portopolio terlampir).

11. Siswa yang sudah menemukan hasil penyelesaian diminta untuk menyajikan hasil diskusi ke depan dengan memaparkan hasil diskusi sesuai dengan cara masing-masing kelompok (Mencoba).

12. Siswa lain diminta untuk mengamati pekerjaan yang telah dipresentasikan oleh masing-masing kelompok mengenai nilai pecahan (mengamati)

13. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan teman yang lain atau memberi tanggapan teman yang lain mengenai konsep menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret yang telah dipaparkan didepan oleh masing-masing kelompok (Menanya).

14. Dengan bantuan guru, siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari mengenai topik menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret tersebut berdasarkan gambaran yang telah ditunjukan oleh Guru secara garis besar

15. Guru memberikan Ulangan Harian(Bahan UH terlampir).

16. Guru menginformasikan garis besar isi kegiatan pada pertemuan berikutnya.

3.

Kegiatan

Penutup

1. Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang Menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret.

2. Guru melakukan evaluasi tentang menunjukan bentuk pecahan dari suatu dan model konkret dan

10

menit

(8)

menugaskan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

3. Guru menginformasikan materi selanjutnya, yaitu, membandingkan pecahan.

4. Guru menyampaikan ucapan terima kasih kepada siswa atas kerjasama dan partisipasinya dalam hal diskusi dan penyampaian masing-masing pendapat oleh siswa

5. Guru mengakhiri dengan ucapan salam Pertemuan 3

1.

Kegiatan

Pembuka

1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

2. Guru mengabsen kehadiran siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa tentang membandingkan pecahan.

4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan pembelajaran tentang membandingkan pecahan.

5. Guru membimbing siswa untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan 1.3 (Buku Siswa Matematika SD/MI Kelas 4 Tahun 2016 Penerbit CV Media Tama halaman 8 dan 9).

15

menit

2.

Kegiatan

Inti

2. Siswa terkondisikan dalam suasana kondusif (dikondisikan oleh guru). 3. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil

belajar yang ingin di capai

4. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, yaitu pembelajaran berbasis masalah yang mana pemecahannya dilakukan dengan menggunakan sebuah bangun persegi panjang untuk membandingkan pecahan.

5. Guru memberikan ulasan kembali kepada siswa mengenai pembelajaran sebelumnya.

6. Guru mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen atau dipilih secara acak. 7. Setelah terbentuk kelompok siswa diminta untuk

mengamati membandingkan pecahan yang diberikan pada Kegiatan 1.3

8. Siswa membaca dan mengikuti langkah-langkah kegiatan guna menyelesaikan masalah yang ada pada kegiatan 1.3 (mengamati)

9. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan kepada guru jika ada yang kurang paham yang terkait dengan materi yang telah dipelajari dari buku teks pelajaran maupun dari sumber lain dengan bahasa baku dan menunjukkan keseriusan (Menanya). 10. Siswa dalam setiap kelompok diarahkan untuk bisa

menemukan pemecahan dari masalah yang telah

45

menit

(9)

disajikan dalam kegiatan mencermati membandingkan pecahan. (mencoba)

11. Secara kelompok, siswa mengerjakan lembar portopolio yang diberikan oleh guru dalam rangka mengumpulkan informasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan mengolah informasi dengan cara melakukan tanya-jawab dalam kelompok,menganalisis,

menalar, meneliti,menyimpulkan, berdasarkan informasi yang telah diperoleh, dalam rangka memahami permasalahan yang berkaitan dengan gambar yang telah ditunjukan; menggunakan konsep-konsep membandingkan pecahan dari sumber-sumber yang telah dibaca oleh siswa.

12. Guru membimbing kelompok siswa yang memerlukan bantuan. (Bahan untuk portopolio terlampir).

13. Siswa yang sudah menemukan hasil penyelesaian diminta untuk menyajikan hasil diskusi ke depan dengan memaparkan hasil diskusi sesuai dengan cara masing-masing kelompok (Mencoba).

14. Siswa lain diminta untuk mengamati pekerjaan yang telah dipresentasikan oleh masing-masing kelompok mengenai bangun datar tersebut (mengamati) 15. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab

pertanyaan teman yang lain atau memberi tanggapan teman yang lain mengenai konsep bangun datar yang telah diapaprkan didepan oleh masing-masing kelompok (Menanya).

16. Dengan bantuan guru, siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari mengenai topik membandingkan pecahan tersebut berdasarkan gambar yang telah ditunjukan oleh Guru secara garis besar

17. Guru memberikan Ulangan Harian(Bahan UH terlampir).

18. Guru menginformasikan garis besar isi kegiatan pada pertemuan berikutnya.

3.

Kegiatan

penutup

1. Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang membandingkan pecahan

2. Guru melakukan evaluasi tentang membandingkan pecahan Guru menyampaikan ucapan terima kasih kepada siswa atas kerjasama dan partisipasinya dalam hal diskusi dan penyampaian masing-masing pendapat oleh siswa

3. Guru mengakhiri dengan ucapan salam

10

menit

(10)

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas untuk mengamati setiap aktivitas yang

dilakukan dalam siklus I. Ada pun aspek yang diamati yakni akitifitas peserta didik dan

aktivitas peneliti saat melakukan pembelajaran. Observasi dilaukan untuk mengetahui

sintak pembelajaran yang telah terlaksan dan yang tidak terlaksana.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran di lakukan dan sesuai dengan data

yang dikumpulkan melalui lembar observasi. Refleksi bertujuan untuk mengetahui

kelemahan atau kelebihan yang terjadi saat pelaksanaan siklus I, sebagai dasar untuk

melakukan perbaikan di siklus II.

Pelaksanaan Siklus II

Perencanaan Pelaksanaan Siklus II

Dalam tahap perencanaan ini, peneliti berdiskusi dengan guru kelas tentang

kekurangan yang terjadi di siklus I, agar pada siklus II akan di perbaiki. Adapaun

rincian perencanaan sebagai berikut :

a) Menyiapakan rencana pelaksanaan pembelajaran

b) Menyiapakan materi

c) Membuat LKS

d) Menyiapakan media pembelajaran dan alat serta keperluan mengajar

e) Berdiskusi dengan guru kelas untuk jadwal pelaksanaan tindakan.

1. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan perbaikan dengan indikator yang berbeda tetapi masih berkaitan

denagn pembelajaran pada siklus I. Untuk langkah-langka pembelajaran tidak

jauh berbeda dengan pelaksanaan pada siklus I, tetapi pada siklus II ini lebih

fokus agar semua sintak dalam RPP dapat terlaksana. Untuk rincina

pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas 4, dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas guru dan peserta didik. Untuk mengetahui sintak pembelajaran yang

terlaksana dan yang tidak terlaksana.

(11)

3. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui apakah kekurangan yang terjadi pada

siklus I dan telah teratasi pada siklus II.

3.1 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini meliputi data hasil belajar yang

diperoleh dari hasil proses pembelajaran dan tes formatif pada akhir siklus.

3.1.2 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non-tes

a. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian yaitu tes formatis hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda

dengan setiap siklus di gunakan 20 butir soal.

b. Non-Tes

Non-tes merupakan alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

untuk mendapatkan informasi tanpa melakukan tes. Alat yang digunakan

peneliti yaitu:

- Dokumentasi.

Dokumentasi

berupa

foto-foto

yang

diambil/diabadikan saat proses pembelajaran dimulai.

- Observasi. Observasi meliputi dua aspek yakni aktivitas pendidik

dan aktivitas peserta didik.

3.2 Validitas dan Reabilitas

3.2.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sebuah alat ukur

yang di gunakan untuk mengukur apa yang akan di ukur. Dalam penelitian tindak

kelas yaitu yang diujikan adalah alat evalusi berupa soal pilihan ganda.

3.2.2 Uji Reabilitas

Realibitas digunakan untuk mengukur keajekan dari data yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data. Reliabilitas menunjukkan alat pengukuran

itu dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak diperhitungkan. Dengan demikian maka

(12)

hasil pengukuran sebuah nilai haruslah betul-betul merupakan data yang tidak

dipengaruhi oleh faktor-faktor selain dari alat itu sendiri.

3.3 Indikator Kinerja

Penelitian ini berhasil jika minimal 80% dari 39 siswa mencapai ketuntasan

hasil belajar pada mata pelajaran matematika dengan KKM ≥ 70 yaitu pada kategori

B untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis

deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan yaitu analisis membandingkan skor

yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif adalah

membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data

kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa

kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif,

yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai Siklus II.

Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.

Referensi

Dokumen terkait

EVA > 0, maka telah tejadi nilai tambah ekonomis (NITAMI) dalam perusahaan, sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para penyandang dana dapat

Untuk meningkatkan potensi agens antagonis perlu ditambah frekuensi aplikasi pada berbagai usia tanaman serta perlu dilakukan penelitian mengenai perbandingan

Perkembangan teknologi informasi saat ini merupakan kebutuhan manusia dalam menjalani aktivitas ataupun kegiatan sehari – hari, dengan adannya perkembangan teknologi

Dalam rangka mendukung kebijakan diatas hal yang dapat dilakukan khususnya di Kabupaten Rembang adalah peningkatan kuantitas dan kualitas terumbu karang, selain

Jadi generasi muda hindu diharapkan melakukan pembelajaran dan latihan Astangga yoga yang wajib di dampingi oleh seorang Guru dengan tahapan latihan yang diawali

a) Karena banyaknya pesaing-pesaing yang juga membuka usaha sebagai pedagang kulit. Karena mereka banyak melihat usaha yang di tekuni oleh keluarga H. Oemar Achmad ini

untuk memilih frekuensi yang akan diatur, Op amp untuk menguatkan amplitudo gelombang suara agar diterima arduino dengan baik, Arduino untuk menginisialisasi frekuensi dan

Dengan demikian, dari penjabaran berkaitan dengan pengertian tindak pidana didalam rumusan rancangan KUHP Baru tentunya tidak terlepas dari unsur-unsur pembentuknya,