PIDANA TAMBAHAN BERUPA PEMECATAN KEPADA
TERPIDANA NARKOTIKA PADA PENGADILAN MILITER
(STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN-PUTUSAN DI
MAHKAMAH AGUNG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Ratu Essanoviea Hariawan NIM: 312015160
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
iii
Lembar Penyataan Orisinalitas Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ratu Essanoviea Hariawan
NIM : 312015160
Judul Skripsi : Pidana Tambahan Berupa Pemecatan Kepada Terpidana Narkotika Pada Pengadilan Militer (Studi Kasus Terhadap Putusan-Putusan Di Mahkamah Agung)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang ditulis ini tidak mempunyai persamaan dengan skripsi lain.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila pernyataan ini tidak benar, maka akan diberikan sanksi oleh Pimpinan Fakultas.
Salatiga, 7 Januari 2019
iv
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
v
KATA PENGANTAR
Tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anggota TNI apabila sudah sampai ke pengadilan, Majelis Hakim akan memutus perkara tersebut dengan putusan pidana pokok penjara dan pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas militer. Dengan adanya pidana tambahan ini, Terdakwa melakukan upaya hukum mulai dari banding hingga kasasi agar tidak diberikannya pidana tambahan tersebut. Pidana tambahan yang diberikan oleh Majelis Hakim merupakan salah satu dari tujuan pemidanaan. Penulis merefleksikan pertanyaan bagaimanakah pertimbangan hakim dalam memutus perkara penyalahgunaan narkotika yang dikaitkan dengan tujuan pemidanaan?
Oleh karena itu, skripsi yang berjudul “Pidana Tambahan Berupa Pemecatan Kepada Terpidana Narkotika Pada Pengadilan Militer (Studi Kasus Terhadap Putusan-Putusan Di Mahkamah Agung)” ini merupakan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan diatas. Tesis yang penulis pertahankan dalam penulisan ini adalah seharusnya pertimbangan hakim dalam memutus perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anggota TNI tidak hanya melihat pada aspek yuridis saja, tetapi juga aspek non yuridis dari terdakwa apabila diberi pidana tambahan berupa pemecatan tersebut.
Dengan demikian, untuk menjelaskan tesis yang penulis paparkan diatas, maka di dalam penulisan ini penulis akan membagi menjadi 3 (tiga) bab. Bab pertama mengedepankan latar belakang masalah, isu yang ingin dijawab, tujuan dan manfaat penelitian dari tulisan ini. Dilanjutkan dengan Bab kedua berisikan beberapa tinjauan yaitu mengenai narkotika, unsur tindak pidana Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, alasan kasasi dalam KUHAP, pemecatan, dan teori pemidanaan, serta hasil penelitian dan analisis. Dan yang terakhir di dalam Bab ketiga, penulis mencantumkan kesimpulan serta saran atas problematika yang muncul dalam tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tulisan ini masih terdapat kekurangan, oleh karenanya penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap bahwa tulisan ini dapat mencapai tujuan maupun manfaat yang penulis cita-citakan.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat, berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pidana
Tambahan Berupa Pemecatan Kepada Terpidana Narkotika Pada Pengadilan Militer (Studi Kasus Terhadap Putusan-Putusan Di Mahkamah Agung).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab sekaligus untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Fakutas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan beberapa pihak, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, karena dengan rahmat, berkat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Kedua orangtua penulis, Papa Adhi Hariawan dan Mama Tri Sulistyati
yang selalu mendoakan, memberikan dukungan moril maupun materiil, perhatian, serta memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi Strata Satu (S1) di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Saudara terkasih penulis Mahadewi Hemastustieta Hariawan yang selalu
mendoakan, memberikan dukungan, semangat, perhatian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana dengan baik.
4. Ibu Dr. Christina Maya Indah S., S.H., M.Hum., selaku dosen
pembimbing skripsi yang berkenan meluangkan waktu dan tenaga, memberikan ilmu, ide, masukan ataupun saran serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Arie Siswanto S.H., M.Hum. dan Bapak R.E.S Fobia, S.H.,
MIDS yang telah berkenan menjadi dosen penguji proposal skripsi ini.
6. Bapak Dr. Jefferson Kameo, S.H., LLM. dan Bapak Tyas Tri Arsoyo,
S.H., M.H. yang telah berkenan menjadi dosen penguji pengganti pada skripsi ini.
7. Bapak R.E.S Fobia, S.H., MIDS selaku wali studi penulis yang berkenan
menjadi orangtua selama penulis menjalani studi di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.
8. Seluruh dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang
telah mengajarkan berbagai ilmu, pengetahuan, dan segala hal dalam proses belajar di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.
9. Lettu Sus Budi Santosa, S.H., M.H., selaku Panmud Pidana Pengadilan
Militer II – 10 Semarang, yang telah membantu memberikan data pada penulis pada saat penyusunan skripsi ini.
vii
10.Sahabat-sahabat terkasih penulis Febry Mardiana Nainggolan, Ingrid
Kezia Regina, Maria Fernanda, Margaretha Laurentcia, Jesicha Latia Panggabean, dan Iqbal Yuman Saputra yang selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum ini terutama saat penyelesaian skripsi selalu memberi semangat, mendukung, sudah bersedia mendengarkan keluh kesah, saling memberi motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi, memberi masukan serta pelajaran yang telah diberikan pada penulis. Penulis sangat bersyukur atas kehadiran kalian dan berharap hubungan persahabatan ini akan terus berlanjut.
11.Gagah Arswendo selaku teman curhat, memberi dukungan, semangat,
masukan dan juga saran disaat penulis menyelesaikan skripsi ini.
12.Handokochoky dan Varary Mechwafanitiara Cantika selaku teman yang
selalu memberi dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
13.Seluruh teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2015 yang telah
berproses bersama-sama saat berada di Fakultas Hukum.
14.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini tetapi
tidak dapat penulis tulis satu persatu disini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran agar penulis bisa menjadi lebih baik kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Salatiga, 7 Januari 2019
viii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengujian ... ii
Lembar Penyataan Orisinalitas Skripsi ... iii
MOTTO ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH... vii
DAFTAR ISI ... vii
ABSTRAK ... x BAB I – PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Metode Penelitian... 7 F. Bahan Hukum... 8 G. Sistematika Penulisan... 9
BAB II – KERANGKA TEORI, HASIL PENELITIAN, DAN ANALISIS ... 10
A. KERANGKA TEORI ... 10
ix
a. Pengertian Narkotika ... 10
b. Jenis Narkotika ... 11
2. Tinjauan Umum Unsur Tindak Pidana Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ... 16
a. Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Narkotika ... 16
b. Unsur Pasal 127 ayat (1) huruf a ... 17
3. Tinjauan Umum Mengenai Alasan Kasasi dalam KUHAP ... 18
4. Tinjauan Umum Mengenai Pemecatan ... 20
5. Tinjauan Umum Mengenai Teori Pemidanaan ... 22
a. Teori Pemidanaan... 22
b. Tujuan Pemidanaan ... 27
B. HASIL PENELITIAN ... 29
C. ANALISIS ... 39
BAB III – PENUTUP ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
x
ABSTRAK
Dengan menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis penulis akan memaparkan sekaligus menganalisis pertimbangan hakim dalam memutus perkara penyalahgunaan narkotika yang dilakukan olh anggota TNI. Pada putusan Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung, apabila seorang anggota TNI melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika, akan dijatuhi hukuman berupa pidana pokok penjara dan pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas militer. Dari beberapa putusan Mahkamah Agung yang penulis teliti, alasan dari pengajuan kasasi yang dilakukan oleh Terdakwa/Pemohon Kasasi ini adalah karena adanya pidana tambahan dan tidak diberikannya rehabilitasi. Namun, dari beberapa putusan Mahkamah Agung yang penulis teliti, semua permohonan kasasi ditolak. Pertimbangan Majelis Hakim dalam memutus perkara tindak pidana narkotika ini penulis kaitkan dengan tujuan pemidanaan.
Kata kunci: Tentara Nasional Indonesia (TNI), Narkotika, Pidana Tambahan, Teori Pemidanaan.