• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. Penambahan karyawan tersebut terdiri dari kasir, laboratorium, apotek, perawat dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. Penambahan karyawan tersebut terdiri dari kasir, laboratorium, apotek, perawat dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Berdasarkan dari tinjauan perusahaan penulis menguraikannya dalam dua kriteria, yaitu:

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Klinik Spesialis Mata Dr. Suparman didirikan oleh Dr. Suparman K., Sp.M atas dasar pengembangan dari sebuah tempat praktek dokter mata yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 202, Kota Baru, Cikampek pada awal tahun 2003. Pada saat itu yang praktek hanya dokter dan asistennya saja dengan jadwal praktek mulai dari pukul 12.00-16.00 WIB. Seiring berjalannya waktu, pasien semakin bertambah banyak dan kesadaran akan pentingnya kesehatan panca indera semakin meningkat. Kini pasien yang datang untuk berobat bukan hanya masyarakat dari Cikampek, tapi dari luar daerah Cikampek juga berdatangan untuk berobat mata, seperti dari Subang, Cirebon, Purwakarta, Cikarang, Tanggerang, bahkan dari luar Pulau Jawa. Semenjak tahun 2004 Dr. Suparman K., Sp.M memutuskan untuk menambah karyawan. Penambahan karyawan tersebut terdiri dari kasir, laboratorium, apotek, perawat dan bagian umum. Dan dengan semakin berkembangnya tempat praktek Dr. Suparman, ybs melembagakan tempat praktek menjadi Klinik Mata Dr. Suparman dengan harapan semakin banyak masyarakat yang mementingkan atau mengutamakan kesehatan mata. Setelah dilembagakan menjadi klinik mata pelayanan juga ditambah dengan adanya IGD dan perawatan satu hari.

(2)

3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Sumber : Klinik Mata Dr. Suparman (2018)

Gambar III.I Struktur Organisasi Klinik Mata Dr. Suparman

Fungsi Organisasi:

a. Direktur mempunyai tugas memimpin, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit organisasi di bawahnya.

b. Kepala Kepegawaian mempunyai tugas untuk mengatur absen setiap hari. c. Kepala Operasional mempunyai tugas mengawasi unit organisasi dibawahnya. d. Kepala Keuangan mempunyai tugas untuk menghitung keuangan pada seluruh

unit.

e. Kepala Logistik mempunyai tugas mengatur keluar masuknya persediaan obat. f. Apoteker mempunyai tugas memberi obat dari resep dokter.

g. Front Office mempunyai tugas dalam pendaftaran pasien. h. Kebersihan mempunyai tugas untuk menjaga kebersihan klinik.

(3)

i. Bagian Gizi mempunyai tugas mengatur takaran gizi untuk pasien. j. Bendahara mempunyai tugas menghitung gaji karyawan.

k. Logistik mempunyai tugas menghitung jumlah obat yang masuk. i. Perawat mempunyai tugas untuk merawat pasien rawat inap.

m. Asisten Apoteker mempunyai tugas membantu Apoteker untuk memberiobat. n. Bagian Gudang mempunyai tugas untuk mengatur peralatan dokter.

o. Kasir mempunyai tugas dalam pembayaran pasien.

p. Administrasi Apoteker mempunyai tugas mencatat obat yang diberikan kepasien

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Analisis prosedur sistem berjalan merupakan tahapan untuk menggambarkan tentang sistem yang saat ini sedang berjalan di Klinik Mata Dr. Suparman. Dengan mengetahui proses dan tahapan yang berjala di Klink Mata Dr. Suparman diharapkan penulis dapat membuat sistem usualan yang lebih baik lagi dari yang sekarang

3.2.1. Prosedur Pengecekan dan Pemesanan Obat

Setiap akhir bulan bagian logistik mengecek stok obat dan tanggal kadaluarsa dirak obat dan dikomputer, hal tersebut bertujuan untuk memastikan kecocokan jumlah stoknya. Kemudian setelah diketahui jumlah stok yang ada, jika jumlah stok mencapai batas minimum maka akan dilakukan pemesanan obat ke distributor obat dan untuk obat yang telah kadaluarsa akan dikembalikan ke distributor dan diganti dengan yang baru. Pemesanan obat dilakukan dengan mengirimkan form pemesanan obat ke distributor ataupun melalui email. Pemesanan obat yang dilakukan menggunakan form pemesanan dengan persetujuan kepala logistik, terdapat 2 rangkap. Rangkap 1 atau asli untuk distributor dan rangkap 2 untuk bagian logistik sebagai arsip.

(4)

3.2.2. Prosedur Penerimaan Obat

Obat yang telah dipesan ke distributor kemudian akan diterima selambat-lambatnya 3 hari setelah pemesanan obat beserta bukti pengiriman obat yang bersumber dari distributor kemudian logistik akan mencocokan dengan form pemesanan obat yang sebelumnya dikirim. Dalam surat bukti pengiriman obat terdapat 2 rangkap surat. Rangkap 1 atau asli untuk bagian logistik dan rangkap 2 atau salinan untuk distributor 3.

3.2.3. Laporan

Laporan dibuat dengan cara menginput jumlah obat yang diterima setiap kali menerima pengiriman obat berdasarkan jumlah obat yang ada difaktur atau bukti pengiriman obat dari distributor dengan menggunakan program Microsoft Excel. Dan pada akhir bulan logistik akan merekap laporan tersebut dan mencetak sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 untuk pemilik, rangkap 2 untuk bagian logistik sebagai arsip.

3.2.4 Use Case Diagram

(5)

Tabel III.1

Deskripsi Use Case Mengecek Daftar Persediaan Obat Use Case Name Mengecek Daftar Persediaan Obat

Requirements

Actor melakukan pengecekan daftar persediaan Obat

Goal Actor dapat melakukan pengecekan

Pre-condition

Actor ingin melakukan pengecekan daftar persediaan obat

Post-condition Actor telah melakukan pengecekan

Failed end Condition Actor tidak dapat mealakukan pengecekan

Actors Logistik

Main flow/basic path 1. Actor melihat stok obat yang terdapat dirak obat 2.Actor mengecek tanggal kadaluarsa obat

Alternative flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.2

Deskripsi Use Case Mengubah Stok Obat Use Case Name Mengubah Stok Obat

Requirements Logistik mengubah stok obat

Goal Logistik dapat mengubah data stok obat

Pre-condition Logistik ingin melakukan perubahan stok obat Post-condition Logistik dapat mengubah stok obat

Failed end Condition Logistik tidak dapat mengubah data stok obat

Actors Logistik

Main flow/basic path 1.Actor melihat stok obat yang terdapat dirak obat 2.Actor mengecek tanggal kadaluarsa obat

Alternative flow/Invariant A

- Invariant B -

Tabel III.3

Deskripsi Use Case Membuat Laporan Stok Obat Use Case Name Membuat laporan stok obat

Requirements Actor membuat laporan stok obat Goal Actor dapat membuat laporan stok obat Pre-condition Actor ingin membuat laporan stok obat Post-condition Actor telah membuat laporan stok obat Failed end Condition Actor tidak dapat membuat laporan stok obat

(6)

Actors Logistik

Main flow/basic path 1.Actor merekap laporan pemesanan dan penerimaan laporan stok obat di Microsoft Excel 2. Actor membuat laporan stok obat

Alternative flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.4

Deskripsi Use Case Cek Laporan Persediaan Obat Use Case Name Cek Laporan persediaan obat

Requirements Actor mengecek laporan persediaan obat

Goal Actor dapat mengecek laporan persediaan obat Pre-condition Actor ingin mengecek laporan persediaan obat dan

belum mengecek laporan persediaan obat Post-condition Actor telah melakukan pengecekan laporan

persediaan obat

Failed end Condition Actor tidak dapat mengecek laporan persediaan Obat

Actors Logistik

Main flow/basic path 1. Actor membuka laporan persediaan obat 2. Actor mengecek laporan persediaan obat Alternative

flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.5.

Deskripsi Use Case Mengecek Obat Yang Telah Dikirim Use Case Name Mengecek Obat Yang Telah Dikirim

Requirements Actor mengecek obat yang telah dikirim

Goal Actor dapat mengecek obat yang telah dikirim Pre-condition Actor ingin mengecek obat yang telah dikirim Post-condition Actor telah melakukan pengecekan obat yang

telah dikirim

Failed end Condition Actor telah melakukan pengecekan obat yang telah dikirim

Actors Distributor

Main flow/basic path 1. Actor melihat form bukti pengiriman

2. Actor mengecek dan menyesuaikan form bukti pengiriman dan obat yang dikirim

Alternative flow/Invariant A

-

(7)

Tabel III.6.

Deskripsi Use Case Menerima Obat Yang Kadaluarsa Use Case Name Mengecek Obat Yang Telah Dikirim

Requirements Actor mengecek obat yang telah dikirim

Goal Actor dapat mengecek obat yang telah dikirim obat Pre-condition Actor ingin mengecek obat yang telah dikirim Post-condition Actor telah melakukan pengecekan obat yang

telah dikirim

Failed end Condition Actor tidak dapat melakukan pengecekan obat yang telah dikirim

Actors Distributor

Main flow/basic path 3. Actor melihat form bukti pengiriman

4. Actor mengecek dan menyesuaikan form bukti pengiriman dan obat yang dikirim

Alternative flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.7.

Deskripsi Use Case Pemesanan Obat Use Case Name Pemesanan Obat

Requirements Actor melakukan pemesanan obat Goal Actor dapat melakukan pemesanan obat Pre-condition Actor ingin melakukan pemesanan obat Post-condition Actor ingin melakukan pemesanan obat Failed end Condition Actor tidak dapat melakukan pemesanan obat

Actors Logistik

Main flow/basic path 1. Actor mengisi form pemesanan obat 2.Actor meminta persetujuan pemesanan obat

kepada Kepala Logistik Alternative

flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.8.

Deskripsi Use Case Pengembalian Obat Use Case Name Pengembalian Obat

Requirements Actor mengembalikan obat yang kadaluarsa Goal Actor dapat mengembalikan obat yang kadaluarsa Pre-condition Actor ingin mengembalikan obat yang kadaluarsa Post-condition Actor telah mengembalikan obat yang kadaluarsa Failed end Condition Actor tidak dapat mengembalikan obat yang

Kadaluarsa

Actors Logistik

Main flow/basic path 1. Actor melihat tanggal kadaluarsa obat 2. Actor mengembalikan obat yang telah

(8)

Alternative flow/Invariant A

-

Invariant B -

Tabel III.9.

Deskripsi Use Case Menyetujui Pemesanan Obat Use Case Name Menyetujui Pemesanan Obat

Requirements Actor menyetujui pemesanan obat Goal Actor dapat menyetujui pemesanan obat Pre-condition Actor ingin menyetujui pemesanan obat Post-condition Actor telah menyetujui pemesanan obat

Failed end Condition Actor tidak dapat menyetujui pemesanan obat obat

Actors Kepala Logistik

Main flow/basic path 1. Actor melihat dan mengecek form pemesanan Obat

2. Actor menyetujui pemesanan obat Alternative

flow/Invariant A

-

Invariant B -

3.3. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Definisi spesifikasi sistem berjalan adalah gambaran tentang sistem yang ada dan sedang berjalan pada suatu perusahaan. Isinya membahas tentang rincian sistem, misalnya fungsi, sumber dan bentuk dari sistem tersebut.

3.3.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan 1.Nama : Lampiran Penerimaan Obat

Fungsi : Bukti penerimaan obat dari ditributor Sumber : Distributor

Tujuan : :Logistik Media : Kertas

Jumlah : 1 (satu) rangkap

Frekueansi : Setiap pemnerimaan obat dari distributor Bentuk : Bentuk lampiran A.1

(9)

3.3.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran 1. Nama : From Pemesanan Obat

Fungsi : Untuk mencatat pemesanan obat ke distributor Sumber : Logistik

Tujuan : Distributor Media : Kertas

Jumlah : 2(dua) Rangkap Frekuensi : Setiap pemesanan obat Bentuk : LampiranB.1

2. Nama : Laporan Penerimaan Obat

Fungsi : Sebagai laporan ke Kepala Logistik Sumber : Logistik

Tujuan : Kepala Logistik Media : Kertas

Jumlah : 1 Rangkap

Frekuensi : Setiap datang obat Bentuk : LampiranB.2

3.4. Permasalahan Pokok

Setelah penulis menganalisa prosedur sistem berjalan persediaan obat pada Klinik Mata Dr.Suparman, ada beberapa hal yang menjadi permasalahan sebagai berikut:

1. Pengolahan data stok obat pada Klinik Mata Dr. Suparman mencatat persediaan obat masih menggunakan buku besar sehingga menjadi tidak efisien.

2. Pengolahan data persediaan obat masih dilakukan secara manual menyebabkan lambatnya pembuatan laporan persediaan obat.

(10)

3.5. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan, maka penulis membuat kesimpulan bahwa pada Klinik Mata Dr. Suparman dalam melakukan proses persediaan obat dan pembuatan laporan masih manual.

1. Dengan pencatatan data stok obat yang masih menggunakan buku maka masalah yang terjadi adalah lambatnya melakukan pemesanan obat sehinggga obat yang dibutuhkan tidak ada atau habis. Tentunya hal ini sangat merugikan karena tidak sesuai dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini Dengan dibuatkan aplikasi sebagai alat bantu untuk permudah proses pencatatan data stok obat.

2. Dengan pengisian data yang manual (tidak terkomputerisasi) maka banyak masalah yang terjadi. Tentunya hal ini sangat merugikan karena tidak sesuai dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini. Dengan dibuatkan aplikasi sebagai alat bantu untuk permudah proses pembuatan laporan persediaan obat.

Gambar

Gambar III.I Struktur Organisasi Klinik Mata Dr. Suparman
Gambar III.2. Diagram Use Case Sistem Berjalan
Tabel III.1
Tabel III.5.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, peni- laian Wahabi sebagai kelompok puritan yang intoleran terhadap liyan yang berbeda pemahaman dan keyakinan baik di dalam internal umat Islam maupun pemeluk agama

30% - Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Teknis Tim Terpadu Pengendalian Alih Fungsi Lahan (AFL) Sawah di Jakarta - Kegiatan Klarifikasi Lahan Sawah Dilindungi di

Pembelajaran pada materi invertebrata pada sub materi Platyhelminthes dan Nemathelminthes pembelajarannya berupa pengamatan yaitu mengamati ciri morfologinya, salah satu cara

Dari kesimpulan yang diperoleh sebelumnya, diperoleh pengertian mengenai Griya Kecantikan, yaitu suatu wadah yang dapat menampung kegiatan – kegiatan wanita yang meliputi 3B

Untuk itu penulis melakukan wawancara kepada informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai alasan yang membuat masyarakat ikut berpartisipasi dan tidak

Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut, penelitian novel Malaikat Keadilan dengan judul “Hukum dan Wanita dalam Novel Malaikat Keadilan karya Sidney Sheldon Terjemahan Suwarni

Kantor Dinas Tan.Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Jalan Letkol Sukirno Km.7 Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Propinsi Sumatera Selatan

Dalam tahap pengumpulan data peneliti melakukan beberapa kegiatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.. Ada tiga