• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTEK MANAJEMEN LABA, UNDERPRICING DAN UNDERPERFORMANCE SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan yang IPO di Indonesia, Malaysia dan Thailand tahun 2010-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRAKTEK MANAJEMEN LABA, UNDERPRICING DAN UNDERPERFORMANCE SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan yang IPO di Indonesia, Malaysia dan Thailand tahun 2010-2014)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANDRE YULIUS SAHAT NAULI SITOMPUL (8236149124)

Tesis Ini Di Susun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016

(2)

PRAKTEK MANAJEMEN LABA, UNDERPRICING DAN UNDERPERFORMANCE SAHAM

(Studi Empiris pada Perusahaan yang IPO di Indonesia, Malaysia dan Thailand tahun 2010-2014)

ANDRE YULIUS SAHAT NAULI SITOMPUL

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh manajemen laba baik akrual dan riil terhadap underpricing yang diukur dengan initial return hari pertama perusahaan IPO, serta pengaruh manajemen laba baik akrual dan riil terhadap underperformance 12 bulan setelah IPO yang diukur melalui perhitungan buy and hold abnormal return satu tahun setelah IPO pada negara Indonesia, Malaysia dan Thailand yang melakukan IPO tahun 2010-2014.

Hasil dari penelitian ini secara rata-rata menemukan bahwa praktek manajemen laba satu tahun sebelum IPO melalui akrual dan aktivitas riil berpengaruh terhadap underpricing pada hari pertama di bursa dan underperformance 12 bulan setelah IPO di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Namun selain itu penelitian ini juga tidak menemukan pengaruh manajemen labasatu tahun sebelum IPO melaui aktivitas riil terhadap underpricing pada hari pertama di bursadan underperformance 12 bulan setelah IPO.

Kata kunci: Manajemen laba akrual dan riil, initialreturn, underpricing, buy and hold abnormal return, underperformance.

(3)

RINGKASAN

Penelitian yang sudah dilakukan telah memperlihatkan bahwa perusahaan yang melakukan IPO cenderung rmengalami underpricing pada hari pertama IPO dan underperformance setelah IPO yang kedua fenomena tersebut disebabkan manajemen laba sebelum IPO. Upaya manajemen laba yang dilakukan bervariasi antara dua sampai tiga tahun sebelum IPO tetapi jarang melakukan satu tahun sebelum IPO begitu juga dengan underperformance yang terjadi memperlihatkan dua sampai tiga tahun setelah IPO. Selain itu dalam penelitian ini ingin memfokuskan pada manajemen laba dan menguji hubungan manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan satu tahun sebelum IPO untuk melihat pengaruhnya pada underpricing pada hari pertama di bursa dan penurunan kinerja saham setelah 12 bulan IPO dengan sektor perusahaan manufaktur sebagai sampelnya yang melakukan IPO di Indonesia, Malaysia dan Thailand dari tahun 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia (BM) dan Stock Exchange of Thailand (SET) tahun 2010-2014.

Salah satu faktor penyebab underpricing dan underperformance adalah manajemen laba baik itu manajemen laba melalui akrual ataupun riil. Manajemen laba akrual merupakan kebijakan manajemen dalam “memainkan” komponen akrual untuk menentukan besarnya laba. Sedangkan manajemen laba melalui aktivitas riil digunakan manajemen dengan memainkan komponen riil yang berfokus pada tiga aktivitas yakni peningkatan produksi (overproduction), pengurangan biaya diskresioner, dan pengelolaan penjualan. Manipulasi melalui akrual dan riil bertujuan untuk menghindari atau mengurangi kerugian demi mencapai target laba tertentu. Praktek manajemen laba yang dilakukan baik melalui akrual dan riil mempunyai pengaruh terhadap kinerja masa depan perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, pengujiannya meliputi waktu satu tahun sebelum IPO dan 12 bulan setelah IPO, dengan fenomena yang diuji meliputi praktek manajemen laba sebelum IPO, underpricing, dan

(4)

underperformance pasca IPO. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk pengujian hipotesisnya dengan data yang digunakan adalah cross section.

Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan terkait pengaruh manajemen laba akrual dan riil sebelum IPO terhadap underpricing dan underperformance 12 bulan setelah IPO, seperti sebagai berikut:

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap Underpricing pada hari pertamabursadi Indonesia.

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap Underpricing pada hari pertama bursa di Malaysia.

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap Underpricing pada hari pertamabursadi Thailand.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from

operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

Underpricing pada hari pertamabursa di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from

operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

Underpricing pada hari pertamabursa di Malaysia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from

operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

Underpricing pada hari pertamabursa di Thailand.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Malaysia.

(5)

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Thailand.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Malaysia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Underpricing pada hari pertamabursa di Thailand.

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Indonesia.

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Malaysia.

 Praktek manajemen laba akrual melalui komponen diskresi akrual (DAC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Thailand.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Malaysia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen Abnormal cash flow from operations (AB_CFO) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh negatif terhadap

(6)

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Malaysia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya produksi abnormal (AB_PROD) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap

underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Thailand.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Indonesia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap

underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Malaysia.

 Praktek manajemen laba riil melalui komponen biaya diskresioner abnormal (AB_DISC) 1 tahun sebelum IPO berpengaruh positif terhadap

underperformance saham setelah 12 bulan IPO di Thailand.

Implikasi manajerial yang dapat diberikan oleh peneliti kepada Investor yang ingin berivestasi pada perusahaan IPO di Indonesia, Malaysia dan Thailand sebaiknya lebih memahami secara mendalam laporan laba rugi yang disampaikan karena ada permainan manajemen laba didalamnya agar keputusan yang diambil tepat. Kepada manajemen perusahaan agar menghindarai manajemen laba karena akan berdampak terhadap penurunan kinerja perusahaan sehingga tidak merugikan investor yang telah menanamkan modalnya. Kepada Otoritas Pemerintah sebaiknya membuat suatu kebijakan mengenai aturan yang tegas terkait transparancy dan disclosure untuk peristiwa periode IPO agar kondisi asimetri informasi dapat dikurangi. Kepada peneliti selanjutnya perlu dilakukan mengenai model perhitungan manajemen laba yang cocok untuk diterapkan di Indonesia, Malaysia dan Thailand, hal ini dikarenakan beragamnya model pilihan perhitungan manajemen laba yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara siswi yang bersekolah di SMA MUHAMADYAH dan SMA N 2 bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: faktor sosial

10.Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa t hitung koefisien pengaruh tidak langsung variabel jenis kelamin lebih kecil dari t tabel

being  justifies

To verify that the custom class is available, in the Symbol Properties dialog box, click the green checkmark button next to the Class field. Doing

Tabel 6 menampilkan nilai koefisien kontingensi sebesar 0,707, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara durasi penggunaan komputer dengan computer

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep IPA Fisika siswa kelas V yang rendah di SD Negeri Kecamatan Sleman sehingga berpeluang terjadi miskonsepsi..

PUP-0002 Feryrius Fahik Universitas Kristen Duta Wacana S1 Redesain Stadion Sepak Bola Haliwen Tipe B, Di Kota Atambua, Kabupaten Belu -

Later in the year, if the colony has been successful and reaches a large enough size, the queen will produce male eggs and some female eggs are raised as new queens.. A lack