PERANCANGAN WEBSTORAGE MENGGUNAKAN FREENAS 8
BERBASIS PRIVATE CLOUD
(STUDI KASUS FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA)
Raje Veer
1, Fati G.N. Larosa
2Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia e-mail: 1rajeveer2@gmail.com, 2fatilarosa@gmail.com
ABSTRACT
The user of tablet, laptop dan computer which browse the internet, storing the data using a big hard drive on the laptop and computer, others choose to erase the old data to make more space for storing the new data. WebStorage with Private Cloud based is the storage media for storing the data on the existing virtual server. Using WebStorage become one of the alternatives for storing the data beside hard drive, CD/DVD or another hardware. The data manage with the database on the virtual server. The storage allocated by FreeNAS and attached to Linux Mint as virtual server through iSCSI protocol. Accessing it by client only need a internet/intranet connection. FreeNAS and Linux Mint are Open Source Operating System, and they are download freely. This WebStorage System developed using PHP and MySQL, and located on Virtual Server at The Laboratory of Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia Medan (UMI Medan). This WebStorage gives storage services for Lecturers, Staffs and Students with by using registered account
Key Words: WebStorage, FreeNAS, Linux Mint, Private Cloud, UMI Medan
1. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan ilmu teknologi yang sangat berkembang pesat maka semakin banyak data yang diperoleh semakin banyak juga ruang penyimpanan yang dibutuhkan. Seperti penggunaan hard drives yang besar pada komputernya, CD/DVD atau flashdisk, sebagian lagi malah menghapus data yang lama agar dapat menyimpan data baru. Tapi, seiring dengan perkembangan teknologi, banyak orang beralih ke penyimpanan file masa kini, Seperti halnya Media penyimpanan online saat ini sudah semakin banyak diketahui dan digunakan. Makin banyak juga penyedia layanan jenis ini yang tersedia dan denga mudah ditemukan di internet. Media Penyimpanan Online atau Online Storage atau Cloud Storage cukup banyak memberikan kemudahan bagi pengguna internet. Teknologi yang masih cukup baru ini dapat difungsikan untuk berbagai keperluan mulai dari pribadi hingga bisnis. Cloud Storage adalah media penyimpanan online, di mana pengguna dapat
menyimpan data pada server virtual yang disediakan oleh pihak ketiga. Aksesnya hanya memerlukan koneksi internet yang stabil.
Koneksi internet yang stabil yang jadi salah satu kendala sehingga dapat mengganggu proses upload dan download. Kebutuhan kampus adalah tempat penyimpanan yang cukup besar dan dapat diakses tanpa harus tergantung koneksi internet. Koneksi secara intranet pun menjadi pilihan untuk membangun WebStorage bebasis private cloud.
Pada penelitian ini dirancang tempat penyimpanan data untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Methodist Indonesia, agar mahasiswa dan pegawai tidak perlu repot dalam menyiapkan tempat penyimpanan data. Mahasiswa dan pegawai mengakses WebStorage
melalui komputer atau tablet dengan registrasi account terlebih dahulu.
WebStorage
WebStorage adalah suatu bentuk penyimpanan data berbasis Cloud, sering juga dikenal sebagai
Cloud Storage, disiapkan oleh perusahaan pihak ketiga yang mengoperasikan Data Center yang besar. Data yang tersimpan mungkin pada berbagai server, bahkan terkadang menjangkau berbagai lokasi yang kemudian muncul sebagai server tunggal. Cloud Storage yang dikenal antara lain adalah Simple Storage Service (S3) dari amazon.com, juga dari IBM, Google dan EMC [3].
FreeNAS
FreeNAS adalah distro Linux yang khusus digunakan sebagai Sistem Operasi NAS (Network Attached Storage) berbasis FreeBSD. Biasanya digunakan untuk keperluan Share Storage yaitu sebuah volume/partisi hardisk yang digunakan bersama-sama oleh beberapa komputer atau server. Sama halnya seperti Proxmox, FreeNAS juga akan menggunakan seluruh hardisk untuk proses instalasinya sehingga untuk lebih efektif, Sistem Operasi FreeNAS di-install di sebuah flashdisk atau hardisk dengan ukuran yang kecil. FreeNAS memiliki beberapa kelebihan antaranya adalah
- Ukuran file iso yang cukup kecil (150 MB) sehingga proses installasinya berjalan cepat dan performance sistem tidak terbebani oleh aplikasi yang dipergunakan.
- Mudah untuk dikonfigurasi. FreeNAS mudah dalam pengaturan karena dapat diakses melalui web, tetapi juga bisa menggunakan console terminal.
- Kelengkapan feature atau service FreeNAS yang beragam, mulai dari samba, NFS, iSCSI, ZFS.
FreeNAS mendukung Windows, OS X dan Unix serta berbagai host virtualisasi seperti Xen Server dan VMware menggunakan CIFS tersebut, AFP, NFS, iSCSI, SSH, rsync dan FTP protokol/TFTP. Fitur canggih FreeNAS termasuk full-disk kriptografi dan arsitektur plug-in untuk perangkat lunak pihak ketiga. FreeNAS dikelola melalui antarmuka web yang komprehensif yang dilengkapi dengan console shell minimalis yang
penting. Antarmuka web mendukung konfigurasi
storage pool, manajemen pengguna, konfigurasi
sharing dan pemeliharaan sistem.
Sebagai sistem alat tertanam, FreeNAS boot dari perangkat USB Flashdisk. Sistem operasi FreeNAS sepenuhnya independen dari disk penyimpanan, memungkinkan kunci konfigurasi database dan enkripsi yang akan didukung dan dikembalikan ke instalasi baru dari OS. Pemisahan ini juga memungkinkan untuk FreeNAS sistem upgrade yang akan dilakukan melalui antarmuka web [2].
Cloud Computing
Cloud Computing atau komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet. Pada teknlogi komputasi awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server. Sehingga tidak perlu dilakukan instalasi pada komputer pengguna. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet/intranet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut.
Dengan kata lain pengguna bisa saja hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus menyediakan hard-disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk menyimpan datanya, begitu juga dengan program aplikasi seperti Aplikasi Office dan lain sebagainya pengguna bisa menjalankan aplikasi tersebut di server internet/intranet sehingga tidak perlu repot untuk menginstal aplikasi tersebut di komputernya sendiri. Pengguna tidak perlu investasi server berbentuk fisik, tetapi cukup memlihara koneksi kepada hardware server. Jadi
Cloud Computing merupakan user centric bukan
PC-centric [3].
Linux Mint
Linux Mint adalah sistem operasi untuk komputer, yang berbasis Linux Ubuntu, sehingga
aplikasi yang dapat berjalan di Linux Ubuntu, juga bisa berjalan pada Linux Mint.
Linux Mint dilengkapi dengan pencarian dan aplikasi favorit, sudah terintegrasi dengan codec multimedia yang umum digunakan dan terintegrasi Java Runtime. Distro ini memiliki kelebihan dalam tampilan desktop yang simple
dan management yang sangat mudah untuk dipelajari pengguna.
Di dalam package-nya terdapat aplikasi - aplikasi yang banyak digunakan seperti Open Office (aplikasi perkantoran), Amarok (player untuk lagu-lagu MP3), MPlayer untuk memutar video, Gimp (Photoshop versi Linux) buat desain grafis, juga game (untuk base install belum ada, tapi bisa di-install via synaptic), juga kemampuannya mengenali hardware, baik soundcard, VGA, dan TV Tuner. Jadi, setelah install tidak perlu mencari driver-nya, kecuali kalau ingin mengaktifkan fasilitas 3D-nya [1], [4].
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Sistem
Pada sistem yang berjalan, sistem penyimpanan data diinput secara manual dan memerlukan tempat penyimpanan yang sangat besar. Maka dari itu, untuk mengurangi tempat penyimpanan diperlukan sebuah sistem tempat penyimpanan data secara online (internet/intranet) yang berbentuk WebStorage yang berbasis Private Cloud. WebStorage tersebut diletakkan pada sebuah drive yang disediakan oleh FreeNAS kepada Linux Mint.
Arsitektur Private Cloud Computing
Arsitektur Private Cloud Computing melibatkan beberapa komponen awan saling berkomunikasi melalui antarmuka pemrograman aplikasi, layanan web dan arsitektur 3-tier. Dua komponen yang paling penting dari arsitektur private cloud computing dikenal sebagai front end dan back end. Front end adalah bagian dilihat oleh client, yaitu pengguna komputer. Ini termasuk jaringan client dan aplikasi yang digunakan untuk mengakses cloud (awan) melalui user interface seperti web browser. Back end adalah terdiri dari berbagai komputer/server (baik fisik maupun virtual) dan perangkat penyimpanan data
Arsitektur Network Attached Storage
Prinsip dasar Network Attached Storage adalah melakukan instalasi dan konfigurasi IP pada Virtual Machine FreeNAS. Kebutuhan akan penyimpanan (WebStorage) Server (Linux Minta) dilakukan konfigurasi terhadap FreeNAS melalui web browser yang ada pada Server (Linux Mint). Protocol iSCSI memungkinkan FreeNAS memberi layanan drive baru pada Linux Mint sehingga tampil seolah-olah hardisk internal Linux Mint. Untuk melakukan uji coba (testing) pada client dengan melakukan registrasi pada aplikasi WebStorage dan melakukan
upload dan download untuk melihat hasil dari sistem yang dibangun. Arsitektur Network Attahced Storage yang dibangun seperti Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Perancangan Arsitektur NAS
Diagram Konteks
Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke atau output dari sistem. Memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem, yang dibatasi boundary. Diagram konteks yang diusulkan seperti Gambar 2.
Gambar 2 Diagram Konteks yang diusulkan
Dari gambar di atas terlihat ada 3 external entity
yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibangun, yaitu admin, mahasiswa, dan biro fikom
- Admin; berfungsi menginput data login.
- Mahasiswa; berfungsi menginput data mahasiswa serta menerima output berupa info login dan info data mahasiswa
- Biro Fikom; berfungsi menginput data akademik dan menerima output data akademik.
Diagram Nol
Diagram Level 0 (Nol) merupakan penjabaran dari proses DFD, yang telah dibangun sesuai dengan alur dari Diagram Konteks yang telah dibentuk awal. Diagram Nol dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3 Diagram Level 0
State Machine Diagram
Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada sistem. Statemachine Diagram dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini
Gambar 4 Stete Machine Diagram
Tampilan IP FreeNAS 8
Selesai konfigurasi IP FreeNAS 8, maka tampilannya seperti Gambar 5 berikut ini
Gambar 5 Tampilan IP FreeNAS
Tampilan IP Linux Mint
Konfigurasi IP Address Linux Mint 192.168.1.120 dan Net Mask 255.255.255.0 sesuai dengan Net Mask yang ada pada FreeNAS 8. Gateway dengan IP Address FreeNAS 8 yaitu 192.168.1.198. Kemudian konfigurasi DNS Server sesuai dengan IP Address Linux Mint. Search domain dengan nama www.singh.com, seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Tampilan IP Linux Mint
Tampilan iSCSI
Konfigurasi ini dilakukan melalui web browser
Linux Mint dengan mengakses IP Address FreeNAS 8. Konfigurasi ini berada pada menu iSCSI, di antaranya adalah:
- Portal - Authorized Initiator - Authentication - Targets - Device Extents - Associated Targets
- Target Global Configuration
. Beberapa gambar berikut menjelaskan konfigurasinya.
Gambar 7 Tampilan Add/Edit Portal
Gambar 8 Tampilan Add/Edit Authorized Initiator
Gambar 10 Tampilan Targets
Gambar 11 Tampilan Device Extents
Gambar 12 Tampilan Associated Targets
Gambar 13 Tampilan Target Global Configuration
Tampilan Menu Login Aplikasi WebStorage
Menu login pada aplikasi WebStorage merupakan tampilan awal seperti yang dapat dilihat pada Gambar 14 berikut ini.
Gambar 15 Tampilan Menu Login
Tampilan Menu Register
Menu Register merupakan menu untuk pendaftaran pengguna yang berfungsi untuk menghubungkan data pribadi pada aplikasi WebStorage tersebut, seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 16 berikut ini.
Gambar 16 Tampilan Menu Register
Tampilan Menu Upload
Menu Upload merupakan menu bagi pengguna
atau perangkat lainnya yang memiliki koneksi internet contohnya seperti file foto, musik ataupun lainnya ke WebStorage, seperti dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17 Tampilan Menu Upload
Tampilan Menu Download
Menu Download merupakan menu bagi pengguna untuk mengambil data WebStorage ke perangkatnya, seperti yang terlihat pada Gambar 18.
Tampilan Data File
Menu Data File merupakan menu di mana setiap pengguna yang telah meng-upload data ke
WebStorage dapat melihat, men-download dan menghapus data, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 19 berikut ini.
Gambar 19 Tampilan Data File
4. PENUTUP
Dari hasil penelitan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa telah dihasilkan suatu sistem
webstorage menggunakan FreeNAS 8 berbasis
Private Cloud sebagai tempat penyimpanan data akademik secara efisien bagi FIKOM-UMI. Sistem penyimpanan data ini dirancang untuk mengatasi keropotan penyimpanan data yang masih konvensional dan serta memperkecil resiko kehilangan data penting, serta menghemat biaya pengadaan penyimpanan eksternal bagi FIKOM-UMI, karena tidak membutuhkan hardware yang mahal serta Sistem Operasi dan aplikasi pendukung yang gratis. Hasil kajian ini menghasilkan sistem “FikomUmi WebStorage”.
DAFTAR PUSTAKA
[1] LaCroix, Jay, “Linux Mint Essentials: A Practical Guide to Linux Mint for The Novice to the Professional”, Packt Publishing, 2014
[2] Lavigne, Dru (Editor), “FreeNAS 8.0.2 Guide”, iXSystems, 2011
[3] Miller, Michael, “Cloud Computing: Web-Based Applications That Change The Way You Work Collaborate Online”, Que, 2008.
[4] Negus, Christopher, “Linux Bible”, Wiley, 2012