1
Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Skoliosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang, di mana tulang membentuk huruf ‘c’ atau ‘s’. Secara sederhana, Skoliosis dapat dibagi menjadi dua yakni, Skoliosis Struktural atau kelainan bawaan dari lahir ataupun kelainan genital, untuk kasus ini Skoliosis tidak dapat diduga bisa saja sudah terlihat sejak kecil ataupun baru terlihat ketika beranjak dewasa. Kedua adalah Skoliosis Fungsional, kelainan akibat dari kebiasaan manusia yang salah seperti posisi duduk, posisi tidur, kebiasaan membawa beban berat terutama pada wanita, kebiasaan menopang tubuh dengan salah satu sisi kaki, penggunaan kasur yang terlalu empuk, dll (Kenali Skoliosis dan Cara Mengatasinya 2012). Seringkali skoliosis dianggap remeh, karena banyak masyarakat awam yang belum mengenal skoliosis dan dampak bahayanya. Tulang belakang merupakan pusat seluruh saraf tubuh, bila tulang menjadi bengkok dengan derajat tertentu maka kemungkinan saraf terjepit sangat besar, dampak selanjutnya adalah pusing pada kepala, nyeri pada tubuh, posisi tubuh yang tidak nyaman, rusuk yang menekan paru-paru hingga sulit untuk bernafas, bahkan tulang punggung yang menonjol sehingga mengurangi rasa percaya diri, ada beberapa kasus pula untuk ibu hamil yang memiliki kelainan menjadi kesusahan ketika proses kehamilan dan pada saat melahirkan.
Gambar 1.1 Skoliosis pada wanita
2
Universitas Kristen Petra
Ada tiga macam awal pembentukan skoliosis, yakni sejak usia 0-3 tahun (Infantile) dimana kemiringan tulang sudah terlihat sejak bayi, 4-10 tahun (Juvenile) dan 10-15 tahun (Adolescene) dimana tulang tumbuh namun pertumbuhannya tidak benar (Skoliosis 2012).
Menurut survey perempuan rentan terkena Skoliosis karena tulangnya yang lebih lentur (Kenali Skoliosis dan Cara Mengatasinya (1) Par. 2). Fakta lainnya adalah, perempuan yang suka membawa tas kemana-mana demi kepentingan fashion dan lain-lain, tak jarang pula beban yang dibawa sangat berat sehingga secara tidak langsung salah satu sisi pundak yang sering digunakan terlihat lebih turun dan menyebabkan nyeri.
Hal ini tidak hanya terjadi pada perempuan dewasa, bisa jadi kebiasaan ini sudah sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Kebiasaan membawa buku pelajaran yang banyak, belum lagi alat tulis dan peralatan lainnya, mengingat anak perempuan lebih rajin daripada anak laki-laki.
Gambar 1.2 Kebiasaan remaja perempuan membawa tas Sumber : Dok pribadi & www.google.com/siswiSMP/2014/12/9
Selama ini Skoliosis hanya dikenal sebagai salah satu kelainan tulang belakang saja yang di pelajari melalui buku-buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada saat di Sekolah Dasar dan Biologi pada saat menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan keduanya pun tidak diajarkan secara mendalam, hanya sebatas pengetahuan umum saja. Mereka belum mengetahui apa saja dampak berkepanjangan dari Skoliosis dan bagaimana kiat-kiat pencegahannya.
3
Universitas Kristen Petra
Maka, untuk itulah Skoliosis perlu dikenali sejak dini sehingga dapat dicegah ataupun dapat diobati sejak dini. Usia 12- 15 tahun yakni setara dengan siswi SMP dirasa usia yang pas untuk mereka mulai mempelajari dan membenahi kebiasaan mereka, pada usia itu pula remaja masih mengalami pertumbuhan sehingga masih mudah untuk memperbaiki struktur tulang mereka. Pencegahan yang dilakukan dapat dimulai dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan sederhana seperti dalam hal membawa tas ataupun mengatur posisi yang benar saat duduk maupun tidur.
Umumnya remaja perempuan kalangan menengah ke atas di usia tersebut sudah memiliki gadget (smartphone, laptop, komputer) atau paling tidak sudah fasih menggunakan gadget, entah itu untuk eksis di media sosial, browsing, mengunggah gambar-gambar lucu, ataupun untuk bermain games. Maka, perancangan yang akan dibuat berisikan informasi tentang pengertian skoliosis, macam-macam skoliosis dan dampaknya serta kiat-kiat pencegahan skoliosis yang efektif dalam bentuk e-book yang mudah diakses siapa saja. Informasi yang dtampilkan juga akan menggunakan visual yang menyesuaikan dengan selera remaja perempuan saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana menginformasikan kepada remaja perempuan usia 12-15 tahun tentang Skoliosis?
Bagaimana merancang e-book untuk menciptakan kesadaran bahaya skoliosis untuk remaja perempuan usia 12-15 tahun?
1.3 Tujuan Perancangan
Menginformasikan kepada remaja perempuan usia 12-15 tahun tentang Skoliosis.
Merancang e-book untuk menciptakan kesadaran bahaya skoliosis untuk remaja perempuan usia 12-15 tahun.
4
Universitas Kristen Petra 1.4 Batasan Lingkup Perancangan
a. Objek perancangan ini adalah e-book untuk mengenalkan skoliosis dan dampaknya serta terdapat kiat-kiat untuk mencegah skoliosis.
b. Target audience perancangan ini adalah remaja perempuan yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan usia 12-15 tahun yang memiliki kebiasaan membawa beban berat, memakai tas sebelah bahu, posisi duduk yang seenaknya dan kebiasaan menopang tubuh dengan sebelah kaki.
Demografis
- Remaja perempuan
- Kalangan menengah ke atas - Usia 12 – 15 tahun
Geografis
- Surabaya, Jawa Timur
Psikografis
- Remaja perempuan yang suka memperhatikan penampilan
- Remaja yang eksis dalam media sosial dan suka browsing via internet
Behavioral
- Seringkali membawa beban berat - Suka menenteng tas sebelah bahu
- Sering berdiri dengan menumpu sebelah kaki - Posisi tidur dan duduk yang seenaknya
c. Target market perancangan ini adalah remaja perempuan yang peduli akan kesehatan dan penampilannya, serta fasih dalam menggunakan media elektronik (gadget).
d. Lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama di Surabaya, tempat praktek dokter spesialis tulang dan saraf (Ortophedic), tempat terapis tulang belakang (Chiropractic).
e. Target penelitian adalah siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta pasien penderita Skoliosis (parah, ringan, dan gangguan awal).
5
Universitas Kristen Petra 1.5 Manfaat Perancangan
a. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu menerapkan teori-teori yang telah diterima selama belajar di program studi Desain Komunikasi Visual dan menjadi media yang informatif dan berguna bagi masyarakat.
b. Bagi Universitas Kristen Petra
Melalui perancangan ini diharapkan Universitas Kristen Petra Surabaya semakin dikenal masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mengenal dan memiliki kesadaran akan dampak skoliosis dan berusaha untuk mencegah skoliosis sejak dini.
d. Bagi Target Audience
Agar remaja perempuan mengenali kelainan tulang belakang Skoliosis sehingga mereka memiliki kesadaran untuk mencegahnya dimulai dari mengubah kebiasaan-kebiasaan salah yang dapat menyebabkan skoliosis.
1.6 Definisi Operasional
a. E-Book
Bentuk buku yang dapat dibuka dalam media elektronik seperti komputer, laptop maupun gadget. Format buku elektronik bermacam-macam, seperti doc, pdf, epub, html, ibooks, lit.
b. Pencegahan
Usaha penolakan, penegahan yang dilakukan untuk menahan atau menghalangi.
c. Skoliosis
Kelainan tulang belakang dimana tulang melengkung ke samping membentuk kurva berbentuk S atau C, dan mungkin menyebabkan pinggul dan bahu miring.
d. Remaja Perempuan
Pemudi yang muda belia, proses pertumbuhan manusia khususnya yang berjenis kelamin perempuan menuju dewasa.
6
Universitas Kristen Petra 1.7 Metode Perancangan
1.7.1 Data yang dibutuhkan
a. Data Primer
Wawancara kepada remaja perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tentang kebiasaan-kebiasaan mereka, serta wawancara kepada spesialis tulang dan saraf untuk mengetahui bahaya skoliosis dan pencegahan yang dapat dilakukan, serta obeservasi kepada pasien Skoliosis yang sudah parah, ringan, maupun gangguan awal.
b. Data Sekunder
Mencari materi yang berkaitan pada buku-buku kesehatan tulang belakang, bahaya dan dampaknya serta pencegahan yang dapat dilakukan.
1.7.2 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. a. Wawancara
Pengumpulan data dengan wawancara atau observasi kepada orang-orang yang ahli dalam bidang tulang belakang dan saraf (Orthopedic), terapis tulang belakang (Chiropractic), pasien penderita Skoliosis, serta obeservasi terhadap siswi SMP usia 12-15 tahun.
b. Pustaka
Pengumpulan materi e-book dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku kesehatan tulang belakang dan saraf.
c. Internet
Pengumpulan materi media interaktif dengan mengumpulkan data-data melalui browsing artikel, blog tentang kelainan tulang belakang Skoliosis dan pencegahannya.
d. Alat Penelitian
Alat-alat sebagai pendukung penelitian yang akan digunakan antara lain: - Kamera DSLR, untuk dokumentasi pada saat wawancara baik berupa foto
maupun video.
- Alat perekam suara, untuk merekam suara narasumber pada saat wawancara.
7
Universitas Kristen Petra
- Buku dan alat tulis, untuk mencatat hal-hal penting pada saat pengumpulan data.
1.8 Metode Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode analisis data menggunakan pendekatan 5W + 1H.
- What, untuk mengetahui apa saja yang akan disampaikan dalam perancangan pencegahan Skoliosis.
- Who, siapa yang akan menjadi target sasaran dari perancangan tersebut. - Why, mengapa perancangan ini perlu dibuat.
- Where, di mana target penelitian dan di mana perancangan ini dipasarkan.
- When, kapan perancangan ini dipasarkan.
- How, bagaimana membuat perancangan yang efektif bagi remaja perempuann
untuk menyampaikan tentang Skoliosis dan kiat-kiat pencegahannya.
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah sehingga dapat menghasilkan perancangan yang efektif.
1.9 Orisinalitas
Perancangan tentang skoliosis sudah pernah dibuat oleh Vania Marvely pada tahun 2012 dengan judul Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Mengenai Pentingnya Mencegah Skoliosis Sejak Dini. Perancangan yang dibuat berupa iklan layanan masyarakat dengan mendatangi ke SMP di Surabaya. Ia mengenalkan skoliosis kepada remaja perempuan maupun laki-laki dengan ilustrasi boyband Korea yang sangat digandrungi remaja. Ia juga mendatangkan ahli Orthopedic untuk memberikan workshop kepada para siswa dan orang tua mereka. Media tambahan lain seperti merchandise juga disiapkan sebagai media pendukung.
Sedangkan, perancangan yang akan dibuat berupa buku elektronik informatif untuk remaja perempuan tentang skoliosis dan kiat-kiat pencegahannya. Dengan dilengkapi ilustrasi untuk mempermudah memahami informasi yang diberikan. Buku ini diperuntukan bagi remaja perempuan
8
Universitas Kristen Petra
mengingat perempuan lebih rentan terkena skoliosis dengan dampak berkepanjangan. Buku elektronik ini mudah diakses oleh para remaja yang notabene fasih dalam menggunakan gadget, serta mudah untuk disebarkan sehingga diharapkan banyak remaja perempuan yang mendapatkan informasi tentang bahaya skoliosis serta kiat-kiat pencegahan yang dapat dilakukan.
1.10 Konsep Perancangan
Perancangan ini ditujukan bagi remaja perempuan Sekolah Menengah Pertama usia 12-15 tahun, yang memiliki kebiasaan membawa beban berat, posisi duduk yang seenaknya, dll yang dapat menimbulkan kelainan tulang belakang Skoliosis. Umumnya mereka belum mengetahui betul apa itu Skoliosis, apa dampak yang dapat ditimbulkan dan bagaimana cara pencegahannya.
Perancangan yang dibuat berupa e-book di mana tiap halamannya mencantumkan informasi seputar Skoliosis dan kiat-kiat pencegahannya. Setiap konten yang ada dikontrol langsung oleh salah satu narasumber yakni Dokter Chiropractic, Dr. Santo ditambah dengan informasi dari buku-buku terpercaya. Informasi tidak hanya berupa tulisan saja namun disertai dengan visual yang menyesuaikan dengan remaja perempuan saat ini, seperti icon yang lucu, warna yang soft dan berwarna-warni. Media ini cukup mudah dan praktis untuk diakses oleh siapa saja khususnya remaja perempuan menengah ke atas yang fasih dalam menggunakan gadget.
Dengan perancangan e-book ini diharapkan para remaja perempuan tidak hanya sadar dan mengetahui tentang Skoliosis, namun juga dapat menerapkan kiat-kiat pencegahannya.
9
Universitas Kristen Petra 1.11 Skematika Perancangan
Rumusan Masalah
Tujuan Perancangan
Identifikasi
Perencanaan Media Perencanaan Kreatif
Kesimpulan Konsep perancangan Latar Belakang Masalah
Final Desain Thumbnail Tight Tissue Batasan Masalah Manfaat Perancangan Metode Perancangan