• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUB BIDANG KEINSTRUKTURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUB BIDANG KEINSTRUKTURAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LSP USER PLN 2015 1 SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SUB BIDANG KEINSTRUKTURAN 1. LATAR BELAKANG

1.1 Dalam rangka masyarakat ekonomi ASEAN pada Desember 2015 bahwa tenaga kerja memerlukan rekognisi kompetensi melalui sertifikat kompetensi

1.2 Tuntutan perseroan untuk memastikan tidak ada gap kompetensi antara kebutuhan kompetensi jabatan dengan kompetensi pegawai melalui sertifikat kompetensi

1.3 ”Kemampuan yang harus dimiliki seorang instruktur salah satunya adalah memiliki sertifikat mengajar dari lembaga dalam/luar negeri”

2. RUANG LINGKUP PENERAPAN

2.1 Ruang lingkup: Kompetensi Pelaksana Pembelajaran Tatap Muka

2.2 Lingkup penggunaan: Mensertifikasi instruktur yang ditugaskan sebagai fasilitator pembelajaran tatap muka di lingkungan PT PLN (Persero)

3. TUJUAN SKEMA SERTIFIKASI

3.1 Memastikan dan memelihara kompetensi instruktur yang ditugaskan sebagai fasilitator pembelajaran tatap muka di lingkungan PT PLN (Persero) sesuai dengan tuntutan industri, Tuntutan profesi serta tuntutan pasar/konsumen.

3.2 Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor 4. ACUAN NORMATIF

4.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja

Nasional.

4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2018tentang Badan Nasional Sertifikasi

Profesi

4.4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia.

4.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang

(2)

LSP USER PLN 2015 2

4.6 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2015 tentang Penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional IndonesiaKategori Pendidikan Golongan Pokok Jasa Pendidikan

Bidang Standardisasi, Pelatihan dan Sertifikasi

4.7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 2016 tentang Standardisasi Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia

4.8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

4.9 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 223 Tahun 2016 tentang Penetapan

Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Pelatihan Sub Bidang Metodologi Pelatihan

4.10 Surat Keputusan Kapusdiklat Nomor. 682.K/KAPUSDIKLAT/2011 tentang Pengembangan Instruktur.

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1 Jenis Kemasan : Klaster

Pembelajaran Tatap Muka 5.2 Rincian Unit Kompetensi

Kode Unit Judul Unit

P.854900.016.01 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan

P.854900.017.01 Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face To Face) P.854900.031.01 Mengelola Bahan Pelatihan

P.854900.032.01 Mengelola Media Pelatihan P.854900.033.01 Mengelola Peralatan Pelatihan 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1 Calon asesi yang diuji menggunakan metode uji kompetensi Observasi Demonstrasi dan Uji Lisan, dengan ketentuan :

6.1.1 Memiliki sertifikat TME / Keinstrukturan / TOT/ PEKERTI / AKTA Mengajar / Applied Approach / Sertifikat mengajar dari Lembaga yang sah

6.1.2 Memiliki skor evaluasi level 1 Instruktur minimal 4

6.1.3 Memiliki jam mengajar minimal 40 jam dalam 12 bulan terakhir

6.1.4 Direkomendasikan telah memiliki kompetensi mengajar oleh Manajer

(3)

LSP USER PLN 2015 3 6.2 Bagi calon asesi yang diuji menggunakan metode uji portofolio, harus memenuhi persyaratan

tambahan sebagai berikut :

6.2.1 Memiliki sertifikat kompetensi kualifikasi keinstrukturan dari Dewan Instruktur / Brevet Instruktur / Sertifikat BNSP yang dikeluarkan oleh IKI

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1 Hak Pemohon

7.1.1 Mendapatkan informasi mengenai gambaran proses sertifikasi sesuai skema sertifikasi 7.1.2 Keluhan dan banding kepada LSP USER PLN.

7.1.3 Mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan sertifikasi.

7.1.4 Mendapatkan penjelasan LSP USER PLN ketika memerlukan informasi tambahan tentang program-program sertifikasi.

7.1.5 Pemegang sertifikat dapat menggunakan kemanfaatan sertifikat dalam dokumen, brosur, atau iklan, misalnya dengan kalimat sebagai berikut : “bersertifikat kompetensi personel dari LSP USER PLN dengan nomor sertifikat yang terdaftar”.

7.2 Kewajiban Pemegang Sertifikat

7.2.1 Sertifikasi oleh LSP USER PLN tidak dapat menambah atau mengurangi tanggungjawab pemegang sertifikat dalam menjalankan perundangan yang berlaku. 7.2.2 Pemegang sertifikat harus:

a. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi dari LSP USER PLN.

b. Menyampaikankan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada LSP USER PLN adalah yang terbaru.

c. Memberikan pelayanan kepada klien berdasarkan persyaratan LSP USER PLN, aturan dan kriteria sertifikasi, pemeliharaan serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi.

d. Bertanggungjawab terhadap semua keluhan terkait sertifikat yang dimiliki.

e. Menjamin tidak menggunakan sertifikat kompetensi yang dimiliki untuk kepentingan diluar lingkup sertifikat.

7.2.3 Pemegang sertifikat harus memberikan pelayanan yang sesuai dan kerjasama yang memungkinkan LSP USER PLN dapat memonitor kegiatan yang sesuai dengan standar, regulasi dan Pedoman LSP USER PLN yang mencakup:

a. Mengijinkan LSP USER PLN dan penguji untuk melakukan pengujian, survailen, verifikasi terhadap aktivitas pemegang sertifikat.

(4)

LSP USER PLN 2015 4 b. Membantu LSP USER PLN atau personilnya dalam melakukan investigasi dan

penyelesaian keluhan pelanggan yang diajukan pihak ketiga tentang kegiatan pemegang sertifikat.

7.2.4 Jika diminta oleh LSP USER PLN, pemegang sertifikat harus memberikan rekaman keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta tindakan koreksinya.

.

8. BIAYA SERTIFIKASI

8.1 Biaya sertifikasi kompetensi bagi pegawai PLN menjadi beban perusahaan 8.2 Biaya sertifikasi kompetensi bagi pegawai outsorcing/pihak eksternal adalah :

Regional Jumlah Peserta Tarif *

Jawa Bali Maksimal 15 orang peserta Rp. 35.500.000,-

Indonesia Barat Maksimal 15 orang peserta Rp. 40.500.000,-

Indonesia Timur Maksimal 15 orang peserta Rp. 44.500.000,-

*) Tarif belum termasuk PPN 9. PROSES SERTIFIKASI

9.1 Persyaratan Pendaftaran

9.1.1 Unit Operasional/Perusahaan/Individu memahami proses asesmen yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses asesmen, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat

9.1.2 Unit Operasional/perusahaan/individu mengajukan permohonan uji kompetensi dan daftar calon peserta uji kompetensi ke LSP USER PLN; calon peserta uji mengisi formulir permohonan sertifikasi kompetensi (FM.BST/01/01.00); dengan melampiri fotocopy ijazah pendidikan terakhir, fotocopy diklat terkait dengan bidang yang akan disertifikasi, surat rekomendasi dari manajer Academy/Learning Unit terkait kompetensi mengajar, skor evaluasi level 1 instruktur serta keterangan jam mengajar sebagai bukti pengalaman dan fotocopy bukti-bukti pendukung lainnya, serta mengisi formulir pernyataan memegang kode etik profesi (FM.BST/01/02.00)

9.1.3 Calon peserta uji mengisi formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) 9.1.4 Unit operasional/Perusahaan/Individu mengirimkan formulir permohonan sertifikasi

kompetensi (FM.BST/01/01.00) dan formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) yang telah diisi calon peserta uji beserta bukti-bukti pendukungnya, serta formulir pernyataan memegang kode etik profesi (FM.BST/01/02.00)

(5)

LSP USER PLN 2015 5 9.2 Proses Asesmen

9.2.1 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas

9.2.2 Bukti yang merupakan lampiran formulir permohonan sertifikasi kompetensi (FM.BST/01/01.00) dan formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah mememuhi aturan bukti (V,A,T,M), serta formulir pernyataan memegang kode etik profesi yang telah diisi oleh calon peserta uji (FM.BST/01/02.00)

9.2.3 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M) direkomendasikan kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi

9.2.4 LSP USER PLN menyampaikan undangan tertulis mengikuti uji kompetensi kepada calon peserta uji kompetensi yang telah memenuhi ketentuan pada point 9.2.2 dan memenuhi persyaratan pada point 9.2.3

9.2.5 Konfirmasi tertulis LSP USER PLN kepada unit pengirim meliputi daftar peserta uji yang memenuhi persyaratan administrasi, waktu pelaksanaan uji kompetensi, tempat uji kompetensi, asesor yang akan menguji dan administrator yang melaksanakan administrasi uji kompetensi

9.3 Proses Uji Kompetensi

9.3.1 Proses sertifikasi dilaksanakan dengan tahapan proses konsultasi pra asesmen, proses asesmen kompetensi dan proses rekomendasi hasil asesmen kompetensi 9.3.2 Proses uji kompetensi dilakukan untuk menilai kompetensi peserta yang sesuai

dengan persyaratan pada point 6, melalui metode uji Portofolio, Uji Tulis, Observasi Demonstrasi dan Uji Lisan

9.3.3 Metode penilaian untuk sertifikasi awal dilaksanakan secara menyeluruh melalui tahapan sebagai berikut :

a. Uji tulis, untuk menilai dimensi pengetahuan peserta uji dalam memenuhi semua kriteria unjuk kerja (KUK) yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi. Untuk KUK yang belum dipenuhi akan diklarifikasi pada saat uji lisan

b. Uji Lisan, untuk mengklarifikasi KUK yang belum dipenuhi peserta uji pada saat uji tulis, sekaligus memperdalam pengetahuan ketreampilan yang dipersyaratkan

(6)

LSP USER PLN 2015 6 didalam standar kompetensi. Untuk KUK yang belum dipenuhi akan dipraktekan pada uji Observasi.

c. Uji Observasi, untuk memastikan peserta uji dapat melaksanakan pekerjaan sesuai KUK yang dipersyaratkan didalam Standar Kompetensi.

Kriteria kelulusan : Hasil uji secara keseluruhan yang meliputi uji tulis, dilanjutkan uji lisan dan uji observasi, dapat memenuhi seluruh KUK yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi yang dirujuk pada butir 5 (paket / kemasan kompetensi)

9.3.4 Bukti yang dikumpulkan melalui asesmen kompetensi baik melalui metode uji Portofolio, Observasi Demonstrasi maupun Uji Lisan, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M)

9.3.5 Hasil proses asesmen kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M) direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti (V,A,T,M) direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.3.6 Asesmen kompetensi dilakukan oleh tim asesor kompetensi (minimal 2 orang) yang ditugaskan oleh LSP USER PLN melalui surat penugasan

9.4 Keputusan Sertifikasi

9.4.1 LSP USER PLN menetapkan keputusan sertifikasi asesi berdasarkan informasi dan bukti selama proses sertifikasi. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan asesmen kompetensi calon, yaitu komite teknis

9.4.2 Rekomendasi hasil uji kompetensi dari tim asesor kompetensi yang disampaikan kepada LSP USER PLN, selanjutnya divalidasi oleh komite teknis LSP USER PLN 9.4.3 Hasil pembahasan komite teknis dituangkan dalam berita acara keputusan hasil uji

kompetensi, untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala LSP USER PLN untuk ditetapkan

9.4.4 Kepala LSP USER PLN mengeluarkan persetujuan penerbitan sertifikat yang berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah tanggal penerbitannya, dan setelah itu dapat diperpanjang kembali.

9.5 Pembekuan dan Pencabutan sertifikat

9.5.1 Pembekuan dan pencabutan sertifikat jika :

(7)

LSP USER PLN 2015 7 b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi

c. Pemegang sertifikat mengalami kecelakaan kerja yang berdampak pada pengurangan kinerja perusahaan

d. Gagal memenuhi persyaratan administrasi

e. Jika sertifikat akan dibekukan dan dicabut, maka LSP USER PLN akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan sertifikat

9.5.2 Pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait dengan sertifikat yang dibekukan atau dicabut.

9.5.3 Pemegang sertifikat kompetensi tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya setelah pencabutan sertifikat

9.6 Pemeliharaan Sertifikasi

9.6.1 Pelaksanaan survailen oleh LSP USER PLN dimaksud untuk memastikan terpeliharanya kompetensi kerja pemegang sertifikat

9.6.2 Survailen dilakukan setiap 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat 9.6.3 Survailen dilakukan bersama dengan pemberitahuan perpanjangan sertifikat

kompetensi

9.6.4 Bagi pemegang sertifikat yang ingin melakukan permohonan perluasan atau pengurangan ruang lingkup sertifikasi, maka harus mengikuti permohonan asesmen seperti pada point 9.1

9.7 Proses Sertifikasi Ulang

9.7.1 Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonnan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifkat kompetensi yang dimilikinya minimal 6 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku sertifikat

9.7.2 Persyaratan permohonan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan sertifikasi ulang dengan melampirkan dokumen portofolio kompetensi yang bisa membuktikan masih aktif dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun terakhir, seperti Log book/ log sheet / worksheet / laporan hasil kerja pemegang sertifikat

b. Asesmen kompetensi untuk sertifikasi ulang dilakukan dengan metode cek verifikasi bukti portofolio

(8)

LSP USER PLN 2015 8 c. Pemegang sertifikat harus mengikuti asesmen penuh jika terjadi perubahan

standar kompetensi dalam skema sertifikasi

9.7.3 Metode penilaian kelulusan untuk sertifikasi ulang dilaksanakan dengan menilai pemenuhan dokumen portofolio dari pemegang sertifikat kompetensi. Kriteria kelulusan : Hasil verifikasi persyaratan dokumen portofolio dinyatakan memenuhi persyaratan pada butir 9.7.2 dan hasil survailen butir 9.6.2

9.8 Penggunaan Sertifikat

9.8.1 Penggunaan sertifikat kompetensi pembelajaran tatap muka harus sesuai dengan kode etik yang telah ditandatangani oleh pemegang sertifikat, yang meliputi :

a. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang diikuti;

b. Sertifikasi hanya berkenaan dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan sehingga melakukan pekerjaan sesuai kompetensi;

c. Bersedia tidak bekerja pada ruang lingkup sertifikasi jika mendapatkan 3 (tiga) kali pernyataan tidak puas dari pengguna jasa, dan sanggup dicabut hak-haknya yang berhubungan dengan kepemilikan sertifikat kompetensi yang masih berlaku; d. Bertindak dengan cara yang dapat dipercaya dan tidak terpengaruh oleh

hambatan keuangan dan hal lain yang tidak sepatutnya;

e. Tidak memberikan informasi yang bersifat rahasia kepada pihak lain tanpa seizin pengguna jasa;

f. Tidak menggunakan sertifikat sedemikian rupa sehingga dapat merugikan pengguna jasa dan LSP dan tidak memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah; g. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan

sertifikasi setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP;

h. Tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau kepentingan pengguna jasa dan LSP.

(9)

LSP USER PLN 2015 9 9.9 Banding

9.9.1 LSP USER PLN memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua keluhan, perselisihan, dan keberatan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan sertifikasi

9.9.2 Pemegang sertifikat dapat mengajukan banding secara tertulis yang menyanggah keputusan LSP USER PLN tidak lebih dari 1 (satu) bulan dari tanggal keputusan yang dibuat LSP USER PLN

9.9.3 Apabila dokumen banding sudah sesuai dengan prosedur maka LSP USER PLN akan memproses tidak lebih dari 14 (empat belas) setelah dokumen banding diterima. 9.9.4 LSP USER PLN akan melakukan evaluasi dokumen banding, penelusuran banding,

serta memutuskan tindakan untuk menanggapi banding denngan memastikan perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan sehingga semua banding dapat ditangani secara konstruktir, tidak berpihak dan tepat waktu.

(10)

LSP USER PLN 2015 10 LAMPIRAN SKEMA SERTIFIKASI

KLASTER KOMPETENSI MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA 1. Persyaratan Penguji

1.1 Memiliki sertifikasi kompetensi tentang tata cara menguji berupa sertifikat asesor kompetensi BNSP

1.2 Memiliki pengalaman mengajar baik instruktur in class dan atau instruktur e-learning 2. Penyusunan Materi Uji

2.1 Setiap standar Kompetensi memiliki elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja (KUK) yang kemudian dari keduanya diturunkan menjadi kumpulan soal/materi uji yang akan digunakan dalam uji tertulis, uji wawancara maupun observasi/studi kasus

2.2 Untuk menyusun materi uji, LSP menetapkan tim penyusun materi uji

2.3 Setiap materi uji (soal uji) harus dapat diidentifikasi bahwa soal tersebut diperuntukkan untuk menjawab salah satu KUK yang ada di standar kompetensi

2.4 LSP akan melaksanakan validasi soal/materi uji yang telah disusun tim penyusun materi uji dengan menunjuk tim validasi

2.5 Soal-soal yang telah divalidasi menjadi bank soal.

3. Kerahasiaan Materi Uji

3.1 Bank soal harus dipelihara dan dijaga kerahasiaannya dalam ruang arsip yang tertutup dan terkunci dan pihak-pihak yang dapat mengakses terhadap materi uji ditetapkan oleh kepala LSP USER PLN

3.2 Pada saat melakukan validasi materi uji, tim validator tidak diperkenankan memiliki copy dari materi uji

3.3 Tim penyusun materi uji wajib menandatangani pakta integritas/kode etik untuk menjamin kerahasiaan materi uji

3.4 Soal yang akan diujikan dipilih oleh pengelola LSP untuk menjaga kerahasiaan soal uji 3.5 Para penguji menandatangani kode etik penguji untuk menjamin integritasnya

3.6 Administrator melakukan penggandaan materi uji sesuai dengan jumlah peserta, dan materi uji dibagikan pada saat pelaksanaan uji

3.7 Pada saat selesai pelaksanaan ujian, maka materi uji yang terisi maupun tidak harus diserahkan dan dilaporkan ke LSP USER PLN

(11)

LSP USER PLN 2015 11 4. Tempat Uji Kompetensi

4.1 Tempat uji kompetensi (TUK) yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi supervisi konstruksi adalah tempat uji kompetensi yang telah diverifikasi oleh LSP USER PLN 4.2 TUK dalam melaksanakan uji kompetensi sesuai jadwal, tim asesor, administrator, serta

daftar peserta uji kompetensi yang ditetapkan oleh LSP USER PLN

5. Penerbitan Sertifikat Kompetensi

5.1 Penerbitan sertifikat kompetensi batubara didasarkan kepada persetujuan penerbitan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh kepala LSP USER PLN

5.2 Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan LSP USER PLN memiliki nomor registrasi

5.3 Sertifikat kompetensi berlaku selama 3 tahun, terhitung sejak ditetapkan kepala LSP USER PLN

(12)

LSP USER PLN 2015 12 PENGESAHAN KOMITE SKEMA

Jakarta, 02 Oktober 2015

Komite Skema Bidang Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Wakil Unsur Jabatan Tandatangan

1 Toto PLN Pusdiklat Ketua

2 Benny Adhetya LSP USER PLN Sekretaris

3 Tasya Salim PLN Pusdiklat Anggota

4 Nur Syamsu Safrillah LSP USER PLN Anggota

5 Liza Lidyana LSP USER PLN Anggota

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI di wilayah

“Sekarang andaikan ada lahan jagung yang siap dipanen dan penjaganya awas; seekor lembu pemakan jagung menyerbu lahan jagung untuk memakannya, namun si penjaga akan

Kesimpulan : Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan dengan faktor risiko 4T, sebagian besar responden memiliki kehamilan risiko rendah dengan umur

kapal nasional untuk ekspor batu bara yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 82 Tahun 2017 tentang Penggunaan Asuransi dan

Organisasi manajemen risiko harus melakukan analisa secara sistematis terhadap system kesehatan, organisasi Puskesmas , unit pelayanan dan semua iunit layanan, untuk memahami

masalah yang timbul terkait dengan siklus kehidupan manusia di dalam al-Qur’an meliputi:.. Bagaimana tahapan tumbuh

Diskusi awal telah mengidentifi kasi dimensi-dimensi penting dari ketidakmerataan dalam akses ke lapangan kerja produktif dan juga ditemukan bahwa sebagian besar persoalan dan