• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penggunaan Antipsikotik Tipikal Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Penggunaan Antipsikotik Tipikal Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Profil Penggunaan Antipsikotik Tipikal Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak

Nova Claudia Sendika, Nurmainah, Eka Kartika Untari

Corresponding Author: Nova Claudia Sendika, Fakultas Farmasi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, Email: novaclaudiasendika@gmail.com , Phone: +62-85-245882628

Abstract

Schizophrenia is a psychiatric disorder caused by damage to the brain. Schizophrenia is treated with antipsychotics. The use of antipsychotics can cause side effects of extrapyramidal syndrome in schizophrenic patients. This study aims to determine the antipsychotic drugs used and determine the percentage of patients with extrapyramidal reactions from the use of antipsychotics in schizophrenics in Bangkong River Region Psychiatric Hospital Pontianak. This type of research uses observational methods with cross sectional research design that is descriptive. Data collection was carried out retrospectively from the patient's medical record. The study population was all inpatients in January-December 2018 who met the inclusion criteria. The number of study subjects was 61 patients. The results of the study based on the characteristics of schizophrenia patients showed 60.66% more male patients than women. The highest age group of patients is in the adult age group of 18-40 years which is equal to 62.30%. The most extrapyramidal symptoms were found in akathisia 34.42%, dystonia and tardive dyskinesia 18.03%, and parkinsonism 29.52%. The percentage of drugs most commonly used in schizophrenia patients are typical antipsychotics 50.83% namely Trifluperazin 23.76%, Haloperidol 15.47, chlorpromazine 11.05%, Flufenazin 0.55% . The conclusion of the study is that the use of the combination Triheksifenidil still causes Extrapyramidal in patients receiving typical antipsychotics.

(2)

Abstrak

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak. Skizofrenia ditangani dengan antipsikotik. Penggunaan antipsikotik dapat menyebabkan efek samping sindrom ekstrapiramidal pada pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obat antipsikotik yang digunakan dan mengetahui persentase pasien dengan reaksi ekstrapiramidal dari penggunaan antipsikotik pada penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian secara potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien. Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap pada bulan Januari-Desember 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah subjek penelitian adalah 61 pasien. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pada pasien skizofrenia menunjukan jumlah pasien laki-laki 60,66% lebih banyak dibandingkan perempuan. Kelompok usia pasien terbanyak pada kelompok usia dewasa 18 – 40 tahun yaitu sebesar 62,30%. Gejala ekstrapiramidal terbanyak ditemukan pada akatisia sebesar 34,42%, dystonia dan tardive dyskinesia 18,03%, serta parkinson 29,52%. Persentase jenis obat yang paling banyak digunakan pada pasien skizofrenia adalah antipsikotik tipikal sebesar 50,83% yaitu Trifluperazin 23,76%, Haloperidol 15,47, Klorpromazin 11,05%, Flufenazin 0,55%. Kesimpulan dari penelitian adalah penggunaan kombinasi Triheksifenidil masih menyebabkan Ekstrapiramidal pada pasien yang menerima antipsikotik tipikal.

(3)

Pendahuluan

Skizofrenia merupakan sindrom heterogen kronis yang ditandai dengan pola pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial.(1) Skizofrenia menempati urutan paling atas dari seluruh gangguan jiwa.(2 Prevalensi skzofrenia di lndonesia terjadi peningkatan proporsi gangguan jiwa pada data yang didapatkan Riskesdas 2018 cukup signifikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, naik dari 1,7% menjadi 7%. (3,4) Salah satu cara untuk menurunkan kejadian skizofrenia dengan cara pemberian obat-obatan antipsikotik.

Antipsikotik merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif mengobati skizofrenia.(5) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat.(6) Antipsikotik generasi pertama yaitu antipsikotik tipikal. Generasi pertama diketahui dapat menimbulkan reaksi ekstrapiramidal sekitar 90%.(7) Contoh antipsikotik tipikal antara lain Klorpromazin, Haloperidol, Flufenazin, dan Tioridazin.(8) Ekstrapiramidal merupakan suatu gejala atau reaksi yang ditimbulkan oleh penggunaan jangka pendek atau jangka panjang dari penggunaan antipsikotik golongan tipikal. Gejala yang ditimbulkan berupa gangguan keseimbangan antara transmisi asetilkolin dan dopamine pusat.(9) Gejala Ektrapiramidal merupakan efek samping yang sering terjadi pada pemberian obat antipsikotik. Golongan antipsikotik tipikal umumnya hanya berespon untuk gejala positif.(10) Antagonis reseptor dopamin D2, dapat menyebabkan terjadinya sindrom ekstrapiramidal akut sekitar 78-80%. Gejala ekstrapiramidal ini berupa parkinsonisme (tremor, bradikinesia, hipersaliva, rigiditas otot), hipokinesia, kekakuan anggota tubuh, dan tremor. Gejala ini muncul tergantung reaksi dari pasien penderita penyakit tersebut.(6)

Suatu penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menerima terapi antipsikotik tipikal berisiko mengalami efek samping ekstrapiramidal yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang menerima antipsikotik atipikal, efek samping ekstrapiramidal akan menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien sehingga pasien akan dirawat lebih lama di rumah sakit.(11) Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Kejadian Reaksi Ekstrapiramidal Dari Penggunaan Antipsikotik Tipikal Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Mengingat penelitian ini, sejauh ini belum pernah dilakukan dan RSJD Sungai Bangkong Pontianak merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa yang ada di kota Pontianak dengan jumlah pasien Skizofrenia yang cukup tinggi.

Metode

Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional menggunakan rancangan studi potong lintang (Cross Sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif, yaitu mengamati reaksi ektrapiramidal dari obat antispkotik tipikal yang digunakan pasien selama dirawat inap di RSJ Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Kriteria inklusi Pasien rawat inap dengan diagnosa skizofrenia (berdasarkan kode (International Classification of Diseases) ICD-10 adalah F.20.0, F.20.1, F.20.2, F.20.3, F.20.4,

(4)

F.20.5, F.20.6, F.20.8, dan F.20.9), Pasien yang mengkonsumsi obat Antipsikotik Tipikal, Paisen yang sudah dirawat sedikitnya selama 3 hari.

Data yang diperoleh dijabarkan dalam bentuk tabel, meliputi jenis kelamin pasien, usia pasien, penggolongan obat yang diterima pasien dengan diagnosis Penyakit Skizofrenia rawat inap di RSJD Sungai Bangkong Kota Pontianak. Data diolah dengan software (Microsoft Excel) dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian dan tabel. Penelitian yang dilakukan telah lulus kaji etik dengan Nomor : 3414/UN 22.9/DL/2019.

Hasil

A. Gambaran Penggunaan Antipsikotik

Tabel 1. Distribusi Penggunaan Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak Periode Januari-Desember 2018 Golongan

Obat

Jenis Antipsikotik Jumlah Peresepan Obat Persentase (%) Tipikal Trifluperazin Haloperidol Klorpromazin Flufenazin 43 28 20 1 23,76 15,47 11,05 0,55 Total 50,83 Atipikal Risperidon Klozapin 57 32 31,49 17,68 Total 49,17

Berdasarkan Tabel 1 data yang diperoleh dari kumpulan resep pengobatan skizofrenia yang terdapat didalam rekam medis, jenis antipsikotik yang paling banyak digunakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak Tahun 2018 ialah antipsikotik tipikal yaitu 50,83%.

(5)

B. Gambaran Penggunaan Non Antipsikotik

Tabel 2. Distribusi Penggunaan Obat Non Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak Periode Januari-Desember 2018.

Berdasarkan Tabel 2 diatas, hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi adjuvant yang paling banyak digunakan pasien skizofrenia di RSJD Sungai Bangkong Pontianak terapi Antikolinergik dengan obat triheksifenidil 83,59% dan hexymer 1,49%.

Pembahasan

A. Gambaran Penggunaan Antipsikotik

Berdasarkan tabel 1, data yang diperoleh dari kumpulan resep pengobatan skizofrenia yang terdapat didalam rekam medis, jenis antipsikotik yang paling banyak digunakan ialah antipsikotik tipikal yaitu 50,83% dan yang paling sedikit jenis antipsikotik atipikal 49,17%. Antipsikotik tipikal yang digunakan untuk mengobati gejala positif yang merupakan gejala yang mendominasi pasien skizofrenia. Gejala-gejala positif pada pasien skizofrenia ditandai seperti halusinasi, waham, inkohersi, presepsi dan gangguan kognitif. Efek samping ekstrapiramidal banyak ditemukan pada penggunaan antipsikotik tipikal sehingga muncul antipsikotik atipikal yang lebih aman. Antipsikotik ini efektif untuk mengatasi gejala baik positif maupun negatif sedangkan gejala negatif ditandai seperti berkurangnya keinginan bicara, menurunnya minat dan dorongan alogia, dan isolasi sosial. (16)

B. Gambaran Penggunaan Non Antipsikotik

Hasil tabel 2 menunjukkan bahwa terapi adjuvant yang paling banyak digunakan adalah kelas antikolinergik dengan persentase 85,08%. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahaya bahwa yang menerima terapi Antikolinergik pada obat Triheksifenidil sebanyak 96,79%.(17) Triheksifenidil merupakam obat antikolinergik yang berfungsi untuk mengurangi efek samping antipsikotik berupa gejala ekstrapiramidal. Antikolinergik lebih sering diresepkan

Kelas Terapi Nama Obat Jumlah Peresepan ( N=67) Persentase (%) Antikolinergik Triheksifenidil Hexymer 56 1 83,59 1,49 Antidepresan Sertraline 1 1,49 Antiansietas Diazepam 2 2,98 Antikonvulsi Karbamazepin Clobazam Depakote 3 1 1 4,49 1,49 1,49

(6)

ketika menggunakan antipsikotik tipikal karena dapat menimbulkan efek ekstrapimidal yang lebih besar. Mekanisme kerjanya melalui penghambatan langsung terhadap sistem saraf parasimpatis.(18)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ;

1. Obat antipsikotik Tipikal yang digunakan pada penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak, yaitu Trifluperazin, Haloperidol, Klorpromazin, dan Flufenazin.

2. Pasien dengan reaksi ekstrapiramidal ekstrapiramidal (Parkinson 29,52%, Distonia 18,03%, Akatisia 34,42%, Tardive Dyskinesia 18,03%) dari penggunaan antipsikotik pada penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak.

Ucapan Terima Kasih

Penulis berterima kasih kepada semua staf rekam medik dan apotek di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak, serta pembimbing di Universitas Tanjungpura.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dipiro JT, Robert L, Talbert GC, et al. A pathophsyologic approach Edisi ke-8. Pharmacotherapy. McGraw Hill Companies: New York; 2011

2. NMH. National Institute of Mental Health : USA; 2001

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar . Jakarta; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia: 2013. 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar . Jakarta; Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia; 2018. 5. Jarut, Yulia Maria., Fatimawali, Weny I. Wiyono,. Tinjauan penggunaan antipsikotik

pada pengobatan skizofrenia di Rumah Sakit Prof. DR.V.L. Ratumbuysang Manado Periode Januari 2013- Maret 2013; 2013. Vol. 2 No.3

6. Yulianty MD, Cahaya N, Srikartika VM. Studi Penggunaan Antipsikotik dan Efek Samping pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. 2017: Vol.3 No.2

7. Fanani HM. Perbedaan Kefektifan Antra Clobamazepine (Clorilex) Dengan Electro Convulsive Theraphy (ECT) Dalam Penatalaksanaan Skizofrenia Resisten Obat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Surakarta : Fakultas Kedokteran USMS; 2010 8. Lehman, Anthony F, et al. Practice Guidline For The Treatment of patients With

(7)

9. Nurul Faizah. Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Dalam Menangani Kecemasan Penderita Eekstrapiramidal Sindrom Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya: Jurnal Transformatif. 2018: Vol. 2 No. 1

10.Maramis, WE.Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Airlangga University Press. 2007 11.Aryan Fi, Heriani D, Nofriyanti, Muharni S, Husnawati . Analisis Efektivitas Biaya

Dan Terapi Antipsikotik Haloperidol-Kloromazin Dan Risperidon-Klozapin Pada Pasien Skizofrenia; Jurnal Pharmacy. 2017: Vol.14 No. 01

Gambar

Tabel  1.  Distribusi  Penggunaan  Antipsikotik  pada  Pasien  Skizofrenia  di  Rumah  Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak Periode Januari-Desember 2018  Golongan
Tabel 2. Distribusi Penggunaan Obat Non Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia Di  Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak Periode Januari-Desember  2018

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif pemecahan masalah yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengadakan Sosialisasi Rasa Cinta Tanah Air Melalui Penayangan Film

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 07/Ba-HPL/Pws PL I/BM/PUTR/V/2017 Tanggal, 09

4.18 Perbandingan perubahan suhu permukaan bahan terhadap tekanan Pengeringan Beku Pembekuan Vakum Pemanas Atas dan Bawah dengan diagram fasa air...44. 4.19 Perbandingan

1) Syirkah dalam Perbankan Syariah. Karena sifatnya yang merupakan pedoman maka produk atau usaha yang dikembangkan bebas, tidak harus sama dengan konsep yang

Jumlah saham yang ditawarkan 309.646.000 Saham Biasa yang mewakili sebanyak-banyaknya 29,49 % dari seluruh saham yang t elah dikeluarkan dan disetor penuh.. Penjamin Pelaksana

Jepang pada dasawasa 20 dan 30 abad ke-20 sudah mempunyai perhatian sangat besar terhadap Hindia Belanda karena menganggap potensi yang dimiliki wilayah ini sangat

Pengaruh penyuluhan personal hygine terhadap perilaku pencegahan dermatitis di Dusun Karangwringin Desa Baleraksa Karangmonco Purbalingga Jawa Tengah tahun

(2).Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning lebih baik