PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS DENGAN METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII
SMPN 4 PADANG PANJANG TAHUN AJARAN 2013/2014
JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh :
RINI SISKA
NPM. 091000284202097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT PADANGPANJANG
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS DENGAN METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII
SMPN 4 PADANGPANJANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh : RINI SISKA
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
ABSTRAK
Pada umumnya siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang cendrung menerima pengetahuan dari guru, tanpa ada usaha untuk menggali informasi tentang pengetahuan itu sendiri.Selain itu, dalam menyampaikan suatu konsep pembelajaran matematika, guru cendrung secara langsung menyajikan materi pelajaran yang mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang bermakna dan pembelajaran bersifat hafalan sehingga motivasi siswa untuk belajar matematika rendah akibatnya hasil belajar yang didapatkan kurang memuaskan atau di bawah KKM yang ditetapakan sekolah. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning. Untuk itu, diadakan penelitian untuk mengetahui (1).Bagaimana motivasi siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning? (2).Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning?Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang, sedangkan sampel adalah kelas VII2 sebagai kelas eksperimen dan VII4 sebagai kelas kontrol. Penarikan sampel ini menggunakan teknik random sampling. Hipotesis pada penelitian ini adalah” hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning”. Data motivasi belajar siswa diperoleh dengan angket dan dianalisis dengan statistik deskriptif. Sehingga didapat rata-rata persentase motivasi belajar siswa
76,83 %. Berdasarkan kriterianya rata-rata ini tergolong tinggi. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan tes akhir dan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu menggunakan uji-t. Sehingga didapat 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2.76 > 1,68 =𝑡(0,05∶55), maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas VII SMP N 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014.
I. PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam perkembangan pola pikir peserta didik. Oleh karena itu matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib yang diberikan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Untuk itu, sangat diharapkan matematika dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Ini ditandakan dengan siswa aktif dalam menggali informasi tentang pelajarannya. Keaktifan siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Aswandi, S.Pd (guru matematika kelas VII SMPN 4 Padangpanjang) dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hal ini mengakibatkan siswa malas untuk belajar matematika sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Persentase Ketuntasan Nilai Ujian Semester I Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII di SMPN 4 Padangpanjang Tahun Ajaran 2013/2014
No
Sumber: Guru matapelajaran Matematika SMP Negeri 4 Padang Panjang
Motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat dipengaruhi oleh pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan guru. Salah satu pendekatan dan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning. Menurut Wina Sanjaya (2005:118) konstruktivis adalah “Proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman”. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui konstruktivis akan menghasilkan pengetahuan yang akan bertahan lama, karena siswa yang menemukan atau membangun sediri pengetahuannya.
pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning ini menggunakan LKS. Dengan demikian, pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah serta mengingat keterbatasan waktu, dana dan tenaga yang peneliti miliki, maka batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Motivasi belajar siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning.
2. Hasil belajar matematika pada ranah kognitif dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana motivasi siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning?
2. Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning?
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning
2. Mengetahui hasil belajar matematika siswa pada ranah kognitif dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning
Adapun yang menjadi asumsi pada penelitian ini adalah :
1. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas
2. Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengkontruksi sendiri pengetahuannya.
3. Hasil tes yang diperoleh diakhir penelitian merupakan gambaran tentang hasil belajar matematika siswa.
Berdasarkan teori di atas didapat hipotesis bahwa “hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas VII SMP N 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014”.
II. METODOLOGI
Sebelum menentukan kelas sampel dilakukan uji homogenitas. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 = 6,30866 < 11,07 =𝑋(0,95;5)2 , maka 𝐻0 diterima. Ini berarti bahwa populasi homogen pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk menentukan kelas sampel maka digunakan teknik random sampling, sehingga di dapat kelas VII2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII4 sebagai kelas kontrol.
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2006). Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas
Menurut Lufri (2007 : 93), “Variabel Bebas adalah variabel penyebab atau yang mempengaruhi variabel terikat”. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang didapat dari hasil belajar tes akhir serta motivasi belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Padangpanjang dengan materi menentukan perbandingan dan skala. Penelitian ini langsung dilakukan oleh peneliti dengan jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jadwal Penelitian
No Hari/tanggal Waktu Kegiatan
1 Kamis / 6 Februari 2014 07.15-08.30 Proses belajar mengajar 2 Sabtu / 8 Februari 2014 07.15-09.15 Proses belajar mengajar 3 Rabu/ 12 Februari 2014 11.30-12.45 Uji coba soal di kelas
VIII SMPN 4 Padangpanjang
3 Kamis/ 13 Februari 2014 07.15-08.30 Proses belajar mengajar 5 Sabtu / 15 Februari 2014 07.15-09.15 Tes akhir dan pengisian
angket di kelas ekperimen
6 Senin / 17 Februari 2013 07.15-08.30 Tes akhir di kelas control
Bahan yang digunakan adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar kerja Siswa). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket motivasi belajar siswa dan tes hasil belajar. Untuk mendapatkan instrumen yang baik dari tes yang akan diberikan pada siswa maka dibuat kisi-kisi soal tes uji coba, menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum dan kompetensi dasar, tes diujicobakan dulu pada siswa kelas VIII SMPN 4 Padangpanjang. Untuk mengidentifikasi soal-soal maka dilakukan analisis data dengan validitas soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment, mencari realibilitas soal, daya pembeda soal, indeks kesukaran soal, dan selanjutnya diklasifikasikan.
terdapat pada angket. Data dianalisis dengan teknik persentase yang dikemukakan oleh Riduwan (2005) dalam Rian. Hilman.web sebagai berikut :
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛𝑡𝑖𝑎𝑝 − 𝑡𝑖𝑎𝑝𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑖𝑡𝑒𝑚 × 100%
Hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
0≤ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒< 20 : Sangat rendah
20≤ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒< 40 : Rendah
40≤ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒< 60 : Sedang
60≤ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒< 80 : Tinggi
80≤ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒< 100 : Sangat tinggi
(Riduwan (2005) dalam Rian.Hilman.com) III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian yang dideskripsikan adalah data tentang motivasi belajar siswa yang dilihat melalui angket dan hasil belajar siswa yang dilihat melalui tes tertulis di kelas VII2. Rincian masing-masing data diuraikan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar matematika siswa
Data motivasi belajar siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan Meode Guide Discovery Learning diperoleh melalui angket. Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas VII2 SMPN 4 Padangpanjang yang berjumlah 28 orang. Angket ini terdiri dari 44 butir pertanyaan. Pertanyaan tersebut diuraikan dari indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dan terdiri dari pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Angket ini menggunakan skala likert. Pilihan pendapat siswa untuk setiap item pertanyaan pada angket ini terdiri dari sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Setelah angket diisi oleh siswa, selanjutnya dilakukan penskoran untuk masing-masing item. Hasil rekapitulasi perhitungan skor masing-masing item angket dikelompokkan dalam masing-masing indikator. Hasil ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Rekapitulasi Persentase Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Persentase
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 78 %
2 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 83 %
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 78 %
4 Adanya penghargaan dalam belajar 72 %
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 78 %
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif 72%
Rata-Rata 76.83
Kriteria Tinggi
dengan rata-rata persentasenya 76,83 %. Ini berarti bahwa penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar matematika siswa
Untuk data hasil belajar yang diberikan pada ke dua kelas sampel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Nilai Ketuntasan Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol hasil belajar diuji secara statisitik inferensial yaitu dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan uji-t dengan taraf kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan
55 diperoleh harga𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2.76 > 1,68 =𝑡(0,05∶55), maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1
diterima. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas VII SMP N 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembahasan mengenai motivasi dan hasil belajar matematika siswa maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang.
Adapun kendala yang peneliti temukan pada penelitian ini antara lain :
a. Pada awal penelitian peneliti kesulitan memotivasi siswa untuk bertanya, memberi saran dan menjawab pertanyaan. Siswa masih malu-malu dalam menyampaikan pendapat dan sarannya kepada siswa lain yang menampilkan hasil kerja di dapan kelas.
b. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti menemukan kendala dalam mengelola waktu. Pada saat diberikan tugas di dalam LKS siswa merasa waktunya kurang sehingga siswa yang mendapatkan kesempatan ke depan kelas hanya beberapa orang saja untuk mempersentasikan hasil yang mereka buat.
Penelitian relevan dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh :
Beda penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Afif afdhila adalah dari sisi tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat motivasi dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning . Sedangkan penelitian Afif Afdhila bertujuan untuk melihat aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan Metode Discovery Learning.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas eksperimen (𝑋1) dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar metematika siswa yang tidak menggunakan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning di kelas VII SMPN 4 Padangpanjang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan pada guru-guru matematika agar dapat menerapkan pembelajaran konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning, karena pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa.
2. Bagi peneliti-peneliti berikutnya yang tertarik dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning agar dapat memperhatikan manajemen kelompok dan manajemen waktu pelaksanaan pembelajaran tersebut.
3. Diharapkan kepada guru bidang studi selain dari matematika agar dapat menerapkan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada pembelajaran, karena pembelajaran ini menuntut agar siswa dapat berbagi pengetahuan, saling melengkapi satu sama lain, dan hal yang terpenting dalam pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruksi pengetahuaanya sendiri.
V. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Herdian. 2010. Metode Pembelajaran Discovery. http://herdy07.wordpress.com diakses
pada hari Senin, 17 November 2013
Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang
Muhamad, Nur. 2004. Pembelajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Nurhadi. 2003. Pembelajaran Konstektual dan Penerapan dalam KBK. Malang : Universitas Negri Malang
Sardiman . 2001 . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sudjana . 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi.2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauaan