• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penambahan jeruk nipis sebagai acidiftr pada pakan step down terhadap kondisi usus halus ayam pedaging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh penambahan jeruk nipis sebagai acidiftr pada pakan step down terhadap kondisi usus halus ayam pedaging"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

V o f

u m e 3 N o . 2 , J a n u a r a

2 0 1 4

I S S N : 2 0 8 6 - 6 2 1 6

Jurnal

ILMU DAN TEKNOLOGI

PETER:NAKA.N

(2)

Jurnal

ILMU DAN TEKNOLOGI

PETERI{AKAN

Vol. 2 No. 2, lanaari 2014

Dewan Redaksi

Penanggungjawab Ketua Dewan Penyunting Wakil Ketua Dewan Penyunting Anggota Dewan Penyunting

Penyunting Pelaksana

Staf Administrasi

Diterbitkan Oleh

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar Bekerjasama Dengan

Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPD Alamat Redaksi

Fakultas Peternakan Universitas Flasanuddiru J

Jalan Perintis Kemerdekaan lcnr. 10, lvlakassar-gO2ls Ielp./Faks -: Ml1. W7Za7 /04lT 587217

Email: redaksijitp@yahoo.co 14 weh http://journal-unhas.ac.id/peternakan

t ISSN 208642T6 , . t i SyamsuddinHasan AsmuddinNatsir Wempie Pakiding fasmal A. Syamsu Ratnrawati Malaka Syahriani Syahrir

Rr. Sri Rachma A. Bugiwati Syahriadi Kadir

Muh.Ihsan Dagong Veronica Sri Lestari Syahdar Baba Muh. Irfan Said M. Rachman Hakim Hasbi

Hajrawati Mainardt Rahmatia

(3)

a r' { I I I DAFTAR ISI Vol. 3 No. 2, |anuari 2014

108 - 113 lambltan adopsi integrasi iagung dan Emak sapi di lGbupaten Maroo,

Gowa danTakalar

syahdar Baba, sitti Nurani s, Agustina Abdullala itan M. Aminauar .... 114 _ llz0 Flalaman Kemampuan produksi ayry broiler yang diberi tepung jambu biji

merah sebagai sumber antioksidan alami

sianHo LitmBikrtsima,LuthfiD. Mahfuitz, danNyoman suthama ... 69 -75 Pendugaan bobot badan pada sapi aceh dewasa menggunakan dimensi

ukuran tubuh

Widya Pintaka Bayu Putra, Sunadi itan Tety Hartatik 76 _ g0

Performa dan kondisi usus halus ayam pedagng dengan berat tetas yang berbeda apabila dipuasakan setelah menetas

B, Syamsurtadi, Hamsah, S. Banong, W. pakiding ilan M. R Hakim ... g1_ g9 Pengaruh penambahan jeruk nipis sebagai acidiftr pada pakan step down

terhadap kondisi usus halus ayam pedaging

lamilala N. Suthama, ilanL. D. Mahfuilz 90 _ 95

Kecernaan in pitro jerami padi hasil perlakuan kombinasi alkali fermentasi dengan mikroba selulolitik, lignolitik dan asam laktat yang disuplemetasi dengan sulfur

Hafiah ilanM. ZainMiile 96 _ 100

Kualitas rheologi bakso kelinci melalui subtitusi tepung kanji dengan tepung sagu pada fase prarigor dan pararigor

Fariila,EffniliAbtrstam, dansyahriailiKailir 10.1. _107

Pergaruh perendaman kulit dalam lamtan asam asetat terhadap sifat-sifat gelatin berbahan baku kulit kambing Bligon

Muhattanail rtfan saiL sulmrjono Triattnojo, twry Enoanto, dan Achmail Fudholi ...

(4)

I

i

t

I

DAFTAR ISI Vol. 3 No. 2, fanuari 2014

Halaman

Kemampuan produksi ayam broiler yang diberi tepung jambu biji merah sebagai sumber antioksidan alami

SianHo LitmBikrisima,LuthfiD.Mahfuilz, danNyomanSuthamn ... 69 -75 Pendugaan bobot badan pada sapi aceh dewasa menggunakan dimensi

ukuran tubuh

WidyaPktakaBayuPulra, Sunaili, ilanTety Hartatik 76 -80

Performa dan kondisi usus halus ayam pedagrng dengan berat tetas yang berbeda apabila dipuasakan setelah menetas

B, Syamsuriaili, Hamsah, S. BanongW. Pakiding ilmM. R Hakim ... 81- 89 Pengaruh penambahan jeruk nipis sebagai acidifir pada pakan step doant

terhadap kondisi usus halus ayam pedaging

IffiiilahN. Sutlnna, ilanl.D.Mahfuilz -...,r...!. 90 - 95 Kecernaan in aitro jerami padi hasil perlakuan kombinasi alkali,

fermentasi dengan mikroba selulolitik, lignolitik dan asam laktat yang disuplemetasi dengan sulfur

Harfiah ilan M. Zain Mide 96 - 100

Kualitas rheologi bakso kelinci melalui subtitusi tepung kanji dengan tepung sagu pada fase prarigor dan pascarigor

Faiila,EffendiAh.stutq ilansyelniadiKadir 1VL -107

Pengaruh perendaman kulit dalam lamtan asam asetat brhadap sifat-sifat gelatin be$ahan balu kulit kambing Bligon

Muhatmtad Irfan SatS Sulnrjotro Triatttnjo, hnry Enoanto, dat

AchmailFaikoli ... 108 - 113

Hambatan adopsi integrasi jagung dan ternak sapi di Kabupaten lvlaros, Gowa danTakalar

(5)

PENGARUH PENAMBAHAN JERUK NIPIS SEBAGAIACIDITIER PADA PAKAN STEP DOI^,AITERHADAP KONDISI USUS HALUS AYAM PEDAGING

(fhe Effect of Inclusion of Lime as Acidifier in Step-Down Feeding System on Intestinal Condition of Broiler Chickens)

lamilah, N. Suthama, L. D. Mahfudz

Fakultas Petemakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Jl. Drh Soejono Kusumowardojo, Tembalang Semarang

e-mail: janilahdoma@yahoo.com

ABSTRACT

The aim of the research was to improve the condition of the broilers' intestine raised with single step down feeding system and the dietary inclusion of lime as acidifier. The research was conducted according to completely randomized design with 8 treatments and 4 replications (each experimental unit consisted of 8 broilers). Treatments were P0 (normal diet), PL (single step down diet), P2 (single step down diet + citric acid 0.8%), P3 (single step down diet + lime acid 0.4 % (6.9 ml /1009 feed)), P4 (single step down diet + lime acid 0.8% (13.8 ml /1009 feed)) and P5 (single step down diet + Iime acrdl.2% (20.7 ml /100gfeed)). Weight and length of the villus of all part of the small intestine were not affecd by the addition of lime, but villus height of the duodenurn was significantly affected by the inclusion of lime in the diet. Single step down feeding system and dietary inclusion of lime could improve duodenal villus characteristic of b'roiler chickens.

Keyrrmds: Broiler, Singie stepdonrr, Acidifier, Villus, Small intestine ABSTRAK

Fenefitian bertutuan merrperhiki kondisi saluran pencerrnan broiler yang dipelihara pada sistEm singlc sbp ilown dan diberi jenrk nipis sebagai acidifu dalam pakan. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing terdiri atas 8 ekor ayam). Perlakuan yang diterapkan antara lain: Po (pakan kontrol (tanpa stE down)) ,P, (patran sbp ilout), P, (pakan step dwm + asam sitrat 0,8 %), % ftrakan step doznn + asam jeruk nipis 0,4 %(6,9m1l100gpakan))P4,C)akanstepdnon+asamjeruknipis QSTo(\3,8m1/1009pakan))danPu Faton step doun + asam jeruk nipis 1,2 % Q0,7 ml /1009 pakan)). Bobot dan panjang tiap bagian , usus halus tidak dipengaruhi oleh penambahan jeruk nipis, namun ti"ggl villi duodenum nyata

oleh pemberian jeruk nipis. Sistem pemberian pakan single step down dan penambahan jeruk nipis dalam pakan dapat memperbaiki kondisi vili duodenum ayam pedaging.

Kata kunci: Ayam pedagng, Single step doutn, Acidifier, Villi, Usus halus. PENDAHULUAN

Ayarn pedaging secara genetik dirancang unfuk berhrmbuh dengan cepat, rvrnun untuk mendukung pertumbuhan yang cepat diperlukan nutrisi yang berimbang terutama kebutuhan protein yang cukup tinggi. Protein sangat mempengaruhi titgg yu harga pakan, dengan penerapan pakan sistem single step dourn yattu penuruun protein pakan pada fase pertumbuhan (fase starter), diharapkan dapat mengefisienkan harga pakan. Penurunan protein pakan pada umur pemeliharaan yang lebih cepat atau penggunaan protein yang 90

tidak sesuai rekomendasi dapat menyebabkan pencapaian berat badan akhir yang lebih rendah (Houshmand et al., 2012) oleh karena itu, penurunan kadar protein pakan harus diimbangi dengan penyerapan yang maksimal agar tidak mengganggu pertumbuhan.

Penambahan asam organik pada air mi-num atau pakan ayam pedaging (acidifur) terbukti mampu meningkatkan penyerapan dengan meningkatkan fungsi dari enzim pencer-naan yang berpengaruh terhadap peningkatan pencemaan dan penyerapan terutama serat dan protein (Atapattu and Nelligaswatt+ 2005; Abdel-Fattah et al., 2008). Pemberian asam sitrat

(6)

it gle rcted ental it gt" )), P4 lime Tvere od by puld pada il.rsun erdiri ) ) ' P t Ns 0,4 lanP5 agian nyata mhan lr

IIU-inifu)

:raPan encer-+<atan s€rat ,2ffi5; r sitrat abkan lebih arena harus <simal Iamilah, dkk.

sebagai acidifier mampu meningkatkan bobot rclatif usus halus (Abdel-Fattah et al.,2C[lB) darr tinggi villi usus halus (Deghani dan Jahanian, ?012), yang mengindikasikan adanya peningka-tan penyerapan nutrisi.

Kondisi usus halus seperti ting# villi pada trsus halus menggambarkan area unfuk penye-rapan nutrisi yang lebih luas (Awad et al., 2009). Peningkatan tirggt vili dan lebar vili diasosiasi-Lrn dengan lebih luasnya permukaanvili untuk

nutrisi masuk kedalam aliran darah et al.,2006). Awad et al. Q008) lebih rinci

menyatakan bahwa peningkatan tinggi villi pada usus halus ayam pedaging berkaitan erat dengan peningkatan fungsi pencernaan dan furgri penyerapan karena meluasnya area ab sorpsi serta merupakan suatu ekspresi lancar-nya sistem transportasi nutrisi ke seluruh tubuh yang menguntungkan inang.

Jeruk nipis sabagai sumber asam sitrat alami dapat digunakan sebagai acidifin pada palan ayam pedaging. Belum terdapat laporan mengenai penggunaan jeruk ripi" sebagai sumber asam sitrat untuk memperbaiki kondisi saluran pencernaan ayam pedaging terutama pa.da sistem pemberian pakan single step dousn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pemberian pakan sistem single step iloum dan penambahan jeruk nipis pada pakan Ehadap kondisi saluran pencemaan terutama usus halus ayam pedaging.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini menggunakan ayam p.dagrng sebanyak 192 ekor broiler umur 1 minggu (jantan dan betina), yang dipelihara hingga umur 6 minggu. Pemeliharaan dilakukan menggunakan kandang panggung yang disekat 245reirak, dan disusun secara acak berdasarkan rarrcangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 24wtit percobaan, tiap unit terdiri dari 8 ekor ayam. Perlakuan yang diterapkan sebagai berikut:

: Pakan kontrol (tanpa step doun) : Pakan step dawn

: Pakart step dswn + asam sitrat 0,8 % : Pakan stE duon + asam jeruknipis

0,4% (6,9 ml/1009 pakan)

: Pakan step doum + asam jeruk nipis 0,8% (13,8 ml /1009 pakan) : Pakan step down + asam jeruknipis

'].,2% (20,7

ml /100g pakan)

Pakan disusun dengan menggunakan jagung bekatuL minyak nabatl tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa CaCOr, tepung kerang, vitamin, mineraf lysine, dan methionine. Komposisi pakan yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Pada perlakuan kontrol, ayam diberi pakan starter umur 1 sampai 3 minggu, selanjubrya diberi pakan finisher sampai umur 6 minggu. Pada perlakuan pakan step down, pakan dengan komposisi yang sama dengan pakan finisher, mulai diberikan pada saat ayam berumur 1 minggu sampai alihir periode penelitian (umur 6 minggu). Pakan dan air minum diberikan ad libitum. Acidifer yang diberikan berupa asam sitrat komersial dan sumber alasri vaitu jeruk nipis yang dicampur dengan 7/2 bagian dari total pakan yang dibaikan pada pagi had dan sebagian l"g pud. sore harl Pada akhir penelitiar; satu ekor ayam dipilih secara e.'ak dari tiap unit pacobaan untuk dilakukm pemoiksaan kondisi usus halus.

Bobot relatif dan paniang usus (crr) diamati setelah usus halus dib€rsihkan dan masing-masing bagian usus halus dipisahkan Duodenum merupakan bagian usus yang berbentuk huruf U, jejunum merupakan bagian tengah usus halus yang dimulai dari bagian akhir duodenum sampai ke Me ckel's diaerticulum, dan Ileum merupakan bagian akhir usus halus yang dimulai dari Meckel's diaerticulum sampai dengan awal percabangan caecum (Incharoen et al., 20L0; Incharoen, 2013). Penimbangan dilakukan setelah bagian digesta dikeluarkan, dan dituliskan sebagai bentuk bobot relatif terhadap bobot hidup.

Sampel usus dari tiap bagian usus (duodenum, jejenum dan ileum) dipisahkan dan direndam dalam bffir netralformalin (BI.IF) 10% untuk selanjutrya dilakukan pengukuran ti.gg villi dan perubahan histopatologi melalui prosedur pewarrraan hematoksilinmsin ffi) darr menggunakan video-mikrometer (Incharoen ef al., 2010; [rcharoery 2013). Perhitungan tinggl per villi dihitung menggunakan mikroskop dengan perbesaran objektif 4 kali dan video-mikrometer pada lapang pandang dari setiap preparat histopatologi dan setiap lapang pandang dihitung 3 villi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bobot relatif, panjang usus dan tinggi villi usus dapat dilihat pada Tabel 2. Pemberian acidifn ndak memberikan pengaruh nyata

%

P,

%

P, P. P. 5

(7)

pTP Vol. 3 No.2,lanuai 20L4

Tabel 1. Komposisi pakan (%) yngdigunakan selama penelitian

Pakan Perlakuan

Bahan Baku Pakan Finisher

(step down) ]agung Dedak 50,00 5,00 4,00 6,00 25,00 &00 0,3,00 o,20 0,20 0,30 53,00 L0,00 2,00 6,00 20,00 &00 0,30 o,20 0,20 0,30 MinyakNabati Tepung Ikan Bungkil Kedelai Bungkil Kelapa CaCO3

Tepung Kulit Kerang Premix

Methionine

TOTAL 100,00

Kandungan Nutrisi

Energi Metabolisme fttat/tg)

hin Kasar S€rat Kasar LesnkKasar L;nirE Meftkxdrp Ca P 2988,20 2'1,18 4,48 7,64 13s

0,m

0,77 0,39 2870,50 19,72 4,72 623

72s

0 6 8 0,76 0,38

*Bahan pakan dianalisis di l-aboratorium ilrrru makanan temak Fakultas Petemakan Universitas Diponegoro

pada bobot relatif dan panjang usus halus ayam pedaging, baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian usus. Hasil yang sama iuga ditunjukkan oleh Houshrnand et al. (2012) yang memhikan asam organik, prebiotik, dan probiotik pada ayam pedaging yang diberi pakan dengan level protein rendah dan tinggi. Berbeda hahnya dengan Abdel-Fattah e t al. Q0A8) yang melaporkan bahwa pemberian acidifuba* berupa asam laktatmaupun asam sitratmampu meningkatkan bobot relatif dan panjang usus halus pada ayam pedaging.

Bobot usus halus broiler pada pada pemberian acidifiu menunjukkan hasil yang normd, tidak berada dibawah standar. Menurut Inclraroen et al. Q070) bobot relatif usus (g/7009 bobot badan) yaitu duodenurn 0,31, jejenum O52, dan ileum 0,42. Kandungan nutrisi pada penelitian ini meskipunberbeda terutama pada perliakuan step doutn, dengan adanya unsur *idifu dapat merringkatkan penggunaan nutrien terutama protein untuk pertumbuhan organ pencernaan sehingga menghasilkan 92

bobot usus yang sama. Bobot usus yang normal menunjukkan kondisi broiler yang digunakan sehat. Bobot usus halus menunjukkan adanya respon positif broiler yang diberi acidifur h,arera nilainya tidak berbeda dengan kontrol artinya asam sitrat tidak mengganggu perkembangan usus halus broiler. Disisi lain pengaruh positif iuga terlihat dengan tidak adanya pengaruh penururum protein pakan.

Pemberian air jeruk nipis sebagai acidifu berpengaruh nyata (P<Q05) terhadap usus halus, khususnya tingg vili duodenum. Pemberian asam sitrat sintetis maupun alami @.,B,PLdart P5) memiliki tinggi vili duodenum nyata lebih tinggi (P<OOS; dengan pakan kontrol (P0) namun tidak berbeda dengan pakan step dwtt tanpa acidifur (Pl). Penurunan kadar protein pakan (P0 vs Pl) juga tidak menuniukkan adanya perbedaan pada kondisi usus. Perbedaan tinggl vili menunjukkan bahwa asam sitrat dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan usus halus yang terjadi pada perlakuan. Tinggi vili

I

I

I I

I

I

I

T

I

I

I I

T

I

I

I

I

T I

(8)

nya lgna mal lGn nYd, gan sitif ruh

W

ilus, rian dan

rcta

kan gan IUn dak disi kan rusi tsus rili Iamilalu dkk.

Tabel 2. Rataan bobot usus, panjang usus, dan tingg villi usus halus

Parameter

Bobot usus (g/ ll}gbobot badan ) Duodenum 0,78 Jejenum Ileum Usus halus Panjang usus (cm) Duodenum Jejenum Ileum 7,33 1,W 3,19 26,25 67,00 63,00 4,77 7,23 1.,02 3,02 27,25 67,75 66,40 151,00 ].38.Pz* 70F,74 75,6 0,67 7,22 0,98 2,96 27,75 66,25 65,50 1s9J0 7 3Ay 11937 77,W 0,83 'J,.,32 0,97 3,12 29,25 &,75 6'1,,75 155,75 147,67^ 87,U 8730 0,79 '1,,41 '1,04 3,23 28,00 69 65,75 'J.62,75 152,55^ 100,60 75,50 0,66 'l,.,32 1,,06 3,04 29,25 76,00 76,75 18L,00 172,9U 105,91 89,25 Usus halus 156,25 Tirggr Villi (pm) Duodenum 93,79b Jejenum 730,29 Ileum 6640

dSuperskrip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyat" p.O"OS.

bagian jejenum dan ileum tidak menunjukkan adanya perbedaan akibat pengaruh perlakuan. Flasil penelitian Houshmand et al (2072) menunjukkan hasil yang sama yaitu pemberian a1T

9rga,n* hanya berpengaruh pada tirgg rrilli duodenum sementara bagian- lain tidak dipengaruhi. Duodenum merupakan bagian usus halus dengan pH asam antara 4 sampai 5, dengan penambahan asam organik dapat menjaga agar pH tetap daiam kondisi normal meskipun suhu lingkungan kandang tingg, Thingga vili usus berkembang dengan Uait<. Berbeda halnya dengan bagian jejenum (pH 5-6) dan ileum @n 6-4 pada dasarnya merupakan bagian ulus yang secara alami memilifu pH netrat, sehingga walaupun diberi penambahan asam sitrat tidak mempengaruhi perubahan pH yang pada akhimya berdampak pada pertumbuhan villi.

Perlakuan dengan penggunaan as€un sitrat menunjukkan ti.Sgr villi usus halus yang lebih baik daripada kontrol hal ini disebabkan :<am sitrat mampu menciptakan kondisi vang ideal ultuk perkembangan bakteri yang bagi saluran pencemaan, dan _1rampal melekan pertumbuhan bakteri patogen. Kondisi ini berimbas pada perbaikan kekebalan mukosa (gut-associated lymphaid tissue/ GAIII). Koloni bakteri patogen yang menurun sangat mmrpengaruhi tinggl vili usus halus, demikian iuga sebaliknya, jika bakteri patogen meningkat 13F "kT at pertumbuhan ti"gg, villi usus halus. Menurut Paalet al. @}nfaktor

seperti bakteri patogen, dan stress memiliki efek negatif terhadap mikroflora usus ataupun epitel usus, yang mmgakibatkan perrneaUitita" sel sebagai ketahanan tubuh alami mengalami perubahan sehingga memudahkan senyawa berbahaya dan bakteri patogen m"rr"*b,r" sel usus halus, yang akan mengganggu metabolisme, pencemaan dan penyerupan nutrien. Kondisi tersebut dapat menyebabkan p-eladangan kronis pada mukosa uius, yang akhimya menyebabkan tinggr vili, pencemaan dan penyerapan terganggu.

. - Perlakuan dengan pakan kontrol tanpa acidifur menunjukkan tinggi vili usus halis terendah. Kondisi lingkungan pada saat penelitian yang kurang mendukung karena suhu tingg (menyebabkan ternak mengalami stres pa1as, sehingga berdampak pada terhambahya perkembangan saluran pencenuran secara khusus. Perkembangan vili pada p0 juga berhubungan dengan perkembangan bakteri patoger; kolonisasi bakteri patogen cenderung l"!ft tinggl Beberapa peneliti melaporkai bahwa terganggunya pertumbuhan vili pada usgs ayam yang mengalami terpaan suhu panas terkait dengan perkembangan mikrobu dutum saluran usus (Lan et al., 20M dan Sandikci ef a\.,2004).

Suhu lingkungan panas memicu

peningkatan hormon glukokortikoid yang berhubungan dengan sekresi senya\^ra mucin pada mukosa permukaan usus. peningkatan kadar hormon glukokortikoid cend-erung

(9)

fiTP Vol. 3 No. 2, lanuari 2014

Gambal 1. Histopatologi usus ayam Pedaging yang diberi air jeruk nipis dalam pakan step down

memrtmkan geW ell (Sandikci et aI-, M) setringga Produlgi senyawa mucin b€rkunng. Pertumbuhan bakteri nonPatogert erat hubungannya berkurangannya sekresi sertyarrra mucin yang berperan sebagai sumber nutrierr Apabila terjadi Penurunan senyawa mucin dapat mempengaruhi laju pertumbuhan bakteri nonpatogen, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri patogen misalnya jents nliform. Populasi bakteri patogen seperti coliform yang tinggl menjadi penyebab adanya deplesi perkembangan saluran Pencemaan sehingga menyebakan berkurangnya laju pertumbuhan tittgg villi usus. Menurut Um et al. (2003) tekanan bakteri patogen pada saluran pencerrraan dapat mengubah morfologi usus seperti terhambahrya pertumbuhan tinggi villi dan kedalaman kripta.

Apabila dibandingkan secara utnum antara duodenum, jejenum maupun ileum dapat diketahui bahwa tingg villi pada duodenum cenderung lebih tinggi dari pada bagian lainnya, kecuali pada perlakuan pakan kontrol (P0) tingtr villi pada duodenum lebih rendatu dari pada bagian lainnya kemungkinan mengalami infeksi pada bagian duodenum yang diperjelas oleh gambar histopatologi (Gambar 1) . Keadaan kerrungkinan terjadi infeksi didukung oleh kondisi bakteri patogen yang tinggL karena 94

gambar pada Gambar 1. menunjukk4n adanya erosi. MenurutGarthner danHiat (1997) villiusus adalah bagian pernnnen dengan bentuk seperti jari kelingking yang menyerupai projections dimana bagian tertinggr adalah duodenum kemudian jejenum dan terakhir ileum.

KESIMPULAN

Penambahan air jeruk nipis dalam pakan pada sistem pemberian pakan single step-ilou:n dapat meningkatkan ti"gg villi duodenum dan mengindikasikan adanya manfaat penggunaan air jeruk nipis pada ayam pedagtng yang diberikan pakan dengan kadar protein lebih rendah pada fase pertumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Fatialr-S. A.,M.FL El-Sanhoury,N' M. El-Mednayand

F. Abdel-Az-eem. 2008. Thyroid activity, some blood

constituerrts, organs morpholory and performance of

broiler chicks fed zupplemental organic acids. Int' |. Poulr Sci.7:27*c)o.

Atapattu, N. S. B. M. and C. J. Nelligaswatta. 2005. Effect of citric acid on the performance and utilization of

and crude protein in broiler drickens fed rice by products based diets. trt. ]. Poult. Sci., 4: 9u9q3.

(10)

nya sus €rti ons uln kan dan aan an8 :bih 'and lood ce of GL J.

tu

n o f kens r 4 ' lamilah, dkk.

Awad, W. A., K. Ghareeb, S. Nitclu S. Pasteiner, S. A. Raheem, and J. Bohm. 2008. Efect of dietary inclusion of probiotic, prebiotic and symbiotic on intestinal glucose absorb'tion of broiler chickens. Lrt. J. Poult. %..,7:688491,.

Awa4 W. A., K. GhareebS. A. Raheem, andJ.Bohm..2009. Effects of dietary inclusion of probiotic and synbiotic on growth perforrnance/ organ weights, and intestinal histomorphology of broiler chickens. Poult. Sci., 88: 49-55.

Dehghani, N. and R. Jahanian. 2012. Irrteractive impacts of dietary organic acids and Crude protein levels on performance and gut Morphology of broiler chick. Book of abstrak, World's Poultry Science journal. Brazil ( 5 - 9 August 201.2).

Garhrcr, L. P. and I. L. Hiat. 7997. Color Textbook of Histology. W. B. Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania, USA.

i{oushmand, M., K. Azhar, L Zulkifli, M. H. Bejo and A. Kamyab.2012. Effects of non-antibiotic feed additives on performance, immunity and intestinal morphology of broilers fed different levels of protein. Afr. I. Anirr. Sci.,42(1):22-32.

Incharoen, T., K. Yamauchi, T. Erikawa and H. Gotoh. 2010. Histology of intestinal villi and epithelial cells in chickens fed low-crude protein or low<rude fat diets. Ital.I. Anim. fti., 9(e82): 429434.

Incharoery T. 2m3, Histologrcal adaptations of the gashointestinal tract of broilers fed diets containing insoluble fiber from rice hull meal. Am. T. Anim. Vet. fti.,8(2): 79{8.

Lan, P. T. G., M. Sakamoto and Y. Benno. 2004. Effect of two probiotic Inctobacillus shains on jejunal and fecal microbiota of broiler chicken under acute heat stress condition as revealed by molecular analysis of 16s rRNA genes. Microbiol. Immunol., rE: 917-829. Miles, R. D., G. D. Butcher, P. R. Henry, and R. C. Littel.

2005. Effect of antibiotic growth promoters on broiler performance intestinal growth parameters, and quantitative morphology. Poult. Sci., 85: 476485. Paul, S. K., G. Halder, M. K. Mondal and G. Samanta. 2007.

Effect oforganic acid salton the performance and gut health of broiler chicken. J. Poult. Sci.,44:389-395. Sardikcl, M., U. Erery A. G. Onol and S. Kum.2004. The

effect of heat stress and the tse of Sacduromyces cereoisiae or (and) bacitracin zinc against heat sfress on the intestinal mucosa in quails. Revue M6d.V6t..155: 552-556.

Unr,2., Y. Noy and D, Sklan 1999. Posthatch development of small intestinal function in the poull InL J. Poult. Sci.,78: 21'1n'r.

(11)

r s s N 2 0 8 6 - 6 2 1 6

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa hasil kuat tekan setelah penataan lebih besar dibandingkan nilai kuat tekan geopolimer dari cenosphere yang berukuran seragam,

EPA merupakan asam lemak dominan pada PUFA minyak sardin setelah dimurnikan, dengan kadar 12,20% sedangkan jenis asam lemak pada PUFA minyak cucut yang

Dalam melakukan kegiatan investasi reksa dana syariah dapat melakukan apa saja sepanjang tidak bertentangan dengan syariah, diantaranya investasi tidak halal yang

Merujuk dari apa yang disampaikan oleh Grindle sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Metode analisis yang digunakan adalah analisis profit, analisis upah minimum provinsi (UMP), analisis break event point ( BEP ), serta simulasi. Hasil penelitian

Sebuah perusahaan yang menggunakan jasa pengelolaan akuntansi dan pembayaran pajak sudah lama menjadi klien di kantor anda, pada suatu saat derektor perusahaan

Hasil analisis dibandingkan dengan teori yang mendukung, diantaranya adalah Bygrave (1994 : 5) dalam Alma (2011 : 57) yang mengemukakan mengenai konsep 10 D dan Sukhemi dan