• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAC THE RELATIONS HOME SANITATION WITH INCIDENCE OF TUBERCULOSIS (TB) IN THE DISTRICK OF KUTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAC THE RELATIONS HOME SANITATION WITH INCIDENCE OF TUBERCULOSIS (TB) IN THE DISTRICK OF KUTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAC

THE RELATIONS HOME SANITATION WITH INCIDENCE OF TUBERCULOSIS (TB)

IN THE DISTRICK OF KUTA

One of the endemic infectious diseases occured in the community is tuberculosis (TB). The World Health Organization (WHO) estimated about one third of the world's population has been infected by the bacteria mycobacterium tuberculosis. Badung regency as one of the districts in the province of Bali also having cases of tuberculosis. From the report Badung Health Agency in 2015 was recorded 275 TB patients. From 6 districts in Badung district, subdistrict of Kuta occupy the highest number of cases recorded 100 patients. Tuberculosis is closely related to homes sanitation that do not meet health requirements. The purpose of this study was to determine the relationship of house sanitation with disease incidence of tuberculosis in the district of Kuta.

Based on the type of research is observational analytic, design research is a case control studies linking ie risk factors. (home sanitation) with TB disease events, by comparing the case group and the control group. The population in this study are patients with TB BTA (+) were treated working area Puskesmas Kuta I and Puskesmas Kuta II sanitation as well as his home. The number of samples in this study was 60 consisting of the case group and the control group. How sampling is the total population of TB patients in the last 3 months of 2015 as well as home sanitation. Data collected from interviews, observations and measurements and then analyzed using chi square and followed by multiple logistic regression test.

From the statistic test bivariate home sanitation with tuberculosis disease incidence 6 variables showed that: (1) lighting p = 0,00 (p< 0,05) OR = 21, (2) humidity p = 0,00 (p< 0,05) OR = 21,36 , (3) ventilation p = 0,00 (p< 0,05) OR = 11, (4) the walls of the house p = 0,00 (p< 0,05) OR = 8,64, (5) density residential home p = 0,00 (p<0,05) OR = 16,43 and (6) house floor p = 0,22 (p>0,05) OR = 2,143.

To determine the relationship of all independent variables simultaneously multivariate analysis with multiple logistic regression test. Based on the results obtained that there are three independent variables significantly related (p<0,05) with the dependent variable is the humidity (OR = 19,158, 95% CI 3,171 –115,751), ventilation (OR = 6,408, 95% CI = 1,199 to 34,236), residential density (OR = 13,342, 95% CI = 2,261 – 78,733). Probability of people who occupy the house with sanitation (Humidity, Ventilation and Residential density) in the district of Kuta to contract tuberculosis (TB) is 97,08%.

Based on these results, we can conclude that from the test bivariate (6 variables) are: lighting, humidity, ventilation, walls of houses, residential density and house floor associated with the incidence of tuberculosis in the district of Kuta. While the advice may be given to: (1). people who live in the district of

(2)

Kuta in order to build or occupy a dwelling house to take into account the standard of sanitation and healthy home. (2). Government / agencies in order to provide guidance to the public in order to build houses of spatial attention and care homes that meet health requirements so that people who lived in the house to feel safe, comfortable, and avoid the disease especially those stemming from poor sanitation home.

(3)

ABSTRAK

HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB)

DI KECAMATAN KUTA

Salah satu penyakit menular yang masih endemis terjadi di masyarakat adalah penyalit tuberkulosis (TB). Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh kuman mycobacterium tuberkulosis. Kabupaten Badung sebagai salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Bali juga terdapat kasus tuberkulosis. Dari Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung untuk tahun 2015 tercatat 275 orang penderita (TB). Dari 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Badung Kecamatan Kuta menempati jumlah kasus tertinggi yaitu tercatat 100 penderita. Penyakit tuberkulosis ini erat hubungannya dengan sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis di Kecamatan Kuta.

Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Rancang bangun penelitian ini adalah penelitian case control yaitu penelitian yang menghubungkan faktor risiko (sanitasi rumah) dengan kejadian penyakit TB, dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB BTA (+) yang diobati di wilayah kerja Puskesmas Kuta I dan Puskesmas Kuta II beserta sanitasi rumahnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 yang terdiri dari kelompok kasus dan kelompok kontrol. Cara pengambilan sampel adalah total populasi penderita TB pada 3 bulan terakhir tahun 2015 beserta sanitasi rumahnya. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan pengukuran kemudian dianalisis dengan menggunakan Chi Square dan dilanjutkan dengan uji Regresi Logistik Ganda.

Dari hasil uji statistik bivariat sanitasi rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis 6 variabel menunjukkan bahwa : pencahayaan nilai p = 0,00 (p<0,05) OR = 21, (2) kelembaban nilai p = 0,00 (p<0,05) OR = 21,36 , (3) ventilasi nilai p = 0,00 (p<0,05) OR = 11, (4) dinding rumah nilai p = 0,00 (p<0,05) OR = 8,64 , (5) kepadatan hunian nilai p = 0,00 (p<0,05) OR = 16,43, (6) lantai rumah nilai p = 0,22 (p>0,05) OR = 2,143.

Untuk mengetahui hubungan semua variable bebas secara bersamaan dilakukan analisis multivariate dengan uji regresi logistik berganda. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa terdapat 3 variabel bebas yang berhubungan secara bermakna (p<0,05) dengan variable terikat yaitu kelembaban (OR = 19,158, 95% CI 3,171 – 115,751), Ventilasi (OR = 6,408,95% CI = 1,199 – 34,236), kepadatan hunian (OR = 13,342 95% CI = 2,261 – 78,733). Probabilitas orang yang menempati rumah dengan sanitasi (kelembaban, ventilasi dan kepadatan hunian) di kecamatan Kuta untuk terkena tuberkulosisi (TB) adalah 97,08%.

(4)

bivariat (6 variabel) yaitu : pencahayaan, kelembaban, ventilasi, dinding rumah, kepadatan hunian dan lantai rumah berhubungan dengan kejadian penyakit tuberkulosisi di Kecamatan Kuta. Sedangkan saran yang dapat diberikan kepada : (1). Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kuta agar dalam membangun atau menempati rumah tinggal memperhatikan factor sanitasi dan standar rumah sehat. (2). Pemerintah/SKPD terkait agar memberikan pembinaan kepada warga/masyarakat supaya dalam membangun rumah memperhatikan tata ruang serta memperhatikan rumah yang memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat yang menempati rumah tersebut merasa aman, nyaman dan terhindar dari penyakit khususnya yang bersumber dari sanitasi rumah yang buruk.

(3). Kepada Non Government Organization (NGO)/LSM terkait supaya dapat menjadi pendamping/memberi masukan dalam melaksanakan pembangunan/penataan perumahan khususnya masalah lingkungan dan rumah yang memenuhi standar kesehatan.

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya, tesis yang berjudul “Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis (TB) di Kecamatan Kuta” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Udayana.

Pada Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD, selaku Rektor Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan.

4. Bapak Prof. Dr. dr. Nyoman Adiputra, M.O.H, selaku Dosen pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan , dan arahannya kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Dr. Drs. I.B.G. Pujaastawa, M.A selaku Dosen Pembimbing II, atas motivasi serta bimbingan dan arahannya kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

(6)

6. Bapak Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS selaku penguji tesis yang telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.

7. Bapak dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, Dr PH, selaku pembahas tesis yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud dengan baik.

8. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung atas ijin yang diberikan untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Udayana.

9. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar beserta stafnya yang telah membantu dalam pengumpulan data. 10. Camat Kuta beserta staf yang telah memberikan ijin serta membantu dalam

pengumpulan data penelitian.

11. Kepala Puskesmas Kuta I dan Puskesmas Kuta II yang telah memberikan ijin, beserta staf yang secara langsung turun bersama peneliti ke lapangan dalam melalukan observasi serta pengukuran untuk pengumpulan data.

12. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Program Studi Magister Ilmu Lingkungan yang telah membantu kelancaran penyusunan tesis ini.

13. Orang tua Ayah dan ibu serta kakak yang telah memberikan dorongan untuk melanjutkan pada Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan ini.

14. Istri tercinta Ni Luh Putu Suastini, S.Ag, serta anak – anak Gede Gangga Gauthama dan Made Krisna Bhuana Wimala tersayang, yang telah memberikan semangat, dorongan dan motifasi untuk menyelesaikan tesis ini.

(7)

15. Rekan-rekan angkatan tahun 2014 Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, serta berbagai pihak yang telah membantu penelitian serta penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.

Denpasar, Juli 2016

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Penderita TB di Masing-masing Puskesmas ... 5

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 37

Tabel 5.1 Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta I ... 41

Tabel 5.2 Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta II ... 42

Tabel 5.3 Data Curah hujan, Suhu, dan kelembaban di Kecamatan Kuta ... 43

Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kuta ... 44

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Di Kecamatan Kuta ... 44

Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 45

Tabel 5.7 Hasil Pengukuran Sanitasi Rumah di Kecamatan Kuta ... 45

Tabel 5.8 Hubungan Pencahayaan dengan Tingkat Kejadian TB ... 47

Tabel 5.9 Hubungan Kelembaban dengan Tingkat kejadian TB ... 47

Tabel 5.10 Hubungan Suhu dengan Tingkat Kejadian TB ... 48

Tabel 5.11 Hubungan Ventilasi dengan Tingkat Kejadian TB ... 49

Tabel 5.12 Hubungan Dinding Rumah dengan Tingkat Kejadian TB ... 49

Tabel 5.13 Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian TB ... 50

Tabel 5.14 Hubungan Lantai Rumah dengan Tingkat Kejadian TB ... 51

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan ………. 20

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ………. 31

4.1 Rancangan Penelitian ……… 32

4.2 Hubungan Variabel Penelitian ... 36

5.1 Peta Kecamatan Kuta ……… 42

(10)

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome ARTI : Annual Risk of Tuberkulosis Infection BCG : Bacillus Calmetteet Guerin

BMKG : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BTA : BakteriTahanAsam

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia dkk : dan kawan - kawan

DOTS : Directly Observed Treatment Short – Course HIV : Human Immuno Deficiency Virus

ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut

IUATLD : International Union Against TB and Lung Diseases Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

KK : Kepala Keluarga m2 : meter persegi

m3 : meter kubik

MDR : Multi Drug Resistence

MOTT : Mycobacterium Other Than Tuberculosis OAT : Obat Anti Tuberkulosis

OR : Odd Ratio

PHR : Pajak Hotel Restorant TB : Tuberculosis

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat WHO : World Hearth Organization (+) : Positif (-) : Negatif % : Persen < : Lebih kecil > : Lebih besar = : Sama dengan

(11)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar Observasi

Lampiran 2. Lembar Observasi Penelitian Lampiran 3. Hasi Uji Statistik

Referensi

Dokumen terkait

Adapun dalilnya adalah firman Allah: “… Jika seseorang mati baik laki- laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang

Berdasarkan fenomena yang ada, maka penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh variabel financial attitude, financial knowledge, income terhadap financial behavior

untuk orang-orang Indonesia, golongan Timur Asing atau bagian- bagian dari golongan-golongan itu, yang merupakan dua golongan dari penduduk, sepanjang kebutuhan masyarakat

Penelitian terdahulu (novia faadhilah, 2018b) secara parsial untuk beauty vlogger sebagai kelompok referensi tidak memiliki pengaruh positif terhadap keputusan

Memaknai dari makna PAR di atas, tentu didapatkan simpulannya bahwa mahasiswa (peneliti) bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan

2. Persyaratan teknis yang dipakai dalam perencanaan ini yaitu: a) pipa transmisi diasumsikan menggunakan pipa diameter 4 inchi untuk mencegah terjadinya peningkatan

Dewa Dalem di Bali khususnya di desa Songan raja Masula-Masuli, karena raja Masula-Masuli adalah sang raja yang terlahir kembar pada saat itu. Dan seterusnya

Buku petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana TB anak (National guideline on the management of tuberculosis in children).. Ministry of Health of the Republic of