33 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
Pengaruh Supervisi Kelas dan Profesionalisme Guru Terhadap Kualitas Pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)
Influence of Class Supervision and Teacher Professionalism on Quality of Education At State Vocational High School (SMKN)
Suyitno, Zainul Ibad
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh supervisi kelas terhadap kualitas pendidikan dan pengaruh profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan serta pengaruh supervisi kelas dan profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan di SMKN 1 Pungging. Populasi dalam peneritian ini adalah guru SMKN 1 Pungging sejumlah 42 orang yang seluruhnya dijadikan subyek dalam penelitian ini. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data terwujud data yang akan dikumpulkan. maka dalarn peneiitian ini digunakan dua teknik utama pengumpulan data, yaitu menggunakan instrument angket dan metode dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka ketiga hipotesis penelitian sudah teruji kebenarannya. Adapun kesimpulan yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1) Nilai Fhitung yang dihasilkan sebesar 15,375 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5% (sig < 5%) artinya H0 ditolak dan H1 diterima, berarti persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah cocok untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas (X1) dan profesionalisme guru (X2) terhadap kualitas pendidikan (Y). 2) Nilai thitung yang diperoleh adalah 3,381 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kelas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan sehingga hipotesis yang menyatakan “Diduga ada pengaruh supervisi kelas terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya. 3) Nilai thitung yang diperoleh adalah 2,568 dengan tingkat signifikan sebesar 0,014 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan sehingga hipotesis yang menyatakan “Diduga ada pengaruh profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya.
34 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
PENDAHULUAN
Fungsi utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah rnenciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat mengajar dan siswa dapat belajar dengan baik. Dalam melakasanakaan fungsi tersebut, kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda yaitu melaksanakan administrasi sekolah sehingga tercipta situasi belajar
mengajar yang baik dan
melaksanakan supervisi sehingga guru-guru bertambah semangat melaksanakan tugasnya dalam rangka membimbing pertumbuhan
jiwa siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. Agar fungsi ini dapat dilaksanakan dengan baik. Maka kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya sebagai supervisi dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya sebagai supervisor, sebagai seorang supervisor kepala sekolah dituntut mampu mengaplikasikarn fungsi--fungsi serta teknik-teknik tersebut kedalam pengelolaan sekolah yang dipimpinnya.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of classroom supervision on the quality of education and the influence of teacher professionalism on the quality of education and the influence of class supervision and professionalism of teachers on the quality of education in SMKN 1 Pungging. Population in this pengitita is teacher of SMKN 1 Pungging a number of 42 people who all made subject in this research. In connection with the understanding of data collection techniques materialized data to be collected. Then in this research is used two main technique of data collecting, that is using questionnaire instrument and method of documentation. Based on the results of multiple linear regression analysis, then the three research hypotheses have been tested the truth. The resulting conclusions are as follows: 1) The resulting Fcount value of 15.375 with a significant level of 0.000 less than 5% (sig <5%) means H0 is rejected and H1 is accepted, meaning the multiple linear regression equation generated is suitable for the influence Class supervision (X1) and teacher professionalism (X2) on the quality of education (Y). 2) The value of tcount obtained is 3.381 with a significant level of 0.002 less than 5% thus it can be concluded that the classroom supervision variable partially significant effect on the quality of education so that the hypothesis stating "Suspected there influence class supervision on the quality of education" is tested truth. 3) The value of tcount obtained is 2.568 with a significant level of 0.014 less than 5% thus it can be concluded that teacher professionalism variables partially significant effect on the quality of education so that the hypothesis stating "Allegedly there is influence of teacher professionalism on the quality of education" tested the truth.
35 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto (1948: 19) fungsi utama kepala sekolah sebagi pemimpin pendidikan adalah menciptakan situasi belajar mengajar sebagai guru-guru dapat mengajar dan siswa-siswa dapat belajar dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda yaitu melaksanakan adminitrasi sekolah sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi guru-guru bertambah semangat melaksanakan tugasnya
dalam rangka membagi
pertumbuhan siswanya.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dapat dilakukan pengelolaan pelayanan secara baik dan benar. Pelaksanaan sistem pembelajaran yang ada di sekolah hendaknya dilaksanakan secara maksimal, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan Judul : pengaruh supervisi kelas dan profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan di SMKN 1 Pungging.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pengaruh supervisi kelas terhadap kualitas pendidikan di SMKN 1 Pungging, 2) Pengaruh profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan di SMKN 1 Pungging, 3) Pengaruh supervisi kelas dan profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan di SMKN 1 Pungging.
KAJIAN TEORI
Menurut Ross(1980;18),
supervisi adalah pelayanan kepada
guru-guru yang bertujuan
menghasilkan pembelajaran dan kurikulum. Supervisi pendidikan menaruh perhatian utama pada
upaya-upaya peningkatan
profesionalitas guru sehingga
memiliki kemampuan:
Merencanakan kegiatan
pembelajaran, Melaksanakan pembelajaran, Menilai proses dan hasil pembelajaran, Memberikan umpan balik, Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan, Menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan,
Mengembangkan dan
memanfaatkan alat bantu
pembelajaran, Memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran yang tersedia, Mengembangkan interaksi
pembelajaran, Melakukan
penelitian praktis.
Istilah profesionalisme berasal dari profession, Dalam kamus inggris Indonesia ” Profession berarti pekerjaan” Arifin (1995;105) dalam buku kapita selekta Pendidikan mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata Occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus.
E.Mulyasa (2008; 75),
Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru mencakup 4 aspek yaitu: Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian,
kompetensi Profesional,
36 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
Edward Deming, sebagai salah
seorang “Bapak Mutu”,
memberikan pengertian
mutu/kualitas sebagai “sebuah derajat variasi yang terduga standar yang digunakan dan memiliki kebergantungan pada biaya yang rendah”( Jerome: 2005). Selain Deming, Joseph M.Juran yang juga dianggap sebagai “Bapak Mutu” juga mengemukakan prinsip-prinsip pokok dasar tentang mutu sebagai tujuan utama, yaitu: (1) meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir, (2) perbaikan mutu merupakan proses berkesinambungan, (3) mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator, (4) pelatihan massal merupa- kan persyaratan mutu, dan (5) setiap orang di sekolah mesti mendapatkan pelatihan (Edward Sallis:2006).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik. Sedangkan metode deskriptif bertujuan untuk
menerangkan dan
mengungkapkan secara sistematis antara dua variabel atau lebih, sekaligus menguji satu atau beberapa hipotesis yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan untuk memprediksi dan
keeratan hubungan antara variabel yang diteliti dan dapat juga diukur sekaligus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan metode regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Persamaan regresi linier berganda
Variabel Koefisien Regresi Konstanta 1,563 Supervisi kelas (X1) 0,340 Profesionalisme guru (X2) 0,276 Sumber : Lampiran 5
Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah:
Y = 1,563 + 0,340 X1 + 0,276 X2
Kesimpulannya adalah :
b0 = konstanta merupakan kualitas
pendidikan (Y) dalam hal ini
menjelaskan besarnya
kualitas pendidikan adalah 1,563 jika variabel supervisi kelas dan profesionalisme guru adalah nol atau konstan. b1 = koefisien regresi untuk
supervisi kelas (X1) adalah
0,340 dalam hal ini apabila supervisi kelas naik satu satuan maka terjadi kenaikan kualitas pendidikan sebesar 0,340 satuan dengan asumsi variabel profesionalisme guru adalah konstan.
37 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
b2 = koefisien regresi untuk
profesionalisme guru (X2)
adalah 0,276 dalam hal ini apabila profesionalisme guru naik satu satuan maka terjadi kenaikan kualitas pendidikan sebesar 0,276 satuan dengan asumsi variabel supervisi kelas adalah konstan.
Uji F, Pengaruh supervisi kelas dan supervisi kepala sekolah secara simultan terhadap kualitas pendidikan dapat diketahui dengan melihat uji F. Adapun hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji F Variabel Fhitun g Sig. R2 Supervisi kelas (X1) 15,3 75 0,00 0 0,44 1 Profesionali sme guru (X2) Sumber : Lampiran 5
Hasil uji F menunjukkan nilai
Fhitung yang dihasilkan sebesar
15,375 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5% (sig < 5%) artinya H0 ditolak dan H1
diterima, berarti persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah cocok untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas (X1) dan
profesionalisme guru (X2) terhadap
kualitas pendidikan (Y). Besarnya pengaruh supervisi kelas (X1) dan
profesionalisme guru (X2) terhadap
kualitas pendidikan (Y) dilihat dari
koefisien determinasi (R2) yang
dihasilkan sebesar 44,1%
sedangkan sisanya 55,9%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji F dan nilai koefisien determinasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ”Diduga supervisi kelas dan profesionalisme guru berpengaruh terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya.
Uji t, Pengaruh supervisi kelas (X1) dan profesionalisme guru (X2)
secara parsial terhadap kualitas pendidikan (Y) dapat dilihat dari uji t. Adapun hasil uji t adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Variabel thitung Sig.
Supervisi kelas (X1) 3,381 0,002
Profesionalisme guru (X2)
2,568 0,014
Sumber : Lampiran 5
Untuk variabel supervisi kelas (X1) nilai thitung yang diperoleh
adalah 3,381 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kelas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan sehingga hipotesis yang menyatakan “Diduga ada pengaruh supervisi kelas terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya.
38 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
Untuk variabel profesionalisme guru (X2) nilai thitung yang diperoleh
adalah 2,568 dengan tingkat signifikan sebesar 0,014 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan sehingga hipotesis yang menyatakan
“Diduga ada pengaruh
profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka ketiga hipotesis penelitian sudah teruji kebenarannya. Adapun kesimpulan yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Nilai Fhitung
yang dihasilkan sebesar 15,375 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5% (sig < 5%) artinya H0 ditolak dan H1 diterima,
berarti persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah cocok untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas (X1) dan
profesionalisme guru (X2) terhadap
kualitas pendidikan (Y), 2. Nilai thitung yang diperoleh adalah 3,381
dengan tingkat signifikan sebesar 0,002 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kelas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan
sehingga hipotesis yang
menyatakan “Diduga ada pengaruh supervisi kelas terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya, 3.
Nilai thitung yang diperoleh
adalah 2,568 dengan tingkat signifikan sebesar 0,014 kurang dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan sehingga hipotesis yang menyatakan
“Diduga ada pengaruh
profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan” teruji kebenarannya.
Kegiatan supervisi merupakan salah satu kegiatan yang memberi pertolongan pada guru supaya guru mengajar lebih baik. Supervisi jangan dianggap suatu kegiatan yang mencari kesalahan tetapi kegiatan menuju perbaikkan.
Upaya pemerintah memberikan tunjangan pada guru diharapkan
guru lebih meningkatkan
profesionalisme dan
kompetensinya, misalnya melalui workshop melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kegiatan supervisi yang efektif dengan didukung guru yang berkompeten akan melahirkan pendidikan yang bermutu.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad Djauzak. (1996). Penunjuk
Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, Jakrtaka:
Depdikbud.
Bedjom Sujianto. (2004).
Mensiasati Manajemen Berbasis Sekolah di Era Krisis yang Berkepanjangan. Jakarta : ICW.
Edward Sallis, (2006) Total
Quality in Education, Manajemen Mutu Pendidikan,
39 Volume 02, Nomor 06 Agustus 2014
Fahrussozi, Yogyakarta:
IRCiSOD.
Eti Rochaedi. dkk (2005). Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara.
Fandy Tjiptono. (1999).
Manajemen Jasa, Yogyakarta :
Andi Offset.
Ibtisam Abu Duhou. (2004).
School Based Management.
Logon.
Jerome S. Arcaro, (2005)
Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan, terj.
Yosal Iriantara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa dan Enco. (2004).
Manajemen Berbasis Sekolah,
Jakarta : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nanang Fatah. (2003). Konsep
Management Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah, Bandung :
Pustaka Bani Quraisy.
Nurkholis. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah, Teori dan Praktek, Jakarta : PT. Remaja
Rosdakarya.
Rumtini dan Jiyono. (1999).
Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep dan Kemungkinannya Strategi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan. Soebagio Atmodiworo, (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT. Ardadijaya. Suharsimi Arikunto. (2002).
Prosedur Penenelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
PT. Rineke Cipta Cet. Ke-12.
Syaifrudin. (2002). Manajemen
Mutu Terpadu dalam