11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani (stratos berartimiliter dan agyang berarti pemimpin), yang berarti generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 2. 2 Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communicationberasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Diantara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di Amerika Serikat yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi adalah Carl I. Hovland. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
12
mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals).
Untuk memahami pengertian komunikasi, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell(1990) dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Laswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
Komunikator (communicator, source, sender)
Pesan (message)
Media (channel)
Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)
Efek (effect. Impact, influence)
Jadi, berdasarkan paradigm Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Unsur lain yang ditambahkan adalah feedback atau umpan balik, gangguan komunikasi dan situasi komunikasi.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari hati.
13
Untuk memperoleh kejelasan, ada baiknya mengkaji model proses komunikasi yang ditakmpilkan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management berdasarkan paradigm Harold Laswell, sebagai berikut:
Gambar 4.Model Proses Komunikasi
Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
Komunikator, menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
Pengiriman (encoding), penyandian yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambing.
Pesan, merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
Media, alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
Penerimaan (decoding), pengawasandian yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
KOMUNIKATOR PENGIRIMAN PESAN/MEDIA PENERIMAAN KOMUNIKAN
GANGGUAN
14
Komunikan, yang menerima pesan dari komunikator dan menejermahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
Respon, rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan.
Umpan Balik (feedback), yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
Gangguan (Noise), gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikan sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya mengwasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khalayak sasaran.
Tujuan komunikasi yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy (1994: 113) dalam bukunya “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi”, yaitu mengubah sikap, mengubah pendapat/ pandangan, mengubah perilaku dan mengubah masyarakat.
Sementara itu ada tiga dampak atau efek yang ditimbulkan dari komunikasi, yaitu:
a. Dampak kognitif, dampak yang mengakibatkan perubahan pada aspek pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan.
b. Dampak afektif, dampak yang menimbulkan perasaan tertentu pada komunikan.
15 2.3 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain.
Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan secara jelas arti pentingnya pemasaran dikemukakan oleh William J. Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi di atas dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/ penjualan produk tersebut.Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.
2.4 Komunikasi Pemasaran
16
komunikasi.Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2002: 4).
Bentuk komunikasi pemasaran adalah berupa promotional mix.Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variable-variabel periklanan, personal selling, dan alat-alat promosi lainnya, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Basu S, 1999: 349).
Menurut J. Stanton dalam bukunya Basu S (1999: 350) promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variable periklanan, personal selling, alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Pelaksanaan kegiatan komunikasi khususnya komunikasi pemasaran diperlukan adanya strategi-strategi agar komunikasi menjadi lebih tepat sasaran.Berhasil atau tidaknya komunikasi secara tepat lebih ditentukan pada bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Apabila ingin mengetahui definisi tentang kounikasi pemasaran, harus dipahami terlebih dahulu tentang strategi komunikasi.Menurut Onong Effendy strategi komunikasi merupakan paduan antara perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi. Strategi komunikasi ini harus mengetahui tentang operasi yang akan dilakukan dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda-beda, berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
17
(personal selling), dan pemasaran langsung. Batasan dari masing-masing bentuk komunikasi pemasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Periklanan(advertising), semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Promosi penjualan (sales promotion), berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Promosi penjualan, seperti juga periklanan mempunyai banyak varian seperti hadiah, kupon/ voucher, diskon, dan lain-lain. Akan tetapi promosi penjualan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Komunikasi, menarik konsumennya karena memberikan informasi yang menggiring orang terhadap satu produk.
b. Insentif, promosi penjualan memberikan sebuah insentif, yang menjadi rangsangan bagi pemirsanya. Ia selalu memiliki sesuatu yang memberikan nialai tertentu pada konsumen.
c. Mengundang, penawaran pada promosi penjualan bersifat segera. Konsumen diharapkan sesegera mungkin bertindak.
3. Hubungan Mayarakat (Humas) atau Publisitas, usaha kehumasan membantu mempertahankan dan meningkatkan citra produk atau perusahaan.
4. Penjualan Personal (Personal Selling), dengan berbagai pengetahuan dan sarannya, penjualan personal dapat membangun preferensi, keyakinan dan mendorong untuk bertindak (membeli). Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), pemasaran langsung memungkinkan perusahaan berkomunikasi langsung ke konsumennya bisa lewat telepon, radio, online lewat internet, atau surat/ brosur.
19 Tabel 2.1
Platfom Komunikasi Pemasaran
Periklanan Promosi Penjualan
Hubungan Masyarakat
Penjualan Tatap Muka
Pemasaran Langsung Iklan di media
cetak/ elektronik, Kemasan,
Gambar bergerak, Brosur & Buklet, Poster & Leflet, Direktori,
Billboard,
Display, Material, Audiovisual,
Press Kits, Pidato, Seminar, Laporan tahunan, Donasi
dan amal,
Sponsorship, Publikasi, Relasi, Komunitas, Lobi, Media identitas, Majalah internal, Peristiwa
Prsentasi penjualan, Pertemuan penjualan,
Program insentif, Contoh, Pameran perdagangan
Catalog, Surat, Telemarketing, komunikasi vol. 2 no. 2, September-Desember 2004
Mengingat bahwa kondisi konsumen dipasar tidak sama, maka strategi komunikasi yang dijalankan tentu berbeda. Namun untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran, antara perencanaan dan manajemen komunikasi mempunyai fungsi yang sama dan saling membantu dalam usahanya untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Dalam bukunya Tjiptono (1998: 200) tujuan utama dari promosi adalah sebagai berikut:
20
pembuatnya, dimana memperoleh harganya, dan sebagainya. Informasi yang diberikan dapat melalui gambar, tulisan, kata-kata, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.
2. Persuading, yaitu membujuk calon konsumen agar mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
3. Reminding, yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga tertentu pula.
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut (Tjiptono, 1998:201).
2.5 Teori Kebertahanan
2.5.1 Kemampuan Bertahan
Kemampuan bertahan industri kecil ini sejalan dengan pendapat Audretsch (1997) yang menyatakan bahwa bertahan suatu perusahaan tergantung dari: (1) the staruo size, banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki pada waktu perusahaan dimulai, (2) capital intensity, mencerminkan biaya produksi yang harus dikeluarkan, terutama untuk biaya-biaya tetap, dan (3) debt structure, struktur modal, terutama yang disebabkan oleh banyaknya bunga utang sebagai beban tetap yang harus ditanggung.Perbedaan nilai dari ketiga unsur itu menyebabkan perbedaan tingkat bertahan suatu perusahaan.
21
kecilnya komponen impor pada bahan baku, gaya manajemen yang dapat disesuaikan dengan keadaan lingkungan bisnis yang sedang terjadi, akses terhadap informasi (misalnya informasi mengenai prosedur perijinan dan peraturan, sumber-sumber bahan baku yang murah, informasi mengenai calon pembeli, informasi mengenai teknologi, informasi mengenai jenis barang yang diproduksi (kebutuhan pokok atau bukan), dan orientasi pasar dari produk terkait (domestik atau luar negeri).
Susilo et al., (2003) menyebutkan kemampuan bertahan industri kecil juga tergantung dari banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki pada waktu perusahaan dimulai (the startup size), biaya produksi yang harus dikeluarkan terutama untuk biaya-biaya tetapnya (capital intensity), dan struktur modal terutama yang disebabkan oleh banyaknya bunga utang sebagai beban tetap yang harus ditanggung oleh industry kecil tersebut (debt structure). Perbedaan nilai dari ketiga hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan tingkat survival suatu industry kecil.
2.5.2 Teori Evolusi Sosiokultural Darwin
22
Darwin (1948), dalam buku Richard West dan Lynn Turner yang berjudul teori Komunikasi (2008), menjelaskan adaptasi ini dalam bentuk mutasi yang memungkinkan organisme untuk menghadapi lingkungan sekitarnya.Beberapa organism tidak dapat beradaptasi dan mati, sedangkan lainnya berubah dan tetap hidup.
Menurut Schindehutte dan Morris (2001), strategi survival industry kecil tergantung pada tingkat adaptasinya. Adaptasi mempengaruhi perubahan perilaku strateginya, meningkatkan kompetisinya, dan mendorong keselarasan dengan lingkungannya. Tidak ada sebuah organisasi pun yang bersifat statis sepanjang waktu. Berbagai penyesuaian, perubahan serta peningkatan akan searah dengan operasi perusahaannya. Tingkat adaptasi yang timbul dan hasil dari adaptasi selalu beragam antar perusahaan (Chakravarthy, 1982; Bonk, 1996). Adaptasi organisasi muncul sebagai suatu bentuk koalisasi untuk mengelola kebutuhan-kebutuhan organisasi agar tetap survival (bertahan) (Preffer, 1981).
2.6Usaha Kain Tenun
2.6.1 Usaha Kecil Menengah
Pengertian Usaha Kecil Menengah menurut UU No.9/1995 setidaknya ada 5 (lima) instansi yang mendeskripsikan usaha kecil menengah sesuai dengan kriteria masing-masing.
1. Badan Pusat Statistik, menjelaskan bahwa perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang digolongkan sebagai industri kerajinan dan rumah tangga, perusahaan dengan 5-19 orang digolongkan sebagai industri kecil.
23
Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, ciri-ciri usaha kecil menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan paling bersih sebanyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
3. Milik warga Negara Indonesia. 4. Berdiri sendiri.
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum.
Selain itu UKM juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain: 1. Kelebihan
a. Organisasi internal sederhana.
b. Mempu meningkatkan ekonomi kemasyarakatan/ padat karya c. Relatif aman begi perbankan dalam pemberian kredit.
d. Bergerak dibidang yang cepat menghasilkan. e. Mampu memperpendek rantai distribusi. f. Fleksibilitas dalam pengembangan usaha. 2. Kekurangan
a. Lemah dalam kewirausahaan dan manejerial. b. Keterbatasan ketersediaan keuangan.
c. Ketidak mampuan pemenuhan aspek pasar.
d. Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi. e. Ketidakmampuan informasi.
24 2.6.2 Kain Tenun
Indonesia memiliki beraneka ragam kain tenun karena memiliki suku atau budaya yang beraneka ragam.Tiap daerah Indonesia memiliki jenis kain tenun yang memiliki kekhasannya tersendiri.“Berbagai kain tenun di Indonesia tidak hanya penutup aurat atau pakaian saja, melainkan lebih dari itu.Ia dikaitkan dengan berbagai kepercayaan dan ikut mengiringi berbagai upacara agama ritual dan adat, sepanjang daur kehidupan manusia” (Djoemena Nian S., 2000:1).
Menurut beberapa ahli purbakala “pertenunan di Indonesia sudah dikenal sejak zaman prasejarah” (Djoemena Nia S., 2000:4). Ini berarti kain tenun di Indonesia sudah dikenal atau dibuat sejak zaman prasejarah.Penemuan-penemuan tersebut dibuktikan melalui penemuan sejumlah prasasti, alat untuk menenun, relief dan arca, dan ada pula yang berbentuk karya sastra.
Yayasan Tekstil KATSI menjelaskan bahwa:
“Kain tenun terjadi karena penyilangan antara benang-benang lusi dan pakan sehingga menjadi lembaran kain.Benang lusi adalah benang-benang yang sejajar pinggir kain, sedangkan benang pakan benang-benang yang melintang. Benang pakan dan benang lusi satu sama lain saling menyilang. Satu bagian benang lusi terletak diatas benang pakan, sedangkan pada bagian berikutnya terletak dibagian bawah benang pakan, kemudian naik lagi, turun lagi dan seterusnya (Yayasan Tekstil IKATSI, Gani Hasan, dkk, 1977: 147)”.
25 1. Pinggir kain
Pinggir kain tenun adalah bagian dari tepi kain yang sering dibuat lebih tebal dengan cara memakai benang gintir atau memperbanyak jumlah benang lusi dibandingkan dengan bagian tengah kain. Lebar pinggir kain bervariasi sekitar 0,5cm sampai 1cm. pinggir kain ada yang dibuat dengan anyaman sama dengan anyaman tenunandan ada pula yang dibuat dengan anyaman lain (Yayasan Tekstil IKATSI, Gani Hasan, dkk, 1977: 149).
2. Tetal kain
Tetal kain adalah suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan banyaknya benang lusi dan benang pakan untuk setiap jarak tertentu, misalnya setiap inci atau cm. banyaknya benang lusi per inci dan benang pakan per inci disebut tetal lusi atau tetal pakan. Rapat tidaknya suatu kain tenun ditentukan oleh tetal kain, makin besar tetal kain makin rapat kain tersebut (Yayasan Tekstil IKATSI, Gani Hasan, dkk, 1977: 149-150).
3. Keseimbangan kain
26 2.7 Kajian Hasil Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Sebelumnya
Nama Judul Penelitian Tujuan dan Metode Hasil
Hadiyanto
(Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga)
Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Wahid Hotel pemasaran yang dijalankan Grand dalam strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan Grand Wahid Hotel Salatiga.
Metode Penelitian: Deskriptif kualitatif.
Objek kajian
penelitiannya adalah strategi komunikasi pemasaran Grand Wahid
Dari penelitian yang
dilakukan dengan
27
Hotel Salatiga. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif, untuk memeberikan deskripsi mengenai subyek penelitian yaitu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
dengan road show, promo-promo produk dengan diskon dan apresiasi, hubungan masyarakat dengan sponsorship dan donasi amal, pemasaran
langsung dengan
telemarketing, direct mail, e-mail, dan telepon. Hasil dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Grand Wahid Hotel Salatiga (GWHS) cukup berhasil. Pelanggan yang merasa puas dan jumlah pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan bukti nyata dari keberhasilan GWHS dalam menjalankan strategi pemasarannya.
Ari Gunarso
(Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)
Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Marimas Putera Kencana
Semarang Dalam Memasarkan Marimas Dengan Menggunakan Media Below The
Tujuan: sebagai media below the line dalam
Dari hasil observasi ditemukan bahwa peran event LFAM09 adalah
sebagai media
memperkenalkan
MARIMAS (rasa
28 pemilihan media below the line pada komunikasi pemasaran produk MARIMAS dalam hal ini event Liga Futsal Anak
MARIMAS
2009
se-Jabodetabek.
Metode:
Menggunakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dan melalui pendekatan kualitatif.
positif pada produk serta perusahaan, publisitas, membujuk dan menarik perhatian konsumen/ khalayak luas, relationship
dan menciptakan
permintaan. Secara umum faktor yang mempengaruhi pemilihan event LFAM09 sebagai strategi komunikasi pemasaran karena kondisi pasar dan kompetitor serta usaha untuk menaikkan
awareness khalayak
sedangkan sebagai faktor khusus adalah upaya mengumpulkan target market dalam satu kegiatan dan usaha memunculkan brand experience serta
ikatan emosional
(bonding)khalayak terhadap merek produk.
Ferry Adi Prasetyo
(Universitas Kristen Satya
Strategi Komunikasi Pemasaran Dealer Sepeda Motor pemasaran yang
29 Wacana
Salatiga)
Sinar Gemala Sakti Salatiga.
dijalankan dealer sepeda motor Kawasaki PT. Sinar Gemala Sakti Salatiga. 2. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi dalam strategi komunikasi pemasaran di dealer sepeda motor Kawasaki
PT. Sinar
Gemala Sakti Salatiga.
3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran di dealer sepeda motor Kawasaki
PT. Sinar
Gemala Sakti Salatiga.
30 Metode:
Teknik penelitian yang digunakan adalah melalui metode penelitian deskriptif eksploratif dengan unit amatannya adalah dealer sepeda motor Kawasaki PT. Sinar Gemala Sakti Salatiga dan konsumen pengguna sepeda motor di Salatiga dan unit analisisnya adalah strategi komunikasi pemasaran yang diijalankan PT. Sinar Gemala Sakti Salatiga. Risa Mencapai Target Pendapatan Pada Objek Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko
Tujuan:
Untuk menganalisis Strategi Komunikasi Pemasaran Persuasif yang digunakan PT. Taman Wisata Candi dalam rangka mencapai target pendapatan pada objek wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko.
Metode:
31
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jenis penelitian Kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dengan kepala bidang Humas,
Kepala Bidang
Pemasaran, staf pengelola objek wisata dan observasi. Data yang diperoleh dijelaskan secara kualitatif dan dijelaskan dalam bentuk uraian yang disusun secara detail dan sistematis.
Converensi Pers, Talk Show,
wisata Wartawan,
Gathering, dan seminar. Kegiatan yang dijalankan tersebut juga mengandung tiga kegiatan yang saling berkaitan dalam komunikasi pemasaran yaitupromosi, publikasi, dan periklanan. Sedangkan kegiatan promosi pasif yang dijalankan ialah dengan pembuatan dan pemanfaatan media tool. Disamping kegiatan promosi, publikasi dan periklanan PT. Taman Wisata Candi juga menjalankan kegiatan pemasaran seperti direct marketing dan penjualan personal yang seluruh kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan promotion mix. PT. Taman Wisata Candi juga menggunakan fasilitas internet sebagai media promosi dan interaksi dengan publik.
Rizki Amaliah
(Universitas
Strategi Komunikasi Pemasaran Radio
Tujuan: 1. Untuk
mengetahui
Hasil penelitian
32 Hassanudin
Makassar)
Fajar Makassar dalam pemasaran yang diterapkan oleh radio Fajar FM Makasar dalam peningkatan pemasaran pada radio Fajar FM Makassar dalam peningkatan jumlah pengiklan.
Metode:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik
dalam meningkatkan jumlah pengiklan melalui advertising, personal selling, sales promotion, direct selling, publicity, dan public relation dengan menggunakan konsep AIDDA dalam sistem marketing.
33
observasi, wawancara dan studi kepustakaan yang relevan dengan objek penelitian.
serta berbeda dari radio pada umumnya karena radio Fajar FM Makasar berlandaskan kearifan lokal. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu keterbatasan SDM(Sumber daya manusia yang dimiliki oleh radio Fajar FM Makassar, karyawan yang
belum memenuhi,
34 2.8Kerangka Pikir
Dari paparan diatas, maka secara skematis kerangka pikir penelitian dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Kain Tenun Medono Kota pekalongan merupakan usaha kecil menengah. Dalam sistem kerjanya tentu berhubungan dengan bidang pemasaran. Sebagai pendukung usaha kecil menengah perlu melakukan strategi komunikasi pemasaran untuk mengenalkan produk. Maka diperlukan adanya bauran promosi yang terdiri dari periklanan, personal selling, promosi penjualan, hubungan masyarakat, direct marketing sebagai strategi komunikasi pemasaran kepada masyarakat agar produk kain tenun ATBM diminati dan dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, perkembangan industri dewasa ini yang begitu pesat membawa dampak persaingan yang ketat dan tajam sehingga dalam menghadapi persaingan, penulis ingin melihat apa strategi pelaku usaha kerajinan kain tenun ATBM Medono dalam bertahan dan membangun komunikasi dengan konsumen dan calon konsumen melalui strategi komunikasi pemasaran (promotional mix).
1. Periklanan
2. Promosi Penjualan 3. Hubungan
Mayarakat/ Publisitas 4. Penjualan Personal 5. Pemasaran Langsung Strategi Komunikasi
Pemasaran Usaha Kain Tenun ATBM Medono Kota Pekalongan