MODUL PRAKTIKUM
KEPERAWATAN DASAR I
DISUSUN OLEH
TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2019
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
A. Visi
Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis
teknologi informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi
terhadap penyelesaian masalah sosial serta lingkungan.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang
kegawatdaruratan dan berbasis teknologi informasi serta peka terhadap
masalah kesehatan di masyarakat
2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam
penyelesaian masalah sosial dan lingkungan
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengabdian
masyarakat untuk menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran,
kemiskinan dan lingkungan
4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak
yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.
C. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan
berkemajuan
serta
berpijak
pada
nilai-nilai
keIslaman
dan
KeMuhammadiyahan
2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu dengan pendanaan yang
bersumber dari dalam dan luar universitas
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah
kesehatan sosial dan lingkungan
4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif
dan saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar
negeri.
D. Sasaran
1. Terselenggaranya pendidikan ners yang memiliki nilai-nilai Islam dan
Kemuhammadiyahan serta unggul dalam bidang kegawat-daruratan dan
berbasis IT
2. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan dan alumni
3. Terselenggaranya pengembangan sumber daya manusia program studi secara
optimal untuk menunjang proses pembelajaran
4. Terlaksananya penelitian dan publikasi ilmiah dosen
5. Terlaksananya pengabdian masyarakat
6.
Terselenggaranya kerja sama yang mendukung kegiatan program studi baik
dalam maupun luar negeri.
DAFTAR PRAKTIKUM KEPERAWATAN DASAR I
A. SPO Persiapan Tindakan
1. SPO Mencuci tangan
2. SPO Memasang dan Melepaskan Sarung Tangan Bersih
3. SPO Memakai Sarung Tangan Steril
B. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. SPO Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke Kursi Roda
2. SPO Membantu Pasien Duduk di Tempat Tidur
3. SPO Range of Motion
4. SPO Mengatur Posisi Dorsal Rekumben
5. SPO Mengatur Posisi Semi Fowler
6. SPO Mengatur Posisi Fowler
7. SPO Mengatur Posisi Lateral
8. SPO Mengatur Posisi Pronasi
9. SPO Mengatur Posisi SIM
C. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. SPO Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
2. SPO Fisioterapi Dada
3. SPO Batuk Efektif
4. SPO Penggunaan Nebulizer
D. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN
KESEIMBANGAN CAIRAN-ELEKTROLIT
1. SPO Pemasangan Infus
2. SPO Pemberian Transfusi darah
E. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
1. SPO Memfasilitasi Proses Istirahat Tidur
2. SPO Manajemen Nyeri
3. SPO Relaksasi Nafas Dalam
4. SPO Pemberian Guided Imagery
5. SPO Pemberian Massage Punggung
F. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI;
1. SPO Pemasangan NGT
2. SPO Pemberian makan melalui NGT
3.
SPO Kumbah Lambung
G. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI;
1. SPO Pemasangan Kateter
2. SPO Pemasangan Kondom Kateter
3. SPO Pemberian Huknah
H. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN AMAN;
1. SPO Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka
2. SPO Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup
3. SPO Menyiapkan Tempat Tidur dengan Pasien di Atasnya
4. SPO Menyiapkan Tempat Tidur Pasca Bedah
5. SPO Restrain
I. SPO PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
1. SPO Memandikan Pasien di Atas Tempat Tidur
2. SPO Oral Hygiene
3. SPO Merawat Kuku
4. SPO Merawat Rambut
5. SPO Membantu Buang Air Besar di Tempat Tidur
6. SPO Membantu Buang Air Kecil di Tempat Tidur
7. SPO Pemasangan Popok Dewasa
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENCUCI TANGAN
No Dokumen 171/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERSTanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601 Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan mencuci tangan secara benar Tujuan khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menyebutkan pengertian mencuci tangan 2. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
3. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan untuk mencuci tangan 4. Mendemonstrasikan latihan mencuci tangan secara benar Pengertian
Suatu tahapan dalam mencegah penyebaran infeksi dan mikroorganisme (RS)
1. Handwash : Kegiatan Membersihkan tangan dari kotoran maupun mikroorganiseme dengan menggunakan sabun anti septik dan air mengalir, dilakukan 40-60 detik.
2. Handsrub : Kegiatan Membersihkan tangan dari kotoran maupun mikroorganiseme dengan menggunakan cairan antiseptik, dilakukan 20-30 detik.
Tujuan
Mencegah dan mengurangi infeksi silang
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian 1 •
3 Diagnosa Keperawatan :
• ………
Fase pre interaksi 4 Siapkan alat :
• Sabun antiseptik • Air mengalir • Kertas tissue Fase Kerja
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Mengangkat lengan baju di atas siku Membuka keran; atur kecepatan aliran
Membasahi tangan sampai pergelangan. Pertahankan agar posisi tangan selalu lebih rendah dari siku agar air dapat mengalir ke jari-jari tangan.
Meletakan sabun dibagian telapak tangan yang telah basah, buat busa secukupnya
1) Menggerakkan menggosok dan memutar telapak tangan
2) Menggosokkan telapak tangan diatas punggung telapak tangan kiri, dan selanjutnya telapak tangan kiri diatas telapak tangan kanan.
3) Telapak tangan dengan telapak tangan dan jari saling terkait.
4) Meletakkan punggung jari dengan telapak tangan lainnya dengan jari saling mengunci.
5) Jempol kiri digosok dengan telapak tangan dan sebaliknya.
6) Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan kekiri pada telapak tangan kanan dan sebaliknya. Bilas tangan dengan air mengalir dari ujung tangan ke pangkal tangan
Pertahankan posisi tangan menghadap ke atas sebelum mengeringkan tangan
Keringkan tangan dari ujung pangkal dengan menggunakan tissue
Matikan keran air dengan menggunakan tissue yang dipakai untuk mengeringkan tangan.
Membuang tissue ke dalam tempat sampah Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Jika tangan tampak kotor lakukan handwash dan jika telah melakukan handsrub lebih dari 5 kali
Fase Terminasi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMASANG DAN MELEPASKAN
SARUNG TANGAN BERSIH
No Dokumen 172/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERSTanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan pemasangan dan pelepasan sarung tangan bersih
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memasang dan melepaskan sarung tangan bersih
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menyebutkan pengertian dari memasang sarung tangan bersih/tidak steril
2. Menjelaskan tujuan dari memasang sarung tangan bersih/tidak steril
3. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan
4. Mendemonstrasikan cara memasang sarung tangan bersih/tidak steril dengan
benar
Pengertian
Suatu tahapan dalam memasang sarung tangan tanpa memperhatikan sterilitas
Tujuan
Mencegah transmisi kuman dan melindungi individu
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 •
2 Diagnosa Keperawatan :
• ………
………. Fase pre interaksi
3 Siapkan alat :
• Sarung tangan bersih/tidaksteril (disposable)
Fase Kerja
5
6
7
8
9
Ambil sarung tangan, masukkan tangan dominan dan jari-jari ke dalam sarung tangan lalu tarikke atas.
Dengan langkah yang sama, lakukan pada tangan sebelahnya.
Cara melepas sarung tangan yaitu dengan menggunakan tangan yang dominan, ambil ujung sarung tangan dan lepaskan dengan cara membalikkannya dengan daerah yang terkontaminasi pada sebelah dalam. Pegang sarung tangan yang sudah terlepas pada tangan yang dominan Masukkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan ke dalam sarung tangan yang masih terpasang. Pegang bagian dalam sarung tangan dan lepaskan dengan bagian dalam sarung tangan di sebelah luar.
Buang sarung tangan pada tempatnya
Fase Terminasi
10 11
Kumpulkan dan bersihkan alat-alat Mencuci tangan
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL
No Dokumen 173/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memakai sarung tangan steril dengan benar
Tujuan UmumMahasiswa mampu memakai sarung tangan steril Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan pemakaian sarung tangan steril 2. Menjelaskan tahapan pemakaian sarung tangan steril Pengertian
Menggunakan sarung tangan steril merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi
Tujuan
1. Mengurangi resiko petugas infeksi bacterial dari klien 2. Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji tingkat pengetahuan perawat 2 Kaji kesiapan diri perawat
3 Kaji kondisi lingkungan
4 Diagnosa keperawatan yang sesuai: •
5 Mencuci tangan 6 Mempersiapkan alat
• Pack yang berisi sarung tangan steril
• Meja/permukaan yang bersih/steril untuk meletakkan pack sarung tangan
Fase Kerja
7 Membaca basmalah
8 Mengambil sarung tangan pertama dari pack dengan cara memegang manset (lipatan sarung tangan) bagian dalam. 9 Sarung tangan diangkat dan jauh dari badan, seatas pinggang, sarung tangan bagian jari-jari berada di bawah 10 Menyelipkan atau memasukkan tangan pertama pada
sarung tangan
Hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
11 Mengambil sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari tangan yang sudah menggunakan sarung tangan di sisi bawah manset. Angkat sarung tangan jauh dari badan setinggi pinggang, masukkan tangan ke dua kedalam sarung tangan dan hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
12 Menarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan pertama yang sudah memakai sarung tangan tanpa menyentuh kedua lengan
13 Menghindari menyentuh benda lain di sekitarnya
Fase Terminasi
14 Membaca hamdalah
Evaluasi
15 Memastikan sarung tangan terpasang dengan benar dan tetap steril
Dokumentasi
16 Keberhasilan pemasangan sarung tangan steril Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA
No Dokumen 174/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERSTanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan memindahkan pasien dari tempat tidur ke
kursi roda secara benar.
Tujuan umum
Mahasiswa mampu memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda dengan benar
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
2. Menjelaskan tahapan prosedur memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi
roda.
Tujuan Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
1. Mencegah komplikasi immobilisasi
2. Meningkatkan status mobilitas
3. Meningkatkan kemandirian dan harga diri
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji kekuatan otot kaki dan lengan klien, bandingkan kekuatan kiri dan kanan
2 Kaji rentang pergerakan sendi dan adanya keterbatasan akibat kontraktur/ketidaknyaminan
3 Kaji perubahan sensasi: penglihatan dan pendengaran
4 Kaji kemampuan untuk mengikuti instruksi verbal dan respon pada instruksi singkat
5 Kaji TV dan adanya riwayat hipotensi ortostatik
6 Kaji adanya alat medik yang digunakan: infuse, drain, kateter 7 Kaji adanya kebutuhan analgetik sebelum berpindah tempat 8 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
Fase pre interaksi 9 Mencuci tangan 10 Mempersiapkan alat
• Kursi roda dalam keadaan terkunci • Alas kaki
• Sabuk untuk berpindah posisi • Bantal
Fase Orientasi
11 Memberi salam dan menyapa nama klien 12 Memperkenalkan diri
13 Melakukan kontrak
14 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 15 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 16 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
17 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 18 Membaca basmalah
19 Memposisikan kursi roda 45 derajat/sejajar dengan tempat tidur dan naikkan penyangga kaki/alas kaki pada kursi roda
20 Menurunkan posisi tempat tidur, tutup sisi pengaman tempat tidur yang berlawanan dengan klien dan anjurkan klien untuk bergeser ke arah perawat
21 Membantu klien pada posisi duduk
22 Menginstruksikan klien untuk tarik napas dalam. Dorong untuk melakukan pergerakan bahu, kaki dan jari, duduk selama 1-2 menit
23 Membantu klien untuk menggunakan alas kaki/sepatu dan letakkan kaki datar di lantai
24 Sokong klien lewat aksila dan letakkan tangan di scapula klien atau pegang sabuk pengaman.
25 Meletakkan tangan klien di bahu perawat
26 Menginstruksikan klien untuk berdiri tegak pada hitungan ketiga. Letakkan lutut perawat di depan lutut klien, bila perlu
27
Mengarahkan klien ke kursi roda, anjurkan klien untuk memegang kursi roda
28 Memfleksikan panggul dan lutut ketika menurunkan klien ke kursi 29 Meletakkan kaki klien pada alas kaki di kursi roda
Fase Terminasi 30 Membaca hamdalah
31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 32 Mengevaluasi respon klien
33 Memberi reinforcement positif
34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha
penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien. 36 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan
Evaluasi
37 Observasi kemampuan klien untuk berpindah
38 Jumlah orang yang membantu saat berpindah posisi 39 Respon klien saat berpindah atau setelah berpindah Dokumentasi
40 Peralatan bantuan yang digunakan dan jumlah perawat yang membantu
41 Respon subyektif klien terhadap prosedur yang dilakukan 42 Tujuan transportasi klien
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2.
Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (
2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate
and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5.
Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMBANTU PASIEN DUDUK DI TEMPAT TIDUR
No Dokumen 175/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan membantu pasien duduk ditempat tidur
secara benar.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan prosedur membantu pasien duduk di tempat tidur
2. Menjelaskan tahapan prosedur membantu pasien duduk di tempat tidur
3. Menerapkan prosedur membantu pasien duduk di tempat tidur secara benar
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu pasien duduk di salah satu tepi tempat tidur
Tujuan Membantu pasien duduk di tempat tidur
Posisi yang diberikan sebelum klien berjalan, berpindah ke kursi roda/kursi, makan
atau melakukan aktivitas lainnya
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji usia, berat badan klien, tingkat kesadaran dan kemampuan klien untuk bekerja sama
3 Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi klien 4 Diagnosa keperawatan yang sesuai: Fase pre interaksi
5
Mempersiapkan alat • Bantal
• Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
6 Mencuci tangan Fase Orientasi
7 Memberi salam dan menyapa nama klien
8
Melakukan identifikasi pasien dengan menanykan (nama,tanggal lahir, dan menoccokkan dengan gelang identitas pasien)
9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
13 Memasang tirai/penutup
14 Menggunakan sarung tangan bersih
15 Membantu klien pada posisi miring ke satu sisi, posisikan diri menghadap ke sisi di mana klien akan duduk
16 Meninggikan kepala tempat tidur sesuai kenyamanan klien 17 Berdiri menghadap klien. Letakkan lengan di bawah bahu
menyokong kepala dan leher, letakkan tangan lain di atas paha klien
18 Memindahkan kaki klien di tepi tempat tidur 19
Membantu klien pada posisi duduk dengan gerakan mengayun pada kaki
20 Menjaga klien hingga posisi seimbang Fase Terminasi
21 Membaca hamdalah
22 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 23 Mengevaluasi respon klien
25 Memberi reinforcement positif
26 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
27 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
28 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan Evaluasi
29 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi, adanya eritema, pucat
30 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman 31 Observasi body alignment dari posisi klien Dokumentasi
32 Posisi yang diberikan kepada klien 33 Waktu perubahan posisi yang dilakukan
34 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan 35 Alat bantu yang digunakan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2.
Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3.
Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate
and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
RANGE OF MOTION (ROM)
No Dokumen 176/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/7 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 04-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan Range of Motion dengan benar
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan Range Of Motion (ROM) dengan benar
Tujuan khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan Range Of Motion (ROM)
2. Menjelaskan tahapan prosedur Range Of Motion (ROM)
3. Menerapkan Range Of Motion (ROM) secara benar.
Pengertian
Latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya
terbatas karena penyakit, disabilitas, atau trauma, di mana klien menggerakkan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif maupun pasif
Tujuan Range Of Motion (ROM)
1. Untuk mempertahankan mobilisasi sendi dan kekuatan pada otot
2. Mencegah terjadinya kontraktur
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
PENGKAJIAN
1 Kaji kemampuan mobilisasi klien 2 Kaji adanya pembatasan aktivitas
3 Kaji adanya nyeri pada daerah persendian DIAGNOSA KEPERAWATAN
4 Diagnosa keperawatan yang sesuai: • Risiko kontraktur
FASE PRE INTERAKSI 5 Mencuci tangan
FASE ORIENTASI
6 Memberi salam dan Memperkenalkan diri
7 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien) 8 Melakukan kontrak
9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 10 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 11 Mendekatkan alat-alat
FASE KERJA
12 Menjaga privasi klien 13 Membaca “basmalah”
14 Mengatur ketinggian tempat tidur
15 Membantu klien dalam posisi tidur terlentang
16
Melatih pergerakan otot dan persendian dimulai dari kepala dan leher
a. Fleksi dan ekstensi
• Letakkan salah satu telapak di bawah kepala klien dan telapak tangan lainnya di bawah dagu
• Tekuk kepala ke depan hingga dagu menempel di dada, kemudian kembali ke posisi tegak
b. Fleksi lateral
• Letakkan kedua tangan pada pipi kanan dan kiri klien • Tekuk kepala ke arah samping (ke arah bahu) kanan dan
kiri bergantian
17 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah bahu a. Rotasi lateral
• Letakkan kedua telapak tangan pada pipi kanan dan kiri klien
• Palingkan muka ke arah samping kanan dan kiri bergantian b. Fleksi ekstensi
• Pegang tangan klien di bawah siku dengan satu tangan, sementara tangan lain memegang pergelangan tangan • Angkat tangan ke atas hingga mencapai bagian kepala
tempat tidur, kembalikan ke posisi semula c. Abduksi
• Angkat tangan klien ke samping hingga mencapai kepala bagian tempat tidur
d. Adduksi anterior dan posterior
• Gerakkan tangan klien melewati tubuh hingga mencapai tangan klien yang lain, kembalikan ke posisi semula e. Rotasi internal dan eksternal bahu
• Gerakkan tangan ke samping setinggi bahu hingga membentuk sudut 900 dengan tubuh. Tekuk sendi siku
sehingga jari-jari menghadap ke atas
• Gerakkan tangan ke arah bawah sehingga telapak tangan menyentuh tempat tidur. Naikkan tangan hingga punggung telapak tangan menyentuh tempat tidur
18 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah siku a. Fleksi eksternal
• Tekuk siku hingga jari-jari menyentuh dagu dan kemudian luruskan
b. Supinasi-pronasi
• Putar lengan bawah ke arah luar sehingga telapak tangan menghadap ke atas
• Putar lengan bawah ke arah sebaliknya sehingga telapak tangan menghadap ke bawah
19 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah pergelangan tangan
Untuk memberikan latihan pada pergelangan tangan, tekuk tangan klien pada siku. Pegang pergelangan tangan klien dengan satu tangan dan tangan lainnya digunakan untuk memberikan latihan
a. Fleksi-ekstensi
• Tekuk telapak tangan ke arah bagian dalam lengan bawah dan kemudian luruskan telapak tangan sehingga sebidang dengan lengan bawah
b. Abduksi/fleksi radial/deviasi radial
• Bengkokkan telapak tangan ke samping ke arah ibu jari dan luruskan kembali
c. Adduksi/fleksi/deviasi ulnar
• Bengkokkan telapak tangan ke samping ke arah kelingking dan luruskan kembali
d. Sirkumduksi
• Putar telapak tangan dengan pergelangan tangan sebagai poros
20 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah jari-jari tangan dan ibu jari
Cara memegang tangan klien sama dengan pada saat menggerakkan pergelangan tangan
a. Fleksi-ekstensi
• Kepalkan jari-jari tangan klien dan kemudian luruskan kembali
b. Hiperekstensi
• Bengkokkan jari-jari ke belakang sejauh mungkin c. Abduksi-adduksi
• Kembangkan jari-jari tangan dan kemudian rapatkan kembali
d. Oposisi
• Sentuhkan ujung ibu jari dengan jari-jari lainnya secara bergantian
e. Sirkumduksi
• Putar ibu jari klien dengan sumbu sendi metakarpal f. Abduksi-adduksi
• Rentangkan ibu jari ke samping. Dekatkan kembali dengan jari lain
21
Melatih pergerakan otot dan persendian pada panggul
Latihan pasif panggul dan lutut dapat dilakukan bersamaan. Untuk memberikan latihan pada panggul dan lutut, letakkan satu tangan di bawah lutut klien dna tangan lainnya di bawah tumit a. Fleksi-ekstensi
• Angkat kaki dan tekuk lutut
• Gerakkan lutut ke arah dada sejauh mungkin
• Turunkan kaki, luruskan, dan kembalikan ke posisi semula b. Abduksi-adduksi
• Gerakkan kaki ke samping menjauhi sumbu tubuh dan ke arah sebaliknya hingga menyilang kaki lainnya di depan c. Rotasi internal
• Putar kaki ke arah dalam d. Rotasi eksternal
• Putar kaki ke arah samping tubuh
a. Fleksi-ekstensi
• Dilakukan bersamaan dengan fleksi-ekstensi panggul 23 Melatih pergerakan otot dan persendian pada pergelangan kaki
Tempatkan satu tangan di bawah tumit dan tangan lainnya di bagian atas telapak kaki
a. Dorso fleksi
• Dorong telapak kaki ke arah kaki dan kembalikan ke posisi semula
b. Plantar fleksi
• Dorong telapak kaki ke arah bawah dan kembalikan ke posisi semula
c. Eversi
• Putar telapak kaki ke arah luar d. Inversi
• Putar telapak kaki ke arah dalam e. Sirkumduksi
• Putar telapak kaki dengan poros pada sendi tumit 24 Melatih pergerakan otot dan persendian pada jari-jari kaki
a. Fleksi-ekstensi
• Letakkan jari-jair tangan perawat di bawah jari-jari klien • Dorong jari-jari ke arah atas dan kemudian ke arah bawah b. Abduksi-adduksi
• Lebarkan jari-jari kaki bersama-sama • Dekatkan jari kaki bersama-sama FASE TERMINASI
25 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 26 Mengumpulkan dan membersihkan alat
27 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan 28 Membaca hamdalah
29 Mengevaluasi respon klien 30 Memberi reinforcement positif
31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala kelainannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).
dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien. 33 Mencuci tangan
EVALUASI
34 Kenyamanan klien selama latihan 35 Kemampuan rentang pergerakan klien 36 Kekuatan otot klien
37 Temuan-temuan mengenai kondisi persendian DOKUMENTASI
38 Catat sendi yang dilatih, adanya edema, nyeri yang timbul saat latihan, adanya batasan ROM, dan toleransi klien terhadap latihan
Unit Terkait
1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
2. Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow
3. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.
4. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.
5. Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins Grodner M.,
6. Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical Applications: A Nursing Approach. 6th edition. St. Louis: Mosby Elsevier
7. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd edition.Mosby:ElsevierInc.
8. Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
9. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc. 10. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MENGATUR POSISI DORSAL REKUMBEN No Dokumen 177/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengatur posisi dorsal rekumben dengan benar
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi dorsal rekumben
2. Menjelaskan tahapan posisi dorsal rekumben
Pengertian
Pemberian posisi pada klien dengan posisi kedua kaki menekuk, telapak kaki
menapak di tempat tidur dengan posisi kaki terbuka
Tujuan Mengatur Posisi Dorsal Rekumben
1. Untuk pemeriksaan daerah vagina
2. Untuk membersihkan daerah vagina
3. Pemasangan kateter pada klien wanita
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1
Kaji kemampuan untuk beraktivitas, adanya keterbatasan aktivitas
2 Kaji rentang pergerakan sendi 3 Kaji adanya ketidaknyamanan 4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
•
Fase pre interaksi 5 Mempersiapkan alat
• Bantal • Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
• Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur 6 Mencuci tangan
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan Memperkenalkan diri
8
Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
13 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 14 Membaca basmalah
15 Memasang tirai/penutup
16 Membantu klien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki 17 Klien memakai bantal di kepala
18 Kedua telapak kaki tetap menapak di tempat tidur 19 Meletakkan kedua tangan klien ke arah kepala Fase Terminasi
20 Membaca hamdalah
21 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 22 Mengevaluasi respon klien
23 Memberi reinforcement positif
24 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
25 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain
engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).
Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien. 26 Mencuci tangan
Evaluasi
27 Rasa nyaman dan aman klien 28 Tercapainya tujuan dari tindakan Dokumentasi
29 Respon klien
30 Alat bantu yang digunakan
Unit Terkait
3. Departemen Keperawatan Maternitas
4. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
Lowdermilk, D.L.,
3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5
thedition. Mosby: Elsevier Inc.
5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa
Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGATUR POSISI SEMI FOWLER
No Dokumen 178/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan membantu pasien mengatur posisi semi
fowler
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi semi fowler
2. Menjelaskan tahapan posisi semi fowler
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu mengatur posisi yang nyaman kepada klien
dengan posisi tempat tidur bagian kepala ditinggikan 45-90 derajat dan bagian lutut
dapat difleksikan.
Tujuan Mengatur Posisi Semi Fowler
1. Memperbaiki curah jantung, meningkatkan ventilasi paru
2. Membantu/mempermudah komunikasi/sosialisasi, makan, menonton TV,
eliminasi
.NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji kemampuan klien untuk mobilisasi di tempat tidur 3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
Fase pre interaksi 4 Mempersiapkan alat
• Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur 5 Mencuci tangan
Fase Orientasi
6 Memberi salam dan memperkenalkan diri
7
Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)
8 Melakukan kontrak
9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 10 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 11 Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
12 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 13 Membaca basmalah
14 Meninggikan tempat tidur ke tingkat yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal dan dekatkan alat yang dibutuhkan
15 Memasang tirai/penutup
16 Mengatur tempat tidur pada posisi datar dan bantu klien untuk bergeser ke sisi atas tempat tidur
17 Meninggikan kepala tempat tidur klien sesuai kebutuhan 18 Meletakkan bantal tipis untuk menyokong kepala, leher,
dan bahu
19 Menggunakan bantal untuk mensupport lengan dan tangan klien bila tubuh bagian atas diimobilisasikan 20 Meletakkan bantal tipis atau gulungan kain pada
21 Meletakkan bantal kecil atau gulungan kain di bawah paha, hindari penekanan pada area popliteal
22 Meletakkan papan kaki pada telapak kaki klien Fase Terminasi
23 Membaca hamdalah
24 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman
25 Mengevaluasi respon klien 26 Memberi reinforcement positif
27 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
28 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
29 Mencuci tangan
30 Mendokumentasikan kegiatan pada lembar catatan keperawatan
Evaluasi
31 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi adanya eritema, pucat
32 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman 33 Observasi body alignment dan posisi klien Dokumentasi
34 Posisi yang diberikan kepada klien 35 Waktu perubahan posisi yang dilakukan 36 Alat bantu yang digunakan
37 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan Dasar Profesi
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2.
Lynn, P (2011). Taylor’s Ha
ndbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3.
Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate
and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGATUR POSISI FOWLER
No Dokumen 179/FIK.3/B/2019 No Revisi 01 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan mengatur posisi fowler pada pasien
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengatur posisi fowler dengan benar
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi fowler
2. Menjelaskan tahapan posisi fowler
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu mengatur posisi yang nyaman kepada klien
dengan posisi tempat tidur bagian kepala ditinggikan 45-90 derajat dan bagian lutut
dapat difleksikan.
Tujuan Mengatur Posisi Fowler
1. Memperbaiki curah jantung, meningkatkan ventilasi paru
2. Membantu / mempermudah komunikasi / sosialisasi, makan, menonton TV,
eliminasi.
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji kemampuan klien untuk mobilisasi di tempat tidur 3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
4 Mencuci tangan 5 Mempersiapkan alat
• Bantal • Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
• Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur Fase Orientasi
6 Memberi salam dan menyapa nama klien 7 Memperkenalkan diri
8 Melakukan kontrak
9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan
10 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan
11 Mendekatkan alat-alat Fase Kerja
12 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 13 Membaca basmalah
14 Meninggikan tempat tidur ke tingkat yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal dan dekatkan alat yang dibutuhkan
15 Memasang tirai/penutup
16 Mengatur tempat tidur pada posisi datar dan bantu klien untuk bergeser ke sisi atas tempat tidur
17 Meninggikan kepala tempat tidur klien sesuai kebutuhan 18 Meletakkan bantal tipis untuk menyokong kepala, leher,
dan bahu
19 Menggunakan bantal untuk mensuport lengan dan tangan klien bila tubuh bagian atas diimobilisasikan
20 Meletakkan bantal tipis atau gulungan kain pada punggung
21 Meletakkan bantal kecil atau gulungan kain di bawah paha, hindari penekanan pada area popliteal
22 Meletakkan papan kaki pada telapak kaki klien Fase Terminasi
23 Membaca hamdalah
24 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 25 Mengevaluasi respon klien
26 Memberi reinforcement positif
27 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
28 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
29 Mencuci tangan
30 Mendokumentasikan kegiatan pada lembar catatan keperawatan
Evaluasi
31 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi adanya eritema, pucat
32 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman 33 Observasi body alignment dan posisi klien Dokumentasi
34 Posisi yang diberikan kepada klien 35 Waktu perubahan posisi yang dilakukan 36 Alat bantu yang digunakan
37 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan Dasar Profesi
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2.
Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3.
Mosby. (2014). Mosby’s Nu
rsing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate
and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5.
Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGATUR POSISI LATERAL
No Dokumen 180/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/5 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan mengatur posisi lateral pada pasien
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi lateral
2. Menjelaskan tahapan prosedur mengatur posisi lateral
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu mengatur posisi berbaring klien pada satu sisi
tubuh (kanan/kiri)
Tujuan Mengatur Posisi Lateral
Posisi alternatif untuk klien bedrest guna mencegah penekanan pada punggung dan
sacrum
Catatan: Tidak digunakan pada klien sesudah pembedahan panggul
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji usia, berat badan klien, tingkat kesadaran dan kemampuan klien untuk bekerja sama
3 Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi klien 4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
•
5 Mempersiapkan alat • Bantal • Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur 6 Mencuci tangan
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan memperkenalkan diri
8
Melakuan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir, dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)
9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
13 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 14 Membaca basmalah
15 Memasang tirai/penutup
16 Meninggikan tempat tidur ke tingkat yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal dan dekatkan alat yang dibutuhkan
17 Mengatur tempat tidur pada posisi datar dan bantu klien untuk bergeser ke sisi atas tempat tidur
18 Menaikkan pengaman sisi tempat tidur yang berlawanan dengan posisi perawat
19 Menggeser klien ke sisi tempat tidur yang berlawanan dengan arah posisi lateral
20 Meletakkan tangan di mana klien akan miring menjauh dari tubuh klien dan tangan lain menyilang di dada
21 Menekuk lutut klien yang tidak bersentuhan dengan tempat tidur atau silangkan kaki klien
22
Memposisikan perawat pada posisi di mana klien akan miring
23 Meletakkan tangan perawat pada panggul dan bahu klien 24 Menarik/gulingkan klien ke arah perawat
25 Meletakkan bantal di bawah kepala dan leher klien 26 Memberikan posisi fleksi pada kedua tangan. Tangan
bagian atas disokong bantal sejajar dengan bahu 27 Meletakkan bantal/guling di punggung klien
28 Meletakkan bantal di bawah kaki yang semifleksi mulai dari pangkal paha sampai kaki
29 Meletakkan bantal pasir sejajar dengan permukaan telapak kaki
Fase Terminasi 30 Membaca hamdalah
31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 32 Mengevaluasi respon klien
33 Memberi reinforcement positif
34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang
tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
36 Mencuci tangan Evaluasi
37 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi, adanya eritema, pucat
38 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman
39 Observasi body alignment dari posisi klien
Dokumentasi
40 Posisi yang diberikan kepada klien
41 Waktu perubahan posisi yang dilakukan
42 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan
43 Alat bantu yang digunakan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGATUR POSISI PRONASI
No Dokumen 181/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/3 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan Mengatur posisi pronasi pada pasien secara
benar
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi pronasi
2. Menjelaskan tahapan prosedur mengatur posisi pronasi
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu mengatur posisi tengkurap yang bertumpu
pada bagian perut dan kepala miring ke salah satu sisi (kanan/kiri
Tujuan Mengatur Posisi Pronasi
Posisi alternatif untuk klien immobilisasi
Catatan: Kontra indikasi pada klien post op daerah abdomen dan klien dengan
masalah pada sistem pernapasan/spinal
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji usia, berat badan klien, tingkat kesadaran dan kemampuan klien untuk bekerja sama
3 Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi klien 4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
•
Fase pre interaksi 5 Mempersiapkan alat
• Bantal • Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur 6 Mencuci tangan
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan memperkenalkan diri
8
Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir, dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)
9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
13 Mengkaji kebutuhan klien akan bantuan
14 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien
15 Memasang tirai/penutup
16 Meninggikan tempat tidur ke tingkat yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal dan dekatkan alat yang dibutuhkan
17 Mengatur tempat tidur pada posisi datar dan bantu klien untuk bergeser ke sisi atas tempat tidur
18 Menaikkan pengaman sisi tempat tidur yang berlawanan dengan posisi perawat
19 Menggeser klien ke sisi tempat tidur yang berlawanan dengan arah posisi lateral
20 Meletakkan tangan klien sepanjang garis tubuh/dekat dengan tubuh, telapak tangan menghadap panggul
21 Memiringkan kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal kecil
22 Meletakkan bantal kecil di bawah perut di bawah diafragma 23 Memposisikan perawat pada posisi di mana klien akan
tengkurap
24 Meletakkan tangan perawat pada panggul dan bahu klien 25 Menarik/gulingkan klien ke arah perawat
26 Menyokong lengan dalam posisi sejajar bahu
27 Menyokong kaki bagian bawah dengan bantal, jari-jari terangkat
Fase Terminasi 28 Membaca hamdalah
29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 30 Mengevaluasi respon klien
31 Memberi reinforcement positif
32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau
maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
34 Mencuci tangan Evaluasi
35 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi, adanya eritema, pucat
36 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman 37 Observasi body alignment dari posisi klien Dokumentasi
38 Posisi yang diberikan kepada klien 39 Waktu perubahan posisi yang dilakukan 40 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan 41 Alat bantu yang digunakan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi
2.Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2.
Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3.
Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate
and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5.
Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGATUR POSISI SIM
No Dokumen 182/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/4 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 02-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan mengatur posisi SIM pada pasien secara
benar
Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengatur posisi SIM dengan benar
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan mengatur posisi SIM
2. Menjelaskan tahapan prosedur mengatur posisi SIM
Pengertian
Merupakan prosedur untuk membantu mengatur posisi klien setengah miring dan
setengah tengkurap yang bertumpu pada salah satu anterior dada.
Tujuan Mengatur Posisi SIM
1. Digunakan untuk klien yang tidak sadar, berguna dalam memfasilitasi drainage
dari mulut dan mencegah aspirasi
2. Mengurangi penekanan di sacrum dan trochanter/panggul
3. Sering digunakan untuk klien yang mengalami prosedur enema
4. Pemeriksaan dan pengobatan area perineal
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Kaji body alignment klien dan tingkat kenyamanan saat berubah posisi
2 Kaji usia, berat badan klien, tingkat kesadaran dan kemampuan klien untuk bekerja sama
4 Diagnosa keperawatan yang sesuai: •
Fase pre interaksi 5 Mempersiapkan alat
• Bantal • Footboard
• Trochanter dan hand rolls • Bantalan pasir
• Restrain k/p
Penutup sisi tempat tidur/jeruji tempat tidur 6 Menucuci tangan
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan memperkenalkan diri
8
Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal, dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien) 9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
13 Kaji kebutuhan klien akan bantuan
14 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien
15 Meletakkan kepala pada posisi datar 16 Meletakkan klien pada posisi berbaring
17 Memposisikan klien dalam posisi lateral di bagian abdomen 18 Meletakkan bantal di bawah kepala
19 Meletakkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan, mensuport lengan sejajar bahu
20 Meletakkan bantal di bawah kaki atas yang difleksikan, sokong kaki sejajar panggul
21 Meletakkan bantalan pasir sejajar permukaan telapak kaki 22 Mengobservasi posisi body alignment yang baik, tingkat
kenyamanan klien dan kemungkinan penekanan pada bagian tubuh
23 Menurunkan posisi tempat tidur Fase Terminasi
24 Membaca hamdalah
25 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman 26 Mengevaluasi respon klien
27 Memberi reinforcement positif
28 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
29 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
30 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan 31
Mendokumentasikan kegiatan pada lembar catatan keperawatan
Evaluasi
32 Inspeksi kulit klien pada daerah yang tertekan, observasi, adanya eritema, pucat
33 Tanyakan pada klien apakah posisinya nyaman 34 Observasi body alignment dari posisi klien Dokumentasi
35 Posisi yang diberikan kepada klien 36 Waktu perubahan posisi yang dilakukan 37 Kondisi kulit pada daerah yang tertekan 38 Alat bantu yang digunakan
Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan Dasar Profesi 2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
No Dokumen 183/FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/4 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Tanggal Terbit 04-09-2019
Ditetapkan
Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemberian terapi oksigen
Tujuan khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan pemberian terapi oksigen
2. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian terapi oksigen
3. Menerapkan pemberian terapi oksigen secara benar
Pengertian
Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen.
Tujuan
1. Mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru dan jantung
3. Mencegah terjadinya hipoksia
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian 1 Baca status klien
2 Kaji tanda-tanda kesulitan bernafas pada klien 3 Pantau frekuensi pernafasan klien
4 Diagnosa keperawatan yang sesuai: •
5 Mempersiapkan alat
• Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
• Kanula nasal, masker • Vaselin/jelly • Bengkok • Tissue • Korentang 6 Mencuci tangan Fase Orientasi
7 Memberi salam dan memperkenalkan diri
8 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir, dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)
9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan 11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan 12 Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien
14 Menjaga privasi klien 15 Membaca “basmalah”
16 Mengatur posisi klien 17 Nasal Kanul
Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/menit. kemudian observasi humidifier pada tabung dengan adanya gelembung air Memasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
Masker Oksigen
Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 6-10 liter/menit. Kemudian observasi humidifire pada tabung dengan adanya gelembung air Menempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung klien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
Fase Terminasi 18 Membaca hamdalah 19 Mengevaluasi respon klien 20 Memberi reinforcement positif
21 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
22 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien. 23 Mencuci tangan
Evaluasi
24 Pantau kanula dan kecepatan aliran setiap 6-8 jam 25 Evaluasi respon klien
Dokumentasi
26 Catat kecepatan aliran oksigen dan rute pemberian 27 Catat jenis selang yang digunakan