• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan Budidaya Sayuran Dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat di Tengah Pandemi, Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendampingan Budidaya Sayuran Dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat di Tengah Pandemi, Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pendampingan Budidaya Sayuran Dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat di Tengah Pandemi, Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat

Disusun Oleh :

Rayyhan Al Hizky1, Sigit Susanto2, Sopian Untung3, Zafanya Pradiza4, Dewi Nilam Tyas5. 1Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang, 2Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang, 3Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang, 4Teknik

Kimia Unoiversitas Negeri Semarang, 5Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang.

rayyhanalhizky@gmail.com1, sigittempilang,@gmail.com2, pianjack@gmail.com3, zaefanyapradiza@gmail.com4, dewinilamtyas@mail.unnes.ac.id5.

Abstrak

Kebutuhan akan bahan pangan seperti sayuran sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat apa lagi ditengah pandemi seperti sekarang ini, baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Pembudidayaan tananaman sayuran cukup mudah untuk dilakukan dengan menggunakan polybag maupun botol-botol bekas yang ada di sekitar kita sebagai media tanam. Penggunaan bahan-bahan tersebut sebagai pot diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan serta memberikan penghijauan di sekitar rumah di tengah pandemi seperti sekarang ini. Hal ini sangat penting dilakukan saat orang-orang dianjurkan untuk tetap di rumah oleh pemerintah dan mengurangi aktivitasnya di luar rumah, serta sementara tidak memiliki penghasilan untuk membeli kebutuhan pangan. Dengan membudidayakan sayuran tentu masyarakat terbantu dengan hasilnya dan bisa dikonsumsi secara pribadi, sehingga dapat mengurangi interaksi langsung dengan orang lain dan resiko terpapar covid-19 pun menjadi lebih sedikit. Tidak hanya sampai di situ budidaya sayuran ini juga mampu menjadi cadangan pangan makanan masyarakat itu sendiri, hal ini membantu menunjang pengeluaran rumah tangga di tengah pandemi saat ini.

Kata Kunci: Budidaya sayuran mampu menjadi cadangan pangan dalam penunjang perekonomian.

Abstract

The need for food such as vegetables is urgently needed by all people, especially in the midst of a pandemic like this, both in rural and urban areas. Cultivation of vegetable plants is quite easy to do using polybags or used bottles around us as a planting medium. The use of these materials as pots is expected to reduce environmental pollution and provide greening around the house in the midst of a pandemic like now. This is especially important when people are advised to stay at home by the government and reduce their activities outside the home, and temporarily do not have the stages to buy food needs. By cultivating vegetables, of course the community will benefit from the results and can be consumed personally, so that it can reduce direct interactions with other people and reduce the risk of being exposed to Covid-19. Not only that, this vegetable cultivation is also able to become a food reserve for the community itself, this will help support household expenses in the midst of the current pandemic.

(2)

1. PENDAHULUAN

Perekonomi Indonesia harus tetap bergerak di tengah pandemi saat ini, maka dari itu pengabdian ini bertujuan mendorong masyarakat untuk sadar serta menyesuaikan keadaan ekonomi saat ini dengan cara bercocok tanaman. Di tengah pandemi ini khususnya di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Bangka Barat perekonomian masyarakat menurun, pasalnya yang tadinya masyarakat memiliki mata pencariannya sebagai nelayan maupun penambang timah mengalami penurunan daya beli di masyarakat pasalnya hasil tangkap nelayan dinilai harga yang mahal serta hasil dari tambang timah dinilai menurun karena mengikuti pasar dunia saat ini, dimana di tengah pandemi mengalami penurunan tingkat ekspor.

Pengabdian kepada masyarakat merupaka suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dengan beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun ( Riduan, 2016 ). Dalam konteks Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat dituangkan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata ( KKN ), pada KKN angkatan 2017 Universitas Negeri Semarang, mengadakan KKN BMC yang berbeda dengan angkatan sebelumnya di karenakan terjadinya pandemi covid-19 tahun 2020. Coronavirus adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran pernafasan pada manusia melalui batuk pilek, hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome ( SARS ) ( Prasetyo, 2020 ). Kasus covid-19 di Indonesia sangat menggemparkan masyarakat dan menimbulkan ketakutan dengan gejala umum gangguan pernafasan akut baik ringan maupun berat yang meliputi demam, batuk, sesak nafas, kelelalahan, pilek, nyeri tenggorokan dan diare ( Karo, 2020 ). Secara umum penularan virus covid-19 ini melalui cairan tubuh yang terpercik kepada seseorang atau benda –benda disekitarnya melalui batuk dan bersin.

. Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu tempat tinggal yang penduduknya termasuk lumayan padat dengan mata pencarian berupa nelayan dan tambang timah yang lumayan besar, mengingat hal tersebut akan dapat menyebabkan rawannya penyebaran covid-19 bagi pendatang yang ingin bekerja di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang, apabila tidak adanya pemahaman dan protokol kesehatan dan penanggulangan covid-19 ini. Masyarakat desa tempilang mulanya memiliki profesi nelayan dan buruh tambang harian sebagai mata pencarian utama mereka namun di tengah pandemi ini profesi tersebut mengalami keterhambatan dimulai dari sedikitnya hasil penangkapan nelayan dan penambang. Adapun hal lainnya seperti anjloknya harga di pasar, dengan itu masyarakat melirik peluang yang menguntungkan di tengah pandemi Covid-19

(3)

yaitu mengalihkan profesi sebagai petani (petani dadakan), dengan itu kegiatan pelatihan yang kami lakukan masuk untuk melakukan pelatihan bididaya tanaman sayuran. Pelatihan ini melihat tadinya masyarakat bermula dari profesi nelayan dan buruh tambang, tentunya minim sekali pengetahuan unutuk melakukan budidaya tanaman sayuran. Pelatihan Budidaya tanaman sayuran ini memberi pengetahuan dan keterampilan budidaya sayuran, sehingga kebutuhan sayuran tercukupi tanpa perlu membeli, Adapun kegiatan pelatihan ini mendukung kemandirian pangan keluarga, mak itu diadakan pelatihan budidaya tanaman sayur.

Untuk mengurangi covid -19 ini, Mahasiswa KKN BMC Universitas Negeri Semarang melakukan pengabdian berupa memberikan pendampingan kepada masyarakat mengenai pembudidayaan sayuran di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pengabdi tertarik untuk melakukan KKN di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat dengan kegiatan Pendampingan kepada masyarakat dalam pembudidayaan sayuran seperti seledri, sayur kangkung, sayur hijau, tanaman bawang merah/ putih, tomat, kacang panjang dan sebagainya.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penerapan pelatihan budidaya sayuran dalam menunjang perekonomian masyarakat di tengah pandemi, di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat, yaitu dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Pemanfaatan pekarangan rumah merupakan langkah dalam mengisi media-media tanam terkait pembudidayaan yang ada. Dalam pembudidayaan ini terkait apa yang kami lakukan dalam pengabdian ke masyarakat yaitu mengisi pekarangan rumah dangan media tanam pot polibak maupun botol-botol bekas. Media ini terbilang efektif pasalnya jika sewaktu-waktu pekarangan rumah di perlukan dalam rangka apapun dengan mudah untuk di pindahkan tanpa menganggu pertumbuhan sayuran.

Dalam metode ini kami lakukan dengan cara langsung memperaktekkan kepada masyarakat di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Dengan tetap memperhatiakan protocol kesehatan yang sudah di anjurkan oleh pemerintah. Metode peraktek secara langsung ini terbilang lebih efektip di lakukan karena masyarakat langsung ikut mencoba serta memperaktekkan langsung apa yang telah kami sampaikan, sehingga masyarakat lebih mengerti dan faham dengan cara-cara yang telah kami berikan.

(4)

2.1 Faktor Pendukung

Faktor pendukung dari kegiatan yang kami lakukan yaitu: 1. Bahan-bahan yang di butuhkan mudah untuk di cari 2. Tersedianya sumber tanah yang baik untuk tanaman

3. Sumber air yang di gunakan untuk menyiram tanaman tidak jauh dari tanaman yang akan di siram

4. Tempat yang strategis 2.2 Fakator penghambat

Faktor penghambat dari kegiatan yang kami lakukan yaitu: 1. Cuaca yang panas

2. Kurangnya curah hujan

3. Hama tanaman berupa serangga 4. Mahalnya harga racun hama 5. Bibit tanaman yang kurang bagus

Disisi lain kami memiliki program yang singkron terkait pembudidayaan ini yang dinilai menjadi langkah yang tepat dan efektif dalam program pemudidayaan ini yaitu pelatihan pembuatan kompos. Adapun langkah yang lebih jelas dalam metode pelatihan budidaya tanaman sayuran ini yaitu :

Metode Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran

Penyemaian benih bisa di lakukan 1-4 hari sampai muncul tunasnya, sambari menunggu tunasnya muncul, kita bisa langsung mempersiapkan media tanam seperti pot dan

Penyemaian Benih Tanam (Pot dan Botol), di Mempersiapkan Media pekaranagan Rumah Perawatan Serta Pengawasan Tanaman Penanaman di Media Tanam Penyeleksian Siap Panen (Panen) Pemberian pupuk organik

(5)

botol bekas, setelah semuanya selesai baik itu muncul tunas dari benih tadi maupun media tanamanya, kita langsung memindahkannya di media tanam, setelah itu lakukanlah perawatan serta pegawasan di masa pertumbuhannya, setelah memasuki 1 minggu dari pemindahan benih ke media tanam, lakukan pemberian pupuk organik, dan setelah itu lakukan penyeleksian siap panen, sesuai dengan umur panen tanaman masing-masing.

Adapun metode pelatihannya yaitu :

Kami mengajak para pemuda-pemuda dan masyarakat sekitar untuk mengikuti pelatihan dan yang akan kami sosialisasikan, dalam pelaksaan ini kami lakukan secara peraktek langsung kepada pemuda-pemuda dan masyarakat di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Dengan pemberian praktek secara langsung di harapkan para peserta bisa lebih faham dan mengerti ketimbang pemberian pelatihan secara daring melalaui media online. Dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan, menjaga jarak dengan orang lain, serta memakai masker pada saat sosialisai praktek secara langsung

Faktor pendukung :

Factor pendukung dalam program kerja yang sudah kami lakukan yaitu :

Bahan-bahan yang kami butuhkan untuk praktek sangat mudah di cari dan di dapatkan, masyarakat sangat antusias dengan materi pelatihan yang kami berikan sehingga membuat kami menjadi bersemangat dalam memberikan pelatihan kepada mereka.

Faktor penghambat

Tidak semua anak muda dan masyarakat di Desa Tempilang mau di ajak untuk bersosialisasi, ada sebagian dari mereka yang acuh bahkan tidak mau untuk mengikuti sosialisasi yang kami berikan, itu menjadi factor penghambat bagi kami yang ingi berbagi ilmu dengan mereka. Mengenai pelatihan tersebut.

Metode ini dinilai berhasil seperti apa yang telah kami lakukan di masyarakat serta terbilang sangat efektif di tengah pandemi ini, dana yang di kucurkan juga tidak begitu besar pasalnya hal ini memanfaatkan apa yang ada di sekitar masyarakat itu sendiri. Berbeda dengan metode tanam hydroponik yang memakan dana yang terbilang lumayan serta memiliki keterbatasan dalam menanam benih. Berbeda dengan metode ini, bisa terbilang mudah untuk di lakukan masyarakat dengan jumlah penanaman benih yang lumayan banyak.

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan budidaya sayuran yang dilakaukan oleh tim pengabdian termasuk dalam kegiatan budidaya pangan. Adapun yang dimaksud dengan budidaya pangan adalah proses budidaya sebagai tanaman yang menjadi tanaman yang menjadi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi berbagai nutrisi seperti karbohidrat, mineal, protein, vitamin dsb. Tanaman pangan ini dapat di kelompokan menjadi 3 jenis yakni tanaman umbi-umbian (ketela, kentang, ubi, talas, dll) dan tanaman serial atau biji-bijian ( padi, jagung, gandum dan sorgum).

(3) Pengertian tanaman sayuran adalah serangkaian kegiatan budidaya tanaman yang digunakan untuk sayur dan lalapan. Tanaman sayuran dapat dikelompokan menjadi (contoh tanaman budidaya: sawi, kangkung, bayam, kubis), sayuran umbi (kentang, bawang merah) sayuran bunga (bunga kol, brokoli), sayuran buah (tomat, cabe, labu) dan sayuran biji (kacang merah, ercis).

Desa Tempilang kecamatan Tempilang kabupaten Bangka Barat merupakan desa yang memilik aneka ragam sumber unsur tanah yang baik untuk bercocok tanam baik di daerah perkebunan maupun di perkarangan rumah sehingga sangat cocok untuk budidaya tanaman sayuran, adapun hasil dari pelatihan yang kami selengarakan di Desa Tempilang tepatnya di RT 09 RW 02kami melakukan pelatihan tanaman sayuran dimana yang menjadi program utama kami yaitu budidaya tanaman sayur daun seledri dan adapun sayuran lainnya yang kami lakukan sebagai tambahannya yaitu seperti: bawang merah, bawang putih, sawi pahit dan kangkung.

Adapun Langkah-langkah budidaya sayuran yang kami lakukan sebagai berikut : Budidaya Sayuran Kangkung dan Bawang Merah

Pada minggu pertama kami menyiapkan bahan-bahan yang di butuhkan seperti : cangkir plastik, tanah gambut hitam,pupuk organik, polybag, dan bahan pendukung lainya.

Minggu kedua kami membuat media tanam dengan membuat lobang pada cangkir plastik menggunak besi paku yang di panaskan terlebuh dahulu sebagai media tanam kangkung dan kemudian menyiapkan polybag sebagai media tanam bawang merah, tanah gambut hitam langsung di campurkan dengan pupuk kompos organik dan kapur putih sebagai media tanam kangkung dan bawang merah nantinya

(7)

Minggu ketiga kami langsung praktek penanaman dari bahan-bahan yang sudah kami siapkan sebelumnya

Kegiatan pelatihan ini kami lakukan secara praktek secara langsung,tujuannya agar masyarakat yang mengikuti pelatihan tersebut faham dan mengerti dengan tata cara dalam menanam sayuran dengan benar sehingga meminimalisir kesalahan yang sering di lakukan, apalagi yang baru mencoba dalam bercocok tanam sayuran

Respon masyarakat yang mengikuti pelatihan ini sangat baik mereka sangat antusias dalam mengikuti pelatihan yang kami berikan kepada mereka,

Gambar 1.1 Benih yang akan di tanamkan di media tanam

Pada gambar di samping menunjukan proses dalam melakukan pembersihan pekarangan rumah yang ada di sekitar permukiman warga, hal ini di lakukan dalam mengoptimalkan media-media tanam yang bisa di gunakan pada lahan tersebut dan kegiatan ini melibatkan pemuda sekitar serta orang-orang tua yang ada di lingkungan tersebut. Gambar 1.2 Pelatihan budidaya tanaman Sayuran

Setelah melakukan pembersihan di pekarangan rumah, hal yang perlu di lakukan selanjutnya yaitu:

(8)

kegiatan yang kami lakukan selanjutnya yaitu, mengisi polybag dengan tanah, hal ini dilakukan agar kegiatan selanjutnya bisa berjalan dengan baik. Setelah selesai dalam menyiapankan media tanam ini, selanjutnya melakukan pemindahan benih dari tempat pencemaian ke polybag. Gambar 1.3 Pengisian tanah ke polybag

Gambar 1.4 Pemindahan benih sayuran dan Gambar 1.5 Persiapan pemupukan

Setelah pemindahan benih, sayuran memerlukan perawatan yang khusus agar memperoleh hasil yang baik seperti yang di harapkan. Bentuk dari perawatan yang kami lakukan yaitu mulai dari penyiraman, membersihkan tanaman liar di sekitar sayuran hingga pada tahap pemupukan, adapun pupuk yang kami gunakan merupakan pupuk organik hasil dari program kerja kami sebelumnya yang sudah kami selesaikan.

Panen pun kami lakukan setelah kurang lebih 3 minggu di mulai dari pemindahan benih. Hasil panen terbilang memuaskan karena fisik dari sayuran itu sendiri dinilai baik. Tidak hanya dari segi fisik dari semua tanaman sayur yang kami tanam dan rawat mengalami keberhasilan panen.

(9)

Gambar 1.6 tanaman sayur yang siap panen

Kegiatan yang kami lakukan ini mendapat respon yang baik dari masyarakat sekitar, pasalnya hal ini membantu mereka memahami baik dari segi teori maupun praktik, masyarakat juga menganggap kegiatan yang kami lakukan memberi motifasi bagi masyarakat untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang kami lakukan pada pelatihan budidaya tanam sayur di beberapa orang yang kami hadirkan di tempat. Kami mengharapkan kedepannya apa yang telah kami lakukan pada pelatihan budidaya tanaman sayur akan menunjang perekonomian masyarakat baik di tengah pandemi maupun di saat keadaan normal kedepan.

Terkait pelatihan yang kami lakukan ini menuai banyak respon dari kalangan masyarakat. Banyak masyarakat mengangap kegiatan yang kami lakukan ini positif dan bermanfaat, kedepannya harapan masyarakat terkait kegiatan ini mampu di lakukan berkelanjutan serta mampu mendorong kecukupan pangan masyarakat dalam kehidupan langsung.

(10)

PENUTUPAN 1. Kesimpulan

Kegiatan yang kami lakukan ini mulai dari awal yaitu pembenihan, mempersiapkan media tanam, pemindahan benih sayuran ke polybag, perawatan dan pemupukan hingga panen berjalan dengan lancar, berkat kerja sama masyarakat sekitar. Program kerja budidaya tanaman sayur ini kami lakukan untuk mengisi waktu luang masyarakat di tengah pandemi Covod-19 ini dimana pemerintah menganjurkan untuk diam di rumah,serta kedepannya mampu menjadi kegiatan berkelanjutan di masyarakat untuk menjadi penunjang kebutuhan pangan masyarakat.

2. Saran

Kedepannya apa yang kami lakukan pada kegiatan KKN BMC UNNES ini memberi manfaat yang baik untuk kami sebagai pelaksana utama maupun masyarakat sekitar, harapannya kegiatan yang kami lakukan di saat KKN ini mampu di lanjutkan baik itu dari pemerintah desa maupun masyarakat di sekitar.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Nazaruddin. 2000. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Soeleman, S dan D. Rahayu. 2013. Halaman Organik: Mengubah Taman Rumah Menjadi Taman Sayuran Organik Untuk Gaya Hidup Sehat. Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka.

Riduan. ( 2016 ). Pelakasanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Perguruan Tinggi.

Edi, S., dan J. Bobihoe. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jambi. 54 hal.

Perwtasari, B. 2012. Pengaruh Media Tanam Dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakchoi (Brassica Juncea L.) Dengan Sistem Hidroponik. Agrovigor.5 (1) : 14-25.

Handoko, P., dan Y. Fajariyanti. 2008. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla Verticillata. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi FKIP. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Prasetyo, S. D. ( 2020 ). KKN UNS Era Covid-19 di Rt 03 Rw 07 Desa Panjer Kecamata Kebumen. Jurnal Pengabdian dan Pengabdian Masyarakat. 1 ( 1 ), 1-11.

Gambar

Gambar 1.1 Benih yang akan di tanamkan di media tanam
Gambar 1.4 Pemindahan benih sayuran dan Gambar 1.5 Persiapan pemupukan
Gambar 1.6 tanaman sayur yang siap panen

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (X 1 ), struktur aktiva (X2) dan profitabilitas yang diproksikan ROA (X3) secara simultan berpengaruh

Adapun total alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga dan realisasinya selama tahun 2020 yang digunakan untuk penanganan dampak pandemi covid-19 di wilayah Provinsi

Pada gambar 4 kelihatan proses yang terjadi pada sistem informasi akademik di STEKOM Semarang, yang terdiri dari penyaringan calon mahasiswa, proses

Tabel ini berisikan tentang data wisata paket yang nantinya akan digunakan untuk merelasikan ke tabel wisata tujuan, wisata hari, wisata rombongan. Tabel

Agar perguruan tinggi dapat memenangkan persaingan diperlukan strategi baru yaitu strategi samudera biru (Blue Ocean Strategy) dengan membuat market sendiri

Laporan akhir ini berjudul, “ALAT PENGERING TANGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 ” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

Untuk mencapainya tujuan tersebut, dibutuhkan kecerdasan politik yang cukup besar untuk memperhitungkan kemungkinan respon, kapasitas dan keterampilan aktor yang

kerja adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi baik.. secara langsung maupun tidak langsung seseorang atau sekelompok orang di