BUDIDAYA MASAL MOINA SP DENGAN
MEDIA CHLORELLA SP.
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam
By Irwan
Pendahuluan
Pakan alami sangat penting, namun
unit produksi benih
ikan air tawar jarang/tidak memiliki “
sub-unit produksi
pakan alami
” :
– Teknologi produksi ikan air tawar tidak butuh “pakan
alami”.
– Pakan alami masih melimpah dengan harga yang murah
– Benih ikan air tawar murah, sehingga tidak
menguntungkan membangun unit produksi pakan alami
– Teknologi pakan alami ikan air tawar tertinggal
dibandingkan ikan air laut/payau
Pakan alami
ikan air tawar
Karakter Tubifex (cacing sutra/rambut) Moina (kutu air)
Ukuran
Panjang: 1-5 cm, diameter 0.5 mm 0.3-1.2 mm
Posisi di media
Dasar
Kolom air
Lokasi
Ketersediaan
Kota-kota besar
???
Siklus hidup
6-14 hari
Moina
Cacing sutera
Keberhasilan budidaya moina
1.
Bebas hama/predator pada media
kultur moina
2.
Parameter kualitas air media layak
bagi moina
3.
Makanan moina tersedia dalam
• Moina dan rotifer hidup
pada habitat yang sama
• Rotifer bersifat epibiont
pada moina. Moina
yang ditempeli rotifer
dalam jumlah banyak
akan mati
• Rotifer kompetitor
makanan, karena food
dan feeding habit jenis
Rotifer sebagai epibiont
pada
Moina
sp
Parameter kualitas air
Parameter kualitas air Satuan Nilai Sumber
Suhu oC 25-28
Xi et al 2005; Gamma-Flores et al 2015;
pH - 6-9
DO (kelarutan oksigen) ppm > 3
Pengaruh suhu media
Sumber air
PAM
Steril dan kualitas air layak
Sumur bor
Steril; kualitas air perlu treatment
Sumur gali
Steril, layak namun volume terbatas
Danau/waduk/kolam
Volume banyak dan layak namun mengandung
Profile kualitas “sumber air” di BPBAT SG
Parameter
Satuan
Nilai
Sumber air
-
Waduk
pH
-
5.5-6.3
Suhu
oC
27-32
Oksigen terlarut
mg L
-13-7
TAN
mg L
-10.3-0.5
Kontaminan
Cara makan dan makanan moina
• Cara makan moina sp :
Filter feeder : menyaring bahan terlarut dalam
perairan
• Makanan moina :
Fitoplankton tertentu : Chlorella sp (air hijau)
Bakteri
Ragi/yeast
Bahan organik lain yang berukuran kecil (sesuai
dengan bukaan mulut)
Sistem produksi moina
Air bersih
Produksi
Chlorella
Produksi
moina
Jumlah: 4 unit Jumlah : 5 unit
A B C
Volume dan unit tergantung penyediaan air
bersih Nisbah volume B : C = 2.25 : 1
40%
SOP Produksi
Chlorella
sp
Hari ke: Kegiatan
1
Bersihkan wadah dan isi dengan air bersih
Pasang aerasi secukupnya
Pupuk dengan Urea (0.5 g/L), NPK (0.5 g/L), Dolomit
(0.25 g/L) dan dedak halus (1 g/L)
Masukkan starter Chlorella sp sebanyak 15-20%
dari volume total (untuk pertama kali)
2 – 10
Monitoring
11 -15
Dapat digunakan untuk memproduksi moina
Sisakan 15-20% untuk produksi selanjutnya
Sumber bibit
Chlorella
sp
• BPBAT SG atau instansi lain yang memproduksi
Chlorella sp air tawar
• Toko online
• Produksi sendiri :
– Gunakan “SOP Produksi Chlorella sp” + air hijau dari kolam
budidaya
– Diamkan sekitar 2-3 minggu, air hijau yang mengandung
Chlorella sp akan terbentuk
Perbanyakan starter
Chlorella
sp
• Gunakan SOP Produksi
Chlorella sp
• Lakukan secara bertahap,
dimulai dari wadah yang kecil
kemudian meningkat ke
wadah yang lebih besar
• Media produksi Chlorella sp
harus terkena cahaya
matahari, namun usahakan
suhu tidak
lebih dari 34
oC
20% 20%
SOP Produksi
Moina
sp
Hari
ke-
Kegiatan
1
Bersihkan wadah kultur
Isi wadah dengan air bersih sebanyak 40% dari volume
total, tambahkan dolomit dengan dosis 0.1 g L
-1 Masukan Chlorella sp sebanyak 60% dari volume total
Masukan starter (bibit) moina yang bersih sebanyak
50-100 g/ton media
Pasang aerasi secukupnya
2-4
Monitoring
4-5
Panen moina
Bibit moina (starter)
1. Produsen moina atau toko ikan hias terdekat
2. Perairan umum, waduk atau saluran air yang
mengandung bahan organik tinggi
3. Kolam yang budidaya ikan yang habis dikuras dan
diisi kembali
4. Ephippia (telur moina)
SOP Sterilisasi bibit moina
No Uraian
1 Alat yang dibutuhkan: serok,
toples/ember 5 liter 2 unit, stermoi (alat sterilisasi moina), kocoran air (debit: 2,5 L menit-1) dan air bersih.
Semua alat harus sudah disterilkan. 2 Masukkan moina ke dalam stermoi
sekitar 2-5 gram kemudian “kocori” dengan air bersih debit 2,5 L per menit selama 1 menit
3 Setelah dikocori, masukan moina ke dalam baskom
4 Ulangi langkah no 2 sampai semua moina tersaring.
5 Periksa moina dengan lensa okuler 6 Jika sudah steril dari rotifer, moina
siap digunakan sebagai bibit
Petri disk Lensa okuler
Saringan mesh size 0.5 mm Pipa 2”
Lensa okuler Petri disk
Data produksi moina:
Bak volume 3 ton
- 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 17 M ar et 201 5 19 M ar et 201 5 23 M ar et 201 5 27 M ar et 201 5 30 M ar et 201 5 1 A pr il 201 5 3 A pr il 201 5 9 A pr il 201 5 9 A pr il 201 5 13 A pr il 2015 20 A pr il 201 5 24 A pr il 201 5 27 A pr il 201 5 1 M ei 201 5 7 M ei 2015 25 M ei 201 5 27 M ei 201 5 1 Juni 201 5 13 Juni 201 5 20 Juni 2015 29 Juni 201 5 B ioma s pa ne n (g)Panen per ton :
Maks : 1150 g
330 g : 79.01%
500 g :49,38%
Moina beku
• Jika moina tidak
langsung diberikan ke
ikan dapat dibekukan
• Perbandingan air
dengan moina 1 : 1
• Moina yang dibekukan
tetap dapat
dimanfaakan larva,
Hasil samping:
Cacing darah/jentik merah
(
Chironomus
sp)
Cara panen cacing darah
(
jentik merah
)
• Setelah panen moina,
tampung kotoran dasar
wadah
• Masukkan ke dalam kantong
yang berlubang
• Masukkan kantong tersebut
ke dalam baskom yang terisi
air
• Sekitar 5-10 menit kemudian,
jentik darah akan ke luar dari
kantong
• Setelah ke luar, jentik darah
dapat dipanen
Cara panen ephippia
• Keringkan kotoran sisa
panen jentik merah
• Setelah kering,
rendam dengan air
• Ephippia (berwarna
putih) akan
mengapung
• Kumpulkan dan
keringkan ephippia
• Simpan pada suhu
rendah (3 – 5
o
C)
Contoh jadwal kultur chlorella dan moina
• Target panen 1
bak per hari
– ∑Bak moina : 5
unit
– Bak chlorella 3
unit
– Nisbah volume
chlorella : moina
= 2.25 : 1
• 1 gram moina :
1500-3000 ekor
• 1 kg moina : 100
Analisa usaha:
asumsi
No Uraian nilai satuan5 Volume bak chlorella 40 ton
6 Volume bak moina 5 ton
7 Volume chlorella ke
bak moina 3 ton/bak
8 Jumlah bak moina 10 unit
9 Jumlah bak chlorella 3 unit
10 Produktivitas moina 400 g/ton
11 Jumlah siklus moina
per bulan 60 bak
12 Jumlah siklus chlorella
per bulan 6 Bak
13 Jumlah bulan produksi
per tahun 10 bln
No Pupuk Dosis Satuan
1 Urea 500 g/ton
2 NPK 500 g/ton
3 Dedak halus 150 g/ton
Biaya investasi
No Komponen Satua n Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Jumlah uang (Rp) Nilai Sisa (Rp) Umur Teknis (thn) Penyusutan* (Rp)1 Rangka bak kultur
moina 5 unit 1,500,000 7,500,000 750,000 10 56,250 2 Terpal bak moina 5 unit 400,000 2,000,000 - 5 33,333
3 Rangka bak kultur
chlorella 3 unit 8,000,000 24,000,000 - 10 200,000 4 Terpal bak chlorella 3 unit 1,500,000 4,500,000 - 5 75,000 5 Blower 2 unit 5,000,000 10,000,000 - 10 83,333 6 Pompa air 2 unit 2000000 4,000,000 - 5 66,667 7 Timbangan 1 unit 500,000 500,000 - 5 8,333 8 Instalasi air 1 set 4,000,000 4,000,000 10 33,333 9 Instalasi listrik 1 set 1,000,000 1,000,000 10 8,333 10 Instalasi aerasi 1 set 2,000,000 2,000,000 - 10 16,667
Investasi 59,500,000
Biaya tetap
No
Komponen
Satuan
Unit
Jumlah
Unit
Harga Satuan
(Rp)
Total Harga
(Rp)
1 Karyawan (1 org)
OB
12 2,000,000 24,000,000
2 Listrik
Bulan
12 400,000 4,800,000
3 Biaya penyusutan
tahun
1 514,583 514,583
Total Biaya Tetap (FC)
Biaya Variable
No Komponen Satuan Jumlah Harga Satuan
(Rp) Total Harga (Rp) 1 Urea kg 900 6,000 5,400,000 2 NPK kg 900 9,000 8,100,000 3 dedak halus kg 1,800 4,000 7,200,000 4 dolomit kg 600 600 360,000 5 Plastik packing kg 171 30,000 5,142,857 6 Oksigen tbng 12 70,000 840,000 7 Karet packing kg 5 25,000 125,000
Analisis Laba Rugi Produksi moina
No Uraian Satuan Nilai
1 Biaya investasi Rp 59,500,000 2 Biaya tetap Rp 29,381,250 3 Biaya variabel Rp 27,167,857 4 Biaya total (2 + 3) Rp 56,549,107
5 Produksi moina per tahun kg 1,200
6 Harga moina Rp/kg 80,000
7 Penerimaan Rp 96,000,000
8 Keuntungan per tahun Rp 39,450,893
9 Keuntungan per bulan Rp 3,287,574
10 BEP harga (Rp) Rp 40,977,948 11 BEP produksi (kg) kg 512 12 Harga Pokok Produksi (HPP) per kg Rp 47,124.26 13 PP Thn 1.51 14 R/C rasio 1.70