MODEL SIMULASI PELAYANAN DI JEMBATAN TIMBANG
(STUDI KASUS : JEMBATAN TIMBANG PT PETROKIMIA
GRESIK)
Dwi Novita Dari 1
1
Universitas Internasional Semen Indonesia
E-mail : marvolotom5398@gmail.com
ABSTRACT
Overlong waiting times in Weigh Bridge services are important and have a negative influence on the quality of Weigh Bridge services. This research is based on the Weigh Bridge of PT. Petrokimia Gresik. Weigh Bridge PT. Petrikomia Gresik is very busy serving the weighing of trucks both from within the company and from neighbouring companies. In this article, to reduce waiting times at each Weigh Bridge, it is proposed assignment arrangements for each Weigh Bridge and the efficiency of the service process. Through the three proposed improvement models. It was found that with the Weigh Bridge assignment arrangement it could maintain the utility of all Weigh Bridge in a relatively small difference and reduce the average waiting time. With the existence of this problem, they invented a simulation model to represent the service of the bridge weigh using the software Rockwell Arena . From the simulation results of the existing, s ystem weighing the present day needs to be evaluated because the queues are uneven and too long on one weighbridge is weighbridge 2 wherein the average - average queue of trucks amounted to 17.769 with the average - average time waiting queue is 110.791 minutes . After the proposed design is carried out, by considering the smallest average number of queues, it can be concluded that the proposed model for scenario 2 is a model that can provide better results. With the simulation results of the repair scenario 2 at the weighing station 2 , the average queue of trucks was 5.056 with a queue waiting time of 6 minutes.
Keywords : Weigh Bridge , Simulation, Queue
ABSTRAK
Waktu tunggu yang lama dalam layanan jembatan timbang adalah hal yang penting dan memiliki pengaruh negatif pada kualitas pelayanan jembatan timbang. Penelitian ini didasarkan pada jembatan timbang PT Petrokimia Gresik. Jembatan timbang PT. Petrikomia Gresik sangat ramai melayani penimbangan truk baik dari dalam perusahaan maupun dari perusahaan disekitarnya. Pada artikel ini, untuk mengurangi waktu tunggu di setiap jembatan timbang, diusulkan pengaturan penugasan untuk masing-masing jembatan timbang serta efisiensi proses pelayanan. Melalui tiga model improvement yang diusulkan, diharapkan dapat menjaga utilitas semua jembatan timbang dalam perbedaan yang relative kecil dan mengurangi waktu tunggu rata-rata. Dengan adanya permasalahan ini, dibuatlah model simulasi untuk mewakili proses pelayanan jembatan timbang menggunakan software Rockwell Arena. Dari hasil simulasi
antrian yang tidak merata dan terlalu panjang pada salah satu jembatan timbang yaitu jembatan timbang 2. Dimana mempunyai rata – rata antrian truk sebesar 17,769 dengan rata – rata waktu menunggu antrian adalah 110,791 menit. Setelah dilakukan rancangan usulan, dengan mempertimbangkan jumlah rata – rata antrian paling kecil dapat diambil kesimpulan bahwa model usulan skenario 2 adalah model yang bisa memberikan hasil yang lebih baik. Dengan hasil simulasi skenario perbaikan 2 di jembatan timbang 2 mendapatkan rata – rata antrian truk sebesar 5,056 dengan waktu tunggu antrian adalah 6 menit.
Kata Kunci : Jembatan Timbang, Simulasi, Antrian
1. PENDAHULUAN
Suatu perusahaan umumnya menggunakan distribusi sebagai jalur untuk upaya menyalurkan barang atau jasa mereka dari produsen ke konsumen. Selain itu sarana dan prasarana distribusi yang digunakan oleh perusahaan juga mempengaruhi cepat atau tidaknya barang atau jasa tersebut sampai ke tangan konsumen. Dalam proses pendistribusiannya khususnya pada jalur darat, muatan setiap truk harus dilakukan pengukuran dengan menggunakan jembatan timbang. Hal ini ditujukan untuk membuktikan bahwa muatan truk sudah sesuai dengan yang seharusnya didistribusikan sehingga dapat dikontrol ada atau tidaknya losses atau kehilangan selama distribusi. Melihat pentingnya jembatan timbang yang juga dapat dikatakan sebagai salah satu alat kontrol terhadap suatu aktifitas sehingga perusahaan mempunyai suatu data yang nyata di lapangan. Karena itu, motivasi dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan dari jembatan timbang objek amatan dengan mengidentifikasi hambatan yang mungkin terjadi dan dilakukan penyesuaian alokasi sumber daya.
Dalam artikel ini, berfokus pada simulasi pelayanan di jembatan timbang milik PT. Petrokimia Gresik. Kondisi operasional saat ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya yaitu kurang meratanya pembagian beban kerja pada setiap jembatan timbang. Saat ini perusahaan belum melakukan pengaturan khusus terhadap truk yang datang untuk menimbang, sehingga driver truk bebas memilih untuk menimbang di jembatan timbang manapun. Banyaknya jumlah truk yang harus dilayani tentunya akan menimbulkan potensi antrian di jembatan timbang. Pada saat sedang terjadi peningkatan terhadap jumlah kendaraan yang akan menimbang, terlihat ketidak seimbangan antrian antara jembatan timbang satu dengan jembatan timbang lainnya. Hal tersebut dapat terjadi karena rata – rata driver truk cenderung memilih menimbang pada jembatan timbang terdekat dari tempat kedatangan atau gudang tujuan. Hal ini cukup membuat kurang maksimalnya utilitas dari masing – masing jembatan timbang.
Sehingga pengaturan penugasan untuk masing – masing jembatan timbang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah antrian pada salah satu jembatan. Hal tersebut juga diharapkan dapat menjaga utilitas semua jembatan timbang dalam perbedaan yang relative kecil dan dapat mengurangi waktu tunggu antrian yang berpengaruh negative pada kualitas pelayanan jembatan timbang.
2. METODE
2.1. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data yaitu data waktu kedatangan truk yang mencangkup waktu di mana entitas mulai memasuki suatu proses, waktu durasi lamanya entitas berada dalam proses dalam hal ini yaitu proses pelayanan penimbangan dan proses bongkar muat di gudang, dan waktu tempuh di mana entitas akan menuju dari titik satu ke titik lainnya. Selain data tersebut juga diperlukan data mengenai kapasitas dan jumlah resources tiap proses dan alur proses pelayanan penimbangan mulai dari entitas datang hingga keluar sistem, sehingga model simulasi yang dibuat dapat mempresentasikan proses – proses tersebut secara tepat.
Data yang didapat dari perusahaan merupakan data selama bulan April dan Mei 2019. Data tersebut tidak semuanya utuh dibutuhkan untuk simulasi sehingga dipilih data mana saja yang diperlukan dan data mana yang tidak. Pada simulasi yang dilakukan terdapat 5 jembatan timbang dan 16 Gudang tujuan untuk bongkar muat. Data – data yang telah terkumpul kemudian dilakukan rekapitulasi untuk mendapatkan nilai input bagi model. Nilai input yang dimaksud berupa distribusi data dari waktu antar kedatangan truk. Nilai data tersebut kemudian diolah dengan input analyzer dari Arena untuk mendapatkan nilai distribusinya. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan hasil distribusi dan data lainnya seperti waktu proses pelayanan di jembatan timbang, waktu proses bongkar muat di gudang dan waktu tempuh kendaraan yang di asumsikan 5 menit, dapat dilihat pada Tabel. 1.
Tabel 1. Jenis Distribusi Penimbangan dan Keterangan lainnya
No. Nama Jenis Data Distribusi Keterangan
1 Kedatangan Truk Ekspression -0.001 + EXPO(1.99) -
2 Proses Penimbangan Konstan - 3 menit
3 Waktu Tempuh Truk Konstan - 5 menit
4 Proses Bongkar Muat Konstan - 43 menit
2.2. Tahap Perancangan Model Simulasi
Model simulasi dirancang sesuai dengan karakteristik dari sistem nyata dengan tujuan ketika melakukan perbaikan proses dapat disimulasikan terlebih dahulu untuk mengetahui perfomansi sebelum diimplementasikan. Diharapkan dengan melakukan simulasi tersebut tidak mengganggu proses yang saat ini sedang berlangsung. Durasi pada setiap proses yang nantinya akan dilalui oleh entitas diambil dari data yang telah dijelaskan sebelumnya. Tampilan model simulasi secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Model Proses Penimbangan di PT Petrokimia Gresik. 2.3. Tahap Verifikasi Model Simulasi
Verifikasi model simulasi dilakukan dengan melakukan debug model simulasi dalam
software untuk mengetahui adanya notasi yang error. Pada Gambar 2 model simulasi eksisting
telah sesuai dengan konsep yang telah dibuat pembuat model, dimana tidak menunjukkan adanya error pada model simulasi.
Gambar 2. Hasil Debug Model Simulasi Eksisting dalam Software Arena
Setelah selesai melakukan verifikasi, selanjutnya yaitu validasi model di mana dilakukan dengan membandingkan model simulasi eksisting dan kondisi eksisting. Untuk melakukannya, metode yang digunakan adalah uji hipotesis parameter dua populasi. Jika uji hipotesis menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan maka model dinyatakan valid namun jika terdapat perbedaan signifikan maka model dinyatakan tidak valid.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Penentuan Jumlah Replikasi
Simulai harus dilakukan sebanyak n kali untuk mengurangi variansi. Nilai n didapatkan dengan menentukan nilai n0 terlebih dahulu yaitu sebanyak 20 kali replikasi dalam penelitian ini.
Hasil dari replikasi tersebut dalam Tabel 2. Salah satu pendekatan untuk mengetahui jumlah replikasi adalah dengan mencoba replikasi awal dan menghitung interval estimasi nilai rata – rata populasi (half-width) berdasarkan sampel replikasi tersebut (Kelton, et al, 2002). Berikut merupakan perhitungan half-width dengan sampel awal seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Simulasi Eksisting Jembatan Timbang
Hw = ( )
√ (1)
Dimana Hw adalah nilai half-width, ( ) adalah 2,093 (Diperoleh dari tabel Student’s-t dengan probabilitas sebesar 0,05 dan degree of freedom 19), s adalah standar deviasi sampel, n adalah jumlah sampel . Berikut pada Tabel 3 merupakan nilai half-width hasil perhitungan dari masing – masing jembatan. Nilai half-width untuk setiap jembatan timbang mempunyai toleransi error berbeda tergantung dari jumlah antrian rata – rata.
Tabel 3. Nilai Half-Width Hasil Perhitungan
Setelah mengetahui nilai half-width, selanjutnya yaitu menghitung nilai n’ yaitu nilai replikasi yang dibutuhkan dengan menggunakan nilai half-width yang didapat dari perhitungan sebelumnya dengan menggunakan rumus berikut:
n’ = [( )
]² (2)
Dimana n’ adalah nilai replikasi yang dibutuhkan, = 1,96 (Diperoleh dari tabel distribusi normal), s adalah nilai standar deviasi, dan hw adalah nilai half-width dari hasil perhitungan sebelumnya. Berikut pada Tabel 4 merupakan hasil perhitungan nilai n’.
Tabel 4. Nilai n’ Hasil Perhitungan
Replikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Mean S.dev Var
JT 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1,65 0,489 0,239 JT 2 9 7 27 17 37 21 9 9 30 11 18 17 9 33 13 20 19 15 43 19 19,12 10,2 104,1 JT 3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0,3 0,47 0,21 JT 4 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0,45 0,51 0,26 JT 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 2 5 3 3 4 3 4 3 3 3,71 0,73 0,54 JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5 hw 0,2290 4,7765 0,2200 0,2389 0,3457 JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5 n' 17,54 17,54 17,54 17,54 17,54
3.2. Uji Hipotesis Parameter Dua Populasi
Data yang digunakan untuk menguji validitas model simulasi adalah data rata - rata jumlah antrian truk dan waktu menunggu antrian dari masing - masing jembatan timbang. Null
hypothesis yang digunakan adalah tidak terdapat perbedaan signifikan antara kondisi riil dengan
hasil simulasi eksisting (μ1 = μ2). Alternative hypothesis yang digunakan adalah terdapat perbedaan signifikan antara kondisi riil dengan hasil simulasi eksisting (μ1 ≠ μ2). Perhitungan uji hipotesis dua parameter populasi independent samples menggunakan rumus berikut:
t = ( ̅̅̅̅ ̅̅̅̅) ( ) √ (3) Sp = √( ) ( ) (4)
Dimana s1 adalah standar deviasi sampel riil, s2 adalah standar deviasi sampel simulasi eksisting, n1 adalah jumlah sampel riil, n2 adalah jumlah sampel simulasi eksisting, π1 adalah rata – rata populasi riil, π2 adalah rata – rata populasi simulasi eksisting, ( ̅̅̅) adalah rata – rata sampel riil, ( ̅̅̅) adalah rata – rata sampel simulasi eksisting, Sp adalah pooled standard
deviation. Berikut merupakan hasil perhitungan uji hipotesis masing – masing jembatan timbang
:
Tabel. 5 Hasil Uji Hipotesis Rata – Rata Antrian
JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5
Sp 0,5837 77,87039 0,45733 0,571662 0,576532 t 0,3831 0,0298124 0,97788 0,782304 1,695827
Tabel. 6 Hasil Uji Hipotesis Rata – Rata Waktu Tunggu Antrian
JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5
Sp 10,3596 2721,4212 0,286023 0,696044 22,75016 t 0,0530 0,0008426 1,448835 0,963762 0,066322
Keputusan : Terima H0
Kesimpulan : Cukup bukti untuk menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara kondisi eksisting dengan hasil simulasi eksisting.
Gambar. 3 Hasil Uji Validasi Kondisi Eksisting dengan Simulasi Eksisting
Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model simulasi yang dibuat telah valid.
3.3. Usulan Perbaikan
Pada skenario perbaikan, dilakukan perubahan terhadap alur penimbangan sebagai berikut :
Truk yang akan menuju ke Gudang 6 akan menimbang pada jembatan timbang 1 dan 3. Truk yang akan menuju ke Gudang 16 dapat menimbang di jembatan timbang 4 dan 5.
Truk yang akan menuju ke Gudang 5 hanya akan ditimbang di jembatan timbang 3. Truk yang akan menuju ke Gudang 16 dapat menimbang di jembatan timbang 4 dan 5.
Truk yang akan menuju ke Gudang 7 hanya akan ditimbang di jembatan timbang 4. Sedangkan untuk Truk yang akan menuju ke Gudang 14 dan Gudang 16 dapat menimbang di jembatan timbang 4 dan 5.
Berikut adalah hasil running simulasi dari skenario perbaikan :
Skenario Pertama
Tabel. 7 Hasil Simulai Skenario Perbaikan 2
JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5
̅ Jumlah Antrian 2,44 12,971 1,278 1,222 1,833
Max Antrian 3 65 2 2 3
̅ Waktu Tunggu 3 menit 56 menit 1 menit 5 menit 2 menit Max Waktu Tunggu 3 menit 146 menit 3 menit 6 menit 2 menit
JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5 ̅ Jumlah Antrian 1,33 5,056 1,389 1,278 1,833
Max Antrian 2 8 2 2 3
̅ Waktu Tunggu 3 menit 6 menit 3 menit 5 menit 2 menit Max Waktu Tunggu 3 menit 7 menit 2 menit 6 menit 2 menit
Skenario Ketiga
Tabel. 9 Hasil Simulai Skenario Perbaikan 3
JT 1 JT 2 JT 3 JT 4 JT 5
̅ Jumlah Antrian 1,33 10,013 0,667 2,056 2,278
Max Antrian 2 15 2 4 4
̅ Waktu Tunggu 3 menit 29 menit 1 menit 5 menit 2 menit Max Waktu Tunggu 3 menit 40 menit 1 menit 6 menit 3 menit
4. Kesimpulan
Pelayanan di jembatan timbang disimulasikan di Arena untuk dianalisis dan ditingkatkan. Dimana kondisi sesungguhnya dianalisis untuk mewujudkan model dan logika apa yang perlu dipertimbangkan. Data yang diperlukan untuk model yang akan dibuat dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan distribusinya. Pada tahap percobaan, running dan jumlah replikasi telah diketahui. Setelah menjalankan model, terungkap bahwa terdapat antrian yang cukup panjang pada jembatan timbang 2 sementara jembatan timbang 1, jembatan timbang 3, jembatan timbang 4, dan jembatan timbang 5 memiliki antrian yang lenggang.
Untuk perbaikan, disarankan untuk melakukan pembagian penimbangan agar beban penimbang lebih merata antar jembatan timbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga alternatif, alternatif perbaikan 2 adalah yang terbaik, karena jumlah antrian truk yang paling sedikit di jembatan timbang dan lebih terlihat merata. Berikut adalah rekap rata – rata antrian pada setiap jembatan timbang.
Tabel. 10 Rekap Rata - Rata Antrian Sistem Perbaikan
JT 1 (Truk) JT 2 (Truk) JT 3 (Truk) JT 4 (Truk) JT 5 (Truk)
Skenario 1 2,44 12,971 1,278 1,222 1,833
Skenario 2 1,33 5,056 1,389 1,278 1,833
Pada Tabel. 10, untuk skenario 1 mengurangi antrian pada jembatan timbang 2 akan tetapi jumlah antrian masih dirasa terlalu panjang atau lebih dari 10 truk. Hal ini dapat membuat waktu tunggu truk yang antri untuk menimbang menjadi lebih lama. Begitu juga dengan skenario 3, antrian truk di jembatan timbang 2 mengalami pengurangan namun masih melebihi 10 antrian truk. Bahkan pada jembatan timbang 3 di skenario 3 terlihat rata - rata antrian yang cukup lenggang dibanding dengan jembatan timbang lainnya. Sedangkan pada skenario perbaikan 3 memiliki antrian yang relatif lebih merata. Bahkan jembatan timbang 2 memiliki antrian yang relatif lebih sedikit dan kurang dari 10 antrian. Kondisi ini merupakan kondisi ideal dan truk masih dapat menunggu untuk melakukan penimbangan dengan antrian yang kurang dari 10 antrian truk terutama pada jembatan timbang 2. Selain itu pada antrian jembatan timbang 1,3,4, dan 5 memiliki antrian yang relatif rendah sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas kendaraan lain. Oleh karena itu, alternatif terpilih adalah alternatif skenario perbaikan 2.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Iskandar, T.(2015). Analisis Sistem Pelayanan Antrian Di Jembatan Timbang PT.SADP Gresik. Jurnal Matrik, Vol XVI, No.1,p-ISSN:16935128.
[2] Saputra, B.C. (2015). Studi Simulasi Proses Pemuatan dan Penimbangan Kontainer Ekspor dengan Tujuan Meminimalkan Stapel. Jurnal Matrik, Volume XVI, No. 1. p-ISSN : 1693-5128.
[3] El Indri, A.V.F. (2016). Rekayasa Proses Pada Proses Bisnis Di Jembatan Timbang PT. Petrokimia Gresik. Tugas Akhir Fakultas Teknologi Industri ITS, Surabaya.
[4] A. Larasati, A. Rusdiansyah, Model Simulasi Diskrit Untuk Mengukur Efek Keterlambatan Jadwal Penerbangan Terhadap Antrian Pra Tinggal Landas Dan Pasca Pendaratan. Jurnal Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya
[5] I.P. Tama, R.A. Sari, F. Umar, Analisa Durasi Lampu Lalu Lintas Menggunakan Metode Simulasi, Jemis Vol. 4 No. 2 (2016) e-ISSN 2477-6025
[5] Mujahidin, Perencanaan Sistem Antrian Untuk Penentuan Jumlah Loket Penimbangan Yang Optimal Dengan Metode Simulasi, Industrial Engineering
Vol.9 No. 1 (2008) 80 – 87