• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODOLOGI 2.1. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODOLOGI 2.1. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODOLOGI

2.1. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian rekayasa, yaitu penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.1 Dalam tugas akhir ini dilakukan beberapa eksperimen penghitungan atas berbagai input guna memperoleh hasil yang dapat digunakan sebagai acuan dari analisa. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur pergerakan tumpahan minyak yang mungkin terjadi di perairan Delta Mahakam.

Pencemaran minyak adalah fenomena pencemaran lingkungan akibat kegiatan eksplorasi minyak baik itu di darat, laut maupun akibat kegiatan transportasi minyak itu sendiri.

Di laut, pencemaran lingkungan akibat minyak disebut juga oil spill atau tumpahan minyak. Oil Spill dapat terjadi karena banyak sebab, misalnya pipa penyalur minyak yang bocor, produced water akibat proses separation dari reservoir minyak, atau akibat kegiatan pelayaran serta kegiatan onloading/offloading kapal.

Analisa pergerakan tumpahan minyak dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan sebuah perangkat lunak, yang bisa digolongkan ke dalam jenis penelitian rekayasa. Perangkat lunak yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah Model Tumpahan Minyak (MoTuM).

2.1.1. Teknik Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini berguna sebagai input terhadap pengaplikasian perangkat lunak MoTuM serta penghitungan risk assessment. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengumpulan data sekunder.

Data sekunder yang dikumpulkan yaitu berupa data-data statistik, serta studi literatur. Studi literatur yang penulis lakukan berguna untuk mengetahui penjelasan yang mendalam mengenai tumpahan minyak, serta kondisi dan keadaan di wilayah yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu di daerah Delta Mahakam, Kalimantan Timur.

1

http://209.85.175.104/search?q=cache:9PBz8LP9YvEJ:www.isekolah.org/file/h_1090893369.doc+des kripsi+penelitian&hl=id&ct=clnk&cd=1&gl=id

(2)

Studi literatur mencakup referensi yang penulis dapatkan dari buku, jurnal, artikel, serta hasil penelitian lain yang pantas dan sesuai untuk dijadikan acuan dalam penulisan tugas akhir ini.

2.2. Metode Analisis

Setelah data-data terkumpul, maka dilakukan analisa data yang urutannya sebagai berikut:

1. Persiapan 2. Penghitungan 3. Pembahasan

2.2.1. Persiapan

Kegiatan yang penulis lakukan dalam langkah ini antara lain mempersiapkan kelengkapan data-data sebagai input dari simulasi perhitungan yang akan dilakukan untuk mengukur tumpahan minyak di perairan Delta Mahakam.

2.2.2. Penghitungan

Dalam langkah ini, data-data yang sudah dipersiapkan lalu diproses ke dalam penghitungan. Penghitungan probabilitas adanya tumpahan minyak diukur dengan menggunakan risk assessment, sedangkan pergerakan tumpahan minyak disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak MoTuM.

2.2.2.1. Model Tumpahan Minyak (MoTuM)

MoTuM adalah sebuah software yang dibuat oleh Muslim Muin PhD. Software ini dijalankan dalam OS windows (under windows) sebagai suatu sistem pendukung pengambil keputusan dalam penanggulangan dan penanganan tumpahan minyak yang terjadi di perairan.

Perangkat lunak ini dapat mensimulasikan hidrodinamika dan pergerakan tumpahan minyak di suatu perairan baik itu di laut lepas, muara, sungai, selat, ataupun teluk. MoTuM menyelaraskan antara the latest state of the art dari model hidrodinamika laut dengan model tumpahan minyak dalam Geographic Information System (GIS).

(3)

GIS dapat didefinisikan sebaga “A system for capturing, storing, analyzing and managing data and associated attributes which are spatially referenced to the Earth.”2

GIS adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan, dan menampilkan informasi-informasi referensi secara geografis, di mana data diidentifikasi berdasarkan dari lokasinya di bumi. GIS didefinisikan pula sebagai sebuah sistem yang berisi data spasial, prosedur, serta operating personnel. GIS merupakan perangkat lunak berisi database dengan presentasi visual di sebuah peta sehingga user dapat melihat peta dan informasi yang dibutuhkan secara bersamaan.

Adapun hasil keluaran yang dihasilkan dari software ini adalah sebagi berikut:

• Elevasi muka air dan arus (Model Hidrodinamika) dalam format time series serta animasi vektor

• Probabilitas daerah yang tercemar

• Sebaran jejak partikel minyak serta tebal atau konsentrasi minyak • Animasi penelusuran probabilitas lokasi sumber pencemaran minyak

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perlunya MoTuM diterapkan dalam proses analisis tumpahan minyak. Faktor-faktor tersebut yaitu:

• Padatnya lalu lintas alur pelayaran di perairan Indonesia oleh kapal tanker. Hal ini menyebabkan perairan Indonesia menjadi sangat rentan terhadap tumpahan minyak.

• Sebagai negara yang berada di jalur pelayaran dunia, selat-selat penting seperti Selat Malaka, Selat Makassar, dan Selat Lombok menjadi jalur utama tanker dari Timur Tengah Singapura dan negara Timur Jauh lainnnya, sehingga volume kapal yang melintas pun banyak jumlahnya.

• Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil minyak dan gas bumi, baik di daratan maupun di lautan. Untuk sumber minyak dan gas di lepas pantai dibuat anjungan lepas pantai. Anjungan lepas pantai yang cukup banyak ini pun mempunyai potensi sangat besar untuk mencemari laut.

2

(4)

Maka dari itu, pemerintah beserta stakeholder lainnya perlu menyediakan perangkat yang dapat membantu instansi-instansi terkait. Perangkat tersebut harus dapat memadukan unsur-unsur yang sesuai dengan keadaan di lapangan, dan dapat mendukung proses penentuan kebijaksanaan yang tepat dan cepat agar dapat mencegah dampak buruk dari tumpahan minyak.

Ketika tumpahan minyak terjadi, yang menjadi persoalan secara umum adalah 4 hal, yaitu Direction, Concentration, Spreading dan Amount. Direction, yaitu mengenai arah sebaran gumpalan minyak yang tumpah di perairan. Concentration menyangkut konsentrasi minyak yang tumpah. Spreading berkaitan dengan area yang akan tercemar, sedangkan Amount berkaitan dengan banyaknya minyak yang akan terperangkap di daerah pesisir.

Dalam program MoTuM, untuk menyelesaikan persamaan momentum dan kekekalan massa, digunakan motode Non-Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique dan Semi-Implisit. Non-Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique yang digunakan ini memberi kemudahan dalam mensimulasikan tumpahan di daerah dengan geometri yang sangat rumit dan tidak terjangkau oleh grid biasa. Diskritisasi dalam bentuk boundary fitted grid dibuat mengikuti garis pantai sehingga diperoleh pendekatan yang lebih akurat. Hasil pemodelan yang kemudian diperoleh akan sangat membantu untuk menentukan metode penanggulangan yang paling tepat.

Apabila probabilitas pencemaran tumpahan minyak dapat diukur dengan menggunakan MoTuM, maka probabilitas terjadinya tumpahan minyak akibat tinggi gelombang dihitung secara manual dengan menggunakan risk assessment.

2.2.2.2 Risk Assessment

”Risk assessment is the determination of quantitative or qualitative value of risk related to a concrete situation and a recognised threat.”3

Risk assessment adalah penentuan yang dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif, yang bertujuan untuk menaksir atau memperkirakan resiko atau bahaya dari suatu kejadian. Dalam tugas akhir ini, yang akan diukur resikonya yaitu tumpahan minyak.

3

(5)

Risk assessment merupakan suatu proses yang rumit dan bergantung pada kualitas data ilmiah yang tersedia. Dengan adanya risk assessment maka resiko dari penyebaran minyak dapat diperkirakan segera setelah tumpahan minyak terjadi.

Tumpahan minyak memiliki berbagai dampak yang sifatnya merugikan terhadap ekosistem di sekitar kawasan tumpahan minyak tersebut. Dampak-dampak tersebut antara lain kematian atau rusaknya kelangsungan hidup dari berbagai biota laut seperti ikan dan terumbu karang.

Kerugian fisik juga akan dialami oleh ekosistem di sekitar perairan. Laut dan pesisir akan terkena dampak estetika akibat pencemaran, yang secara tidak langsung juga berakibat terhadap sektor pariwisata dan ekonomi dari suatu daerah. Selain itu, tumpahan minyak juga mengakibatkan terhalangnya akses transportasi yang harus melalui daerah tumpahan minyak tersebut.

Resiko pencemaran minyak diwakilkan oleh bilangan Oil Spill Risk Number (OSRN). Bilangan ini dapat diperoleh dari hasil perkalian Environmental Sensitivity Index Number (ESIN) area tersebut dengan probabilitas tercemar dan dengan konsekuensi akibat tinggi gelombang.

Perhitungan OSRN dapat dirumuskan sebagai berikut:

OSRN = Probabilitas Tercemar x ESIN x Konsekuensi Tinggi Gelombang

2.2.2.3 Environmental Sensitivity Index Number

Environmental Sensitivity Index Number (ESIN) menunjukkan nilai kepekaan atau sensitifitas suatu daerah terhadap pencemaran. Semakin besar nilai ESIN yang didapat, maka semakin sensitif area tersebut terhadap pencemaran.

Wilayah yang mempunyai nilai ESIN tinggi biasanya sulit untuk dibersihkan dari pencemaran, dan dapat menimbulkan bahaya untuk kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Dengan adanya pencemaran di daerah tersebut, maka kerugian yang berpotensi diderita suatu komunitas cukup besar.

Langkah awal untuk menentukan ESIN adalah dengan mengetahui land use (peta tata guna lahan) wilayah yang bersangkutan. Penentuan ESIN didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :

• Tingkat kesulitan dalam menangani dan membersihkan minyak di area tersebut.

(6)

• Human use (aktifitas manusia)

• Sensitivitas dan vulnerability area-area yang terhubung dengan laut • Mudah tidaknya minyak bercampur dan terlarut dalam air laut

Berikut ditampilkan The ESI shoreline sensitivity rankings menurut National Oceanic and Atmospheric Association (NOAA) yang diaplikasikan pada tiga lingkungan akuatik yang berbeda:

Tabel 2.1. Environmental Sensitivity Index

ESI

NO. ESTUARINE LACUSTRINE RIVERINE (large rivers)

1A Exposed rocky shores Exposed rocky shores Expose Rocky banks

1B Exposed, solid man-made

structures

Exposed, solid man-made structures

Exposed, solid man-made structures

2A Exposed wave-cut platforms

in bedrock, mud, or clay Shelving bedrock shores

Rocky shoals, bedrock ledges

2B Exposed scarps and steep

slopes in clay

3A Fine to medium-grained sand

beaches

Eroding scarps in unconsolidated sediment

Exposed, eroding banks in unconsolidated

sediments

3B Scarps and steep slopes in

sand

4 Coarse-grained sand beaches Sand beaches Sandy bars and gently

sloping banks

5 Mixed sand and gravel

beaches

Mixed sand and gravel beaches

Mixed sand and gravel bars and gently sloping

banks

6A Gravel beaches Gravel beaches Gravel bars and gently

sloping banks

6B Riprap Riprap Riprap

7 Exposed tidal flats Exposed flats

8A

Sheltered rocky shores and sheltered scarps in bedrock,

mud, or clay

Sheltered scarps in bedrock, mud, or clay

8B sheltered, solid man-made

structures

sheltered, solid man-made structures

sheltered, solid man-made structures

8C Sheltered riprap Sheltered riprap Sheltered riprap

8D Vegetated, steeply-sloping

bluffs

Vegetated, steeply-sloping bluffs

9A Sheltered tidal flats Sheltered sand/mud flats

9B Vegetated low banks Sheltered, vegetated low

banks Vegetated low banks

10A Salt and brackish-water

marshes

10B Fresh water marshes Fresh water marshes Fresh water marshes

10C Swamps Swamps Swamps

(7)

2.2.2.4. Model Hidrodinamika

Model hidrodinamika yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

Persamaan Kontinuitas

(

cos

)

(

cos

)

cos

( )

0

cos = ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ σ ϖ θ θ η θ ξ ζ θ Ju D Jv D Jr D t Jr c c Persamaan Momentum • Arah ξ

(

)(

)

[

]

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∂ ∂ + ∂ ∂ − + ∂ ∂ − − + + − = ∂ ∂ ξ λ ξ ζ ρ ρ ξ ρ ρ ρ λ θ ρ θφ θφ θ θη η η η D D D r J t D u s s g c 2 4 1 2 2 cos cos 0 2 2

(

)(

)

[

]

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∂ ∂ + ∂ ∂ − + ∂ ∂ − − + + + η λ η ξ ρ ρ η σ ρ ρ λ θ ρ φ θφ θ θξ η ξ η D D Dg r J cos 2 s 2 1 4 2 s cos 2 0 2 2

(

)

(

)

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∂ ∂ + + ∂ ∂ − Ju u D Ju v D Ju v r J c c c c c c φ θ η θ φ θ φ ξ θ D+ Jv v D c c θ φ θ η cos2 ξ η ξ η 2 2 2 2

2 cos cos cos cos

(

)

(

)

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + ∂ ∂ + + ∂ ∂ + Ju u D Ju v D Ju v D Jv v D r J c c c c c c c c θ θ θ θ η θ θ θ θ ξ θ φ η ξ η ξ η 2 2 2 2 2

2 cos cos cos cos

cos

(

c

)

[

(

) (

c

)

c

]

v u J fD D wu θ θξθη θφξθη θηθη θφηθη

σ + cos +cos2 + +cos2

∂ ∂ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ ∂ ∂ + σ σ c v u A D 4 • Arah η

(

)(

)

[

]

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∂ ∂ + ∂ ∂ − + ∂ ∂ − − + + − = ∂ ∂ ξ λ ξ ζ ρ ρ ξ ρ ρ ρ λ θ ρ θφξ θφ θξ θη η D D D r J t D v s s g c 2 4 1 2 2 cos cos 0 2 2

(

)(

)

[

]

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∂ ∂ + ∂ ∂ − + ∂ ∂ − − + + + η λ η ξ ρ ρ η σ ρ ρ λ θ ρ φ θφ θ θξ ξ ξ ξ D D Dg r J cos 2 s 2 1 4 2 s cos 2 0 2 2

(

)

(

)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∂ ∂ + + ∂ ∂ − Ju u D Ju v D Ju v D r J c c c c c c φ θ η θ φ θ φ ξ θ + Jv v D c c θ φ θ ηcos2 ξ η ξ ξ 2 2 2 2

2 cos cos cos

cos

(

)

(

)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + ∂ ∂ + + ∂ ∂ + Ju u D Ju v D Ju v D Jv v D r J c c c c c c c c θ θ θ θ η θ θ θ θ ξ θ φ η ξ η ξ η 2 2 2 2 2

2 cos cos cos cos

cos

(

c

)

[

(

) (

c

)

c

]

v u J fD D wu θ θξθξ θφξθξ θξθη θφξθη σ 2 2 cos cos cos + + + − ∂ ∂ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ ∂ ∂ + σ σ c v u A D 4 2.2.3. Pembahasan

Setelah melakukan simulasi serta penghitungan risk assessment, maka akan didapat output yang dapat digunakan sebagai acuan analisa. Analisa ini didasarkan kepada probabilitas, Oil Spill Risk Number, serta data-data lain yang telah diolah.

Gambar

Tabel 2.1. Environmental Sensitivity Index  ESI

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, yang membahas tentang pengaruh

Pembelajaran aktif berdasarkan kajian terhadap amalan GCPI sebagaimana yang ditunjukkan dalam Jadual 1 menyentuh enam perkara, iaitu peranan guru, peranan pelajar,

Akan tetapi dalam segi identitas diri perusahaan, Kiddy belum bisa disejajarkan dengan brand pemimpin sekelas Pigeon yang juga merupakan pencetus utama penjual produk bayi

Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, persamaannya terletak pada objek yaitu marga Colocasia dan tujuan dari

tersebut tidak dimiliki oleh seseorang baik individu maupun penyandang dana (stakeholders). Organisasi amal setelah membayar semua pembiayaan, termasuk gaji para

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini yang berjudul

langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.  Koefisien intersep

Penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh gambaran umum serta pemahaman tentang penerapan Sistem Pengendalian Mutu dengan membandingkan antara ketentuan sebagaimana