Perencanaan Program Gizi
Indonesia
Pokok Bahasan
TM 4-5
1. Macam-macam program gizi di Indonesia
2. Perencanaan program gizi
3. Pelaksanaan program gizi
4. Monitoring dan evaluasi program gizi
5. Masalah-masalah dalam pelaksanaan
KEBIJAKAN PROGRAM GIZI
A. Dasar Hukum
A. Dasar Hukum
Kebijakan Program Gizi secara nasional didasarkan kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Dasar-dasar hukum tentang Kebijakan Program Gizi meliputi:
1)Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
2)Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
3)Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2010 Tentang
Program Pembangunan yang Berkeadilan;
4)Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
5)Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat tahun 2010-2014;
6)Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2010-2015
7)Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2010-2015
Pasal 141:
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.
perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan
gizi seimbang;
perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
(SKPG)
Arah Pembangunan Gizi
Arah perbaikan gizi adalah MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat.
Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat
bersama-sama menjamin
tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata dan terjangkau
UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pemerintah menetapkan
kebijakan di bidang gizi untuk
perbaikan status gizi
masyarakat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi Setiap 5 (Lima) Tahun
UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan
Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Arah Pembangunan Pangan dan Gizi yiatu meningkatkan
ketahanan pangan dan status kesehatan dann
Gizi Masyarakat Poverty & Hunger
EDUCATION GENDER CHLD HEALTH Maternal Health Comm. Diseases ENVIRONMENT PARTNERSHIP
8 Tujuan
MDGs
2015
Masalah Gizi di Indonesia
Masalah yang telah
dapat dikendalikan
Kekurangan Vit A,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium, Anemia Gizi pada
anak 2-5 th
Masalah yang belum
selesai
Stunting dan
Gizi Kurang
Masalah baru yang
mengancam
kesehatan
masyarakat
Gizi lebih
Masalah Kurang Vitamin
A
% Xerophthalmia (X1B)
1978-1992
% retinol < 20 µg/DL
1992-2011
Batas masala h kesehat an 0.5 % Batas masala h kesehat an 15 %Sumber data: - 1978 Survai Nasional Vita A - 2007 Survai
Nasional gizi Mikro
- 1992 Survai Nasional Vita A - 2011 SEANUTS
(Nasional)
Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
Sumber data: 2002 – Survai GAKI 2007 - Riskesdas 2011 - SEANUTS
EIU : Ekskresi Iodium
dalam Urin
Prevalensi Anemia Gizi pada anak 1995-2011
Proporsi Anemia menurut Umur, Jenis
Kelamin dan Tempat Tinggal, 2013
Proporsi Anemia pada Ibu Hamil
menurut Tempat Tinggal, 2013
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999 **) Cut off points anemia Ibu Hamil, Hb < 11,0 g/dl
Status Gizi Balita 2005
- 2013
Kecenderungan Proporsi Balita
Prevalensi Balita Gizi Kurang
Kecenderungan Provinsi:
Riskesdas 2007-2013
17,9
Prevalensi Balita Gizi Kurang (BB/U)
Menurut Provinsi (Riskesdas 2013)
Tahun 2013 hanya 2 propinsi yang telah mencapai
target MDG 15%
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013
Proporsi Balita Pendek
* Menurut indeks : BB/U ( Sangat Pendek+Pendek)
Prevalensi Balita Pendek (TB/U)
Menurut Provinsi Tahun 2013
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013
Proporsi Balita Kurus
* Menurut indeks : BB/TB ( Sangat Kurus+ Kurus)
Prevalensi Balita Kurus (BB/TB)
Menurut Provinsi Tahun 2013
MASALAH PADA BAYI
ANGKA BBLR
ANGKA BBLR MENURUT
PROVINSI
Angka BBLR yang tinggi menunjukkan
buruknya gizi ibu sebelum dan saat
Proporsi Anak dengan Berat
Badan <2500 gr & Panjang
Badan Lahir <48 cm, 2013
ASI saja 24 Jam Terakhir
menurut Umur Bayi 0-6 bulan,
2013
Masalah Gizi Ibu
Proporsi ibu KEK cukup tinggi,
Pada Bumil dan Remaja
25
Anemia pada bumil tetap tinggi (SKRT 2001, RISKESDAS 2013)
PREVALENSI IBU HAMIL RISIKO KURANG
ENERGI KRONIS (KEK)
Prevalensi Gizi Lebih pada Anak dan
Dewasa
Kebijakan Nasional Perbaikan
Gizi
30
Kebijakan Nasional Perbaikan
Gizi (2)
Kebijakan Pembangunan Gizi
1. Pelaksanaan Peraturan Presiden No. 42 Tahun
2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi
2. Tujuan perbaikan gizi harus menjadi agenda
pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan daya saing bangsa.
3. Program Perbaikan Gizi secara eksplisit perlu
memasukkan tujuan dan program pencegahan
obesitas atau kelebihan gizi
4. Perlunya upaya perlindungan khusus untuk
keluarga miskin agar kebutuhan gizinya
terpenuhi
5. Perlu penguatan integrasi intervensi gizi ke
dalam intervensi program lain seperti
penanggulangan kemiskinan, pendidikan nasional,
Keluarga Berencana, dll
6. Penguatan riset dan pengembangan termasuk
monitoring dan evaluasi
ARAH KEBIJAKAN GIZI
32
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 secara
tegas memuat bahwa tujuan pembinaan gizi
adanya tercapainya mutu gizi perorangan dan
masyarakat; melalui;
•perbaikan pola konsumsi makanan yang
sesuai dengan gizi seimbang;
•perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik,
dan PHBS;
•peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan
STRATEGI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
1.
Meningkatkan pendidikan gizi (Gernas
Sadar Gizi) 
fokus pada 1000 HPK
2.
Meningkatkan koordinasi untuk pemenuhan
kebutuhan obat gizi
3.
Mengoptimalkan pemanfaatan dana BOK
4.
Meningkatkan integrasi pelayanan gizi dan
pelayanan KIA
5.
Meningkatkan kapasitas petugas melalui
pembinaan dan pelatihan
Pertumbuhan
massa tubuh
dan komposisi badan
Metabolisme
glukosa, lipids, protein
Hormon/receptor/gen
Perkembangan
otak
Kognitif dan
Prestasi belajar
Kekebalan
Kapasitas kerja
Diabetes, Obesitas, Penyakit jantung danpembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas lansia
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (janin dan bayi 2 tahun) Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang
Mati
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) 34
MENGAPA
MENGAPA
1000 HARI PERTAMA
1000 HARI PERTAMA
KEHIDUPAN, P
Masa Emas dan Kritis
Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
5 th
T um bu h k em ba ng o ta k Investasi terlambat Mutu SDM rendah Investasi tepat waktuumur
2 th
80%lahir
100%PRIORITAS INTERVENSI
PADA PERIODE “EMAS” DAN KRITIS
6 bl
A S I E ks kl us ifASI &
MP-ASI
25% berat
otak dewasa
70% berat
otak dewasa
90% berat
otak dewasa
1.4 KG
37PER
PER
TUMBUHAN
TUMBUHAN
OTAK
OTAK
Usia 2
tahun
Usia 5
tahun
Lahi
r
Dewasa
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI
39
Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas
sektor untuk mengatasi penyebab langsung, tidak
langsung, dan akar masalah melalui upaya intervensi
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERKAITAN DENGAN
SITUASI PANGAN DAN GIZI
Ketersediaan pangan keluarga
Kebersihan lingkungan,
higiene perorangan
Akses ke pelayanan
kesehatan
STATUS
GIZI
LANGKAH 1
41
KETERSEDIAAN
PANGAN DI
KELUARGA
Ketersediaan
pangan di
masyarakat
(SUPLAI)
Daya beli
keluarga
Harga pangan
Kebutuhan
pangan
penduduk
(DEMAND)
Jumlah anggota
keluarga
LANGKAH 2a
Kebijakan
Subsidi
42
LANGKAH 2b
KETERSEDIAAN
PANGAN DI
MASYARAKAT
(SUPLAI)
Produksi
Tanaman
Pangan
Import
pangan
Ekspor
pangan
Makanan
Ternak
Produksi
peternakan,
perikanan
Faktor
produksi
43
KEBUTUHAN
PANGAN
PENDUDUK
(DEMAND)
Jumlah penduduk
Rata-rata
Kebutuhan
pangan/kapita
Faktor fisiologis:
Umur, jenis
kelamin,Aktivitas,
Hamil/menyusui,
Berat badan,
Tinggi badan
Angka Kecukupan
Gizi (AKG)
LANGKAH 2c
44
DAYA BELI
KELUARGA
Kesempatan
kerja
Tingkat
pendidikan
Pendapatan
keluarga
LANGKAH 2d
45
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN,
HIGIENE
PERORANGAN
Tingkat
pendidikan
Pola Asuh/Perawatan
anggota keluarga, perilaku kesehatan
Keadaan Sosial
Ekonomi keluarga
Keadaan
Rumah dan
Lingkungan
LANGKAH 3a
46
LANGKAH 3b
AKSES KE
PELAYANAN
KESEHATAN
Ketersediaan
fasilitas/pelayanan
kesehatan
Jarak fasilitas
pelayanan
kesehatan
Kemampuan
ekonomi
keluarga
(Daya beli)
Perilaku
kesehatan
Perilaku
kesehatan
47
STATUS
GIZI
7. Ketersediaan pangan keluarga
1. Ketersediaan pangan
di masyarakat
6. Daya beli keluarga
4
.
K
e
se
m
p
a
ta
n
k
e
rj
a
9. Kebersihan lingkungan,
higiene perorangan
2. Harga pangan
3
.
T
in
g
ka
t
p
e
n
d
id
ik
a
n
8. Pola Asuh/Perawatan
anggota keluarga
1
1
. J
u
m
la
h
A
R
T
5. Pendapatan
keluarga
Ketersediaan Pelayanan
kesehatan
P
ro
d
u
ks
i/i
m
p
o
r b
a
h
a
n
p
a
n
g
a
n
D
is
tr
ib
u
si
4810. Akses ke pelayanan
kesehatan
PERAN BERBAGAI SEKTOR
DALAM MENANGANI
MASALAH PANGAN DAN GIZI
KEP, AGB, KVA,
GAKY, OBESITAS,
DEFISIENSI
ZAT GIZI MIKRO
LAINNYA
Sektor Sosial/
Agama
Eko
Sek
tor
nom
i
Se
kt
or
Pe
rt
an
ia
n
Sektor Kesehatan
Se
kt
or
Pe
nd
id
ik
an
Se
kt
or
Te
na
ga
Ke
rja
S
e
k
to
r
P
e
ri
n
d
u
s
tr
ia
n
S
e
k
to
r
In
fo
rm
a
l/P
K
K
B
U
LO
G
2
Se
kt
or
Ke
pe
nd
ud
uk
an
Upaya untuk mencegah
dan mengurangi
gangguan secara
langsung.
Kegiatan ini pada
umumnya dilakukan oleh
sektor kesehatan.
Sasaran : Ibu Hamil, Ibu
Menyusui, Bayi 0-11 bln
dan Anak 12-23 bulan
Kontribusi: 30%
Upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan
secara tidak langsung.
Berbagai kegiatan
pembangunan
non-kesehatan.
Sasaran: keluarga dan
masyarakat
Kontribusi: 70%
INTERVENSI GIZI
SENSITIF
INTERVENSI GIZI
SPESIFIK
Intervensi Gizi
Spesifik
Intervensi Gizi
Spesifik
 Suplementasi besi folat PMT ibu hamil KEK  Penanggulangan kecacingan  Suplemen kalsium  Promosi menyusui / ASI Eksklusif  Konseling Menyusui  Pemantauan pertumbuhan  Suplemen vitamin A  Pemberian garam iodium  PMT / MPASI
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia)  Zink untuk manajemen diare  Pemberian obat cacing • Penjaringan • Bln Imunisasi Anak Sekolah • Upaya Kes Sklh • PMT anak sekolah • Promosi MJAS • Kespro remaja • Konseling: Gizi • Suplement asi Fe • Konseli ng gizi • Pelayan an gizi Lansia
Kebijakan Teknis Pembinaan Gizi
1. Memperkuat peran masyarakat dalam pembinaan gizi
melalui posyandu
2. Memberlakukan standar pertumbuhan anak Indonesia
3. Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan
rawat inap di Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit dan
TFC maupun rawat jalan di Puskesmas dan CFC.
4. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi
dan anak
5. Meneruskan suplementasi gizi pada balita, remaja, ibu
hamil, dan ibu nifas serta fortifikasi makanan
6. PMT pemulihan diberikan pada balita gizi kurang dan
ibu hamil miskin dan KEK
7. Memperkuat surveilans gizi nasional
8. Menyediakan buffer stock MP-ASI
Balita Gizi
Kurang
diberi PMT
Pemulihan
BALITA Gizi
Buruk Dirawat
Pemantauan Pertumbuhan Konseling ASI/MP-ASI/gizi lebihPemberian kapsul vit A Pemberian tablet Fe Bumil Promosi garam beryodium Skrining aktif
Taburia
PMT Bumil KEK
Konsep Perbaikan Gizi
Pabrikan 
LOKAL
Gizi
Buruk
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF
Tidak Naik
BB/Kurus
Rawat Inap/TFC Rawat Jalan
Continuum of
Care
Pemeriksa an Kehamilan Persalina n, nifas & neonatal Pelayanan bagi bayi Pelayana n bagi balita Pelayanan bagi anak SD Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja • P4K • Buku KIA • ANC terpadu • Kelas Ibu Hamil • Fe & asam folat • PMT ibu hamil • TT ibu hamil• Inisiasi Menyusu Dini • Vit K 1 inj
• Imunisasi Hep B • Rumah Tunggu
• Kemitraan Bidan Dukun • KB pasca persalinan • PONED-PONEK • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Pemberian makan • Penimbangan • Vit A • MTBS • Pemantauan pertumbuha n & perkembang an • PMT •Penjaringan •Bln Imunisasi Anak Sekolah •Upaya Kes Sklh •PMT • Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe
100
0 h
ari
pe
rta
ma
keh
idu
pan
• Konseling • Pelayanan KB • PKRT Pelayana n PUS & WUS Lansi a • Kualitas • Degenera siKegiatan Pembinaan Gizi
Kinerja
Kegiatan:
% D/S
Ʃ
kasus gibur
ditangani
% TTD
% Vit A
% ASI
Eksklusif
% Garam
Beriodium
Target
RPJMN dan
MDGs:
% gikur
% stunting
KEGIATAN DI PUSAT1. Penyusunan NSPK Bidang Gizi
2. Peningkatan Kapasitas dan Orientasi SDM Gizi (penilaian pertumbuhan balita, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling Menyusui, Pencegahan & Penanggulangan Gizi Lebih Anak Sekolah, Manajemen pemberian TTD, Kapsul Vit.A dan Taburia dll)
3. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS, ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP)
4. Penyediaan dan Manajemen Distribusi Makanan Tambahan (MP-ASI, PMT Bumil dan PMT-AS)
5. Pengadaan alat penunjang (antropometri kit, konseling menyusui kit, Iodina test, Buku Pedoman, Leaflet/Poster Gizi)
6. Surveilans Gizi, Monev dan Bimtek KEGIATAN DAERAH
1. Peningkatan kapasitas SDM Gizi (penilaian pertumbuhan balita, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling Menyusui, Pencegahan & Penanggulangan Gizi Lebih Anak Sekolah, dll
2. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS, ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP)
3. Pemantauan Status Gizi (PSG)
4. Pengadaan dan Pendistribusian Makanan Tambahan 5. Surveilans Gizi Provinsi dan Kab/Kota
6. Monev dan Bimtek Kab/Kota & Puskesmas 7. Pelacakan Kasus Gizi Buruk
SASARAN KEGIATAN PEMBINAAN
GIZI
Petugas g
izi banyak
yang
merangka
p sebagai
petugas
administra
si
“UNDER PRESSURE”, shg cenderung apatis dan tidak
menunjukkan kreatifitas
Sering terbawa situasi politik
Sering terbawa situasi politik
kegamangan
kegamangan
berkarya
berkarya
Hasil kegiatan hanya utk kepentingan pelaporan rutin
sbg kewajiban bawahan kpd atasan
61