• Tidak ada hasil yang ditemukan

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A

TEACHER HERE (ETH) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X

SMAN 1 PADANG GELUGUR

KABUPATEN PASAMAN

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat e-mail: Srik.Lestari@yahoo.com

ABSTRAK

The research of Background is problem of which there are in SMAN 1 Padang Gelugur that motivation and livelines of student still lower and lack of usage of media which vary so that cause the lack of student motivation and enthusiasm in learning as a result class student value of X there is still which under KKM. Specified KKM that is 75. One of the items which its value under KKM is Virus items. From problem of above have been conducted research as a mean to know influence is the kind of active learning strategies Everyone Here Is A Teacher (ETH) accompanied Media picture To Result Learn Biology Student Class of X SMAN 1 Padang Gelugur Sub-Province of Pasaman. From analysis result of final tes student obtained difference of mean result of learning biology at both class of sampel. Class experiment average value that is (77,68) and control class (71,15). Result of uji-t got t-hitung (2,26) while t-tabel (1,67) hypothesis accepted. Assessment of afektif during process learn to take place can be seen from value of[is overall of modus experiment class with B predikat ( 3,02) and class control with C predikat ( 2,88). Value of Psikomotor experiment class with B predikat ( 2,77) and class control with B predikat ( 2,94). From breakdown of above concluded that with active study strategy type of Everyone Is A Teacher Here (ETH) accompanied Media Picture can have an effect on to do well by result learning class student biology of X SMAN 1 Field of Gelugur Pasaman.

Keyword: Every One Is A Teacher Here, Media Picture, Learning, Biology

PENDAHULUAN

Pembelajaran biologi merupakan salah satu pembelajaran di sekolah. Pembelajaran biologi meliputi proses belajar dan mengajar. Belajar berhubungan dengan siswa sedangkan mengajar berhubungan dengan guru. Proses pembelajaran pada hakekatnya mampu mengaktifkan siswa untuk belajar serta mampu mengembangkan

berbagai kemampuan siswa. Proses

pembelajaran juga merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.

Pembelajaran biologi memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi

siswa. Pembelajaran biologi dapat

mengembangkan keterampilan,

menyadarkan siswa akan pentingnya

kelestarian alam. Mengingat akan

pentingnya pembelajaran biologi, semua siswa diharapkan tertarik untuk mempelajari

biologi, cermat membaca sekaligus

memahami materi pelajarannya agar dapat mencapai ketuntasan belajar.

Ketuntasan belajar dapat dicapai jika siswa memiliki semangat belajar dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Aktivitas dan semangat siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan berbagai upaya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan strategi, model, dan metode pembelajaran yang bervariasi.

Berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan praktek lapangan (PL) di SMAN 1 Padang Gelugur serta hasil wawancara penulis pada tanggal 26 Februari 2016 dengan guru mata pelajaran biologi, ditemukan sebagian siswa sulit memahami materi virus. Materi ini tergolong sulit karena perlu pemahaman tentang ciri-ciri virus, struktur tubuh virus, siklus litik dan siklus lisogenik serta peranan virus dalam kehidupan manusia, sementara virus tidak dapat dilihat secara langsung, sehingga perlu digunakan media untuk lebih menjelaskan materi virus ini. Pada umumnya siswa mengandalkan catatan dan penjelasan dari 1

(2)

guru, artinya pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher center) dan metode pembelajaran yang digunakan guru masih metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran. Guru tidak menggunakan media pendukung lainnya pada saat pembelajaran berlangsung.

Motivasi siswa dan keaktifan siswa untuk belajar juga masih rendah hal ini terlihat dalam proses pembelajaran dimana pada saat guru bertanya tentang materi yang baru saja diterangkan hanya sedikit siswa yang mau dan mampu menjawab dengan benar dan siswa juga kurang berani bertanya kepada guru, informasi yang penulis dapatkan dari guru biologi tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa kelas X masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini terlihat dari rendahnya rata-rata hasil ulangan harian siswa terutama pada materi virus. Rata-rata nilai ulangan harian dua siswa pada materi virus semester ganjil kelas X SMAN 1 Padang Gelugur tahun pelajaran 2015/2016 tersebut yaitu kelas X1 = 67,92 X2 = 63,30 dan kelas X3 = 69,96. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan guru pada materi virus yaitu 75.

Untuk mengatasi masalah di atas agar siswa memperoleh nilai yang lebih baik dan aktif dalam pembelajaran seorang guru perlu menerapkan strategi belajar aktif sebagai salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa. Belajar aktif perlu di

gunakan untuk lebih mengembangkan

potensi-potensi belajar siswa. Jika siswa terlibat secara langsung, maka siswa tidak hanya menerima informasi dari guru tapi juga berusaha sendiri untuk mencari informasi tersebut. Strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu strategi pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH), karena strategi ini memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai guru terhadap peserta didik lainnya, sehingga seluruh siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran. Strategi ini belum pernah dilaksanakan oleh guru di SMAN 1 Padang Gelugur.

Menurut Siberman (2013:19-22) banyak sekali strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar salah satunya yaitu Everyone Is A

Teacher Here (ETH), berarti siswa dapat

bertindak sebagai guru. Siswa menjelaskan

suatu konsep atau memberi penjelasan atas pertanyaan didepan kelas sehingga siswa lain dapat menangkap maksud atau idenya. Tipe ini memungkinkan siswa untuk berfikir

tentang apa yang dipelajari, dan

berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya, membagi pengetahuan yang di peroleh kepada siswa lain.

Disamping itu dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan suatu

media, penggunaan media dapat

membangkitkan keinginan, minat dan motivasi belajar siswa sehingga dapat

membantu siswa meningkatkan

pemahamannya. Untuk itu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media gambar. Menurut Asnawir, (2002:50) media gambar juga memiliki kelebihan antara lain media gambar lebih konkret dan lebih realistis dalam

memunculkan pokok masalah, dapat

mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan mata, memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.

Dari berbagai masalah di atas peneliti telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe

Everyone Is A Teacher Here (ETH) Disertai

Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Biologi Kelas X SMAN 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang diberikan perlakuan. Menurut Lufri (2005:60) penelitian eksperimen adalah penelitian yang mengadakan perlakuan terhadap variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang siswanya diberikan perlakuan dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH disertai media gambar, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas siswa yang tidak diberikan perlakuan.

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 1 Padang Gelugur pada kelas X semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016.Rancangan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

Randomized Control-Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah

(3)

Gelugur yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Menurut Lufri (2007a:79) sampel haruslah representatif atau dapat

mewakili populasi. Sampel harus

menggambarkan keseluruhan karakteristik dari suatu populasi sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian ini diperlukan dua kelas sampel. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling dengan mempertimbangkan nilai ulangan harian siswa kelas X SMAN 1 Padang Gelugur Tahun Pelajaran 2016/2017. Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah proses pembelajaran Biologi yang dilaksanakan dengan strategi pembelajaran aktif tipe ETH.Variabel terikat, yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 1 Padang Gelugur yang diperoleh setelah perlakuan diberikan.

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang berguna dalam melakukan suatu penelitian. Jenis instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option. Untuk mendapatkan tes yang berkualitas, maka dilakukan analisis tes hasil belajar. Teknik

penentuan kualitas instrumen yang

dilakukan adalah uji validitas, uji reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Analisis data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji-t dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians kedua sampel.

HASIL

1. Ranah Afektif

Penilaian afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil penilaian afektif siswa dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Diagram Penilaian Ranah Afektif

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa nilai pada ranah afektif yang paling tertinggi adalah pada kelas eksperimen pada indikator menghargai pendapat teman dengan predikat B (3,22) dan pada kelas kontrol terlihat pada indikator disiplin yaitu predikat B (3,05). Sedangkan nilai modus secara keseluruhan pada kelas eksperimen dengan predikat B (3,02) dan nilai modus keseluruhan pada kelas kontrol dengan predikat C (2,88).

2. Ranah Kognitif

Penilaian pada ranah kognitif dilakukan pada akhir penelitian. Rata-rata pada penilaian ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Menghargai Pendapat Teman Disiplin Percaya Diri 3.22 3.05 2.88 3.02 3.05 2.37 N il ai Rat a-Rat a Ranah A fe k ti f Eksperimen Kontrol

(4)

Gambar 3. Diagram Penilaian Ranah Kognitif

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan strategi belajar aktif tipe

Every One Is A Teacher Here (ETH) disertai

media gambar memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dimana rata-rata kelas eksperimen 77,68 sedangkan kelas kontrol 71,15. Uji normalitas pada ke dua kelas sampel didapat L0 < Lt maka data berdistribusi normal. Uji homogenitas dengan Fhitung 0,84 sedangkan Ftable 18,5 hal ini berarti Fh < Ft data homogen. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapat bahwa th > tt dimana th 2,26 dan tt 167 maka hipotesis diterima.

3

. Ranah Psikomotor

Penilaian psikomotor dilakukan setelah proses pembelajaran dan yang di nilai dari penilaian ini untuk kelas eksperimen adalah pada kartu indeks yang dibagikan ke siswa, pada kelas kontrol adalah catatan yang dicatat oleh siswa. Data hasil penilaian psikomotor siswa dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Diagram Penilaian Ranah Psikomotor

Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa nilai pada ranah psikomotor yang paling tertinggi pada kelas kontrol pada indikator kelengkapan isi catatan dengan predikat A-(3,79) pada kelas eksperimen didapatkan nilai capaian optimum tertinggi pada indikator kerapian penulisan pada kartu indeks dengan predikat B (3,53). Sedangkan nilai capaian optimum secara keseluruhan pada kelas eksperimen dengan predikat B- (2,77) dan pada kelas kontrol dengan predikat B (2,94).

A. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Padang Gelugur pada bulan Agustus 2016 menggunakan siswa kelas X8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X5 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan strategi belajar aktif tipe Everyone Is A

Teacher Here disertai media gambar.

Sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini mengamati perbandingan kompetensi kognitif siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 77,68 dan kelas kontrol yaitu 71,15. Pada kelas eksperimen 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 77.68 71.15 Nilai R ata -R ata R an ah Ko g n itif X8 X5 Eksperimen Kontrol 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.41 3.53 3.79 3.53 Nilai R ata -R ata R an ah P sik o m o to r Eksperimen Kontrol

(5)

dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe

Everyone Is A Teacher Here disertai media

gambar nilai siswa yang di atas KKM ada sebanyak 23 orang dengan presentase ketuntasan 72%, sedangkan nilai siswa yang dibawah KKM 9 orang siswa dengan presentase ketuntasan 28%. Pada kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah nilai siswa yang di atas KKM ada sebanyak 17 orang siswa dengan presentase ketuntasan 51%, dan nilai siswa yang berada dibawah KKM ada sebanyak 16 orang dengan presentase ketuntasan 48%.

Berdasarkan presentase ketuntasan pada kelas eksperimen yaitu sebesar 72% dengan strategi belajar aktif tipe Everyone Is

A Teacher Here disertai media gambar

berada pada tingkatan yang baik/maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa Tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik/maksimal apabila bahan pembelajaran yang di ajarkan (60% s.d 75%) saja dikuasai siswa.

Pada proses pembelajaran di kelas eksperimen dengan strategi belajar aktif tipe

Every One Is A Teacher Here ini setiap

siswa dapat menjadi guru bagi

teman-temannya, siswa saling berbagai

pengetahuan. Setiap pasangan siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan pada kartu indeks, pasangan siswa dituntut untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan kemudian memberikan jawabannya didepan kelas. Dengan pertanyaan pada kartu indeks melatih siswa untuk bertanggung jawab dalam menjawab pertanyaan yang di dapat dan menjelaskan kepada teman-temannya. Hal ini sesui dengan pernyataan Silberman

(2013:177) mengajar teman sebaya

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, sehingga menjadi narasumber bagi yang lain. Jadi pertanyaan dari siswa dan di jawab oleh siswa.

Penerapan Strategi aktif tipe Every

One Is A Teacher Here membantu siswa

untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang selama ini tidak mau tampil ke depan menjadi termotivasi karena mereka tidak tampil sendiri namun bersama pasangannya. Jadi siswa lebih berani dan

percaya diri untuk maju kedepan

menjelaskan hasil jawaban yang mereka buat kepada teman-temannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2004: 150)

Melalui kerja kelompok dapat

dikembangkan perasaan sosial dan pergaulan sosial yang baik. Pada saat temannya

menjelaskan jawaban, siswa serius

mendengarkan dan memperhatikan pasangan yang tampil. Dengan demikian siswa lebih

mudah untuk memahami materi

pembelajaran karena terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol tidak menerapkan strategi belajar aktif tipe Everyone Is A Teacher Here, tetapi pembelajaran dilaksanakan dengan metode ceramah. Berdasarkan presentase ketuntasan kelas kontrol yaitu sebesar 51% dengan metode ceramah berada pada tingkat yang kurang dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) Tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik/maksimal apabila bahan pembelajaran yang di ajarkan (60% s.d 75%) saja dikuasai siswa.

Proses pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah ini hanya sedikit interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa karena hanya berpusat pada guru. Peran siswa dalam metode ceramah ini sangat sedikit, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, suasana kelas pun dalam proses pembelajaran menjadi membosankan karena hanya terpusat pada guru. Menurut Djamarah dan Zain (2010: 97) Metode

ceramah adalah metode yang boleh

dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Kelemahannya adalah menyebabkan siswa

menjadi pasif kurang cocok untuk

pembentukan keterampilan dan sikap dan apabila digunakan terlalu lama akan membosankan.

Di lihat dari persentase ketuntasan kelas eksperimen yaitu sebesar 72% lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 51%. Hal ini menggambarkan bahwa penerapan strategi belajar aktif tipe

Everyone Is A Teacher Here disertai media

gambar meningkatkan nilai Biologi siswa kelas X SMAN 1 Padang Gelugur pada materi virus.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa strategi belajar aktif tipe Everyone Is

(6)

A Teacher Here (ETH) disertai media

gambar dapat berpengaruh baik terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.

B. Saran

Penulis mengharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat menerapkan strategi belajar aktif tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH) disertai media gambar pada sekolah lain dan materi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. 2002. Media Pembelajaran

Jakarta: Ciputat Pers.

Azmi, Laila, 2012. Penerapan Strategi

Everyone Is A Teacher Here disertai

Handout dalam Proses Pembelajaran Biologi Pada siswa Kelas VII SMPN 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi jurusan

Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumbar. Padang.

Djamarah dan Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang:

UNP Press.

Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

.

Siberman, Melvin L. 2013. Active Learning:

101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Gambar

Gambar 2. Diagram Penilaian Ranah Afektif
Gambar 4. Diagram Penilaian Ranah  Psikomotor

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar Teh Daun Anggur, tentunya dengan berbagai manfaat unntuk kesehatan tubuh.. Daun anggur memiliki

Sebelum sepeda motor itu dikirimkan maka akan ada suatu perjanjian yang dilakukan oleh pihak pengangkut dan pihak yang diangkut, maksudnya pihak pengangkut adalah PT Astra

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta konsep pada hasil belajar mahasiswa calon guru pada materi jaringan tumbuhan dengan menggunakan media

Pemberian kombinasi ektrak etanol rimpang kunyit, daun kemuning, herba tapak liman dan daun jambu biji secara oral pada hewan coba mencit putih jantan dengan

Lalu bagian logistik membuat surat jalan 4 rangkap, rangkap ke-1 setelah ditanda tangan oleh client akan digunakan sebagai lampiran invoice, rangkap ke-2 untuk client, rangkap

Laboratorium Teknik Industri berfungsi sebagai sarana pendukung kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Industri - Universitas Muhammadiyah Malang dengan

Uji Coba instrumen tes ini terdiri dari dua perangkat soal yang masing-masing terdiri 4 soal untuk tes pemecahan masalah dan angket sebanyak 17 butir

Selanjutnya, diketahui pula kombinasi unsur-unsur kemasan produk sampo yang paling mempengaruhi kesan kualitas konsumen terhadap produk sampo Sunsilk, yaitu: komposisi (bahan