• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Peta Konsep pada Model Pembelajaran Wimba dalam Matakuliah Anatomi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Calon Guru Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Peta Konsep pada Model Pembelajaran Wimba dalam Matakuliah Anatomi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Calon Guru Biologi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Peta Konsep pada Model Pembelajaran Wimba dalam

Matakuliah Anatomi Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Mahasiswa Calon Guru Biologi

(The Influence of the Concept Map of Wimba Learning Model at Plant Anatomy for Improving The Learning Result

of Biology Students Prospective Teachers)

Purwati K Suprapto, Diana Hernawati, Diki Muhamad C, Mufti Ali Biology Education Department,

Faculty of Teacher Training and Education, University of Siliwangi Siliwangi street no: 20 Tasikmalaya –West Java, Email: purwatik4@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the influence of concept map of wimba learning model (based visuospatial) of plant anatomy class with discusses plant tissue material. This research also focuses on increasing student learning results.

This research method was quasi experiment. The population on this study was three classes of Biology Education Department, Siliwangi University who took courses plant anatomy on 2015. The samples were taken by purposive much as two classes. Lecture model of Wimba (based visuospatial) were divided into lectures in the classroom and laboratory. 3D media used in this research were play-doh and 3Ds-Max. Concept maps were assigned made before the lecture and they presented and discussed at the beginning of the lecture. Practicum was conducted in three dimension microscopic representation. Achievement test was carried out before and after the learning process.

The results showed that concept maps assigned to students before the learning has been able to help students improve the result of learning for play-doh media, but not for 3Ds max. Results of student learning using play-doh in 3D representation tends to be better than the 3Ds Max.

Key words: concept map, result of learning, visuospatial, play-doh, 3Ds Max. Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untul mengetahui pengaruh peta konsep pada model pembelajaran Wimba (berbasis visuospasial) dalam matakuliah Anatomi Tumbuhan, khususnya materi jaringan tumbuhan. Penelitian ini berfokus untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa calon guru Biologi.

Metoda penelitian adalah kuasi eksperimen. Polulasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan Biologi sebanyak 3 kelas yang mengambil matakuliah anatomi tumbuhan tahun 2015. Sampel diambil secara purposive sebanyak dua kelas. Perkuliahan model pembelajaran Wimba (berbasis visuopasial) dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu perkuliahan di kelas dan praktikum di laboratorium. Media 3D yang digunakan adalah play doh dan 3Ds Max. Peta Konsep dibuat sebelum perkuliahan kemudian dipresentasikan serta didiskusikan di kelas. Praktikum dilaksanakan

(2)

berdasarkan representasi mikroskopis 3D. Peningkatan hasil belajar mahasiswa diukur melalui test hasil belajar sebelum dan setelah proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta konsep yang dibuat sebelum perkuliahan dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media play doh dan tidak ada pengaruh pada media pembelajaran yang menggunakan 3Ds Max. Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media play doh lebih baik dari pada 3Ds Max.

Kata kunci : peta konsep, hasil belajar, visuospasial, play-doh, 3Ds Max

Pendahuluan

Konsep struktur tumbuhan dalam anatomi tumbuhan sulit dipahami mahasiswa, karena bentuk antara satu sel dengan sel lainnya hampir sama tetapi sebenarnya berbeda bentuk dan fungsi. Sebagai calon guru biologi, mahasiswa harus bisa memahami konsep tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya mahasiswa kesulitan membedakan sel- sel tumbuhan tersebut.

Peta konsep efektif digunakan untuk membedakan dan menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain. Mahasiswa harus dapat memilih konsep-konsep penting dari buku sumber kemudian dipetakan. Sehingga hasil peta konsep yang dibuat oleh mahasiswa dapat dijadikan pengetahuan awal sebelum perkuliahan. Peta konsep dapat digunakan sebagai instrumen penilaian pra-pembelajaran dan pasca pembelajaran, untuk membantu dalam konsolidasi, klarifikasi, dan penguatan pengetahuan (Allen, 2003). Peta konsep umumnya menggunakan struktur herarkhis dan frase relasional untuk membantu pemahaman hubungan (Davies, M, 2010)

Belajar struktur tumbuhan di perguruan tinggi umumnya dilaksanakan di laboratorium melalui obervasi dua dimensi kemudian digambar. Melalui gambar dua dimensi saja masih belum lengkap, mahasiswa masih belum bisa membedakan antara satu sel dengan sel lainnya, belum bisa menggambarkan secara utuh tentang bentuk dan fungsi sel. Diharapkan melalui imaginasi 3D, mahasiswa mampu memahami struktur tumbuhan lebih baik. Dengan demikian representasi mikroskopis 3D menjadi penting.

Model wimba adalah model pembelajaran 3D atau disebut model visuospatial. Model ini merepresentasikan object pengamatan 2 dimensi menjadi 3D. Pada penelitian ini digunakan representasi mikroskopis struktur jaringan tumbuhan. Model pembelajaran 3D (visuospasial) disebut juga dengan model Wimba telah membuktikan dapat peningkatkan hasil belajar dan tingkat berpikir logis pada materi struktur jaringan tumbuhan (Suprapto, 2012).

(3)

Media 3D yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi umumnya adalah play-doh (PD). PD adalah media 3D konvensional yang sederhana tidak membutuhkan ketrampilan khusus dalam menggunakannya. Media 3D elektronik sebenarnya telah tersedia, seperti autocad, 3Ds Max dan lainnya, telah banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan teknologi, tetapi tampak belum digunakan dalam pembelajaran Biologi.

Dengan kemajuan teknologi perangkat lunak 3D yang tampak pesat, maka dipandang perlu diperkenalkan pada mahasiswa penggunaan perangkat lunak 3Ds Max. Perangkat lunak 3Ds Max dapat membentuk obyek 3D lebih fleksibel dan dapat diputar, sehingga tampak atas, bawah dan depan lebih nyata. Penggunaan 3Ds Max diharapkan akan meningkatkan imaginasi mahasiswa dalam merepresentasikan obyek 2D menjadi 3D. Sehingga dapat meningkatkan ketrampilan representasi mikroskopis, imaginasi dan konseptualisasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta konsep pada hasil belajar mahasiswa calon guru pada materi jaringan tumbuhan dengan menggunakan media 3D play-doh (PD) dan 3Ds max.

Metoda Penelitian

Metode penelitian ini adalah Quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester empat yang mengambil matakuliah anatomi tumbuhan pada tahun 2015 di Prodi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi sebanyak 3 kelas. Sampel diambil secara purposive sebanyak dua kelas.

Model pembelajaran Wimba (berbasis visuospatial) dibagi menjadi kegiatan yaitu kuliah di kelas dan praktikum di laboratorium. Media 3D yang digunakan dalam penelitian ini adalah play doh (PD) dan 3Ds max. Karena keterbatasan komputer yang memenuhi spesifikasi 3Ds max, maka peneltian ini dilaksanakan secara berkelompok. Mahasiswa di bagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 5 orang mahasiswa.

(4)

Gambar 1. Proses pembelajaran

Peta konsep ditugaskan dibuat sebelum kuliah dan disajikan serta dibahas pada awal kuliah. Materi matakuliah yang dibahas adalah :

1. Ground Tissue 2. Vascular Tissue 3. Dermal tissue

Setelah diskusi peta konsep, maka dilanjutkan presentasi materi oleh kelompok yang diberi tugas untuk presentasi. Kemudian dilakukan diskusi dan diakhiri dengan konfirmasi. Penilaian peta konsep berdasarkan kriteria skoring peta konsep (Novak dan Gowin, 1984) sebagai berikut:

1. Proposisi : dua konsep atau lebih yang dihubungkan dengan kata kerja yang membentuk pengertian yag bermakna, bila valid skor =1

2. Hirarki : mula-mula konsep umum membentuk cabang menuju konsep yang lebih spesifik, setiap sub ordinat menunjukkan konsep yang lebih spesifik. Skor untuk tiap level = 5

3. Ikatan silang (cross link) : bila peta menunjukkam hubungan silang antara satu segmen dengan segmen yang lain, skor = 10

4. Contoh : pemberian contoh bila valid diberikan skor = 1 Perkuliahan Praktikum 1. Peta konsep 2. Diskusi peta konsep 3. Presentasi materi 4. diskusi 5. konfirmasi 1. observasi mikroskopis 2. gambar 2D 3. perencanaan 3D 4. kreasi 3D 5. diskusi 6. konfirmasi

Play- doh 3Ds Max

(5)

Praktikum dilaksanakan setelah perkuliahan. Adapun langkah- langakh pada praktikum yaitu observasi mikroskopis, pengamatan preparat segar, hasil pengamatannya ditunjukkan dengan gambar 2D, kemudian merencanakan bentuk 3D melalui gambar dan dilanjutkan membuat 3D dengan play doy atau 3Ds max. Data hasil belajar diperoleh melalui pretest dan posttest materi jaringan tumbuhan. Perhitungan N-gain berdasar Meltzer (2002). Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 21.

Hasil dan Pembahasan

Perkuliahan struktur jaringan tumbuhan dengan model wimba, terlebih dahulu dimulai dengan membuat peta konsep. Peta konsep dibuat berdasarkan buku rujukan matakuliah Anatomi Tumbuhan. Mahasiswa telah dilatih membuat peta konsep tiga kali pertemuan sebelumnya. Hasil peta konsep yang dibuat oleh mahasiswa di presentasikan dan ditanggapi oleh teman di kelas dan didiskusikan. Dengan demikian diharapkan mahasiswa memahami konsep- konsep yang akan dipelajari. Perkuliahan dilaksanakan dengan presentasi materi kuliah oleh kelompok yang telah ditugaskan untuk presentasi, kemudian dilaksanakan diskusi dan konfirmasi. Selanjutnya dilaksanakan praktikum 3D.

Hasil peta konsep yang dibuat oleh mahasiswa menunjukkan bahwa peta konsep kelompok PD lebih baik daripada peta konsep kelompok 3Dsmax (gambar 2). Tampak bahwa kelompok PD sedikit lebih serius dalam mengerjakan tugas peta konsep. Kelompok 3Ds max membuat peta konsep tampak sedikit lebih sederhana dan penggunaan kata penghubung yang kurang tepat. Hasil uji beda menggunakan uji T, menunjukkan ada perbedaan antara hasil peta konsep PD dan 3Dsmax (Tab. 1)

Gambar 2: Rerata penilaian peta konsep yang menggunakan media PD dan 3Ds Max

71.2

66.6 68.9

66.08

63.6 64.84

jaringan dasar jaringan epidermis jaringan pembuluh

(6)

Hasil belajar kognitif pada materi jaringan tumbuhan menunjukkan ada sedikit perbedaan hasil belajar antara penggunaan PD dan 3Ds max. Hasil post test menunjukkan bahwa model pembelajaran wimba dibantu dengan peta konsep pada kelompok PD cenderung lebih baik dibandingkan dengan kelompok 3Ds Max (Gambar : 3). Kelompok PD tampak lebih fokus dalam mengerjakan tugas 3Dnya, karena jumlah media PD yang tersedia cukup banyak sehingga setiap mahasiswa bisa ikut aktif merancang dan membuat 3D jaringan tumbuhan. Mahasiswa dapat merepresentasikan hasil observasi 2D (visual) kemudian mengkreasikan imaginasi 3Dnya (visuospasial) menjadi produk 3D jaringan tumbuhan. Masih banyak ditemukan bentuk 3D jaringan yang dibuat oleh mahasiswa kurang tepat. Adapun peningkatan hasil belajar (N-gain) mahasiswa yang dihitung dan diklasifikasikan berdasarkan Meltzer (2002) masih tergolong kategori rendah.

Pada kelompok 3Ds Max untuk mengkreasikan 3D dengan menggunakan perangkat lunak 3Ds Max, yang mana perangkat lunak tersebut membutuhkan spesifikasi laptop (komputer) cukup tinggi. Tidak semua laptop mahasiswa dapat digunakan, sehingga dalam kerja kelompok tidak semua anggota kelompok atau mahasiswa ikut serta aktif dalam mengkreasikan imaginasi 3Dnya. Menggunakan 3Ds Max juga membutuhkan ketrampilan khusus, perlu latihan dengan sungguh-sungguh hingga trampil menggunakannya. Akan tetapi karena keterbatasan alat tidak semua mahasiswa dapat melakukannya dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajarnya, karena mahasiswa tersebut tidak mengalami proses kognitif internal yang bersifat individu.

Gambar 4: Rerata hasil belajar kognitif yang menggunakan PD dan 3Ds Max

Menurut Bertel, et al (2006), merancang merupakan proses kognitif yang terdiri atas beberapa aktivitas seperti berpikir visuospasial, sketsa dan model, ketiga kegiatan

17.56 17.44

2.5 2

Play doh 3Ds Max

(7)

tersebut melibatkan representasi visuospasial. Dengan kata lain, mengkonstruksi representasi visuospasial mengacu pada pembuatan model visual dan spasial dari unsur-unsur yang diperlukan untuk digunakan yang mana model ini dikonstruksi secara internal (mental) atau eksternal (fisik).

Tabel 1. Hasil uji statistik

No Uji Statistik Kriteria Pengujian Perhitungan Hasil Hasil Analisis 1 uji beda hasil belajar PD

dan 3Ds Max

terima Ho, – ttabel < thitung < + ttabel

thitung = 0,982 ttabel =0.680.

ada perbedaan hasil belajar PD dan 3Ds max

2 uji beda skor peta konsep PD dan 3Ds Max

terima Ho, – ttabel < thitung < + ttabel

thitung = 1,950 ttabel = 0.680

ada perbedaan skor peta konsep PD dan 3Ds Max

3 uji korelasi peta konsep dan hasil belajar pada media PD terima Ho, probabilitasl > 0,025. probabilitas = 0,015

ada hubungan antara peta konsep dan hasil belajar 4 uji regresi peta konsep

dan hasil belajar pada media PD

y = -0,741 + 0,014 x

ada pengaruh peta konsep terhadap hasil belajar 5 uji signifikansi pengaruh

peta konsep terhadap hasil belajar PD

terima Ho, – ttabel < thitung < + ttabel. thitung = 2,615 ttabel =0.680 ada pengaruh signifikan peta konsep terhadap hasil belajar 6 uji korelasi peta konsep

dan hasil belajar pada media 3Ds Max terima Ho, probabilitasl > 0,025 probabilitas = 0,302

tidak ada hubungan antara peta konsep dengan hasil belajar

Berpikir visuospasial, sketsa, dan model meliputi model internal dan eksternal yang sangat dinamis berhubungan dengan persepsi, alasan dan kegiatan perancang. Membuat 3D jaringan tumbuhan juga melalui kegiatan merancang produk 3 D.

Hasil uji korelasi pada kelompok PD, menyatakan terdapat hubungan antara peta konsep dengan hasil belajar (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan peta konsep berhubungan dengan peningkatan hasil belajar. Setelah mengetahui terdapat hubungan terhadap kedua variabel tersebut maka selanjutnya dilakukan analisis regresi, setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS hasil uji regresi sederhana terdapat pengaruh yang signifikan pembuatan peta konsep dengan peningkatan hasil belajar pada kelompok PD. Jadi dalam peningkatan hasil belajar kelompok PD dipengaruhi oleh pembuatan peta konsep. Sedangkan hasil uji korelasi untuk kelompok 3Ds Max, menunjukan tidak ada hubungan antara peta konsep dengan peningkatan hasil belajar pada kelompok yang menggunakan 3Ds Max.

(8)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh peta konsep pada model pembelajaran wimba untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa calon guru biologi dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil peta konsep antara kelompok yang menggunakan play-doh dan kelompok 3Ds max.

2. Penilaian rata-rata peta konsep pada kelompok play-doh lebih baik dibandingkan dengan kelompok 3Ds max.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada materi jaringan tumbuhan antara kelompok yang menggunakan play-doh dan kelompok 3Ds max. Hasil belajar menunjukkan bahwa model pembelajaran wimba dibantu dengan peta konsep pada kelompok play-doh cenderung lebih baik dibandingkan dengan kelompok 3Ds Max.

4. Pada kelompok play-doh ada pengaruh yang signifikan antara peta konsep terhadap pengkatan hasil belajar mahasiswa dan pada kelompok 3Ds Max menyatakan tidak ada pengaruh antara peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa.

Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dalam pembuatan 3 dimensi mahasiswa harus mengalami proses kognitif internal secara individual.

2. Buku referensi anatomi tumbuhan mahasiswa sebaiknya menggunakan buku referensi yang berbasis pada 3 dimensi.

3. Latihan menggunakan perangkat lunak 3Ds Max perlu dioptimalkan, karena ketrampilan menggunakan perangkat lunak 3Ds Max dapat membantu mahasiswa merepresentasikan 3D.

4. Penggunaan 3Ds Max membutuhkan kelengkapan komputer dengan spesifikasi yang cukup tinggi, perlu peningkatan sarana komputer, agar semua mahasiswa dapat aktif dalam pembelajaran 3D elekreonik.

(9)

Daftar pustaka

Allen, B.D., (2003), Concept Map Scoring: Empirical Support For A Truncated Joint

Poisson And Conway-Maxwell-Poisson Distribution Method, Mathematics &

Science Department Lasell College Newton MA 02466 : ballen@lasell.edu

Bertel,S.. et.al, (2006), Constructing and understanding Visuo-Spatial Representations in Design Thinking, A Design Computing and Cognition Workshop, vsdesign’06 Position Paper.

Essau, K. 1968, Plant Anatomy. 3th ed., London: Wiley.

Evert, R.F., (2007), Essau’s Plant Anatomy, Meristems, cells, and Tissues of Plant

Body-Their Structure, Function, and Development, 3th ed., Canada : John

Willey & Sons Inc.

Hendratman, Hendi dan Robby. 2012. The Magic of 3D Studio Max. Jakarta: Informatika.

Hidayat, E.B., 1995, Anatomi Tumbuhan Berbiji, Bandung: Penerbit ITB. Madcoms, (2009). Panduan Belajar 3Ds Max 2010. Madiun. Penerbit Andi.

Meltzer, D.E., (2002), The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: a possible .hidden variable. in diagnostic pretest scores, American Journal of Physics.70.1259-1268

Novak, J.D & Gowin D.1985. Learning How to Learn. Cambridge, MA: Cambridge University Press

Sholeh, M. (2012). Belajar Otodidak Autocad 2D dan 3D. Bandung: Informatika. Suprapto PK, Nuryani Y Rustaman, Sri Redjeki, Adi Rahmad , (2010), Prekonsepsi

Mahasiswa Calon Guru Biologi tentang Jaringan Pembuluh pada Tumbuhan, Proceding SEMIPA UPI , Bandung : Sekolah Pasca sarjana UPI

Suprapto, P.K. (2012), Pengembangan Program Perkuliahan Anatomi Tumbuhan Berbasis Visuospasial Melalui Representasi Mikroskopis Sistem Jaringan Tumbuhan untuk Meningkatkan Penalaran dan Penguasaan Konsep Calon Guru Biologi, laporan penelitian, Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.

Gambar

Gambar 1. Proses pembelajaran
Gambar 2: Rerata penilaian peta konsep yang menggunakan media PD dan  3Ds Max
Gambar 4: Rerata hasil belajar kognitif yang menggunakan PD dan 3Ds  Max
Tabel 1. Hasil uji statistik  No  Uji Statistik  Kriteria Pengujian  Hasil

Referensi

Dokumen terkait

1) Rasio likuiditas yang diukur dengan CR (Current Ratio) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dokumentasi dapat berupa catatan, atau data yang berhubungan dengan

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan Metode Problem Based Learning (eksperimen ) dengan

Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Pasundan 3 Bandung..

Penelitian ini didasarkan pada dua tujuan utama, yaitu mendeskripsikan keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran menggunakan model GI-GI ( Group

Adapun judul laporan Akhir ini adalah “ Perencanaan Struktur Baja Gedung Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang”.. Laporan ini dibuat untuk

Petunjuk jawaban : Jawaban secara cepat dengan memberi tkamu ( X ) pada salah satu dari beberapa alternative jawaban yang

Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama dengan