• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI PADA MASA RESES KE KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI PADA MASA RESES KE KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI

PADA MASA RESES

KE KABUPATEN BANDUNG BARAT

PROVINSI JAWA BARAT

MASA PERSIDANGAN IV

TAHUN SIDANG 2020-2021

10 - 14 APRIL 2021

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2021

(2)

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN 3

BAB II : HASIL KUNJUNGAN KERJA 7

BAB III: REKOMENDASI 13

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI sesuai ketentuan peraturan Tata Tertib DPR RI, Komisi VIII DPR RI pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 membentuk Tim Kunjungan Kerja pada masa reses, di antaranya ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

B. Dasar Kunjungan Kerja

Pelaksanaan kunjungan kerja pada masa reses ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat berdasarkan pada:

1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, Pasal 21, dan Pasal 23 tentang Tugas DPR RI bidang Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan

2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No 01/DPR RI/ 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DPR-RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan; a. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja

Komisi DPR RI pada masa reses.

3. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI.. C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI dimaksudkan untuk menjalin komunikasi intensif antara DPR RI, khususnya Komisi VIII DPR RI dengan daerah, baik Pemerintah Daerah maupun lembaga masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan di bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan penanggulangan bencana. Selain itu kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI melaksanakan fungsi pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, termasuk terhadap APBN khususnya dana dekonsentrasi, serta menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun masyarakat.

(4)

2. Tujuan

Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan program pembangunan secara umum dan khusus bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta pelaksanaan penanggulangan bencana di daerah.

D. Waktu Pelaksanaan

Kunjungan Kerja pada masa reses ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 12 April 2021.

(5)

E. Daftar Nama Tim Kunjungan Kerja Reses

Kunjungan Kerja ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat ini diikuti oleh pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI sebagai berikut:

DAFTAR NAMA TIM KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VIII DPR RI

KE KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT 12 APRIL 2021

NOMOR

N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL

URUT ANGG

1. A-289 Dr.H.TB ACE HASAN SYADZILY,M.Si

Wakil Ketua/Ketua

Tim

GOLKAR JABAR II

2. A-172 SELLY ANDRIANY GANTINA, A.Md. Anggota PDIP JABAR VIII

3. A-218 INA AMMANIA Anggota PDIP JATIM VII

4. A-255 MATINDAS J. RUMAMBI, S.Sos. Anggota PDIP SULTENG

5. A-272 H. JOHN KENEDY AZIS, S.H. Anggota GOLKAR SUMBAR II

6. A-298 Hj. ITJE SITI DEWI KURAESIN, S.Sos., MM. Anggota GOLKAR JABAR IX

7. A-062 M. HUSNI, SE. Anggota GERINDRA SUMUT I

8. A-124 H. IWAN KURNIAWAN, S.H., M.Si. Anggota GERINDRA KALTENG

9. A-371 HJ. SRI WULAN, SE. Anggota NASDEM JATENG III

10. A-351 Dra. DELMERIA Anggota NASDEM SUMUT II

11. A-14 H. MAMAN IMANUL HAQ Anggota PKB JABAR IX

12. A-13 H. DEDI WAHIDI, S.Pd. Anggota PKB JABAR VIII

13. A-529 Drs. H. ACHMAD, M.Si. Anggota PD RIAU I

(6)

F. Jadwal Pertemuan dan Obyek yang ditinjau

Adapun jadwal Kunjungan Kerja pada masa reses ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

BAB II

KEGIATAN DAN HASIL KUNJUNGAN KERJA

Sesuai dengan agenda, tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII, Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, MSi melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Bupati tidak dapat hadir karena berhalangan. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Kepala Dinas Sosial, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Dinas PPPA, Ketua Bazda, dan tokoh masyarakat. Rapat diadakan di kantor Bupati di wilayah Padalarang.

Pada pertemuan tersebut, Wakil Bupati Bandung Barat menyampaikan mengenai apresiasi atas kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI dan menyampaikan bahwa kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar terhadap perumusan kebijakan dalam mensejahterakan masyarakat Bandung Barat.

(7)

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI, Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan mengenai tujuan kunjungan kerja, yaitu selain sebagai sarana menjalin komunikasi yang lebih intensif antara lembaga Legislatif dengan Eksekutif di daerah, juga diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam mensukseskan pembangunan di wilayah Bandung Barat.

Kepala Kantor Kementerian menyampaikan beberapa informasi dan aspirasi sebagai berikut:

1. Atas pertanyaan mengenai kendala yang dihadapi dalam pelayanan keagamaan selama masa pandemi covid-19 di Kabupaten Bandung Barat, pada intinya, semua pelayanan masih berjalan dengan baik dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan SE Menpan-RB Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Lingkungan Instansi Pemerintah.

2. Dalam pelayanan keagamaan memang ada kendala, di antaranya belum semua masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama memahami pentingnya protokol kesehatan sesuai ajuran pemerintah.

(8)

3. Adanya penolakan penguburkan jenazah korban Covid-19dari sebagian masyarkat di daerah tertentu.

4. Penanganan yang dilakukan untuk pemasalahan pelayanan keagamaan tersebut di antaranya:

a. Melakukan kerja sama Gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bandung Barat b. Sosialisasi tentang pelaksana ibadah di masa pandemi Covid19/

Adaptasi Keasaan Baru

c. Pembuatan dan penyebaran video himbauan tokoh agama untuk menanggulangi Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat.

d. Melakukan pembinaan melalui Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) dan Penyuluh Agama Honorer (PAH)

e. Menugaskan jajaran Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat untuk menanggulangi masalah keagamaan di masa Pandemi.

f. Memberikan layanan konsultasi syariah di Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat melalui Call Center (022) 6804455 serta melalui media sosial.

g. Selain itu, tidak semua Pelayanan Keagamaan bisa dilayani melalui Online pada masa pandemi seperti Pelayanan Pengukuran Arah Kiblat. Namun saat ini pelayanan pengukuran arah kiblat sudah berjalan sesuai dengan peraturan SE Menpan-RB Nomor 19 Tahun 2020.

5. Di Kabupaten Bandung Barat terdapat 16 gedung Kantor Urusan Agama. Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, adanya pola pelayanan pencatatan nikah selama Pandemi Covid 19 di antaranya:

a. Pendaftaran pernikahan tetap dibuka secara daring (online) melalui simkah.kemenag.go.id;

b. Permohonan pelaksanaan akad nikah dimasa darurat COVID-19 untuk pendaftaran baru sempat tidak dilayani serta meminta masyarakat untuk menunda pelaksanaannya;

c. Pelaksanaan akad nikah hanya dilayani bagi calon pengantin yang sudah mendaftar diri sebelum tanggal 1 April 2020;

d. Pelayanan akad nikah yang pendaftarannya dilakukan sebelum tanggal 1 April 2020 dan tempatya di luar kantor ditiadakan, dan e. Meminta masyarakat untuk melaksanakan nikah kantor;

Untuk Pelayanan Nikah Di Era New Normal sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor

P003/DJ.III/Hk.00.7/06/2020 tanggal 10 Juni 2020 Tentang

(9)

f. Pelayanan konsultasi dan informasi kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara daring dan Tatap Muka ;

6. Untuk Prosedur pelayanan akad nikah di KUA : Membatasi jumlah orang yang akan mengikuti prosesi akad nikah tidak lebih dari 10 (sepuluh) orang dalam satu ruangan; Calon pengantin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi akad nikah harus Menerapkan Prosedur Kesehatan.

7. Pelayanan secara online sudah disosialisasikan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung Barat, namun karena masih ada masyarakat yang tidak memahami teknologi, kegiatan pelayanan secara langsung masih menjadi alternatif utama.

8. Bimbingan Perkawinan dari Bimas Islam Kankemenag Kab. Bandung Barat terlaksana dengan sukses dan menjadi percontohan.

9. Data Rumah Ibadah di Kabupaten Bandung Barat terdiri dari: 3.904 masjid, 1.990 mushalla, 37 gereja dan rumah ibadah, 2 vihara, dan 4 pura. Kondisi dan situasi pelaksanaan keagamaan tempat ibadah masih berjalan dengan baik.

10. Jumlah Pondok Pesantren, MDTA dan TPQ di Bandung Barat adalah sebanyak 3.091 lembaga. Adapun yang mendapatkan bantuan BOP adalah sebanyak 2.674 lembaga. Data BOP yang tidak terserap adalah sebanyak 83 kasus. Di antaranya karena data ganda, tidak mencairkan dan tidak ada ijin operasional.

11. Pada tahun 2021 Kantor Kemenag Kabupaten Bandung Barat Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat siap memberangkatkan 1.073 orang, sesuai dengan jamaah haji yang telah melunasi biaya haji tahun 2020. Seluruh persiapan administrasi dokumen sudah selesai dilaksanakan dan semua paspor sudah berada di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Jika sudah ada keputusan dan juknis dari pusat mengenai

keberangkatan haji, Kabupaten Bandung Barat sudah siap

memberangkatkan berapapun persentase kuota yang diberikan oleh pusat. Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk protokol kesehatan yang lebih diperketat dalam rangka pemberangkatan ibadah haji. Dari kuota total 1.112 orang calon Jemaah haji di Kabupaten Bandung Barat, 1.073 sudah melunasi biaya haji, sedangkan 39 lainnya tidak melunasi biaya haji.

12. Hingga Jumat (9 April 2021) sudah 350 calon Jemaah haji yang telah melakukan vaksinasi Covid-19.

Kepala Kantor Kementerian Agama RI menyampaikan aspirasinya di antaranya:

a. BOP Covid membantu meringankan biaya operasional pembelajaran pada masa pandemi seperti penyedian Handsanitizer, masker, dan

(10)

lain-lain, serta kuota internet, dan insetif untuk para tutor. Untuk itu harapannya agar BOP ini tidak hanya di tahun 2020, tetapi juga di tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya.

b. Adanya keterbatasan dalam pelaksanaan Vaksin bagi Calon Jemaah Haji dari dinas Kesehatan, sehingga memerlukan dukungan agar para calon Jemaah haji dapat dilakukan vaksin semuanya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat pada paparannya menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Adanya keterbatasan bangunan fisik bagi fasilitas rumah yatim dan panti asuhan sehingga dibutuhkan tambahan bangunan. Fasilitas yang ada

kurang ramah terhadap penanganan Pandemi. Masih sangat

berdesakan sehingga membahayakan di masa pamdemi. Meskipun terdapat hand sanitizer dan masker tetapi masih belum cukup untuk melakukan pencegahan.

2. Memprioritaskan adanya pembangunan atau pengadaan sistem informasi Kesejahteraan Sosial yang lebih khusus pada pelayanan sosial di desa-desa. Sistem ini diperuntukan untuk masyarakan yang membutuhkan bantuan sosial.

3. Dari Kemensos RI telah menyampaikan bahwa Kemensos siap membantu, dan jika tidak ada anggaran dari Kemensos akan diupayakan dari anggaran Kemenkominfo.

4. Pusat layanan sosial di desa perlu dilakukan digitalisasi. Dukungan dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan swasta dan BUMN.

5. Menerapkan konsep penta helix dalam penanganan masalah sosial. 6. Melaporkan bahwa minggu kemarin telah dievaluasi untuk pilot project

bantuan sosial yang graduasi. Bandung Barat dan Kabupaten Majalengka adalah dua Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang dipercaya untuk dijadikan pilot project kwirausahaan sosial graduasi. 7. Perlu dukungan dari Komisi VIII DPR RI untuk mensinergikan dengan

BUMN bukan hanya BUMN di Bandung Barat tetapi dari pusat juga. Biofarma, Indonesian Power dan Pertamina yang baru siap bantu uintuk membangun kewirausahaan bagi masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat menyampaikan beberapa hal di antaranya:

(11)

3. Gempa bumi di lembang berpotensi terjadi seperti di NTB dan Palu akibat pergerakan lempeng tektonik yang dapat mengancam masyarakat di 4 Kecamatan dan 19 Desa.

4. Mengubah respon ke pencegahan untuk mengurangi resiko bencana. 5. Diperlukan early warning system untuk penanganan bencana gempa. 6. Butuh dukungan gudang dan peralatan untuk logistik.

Kepala Dinas PPPA dan KB menyampaikan mengenai 3 kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Bandung Barat adalah:

1. Program Kampung KB ramah anak dan perempuan.

2. Perda kota layak anak sedang diajukan di tahun 2021 yang awalnya direncakan selesai pada tahun 2020 tetapi dikarenakan kondisi pandemi belum dapat diselesaikan.

3. Kerjasama dengan forum KB yang dibiayai oleh APBD.

4. Tentang perdagangan orang, dilakukan sosialisasi bahaya dan solusi mencegah perdagangan orang di program bina keluarga balita dan bina keluarga lansia.

5. Data kekerasan terhadap perempuan tahun 2020 ada 24 kekerasan dan semuanya dapat diselesaikan.

6. Memfasilitasi kelompok perempuan kepala keluarga dibantu melalui usaha akibat dampak pandemi Covid.

7. Kendala kondisi geografis sehingga butuh waktu dan selamam ini hanya andalkan satgas di desa-desa.

8. Belum ada anggaran yang bersifat vertical dari Kementerian PPPA untuk penguatan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah.

Kepala Baznas Kabupaten Bandung Barat menyampaikan:

1. Potensi zakat di Bandung Barat adalah besar. Potensi zakat dari ASN saja sebesar 2 miliar per bulan. Adapun potensi zakat dari Muzaki umum sekitar 300 M.

2. Baznas daerah baru bisa terkumpul tiap bulan sebesar Rp200 juta atau sekitar 5 persen dari potensi. Dan itu pun baru dari Tukin pejabat dan pegawai Pemda.

3. Kendalanya masyarakan belum sepenuhnya percaya kepada Baznas dan menyalorkan secara sendiri-sendiri.

4. UPZ yg dibentuk hanya mengumpulkam zakat fitrah belum pada zakat mal.

5. Sinergitas dan kordinasi antara pihak terkait belum maksimal. 6. Strategi melalui digital belum terlaksana masih kalah dengan LAZ. 7. Bantuan hibah dana dari APBD belum ada.

(12)

8. Baznas Kabupaten Bandung Barat telah memberikan bantuan 216 beasiswa kepada mahasiswa untuk kuliah di beberapa perguruan tinggi keagamaan Islam.

(13)

BAB III

REKOMENDASI

Dari hasil kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, berikut ini rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan rapat dengan para mitra kerja di bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

1. Perlu disampaikan pada saat Raker dengan Menteri Agama RI atau RDP dengan Eselon I Kementerian Agama RI terkait:

a. BOP untuk Pesantren/MDT/TPQ yang dirasakan sangat

membantu meringankan biaya operasional pembelajaran pada masa pandemi seperti penyedian Handsanitizer, masker, dan lain-lain, serta kuota internet, dan insetif untuk para tutor. Harapannya agar BOP ini tidak hanya di tahun 2020, tetapi juga di tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya.

a. Adanya keterbatasan dalam pelaksanaan Vaksin bagi Calon Jemaah Haji dari dinas Kesehatan, sehingga memerlukan dukungan agar para calon Jemaah haji dapat dilakukan vaksin semuanya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

b. Diharapkan adanya penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2021, karena antrian di Bandung Barat sangat tinggi jika tidak ada haji di tahun 2021 sebagaimana tahun sebelumnya. Diperlukan lobi yang lebih intensif untuk memastikan penyelenggaraan ibadah haji. 2. Perlu disampaikan pada saat Raker atau Pembahasan RUU

Penanggulangan Bencana mengenai penguatan kelembagaan BPBD di daerah dan adanya anggaran yang cukup untuk penanganan bencana. 3. Pentingnya program digitalisasi program kesejahteraan sosial untuk

membantu program Data Terpadu dan untuk informasi bantuan sosial di desa-desa. Hal ini perlu disampaikan pada Raker dengan Menteri Sosial atau Pejabat Eselon I Kementerian Sosial untuk dirumuskan kebijakan yang komprehensif mengenai hal tersebut.

4. Perlu disampaikan ke Menteri PPPA mengenai aspirasi dari Dinas PPPA Bandung Barat terkait kejelasan struktur kordinasi antara Pusat dan Daerah, juga mengenai alokasi anggaran untuk Dinas PPPA di Bandung Barat Jawa Barat.

Referensi

Dokumen terkait

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

Berdasarkan hasil Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI mengenai RUU tentang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, maka dapat

Jumlah neuron masukan LVQ pada penelitian ini memiliki 2400 yang didapat dari 16 segmen x 3 kelas x 5 perulangan x 10 naracoba dengan panjang data satu set data latih

PENGARUH UJI PROVOKASI TERHADAP ONSET NYERI DAN JARAK BERJALAN PADA KASUS LUMBAL SPINAL

Pada Gambar 11 makrostruktur hasil pengujian pada posisi 3 baut 1 mengalami patah pada beban maximum 9,20 ton dan putus pada beban 7,66 ton.pada gambar menunjukkan

menasihati para putranya, “Ingatlah, ingatlah bahwa kamu harus mendirikan dasarmu di atas batu karang Penebus kita, yaitu Kristus, Putra Allah; supaya bilamana iblis akan mengi-

Pangan merupakan kebutuhan manusia, seiring dengan kemajuan zaman manusia cenderung memilih cara yang praktis termasuk dalam memilih makanan sehingga banyak ditemui

Apakah Hakim Pengadilan Agama Sumedang telah memahami dan mengerti serta melaksanakan dengan baik tentang peraturan Mahkamah Agung Nomor : KMA/104A/XII/2006