• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2014, PROVINSI RIAU INFLASI 0,54 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2014, PROVINSI RIAU INFLASI 0,54 PERSEN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Oktober 2014, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,62. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 4,77 persen dan Laju Inflasi Tahunan/Year on Year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 5,54 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, ketiganya mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru 0,56 persen, diikuti oleh Tembilahan 0,55 persen, dan Dumai 0,42 persen.

Inflasi Riau bulan Oktober 2014 terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,23 persen, diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Riau antara lain: cabe merah, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, cabe hijau, buncis, tomat sayur, kue kering berminyak, kol putih/kubis, ikan lele, cumi-cumi, telur puyuh, dan lain sebagainya.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 21 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 1,18 persen, Bandar Lampung sebesar 0,83 persen, Meulaboh sebesar 0,82 persen, Bungo dan Palembang masing-masing sebesar 0,80 persen, dan inflasi terendah di Metro sebesar 0,18 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen, dan Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi di Padang, diikuti oleh Bandar Lampung dan Palembang.

Di Indonesia, 74 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen, Manado sebesar 1,42 persen, Palu sebesar 1,31 persen, dan inflasi terendah terjadi di Mamuju sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,08 persen dan Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen.

No. 51/11/14/Th. XV, 3 November 2014

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

OKTOBER 2014, PROVINSI RIAU INFLASI 0,54 PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu.

(2)

INFLASI DI PROVINSI RIAU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Oktober 2014 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,01 pada September 2014 menjadi 115,62 pada Oktober 2014. Laju inflasi gabungan 3 kota tersebut selama Januari-Oktober 2014 (Inflasi tahun kalender) sebesar 4,77 persen, dan Inflasi Tahunan/Year on Year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) 5,54 persen.

Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran dibandingkan bulan September 2014. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,23 persen dengan andil sebesar 0,26 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, seng, kayu balokan, pembasmi nyamuk cair, sabun cair/cuci piring, besi beton, batu bata, dan lain sebagainya.

Dorongan inflasi di Riau semakin tinggi akibat adanya kenaikan indeks harga konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen dengan andil inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok pengeluaran ini adalah cabe merah, cabe hijau, buncis, tomat sayur, kol putih/kubis, ikan lele, cumi-cumi, telur puyuh, tomat buah, cabe rawit, ikan kembung, dan lain sebagainya.

Tabel 1.

Inflasi Provinsi Riau Bulan Oktober 2014, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi Oktober 2014 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2013 Sept 2014 Okt 2014 Okt 2014 1) Tahun Kalender 2014 2) Tahun ke Tahun 2014 3) Andil Inflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 110.36 115.01 115.62 0.54 4.77 5.54 0.54 Bahan Makanan 113.37 119.72 120.72 0.84 6.49 7.28 0.19

Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 110.85 118.33 119.01 0.57 7.36 8.82 0.11 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 109.12 112.17 113.55 1.23 4.06 4.95 0.26

Sandang 102.45 106.18 106.38 0.18 3.83 4.12 0.01

Kesehatan 105.17 109.37 109.49 0.10 4.11 5.45 0.00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 110.55 113.50 113.51 0.01 2.68 2.81 0.00 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 111.70 114.08 113.84 -0.21 1.91 2.12 -0.04

Kelompok Pengeluaran

[1]

Kelompok lain yang mengalami inflasi yang tinggi dan menyumbang inflasi yang signifikan adalah kelompok makanan jadi sebesar 0,57 persen dengan andil 0,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen, selanjutnya kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan andil 0,005 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil 0,001 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,21 persen dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen.

Komoditas utama pada kelompok makanan jadi yang memberikan andil terbesar adalah rokok kretek filter, kue kering berminyak, gulai, ice cream, rokok putih, rokok kretek, dan lain sebagainya. Komoditas utama pada kelompok sandang yang memberikan andil terbesar adalah emas perhiasan, sandal kulit pria, sepatu pria, pampers,

1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK Oktober 2014 terhadap IHK September2014 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK Oktober 2014 terhadap IHK Desember 2013 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK Oktober 2014 terhadap IHK Oktober 2013

(3)

INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Pada bulan Oktober 2014, kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 0,84 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 119,72 pada September 2014 menjadi 120,72 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 6,49 persen, dan laju inflasi Year on Year 7,28 persen.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, lima subkelompok mengalami inflasi dan enam subkelompok mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 21,35 persen, sayur-sayuran sebesar 3,03 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,95 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,53 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 8,93 persen, subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,87 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,50 persen, subkelompok ikan segar sebesar 0,40 persen, subkelompok padi-padian sebesar 0,16 persen, dan subkelompok ikan diawetkan 0,02 persen.

Pada Oktober 2014 dari total inflasi Riau sebesar 0,54 persen, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,19 persen. Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabe merah sebesar 0,43 persen, cabe hijau dan buncis masing-masing sebesar 0,04 persen, tomat sayur sebesar 0,03 persen, kol putih/kubis, ikan lele, cumi-cumi, telur puyuh, tomat buah, cabe rawit, dan ikan kembung masing-masing sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 118,33 pada September 2014 menjadi 119,01 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 7,36 persen dan inflasi Year on Year 8,82 persen.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,44 persen, diikuti subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,37 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,29 persen.

Pada Oktober 2014 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok kretek filter sebesar 0,06 persen, kue kering berminyak, gulai, ice cream, rokok putih, dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 1,23 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 112,17 pada September 2014 menjadi 113,55 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 4,06 persen, dan laju inflasi

(4)

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 4,94 persen, diikuti oleh subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,13 persen, subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,09 persen, dan subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,04 persen.

Pada Oktober 2014, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,26 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: tarif listrik sebesar 0,17 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen, sewa rumah sebesar 0,01 persen, seng, kayu balokan dan pembasmi nyamuk cair masing-masing sebesar 0,002 persen, sabun cair/cuci piring, besi beton, dan batu bata masing-masing sebesar 0,001 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,001 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen, atau terjadi kenaikan Indeks harga dari 106,18 pada September 2014 menjadi 106,38 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 3,83 persen, dan laju inflasi Year on Year sebesar 4,12 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga kelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,28 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,14 persen, Sedangkan subkelompok sandang wanita mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

Pada Oktober 2014 kelompok sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi utama adalah emas perhiasan sebesar 0,005 persen, sandal kulit pria sebesar 0,003 persen, sepatu pria sebesar 0,002 persen, pampers dan kaos dalam/singlet anak masing-masing sebesar 0,001 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,001 persen.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 109,37 pada September 2014 mejadi 109,49 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 4,11 persen dan laju inflasi Year on Year sebesar 5,45 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,27 persen, diikuti oleh subkelompok obat-obatan 0,11 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani relatif stabil.

Pada Oktober 2014 kelompok kesehatan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,005 persen. Beberapa komoditas menyumbang inflasi antara lain: hand body lotion sebesar 0,002 persen, sabun mandi, shampo, dan minyak rambut masing-masing sebesar 0,001 persen, dan beberapa komoditas lain mempunyai andil kurang dari 0,001 persen.

(5)

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 113,50 pada September 2014 menjadi 113,51 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 2,68 persen, dan laju inflasi Year on Year sebesar 2,81 persen.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,08 persen, subkelompok rekreasi 0,06 persen, dan subkelompok olahraga sebesar 0,05 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, dan subkelompok jasa pendidikan relatif stabil.

Pada Oktober 2014, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001 persen. Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain: sepeda anak sebesar 0,0008 persen, kursus bahasa asing sebesar 0,0004 persen, printer sebesar 0,0002 persen, sepatu olah raga sebesar 0,0001 persen, dan beberapa komoditas lain mempunyai andil kurang dari 0,0001 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Oktober 2014 mengalami deflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi penurunan indeks dari 114,08 pada September 2014 menjadi 113,84 pada Oktober 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,91 persen, dan laju inflasi Year on

Year sebesar 2,12 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok transpor yang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 0,02, dan dua subkelompok lainnya relatif stabil.

Pada Oktober 2014 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi 0,04 persen, dengan komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah angkutan udara sebesar 0,04 persen, dan beberapa komoditas lain yang mempunyai andil kurang dari 0,01 persen yaitu bensin (pertamax plus) dan telepon seluler.

(6)

INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

-0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 INFLA SI

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan Januari-Oktober 2014

Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan

Pada bulan Oktober 2014, ketiga kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 0,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,15, diikuti oleh Tembilahan sebesar 0,55 persen dengan IHK 120,77, dan

Dumai sebesar 0,42 persen, dengan IHK 115,50.

Di Kota Pekanbaru pada Oktober 2014, andil inflasi tertinggi disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,27 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen,

serta kelompok kesehatan dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,01 persen. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru antara lain: cabe merah sebesar 0,42 persen, tarif listrik sebesar 0,18 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen, rokok kretek filter sebesar 0,06 persen, buncis dan cabe hijau masing-masing sebesar 0,05 persen, tomat sayur sebesar 0,03 persen, serta ikan lele, telur puyuh, cumi-cumi, kol putih/kubis masing-masing sebesar 0,02 persen, .

0.56 0.24 0.08 0.27 0.01 0.01 0 -0.05 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2014

Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7

(7)

Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi tertinggi pada Oktober 2014 yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok sandang dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,01 persen. Kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,09 persen, sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: cabe merah sebesar 0,44 persen, tarif listrik sebesar 0,16 persen, kue kering berminyak sebesar 0,13 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen, gulai sebesar 0,06 persen, ikan kembung sebesar 0,04 persen, serta air kemasa, tomat buah, dan kentang masing-masing sebesar 0,02 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi tertinggi pada Oktober 2014 di Tembilahan adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,20 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok sandang, kelompok kesehatan, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Tembilahan adalah cabe merah sebesar 0,54 persen, rokok kretek filter sebesar 0,13 persen, tarif listrik sebesar 0,11 persen, rokok putih sebesar 0,05 persen, besi beton sebesar 0,03 persen, serta petai, apel, juice buah, tomat sayur, cabe rawit, bawang merah, seng, ketimun, dan ikan kembung masing-masing sebesar 0,02 persen.

0.42 - 0.09 0.24 0.25 0.01 0 0 0.01 -0.10 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2014 Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7 0.55 0.20 0.18 0.16 0 0 0 0.01 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

Gbr. 4 . Andil Inflasi Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2014 Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7

(8)

INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan Oktober, Inflasi terjadi di 21 kota dan deflasi terjadi di 2 kota. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 1,18 persen, Bandar Lampung sebesar 0,83 persen, Meulaboh sebesar 0,82 persen, Bungo dan Palembang masing-masing sebesar 0,80 persen, dan inflasi terendah di Metro sebesar 0,18 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen, dan Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi di Padang, diikuti oleh Bandar Lampung dan Palembang. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota-kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Kota Pekanbaru berada pada urutan ke-10, Tembilahan urutan ke-11, dan Dumai pada urutan ke-15.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 74 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen, Manado sebesar 1,42 persen, Palu sebesar 1,31 persen, dan inflasi terendah terjadi di Mamuju sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,08 persen dan Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 82 kota di Indonesia, Kota Pekanbaru urutan ke-23, Tembilahan berada pada urutan yang ke-25, dan Dumai urutan ke-39.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Oktober 2014

Kota IHK Oktober 2014 Inflasi Oktober 2014

[1] [2] [3] PADANG 118.68 1.18 BANDAR LAMPUNG 114.07 0.83 MEULABOH 117.89 0.82 BUNGO 114.03 0.80 PALEMBANG 111.49 0.80 MEDAN 115.69 0.71 SIBOLGA 114.57 0.69 TANJUNG PINANG 115.20 0.66 LUBUKLINGGAU 110.76 0.64 PEKANBARU 115.15 0.56 TEMBILAHAN 120.77 0.55 LHOKSEUMAWE 111.50 0.53 JAMBI 114.49 0.51 BUKITTINGGI 113.77 0.49 DUMAI 115.50 0.42 BENGKULU 118.39 0.39 BANDA ACEH 110.96 0.38 PADANGSIDIMPUAN 113.36 0.36 BATAM 112.28 0.29 PEMATANG SIANTAR 116.51 0.28 METRO 122.46 0.18 TANJUNG PANDAN 120.95 -0.12 PANGKAL PINANG 114.04 -0.68

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK Oktober 2014 % Perub. Okt 2014 thd Sept 2014 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2014 thd Des 2013 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2014 thd Okt 2013 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 115.62 0.54 4.77 5.54 1. BAHAN MAKANAN 120.72 0.84 6.49 7.28

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 111.03 -0.16 2.16 7.12 b. Daging dan Hasil-hasilnya 110.63 -0.23 1.73 7.27 c. Ikan Segar 103.83 0.00 3.96 2.41 d. Ikan Diawetkan 160.85 5.55 55.11 55.11 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 104.91 0.00 0.71 0.71 f. Sayur-sayuran 114.26 0.18 3.93 4.51 g. Kacang-kacangan 105.53 -0.99 2.53 3.02 h. Buah-buahan 108.61 0.00 4.05 6.12 i. Bumbu-bumbuan 126.09 -8.93 1.32 -0.88 j. Lemak dan Minyak 102.53 -7.24 -5.71 -4.73 k. Bahan Makanan Lainnya 100.24 0.00 2.17 2.17

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 98.46 0.00 0.00 0.00

a. Makanan Jadi 129.39 -15.31 1.43 -4.90 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 131.10 -0.43 6.75 9.39 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 120.29 -2.12 2.31 -0.66

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 138.64 -1.35 -7.18 -9.48

a. Biaya Tempat Tinggal 107.13 0.09 3.31 3.31 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 122.04 -0.40 20.39 20.00 c. Perlengkapan Rumah Tangga 125.68 1.47 17.95 16.96 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 97.26 -2.97 -9.38 -14.74

4. SANDANG 75.40 0.00 -11.11 -39.99

a. Sandang Laki-laki 133.05 8.56 23.67 19.54 b. Sandang Wanita 108.14 1.33 12.50 21.53 c. Sandang Anak-anak 118.57 0.26 12.45 20.78 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 123.71 4.58 22.13 24.51

5. KESEHATAN 144.38 -4.46 16.30 18.07

a. Jasa Kesehatan 88.86 5.07 20.25 26.79 b. Obat-obatan 129.79 -0.19 30.61 31.54 c. Jasa Perawatan Jasmani 155.40 -0.21 50.77 43.52 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 117.12 -0.69 10.92 9.01

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 106.05 1.00 4.23 1.76

a. Jasa Pendidikan 129.11 1.20 23.26 12.19 b. Kursus-kursus/Pelatihan 94.05 2.22 -12.56 -7.07 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 114.35 -5.68 10.05 8.36 d. Rekreasi 91.98 -3.15 -4.54 -6.41 e. Olahraga 120.77 -3.40 16.96 19.48

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 127.67 -0.22 14.81 15.84

a. Transpor 102.87 -2.11 2.83 2.83 b. Komunikasi & Pengiriman 96.45 -9.37 -3.55 -3.55 c. Sarana dan Penunjang Transpor 111.75 -0.02 4.61 3.07 d. Jasa Keuangan 106.76 0.00 3.93 7.56

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2014 % Perub. Okt 2014 thd Sept 2014 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2014 thd Des 2013 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2014 thd Okt 2013 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 115.15 0.56 4.53 5.27 1. BAHAN MAKANAN 119.28 1.08 6.17 7.27

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 110.11 -0.08 0.53 6.88

b. Daging dan Hasil-hasilnya 128.27 -8.74 4.08 1.84

c. Ikan Segar 117.90 0.18 18.04 18.73

d. Ikan Diawetkan 111.50 -0.24 6.32 4.89

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 116.68 -0.88 7.36 7.74

f. Sayur-sayuran 139.70 4.34 20.39 21.53

g. Kacang-kacangan 119.38 0.00 6.89 9.40

h. Buah-buahan 124.16 1.00 3.04 1.99

i. Bumbu-bumbuan 122.12 22.39 -8.84 -9.11

j. Lemak dan Minyak 107.76 0.54 8.56 10.75

k. Bahan Makanan Lainnya 123.50 0.00 21.17 19.80

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 119.32 0.43 7.49 8.51

a. Makanan Jadi 117.42 0.03 6.55 7.11

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 114.29 0.33 4.81 7.01

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 127.86 1.43 11.67 13.04

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 113.35 1.30 3.58 4.51

a. Biaya Tempat Tinggal 110.36 0.11 -0.15 0.25

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 129.25 5.36 15.13 18.35

c. Perlengkapan Rumah Tangga 105.38 0.04 2.64 3.01

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 105.87 0.13 2.39 2.81

4. SANDANG 104.34 0.20 3.35 3.12

a. Sandang Laki-laki 106.44 0.22 5.06 4.76

b. Sandang Wanita 104.25 -0.04 3.37 3.99

c. Sandang Anak-anak 106.27 0.19 2.18 0.91

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 99.34 0.55 2.36 2.54

5. KESEHATAN 109.61 0.12 4.43 6.08

a. Jasa Kesehatan 108.12 0.00 1.22 3.38

b. Obat-obatan 111.86 0.10 9.87 11.17

c. Jasa Perawatan Jasmani 105.21 0.00 0.26 0.52

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 111.72 0.33 7.97 9.12

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 114.46 0.01 2.21 2.26

a. Jasa Pendidikan 117.62 0.00 1.90 1.92

b. Kursus-kursus/Pelatihan 108.39 0.10 6.89 6.89

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 102.40 -0.09 1.32 1.47

d. Rekreasi 115.30 0.08 2.41 2.52

e. Olahraga 104.40 0.00 4.40 4.40

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113.97 -0.28 2.10 2.33

a. Transpor 122.92 -0.46 2.37 2.46

b. Komunikasi & Pengiriman 101.77 0.00 1.77 1.77

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2014 % Perub. Okt 2014 thd Sept 2014 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2014 thd Des 2013 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2014 thd Okt 2013 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 115.50 0.42 4.81 5.17 1. BAHAN MAKANAN 121.91 -0.34 5.35 5.52

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 118.73 -0.69 12.38 12.35

b. Daging dan Hasil-hasilnya 120.85 -7.40 -1.32 -3.65

c. Ikan Segar 110.15 -3.62 2.46 3.94

d. Ikan Diawetkan 116.28 1.33 1.68 2.72

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 123.43 -0.72 14.52 14.62

f. Sayur-sayuran 122.80 -2.66 -2.12 4.12

g. Kacang-kacangan 109.10 -3.36 -2.87 -5.81

h. Buah-buahan 138.74 1.23 6.79 8.20

i. Bumbu-bumbuan 156.63 16.08 5.71 2.56

j. Lemak dan Minyak 105.33 0.20 5.39 7.02

k. Bahan Makanan Lainnya 105.85 0.44 2.19 2.64

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 116.81 1.21 6.96 7.32

a. Makanan Jadi 118.18 1.87 8.39 8.82

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 111.71 0.78 3.94 3.97

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 117.54 0.15 6.07 6.55

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 111.86 1.21 4.93 5.62

a. Biaya Tempat Tinggal 105.57 0.11 1.04 1.36

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 126.45 4.22 12.78 14.95

c. Perlengkapan Rumah Tangga 111.32 0.10 4.62 4.81

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 109.81 -0.13 4.87 4.64

4. SANDANG 113.97 0.18 6.27 6.81

a. Sandang Laki-laki 119.61 0.55 11.71 13.59

b. Sandang Wanita 117.09 0.00 6.17 6.48

c. Sandang Anak-anak 114.16 -0.06 3.11 3.11

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 103.60 0.20 3.20 3.15

5. KESEHATAN 110.73 0.08 3.01 3.30

a. Jasa Kesehatan 111.79 0.00 2.64 2.72

b. Obat-obatan 109.09 0.21 4.62 4.63

c. Jasa Perawatan Jasmani 111.62 0.00 4.51 4.51

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 110.72 0.07 2.34 2.87

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 110.06 0.00 3.70 4.19

a. Jasa Pendidikan 117.45 0.00 5.77 6.11

b. Kursus-kursus/Pelatihan 116.02 0.00 14.70 14.70

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104.93 0.00 1.61 3.44

d. Rekreasi 102.01 0.00 0.20 0.20

e. Olahraga 101.60 0.00 1.13 1.13

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113.11 0.04 1.76 1.88

a. Transpor 121.09 0.02 1.94 2.11

b. Komunikasi & Pengiriman 97.75 0.00 -2.01 -2.00

c. Sarana dan Penunjang Transpor 113.47 0.15 10.66 10.70

(12)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2014 % Perub. Okt 2014 thd Sept 2014 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2014 thd Des 2013 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2014 thd Okt 2013 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 120.77 0.55 7.14 9.11 1. BAHAN MAKANAN 133.42 0.72 11.74 10.60

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 105.89 0.12 0.09 -0.44

b. Daging dan Hasil-hasilnya 113.50 -13.84 -19.31 -21.03

c. Ikan Segar 187.69 -0.40 78.50 58.43

d. Ikan Diawetkan 105.69 -0.35 -6.24 -12.88

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127.76 -1.12 4.88 1.91

f. Sayur-sayuran 146.69 0.01 6.71 31.75

g. Kacang-kacangan 110.20 -0.46 2.43 1.08

h. Buah-buahan 108.85 -0.33 -23.24 -26.46

i. Bumbu-bumbuan 147.37 23.73 12.19 10.70

j. Lemak dan Minyak 124.80 0.95 12.73 25.08

k. Bahan Makanan Lainnya 135.58 0.47 -1.93 3.32

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 119.99 0.87 6.81 15.13

a. Makanan Jadi 120.49 0.00 5.08 17.51

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 122.02 0.01 6.94 11.08

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 117.05 4.09 11.72 12.26

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 118.89 0.65 7.39 8.24

a. Biaya Tempat Tinggal 122.01 0.32 9.49 9.42

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 119.67 1.81 7.96 9.21

c. Perlengkapan Rumah Tangga 110.86 0.00 -0.09 5.12

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 102.44 0.06 -2.07 -0.97

4. SANDANG 113.00 0.01 3.89 8.94

a. Sandang Laki-laki 122.08 0.30 10.16 17.95

b. Sandang Wanita 114.89 0.22 3.43 9.70

c. Sandang Anak-anak 107.01 0.00 1.84 2.10

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 109.30 -0.34 1.21 6.46

5. KESEHATAN 105.83 0.00 2.89 3.17

a. Jasa Kesehatan 108.53 0.00 6.18 6.18

b. Obat-obatan 106.08 0.00 2.06 2.06

c. Jasa Perawatan Jasmani 102.46 0.00 0.00 2.46

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 105.14 0.00 2.23 2.40

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 110.30 0.02 5.98 6.30

a. Jasa Pendidikan 106.59 0.00 6.59 6.59

b. Kursus-kursus/Pelatihan 131.73 0.00 0.00 0.00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 111.38 0.00 8.95 7.48

d. Rekreasi 115.71 0.00 4.84 7.90

e. Olahraga 100.47 0.69 0.69 -0.99

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113.84 0.05 0.33 0.34

a. Transpor 120.29 0.10 0.53 0.56

b. Komunikasi & Pengiriman 104.55 -0.05 -0.05 -0.05

(13)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100,00)

N No. Kota Oktober IHK

2014

% Perub. Okt 2014 thd

Sept 2014 N No. Kota

IHK Oktober 2014 % Perub. Okt 2014 thd Sept 2014 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 117.89 0.82 42 KEDIRI 114.15 0.32 2 BANDA ACEH 110.96 0.38 43 MALANG 114.28 0.40 3 LHOKSEUMAWE 111.50 0.53 44 PROBOLINGGO 114.72 0.46 4 SIBOLGA 114.57 0.69 45 MADIUN 112.62 0.46 5 PEMATANG SIANTAR 116.51 0.28 46 SURABAYA 113.80 0.49 6 MEDAN 115.69 0.71 47 TANGERANG 120.32 1.23 7 PADANGSIDIMPUAN 113.36 0.36 48 CILEGON 116.31 0.88 8 PADANG 118.68 1.18 49 SERANG 117.43 0.37 9 BUKITTINGGI 113.77 0.49 50 SINGARAJA 119.56 0.66 10 TEMBILAHAN 120.77 0.55 51 DENPASAR 112.35 0.63 11 PEKANBARU 115.15 0.56 52 MATARAM 113.57 0.30 12 DUMAI 115.50 0.42 53 BIMA 117.60 -0.47 13 BUNGO 114.03 0.80 54 MAUMERE 110.29 -0.51 14 JAMBI 114.49 0.51 55 KUPANG 113.77 0.24 15 PALEMBANG 111.49 0.80 56 PONTIANAK 117.22 -0.42 16 LUBUKLINGGAU 110.76 0.64 57 SINGKAWANG 113.77 -0.48 17 BENGKULU 118.39 0.39 58 SAMPIT 113.41 0.41 18 BANDAR LAMPUNG 114.07 0.83 59 PALANGKA RAYA 113.19 0.33 19 METRO 122.46 0.18 60 TANJUNG 112.79 0.20 20 TANJUNG PANDAN 120.95 -0.12 61 BANJARMASIN 112.46 0.56 21 PANGKAL PINANG 114.04 -0.68 62 BALIKPAPAN 115.05 -0.48 22 BATAM 112.28 0.29 63 SAMARINDA 115.91 0.60 23 TANJUNG PINANG 115.20 0.66 64 TARAKAN 121.48 0.37 24 DKI JAKARTA 114.58 0.40 65 MANADO 112.47 1.42 25 BOGOR 114.62 0.40 66 PALU 116.63 1.31 26 SUKABUMI 114.72 0.31 67 BULUKUMBA 120.34 0.29 27 BANDUNG 112.99 0.14 68 WATAMPONE 112.96 0.13 28 CIREBON 113.92 0.18 69 MAKASSAR 111.93 0.43 29 BEKASI 112.95 0.36 70 PARE-PARE 111.37 0.43 30 DEPOK 114.42 0.50 71 PALOPO 111.76 0.38 31 TASIKMALAYA 112.96 0.33 72 KENDARI 110.63 0.18 32 CILACAP 117.29 0.19 73 BAU-BAU 116.07 0.66 33 PURWOKERTO 113.49 0.41 74 GORONTALO 110.01 0.36 34 KUDUS 119.60 0.43 75 MAMUJU 112.61 0.06 35 SURAKARTA 112.57 0.46 76 AMBON 112.03 0.15 36 SEMARANG 114.40 0.55 77 TUAL 120.13 2.18 37 TEGAL 111.69 0.95 78 TERNATE 118.13 0.96 38 YOGYAKARTA 113.54 0.28 79 MANOKWARI 110.55 0.41 39 JEMBER 112.34 0.12 80 SORONG 113.96 -1.08 40 BANYUWANGI 113.42 0.51 81 MERAUKE 117.08 0.25 41 SUMENEP 112.89 0.65 82 JAYAPURA 113.88 0.71

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai &

Referensi

Dokumen terkait

Karena menyesuaikan dengan metode kualitatif yang menyajikan secara langsung hakikat antara hubungan peneliti dan responden dalam hal ini novel Anak Kecil Yang Mengubah

Perbedaan dari penulisan yang dilakukan penulis dengan penulisan – penulisan di atas adalah letak pembahasan yang akan dilaksanakan, dimana penulis memfokuskan pada

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir; kadar asam

Puisi-puisi karya Carl Sandburg berbentuk ³)UHH 9HUVH´ atau sanjak bebas yang mengambarkan keadaan rakyat biasa di Amerika Serikat sesudah perang dunia pertama. Dalam

Kemudian apabila telah disetujui akan dikeluarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), sehingga rencana kerja dan anggaran untuk Belanja Modal pemerintah dapat

Sebagai edukator dalam melaksananakan fungsinya sebagai pendidik, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan professional tenaga

Pola baru tafsir Indonesia modern adalah keberadaan corak pendidikan dalam tafsir.Upaya Mahmud Yunus dalam Tafsir Al-Qur’a>n Karim bertujuan untuk menggali

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru