• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Astanaanyar selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

(2)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

2 Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

B. Gambaran Umum Kecamatan Bojongloa Kidul 1. Letak Wilayah Geografis

Secara Geografis Kecamatan Bojongloa Kidul terletak pada koordinat 1070 36’ Bujur Timur dan 60 55’ Lintang Selatan. Terletak di bagian

selatan dari pusat pemerintahan Kota Bandung.

Secara administratif Kecamatan Bojongloa Kidul berbatasan dengan beberapa kecamatan di Kota Bandung dan Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu :

(3)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

3 - Sebelah Utara : Kecamatan Astana Anyar

- Sebelah Timur : Kecamatan Astana Anyar - Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung

- Sebelah Barat : Kecamatan Bojongloa Kaler dan Kec. Bacip

2. Luas Wilayah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, luas wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul 590,75 Ha (3,5% dari luas wilayah Kota Bandung yaitu 16.729,65Ha), dengan tata guna lahan sebagian besar terbagi dalam :

- Pemukiman dan Usaha : 409,27 Ha (69,28 %) - Fasos dan Fasum : 148,40 Ha (25,12 %) - Sawah, Tegalan, Kebun, Kolam : 33,08 Ha (05,60 %)

Wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul tersebut dibagi menjadi beberapa wilayah administratif, yang terdiri atas 6 Kelurahan, 44 RW dan 261 RT.

3. Topografi

Secara tofografis bentuk bentang alam Kecamatan Bojongloa Kidul merupakan dataran yang terletak pada ketinggian 675m diatas permukaan laut.

4. Karakteristik Wilayah

Sebagai salah satu kecamatan yang terletak di bagian selatan, Kecamatan Bojongloa Kidul memiliki nilai strtategis terhadap

(4)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

4 kecamatan yang ada di sekitarnya karena berada pada lokasi yang sangat strategis bagi perekonomian Kota Bandung, yaitu :

a. Memiliki 2 pintu masuk ke Kota Bandung melalui tol yaitu pintu tol Mohammad Toha dan Pintu tol Kopo.

b. Memiliki 3 pintu masuk ke Kota Bandung melalui jalan provinsi dan jalan nasional yaitu Jalan KH Wahid Hasyim dari arah Soreang Kota Bandung, Jalan Moh. Toha dari arah Majalaya Kota Bandung dan jalan Soekarno Hatta yang merupakan pintu masuk dari arah timur dan barat.

c. Memiliki Terminal Bis antar kota Leuwipanjang

d. Memiliki Sentra Industri, perdagangan dan wisata belanja persepatuan yaitu Kawasan Cibaduyut.

5. Aparat Pemerintahan

Keadaan Aparat Pemerintah dilingkungan Kecamatan Bojongloa Kidul untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan pada tahun 2014 berjumlah 61 orang, dengan rincian sebagai berikut :

a. Pangkat dan Golongan : - Golongan I : 2 - Golongan II : 17 - Golongan III : 39 - Golongan IV : 3

(5)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 5 b. Pejabat Struktural : - Eselon IVB : 28 - Eselon IVA : 10 - Eselon IIIB : 1 - Eselon IIIA : 1 c. Penyebaran Aparatur :

No Unit Kerja Jumlah Aparatur (orang) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kecamatan Bojongloa Kidul Kelurahan Situsaeur

Kelurahan Kebonlega Kelurahan Cibaduyut

Kelurahan Cibaduyut Kidul Kelurahan Cibaduyut Wetan Kelurahan Mekarwangi 16 7 6 8 8 8 8 J u m l a h 61 6. Perekonomian

Kecamatan Bojongloa Kidul memberikan sumbangan kepada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung yaitu dengan terus berkembangnya kegiatan industri, perdagangan dan wisata kawasatan Cibaduyut.

Disamping kawasan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul memiliki sentra perdagangan oleh-oleh khas Bandung yang terletak di sekitar Terminal Bis Leuwipanjang.

(6)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

6 Berdasarkan hasil pendataan Produk Unggulan Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014 :

a. Produk Alas Kaki :

1. Lokasi produksi sentra

persepatuan Cibaduyut Kelurahan Kebonlega, Cibaduyut, Cib. Kidul, Cib. Wetan, Mekarwangi, Situsaeur

2. Jenis produksi Sepatu, Sandal, Dompet, Tas, Top,

Jaket, Ikat Pinggang

3. Jumlah Unit Usaha 689 Indukstri kecil, menengah,

besar

4. Jumlah tenaga kerja 3189 orang

5. Jumlah seluruh produksi

perbulan 203.110 pasang

b. Produk Unggulan Oleh-oleh khas bandung :

1. Jenis produksi UKM Oncom, Tempe Goreng, Sale Pisang, Simping

2. Jenis Oleh-oleh yang Dijual

Oncom, Tempe Goreng, Sale Pisang, Simping, Dodol, Peuyeum, Makanan Khas Lainnya

3. Jumlah Unit Usaha 29 Indukstri kecil 4. Jumlah tenaga kerja 352 orang

7. Bidang Keuangan

Dalam bidang keuangan Tahun Anggaran 2014 Kecamatan Bojongloa Kidul mengelola anggaran yang bersumber dari APBD, sebagai berikut :

(7)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

7 No Jenis Belanja Pagu Anggaran Realisasi % 1 Total Belanja 12.097.801.100 11.329.691.635 93 2 Belanja Tidak Langsung 5.735.401.100 5.149.260.909 89 3 Belanja Langsung 6.362.400.000 6.180.430.726 97 8. Sosial Budaya

Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Bojongloa Kidul tiap tahun mengalami kenaikan seiring dengan terjadinya pindah, datang, lahir dan mati penduduk.

Pada akhir tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan Bojongloa Kidul sebanyak 73.417 jiwa sedangkan pada akhir tahun 2014 berjumlah 73.690 jiwa (pertumbuhan penduduk 0,4%).

Jumlah penduduk Kecamatan Bojongloa Kidul per-Kelurahan Tahun 2014, sebagai berikut :

No KELURAHAN KK LAKI-LAKI (jiwa) PEREMPUAN (jiwa) JUMLAH (jiwa)

1 Situsaeur 5120 10211 9273 19484 2 Kebonlega 7359 11826 11208 23034 3 Cibaduyut 3652 5039 4654 9693 4 Cibaduyut Kidul 6903 3378 3525 6903 5 Mekarwangi 2147 4373 4272 8645 6 Cibaduyut Wetan 1466 3049 2882 5931 JUMLAH 26.647 37.876 35.814 73.690

(8)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

8

C. Kedudukan, Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur Organisasi

Kedudukan, kewenangan dan tugas pokok serta struktur kecamatan mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Struktur Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Bandung, yang meliputi :

1. Kedudulan

Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2. Kewenangan

Camat selaku perangkat daerah memiliki kewenangan distributif sebagaimana tercantum dalam tugas pokok dan fungsi serta kewenangan delegatif yaitu pelimpahan sebagian urusan Walikota kepada Camat dan Lurah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011.

3. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok :

Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menanguni sebagian urusan otonomi daerah

b. Fungsi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggraan ketentraman dan ketertiban umum;

3. Mengkordinasikan penerapan dan penegakanan peraturan perundang-undangan;

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

(9)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

9 5. Mengkoordinasikan penyelenggraan kegiatan pemerintahan di

tingkat Kecamatan;

6. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007, susunan Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung terdiri atas :

a. Camat;

b. Sekretaris Kecamatan; c. Seksi Pemerintahan;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan.

f. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup; g. Seksi Pelayanan;

h. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; i. Sub Bagian Program dan Keuangan. j. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Bojongloa Kidul CAMAT SEKRETARIAT SEKSI PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PELAYANAN KELURAHAN

(10)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

10

D. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Bojongloa Kidul, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul sebagai berikut :

a. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada SKPD termasuk Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 sebesar 2,3

b. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar 65,7

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul, sebagai berikut:

a. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 85 %

b. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 86 %

c. Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik hasil musrenbang Kecamatan 70 %

d. Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebesar 73%.

e. Rata-rata peningkatan swadaya murni masyarkat sebesar 3 % (data tahun 2009 = Rp. 4.051.383.447, tahun 2013 = Rp. 4.766.333.468)

(11)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

11 f. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD

g. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 h. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah

i. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

j. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Kecamatan yang mencangkup strategi Kebijakan Program & Kegiatan. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan.

2. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.

3. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat

5. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

E. Landasan Hukum

Penyusunan LAKIP Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

(12)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

12 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah..

F. Sistematika

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(13)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

13

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

A. Perencanaan Strategis Sebelum Reviu

Rencana Strategis Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Nomor 012 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian

(14)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

14 akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Disamping itu pula, Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Dalam Negeri, Bappenas dan Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Penyusunan Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Untuk menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan harus dirumuskan suatu keadaan yang diinginkan organisasi untuk selanjutnya dituangkan dalam suatu visi yang

(15)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

15 berkaitan dengan kondisi masa depan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian. Didalam perjalanan organisasi, visi memegang peran yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan sehingga organisasi dapat bergerak maju menuju masa depan lebih baik.

Visi yang tepat bagi masa depan suatu organisasi dapat menggerakan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah, dan karena itu organisasi berkembang dan maju. Kekuatan visi harus mampu berperan sebagai perekat anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka merumuskan visi Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat menggerakan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana diuraikan di atas, terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien .serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Untuk memenuhi harapan di atas, maka Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung akan berperan melaksanakan tugas umum pemerintahan, yang menjadi komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan sampai dengan unsur pelaksana, yang selanjutnya dituangkan dalam pernyataan Visi sebagai berikut :

(16)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

16

”MEWUJUDKAN KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL YANG TERBAIK DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG TAHUN 2018”

Dalam pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci sebagai berikut :

a. Kecamatan Bojongloa Kidul

Kecamatan Bojoloa Kidul adalah salah satu Kecamatan yang berada dilingkungan Pemerintah Kota Bandung.

b. Terbaik

Terbaik (the best) artinya kondisi yang lebih dari baik, karena baik (good) itu tidak cukup baik, maka visi ini mendorong aparatur untuk bertindak, berperilaku, melayani masyarakat dan hal-hal yang mengatas-namakan Kecamatan Bojongloa Kidul selalu “TERBAIK”, terbaik di Kota Bandung untuk mendukung perwujudan Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara” atau terbaik diantara Kota di Provinsi Jawa Barat maupun di tingkat Nasional.

Dan “TERBAIK” menjadi motto juang Aparatur dan masyarakat di Kecamatan Bojongloa Kidul untuk berkiprah dalam mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

c. Pelayanan publik (costumer service)

Secara umum pelayanan publik (customer service) diartikan sebagai segala upaya untuk memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan harapan (expectation) masyarakat/ pelanggan.

(17)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

17

2. Misi

Dalam mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun misi organisasi yang merupakan dasar/ alasan keberadaan suatu organisasi serta bidang garapan suatu organisasi. Menurut Kotler bahwa misi merupakan pernyataan tentang tujuan organisasi yang diwujudkan dalam produk dan pelayanan. Dari batasan tersebut diatas ada beberapa hal yang diperhatikan dalam perumusan misi organisasi, meliputi : produk atau pelayanan yang ditawarkan, tingkat kebutuhan pelanggan akan produk atau pelayanan yang ditawarkan, memiliki sasaran

yang akan dilayani, aspiratif terhadap keadaan yang diinginkan di masa mendatang.

Mengacu kepada uraian tersebut diatas, sebagai bentuk nyata dari visi organisasi yang telah ditetapkan, maka Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung merumuskan dari 2 misi dan misi ini menggambarkan hal-hal yang harus terlaksana dalam mencapai visi tersebut, yaitu :

1. Mewujudkan pelayanan publik prima

2. Meningkatkan kinerja Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul secara efektif, transparan dan akuntabel.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Dengan tujuan ini Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung telah menetapkan sasaran, dengan mempertimbangkan Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaiannya.

(18)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

18 Sasaran Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung merupakan penjabaran dari masing-masing tujuan yang ditetapkan dan dialokasikan secara periodik setiap tahun melalui serangkaian program dimana penetapannya diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi.

Semua tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan akan dapat dicapai melalui penyusunan dan pelaksanaan strategi yang tepat, adapun tujuan yang akan dicapai untuk mewujudkan 2 (dua) misi Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung adalah sebanyak 2 (dua) tujuan dan 3 (tiga) sasaran, tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI MISI TUJUAN

MEWUJUDKAN KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL YANG TERBAIK DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG TAHUN 2018 1. Mewujudkan pelayanan publik prima 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan 2. Meningkatkan kinerja Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul secara efektif, transparan dan akuntabel 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan

(19)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

19 Kedua Tujuan tersebut akan dicapai dengan 3 (tiga) sasaran, yaitu : Tabel 2.2 SASARAN Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan 1.1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1.2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan 2.1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014.

(20)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

20 Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indikator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indikator juga merevisi penempatan indikator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2013 - 2018.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain:

1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

a. Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing.

b. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

a. Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

b. Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

c. Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya

d. Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja

Berdasarkan hasil reviu tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut:

(21)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

21 Tabel 2.3

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

INDIKATOR

KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN

INDIKATOR

KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1..Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyaraka 1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1.Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat 75 80 85 85 90 1. Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat 75 80 85 85 90 2.Persentase keluhan/pengadua n pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 100 % 100% 100% 100% 100% 3.Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 800 850 875 90 1000 2. Meningkatkan kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2.Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 3..Persentase RW Juara 4.Persentase Lembaga Kemasyara katan Aktif 2.Meningkatnya kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2.Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakata n, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan 0,70 0,75 0,80 0,85 0,95 4.Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 65% 70% 80% 90% 100% 5.Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 65% 70% 80% 90% 100% 6.Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 70% 75% 85% 90% 100% 7.Persentase RW Juara 65% 70% 80% 90% 100%

(22)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

22

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 8.Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif 65% 70% 80% 90% 100% 9.Rasio Anggota Linmas 1:1,3 1:1,5 1:1,7 1:1,8 1:1,9 3. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan 5.Nilai AKIP Kecamatan Bojongloa Wetan 3.Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan 3.Nilai AKIP Kecamatan Bojongloa Kidul 60 65 67 70 75,1 10.Nilai AKIP Kecamatan Bojongloa Kidul 60 65 67 70 75,1 4.Persentase temuan BPK / Inspektorat yang sudah ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 11.Persentase temuan BPK / Inspektorat yang sudah ditindaklanjuti 100 % 100% 100% 100% 100% 5.Tertib administrasi barang/Aset Daerah 100% 100% 100% 100% 100%

(23)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

23

3. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Bojongloa Kidul Nomor : 08 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tahun 2014 sebelum dan setelah reviu :

(24)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

24 Tabel 2.4

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Reviu

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

NO STRATEGIS SASARAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

INDIKATOR KINERJA TARGET INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat 75 1. Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat 75 2. Prosentase Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti 100% 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian,

Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

0,7 3. Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 65% 4. prosentase waktu pelayanan adm. Umum

lainnya tepat waktu 65%

5. Prosentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik 70%

6. Prosentase RW Juara 65%

7. Prosentase Lembaga kemasyarakatan

Aktif 65%

3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

3. Nilai AKIP Kecamatan 60 4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti 100%

(25)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

25

4. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

(26)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

26 Tabel 2.5

Perjanjian Kinerja Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Tahun 2014

No Strategis Sasaran Sebelum Reviu

Setelah Reviu

Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja Target

1 Meningkatn ya Kualitas Pelayanan Publik 1. Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat

80.86 1. Indeks Pelayanan/ Indeks

Kepuasan Masyarakat 75 2.Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 100%

3.Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 800 2 Meningkatn ya kinerja penyelengg araan Tugas Umum Pemerintah an Kecamatan 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan 0,7 4.Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 65%

5.Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu

65%

6.Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik 70% 7.Persentase RW Juara 65%

8.Persentase Lembaga

Kemasyarakatan Aktif 65% 9.Rasio Anggota Linmas 1:1,3

3 Meningkatn ya Kapasitas dan akuntabilit as kinerja birokrasi 3. Nilai AKIP

Kecamatan 45,00 10.Nilai AKIP Kecamatan Bojongloa Kidul 60 4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100% 11.Persentase temuan BPK / Inspektorat yang sudah

ditindaklanjuti 100%

5. Tertib administrasi barang/Aset Daerah

(27)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2009-2013 maupun Renja Tahun 2013. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

(28)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

28 Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target

Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014.

(29)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

29 Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2014 hasil reviu dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Camat Bojongloa Kidul Kota Bandung Nomor : 08 Tahun 2015, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator  Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator  Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Bojongloa Kidul Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Bojongloa Kidul Kota Bandung Nomor : 05 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Bojongloa Kidul Kota

(30)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

30 Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %

Renstra (2018) Ket. Target Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 75,00 78,00 104,00 90,00 86,67 2 Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 3 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu % 65,00 98,65 151,77 100,00 98,65 4 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu

% 65,00 99,76 153,47 100,00 99,76 5 Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 70,00 66,66 95,23 100,00 66,66 6 Persentase RW Juara % 65,00 25,00 38,46 100,00 25,00 7 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 65,00 78,26 120,40 100,00 78,26 RATA-RATA CAPAIAN IKU 109,05

(31)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

31 Rata-rata Capaian IKU Kecamatan Bojongloa Kidul tahun 2014 sebesar 106,69 %. Dapat dilihat pada Diagram di bawah ini :

Tabel 3.2

Pencapaian Kinerja Utama

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 NO. SASARAN IKU JUMLAH IKU CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 4 57,14 %

2 Sesuai Target 1 14,28 %

3 Tidak Mencapai Target 2 28,57 %

Diagram 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

MELEBIHI TARGET SESUAI TARGET TIDAK TERCAPAI

C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran.

(32)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

32 Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %

1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75,00 78,00 104,00

2

Persentase

Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100,00 100,00 100,00

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI Nilai 800

870 109,00

4 Persentase pelayanan administrasi kependudukan

tepat waktu

% 65,00 98,65 151,77

5 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya

tepat waktu

% 65,00 99,76 153,47

6 Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria

baik

% 70,00 66,66 95,23

7 Persentase RW Juara % 65,00 25,00 38,46

8 Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 65,00 78,26 120,40

9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1,3 1:1,3 100,00

10 Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 60,00 51,93 86,55

11 Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti % 100,00

100,00 100,00

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa tabel berikut :

(33)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

33 Tabel 3.4

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR JUMLAH CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 5 45,45 %

2 Sesuai Target 3 27,27 %

3 Tidak Mencapai Target 3 27,27 %

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pencapaian target Sasaran

No. Sasaran Indikator Jumlah Sasaran Tingkat Pencapaian Melampaui target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sasaran 1 3 2 66.67 1 33.33 - -

2 Sasaran 2 6 3 50,00 2 33,33 1 16,66

3 Sasaran 3 2 1 50.00 1 50,00

(34)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

34 Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah

Indikator

Presentase A. Sasaran 1

1 Melebihi/Melampaui Target 2 66.67

2 Sesuai Target 1 33.33

3 Tidak Mencapai Target - -

B. Sasaran 2

1

Melebihi/Melampaui Target 3 50

2

Sesuai Target 2 33,33

3 Tidak Mencapai Target 1 16,66

C. Sasaran 3 1 Melebihi/Melampaui Target - - 2 Sesuai Target 1 50.00 3

Tidak Mencapai Target 1 50.00

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

(35)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

35 - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di

bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.7

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 %

Tahun

2018 %

Target Realisasi Target

1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75,00 78,00 104,00 90,00 86,67

2 Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti % 100,00

100,00 100,00 100,00 100,00

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI Nilai 65,00 98,65 151,77 100,00 87,00

(36)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

36 Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator: Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 78 dari target sebesar 75 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104 % atau melebihi target yang diperjanjikan.

Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 104% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 86,6 %. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Kasi Pelayanan Sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.8

Data Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014

No UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR PELAYANAN

1. Prosedur Pelayanan 3,14

2. Persyaratan Pelayanan 3,02

3. Kejelasana Petugas Pelayanan 2,98

4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3,02

5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3,04

(37)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

37

7. Kecepatan Pelayanan 3,00

8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3,10

9. Kesopanan dan Keramahan Petugas petugas

3,09

10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3,38

11. Kepastian Biaya Pelayanan 3,34

12. Kepastian Jadwal Pelayanan 3,16

13. Kenyamanan Lingkungan 3,13

14. Keamanan Pelayanan 3,14

Nilai Rata-rata Indeks Kepuasan

Masyarakat 3,12

Hasil survey pada Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung berdasarkan 14 indikator pada Kepmenpan No.25/M/PAN/2/2014 menunjukkan kategori baik, dengan demikian nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar = 3,12 x 25 = 78,00.

Data hasil survey kepuasan Pelayanan Kecamatan Tahun 2014 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Jika dibandingkan dengan IKM Kecamatan di Kota Bandung, maka IKM Kecamatan Bojongloa Kidul tidak berbeda jauh dari Kecamatan yang lain, sebagaimana tabel berikut ini :

(38)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

38 Tabel 3.9

Data perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat

dengan Kecamatan Se Kota Bandung

NO NAMA SKPD / UNIT KERJA TARGET IKM CAPAIAN (%)

1 KECAMATAN CIBENYING KALER 75,00 86,30 115,07

2 KECAMATAN RANCASARI 71,25 81,90 114,95

3 KECAMATAN LENGKONG 75,00 81,68 108,00

4 KECAMATAN BUAHBATU 72,10 81,30 109,39

5 KECAMATAN UJUNG BERUNG 77,00 81,00 105,19

6 KECAMATAN BOJONGLOA WETAN 80,86 81,00 100,17

7 KECAMATAN ANDIR 81,00 82,00 101,23

8 KECAMATAN ANTAPANI 75,00 80,20 106,69

9 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 79,95 80,02 100.00

10 KECAMATAN SUKASARI 70,86 79,50 112,00

11 KECAMATAN MANDALATI 70,00 79,50 112,92

12 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 73,57 79,15 105,00

13 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 75,00 78,00 104,00

14 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 70,00 78,00 101,08

15 KECAMATAN PANYILEUKAN 75,00 77,86 103,81 16 KECAMATAN ASTANAANYAR 74,96 77,25 103,05 17 KECAMATAN COBLONG 65,00 77,05 118,54 18 KECAMATAN ARCAMANIK 70,00 75,60 105,00 19 KECAMATAN GEDEBAGE 75,42 75,43 100.00 20 KECAMATAN REGOL 75,40 75,40 100,00 21 KECAMATAN CICENDO 75,00 75,25 100,33 22 KECAMATAN CIDADAP 73,00 75,20 103,01

23 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 74,00 74,92 101,25

24 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 75,00 74,57 99,43

25 KECAMATAN CIBIRU 73,00 73,60 100,82

26 KECAMATAN BANDUNG KULON 72,50 73,60 100,00

27 KECAMATAN BATUNUNGGAL 70,00 70,50 101,61

28 KECAMATAN KIARACONDONG 68,11 69,75 102,57

29 KECAMATAN CINAMBO 65,00 69,63 107,11

(39)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

39 Untuk melihat capaian kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat seluruh Kecamatan, dapat dilihat pada Grafik berikut :

Grafik 3.1

Data Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Seluruh Kota Bandung

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 DATA IKM RANKING

Capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Bojongloa Kidul adalah 78,00 dari target 75,00 dengan capaian realisasi adalah 104 % dengan peringkat ke-13 dari hasil IKM 30 Kecamatan di Kota Bandung.

Capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kecamatan Bojongloa Kidul memiliki nilai lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil IKM dari Kecamatan Babakan Ciparay dengan nilai IKM 79,15, Kecamatan Babakan Ciparay dengan capaian realisasi adalah 105,00 % dengan peringkat ke-12 dari hasil IKM 30 Kecamatan di Kota Bandung.

Capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kecamatan Bojongloa Kidul memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil IKM dari Kecamatan Bandung Kidul dengan nilai IKM 78, Kecamatan Bandung Kidul

(40)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

40 dengan capaian realisasi adalah 101 % dengan peringkat ke-14 dari hasil IKM 30 Kecamatan di Kota Bandung.

2. Analisis Pencapaian Indikator Persentase Keluhan/Pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

Capaian kinerja nyata indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100% atau dalam arti semua pengaduan sudah ditindaklanjuti, dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100 %.

Laporan Keluhan / Pengaduan yang masuk sistem Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Pemerintah Kota Bandung, adalah 9 pengaduan, diantaranya:

1. 4 pengaduan tentang Ganggunan Usaha

2. 1 pengaduan tentang Penyediaan tong sampah 3. 1 pengaduan tentang biaya pelayanan

4. 2 pengaduan tentang Lokasi parkir yang mengganggu 5. 1 pengaduan tentang Penataan lingkungan

Untuk melihat Capaian kinerja nyata indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Data Persentase Keluhan / Pengaduan

yang ditindaklanjuti oleh Kecamatan Bojongloa Kidul No Jenis Keluhan/

Pengaduan

Laporan Tindak lanjut

Capaian Kasi yang menangani

1 Gangguan Usaha 4 4 100 % Ekbang – LH

2 Penyediaan Tong Sampah 1 1 100 % Ekbang – LH

3 Biaya Pelayanan 1 1 100% Kasi Pelayanan

4 Lokasi Parkir 2 2 100% Trantib

5 Penataan Lingkungan 1 1 100% Ekbang – LH

(41)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

41 Berdasarkan Data diatas, maka dapat diambil kesimpulan : a. Jumlah Keluhan/Pengaduan yang paling banyak adalah Keluhan/ Pengaduan tentang Gangguan Usaha dengan jumlah Keluhan/ pengaduan sebanyak 4 pengaduan.

Keluhan masyarakat menyangkut kegiatan usaha yang mengganggu kenyamanan warga disekitarnya.

Adapun upaya tindak lanjut yang dilakukan adalah : - Dilakukan musyawarah dengan warga sekitar

- Jika perusahaan tersebut belum berizin diharuskan untuk mengurus perizinan usaha kepada instansi terkait.

b. Pengaduan tentang tong sapah

Ada pengaduan tong sampah yang dibuat kecamatan rusak sehingga sampah berserakan disekitarnya. Upaya yang dilakukan memperbaiki tong sampah tersebut.

c. Biaya Pelayanan

Pembuatan izin domisili perusahaan ditarip Rp. 1.000.000. Ternyata setelah di kroscek biaya tersebut ditarif oleh perantara/calo, sementara di Kecamatan Bojongloa Kidul biaya tersebut sudah gratis.

d. Pembangunan Lokasi Parkir Toko Grutty Cibaduyut

Warga mengeluhkan pembangunan lahan parkir Toko Sepatu Grutty di Cibaduyut mengganggu karena dilaksanakan 24 jam. Upaya yang dilakukan melaksanakan musyawarah antara pemilik gedung dengan masyarakat dan menindaklanjuti perizinan/IMB dengan BPPT.

e. Penataan Lingkungan

Warga Blok Lumbung Cibaduyut merasa kurang mendapatkan perhatian dari Pemkot Bandung.

Upaya yang dilakukan menginventarisir permasalahan di lokasi tersebut dan menindaklanjuti kepada SKPD terkait.

(42)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

42 Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100 % bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100 %. Data penunjang capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti yang diperoleh dari Kasi Pelayanan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti sebesar 100 % sama dengan capaian Kecamatan Babakan Ciparay dengan pengaduan yang ditindaklanjuti sebanyak 21 pengaduan lebih besar dari jumlah pengaduan Kecamatan Bojongloa Kidul & Kecamatan AstanaAnyar dengan capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti sebesar 100 % dengan pengaduan yang ditindaklanjuti sebanyak 17 pengaduan lebih kecil dari jumlah pengaduan Kecamatan Bojongloa Kidul. Bila dibandingkan dengan Kecamatan Babakan Ciparay & Kecamatan Astana Anyar capaian tersebut sama.

Tabel 3.12

Data perbandingan Persentase keluhan/pengaduan yang ditindaklanjuti dengan Kecamatan Babakan Ciparay &

Astanaanyar

No Nama Kecamatan Pengaduan Tindaklanjut Capaian

1 Kecamatan Bojongloa Kidul 9 9 100 %

2 Kecamatan Babakan Ciparay 21 21 100 %

(43)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

43 Grafik 3.3

Data perbandingan Persentase keluhan/pengaduan Pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dengan Kecamatan Babakan Ciparay & Astana Anyar

0 5 10 15 20 25 PENGADUANTINDAKLANJUT KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KECAMATAN ASTANAANYAR

3. Analisis Pencapaian Indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Capaian kinerja nyata indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 870 dari target sebesar 800 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 109% atau melebihi target yang diperjanjikan.

Data penunjang capaian kinerja indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI yang diperoleh dari Kasi Pelayanan, Sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.13

Evaluasi Kinerja Unit Pelayanan Publik Di Kecamatan Bojongloa Kidul Tahun 2014

NO Variabel Penilaian Bobot Nilai Capaian %

1 Pelayanan Terpadu Satu Atap / Satu Pintu 60 60 100 2 Standar Layanan

a. Dasar Hukum 50 50 100

b. Persyaratan Layanan 50 50 100

c. SOP Layanan 50 50 100

(44)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

44

50 50

e. Produk Layanan 50 50 100

f. Jangka Waktu Layanan 100 100 100

g. Biaya / Tarif Layanan 100 100 100

3 Sarana, Prasarana atau Fasilitas

a. Ruang Tunggu 20 20 100

b. Pendingin Ruangan / AC di Unit Layanan

10 10 100

c. Tempat Duduk 20 20 100

d. Sarana Antrian 10 10 100

e. Toilet 10 10 100

f. Televisi 10 10 100

g. Loket / Meja Pelayanan 10 10 100

h. Tempat Parkir 10 10 100

i. Profile petugas / Person In Charge / Jumlah Pelaksana 20 20 100

j. Tata tertib Layanan 10 10 100

k. Kode Etik layanan 10 10 100

4 Maklumat Pelayanan 50 0 0

5 Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) 100 100 100 6 Sarana Bagi Berkebutuhan Khusus

a. Ram 5 0 0

b. Jalur Pemandu 5 0 0

c. Pegangan Rambatan 5 0 0

d. Toilet Khusus di Unit Pelayanan 5 0 0

e. Ruang Khusus ibu menyusui dan Anak 5 0 0

f. Loket khusus 5 0 0

7 Pengelolaan Pengaduan

a. Deks/Unit/Fungsi pengaduan 10 0 0

(45)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

45 Berdasarkan Data diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

a. Hasil indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI yang masih mendapat penilaian kurang dan perlu ditingkatkan adalah dari Sarana untuk berkebutuhan Khusus, diantaranya adalah Ruang Khusus Ibu Menyusui dan anak serta para penyandang disabilitas.

Hasil tersebut dikarenakan di Kecamatan Bojongloa Kidul belum memiliki Ruang Khusus untuk Ibu Menyusui dan Anak dan sarana bagi penyandang disabilitas, yang mengakibatkan apabila ada Warga masyarakat yang membutuhkan ruangan tersebut jadi terhambat.

c. Loket pengaduan / Ruang pengaduan 10 10 100

d. Sarana Pengaduan 20 20 100

e. Prosedur / Tata cara pengaduan 10 10 100

f. Informasi Hasil Pengelolaan pengaduan 10 0 0

8 Sarana Pengukuran Kepuasan Pelanggan 20 20 100

9 Visi dan Misi Pelayanan 20 20 100

10 Moto Layanan 10 10 100 11 ISO 9001-2008 20 0 0 12 Atribut Pakaian Seragam 10 10 100 ID Card 10 0 0 TOTAL NILAI 870

(46)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

46  Solusi untuk Meningkatkan Penilaian Ombudsman tentang belum tersedianya Ruang Ibu Menyusui dan Anak, maka di tahun 2015 Kecamatan Bojongloa Kidul akan menganggarkan untuk menyediakan ruangan untuk ibu menyusui dan anak serta sarana bagi para penyandang disabilitas, agar warga yang memiliki balita dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di kecamatan Bojongloa Kidul.

b. Hasil indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI yang mendapat penilaian baik dan harus tetap dipertahankan adalah dari unsur penilaian Jangka Waktu Layanan dan Biaya / tarif layanan. Hasil tersebut dikarenakan di Kecamatan Bojongloa Kidul Semua Jenis Pelayanan diselesaikan dengan tepat waktu dan tidak ada pungutan biaya sama sekali (Gratis).

 Solusi untuk Mempertahankan & Meningkatkan Penilaian Ombudsman yaitu tentang unsur penilaian Jangka Waktu Layanan dan Biaya/tarif layanan, maka di tahun 2015 Kecamatan Bojongloa Kidul akan selalu memberikan pelayan yang baik kepada warga masyarakat dan selalu memberikan informasi kepada warga masyarakat bahwa semua pelayanan kependudukan yang ada di Kecamatan dan kelurahan tidak dikenakan biaya (Gratis).

Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 109 % bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 87 %.

(47)

Kecamata Bojongloa Kidul Kota Bandung Tahun 2014

47 Tabel 3.14

Data perbandingan Nilai standar kepatuhan pelayanan publik Versi ombudsman RI Seluruh Kecamatan di Kota Bandung

NO NAMA SKPD / UNIT KERJA TARGET NILAI CAPAIAN %

1 KECAMATAN SUKASARI 850 980 115,29 2 KECAMATAN SUKAJADI 810 975 108,02 3 KECAMATAN COBLONG 800 960 120,00 4 KECAMATAN CINAMBO 800 955 119,36 5 KECAMATAN PANYILEUKAN 825 950 115,15 6 KECAMATAN ANDIR 850 940 110,59

7 KECAMATAN CIBEUNYING KALER 850 940 110,59

8 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 800 930 116,25

9 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 830 930 112,05

10 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 800 920 115,00

11 KECAMATAN ARCAMANIK 850 915 107,65

12 KECAMATAN CIDADAP 850 910 107,06

13 KECAMATAN ANTAPANI 820 900 109,76

14 KECAMATAN BOJONGLOA WETAN 820 895 109,15

15 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 825 895 108,48

16 KECAMATAN BANDUNG KULON 848 890 104,71

17 KECAMATAN LENGKONG 840 890 105,95

18 KECAMATAN CIBIRU 850 885 104,11

19 KECAMATAN BATUNUNGGAL 840 880 104,76

20 KECAMATAN MANDALAJATI 850 880 103,52

21 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 800 870 108,75

22 KECAMATAN RANCASARI 850 870 102,35

23 KECAMATAN ASTANAANYAR 800 870 108,75

24 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 850 850 100,00

25 KECAMATAN CICENDO 810 825 101,85 26 KECAMATAN REGOL 820 820 100,00 27 KECAMATAN BUAHBATU 800 820 102,50 28 KECAMATAN GEDEBAGE 860 820 95,34 29 KECAMATAN UJUNGBERUNG 850 820 96,47 30 KECAMATAN KIARACONDONG 800 810 101,25

Referensi

Dokumen terkait

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Hasil dari tabel uji Friedman yang menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi karagenan dan gelatin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap kenampakan permen

Sosis ikan gabus merupakan produk yang dibuat dari komponen daging ikan gabus, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam selongsong

gizi protein dan serat dari hasil jadi burger yang telah dilihat dari mean tertinggi dengan menggunakan uji proksimat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan 2 variabel

Sosis udang merupakan produk yang dibuat dari komponen daging udang, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam

Pengamatan peneliti pada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di puskesmas Penerokan, 6 orang dari 9 orang ibu hamil tidak mengetahui tentang penyebab dari BBLR

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula kelapa pada tingkat konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar, kadar abu, total padatan terlarut, uji hedonik,

Hasil Anova menunjukkan bahwa perbedaan komposisi bahan dasar (pati sagu, tepung tempe dan tepung ubi jalar ungu) dalam pembuatan kue bangkit memberikan