11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penggunaan perusahaan sub sektor pertambangan batu bara, yang notabene masuk dalam kategori sektor energi sebagai obyek penelitian dikarenakan prospek investasi sektor energi dan pertambangan yang berbasis energi kemungkinan akan relatif lebih baik dibandingkan pertambangan nonenergi (http://www.koran-sindo.com/news.php?r=2&n=6&date=2015-09-28).
Disamping itu, batu bara juga merupakan sumber energi yang digunakan di banyak perusahaan dan belum mampu tergantikan oleh energi lain. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yang merupalan penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Suliyanto, 2006:125).
Tabel 3.1.1 Seleksi Kriteria Sampel
NO Kriteria Jumlah
1 Perusahaan yang bergerak di sub-sektor pertambangan batu bara 22 2 Periode penelitian adalah tahun 2012 hingga tahun 2015 20 3 Perusahaan memiliki laba positif selama periode penelitian 3 Sumber: Hasil Olahan Data dari IDX (2016)
Berdasarkan seleksi kriteria terhadap perusahaan- perusahaan pertambangan batu bara yang listing di Bursa Efek Indnonesia, berikut ini adalah 3 (tiga) sampel yang datanya akan diolah lebih mendalam :
12
Tabel 3.1.2 Sampel Perusahaan
NO Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1. PT Adaro Energy Tbk ADRO
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG
3. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA
Sumber: Hasil Olahan Data dari IDX (2016)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penilaian harga saham perusahaan subsektor coal mining yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 melalui analisis fundamental yang dilakukan dengan menggunakan penerapan metode Price Earning Ratio (PER)
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya (Suliyanto, 2006:132). Data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan dan harga saham subsektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek periode 2012 hingga kuartal 1 2015. Sumber data sekunder berasal dari web www.idx.co.id, www.bloomberg.com, dan www.yahoofinance.com.
3.3. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel fundamental yang terdiri dari ROE (Return on Equity), EPS (Earning Per Share), DPS (Dividend Per Share), DPR (Dividend Payout Ratio) dan PER (Price Earning Ratio)
13
2. Nilai intrinsik saham dengan metode PER yang terdiri dari expected earning growth (g), estimated earning per share (EPS), estimated cash dividend per share (DPS), return yang disyaratkan investor (k), estimasi PER (price earning ratio)
3. Kewajaran harga saham dengan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar (closing price).
Tabel 3.3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Price to Earning Ratio
Perbandingan antara harga saham yang ada di pasar dengan laba per lembar yang diperoleh oleh perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:75)
PER= Harga Saham / EPS dimana:
PER= Price to Earning
Ratio
EPS= Laba per Saham Dasar
Rasio
Dividen Payout Ratio (DPR)
Dividend Payout Ratio adalah
prosentase laba yang dibagikan sebagai dividen, dimana semakin besar
Dividend Payout Ratio
semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (Sutrisno:2005) DPR= DPS / EPS dimana: DPR= Dividend Payout Ratio DPS= Dividend Per Share
EPS= Earning Per Share
Rasio
Dividend Per Share (DPS)
Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kepastian dari modal yang ditanamkannya (Priatinah dkk dalam Jurnal Nominal / Volume I Nomor 1 / Tahun 2012)
DPS = Dividen yang dibayar ke pemegang saham biasa / Jumlah saham biasa yang beredar
di mana:
DPS = Dividend Per Share
Rasio
Earning Per Share (EPS)
Rasio yang menunjukkan berapa sisa keuntungan yang diperoleh investor per lembar saham yang dimilikinya (Priatinah dkk dalam Jurnal Nominal / Volume I Nomor 1 / Tahun 2012)
EPS = Laba bersih setelah pajak / Jumlah saham biasa yang beredar
di mana:
EPS = Earning Per Share
Rasio
Retrun On Equity
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dari modal sendiri yang dimiliki (Sutrisno, 2005::239)
ROE=
dimana:
ROE= Return on Equity
14
Nilai intrinsik Nilai intrinsik (intrinsic value) saham merupakan nilai yang menunjukkan present value atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari suatu saham (Sri Adiningsih dkk, 2001:317-318)
Nilai Intrisik = estimasi EPS * PER
dimana:
EPS= Earning Per Share PER= Price Earning
Ratio
Rasio
Sumber: Definisi Para Ahli (disarikan dari berbagai sumber)
3.4. Teknik Analisis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, teknik analisis yang digunakan yaitu:
o Estimasi terhadap nilai intrinsik
untuk mengukur kewajaran harga saham dengan cara membandingkan harga pasar saham saat ini dengan harga intrinsiknya di mana:
1. Suatu kondisi saham dikatakan undervalue ketika nilai intrinsik saham lebih tinggi dari nilai pasar saham saat ini
2. Suatu kondisi saham dikatakan overvalue ketika nilai saham saat ini lebih tinggi dari nilai intrinsiknya
3. Suatu saham dikatakan berada dalam kondisi yang wajar apabila nilai harga saham saat ini dikategorikan wajar atau dengan kata lain nilai intrinsiknya sama dengan nilai closing price maka keputusan investasi yang dapat diambil adalah mempertahankan atau menahan saham tersebut untuk tidak menjual atau membeli saham tersebut sampai pada kondisi yang menguntungkan investor.
Estimasi nilai intrinsik dapat dilakukan dengan mengalikan EPS dan ekspektasi PER. Sedangkan rumus untuk menentukan PER adalah sebagai berikut:
PER = (D1 / E1) / (k-g)
Sumber: Tandelilin, (2010:375)
15 di mana:
D1 = estimasi dividen tunai / DPS E1 = estimasi EPS
k = tingkat return yang diharapkan investor g = expected earning growth
Persamaan-persamaan di atas dapat digunakan untuk mengestimasi nilai PER. Faktor-faktor yang harus ditentukan ketika menentukan expected PER adalah sebagai berikut:
1. Menghitung expected earning growth (g)
Expected earning growth (g) merupakan estimasi atau harapan tingkat pertumbuhan dividend dan pendapatan bersih setelah pajak. Rumus estimasi (g) adalah sebagai berikut:
g = ROE x b
Sebelum menghitung (g) terlebih dahulu harus dihitung: Return on Equity (ROE)
ROE = Net Profit After Tax / Stockholder Equity Dividend Payout Ratio (DPR)
DPR = Dividend Per Share / Earning Per Share Retention Ratio (b)
b = (1 – DPR) di mana:
ROE = Return on Equity
DPR = Dividend Payout Ratio tahun berjalan
b = Presentase rata-rata laba yang ditanamkan (flow back ratio) 2. Menentukan estimated earnings per share (EPS)
Estimasi EPS merupakan harapan atau ekspektasi pendapatan bersih setelah pajak per lembar saham. Rumus untuk menghitung estimasi EPS adalah sebagai berikut
16 PER = (D1 / E1) / (k-g)
di mana:
D1 = Estimasi DPS E1 = estimasi EPS
DPR = Dividend Payout Ratio
3. Menentukan estimated cash dividend per share (DPS)
Estimasi DPS merupakan harapan atau ekspektasi dividen dalam bentuk tunai yang dibayar oleh perusahan. Asumsi estimasi ini adalah besarnya rasio pembayaran dividen tahun yang akan datang sama dengan tahun sebelumnya dan kondisi keuangan berada dalam keadaan yang stabil. Rumus untuk menghitung estimasi DPS adalah sebagai berikut:
D1 = D0(1+g) di mana:
D1 = estimasi DPS
D0 = DPS tahun sebelumnya g = expected earning growth
4. Menentukan return yang diisyaratkan investor (k)
Return yang diisyaratkan investor (k) menunjukkan tingkat return yang diisyaratkan investor atas suatu saham sebagai kompensasi atas risiko yang harus ditanggung investor. Rumus untuk menghitung (k) adalah sebagai berikut:
k = (D1/P0)+g di mana: D1= dividen
P0 = harga saham tahun sebelumnya g = expected earnings growth
k = return yang diisyaratkan investor
5. Menghitung estimasi PER (price earnings ratio)
6. Menghitung nilai intrinsik saham Nilai intrinsik= estimasi EPS x PER