• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investor. Newsletter. Edisi 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Investor. Newsletter. Edisi 16"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Investor

(2)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) mengakhiri kuartal I tahun 2007 dengan

membukukan pertumbuhan kredit sebesar 14% (y-o-y) dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya. Di tengah persaingan yang semakin ketat bisnis inti BII tetap

tangguh, khususnya setelah mengalami tahun yang sulit di 2006. Program-program

dan inisiatif penting yang dilakukan selama ini mulai membuahkan hasil, sehingga BII

mengharapkan adanya peningkatan kinerja sampai dengan akhir tahun 2007, seiring

dengan membaiknya kondisi perekonomian.

Marjin Bunga Bersih (NIM) sebesar 4,87%

Kredit yang diberikan tumbuh 14%

Laba bersih per Maret 2007 tercatat sebesar Rp115 miliar

Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 10% menjadi Rp290 miliar

Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 26,36%

LDR meningkat dari 57,49% menjadi 58,44%

ROE tercatat sebesar 12,25%

(3)

Ikhtisar Keuangan

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) mengakhiri kuartal pertama tahun 2007 dengan pertumbuhan kredit sebesar 14% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah kredit yang diberikan meningkat dari Rp23.190 miliar pada kuartal pertama 2006 menjadi Rp26.489 miliar pada Maret 2007. Pertumbuhan kredit ini terutama berasal dari sektor UKM/Komersial yang tumbuh sebesar 33%. Sementara itu, jumlah simpanan nasabah juga meningkat sebesar 4% menjadi Rp36.356 miliar pada Maret 2007, dari Rp35.100 miliar tahun lalu.

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, laba sebelum pajak selama kuartal pertama 2007 meningkat sebesar 32% menjadi Rp182 miliar dan laba bersih pada kuartal pertama 2007 tercatat relatif tidak berubah, yaitu sebesar Rp115 miliar (setelah memperhitungkan pajak sebesar Rp54 miliar). Pendapatan bunga bersih meningkat dari Rp547 miliar menjadi Rp620 miliar, pendapatan operasional lainnya meningkat dari Rp246 miliar menjadi Rp290 miliar. Total provisi turun 16% menjadi Rp135 miliar pada kuartal pertama 2007, dari Rp162 miliar pada kuartal sebelumnya. BII membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar Rp115 miliar, dibandingkan dengan Rp176 miliar tahun sebelumnya.

Total aktiva tumbuh 12% (y-o-y) menjadi Rp 54.599 miliar pada Maret 2007 dari Rp48.795 miliar tahun sebelumnya, terutama didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 14%. Total ekuitas meningkat 9% menjadi Rp5.387 miliar pada Maret 2007 dari Rp4.960 miliar tahun sebelumnya.

Kinerja Kuartal I 2007

Jutaan Rupiah, %

Maret 2007 Desember 2006 Maret 2006

Pendapatan bunga 1.444.393 1.619.316* 1.532.112

Beban bunga 824.238 1.072.394* 857.110

Pendapatan bunga bersih 620.155 546.922* 675.002

Pendapatan operasional bersih 290.003 246.062* 262.810

Laba bersih 115.428 116.338* 176.343

Total aktiva 54.598.956 53.101.100 48.795.338

Kredit – gross 26.488.656 26.262.625 23.190.074

Obligasi pemerintah 10.048.379 10.438.206 10.970.184

Surat berharga (termasuk SBI) 8.939.961 6.336.541 3.258.659

Penempatan pada bank lain 2.671.155 3.572.944 5.058.400

Total kewajiban 49.212.334 47.845.847 43.835.389 Tabungan 5.994.697 5.605.533 4.764.020 Giro 8.735.758 9.110.913 9.364.611 Deposito 21.625.240 22.400.738 20.971.563 Total ekuitas 5.386.622 5.255.253 4.959.949 LDR 58,44% 57,22% 57,49% NPL – gross 5,43% 5,43% 3,12% NPL – bersih 3,89% 3,85% 2,13% CAR 26,36% 24,08% 24,71% NIM (%)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

4,90

Laba Bersih (Rp miliar)

(kumulatif, tahun berjalan)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

176,3

115,4

Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar)

(kumulatif, tahun berjalan)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

675,0 620,2 5,13 352,3 1.398,7 5,33 517,4 2.081,6 5,35 * Sepanjang kuartal empat 2006

(4)

Pendapatan Bunga Bersih. Pendapatan bunga bersih hingga akhir Maret 2007 tercatat turun 8% menjadi Rp620 miliar dibandingkan Rp675 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan bunga bersih tersebut terutama diakibatkan oleh turunnya pendapatan bunga sebesar 6%, sementara beban bunga tercatat 4% lebih rendah.

Persaingan ketat selama tahun 2006 dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga berdampak pada penurunan marjin pada aktivitas kredit serta bergesernya komposisi simpanan nasabah dari giro dan tabungan ke deposito berjangka. Hal ini mengakibatkan turunnya pendapatan bunga bersih dibandingkan tahun 2006.

Namun demikian, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pendapatan bunga bersih selama kuartal pertama 2007 naik 13% dibandingkan dengan kuartal empat 2006.

Pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 10% dari Rp263 miliar menjadi Rp290 miliar sepanjang kuartal pertama 2007. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan administrasi ritel, pendapatan imbal jasa dari broker asuransi, administrasi kartu kredit dan administrasi kredit berturut-turut sebesar 26%, 21%, 13% dan 12%.

Total beban operasional lainnya. Sejalan dengan upaya BII untuk mengendalikan biaya secara efektif, total beban operasional lainnya pada Maret 2007 relatif tetap yaitu sebesar Rp595 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Profitabilitas. BII membukukan laba konsolidasi sebelum pajak sebesar Rp182 miliar pada kuartal pertama 2007, turun 10% dari Rp201 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersih konsolidasi setelah pajak tercatat sebesar Rp115 miliar, dibandingkan dengan Rp176 miliar tahun sebelumnya.

Penurunan laba tersebut disebabkan antara lain oleh turunnya marjin kredit akibat persaingan pasar yang semakin intensif selama kuartal empat sejak Maret 2006, serta kecenderungan penurunan tingkat suku bunga pada kuartal pertama tahun 2007. Kredit bermasalah (NPL) selama tahun 2006 meningkat sehingga berdampak pada perolehan pendapatan bunga bersih setelah tahun 2006. Selain itu, BII juga menyisihkan pajak sebesar Rp54 miliar pada kuartal pertama 2007 untuk memenuhi kewajiban pajak selama tahun 2007.

Sementara itu, beban provisi tercatat turun dari Rp162 miliar tahun lalu menjadi Rp135 miliar pada Maret 2007.

Total aktiva dan kredit. Total aktiva tumbuh sebesar 12% dari Rp48.795 miliar menjadi Rp54.599 miliar, terutama didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 14%. Komposisi kredit BII pada kuartal pertama tahun 2007 adalah 33% kredit Konsumer, 39% kredit UKM/ Komersial, dan 28% kredit Korporasi. LDR meningkat tipis dari 57,49% tahun lalu menjadi 58,44% pada Maret 2007.

Pada Maret 2007, jumlah aktiva produktif meningkat sebesar 14% dari Rp45.356 miliar tahun lalu menjadi Rp51.519 miliar, yang merupakan 94% dari total aktiva BII. Jumlah kredit yang diberikan, obligasi pemerintah, dan aktiva produktif lainnya berturut-turut sebesar 49%, 18% dan 27% dari total aktiva Bank.

Pendapatan Bunga (%) (per 31 Maret 2007) Kredit & pembiayaan konsumen 65,9 Efek-efek 10,9 Obligasi pemerintah 18,2 Penempatan pada bank lain

4,7 Syariah 0,3

NPL Gross (%)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

3,12

5,43

Kredit (Rp triliun)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

22,1 26,5 23,2 3,86 25,2 4,78

Bunga yang Diperoleh Maret 2007 Desember 2006* Maret 2006

Kredit (termasuk pembiayaan konsumen) 933.711 1.094.223 969.809 Obligasi pemerintah 257.700 379.388 374.264

Efek-efek 154.975 45.233 58.038

Penempatan pada bank lain 66.365 69.461 101.048

Syariah 4.830 4.342 3.125

26,3

5,43 * Sepanjang kuartal empat 2006

(5)

Kredit yang diberikan tumbuh sebesar 14% dari Rp23.190 miliar pada kuartal pertama 2006 menjadi Rp26.489 miliar pada Maret 2007. Pertumbuhan kredit terutama didorong oleh kenaikan 33% kredit di sektor UKM/Komersial menjadi Rp8.500 miliar dari Rp6.400 miliar tahun lalu. Jumlah kredit Konsumer turun 14% dari Rp8.114 miliar pada Maret 2006 menjadi Rp6.985 miliar pada Maret 2007, terutama akibat pengetatan persyaratan kredit untuk menjaga kualitas portofolio kredit, serta melemahnya permintaan terhadap kredit otomotif. Portofolio kredit BII tetap terdiversifikasi ke berbagai sektor yaitu 20% perdagangan, 14% perindustrian, 11% jasa-jasa, 10% pertanian dan transportasi, 4% konstruksi, 7% pertambangan dan sektor umum, 14% kredit pemilikan rumah, 11% kredit otomotif, 5% kartu kredit dan 4% lain-lain.

Kualitas aktiva. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,NPL (bersih) naik dari 2,13% menjadi 3,89% pada Maret 2007. Kenaikan NPL terutama disebabkan oleh dampak lanjutan dari tahun 2006 dimana kenaikan inflasi, rendahnya tingkat kepercayaan konsumen, kenaikan pembayaran minimum kartu kredit, serta kondisi ekonomi yang kurang kondusif mengakibatkan penurunan kualitas kredit selama tahun 2006.

Namun demikian, tingkat NPL (bersih) relatif stabil pada 3,89% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yang mencerminkan keberhasilan upaya mencegah kenaikan NPL lebih lanjut, terutama di segmen pinjaman tanpa agunan (kartu kredit), dan merupakan indikasi membaiknya NPL ke depan.

Simpanan nasabah. Total simpanan nasabah meningkat 4% dari Rp35.100 miliar pada tahun lalu menjadi Rp36.356 miliar pada Maret 2007, dengan komposisi 59% deposito dan 41% tabungan dan giro yang berbiaya lebih rendah. Per Maret 2007, komposisi deposan BII relatif stabil yaitu 71% deposan individu dan 29% non-individu.

Sebagai upaya untuk mengembalikan komposisi simpanan nasabah menjadi 50% deposito dan 50% giro dan tabungan, BII meluncurkan berbagai program antara lain program Cash Back sampai dengan 50% untuk penggunaan kartu ATM/Debit Gold dan Platinum, program Customer Get Customer, layanan melalui jaringan ATM Bersama, dan lain-lain. Di awal tahun, BII mencanangkan “The Service Excellence Year 2007” dengan fokus pada perbaikan kualitas pelayanan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

WOM Finance. Seiring dengan ekspektasi akan semakin membaiknya perekonomian nasional, BII optimis bahwa prospek bisnis sepeda motor akan tetap cerah pada tahun 2007. Dengan kepemilikan saham di WOM Finance sebesar 46,99%, kontribusi WOM Finance terhadap perolehan laba bersih BII pada Maret 2007 adalah sekitar 10%, sementara kredit yang berasal dari WOM Finance mencapai 18% dari total kredit BII.

Komposisi Kredit (%) (per 31 Maret 2007) Perdagangan 20 Jasa-jasa 11 Perindustrian 14 Lain-lain 41 Pertanian & Transportasi 10

Total Aktiva (Rp triliun)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

47,7

54,6

Dana Masyarakat (Rp triliun)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

35,0 36,4 Konstruksi 4 47,6 49,2 34,4 35,0 Klasifikasi Kredit 2006 2007Des 06–Mar 07

Maret Juni September Desember Maret

Lancar 16.916 16.950 18.426 18.031 18.116 0,5% Dalam perhatian khusus 2.540 2.372 2.018 2.009 1.947 -3%

Kurang lancar 206 160 387 341 344 1%

Diragukan 114 185 163 194 141 -27%

Macet 306 430 477 616 667 8%

(6)

CAR

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank naik dari 24,71% menjadi 26,36% pada kuartal pertama tahun 2007, jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia.

Kinerja Saham BII (BNII)

Pada kuartal pertama tahun 2007, harga saham BII tercatat sebesar Rp193 per lembar saham pada Maret 2007, dibandingkan Rp243 pada Januari 2007. Harga tertinggi sebesar Rp260 tercatat pada bulan Januari 2007, yang juga mencatat volume perdagangan tertinggi dengan lebih dari 574 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Harga Saham BNII, Volume Transaksi BNII & Indeks Sektor Keuangan

Kewajiban (Rp triliun)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

42,8

49,2

Ekuitas (Rp triliun)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

5,0 5,4

Komposisi Simpanan Nasabah (%)

Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07

24,0 16,5 59,5 26,7 13,6 59,7 Giro Tabungan Deposito 26,0 14,0 60,0 42,7 4,9 25,5 13,9 60,7 44,0 5,1 24,5 15,1 60,4 47,8 5,3

(7)

Peristiwa Penting

• BII bermitra dengan PT Astra International Tbk – AstraWorld dalam meningkatkan kerja sama co-branding khususnya produk AstraWorld BII Credit Card, melalui program ‘For You. For Your Car’.

• BII menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC), anak perusahaan World Bank Group, dan dengan Sampoerna Foundation (SF), untuk menyediakan fasilitas kredit bagi mahasiswa guna mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia. Fasilitas ini diharapkan dapat membantu kebutuhan biaya pendidikan dan uang pendaftaran masuk universitas bagi sekitar 15.000 mahasiswa baru.

• BII meluncurkan program E-Learning Know Your Customer (KYC), sebuah program pembelajaran melalui media elektronik untuk karyawan. Program E-Learning KYC dimaksudkan untuk mempermudah akses karyawan dalam memperoleh pelatihan KYC, dimanapun lokasi karyawan berada.

• BII meluncurkan program ‘Cash Back sampai dengan 50%’ bagi pengguna kartu ATM/Debit BII (Gold dan Platinum) serta program ‘Customer Get Customer’ untuk nasabah yang membuka rekening Tabungan Gold Rupiah BII.

• BII menawarkan program ‘Suku Bunga Tetap’ selama jangka waktu kredit lima tahun bagi nasabah KPR Ekspres BII dan kredit serba guna Rumah Maxima BII. Program-program ini merupakan inovasi BII untuk memenangkan persaingan di sektor kredit kepemilikan rumah dan kredit serba guna.

• BII mencanangkan tahun 2007 sebagai “Service Excellence 2007” sebagai bagian dari prakarsa Service Quality yang dimulai dengan “Service Focus 2006”. Melalui “Service Excellence 2007”, BII akan fokus pada perbaikan kualitas pelayanan untuk meningkatkan kepuasan nasabah, menumbuhkan budaya pelayanan di dalam organisasi, serta meningkatkan proses-proses yang berhubungan dengan nasabah.

• BII ditunjuk oleh Departemen Keuangan RI sebagai Primary Dealer untuk perdagangan obligasi pemerintah dan sebagai Agen Penjual dalam emisi Obligasi Republik Indonesia (ORI) II. Pengakuan sebagai salah satu bank paling aktif dalam perdagangan obligasi pemerintah tersebut akan memperkuat posisi pasar BII dalam memanfaatkan fungsinya sebagai Primary Dealer. • BII memperkuat kerjasamanya dengan Asosiasi Perusahaan Komputer Indonesia (Apkomindo) melalui fasilitas pembiayaan,

transaksi valuta asing dan pemberian kredit. BII menyediakan fasilitas kredit UKM/Komersial untuk kebutuhan modal kerja, pembiayaan proyek dan fasilitas Bank Garansi.

• BII memperluas jangkauan jaringan ATM-nya dengan bergabung dengan jaringan ATM BERSAMA yang dikelola oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa). Melalui kemitraan ini, BII kini terhubung dengan sekitar 11.200 unit ATM dari 67 bank yang sebelumnya telah bergabung dalam jaringan ATM BERSAMA. BII sendiri mengoperasikan lebih dari 700 unit ATM, dan terhubung dengan jaringan ATM ALTO serta jaringan ATM DBS/POSB Bank di Singapura. Untuk melayani nasabah di Senayan City, BII membuka Butik ATM BII di lokasi tersebut dengan tiga unit ATM, Cash Deposit Machine (CDM) dan mesin printer passbook swalayan. Fasilitas perbankan elektronik tersebut akan memungkinkan transaksi ‘one stop banking’ demi kenyamanan nasabah.

(8)

NERACA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

TANGGAL 31 MARET 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)

Neraca

Aktiva

Keterangan 31 Mar2007 31 Mar2006

Kewajiban dan Ekuitas

1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing Giro wadiah a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan

Tabungan wadiah Tabungan mudharabah 4. Deposito berjangka

a. Rupiah

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

b. Valuta asing

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

Deposito berjangka mudharabah a. Rupiah

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

b. Valuta asing

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain

7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo

8. Kewajiban derivatif 9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan

a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima

a. Fasilitas pendanaan jangka pendek Bank Indonesia b. Lainnya

i. Rupiah

– Pihak terkait dengan bank – Pihak lain

ii. Valuta asing

– Pihak terkait dengan bank – Pihak lain

12. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 13. Kewajiban sewa guna usaha

14. Beban bunga yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi

a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain

19. Modal pinjaman a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Opsi saham c. Agio (disagio) d. Cadangan umum e. Dana setoran modal

f. Selisih penjabaran laporan keuangan g. Selisih penilaian kembali aktiva tetap h. Laba belum direalisasi dari surat berharga dan

obligasi pemerintah

i. Pendapatan komprehensif lainnya j. Saldo laba

Total Kewajiban dan Ekuitas

Keterangan 31 Mar2007 31 Mar2006

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya

3. Giro pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain

a. Rupiah

PPA – Penempatan pada bank lain -/-b. Valuta asing

PPA – Penempatan pada bank lain -/-5. Surat berharga yang dimiliki

a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/-b. Valuta asing

i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki

-/-6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 7. Obligasi pemerintah

a. Diperdagangkan b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo

8. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

a. Rupiah PPA – Reserve repo -/- b. Valuta asing PPA – Reverse repo -/- 9. Tagihan derivatif

PPA – Tagihan derivatif -/-10. Kredit yang diberikan

a. Rupiah

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

PPA – Kredit yang diberikan -/-b. Valuta asing

i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain

PPA – Kredit yang diberikan -/-11. Piutang syariah

a. Piutang murabahah (bersih) i. Rupiah

ii. Valuta asing b. Piutang istishna

i. Rupiah ii. Valuta asing c. Piutang qardh hiwalah (bersih)

i. Rupiah ii. Valuta asing PPA – Piutang syariah -/-12. Pembiayaan musyarakah

a. Rupiah b. Valuta asing

PPA – Pembiayaan musyarakah -/-13. Pembiayaan mudharabah muqayaddah

a. Rupiah b. Valuta asing

PPA – Pembiayaan mudharabah muqayaddah -/- 14. Tagihan akseptasi

PPA – Tagihan akseptasi -/-15. Penyertaan

PPA – Penyertaan -/-16. Goodwill

17. Pendapatan yang masih akan diterima 18. Biaya dibayar dimuka

19. Uang muka pajak 20. Aktiva pajak tangguhan 21. Aktiva tetap

Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/-22. Properti terbengkalai

PPA – Properti terbengkalai -/- 23. Aktiva sewa guna

Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/- 24. Agunan yang diambil alih

PPA – Agunan yang diambil alih -/- 25. Aktiva lain-lain Total Aktiva 806.093 704.256 3.371.546 2.878.754 5.297.017 – – 213 34.087 42.409 214.930 672.938 39.000 30.000 (341) (311) 2.632.155 5.028.400 (27.388) (55.699) 650.415 680.936 – 67.014 148.441 134.060 501.974 479.862 (6.505) (6.810) 1.761.779 1.744.282 – 52.008 999.065 871.850 762.714 820.424 (17.055) (16.505) 1.230.750 833.441 155.669 – 362.908 1.435.059 9.529.802 9.535.125 – – – – – – – – – – 2.747 13.330 (27) (132) 21.247.021 19.104.959 36.963 736.380 21.210.058 18.368.579 (517.447) (426.927) 5.104.676 4.004.859 3.575 3.189 5.101.101 4.001.670 (127.083) (121.524) 59.456 39.024 10.377 14.370 1.043 899 – – – 3.686 – 2.720 (785) (570) 50.290 19.057 15.093 – (2.470) (190) 700 500 – – (3) (5) 557.953 339.803 (4.899) (3.247) 14.383 15.217 (11.727) (11.727) 143.267 167.892 370.583 447.179 369.838 305.371 9.252 5.562 108.387 161.753 1.231.060 1.126.715 (423.432) (301.052) 41.298 57.254 (6.195) – – – – – 35.032 52.387 (2.461) – 288.167 271.687 54.598.956 48.795.338 2.932.379 2.753.436 5.786.769 6.600.718 14.055 9.385 2.555 1.072 477.801 516.565 5.983.609 4.757.061 9.570 5.019 1.518 1.940 18.456.444 16.236.755 15.477 8.211 18.440.967 16.228.544 3.058.608 4.678.970 4.079 140.681 3.054.529 4.538.289 97.185 53.561 200 200 96.985 53.361 13.003 2.277 – – 13.003 2.277 – – – – 2.190.908 1.571.925 1.227.284 800.373 11.450 1.344 557.953 339.803 1.521.977 1.199.380 1.521.977 1.199.380 – – – – 3.145.192 651.827 3.012.539 558.993 1.634.158 – 1.378.381 558.993 132.653 92.834 – – 132.653 92.834 18.293 15.820 – – 194.443 191.425 43.284 3.813 67.392 32.385 1.734.495 1.718.626 – – 1.339.434 1.327.031 – – – – 326.733 364.878 3.228.057 3.219.415 73.447 67.004 167.977 90.089 15.467 8.216 – – 102.283 103.556 – – 18.895 2.926 – – 1.780.496 1.468.743 54.598.956 48.795.338

(9)

LAPORAN LABA RUGI DAN SALDO LABA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham disajikan dalam Rupiah penuh)

Laba Rugi

Pendapatan dan Beban Operasional

1. Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil 1.1. Pendapatan bunga

a. Rupiah b. Valuta asing

1.2. Pendapatan marjin dan bagi hasil 1.3. Provisi dan komisi

a. Rupiah b. Valuta asing

Jumlah pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil

2. Beban bunga, bonus dan bagi hasil 2.1. Beban bunga

a. Rupiah b. Valuta asing 2.2. Beban bonus dan bagi hasil 2.3. Provisi dan komisi

Jumlah beban bunga, bonus dan bagi hasil Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil bersih

3. Pendapatan operasional lainnya 3.1. Pendapatan provisi, komisi dan fee 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing

3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 3.4. Pendapatan lainnya

Jumlah pendapatan operasional lainnya

4. Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif dan aktiva non produktif 5. Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6. Beban operasional lainnya

6.1. Beban administrasi dan umum 6.2. Beban personalia

6.3. Beban penurunan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 6.4. Beban transaksi valuta asing

6.5. Beban promosi 6.6. Beban lainnya

Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan operasional bersih Pendapatan dan Beban Non Operasional

7. Pendapatan non operasional 8. Beban non operasional

Pendapatan (beban) non operasional bersih

9. Pendapatan/beban luar biasa 10. Laba sebelum pajak penghasilan 11. Taksiran pajak penghasilan 12. Beban pajak tangguhan -/-13. Laba setelah pajak penghasilan 14. Laba sebelum akuisisi 15. Hak minoritas -/-16. Laba periode berjalan

17. Saldo laba awal periode 18. Dividen -/-

19. Lainnya -/-

20. Eliminasi saldo kerugian akibat kuasi reorganisasi 21. Saldo laba akhir periode

22. Laba bersih per saham

Keterangan 31 Maret 2007 31 Maret 2006

1.215.136 1.289.969 197.823 213.362 4.830 3.124 18.562 19.091 8.042 6.566 1.444.393 1.532.112 732.672 776.661 85.327 76.057 1.435 1.954 4.804 2.438 824.238 857.110 620.155 675.002 57.196 52.274 21.829 26.671 8.226 – 202.752 183.865 290.003 262.810 135.078 139.120 205 (923) 205.427 211.837 245.309 245.258 – 2.684 – – 49.760 54.003 94.323 83.629 594.819 597.411 180.056 202.204 7.582 2.444 5.700 3.379 1.882 (935) – – 181.938 201.269 (44.370) (9.651) (9.923) (905) 127.645 190.713 – – (12.217) (14.370) 115.428 176.343 1.665.068 1.292.400 – – – – – – 1.780.496 1.468.743 2,39 3,68

(10)

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

TANGGAL 31 MARET 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)

Komitmen dan Kontinjensi

KOMITMEN

Tagihan komitmen

1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan a. Rupiah

b. Valuta asing 2. Lainnya

Jumlah tagihan komitmen Kewajiban komitmen

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik a. Rupiah

b. Valuta asing

2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor 3. Lainnya

Jumlah kewajiban komitmen JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI

Tagihan kontinjensi

1. Garansi yang diterima a. Rupiah b. Valuta asing

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Rupiah

b. Valuta asing 3. Lainnya

Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban kontinjensi

1. Garansi yang diberikan a. Bank garansi – Rupiah – Valuta asing b. Lainnya

2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor 3. Lainnya

Jumlah kewajiban kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH

Keterangan 31 Maret 2007 31 Maret 2006

– – – – – – 160.051 121.695 41.387 68.954 512.671 407.052 714.109 597.701 (714.109) (597.701) 15.939 12.709 12.767 6.367 213.886 130.487 58.833 25.726 – – 301.425 175.289 367.808 169.559 209.922 301.582 – – – – – – 577.730 471.141 (276.305) (295.852)

(11)

Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. 56,26% Masyarakat < 5% 37,66% Masyarakat > 5% 6,08% Aranda Investments (Mauritius) Pte. Ltd.

Total 100,00%

Pemegang Saham

Komisaris : Thomas Patrick Sodano Komisaris : Ingyu Choi

Komisaris : Woo Shick Lee*) Komisaris : Kuo How Nam Komisaris : Putu Antara Komisaris : Umar Juoro Komisaris : Taswin Zakaria

Wakil Presiden Direktur : Armand B. Arief Direktur Kepatuhan : Fransiska Oei

Direktur : Sukatmo Padmosukarso Direktur : Dira K. Mochtar

Direktur : Prem Kumar

Direktur : Satinder Pal Singh Ahluwalia Direktur : Rita Mas’Oen*)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 16 April 2007.

*) Pengangkatan akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.

catataN:

1. Laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 tidak diaudit. Informasi keuangan tersebut disajikan dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengenai “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”.

2. Nilai tukar mata uang untuk 1 USD per tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp9.125 dan Rp9.066.

PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

Plaza BII Tower 2, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Web Site: http://www.bii.co.id

Komunikasi Perusahaan & Biro Direksi

E-mail: InvestorRelations@bankbii.com Ph: +62-21 2300 888

Disclaimer:

Laporan ini disusun oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk secara independen dan diedarkan semata-mata untuk keperluan informasi umum. Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi khusus kepada siapapun yang menerimanya. Informasi dalam laporan ini didapatkan dari sumber-sumber yang terpercaya. Namun, tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) atas akurasi dan kelengkapan informasi tersebut. Semua opini dan perkiraan yang dimuat dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada saat tanggal laporan dan dapat saja berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Bersama ini dinyatakan bahwa PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab (tersurat ataupun tersirat) atas konsekuensi yang dapat saja terjadi sebagai akibat dari tindakan seseorang atau sesuatu pihak yang dilakukan berdasarkan sebagian atau keseluruhan informasi yang terkandung dalam laporan ini. PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, baik kekurangan maupun kesalahan pelaporan, yang tidak disengaja atau karena sebab lain, dalam laporan ini, dan atas ketidaktepatan atau ketidaklengkapan yang dapat saja terjadi.

(12)

LISTRIK TELEPON & PAJAK

CICILAN RUTIN / KTA

KARTU KREDIT

TAGIHAN HP & ISI ULANG

ASURANSI

TIKET PESAWAT & TV KABEL

INTERNET

Percayakan semua urusan pembayaran tagihan dan pembelian pulsa Anda padaMr. bill:

Fiturnya lengkap, jaringannya luas,

gunakanlah ATM BII sekarang juga.

BII Internet Banking

BII Phone Banking BII ATM

BII SMS Isi Ulang

PcMD_RF/05/2007

Kartu ATM/Debit BII

Mr. bill

Your Payment Assistant

Surabaya (031) 54 78 811, Yogyakarta (0274) 548 811 Bandung (022) 42 18 811, Medan (061) 45 68 811, Denpasar (0361) 238 811 Email: cs@bii.co.id, www.bii.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Karakterisasi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Pramasak Hasil Pengeringan Drum serta Aplikasinya Untuk Substitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Roti Manis, Skripsi

SITI CHOMSATUN (vide bukti T-4) dengan dikaitkan dengan Pasal 22 ayat (5) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang

berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga pada periode selanjutrnya temuan yang sama tidak terulang. Tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun lalu

Berguna untuk mendapatkan nilai cosinus dari suatu nilai sudut dengan satuan radian.. Format : =COS(sudut)

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal pada kecelakaan sepeda motor yang masuk ke Instalasi

1) Guru mempersiapkan gambar-gambar tokoh pejuang proklamasi. 2) Guru menenpelkan gambar di papan tulis.. 3) Guru memebri petunjuk dan memberi penjelasan peristiwa penting

Berdasarkan hasil penelitian tentang pen- garuh kedalaman undercut gigi pegangan dan tipe bahan cengkeram termoplastik nilon terh- adap kekuatan retensi GTSL Co-Cr kombinasi

Dengan menggunakan media macromedia flash dapat dikatakan mampu memberikan tambahan bukti penguat bahwa apabila siswa menguasai konsep dalam pembelajaran disertai