• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Usaha Makanan Kekinian OCI S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Usaha Makanan Kekinian OCI S"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

Rancang Bangun Usaha Makanan Kekinian OCI’S

Aulia Rosy Wahyuhandani

1

, Januar Wibowo

2

, Candraningrat

3 1,2 S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dinamika

Article History: Received Revised Accepted Key words: Aspek Huku, Aspek Pemasaran,

Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia,

Aspek Keuangan, Aspek Produksi, Rancang Bangun Usaha.

ABSTRACT

OCI's Business is a new business that was established with its own capital. The resulting product is a caesar salad wrap. The establishment of OCI'S aims to implement business concepts, get profits, get lessons on the implementation of the establishment by using aspects of law, marketing, management and human resources, finance and production, to be able to combine knowledge and skills in understanding, analyzing, describing and explaining problems that related to the management field. The legal aspect as a means of legal protection, a means of business development to a higher level and a means of promotion to increase business credibility utilizes the use of NPWP, NIB, IUMK. The marketing aspect generates wider reach using social media. The management and human resources aspects make the business able to increase the effectiveness of the company and minimize the problems that will occur using work timelines, organizational structures and job specifications. Financial aspects result in a 1-year Payback Period (PP) and an IRR of 4.720.402. The production aspect results in a neat application using IPO and SOP of production.

ABSTRAK

Usaha OCI’S merupakan usaha baru yang didirikan dengan modal sendiri. Produk yang dihasilkan berupa caesar salad wrap. Pendirian OCI’S bertujuan untuk mengimplemenasikan konsep bisnis, mendapatkan profit, mendapatkan pelajaran pada pengimplementasian mengenai pendirian dengan menggunakan aspek hukum, pemasaran, manajemen dan sumber daya manusia, keuangan dan produksi, hingga mampu memadukan pegetahuan dan keterampilan dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang manajeme. Aspek hukum sebagai sarana perlindungan hukum, sarana pengembangan usaha ke level lebih tinggi dan sarana promosi untuk meningkatkan kredibilitas usaha memanfaatkan degan menggunakan NPWP, NIB, IUMK. Aspek pemasaran menghasilkan jangkauan yang lebih luas dengan menggunakan media sosial. Aspek manajemen dan sumber daya manusia menjadikan usaha dapat meningkatkan efektivitas perusahaan dan meminimalisir masalah yang akan terjadi menggunakan timeline kerja, struktur organisasi dan spesifikasi jabatan. Aspek keuangan menghasilkan Payback Period (PP) 1 tahun dan IRR 4.720.402. Aspek produksi menghasilkan penerapan yang rapi dengan menggunakan IPO dan SOP produksi..

(2)

2 PENDAHULUAN

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tabel 1. Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035

Sumber: Badan Pusat Statistik (2020)

Hal tersebut perlu diiringi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang berjalan cepat sehingga memenuhi kebutuhan kehidupan sosial masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya agar laju pertumbuhan ekonomi tidak berjalan lambat adalah mencegah dan mengatasi masyarakat yang menganggur karena ledakan penduduk. Hal tersebut dapat dilakukan melalui program pengembangan bidang kewirausahaan, mengingat peran wirausaha cukup tinggi terhadap ekonomi Indonesia dalam mengurangi jumlah masyarakat yang menganggur dan stabilitas usaha yang berkesinambungan (Santoso dan Candraningrat 2016).

Salah satu penyebab laju perekonomian berjalan lambat adalah adanya wabah. Seperti yang terjadi saat ini yaitu semakin maraknya wabah Virus Korona (Covid-19) di Indonesia. Wabah ini sangat berdampak pada melemahnya bidang bisnis ekonomi di dunia, tak terkecuali Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya tindakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus yaitu dengan anjuran meminimalisir kegiatan keluar rumah dan melakukan sosial distancing. Oleh karena itu, tidak sedikit para wirausahawan kehilangan pelanggan, dan lebih khususnya para pebisnis retail kehilangan pengunjung. Menurut (Candraningrat 2019) mengatakan bahwa entrepreneur di Indonesia masih 3,1 persen dari total penduduk di Indonesia, dan pemimpin Indonesia ini masih memiliki target yang harus dicapai harus meningkat sebesar 14% dari total penduduk di Indonesia. Maka, para entrepreneur ini akan dituntut menjadi seorang wirausahawan.

Para wirausahawan harus lebih menggali peluang positif yang dapat dimanfaatkan pada kondisi saat ini dan lebih baik jika dapat diteruskan keberlangsungannya. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan adalah adanya kebutuhan gaya hidup sehat pada masyarakat. Masyarakat kini membutuhkan segala hal dalam peningkatan gaya hidup sehat mereka dan membentengi diri mereka dari virus. Salah satu bidang yang dapat memanfaatkan peluang ini adalah bidang kuliner, yaitu penjualan minuman herbal dan makanan sehat. Bidang kuliner dapat menjadi bisnis yang menjanjikan, mengingat makanan dan minuman juga merupakan kebutuhan pokok manusia.

Mondelez mengatakan, 72% masyarakat Indonesia makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Mondelez mengatakan pula bahwa 85% masyarakat Indonesia tidak pernah melewatkan makanan pokok mereka dalam tiga kali makan tersebut. Respoden yang digunakan yaitu 1500 konsumen dewasa Indonesia yang didalamnya termasuk 500 orang ibu rumah tangga dengan usia anak sekitar 3-12 tahun. Grafik 1 menunjukkan gambaran konsumen Indonesia yang memiliki hobi mengkonsumsi makanan ringan. Pada grafik tersebut nampak bahwa disetiap usia menyukai makanan ringan. Sehingga dapat dilihat bahwa walaupun masyarakat Indonesia tidak pernah melewatkan makanan pokok mereka di setiap jadwal tiga kali makan mereka, mereka tetap lebih menyukai makanan ringan daripada makanan berat. 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Aceh 4523,10 5002,00 5459,90 5870,00 6227,60 6541,40 Sumatera Utara 13028,70 13937,80 14703,50 15311,20 15763,70 16073,40 Sumatera Barat 4865,30 5196,30 5498,80 5757,80 5968,30 6130,40 Riau 5574,90 6344,40 7128,30 7898,50 8643,30 9363,00 Jambi 3107,60 3402,10 3677,90 3926,60 4142,30 4322,90 Sumatera Selatan 7481,60 8052,30 8567,90 9000,40 9345,20 9610,70 Bengkulu 1722,10 1874,90 2019,80 2150,50 2264,30 2360,60 Lampung 7634,00 8117,30 8521,20 8824,60 9026,20 9136,10 Kepulauan Bangka Belitung 1230,20 1372,80 1517,60 1657,50 1788,90 1911,00 Kepulauan Riau 1692,80 1973,00 2242,20 2501,50 2768,50 3050,50 Pulau Sumatera 50860,30 55272,90 59337,10 62898,60 65938,30 68500,00 DKI Jakarta 9640,40 10177,90 10645,00 11034,00 11310,00 11459,60 Jawa Barat 43227,10 46709,60 49935,70 52785,70 55193,80 57137,30 Banten 10688,60 11955,20 13160,50 14249,00 15201,80 16033,10 Jawa Tengah 32443,90 33774,10 34940,10 35958,60 36751,70 37219,40 DI Yogyakarta 3467,50 3679,20 3882,30 4064,60 4220,20 4348,50 Jawa Timur 37565,80 38847,60 39886,30 40646,10 41077,30 41127,70 Pulau Jawa 137033,30 145143,60 152449,90 158738,00 163754,80 167325,60 Bali 3907,40 4152,80 4380,80 4586,00 4765,40 4912,40

Nusa Tenggara Barat 4516,10 4835,60 5125,60 5375,60 5583,80 5754,20 Nusa Tenggara Timur 4706,20 5120,10 5541,40 5970,80 6402,20 6829,10

Bali dan Kep. Nusa Tenggara 13129,70 14108,50 15047,80 15932,40 16751,40 17495,70

Kalimantan Barat 4411,40 4789,60 5134,80 5432,60 5679,20 5878,10 Kalimantan Tengah 2220,80 2495,00 2769,20 3031,00 3273,60 3494,50 Kalimantan Selatan 3642,60 3989,80 4304,00 4578,30 4814,20 5016,30 Kalimantan Timur 3576,10 4068,60 4561,70 5040,70 5497,00 5929,20 Pulau Kalimantan 13850,90 15343,00 16769,70 18082,60 19264,00 20318,10 Sulawesi Utara 2277,70 2412,10 2528,80 2624,30 2696,10 2743,70 Sulawesi Tengah 2646,00 2876,70 3097,00 3299,50 3480,60 3640,80 Sulawesi Selatan 8060,40 8520,30 8928,00 9265,50 9521,70 9696,00 Sulawesi Tenggara 2243,60 2499,50 2755,60 3003,00 3237,70 3458,10 Gorontalo 1044,80 1133,20 1219,60 1299,70 1370,20 1430,10 Sulawesi Barat 1164,60 1282,20 1405,00 1527,80 1647,20 1763,30 Pulau Sulawesi 17437,10 18724,00 19934,00 21019,80 21953,50 22732,00 Maluku 1541,90 1686,50 1831,90 1972,70 2104,20 2227,80 Maluku Utara 1043,30 1162,30 1278,80 1391,00 1499,40 1603,60 Kep. Maluku 2585,20 2848,80 3110,70 3363,70 3603,60 3831,40 Papua Barat 765,30 871,50 981,80 1092,20 1200,10 1305,00 Papua 2857,00 3149,40 3435,40 3701,70 3939,40 4144,60 Pulau Papua 3622,30 4020,90 4417,20 4793,90 5139,50 5449,60 INDONESIA 238518,80 255461,70 271066,40 284829,00 296405,10 305652,40

Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)

Provinsi Tahun Kalimantan Selatan 3642,60 3989,80 4304,00 4578,30 4814,20 5016,30 Kalimantan Timur 3576,10 4068,60 4561,70 5040,70 5497,00 5929,20 Pulau Kalimantan 13850,90 15343,00 16769,70 18082,60 19264,00 20318,10 Sulawesi Utara 2277,70 2412,10 2528,80 2624,30 2696,10 2743,70 Sulawesi Tengah 2646,00 2876,70 3097,00 3299,50 3480,60 3640,80 Sulawesi Selatan 8060,40 8520,30 8928,00 9265,50 9521,70 9696,00 Sulawesi Tenggara 2243,60 2499,50 2755,60 3003,00 3237,70 3458,10 Gorontalo 1044,80 1133,20 1219,60 1299,70 1370,20 1430,10 Sulawesi Barat 1164,60 1282,20 1405,00 1527,80 1647,20 1763,30 Pulau Sulawesi 17437,10 18724,00 19934,00 21019,80 21953,50 22732,00 Maluku 1541,90 1686,50 1831,90 1972,70 2104,20 2227,80 Maluku Utara 1043,30 1162,30 1278,80 1391,00 1499,40 1603,60 Kep. Maluku 2585,20 2848,80 3110,70 3363,70 3603,60 3831,40 Papua Barat 765,30 871,50 981,80 1092,20 1200,10 1305,00 Papua 2857,00 3149,40 3435,40 3701,70 3939,40 4144,60 Pulau Papua 3622,30 4020,90 4417,20 4793,90 5139,50 5449,60 INDONESIA 238518,80 255461,70 271066,40 284829,00 296405,10 305652,40

(3)

3 Grafik 1. Mayoritas Konsumen Indonesia yang Hobi Ngemil.

Sumber: (Mondelez 2017)

Melihat hal tersebut, OCIS muncul sebagai bentuk solusi dalam mengakomodir kebutuhan adanya makanan ringan yang sehat namun tidak melupakan cita rasa dan dengan harga yang terjangkau.

OCI'S merupakan sebuah usaha/bisnis yang bergerak dibidang kuliner. OCI'S muncul berdasarkan pemanfaatan peluang dari kondisi saat ini. OCI'S menyediakan makanan praktis dan kekinian berupa salad wrap. Salad dikenal sebagai makanan yang menyehatkan karena berisi sayuran. Salad wrap OCI'S tidak hanya berisi sayuran selada, namun juga berisi potongan bread garlic, smoked beef dan daging ayam, ditabur olive oil, keju parmesan dan saus salad lalu dibungkus dengan kulit tortilla. Biasanya, makanan jenis seperti ini jarang dijual di pinggir jalan, namun dapat ditemukan di beberapa mall, sehingga terkesan mahal. Sehingga tidak semua golongan masyarakat dapat menikmati makanan ini dengan mudah. Namun OCI'S hadir dengan harga dan lokasi yang lebih banyak menjangkau golongan masyarakat.

Dalam melulai berbisnis, kondisi lingkungan perlu diperhatikan. Seperti lingkungan pesaing, lingkungan pelanggan dan lingkungan pemasok. Dalam lingkungan pesaing, OCI'S memiliki kondisi persaingan yang rendah. OCI'S masih lebih unggul karena OCI'S menyedikan produk makanan yang fresh namun tetap kekinian dan terjangkau. Sedangkan lingkungan pelanggan OCIS adalah seluruh masyarakat menengah, penggemar sayur namun tidak untuk anak berumur kurang dari lima tahun, ibu hamil dan ibu menyusui. Lingkungan pelanggan yaitu orang yang rutin membeli produk karena merasa produk yang dibeli bermanfaat.

Dengan memenuhi kebutuhan pelanggan, OCI’S membutuhkan adanya pemasok bahan baku untuk menunjang jalannya usaha. Maka, lingkungan pemasok adalah hal yang juga perlu dipertimbangkan. Lingkungan pemasok adalah para pelaku yang paling dekat dengan usaha/bisnis OCI’S yang langsung mempengaruhi produksi usaha/bisnis terhadap pelanggan. Dalam segi pemasok, OCI’S menggunakan pemasok dari penjual bahan makanan atau bahan kue yang selalu tersedia di sekitar, sehingga tidak ada kendala bagi usaha/bisnis OCI’S untuk menemukan bahan makanan atau pasokan stok produk pada setiap produksinya.

Dalam pendiriannya juga tidak lepas dari penyusunan berbagai aspek yang dapat mendukung kelancaran usaha, yaitu aspek hukum, pemasaran, manajemen dan sumber daya manusia, keuangan dan produksi. Sehingga berdasarkan uraian latar belakang yang telah disajikan dengan menganalisis pasar melalui identifikasi masalah lingkungan dan identifikasi potensi yang ada pada lingkungan berjalannya OCI’S sangat memberikan peluang untuk lebih menggerakkan usaha/bisnis yang dijalankan. Maka, akan dirasa perlu untuk melakukan hasil implementasi dan proses pada rancang bangun usaha makanan sehat kekinian Ocis.

TINJAUAN PUSTAKA Aspek Hukum

Menurut Kristian dan Indrawan (2019) bisnis yang mengikuti ketentuan hukum dan memiliki persyaratan perizinan merupakan bisnis yang layak. Sebagai usaha untuk menganalisis legalitas di berbagai usaha yang dijalankan diperlukan analisis aspek hukum, melakuan analisis kemampuan dalam berbisnis, memastikan jaminan bisnis dapat dipercaya jika bisnis menggunakan biaya pinjaman.

(4)

4 Menurut Suliyanto (2010) dalam menjalankan sebuah usaha, diperlukan aspek hukum untuk membahas atau mendalamai mengenai ketentuan hukumnya. Hal ini dimaksudkan agar usaha tersebut mampu mengikuti ketentuan hukum dan persyaratan perizinan di daerah tersebut. Menurut Suliyanto (2010) hal-hal yang diperlukan adalah akta pendirian, NPWP, TDP, dan surat ijin usaha perusahaan. Selain itu, karena ini adalah usaha/bisnis di bidang makanan, maka dibutuhkan legalitas dari segi makanan yang diproduksi, legalitas tersebut akan didapat dengan menggunakan sertifikasi halal dan detail gizi yang disajikan melalui hasil uji puskesmas ahli gizi.

Aspek Pemasaran

Suliyanto (2010) bisnis yang dapat memenuhi tingkat kebutuhan dari masyarakatnya dan banyak diinginkan oleh konsumen sehingga mampu meningkatkan jumlah penjualan merupakan ide bisnis yang layak didasari dengan aspek pasar dan pemasaran. Tujuan dari aspek pemasaran sendiri adalah agar struktur dan peluangnya mampu diketahui diawal yang kemudian dibuatkan strategi dalam melakukan pemasaran. Hal yang didapatka melalui aspek pasar dan pemasaran yakni mengetahui peluang dari pasar, permintaan produk seiring berjalannya waktu, hambatannya, dan terakhir strategi dalam pemasaran (Kristiana dan Lawrence 2019). Kasmir dan Jakfar (2012) tingkat keberhasilan suatu bisnis terletak pada strateginya yang tepat, unsur strategi yang diperlukan yakni STP.

Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Hal yang ada kaitanya dengan rencana pengelolaan dan diikuti dengan pelaksaan bisnis merupakan aspek manajemen, Rangkuti (2012). menurut Kasmir dan Jakfar (2012) mengorganisasikan suatu badan, melakukan perencaaan, melaksanakan suatu usaha, dan kemudian diawasi dengan seksama merupakan fungsi-fungsi manajemen. Penggunaan untuk menunjang manajemen dan sumber daya manusia adalah dengan menggunakan timeline kerja, adanya penyusunan struktur organisasi dan spesifikasi jabatan yang tepat pada berjalannya usaha.

Aspek Keuangan

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) menjelaskan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Untuk urusan investasi, dividen hingga pendanaan suatu usaha diperlukan bagian keuangan. Investasi ditujukan untuk menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan (a) alokasi sumber daya yang optimal, (b) kebijakan dalam pengolahan sumber keuangan (c) kebijakan pada strategi usaha/bisnis yang lebih luas (merger dan akuisisi) (Wilujeng 2019).

Modal pada aspek keuangan akan sangat diperlukan dalam pembangunan usaha, modal tersebut diambil dari modal pribadi yang dimana seperti dijelaskan oleh Candraningrat (2017) yang mengatakan bahwa betapa kecilnya jumlah modal akan sangat diperlukan oleh seseorang yang akan memulai suatu usahanya meskipun usaha tersebut tergolong usaha kecil.

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan. Perhitungan HPP dengan menjumlahkan total harga persatuan pada biaya produksi, biaya depresiasi inventaris dan biaya lain lain.

Payback Period (PP)

Perhitungnan ini dapat dilihat dari keuntungan yang didapatkan setiap tahunnya dengan pemasukan kas bersih. Nilai kas bersih adalah laba yang telah dikurangi pajak dan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri)

Rumus Payback Period =

Kriteria penilaian : Jika payback period lebih pendek waktunya dari maksimum payback periodnya maka usulan investasi dapat diterima.

Return Of Investment (ROI)

Menilai tingkat pengembalian investasi dan laba bersih dari penjualan produk-produk perusahaan berikut adalah rumus untuk menghtiung ROI menurut Syamsuddin (2011)

(5)

5 Rumus ROI =

Internal Rate Of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) metode ini digunakan untuk menghitung bunga dengan menyamakan nilai ivestasi dan penerimaan kas bersih untuk kedepannya. Untuk mendapatkan IRR maka dibutuhakan total dari hasil produksi dan pendapatan per bulan yang nantinya akan dikurangi dengan total variable cost dalam IRR.

Proyeksi Penjualan

Perkiraan yang terdapat kegiatan yang bertujuan untuk meramalkan atau memprediksi segala hal yang terkait dengan produksi per bulan dalam sebuah industri atau usaha. Yang nantinya perusahaan ataupun pihak manajemen operasional akan menggunakannya untuk membuat perencanaan mengenai kegiatan usaha kedepannya.

Aspek Produksi

Bisnis OCI’S memilih untuk menggunakan standar operasional prosedur untuk menjalankan bisnis. Menurut Bustami (2011) standar operasional prosedur (SOP) diartikan sebagai proses non klinis yang dilaksanakan secara rutin, misalnya selalu tersedianya masukan (input) pelayanan. Menurut Atmoko (2011) pengertian SOP yakni sebagai acuan dalam menjalankan tugas, selain itu SOP digunakan sebagai penilaian kinerja yang didasari dengan beberapa indikator sesuai tata kerja, prosedurnya, dan sistem kerjanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Hukum

Pendirian usaha OCI’S yang berada di Kota Sidoarjo menggunakan beberapa legalitas yang dapat menunjang jalannya usaha yaitu dengan menggunakan NIB atau Nomor Induk Berusaha dan IUMK atau Izin Usaha Mikro Kecil yang sebelumnya harus menggunakan NPWP sebagai pengurusan awal legalitas usaha. Pembuatan surat izin usaha mikro terpilih karena yang memenuhi kriteria pada usaha/bisnis OCIS adalah usaha mikro, dengan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (tidak terasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000. Aspek Pemasaran

Matrix SWOT

Analisis fungsi SWOT adalah untuk mengumpulkan informasi melalui analisis yang kemudian dipisahkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya, kemudian pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis. Berikut adalah matriks SWOT yang ada pada usaha/bisnis OCI’S.

(6)

6 Tabel 2. Matrix SWOT

Sumber: Data diolah (2020)

Analisis SWOT dilakukan melalui serangkaian perhitungan yang dikenal dengan perhitungan IFAS (internal factor analysis strategy) dan EFAS (eksternal faktor analysis strategy) dengan memperhitungkan nilai bobot dan rating.

Tabel 3. IFAS dan EFAS

FAKTOR STRATEGIS INTERNAL (IFAS) BOBOT SKOR

Kekuatan

1. Makanan sehat kekinian 2. Harga terjangkau 3. Praktis

4. Pangsa pasar luas

5. Packaging simpel dan elegan

6. Memiliki 2 penjualan (online dan offline) 7. Jarang ditemukan produk sejenis di

lingkungan sekitar 0,10 0,19 0,08 0,17 0,09 0,10 0,09 0,60 1,90 0,48 1,53 0,72 0,90 0,72 Kelemahan

1. Sayuran harus selalu fresh

2. Sulit menekan harga kurang dari Rp 30.000 0,09 0,09 0,45 0,45

TOTAL 1.00 7,75

FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL

(EFAS) BOBOT SKOR

Peluang

(7)

7 2. Dapat membuka cabang di dekat area

perkampusan

3. Dapat bekerja sama dengan catering 0,22 0,21

2,20 1,89 Ancaman

1. Produk serupa yang lebih bergengsi dan terkenal 2. Dapat ditiru 0,17 0,17 0,17 0,85 TOTAL 1.00 7,18

Sumber: Data diolah (2020)

Berdasarkan perhitungan dari analisa SWOT IFAS dan EFAS maka didapatkan gambar pertemuan titik singgung pada grand strategy matrix sebagai berikut.

Grafik 2. Grand Strategy Matrix

Sumber: Data diolah (2020)

Pertemuan titik singgung IFAS sebesar 7,75 dan EFAS sebesar 7,18 berada pada kuadran 2, meskipun menghadapi ancaman, OCI’S memiliki kekuatan internal, strategi yang harus diterapkan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang berupa strategi diversifikasi yakni membuat terobosan kegiatan baru melalui optimalisasi kekuatan internal.

Segmenting, Targeting, Positioning

Menurut Tjiptono dan Gregorius (2012) untuk mengumpulkan kelompok pasar yang berbeda-beda agar menjadi satu kesatuan yang memiliki segmen dengan kesamaan hal kebutuhan atau respon terhadap progam pemasaran diperlukan segmentasi pasar. Segmentasi, targeting dan positioning konsumen yang ada pada OCI’S dibagi menjadi tiga yaitu;

- Segmentasi/Targeting Geografik: Rewwin, Waru, Sidoarjo dan Surabaya

- Segmentasi/Targeting Psikografis: gaya hidup modern, sehat dan mementingkan benefit atau dapat dikatakan memiliki target gaya hidup serba praktis, kekinian dan affordable

- Positioning: mejadi produk makanan sehat namun kekinian yang affordable bagi masyarakat dengan harga dan praktis

Product, Price, Promotion, Place

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah strategi untuk menggabungkan beberapa kegiatan pemasaran agar mendapatkan keuntungan secara maksimal. Terdapat 4 komponen dalam penggunaan Marketing mix (Alma 2014).

- Product: salad yang terdiri dari sayuran atau lettuce yang juga diimbangi dengan potongan daging ayam, smoked beef, potongan bread garlic, olive oil, keju

(8)

8 - parmesan, saus salad dan dibungkus dengan tortila.

- Price: Rp 22.500

- Promotion: menggunakan strategi promosi online, social media dan sales promotion - Place: memiliki tempat Offline (Sentra Kuliner) dan online (go-food/instagram). Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Pada penerapannya Ocis memiliki timeline kegiatan dan struktur organisasi yang dapat lebih menata manajemen internal dan menjelaskan detail dalam memanfaatkan sumber daya manusia. Berikut adalah timeline kerja Ocis.

Tabel 4. Timeline Kegiatan

Sumber: Data diolah (2020)

Timeline merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan dilakukan pada pendirian usaha/bisnis. Dengan kata lain timeline kegiatan ini merupakan potongan-potongan kegiatan yang sudah dirangkum sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang ditentukan. Manfaat yang diberikan sangat banyak, seperti menjadi pedoman untuk melangkah, membantu evaluasi selama proses kegiatan berlangsung dan mengidentifikasikan kegiatan yang dapat dikerjakan bersama atau menjadi prasyarat..

Aspek Keuangan Harga Pokok Produksi

Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang baik secara langsung ataupun tidak langsung hingga mampu diperjual belikan kepada konsumen adalah harga pokok produksi. Laporan keuangan bagi perusahaan adalah hal yang penting sehingga mereka perlu menghitung harga pokok suatu barang. Sebelum menentukan harga jual, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan harga pokoknya terlebih dahulu. Dengan adanya harga tersebut dapat mempermudah pembuatan laporan mengenai laba untung dan rugi suatu produksi. Perusahaan juga perlu melakukan kontrol produksi sehingga dengan diketahui harga pokok maka kontrol produksi akan semakin mudah dilakukan.

(9)

9 Tabel 5. Harga Pokok Produksi

Sumber: Data diolah (2020)

Harga pokok produksi yang ada pada Tabel 5 memiliki jumlah produksi sebanyak 500 salad wrap dengan harga jual sebesar Rp 22.500.

Payback Period (PP)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) metode Payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.

Rumus Payback period = = = 1 Tahun.

Return Of Investment (ROI)

kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui bila dinilai menggunakan teknik pengukuran Return On Investment dan untuk kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan metode Residual Income. Menilai tingkat pengembalian investasi dan laba bersih dari penjualan produk-produk perusahaan berikut adalah rumus untuk menghtiung ROI menurut Syamsuddin (2011).

Rumus ROI = =

= 2 Tahun

Intenal Rate Of Return (IRR) Tabel 6. Internal Rate of Return

Sumber: Data diolah (2020)

Dapat ditunjukkan bahwa total variabel cost sebesar Rp 12.150.000 dalam 540 produksi per bulannya. Untuk mengetahui internal rate of return maka diperlukan total dari hasil produksi dan pendapatan perbulan dikurangi total variable cost menjadi Rp 4.720.402..

Jumlah HARGA POKOK PENJUALAN

1. Saldo Persediaan Awal 0,00

2. Biaya Bahan dan Produksi 6.879.257,41 Barang Dagangan Siap Dijual 6.879.257,41

3. Saldo Persediaan Akhir 0,00

Harga Pokok Penjualan 6.879.257,41

OCIS

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN

Periode 1 sampai 31 Mei 2020 ( Dalam Rupiah )

Uraian Kuantitas Harga

Jual (Rp) Total (Rp)

Caesar Salad Wrap 540 22.500 12.150.000

Variable Cost 540 7.429.598

4.720.402 Internal Rate Of Return (Rp)

(10)

10 Aspek Produksi

Aspek produksi didukung oleh adanya standar operasional prosedur atau SOP bagian produksi yang dapat membantu meminimalisir adanya kecacatan dalam memproduksi. Selain itu hasil konsep produksi menggambarkan sebuat sistem produksi yang dikenal sebagai 3 (tiga) komponen, yaitu input, process, output.

Bagan 1. Konsep Produksi

Sumber: Data diolah (2020)

Selain itu terdapat jangkauan lokasi bahan baku yang memiliki tiga lokasi sebagai alteratif tidak tersedianya bahan baku yang dicari. Penentuan jarak tempat produksi dipilih yang paling terdekat dengan rumah produksi agar dapat lebih dijangkau.

Tabel 7. Jangkauan Lokasi Bahan Baku

e

Sumber: Data diolah (2020) KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:

1. Aspek pasar dan pemasaran yang mendapatkan hasil setimpal dan sesuai dengan target pada penyusuan aspek pasar dan pemasaran, hal tersebut dikarenakan bahwa pada saat pemasarannya pemiliki Ocis yang memilih beberapa orang terpilih sebagai objek pemasaran digital atau endorsement

2. Aspek keuangan pada Ocis menghasilkan kesimpulan bahwa kelengkapan data keuangan awal masih belum dapat menjangkau pengeluaran yang tidak direncanakan seperti adanya tambahan biaya pada kendaraan dan seal pengunci kantong plastik karena menyesuaikan kondisi yang masih berdampingan dengan pandemi yang sedang beredar, selain itu adaya seal pengunci adalah untuk meningkatkan kepercayaan kepada konsumen Ocis untuk tetap ingi mengonsumsi produk Ocis 3. Aspek hukum yang telah dijalankan berkesimpulan bahwa adanya pemilihan IUMK karena untuk

menyesuaikan pendapatan yang akan dihasilkan oleh usaha/bisnis Ocis, namun jika usaha Ocis sudah mulai memiliki omset yang tinggi maka akan diperbarui juga izin berusaha yang menjadi legalitas usaha Ocis dengan skala yang lebih besar selain itu, legalitas tersebut masih belum lengkap dikarenakan sertifikasi halal masih belum dapat di lakukan pada bulan bulan awal

No Bahan Baku Lokasi Jarak Lokasi Jarak Lokasi Jarak 1 Lettuce 2 Ayam 3 Tortilla 4 Smoked Beef 5 Roti Tawar 6 Olive oil 7 Keju Parmesan 8 Saus Salad 9 Kertas Pembungkus 10 Box 11 Sticker 12 Saus Sambel 13 Kresek Bening Pasar Wedoro 550 m Bintang terang-Bahan kue & Plastik (Tropod o) 1,6 km Toko Sembilan (Tropodo) 1,6 km Adrian Tambak Sumur 2,5 km Jangkauan Lokasi Bahan Baku

Pak Amin 0 m Pasar Garuda 300 m

(11)

11 4. Aspek manajemen dan sumber daya manusia memiliki kesimpulan bahwa timeline pada usaha/bisnis sangat berpengaruh kepada jalannya usaha sehingga sagat penting untuk memperhatikan timeline dengan baik, struktur yang digunakan juga masih sangat sederhana karena usaha Ocis ini masih dalam tahan merintis dari awal sehingga kedepannya struktur organisasi akan dapat terpenuhi dan sesuai dengan rencana, dan

5. Aspek produksi berjalan sesuai rencana sehingga tidak ada kendala yang sangat spesifik dan mengganggu kelancaran usaha.

SARAN

Berdasarkan hasil pengimplementasian Tugas Akhir, terdapat saran yang diberikan oleh peneliti kepada pihak pembuat Tugas Akhir selanjutnya untuk:

1. Tetap menjaga konsistensi pada timeline kegiatan atau timeline kerja usaha.

2. Memberikan profit pada makanan cepat saji sebesar 50%-100% sebagai penunjang biaya lain-lain 3. Memberikan waktu satu hingga tiga bulan untuk memberikan pandangan profit sebagai acuan untuk

mengembangankan bisnis

4. Menyusun laporan dalam membangun bisnis selain perdagangan kuliner sebagai pengetahuan baru misal bisnis tanpa modal bisnis jasa.

IMPLIKASI MANAJERIAL

Pada pengimplementasian tugas akhir rancang bangun usaha makanan sehat kekinian OCIS menghasilkan beberapa manfaat seperti:

1. Memiliki peluang untuk membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat yang membutuhkan pekerjaan sampingan, dengan hal itu dengan adanya pembangunan usaha baru dapat mengurangi pengangguran di wilayah Rewwin, Waru, Sidoarjo

2. Dengan dibangunnya usaha OCIS diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia dalam skala kecil

3. Membantu menggalakkan makanan sehat untuk membantu masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat di lingkungan terdekat.

KETERBATASAN

Tugas akhir ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Rancang bangun usaha makanan sehat kekinian OCIS dilakukan disaat terjadi pandemi atau wabah Covid-19

2. Kegiatan pemasaran offline dilakukan di Sentra Kuliner Rewwin, sedangkan kegiatan pemasaran online dilakukan di aplikasi GOJEK dan instagram

3. Studi kelayakan bisnis yang diambil dari segi lima aspek, yaitu pada aspek hukum, pemasaran, keuangan, produksi dan manajemen dan sumber daya manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Atmoko, Tjipto. 2011. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Bustami. 2011. Penjamin Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga.

Candraningrat. 2017. “Pengambilan Keputusan sebagai Wirausaha Muda dan Faktor Eksternal yang Memengaruhinya di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.” Business and Finance Journal 2(1): 6.

Candraningrat. 2019. Business and Economic research Journal Business Plan “a Simple Strategy To Grow A Remarkable Business.” Surabaya.

Kasmir, dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.

Kristian, Widra, dan Felix Indrawan. 2019. “Studi Kelayakan Bisnis dalam Rangka Pendirian XX Cafe.” Jurnal Universitas Kristen Maranatha 11(2).

Kristiana, Yustisia, dan Jacqueline Lawrence. 2019. “Analisis Kelayakan Bisnis Water Park di Pulau Bintan.” DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen 14(2).

Mondelez. 2017. “Mondelez: 2017 Fact Sheet.” mondelezinternational.com.

Santoso, Rudi, dan Candraningrat. 2016. Pengambilan Keputusan Sebagai Wirausaha Muda dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Kota Surabaya, Jawa Timur. Surabaya. http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3482/1/LP - 2016-rudi-inter.pdf.

(12)

12 Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, pengawsan dan pengambilan keputusan. 11 ed. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tjiptono, Fandy, dan Chandra Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.

Wilujeng, Titin Amrih. 2019. “Analisis SWOT dan Aspek Keuangan Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Rumah Sakit Umum Wonolangan Probolinggo.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4(2).

(13)

Gambar

Tabel 3. IFAS dan EFAS
Grafik 2. Grand Strategy Matrix
Tabel 4. Timeline Kegiatan
Tabel 6. Internal Rate of Return
+2

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal... Dari kurva kelembaban, diperoleh H

Dari nilai besaran koefisiennya (beta) sebesar 0.837 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel iRaise berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan

Gst.AyuEka Damayanthi pada Tahun 2018 menjelaskan Efektivitas penggunaan SIA, Budaya Kerja, dan Insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada BPR di

Diisi dengan jumlah peserta didik di wilayah kerja Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai satu atau lebih risiko gangguan kesehatan reproduksi

Seutas dawai yang keduanya diikat ujungnya menghasilkan nada dasar dengan frekuensi 1000 Hz, maka frekuensi nada dasar yang baru bila tegangan dawai ditambah

Penulisan disertasi ini termotivasi dari kenyataan yang kontradiktif, bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja

Berbanding terbalik dengan fenomena yang terdapat pada agenda setting, fenomena yang peneliti lihat pada variabel ini adalah proses formulasi kebijakan pencegahan

19 SAKLAR STANDARD SAMPING Lepas/putus/rusak 21 SENSOR COOLANT / AIR RADIATOR Sensor lepas/rusak 22 SENSOR TEMP.UDARA MASUK (IATS) Sinyal dari IATS tidak normal 20/23 SENSOR