• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian Kualitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Penelitian Kualitatif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Metode

Penelitian

Kualitatif

Merumuskan Masalah dan

Tujuan Penelitian Kualitatif

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations

05

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm

Abstract

Kompetensi

Modul membahas mengenai memahami gejala dan menemukan masalah dan ssein dan das sollen) memerumuskan permasalahan penelitian, tujuan penelitian dan desain penelitian kualitatif.

Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana memahami gejala dan menemukan masalah, merumuskan masalah dan tujuan penelitian serta desain-desain penelitian kualitatif.

(2)

‘13 2 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

Merumuskan Masalah Penelitian

"Potensi masalah penelitian dapat terjadi kepada kita secara teratur, namun proses perumusan mereka dalam cara yang berarti sama sekali tidak tugas yang mudah" (Powers, 1985: 38). Perumusan masalah penelitian ini adalah langkah pertama dan langkah yang paling penting dari proses penelitian. Hal ini seperti identifikasi tujuan sebelum melakukan perjalanan. Masalah penelitian adalah seperti pondasi bangunan "Jika seseorang ingin memecahkan masalah, seseorang harus umumnya tahu apa masalahnya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar masalah terletak pada mengetahui apa yang kita coba lakukan "(Kerlinger, 1986: 17). Masalah penelitian dapat mengambil beberapa bentuk, dari yang sangat sederhana untuk sangat kompleks.

Kita akan mengalami kesulitan dalam menentukan obyek penelitian atau lingkup penelitian komunikasi, luasan obyek yang diteliti seluas ilmu komunikasi-seluas ilmu sosial itu sendiri dan dinamika berbagai gejala dan perilaku yang melibatkan manusia itu sendiri. Obyek disini tidak hanya obyek yang pisik/nyata dapat ditangkap panca indra – diamati - diraba misalnya iklan di surat kabar, tetapi juga gejala yang “ada” walaupun tidak nyata misalnya pendapat orang, pikiran, makna dsb. Gejala yang melibatkan manusia memiliki kompleksitas “yang lebih” dibadingkan gejala alam, manusia sebagai makhluk yang unik - yang dinamis - dapat berfikir, perilaku yang berubah dari waktu kewaktu dsb. Namun demikian gejala-gejala yang kompleks tersebut dapat dibatasi dan dibedakan dari gejala sosial lainya.

Dari yang kompleks dan luas tersebut kita dapat membatasi obyek yang kita teliti

berdasarkan gejala yang melibatkan komponen komunikasi dari komunikator, pesan, media, komunikan, efek dalam berbagai variasi situasi dan kondisi, keterlibatan aktor dan alat dalam proses komunikasi tersebut dsb. Kita membatasi obyek yang kita teliti berdasar komponen atau proses komunikasi dalam berbagai variasi, dalam individu, antar individu, individu dengan kelompok (organisasi), kelompok (organisasi) dengan kelompok (organisasi), individu dengan masyarakat, kelompok (organisasi) dengan masyarakat, kelompok (organisasi) dengan kebudayaan, antar kebudayaan manusia, kelompok dengan kebudayaan dsb. Sebagai ilmu interdisipliner, ilmu komunikasi tidak lepas dari disiplin ilmu lain, seperti filsafat (ilmu), sosiologi, antropologi, politik, psikologi, bahasa, organisasi (managemen) marketing, humas dsb, baik dari sisi obyek formal, pendekatan-pendekatannya, problematikanya sampai metodologi-metode penelitiannya, atau kita membatasi obyek yang yang kita teliti berdasarkan kebutuhan atau tujuan spesifik yang hendak kita capai.

Penelitian dapat dimulai dengan pengamatan suatu realitas (fenomena), realitas yang luas itu dapat dipersempit pada suatu obyek tertentu dan gejala yang menyertaianya atau berdasar obyek-masalah tertentu semakin meluas atau menyebar. Aktifitas mengamatan,

(3)

‘13 3 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

membaca-baca literatur, membaca hasil-hasil penelitian, data-data pendukung, perenungan dan pemikiran dapat digunakan sebagai langkah awal kegiatan penelitian. Bangkitkan pertanyaan-pertanyaan tentang obyek tersebut, “mengapa hal itu terjadi, faktor apa yang menyebabkan, apa hubungan dengan gejala yang lain, bagaimana pendapat orang tentang obyek tersebut, kalau terjadi hal seperti itu bagaimana seharusnya, bagaimana keterkaitan obyek itu dengan obyek yang lain, obyek mana yang lebih menarik dan layak untuk diteliti, mengapa obyek itu lebih menarik dibandingkan yang lainnya dst”. Masalah penelitian itu ada dalam fenomena yang diteliti yang ditangkap oleh pikiran peneliti, masalah penelitian bukan mau-maunya peneliti membuat masalah seperti itu. Untuk mengenali masalah penelitian pikiran peneliti dapat dibantu oleh konsep atau teori yang ada, dengan demikian sumber masalah dapat berdasar obyek empirik maupun teori.

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das Sollen) dan kenyataan (das

sains), kesenjangan antara rencana dengan hasil, nilai-norma yang berlaku dengan kenyataan kehidupan sehari-hari, dan masalah inilah yang akan dicari jawabnya/dicari

pemecahanya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diketahui pokok masalah

tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan penelitian secara sistematis, nperumusan masalah.

Sedangkan dalam penelitian kualitatif, selain mengenal perumusan masalah juga

mengenal fokus penelitian. Apabila penelitian kualitatif permasalahannya terlalu luas dapat

dibatasi melalui fokus penelitian, demikian juga apabila permasalahan sudah spesifik fokus

penelitian hanya mempertegas saja. Fokus penelitian sebagai upaya untuk membatasi studi,

sehingga dapat diletakan sebelum perumusan masalah, menjadi satu dengan permasalahan, atau setelah permasalahan. Fokus yang diletakkan sebelum perumusan masalah indentik dengan pokok masalah, dan apabila diletakkan sesudah perumusan masalah indentik dengan “indentifikasi masalah”

Langkah berikutnya apa pemecahan masalah yang saudara kehendaki, apa yang hendak saudara peroleh setelah melakukan penelitian. Apakah saudara ingin megambarkan gejala yang melingkupi obyek tersebut, ingin memperoleh kejelasan hubungan antar gejala, membandingkan gejala tersebut dalam berbagai variasi kondisi, memperoleh pemahaman obyek tersebut secara menyeluruh dsb.

Dengan demikian, tetapkan: (1). Apa yang diteliti ? (2). Pertanyaan-pertanyaan penelitian atau masalahnya apa ? (3). Tujuannya penelitianya apa ? Setelah jelas semuanya, barulah berfikir bagaimana cara menjawab pertanyaan penelitian dan memenuhi tujuan penelitian tersebut, yaitu (4) metode penelitiaannya apa (5). Proses penelitian, unsur-unsur, cara-cara penelitian dan konsekuensi pengunaan metode tersebut bagaimana.

(4)

‘13 4 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

Ini adalah langkah yang paling penting "Kebingungan sering tetapi langkah menuju kejelasan" Sebagian besar penelitian dalam humaniora berkisar empat "P".

Tabel 1.1 Sumber-Sumber Masalah Penelitian

Sumber : http://www.mrt.ac.lk

Beberapa pertimbangan dalam memilih permasalahan penelitian:

1. Tujuan: pilih topik yang benar-benar Anda minati

2. Kecukupan/besran (magnitude): peneliti harus memiliki pengetahuan yang memadai

tentang proses penelitian untuk dapat memvisualisasikan pekerjaan yang terlibat dalam menyelesaikan usulan penelitian.

3. Pengukuran konsep: pastikan Anda jelas tentang indikator dan pengukuran mereka. Tingkat keahlian: pastikan Anda memiliki tingkat yang memadai keahlian untuk tugas yang Anda usulkan.

4. Relevansi: pilih topik yang relevan bagi Anda sebagai seorang profesional. Ketersediaan data: sebelum menyelesaikan topik Anda pastikan data sekunder Anda yang tersedia.

5. Isu-isu etis: bagaimana masalah etika dapat mempengaruhi populasi penelitian dan bagaimana masalah etika dapat diatasi harus benar-benar diperiksa pada tahap perumusan masalah.

(5)

‘13 5 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

1. Minat Anda di area subyek, dan

2. Pengelolaan kendala penelitian dalam diri Anda sendiri Sedangkan langkah-langkah adalah sebagai berikut

1. Mengidentifikasi bidang yang luas, minat di bidang akademik / professional 2. Membedah wilayah yang luas menjadi sub-daerah

3. Selekta di sub-wilayah atau daerah di mana Anda ingin melakukan penelitian Anda 4. Menimbulkan pertanyaan penelitian yang Anda ingin jawab melalui studi Anda 5. Merumuskan tujuan

6. Menilai (assess)

7. Pemeriksaan ulangan

(6)

‘13 6 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

Tujuan adalah tujuan yang Anda tetapkan untuk mencapai Tujuan studi di Anda harus terdaftar dalam dua judul:

 Tujuan utama dan sub-tujuan Tujuan utamanya adalah pernyataan keseluruhan

dorong studi Anda

 Sub tujuan adalah aspek tertentu dari topik yang Anda ingin menyelidiki dalam

kerangka utama dari studi Anda.

Desain Penelitian Kualitatif

Dalam sebuah studi kualitatif, "desain penelitian harus menjadi proses reflektif beroperasi melalui setiap tahap dari suatu proyek" (Hammersley & Atkinson, 1995, hal 24.), Kegiatan pengumpulan dan analisis data, mengembangkan dan memodifikasi teori, menguraikan atau memfokuskan kembali pertanyaan penelitian, dan mengidentifikasi dan menangani ancaman validitas biasanya terjadi kurang lebih bersamaan, masing-masing mempengaruhi semua yang lain. Selain itu, peneliti mungkin perlu mempertimbangkan kembali atau memodifikasi keputusan desain selama studi dalam menanggapi perkembangan baru atau perubahan dalam beberapa aspek lain dari desain. Grady dan Wallston (1988: 10) berpendapat bahwa penelitian terapan secara umum membutuhkan pendekatan yang fleksibel nonsequential dan "model yang sama sekali berbeda dari proses penelitian dari yang tradisional ditawarkan di sebagian besar buku pelajaran". Ini tidak berarti bahwa penelitian kualitatif tidak memiliki desain, seperti Yin (1994: 19) mengatakan, "Setiap jenis penelitian empiris memiliki rancangan ataupun desain penelitian implisit, ataupun kalau tidak, desain eksplisit".

Meminjam Kaplan (1964: 8) perbedaan antara "logika-di-gunakan" dan "logika direkonstruksi" penelitian, model ini dapat digunakan untuk mewakili "desain-di-gunakan"

(7)

‘13 7 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

sebuah penelitian, hubungan aktual antara komponen penelitian, serta desain yang dimaksudkan (atau yang direkonstruksi). (Maxwell dan Loomis, 2002).

Model desain penelitian memiliki lima komponen, yang masing-masing membahas isu-isu yang berbeda, yang penting untuk koherensi studi:

1. Tujuan (goals)? Mengapa studi Anda layak dilakukan Isu apa yang Anda

inginkan untuk mengklarifikasi, dan apa praktik dan kebijakan yang Anda inginkan untuk mempengaruhi? Mengapa Anda ingin melakukan studi ini, dan mengapa kita harus peduli tentang hasilnya?

2. Kerangka konseptual: Apa yang Anda pikirkan yang terjadi dengan isu-isu, pengaturan, atau orang yang Anda berencana untuk belajar? Apa teori, keyakinan, dan temuan penelitian sebelumnya akan membimbing atau menginformasikan penelitian Anda, dan apa literatur, studi pendahuluan, dan pengalaman pribadi akan Anda menarik untuk memahami orang-orang atau masalah yang Anda kaji / pelajari?

3. Pertanyaan penelitian: Apa, khususnya, apakah Anda ingin kaji / pelajari atau mengerti dengan melakukan penelitian ini Apa yang Anda tidak tahu tentang hal-hal yang Anda pelajari bahwa Anda ingin belajar? Pertanyaan apa yang akan upaya penelitian untuk menjawab, dan bagaimana pertanyaan-pertanyaan ini terkait satu sama lain?

4. Metode: Apa yang akan benar-benar ingin anda lakukan dalam penelitian ini? Pendekatan dan teknik apa yang akan Anda gunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, dan bagaimanaini dapat membentuk strategi yang terintegrasi?

5. Validitas: Bagaimana hasil dan kesimpulan mungkin salah? Apa interpretasi alternatif yang masuk akal dan ancaman validitas untuk ini, dan bagaimana Anda akan berurusan dengan ini? Bagaimana data yang Anda miliki, atau bahwa Anda berpotensi bisa mengumpulkan, mendukung atau menantang ide-ide Anda tentang apa yang terjadi? Mengapa kita harus percaya hasil Anda?

Format Usulan penelitian (kualitatif) secara umum, misalnya : Judul

Abstract/Abstrak

Lembar Pengesahan Skripsi Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel (kalau ada) Bab I Pendahuluan

(8)

‘13 8 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

1.1. Latar Belakang masalah 1.2. Perumusan Masalah

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

1.3.2. Kegunaan Penelitian 1.3.2.1. Kegunaan Akademis 1.3.2.2. Kegunaan Praktis Bab II Tinjauan Pustaka Bab III Metodologi Penelitian

3.1. Tipe/Sifat penelitian 3.2. Metode Penelelitian 3.3. Definisi Konseptual 3.4. Fokus Penelitian

3.5. Tekhnik Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer

Misalnya : Indepth Interview 3.5.2. Data Sekunder

Misalnya : Dokumentasi dsb 3.6. Narasumber

3.6. Teknik Analisis Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.2. Hasil Penelitian 4.3. Pembahasan Bab V Penutup 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran-saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran : 1. Transkrip Wawancara 2. Surat Ijin Penelitian 5. Bagan Organisasi dll

Penjelasan singkat: 1. Judul Penelitian

(9)

‘13 9 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

Judul seharusnya menarik, singkat, jelas, padat, logis, mengambarkan isi, memuat variabel yang diteliti, tipe/jenis metode dapat diketahui, kalau judul lebih dari 12 kata atau lebih dapat dibuat anak judul dsb. Dalam penelitian kuantitatif apakah yang akan kita teliti dapat dikonseptualisasikan, apakah tidak kesulitan referensi teoritik, prediksi berbagaimana konsekuensi yang berkaitan dengan kecukupan waktu, biaya, tenaga, ada/tidak kesulitan dalam mengakses data, kalau melibatkan lembaga boleh tidak melakukan penelitian di lembaga tersebut dsb. Sedangkan dalam penelitian kualitatif judul harus menarik, singkat, jelas, mengambarkan isi, dalam penulisan judul dalam penelitian kualitatif lebih leluasa dalam penulisanya.

2. Latar Belakang Masalah

Latar belakang berisi tentang fenomena/gejala-gejala yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Gejala-gejala yang ada seperti apa ? Bagaimana hubungan atau pengaruh antar gejala yang dapat ditangkap seperti apa-gambarannya seperti apa? Unsur, Ciri, sifat-sifat (karakteristik) obyek yang diteliti seperti apa ? Mengapa mengambil obyek penelitian itu tidak obyek yang lain-batasan-batasan obyek penelitian bagaimana ? Mengapa bagian obyek itu yang menarik dibanding bagian yang lain dari onyek itu ? Gejala tersebut dapat didukung dengan data-data atau hasil penelitian orang lain. Situasi dan kondisi seperti apa sehingga sehingga timbul pokok masalah seperti itu. Mengapa meneliti di tempat itu-tidak

ditempat lain? Apa yang diteliti atau pokok-pokok masahnya apa? Mengapa pokok

masalah itu menarik/layak untuk diteliti dibandingkan pokok masalah yang lain ? dsb. (lazimnya pokok masalah ini diletakkan pada akhir latar belakang).

3. Perumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das Sollen) dan kenyataan (das sains),

kesenjangan antara rencana dengan hasil, nilai-norma yang berlaku dengan kenyataan kehidupan sehari-hari, dan masalah inilah yang akan dicari jawabnya/dicari

pemecahanya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diketahui pokok masalah

tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan penelitian secara sistematis  perumusan

masalah. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, selain mengenal perumusan masalah

juga mengenal fokus penelitian. Apabila penelitian kualitatif permasalahannya terlalu luas

dapat dibatasi melalui fokus penelitian, demikian juga apabila permasalahan sudah spesifik fokus penelitian hanya

(10)

‘13 10 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

mempertegas saja. Fokus penelitian sebagai upaya untuk membatasi studi, sehingga

dapat diletakan sebelum perumusan masalah, menjadi satu dengan permasalahan, atau setelah permasalahan. Fokus yang diletakkan sebelum perumusan masalah indentik dengan pokok masalah, dan apabila diletakkan sesudah perumusan masalah indentik dengan “indentifikasi masalah”

4.a. Tujuan Penelitian

Tidak jarang antara maksud penelitian dan tujuan penelitian dianggap sama. Secara

ringkas, Maksud Penelitian adalah “apa yang ingin diketahui oleh peneliti”, sedangkan

Tujuan Penelitian adalah “ apa yang hendak diperoleh setelah melakukan penelitian”,

pemecahan masalah seperti apa yang hendak diperroleh.

Misalnya : mengetahui faktor-faktor, mendiskripsikan gejala, membandingkan rata-rata, mengetahui hubungan, menguji/menjelaskan pengaruh, mengevaluasi, membandingkan pengaruh, menemukan cara,...dsb untuk penelitian kualitatif menemukan model/pola, menemukan teori substantif, memperoleh pemahaman .. dsb.

4b. Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian berkaitan dengan kegunaan pengembangan keilmuan/akademis (Ilmu Komunikasi, Humas, Marcom dsb) dan kegunaan praktis lainnya (Misalnya : perusahaan, Humas Pemerintah, praktisi humas, peneliti berikutnya dll)

5. Tinjauan Pustaka/Kerangka Pemikiran/Kerangka teori/ Kerangka konsep

Kerangka pemikiran memuat secara sistematis alur berfikir peneliti untuk memberi arah pada penelitian. Alur pemikiran menjembatani antara realita/gejala dengan teori/konsep. Alur berfikir peneliti tersebut didukung oleh beberapa teori atau konsep-konsep utama dan pendukung yang relevan sesuai problematika penelitian. Dalam penelitian kuantitatif

posisi teori sangat sentral, teori yang general sampai teori yang operasional yang

didalamnya ada konsep-konsep yang dapat kita gunakan untuk mendekati masalah yang kita teliti yang nantinya akan diopersionalisasikan.

Sedangkan dalam penelitian kualitatif cukup dengan kerangka konsep, yang digunakan untuk memahami setting atau latar penelitian (situasi, kondisi, unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat) problematika yang diteliti.

6. Metodologi Penelitian :

a. Tipe/Sifat penelitian sebagai bangun dasar penelitian atau desain penelitian, apakah:

(11)

‘13 11 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

b. Metode Penelitian : metode penelitian tentukan apakah studi kasus, fenomenologi,

(12)

‘13 12 Metode Penelitian Kualitatif Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and Practices, 2nd edition. University of South Florida, USA.

Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Creswell, J. W. (2002). Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating

Quantitative and Qualitative Research. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.

Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta.

Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan

Cendekia.

http://www.mrt.ac.lk/tcp/uploads/UG/70/Research%20Problem/Research%20problem.pdf?PHPSESSI D=943dfb09e801f53b9de0a996a6d82133

Gambar

Tabel 1.1 Sumber-Sumber Masalah Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Masukan sejumlah minyak kedalam tabung pengisi (atur pada suhu 20 ± 0,1) dan pindahkan ke tabung kapiler dengan pengisapan perlahan dan hati-hati untuk mencegah

dilakukan pengerikan dengan cara kuret atau D&C (Dillatation & Curettage). Kuret adalah operasi kecil yang biasa dilakukan untuk menekan penyebab haid berat. Teknik ini

Penggunaan aplikasi perangkat lunak tes minat bakat ini membantu pihak sekolah untuk dapat menentukan jurusan yang tepat untuk peserta didik baru. Perangkat lunak tes

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. 678) HTML adalah bahasa pemrograman dengan format khusus yang dapat programmer gunakan untuk membuat format

Dalam keadaan terpaksa, misalnya pasien tidak mungkin untuk diangkut ke kota/rumah sakit besar, sedangkan tindakan darurat harus segera diambil maka seorang dokter atau bidan

Judul Penelitian :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alasan Mahasiswa Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Baru Kesehatan Masyarakat STIKES

Apabila probabilitas tingkat kesalahan dari t hitung lebih besar dari pada tingkat signifikansi yang diharapkan (α=5%), maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti

Dengan bantuan kisah-kisah keluarga tersebut dua atau lebih kelompok kekerabatan dapat menemukan kembali kerabat mereka, den- gan siapa mereka berbagi leluhur yang sama