• Tidak ada hasil yang ditemukan

(MCS COREMAP II) SISTEM PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SUMBERDAYA IKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(MCS COREMAP II) SISTEM PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SUMBERDAYA IKAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM

SUMBERDAYA IKAN

(MCS COREMAP II)

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM II ( COREMAP II)

(2)

PENDAHULUAN

 SISTEM PENGAWASAN MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI

PENGELOLAAN PERIKANAN (terumbu karang)

 ADA 2 PENDEKATAN : 1. Berbasis Hightec, 2. Berbasis masyarakat (SISWASMAS) 3. Integrasi (1 + 2)

 TOOL PENGAWASAN : M C S

 PENGAWAS Perikanan TERDIRI DARI 2 KELOMPOK:

1. FUNGSIONAL (Pengawas Perikanan/PPNS) 2. NON-FUNGSIONAL (Masyarakat/POKMASWAS)

 PENYIDIK Perikanan TERDIRI DARI 3 KELOMPOK : PPNS Perikanan, POLRI

DAN PERWIRA TNI AL

 INTI SISWASMAS ADALAH PELIBATAN PERANSERTA AKTIF MASYARAKAT

DLM PENGAWASAN SDI / TERUMBU KARANG.

 SISWASMAS PERLU KERJASAMA DAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH

(3)

PENGERTIAN

 PENGAWASAN ADALAH Setiap Upaya Dan Atau Tindakan Yang Bertujuan Terciptanya Tertib Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Sdkp (Terumbu Karang);

 SISWASMAS (SISTEM PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT) ADALAH Sistem pengawasan yang melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mengendalikan pengelolaan dan pemanfaatan sdkp (dalam hal ini terumbu karang);

 MASYARAKAT ADALAH Masyarakat dan/atau kelompok masyarakat

yang berpotensi ikut secara aktif dalam pengawasan sdkp (terumbu karang);

 POKMASWAS (KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS) ADALAH

Pelaksana pengawasan di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani ikan, serta masyarakat maritim lainnya.

(4)

MCS

Monitoring :

Kegiatan pengamatan, pengumpulan dan

analisis data untuk menilai tingkat pemanfaatan dan

kelimpahan sumberdaya terumbu karang, termasuk

tingkat pelanggaran dalam pemanfaatan terumbu

karang.

Control :

Mekanisme pengaturan / pengendalian,

antara lain : mencakup penyusunan / pemberlakuan

peraturan per-UU-an, perijinan, pembatasan alat

tangkap, maupun zonasi penagkapan.

Surveillance :

Kegiatan operasional dalam rangka

menjamin ditaatinya peraturan-peraturan yang telah

ditetapka dalam pengelolaan terumbu karang.

(5)

MCS

-informasi system (

MCS-

IS

)

Merupakan sistem informasi

MCS dalam

bentuk data base;

Untuk

mengetahui

tingkat

pemanfaatan,

tingkat pelanggaran, dan tingkat kerusakan

terumbu karang (sbg data statistik);

Hasil analisis data base dapat dipergunakan

untuk evaluasi tingkat pemanfataan terumbu

karang dan memberikan saran tindak dalam

pengelolaan terumbu karang.

(6)

Pengelolaan Sumberdaya Kelautan & Perikanan yang Bertanggung jawab bagi Kesejahteraan Bangsa

K E B I J A K A N --- DKP

Memperkuat Pengawasan & Pengendalian dlm Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan & Perikanan VISI KEBIJAKAN OPERASIONAL PERMASALAHAN :

1. Maraknya Illegal Fishing

2. Kerusakan Ekosistem Laut/terumbu karang

3. Penambangan Pasir Laut yang Merusak & Illegal 4. Pengambilan/penambangan dan perdag. karang 5. Lemahnya Law Enforcement

Amanat : RAKERNAS 2005

PENANGGULANGAN ILLEGAL FISHING

.

STRATEGI :

 Penanggulangan illegal fishing dan pencurian

ikan di laut Indonesia;

 Pelaksanaan dan pengembangan Monitoring,

Control and Surveillance (MCS);

 Meningkatkan penegakan hukum di bidang

kelautan dan perikanan;

 Peningkatan gelar operasi penertiban di laut  Implementasi Vessel Monitoring System

(VMS);

 Pengembangan Kelembagaan Pengawasan  Pengembangan sistem pengawasan berbasis

masyarakat (SISWASMAS).

PRPOGRAM DKP

(7)

S I S W A S M A S

TUJUAN DAN SASARAN

1.

MENINGKATNYA

PENGAWASAN

OLEH

MASYARAKAT DAN MENURUNNYA TINGKAT

PELANGGARAN DLM PEMANFAATAN TERUMBU

KARANG

2.

MENGUATNYA KELEMBAGAAN PENGAWASAN DI

DAERAH TERCIPTANYA PENGAWASAN MANDIRI

OLEH POKMASWAS DI DAERAH

3.

TERJALINNYA

KOORDINASI

PENGAWASAN

SECARA

TERPADU

(PENGAWAS

/

PPNS

PERIKANAN, POLISI, TNI - AL DAN MASYARAKAT)

4.

LESTARINYA

TERUMBU

KARANG

DAN

(8)

KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS

(POKMASWAS)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :

A.

MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT

TENTANG

FUNGSI,

GANGGUAN

/

ANCAMAN,

DAN

KELESTARIAN TERUMBU KARANG;

B.

BERPERAN

AKTIF

DLM

PENYUSUNAN

RENCANA

OPERASIONAL PENGAWASAN TERUMBU KARANG;

C.

MELAKSANAKAN OPERASIONAL PENGAWASAN TERUMBU

KARANG, BAIK

SENDIRI MAUPUN BERSAMA APARAT

PENEGAK HUKUM;

(9)

MEKANISME SISWASMAS

POKMASWAS

KOORDINATOR PPNS

KEPALA PELABUHAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN & PERIKANAN

SATPOLAIR TNI-AL

POKMASWAS PENGAWAS/KOORD PPNS

KA PELAB PERIK, KARANTINA DINAS KP, SYAHBANDAR

SATPOLAIR TNI-AL

KPL PATROLI / PENGAWAS / PPNS / TNI-AL / POLAIR

PETUGAS PATROLI / PENGAWAS / PPNS / TNI – AL / POLAIR MELAKUKAN PENGEJARAN

DALAM WAKTU YANG SAMA PETUGAS PATROLI MELAPOR KEPADA DINAS KP

PROP/KAB. DAN DITJEN P2SDKP

PROSES HUKUM

(PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN, DAN PENUNTUTAN DI PENGADILAN)

1

2

5 3

(10)

Ket : Mekanisme Siswasmas

1. MASYARAKAT / POKMASWAS MELAPORKAN ADANYA DUGAAN

PELANGGARAN KEPADA APARAT PENGAWAS TERDEKAT

2. APARAT PENGAWAS MENERIMA LAPORAN DUGAAN

PELANGGARAN DARI POKMASWAS DAN MELAKUKAN

KOORDINASI DENGAN APARAT PENGAWAS LAINNYA

3. PETUGAS PATROLI (PPNS / TNI - AL / POLAIR) MELAKUKAN

PENGEJARAN DAN HENRIKHAN (PENGHENTIAN, PEMERIKSAAN, DAN PENAHANAN)

4. DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN PETUGAS PATROLI

MELAPORKAN / MENGINFORMASIKAN MASALAH INI KEPADA DINAS KP PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAN DITJEN P2SDKP

5. APABILA ADA DUGAAN KUAT TERJADINYA PELANGGARAN DAPAT

DILAKUKAN PENYELIDIKAN LANJUTAN DAN PENYIDIKAN UNTUK DIPROSES SECARA HUKUM

(11)

JALUR INFORMASI SISWASMAS

PUSDAL DITJEN P2SDKP

BASECAMP UNIT MCS COREMAP (SSB BESAR)

SUB BASE DI LAPANGAN/PULAU (SSB KECIL) POKMA S (HT) POKMA S (HT) POKMA S (HT) KAPAL MCS COREMAP KAPAL P2SDKP BERDEKATAN LOK COREMAP 1 5 4 2 1 1 3 6

(12)

Ket : Jalur Informasi Siswasmas

1. POKMASWAS MELAPORKAN ADANYA DUGAAN PELANGGARAN DI

DAERAH TERUMBU KARANG DENGAN MENGGUNAKAN HT KE SUB BASE DI LAPANGAN/PULAU (SSB KECIL)

2. SUB BASE (SSB KECIL) MENERUSKAN INFORMASI TERSEBUT KE

BASECAMP UNIT MCS COREMAP (SSB BESAR)

3. SUB BASE DAN BASECAMP DAPAT MENERUSKAN INFORMASI

PELANGGARAN TERSEBUT KE KAPAL MCS COREMAP

4. BASECAMP UNIT MCS DAPAT BERKOORDINASI DENGAN PUSDAL

DITJEN P2SDKP UNTUK PENANGANAN PELANGGARAN DI LAPANGAN

5. PUSDAL DITJEN P2SDKP MEMERINTAHKAN KEPADA KAPAL

PENGAWAS P2SDKP UNTUK MEMBANTU MELAKUKAN PENANGANAN PELANGGARAN

6. DALAM MENANGANI PELANGGARAN, KAPAL PENGAWAS P2SDKP

(13)

OBYEK PENGAWASAN SDI

(

penjelasan ps 7 ayat (5)

)

Pisces (ikan bersirip)

Crustacea (udang, rajungan,kepiting dan sebangsanya)

Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi,gurita, siput, dan sbngsanya)Coelenterata (ubur-ubur dan sebangsanya – JENIS KARANG)Echinodermata (tripang, bulu babi, dan sebangsanya)

 Amphibia (kodok dan sebangsanya)

Reptilia (buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan sbngsanya)  Mammalia (paus, lumba-lumba,pesut, duyung, dan sbngsanya)

Algae (rumput laut dan tumbu-tumbuhan lain yg hdpnya didlm air)  Biota perairan lainnya yg ada kaitannya dg jenis2 tsb di atas

(14)

PEMANFAATAN/PERDAGANGAN KARANG

Status karang : semua jenis karang batu (hard coral) yang termasuk ordo

Sclerictania, termasuk dlm CITES appendix II (pemanfaatanya

dengan sistem quota)

Aturan hukum :

UU No. 31/2004, UU No 5/1990, UU No 32/2004

PP No 7/1999, PP No 8/1999, PERDA

Kappres 43/1978 – Ratifikasi CITES

CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)

Pengelola CITES di Indonesis :

1. Management Authority (MA) - Dephut 2. Sceientific Authority (SA) - LIPI

(15)

SARANA PRASARANA PENGAWASAN

Alat komunikasi : radio, HT, SSB, Telp/fax, HP

Alat transportasi : perahu dayung / layar, perahu

motor, kapal dan alat apung lainnya

Computer Data Base (CDB)

Log book (buku catatan pengawasan)

Camera, Kaca pembesar

Alat selam

Water quality kit

Cyanide Detection Test (CDT)

(16)

MONITORING, CONTROL, AND SURVEILLANCE (MCS)

PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Patroli Udara CDB PENGAWAS PERIKANAN PPNS ALKOM (ALAT KOMUNIKASI) VMS

(VESSEL MONITORING SYSTEM)

PESAWAT PATROLI UDARA

RADAR SATELIT/ RADAR PANTAI

SISWASMAS

CDB (COMPUTERIZED DATA BASE)

LBP (LOG BOOK PERIKANAN)

KAPAL PATROLI

Kapal Patroli

MCS

(17)
(18)

PENGERTIAN

1.

Kegiatan Pengawasan dan Penegakan Hukum

Berbasis Masyarakat di Lokasi Proyek COREMAP II

Kegiatan secara terpadu :

- Unsur-unsur Pengawas dan Penegakan Hukum

Pemerintah Kabupaten/Kota

- Masyarakat

(19)

KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN/KOTA KETUA PIU POSKO UTAMA TNI - AL POLRI DARAT LAUT TNI - AL POLRI KAPAL PATROLI 1 2 2 3 KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS 4 N E L A Y A N HUBLA PUS – DAL PSDKP PSDKP

(20)

a. Harus ada Kodal (Komando Pengendalian) b. Harus ada Siskom (Sistim Komunikasi)

c. Harus ada Mekanisme

d. Harus ada Dukungan Administrasi e. Harus ada Dukungan Logistik

f. Harus ada Komponen-komponen Terkait g. Tugas

h. Pola Operasi i. Daerah Operasi j. Sistem Laporan

(21)

1. Kapal Inspeksi - 1/3 kekuatan

- 10 x – 1 bulan – 5 jam - 20 x – 1 bulan – 2 ½ jam 2. Kapal Nelayan

a. - Para nelayan yang kelaut menangkap ikan diberi alat komunikasi HT

- Sambil menangkap ikan melaksanakan pengawasan Terumbu Karang disekitar lokasi proyek

b. - Dibagi dalam kelompok 3 orang

- Menangkap ikan dengan jaring/pancing sambil

melaksanakan pengawasan di sekitar lokasi proyek - Menggunakan Kapal Kayu/Pompong yang disiapkan

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Upaya guru PPKn agar peserta didik mampu mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia dengan cara guru harus menjadi contoh dahulu, toleransi

Pada proses ini user memasukkan informasi kata berekspresi, kata bantu dan gambar sedangkan hasil dari proses ini disimpan dalam tabel t_kata, t_ekspresi, t_katabantu dan

“Pemberian sanksi yang hanya berupa penguasaan bangunan reklame ataupun pembongkaran reklame tidak akan membuat penyeleggara reklame yang melanggar merasa jera

Pelabuhan perikanan dan nelayan merupakan suatu bentuk usaha berskala besar yang dapat diukur dari jumlah modal yang dimiliki, volume penjualan yang luas, pemilikan omset dan

Berdasarkan hasil analisis sampel menunjukkan bahwa dengan kandungan lemaknya yang rendah menyebabkan rumput laut digunakan sebagai salah satu bahan penyusun utama

Sebaiknya Dinas PSDA melakukan pengendalian internal terhadap proses penyerapan dana anggaran yang diterima dari pemerintah secara efektif, agar Dinas PSDA dapat mengetahui

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan dan Protokuler dan Keuangan Pimpinan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

Tujuan dari proyek akhir ini adalah supaya mahasiswa dapat merancang,membuat, dan menguji mesin rekayasa mixer pembuatan pupuk organik limbah kotoran sapi untuk