• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk

Memenuhi Pasokan Barang ke Retail

Modern di Surabaya dengan Penambahan

Pusat Distribusi

Nama : Meirina Rosita

NRP : 2507.100.068

Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D

Dosen Ko-Pembimbing : Niniet Indah Arvitrida, S.T., M.T.

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

(2)

Contents

Pendahuluan

1.

Tinjauan Pustaka

2.

Metodologi Penelitian

3.

Pengumpulan & Pengolahan Data

4.

1.

5.

Hasil Simulasi & Analisis

Kesimpulan & Saran

6.

(3)

Pendahuluan

(4)

Latar Belakang

Jumlah penduduk Surabaya terbesar ke-2 setelah Jakarta, yaitu 2.885.862 jiwa Berpotensi terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan 1.62 % tiap tahun. Aktivitas & kebutuhan penduduk semakin meningkat

(dinas kependudukan & catatan sipil Kota Surabaya, 2008)

Rata2 pertumbuhan

Omset 21.93 % pertahun

(Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, 2004-2008) Pertumbuhan outlet rata2 22.4 % per tahun Pasokan barang terhadap retail semakin banyak •Harga •Kenyamanan •Kualitas Produk

Pertumbuhan terkonsentrasi di pulau jawa hampir 83 % dari total gerai yang ada, Jatim menduduki posisi ke-3, karena konsentrasi penduduk dan pusat perekonomian Indonesia ada di pulau Jawa.

(5)

Latar Belakang

Infrastruktur kurang

Evaluasi dan

penyusunan

rekomendasi

kebijakan

Pasokan barang terhadap retail semakin banyak Arus pergerakan Kemacetan

Dampak

Polusi Udara Polusi Suara Kesehatan Lingkungan Infrastruktur rusak

(6)

Perumusan Masalah

Adanya arus pengiriman barang ke dalam kota yang semakin

banyak

dan

beberapa

diantaranya

dikirim

secara

direct

shipment dari pemasok ke retailer yang terdapat pada penelitian

sebelumnya, menyebabkan kontribusi kendaraan di jalan sangat

banyak yang berpotensi menimbulkan permasalahan sosial.

Penambahan Infrastruktur

TOL Pusat Distribusi % Growth Retail Rata-rata & Standar Deviasi

Waktu Tempuh

Jarak Tempuh

Kecepatan tempuh

Jumlah Kargo

Pengiriman

(7)
(8)

Ruang Lingkup

Batasan

1. Sistem logistik yang diamati terbatas pada sistem logistik di wilayah Kota Surabaya.

2. Model simulasi sistem logistik perkotaan yang dikembangkan mengacu pada model yang telah dirancang pada penelitian

sebelumnya, yaitu Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010).

3. Infrastruktur jalan umum yang digunakan dalam permodelan sistem logistik Kota Surabaya mengacu pada penelitian Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi

Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010).

4. Titik-titik permintaan dibatasi pada ritel-ritel modern yaitu Alfamart, Indomaret, Bonnet, Giant, dan Carrefour.

5. Infrastruktur jalan tol yang digunakan adalah jalan tol dalam Kota Surabaya. 6. Konfigurasi rantai pasok dibatasi hanya di

dua eselon terakhir yaitu retail dan pemasok, baik manufaktur atau DC

selama merupakan 1 eselon di atas retail dan merupakan single delivery.

7. Tidak mempertimbangkan adanya time

(9)

Ruang Lingkup

Asumsi

1. Pola permintaan barang setiap

minggu tidak berubah.

2. Rute yang dilewati kendaraan

pada sistem nyata merupakan rute tercepat dari titik pasokan hingga titik permintaan dengan

mempertimbangkan availabilitas

dari jalan.

3. Aktivitas logistik barang di setiap

ritel dimulai pukul 5 pagi hingga 10 malam

4. Waktu tempuh kendaraan dihitung

berdasarkan lama tempuh kendaraan dalam rute dan telah memperhatikan waiting time pada traffic light.

5. Pola permintaan barang dari ritel baru yang

ditambahkan mengikuti pola permintaan

barang pada ritel yang sudah ada

sebelumnya.

6. Tidak terdapat jaringan jalan baru selama

(10)

Manfaat

Dapat menjadi referensi

permodelan city

logistics dari sisi

supply chain di Indonesia

Manfaat

Dapat memvisualisasikan sistem logistik Kota Surabaya.

Dapat mengetahui dan

mengevaluasi performansi sistem logistik Kota

Surabaya yang dilihat dari rantai pasok modern

(11)

Tinjauan Pustaka

(12)

Pengertian City Logistic

Permodelan Simulasi pada City Logistic

Pendekatan Supply Chain pada City Logistic

Infrastruktur Logistik Kota Surabaya

Tinjauan Pustaka

Strategi Distribusi & Penentuan lokasi Single Facility Location

Rantai Pasok Consumer Goods Modern Retail di Surabaya

(13)

Metodologi Penelitian

(14)

Identifikasi & Perumusan Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Studi Literatur Studi Lapangan

1. Kecenderungan pertumbuhan Outlet Retail Modern tiap tahun 2. Pengembangan Model dan

Simulasi

3. Dampak Urban Logistik (pergerakan barang)

4. Jenis kebijakan yang dapat diambil secara umum

1. Pemetaan ruas jalan tol, lokasi gerbang tol dan pintu tol di Surabaya

2. Pemetaan Land Use Planning Kota Surabaya

3. Pertumbuhan outlet retail modern tiap tahun di Surabaya

A

Identifikasi Masalah

(15)

A

Pengumpulan Data

1. Data jaringan jalan tol dalam Kota Surabaya yang meliputi ruas-ruas jalan tol, nama gerbang tol dalam semua ruas jalan tol yang digunakan, seluruh pintu masuk tol dan pintu keluar pada jalan tol tersebut, dan panjang ruas jalan tol. 2. Data aksesibilitas jalan tol ditunjukkan dengan

jarak antar pintu tol dan jarak pintu tol dengan persimpangan jalan non-tol terdekat

3. Data kecepatan kendaraan di jalan tol Kota Surabaya

4. Data volume kendaraan yang melintasi jalan tol Kota Surabaya

5. Data nama supplier dan retailer beserta lokasi supplier dan retail tersebut yang dinotasikan dalam nama node dan juga rayon

6. Data proyeksi pertumbuhan jumlah ritel tiap tahun yang dibatasi pada jenis ritel berdasarkan ukuran seperti Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket

Pengumpulan Data

B

Metodologi Penelitian

(16)

B

Pengolahan Data & Pengembangan Model

Perhitungan Lokasi Pusat Distribusi Baru

Input Koordinat supermarket, hypermarket, pemasok

Hitung lokasi pusat distribusi baru

dengan COG Pengembangan Model AliranBarang

Input koordinat pintu tol

Matriks Jalan (kecepatan, jarak, waktu)

Input Lokasi gudang DC baru di Surabaya

Input penambahan jumlah outlet ritel disebar pada node-node jalan

D

Metodologi Penelitian

(17)

Simulasi Model City Logistik

1. Inisialisasi Sistem

2. Penentuan alokasi supplier ke DC baru 3. Penentuan Alokasi supply – demand 4. Demand Generation 5. Vehicle Assignment 6.Route Choice Lolos verifikasi? Revisi Model

No

Pengukuran Performansi dan Evaluasi Pembuatan skenario/ Rekomendasi kebijakan Baik?

No

E

Yes

Pengolahan Data & Pengembangan Model

Yes

Metodologi Penelitian

(18)

Analisis dan intepretasi

Kesimpulan & Saran

Analisis, Intepretasi & Kesimpulan

E

end

(19)

Inisialisasi Sistem Menentukan Alokasi Demand Generation demand-supply point Vehicle Assignment Route Choice Pengukuran Performansi Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC

Algoritma Simulasi

(20)

Pengumupulan &

Pengolahan Data

4.

(21)

Pengumpulan & Pengolahan Data

kepadatan jalan 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jam jum la h k e nd a r a a n kepadatan jalan kecepatan jalan 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jam k e c e pa ta n kecepatan jalan

(22)

Pengumpulan Data

Prosentase pertumbuhan retailer tiap tahunnya

mampu mencapai 18% hingga 25% (Moch.

Soeltoni, Disperindag)

Peta Land Use

Planning Kota

Surabaya

(23)

Pengumpulan & Pengolahan Data

(24)

Matriks Kecepatan

Matriks Kecepatan

(25)

Matriks Jarak

Matriks Kecepatan

Matriks Waktu

(26)

X = 244 dan Y = 296

(27)

Analisis & Interpretasi

Data

(28)

Skenario A

Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barang

Skenario B

Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatif

Skenario C1

Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP)

Skenario C2

Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat Surabaya

Skenario D

Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul 18.00-23.00

Skenario

(29)

Penurunan kargo

pengiriman sebesar 26%

(30)

Kesimpulan & Saran

(31)

Simpulan

Model simulasi city logistics terdiri dari 7

sub model yang bertujuan untuk mengukur

performansi

pengiriman

barang

dalam

Kota

Surabaya

dari

segi

jumlah

pengiriman,

waktu

tempuh

pengiriman,

jarak tempuh pengiriman, dan kecepatan

kendaraan

Dengan menambahkan pusat distribusi

yang terletak pada rayon 5, diperoleh

penurunan jumlah pengiriman barang leh

kargo sebesar 26% dari jumlah pengiriman

pada

kondisi

eksisting

sebelum

(32)

Simpulan (1)

Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang mampu memberi penghematan dari segi waktu sebesar 5%, dengan komposisi kendaraan yang melewati jalan tol dan tidak adalah masing-masing sebesar 30% dan 70%.Tol kurang signifikan memberikan penghematan karena pusat bisnis terkonsentrasi pada rayon 1 yang ditunjukkan dengan komposisi retail dan supplier masing-masing sebesar 34% dan 49% pada rayon 1, yang terletak jauh dari pintu tol.

Adanya pertumbuhan retail sebesar 10%

tiap

tahunnya

akan

memberikan

peningkatan rata-rata untuk performansi

jarak tempuh dan waktu tempuh sebesar

9% dan penurunan kecepatan sebesar 5%.

(33)

Rekomendasi Kebijakan

Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang lebih ditingkatkan

sebagai jalur alternatif pengiriman barang karena telah dapat

memberikan pernghematan waktu. Lokasi pertumbuhan retail baru

baik sesuai peta penggunaan lahan kota Surabaya dan di timur dan

barat kota Surabaya tidak memberikan perbedaan yang signifikan,

yaitu sama-sama terjadi peningkatan waktu tempuh sebesar 9%.

Sehingga, sebaiknya pertumbuhan retail terjadi pada daerah

pinggiran kota, karena dengan demikian aktivitas yang terjadi pada

tenfah kota tidak terganggu dengan banyaknya kendaraan besar

yang melewatinya. Lokasi pertumbuhan retail baru juga bisa

memanfaatkan lokasi yang cukup strategis dengan pintu tol

sehingga bisa memudahkan akses dan mempertinggi response

time.

(34)

Saran

Penerapan konsolidasi pengiriman barang ke

beberapa retailer patut untuk dipertimbangkan

pada penelitian selanjutnya karena pada

kenyataannya konsolidasi sangat penting untuk mereduksi jumlah kendaraan pengiriman barang.

Volume kendaraan yang melewati suatu jalan pada program sebaiknya memiliki korelasi yang lebih dinamis dengan perubahan kecepatan. Bukan lagi berdasarkan pola volume yang sudah ada dari data historis.

Mempertimbangkan akses jalan baru seperti jalur MERR dan WORR.

(35)
(36)

Inisialisasi Sistem

Inisialisasi titik permintaan Inisialisasi titik pasokan Inisialisasi Jaringan infrastruktur Inisialisasi sistem Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC

(37)
(38)

Inisialisasi Titik Pasokan

Inisialisasi titik pasokan

Lokasi supplier

Tandai supplier j for j

= 1 to m

Cari titik jalan terdekat dari supplier j Tandai supplier j dengan titik jalan p paling dekat Supplier j pada titik p For j = 1 to m Next j Inisialisasi Jaringan infrastruktur -Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC

(39)

Inisialisasi Titik Permintaan

Baca dataretailer Baca nilai random growth Growth? For i=0 to total retailer Generate nilai Random growth Tambahkan Retailer dengan Tipe retailer I Di lokasi p Next i ya tidak Baca probabilitas Lokasi growth p Random tempat Retailer baru p end

Inisialisasi Titik Permintaan

Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Inisialisasi Jaringan Infrastruktur

(40)

Penentuan pasokan ke DC

For i=0 to total supplier

Baca datasupplier

Next i Baca data supplier pemasok DC Pemasok? Tambahkan pola Pemesanan DC Dari supplier i ya tidak end

Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Inisialisasi

Sistem

Penentuan alokasi

(41)

Alokasi Supply-Demand

Next i Next j Chainij Chainij = 1 Chainij= 0 No Yes Inisialisasi Sistem Membangkitkan permintaan

Penentuan alokasi demand-supply point

For i = 1 to n

For j = 1 to m

Apakah retail dipasok supplier j?

(42)

Demand Generation

Inisialisasi permintaan retail Membangkitkan permintaan Demand Generation Menentukan alokasi demand-supply point Vehicle Assignment

(43)

Inisialisasi permintaan

 Data frekuensi pemesanan setiap retail

 Data waktu pemesanan setiap retail  Pola pemesanan For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah chainij = 1 ?  Tulis frekuensi pemesanan frekij

 Tulis pola pemesanan polaij

 Tulis waktu pemesanan jamij

Yes

frekij, polaij, jamij

Apakah frekij = 7 ?

Apakah polaij = fix ?

Random hari pemesanan hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij

(frekij) as array Hari pemesanan

hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij (frekij) as array hariij (frekij) No Yes No No Apakah jamij = fix ? Yes hariij(frekij) = hariij(1,2,3,4,5,6,7) jamij

Random jamij for jamij = 0 to 23 No Yes Inisialisasi permintaan Membangkitkan permintaan Menentukan alokasi demand-supply point

(44)

Pembangkitan Permintaan

For i = 1 to n Next i Next j Apakah jamij saat ini ? For hari = 1 to 7 For jam = 0 to 23

Cek hariij hingga sejumlah frekij

Apakah hariij ada pada hari ini?

kirimij = 1 No No Membangkitkan permintaan Inisialisasi permintaan retail Vehicle Assignment A B For j = 1 to m Yes

(45)

Vehicle Assignment

Pemilihan kendaraan Vehicle Assignment Inisialisasi kendaraan Demand Generation Pemilihan rute

(46)

Inisialisasi Kendaraan

Data jenis kendaraan For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah chainij = 1 ? Catat trukij = ‘2sb’ or ‘3sb’ trukij Yes No Inisialisasi kendaraan Pemilihan kendaraan

(47)

Pemilihan Kendaraan

For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Cek trukij Pemilihan kendaraan Pemilihan rute Demand Generation Inisialisasi kendaraan Apakah kirimij = 1 ? Yes No Trukij = true

(48)

Route Choice

Pemilihan rute Inisialisasi kondisi jaringan jalan Pengukuran performansi Vehicle Assignment Route Choice A B

(49)

Inisialisasi Kondisi Jaringan Jalan

Baca matriksjalan, Matriks kecepatan

For

jam=0 to 23

Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada

jam ini utk sb = 2

Random speed?

Ubah kecepatan: Tambah Atau kurangi sesuai

Nilai random

Kurangi kecepatan Sesuai dengan data Kepadatan jalan

Next jam

Hitung waktu tempuh Ruas jalan sesuai Dengan kecepatan 2 sumbu?

Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada

jam ini utk sb = 3

ya

tidak ya

tidak

Masukkan waktu tempuh

t untuk jam ini

Inisialisasi Kondisi Jaringan Jalan

Pemilihan Kendaraan

(50)

Pemilihan Rute

For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah truk ij = null ? Apakah truk ij = ‘2 sb’ ?

Cek titik p dari retail i

Cek titik p dari supplier j

Apakah rute terpendek ditentukan

berdasar jarak ?

Cari path (p) yang mungkin dilalui dari pj ke p i for path (p )

as array

Cari min pathdistance (p) dari setiap path (p) for

pathdistance (p) as array

Cari min pathtime (p) dari setiap path (p) for pathtime (p) as array Hitung pathdistance (p) Hitung pathtime (p) No Gunakan matriks 2 sb Gunakan matriks 3 sb No Yes

Cari path (p) yang mungkin dilalui dari pj ke p i for path (p ) as array path (p) pathdistance (p) pathtime (p) Yes Next jam Next hari Cek matriks jarak dan t h Cek matriks jarak dan t h A B Pemilihan Rute Pengukuran performansi Inisialisasi kondisi jaringan jalan Vehicle Assignment

(51)

Pengukuran Performansi

Hitung rata-rata pathdistance(p) pathtime(p) For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Hitung total pathcost(p)

Hitung standar devasi

pathdistance(p) dan pathtime(p) Pengukuran performansi Route Choice Next jam For jam = 0 to 23 For hari = 1 to 7 Next hari

(52)

Skenario A

Hasil Simulasi & Analisis

Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barang

Kondis i Pe rformans i Time

(menit) Distance (km) Speed (km/jam) 0% No_tol No_DC Standar de vias i 10.01 4.22 14.05 Jumlah Ke ndaraan 0% No_tol DC Standar de vias i 10.52 4.44 14.30 Jumlah Ke ndaraan Rata-rata 15.14 9.60 43.67 5070 3727 Rata-rata 15.43 9.78 44.02

Penurunan jumlah kargo pengiriman

sebesar 26%

(53)

Hasil Simulasi & Analisis

Skenario B

Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatif

Kondisi Performansi Time

(menit) Distance (km) Speed (km/jam) growth retail: 0%

No_tol Standar deviasi

10.52 4.44 14.30

Jumlah

pengiriman 3727

Rata-rata 15.43 9.78 44.02

Kondisi Pe rformansi Time

(menit) Distance (km) Speed (km/jam) growth retail: 0% Tol Standar de viasi 9.70 4.67 14.93 Jumlah pe ngiriman Le wat Tol Non_tol Rata-rata 14.66 10.01 46.40 3977 1199 2778

(54)

Skenario C1

Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP) Ke ce patan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 46.40 45.30 44.95 43.34 42.72 Standar de viasi 14.93 15.37 14.60 14.08 14.48 Maksimum 95.52 100.56 97.80 92.14 99.73 Minimum 12.67 12.66 13.39 12.16 12.26 Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 10.01 10.25 10.40 10.37 10.53 Jumlah 39809.24 43521.31 47061.79 49364.14 54069.80 Standar de viasi 4.67 4.76 4.96 4.76 4.89 Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 14.66 15.58 15.78 16.24 17.00 Jumlah 58289.08 66158.32 71393.67 77291.25 87275.33 Standar deviasi 9.70 10.46 10.61 10.74 11.47

(55)

Skenario C2

Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat Surabaya Ke ce patan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 46.40 44.95 44.60 43.94 42.44 Standar de viasi 14.93 15.04 14.46 13.89 13.76 Maksimum 95.52 99.62 93.65 87.18 89.02 Minimum 12.67 12.97 12.36 13.24 11.85 Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 10.01 10.11 10.47 10.53 10.76 Jumlah 39809.24 42035.79 48769.82 46270.75 56089.31 Standar deviasi 4.67 4.80 4.99 5.04 5.36 Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 14.66 15.46 16.07 16.12 17.17 Jumlah 58289.08 64281.95 74838.27 70831.15 89491.87 Standar deviasi 9.70 10.58 10.89 10.36 11.59

(56)

Skenario D

Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul 18.00-23.00

Kondisi Performansi Time

(menit) Distance (km) Speed (km/jam) Rata-rata 15.97 10.29 44.59 Jumlah 72099.08 46463.61 Standar Deviasi 10.68 4.76 15.11 Rata-rata 14.02 10.33 48.43 Jumlah 64167.20 47281.77 Standar Deviasi 8.40 4.75 14.75 Jam pengiriman normal Night delivery

Referensi

Dokumen terkait

antara pengetahuan dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dengan nilai (P=

Pada Gambar 3 terlihat bahwa intensitas infeksi Thaparocleidus sp pada Lokasi I dari tiga kali pengambilan sample lebih tinggi dari lokasi sampling lainnya, intensitas rata-rata

(2) Pelaporan kematian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dicatat dalam Buku Induk dan Buku Mutasi Penduduk serta diterbitkan Surat Keterangan Kematian dan kartu

Oleh karena itu, penulis ingin mencari solusi terbaik dalam hal strategi pemasaran yaitu menjual produk tangan kedua pada pemasaran media sosial dalam rangka

Hasil yang didapatkan pada simulasi gangguan solid dapat dilihat pada Gambar 6 dimana nilai impedans gangguan - gangguan di titik 70%-80% saluran satu berada di dalam

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka disimpulkan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sehingga besar kecilnya

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pada tahap pra siklus daya ingat 8 siswa kelas VIII-A MTs Negeri 2 Kudus sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok

a) Mori atau kain yang akan dibatik digambari motif batik dengan menggunakan pensil. Sedangkan untuk batik cap hal itu tak perlu dilakukan. Sebelumnya kain ini diloyor atau