Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk
Memenuhi Pasokan Barang ke Retail
Modern di Surabaya dengan Penambahan
Pusat Distribusi
Nama : Meirina Rosita
NRP : 2507.100.068
Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D
Dosen Ko-Pembimbing : Niniet Indah Arvitrida, S.T., M.T.
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Contents
Pendahuluan
1.
Tinjauan Pustaka
2.
Metodologi Penelitian
3.
Pengumpulan & Pengolahan Data
4.
1.
5.
Hasil Simulasi & Analisis
Kesimpulan & Saran
6.
Pendahuluan
Latar Belakang
Jumlah penduduk Surabaya terbesar ke-2 setelah Jakarta, yaitu 2.885.862 jiwa Berpotensi terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan 1.62 % tiap tahun. Aktivitas & kebutuhan penduduk semakin meningkat
(dinas kependudukan & catatan sipil Kota Surabaya, 2008)
Rata2 pertumbuhan
Omset 21.93 % pertahun
(Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, 2004-2008) Pertumbuhan outlet rata2 22.4 % per tahun Pasokan barang terhadap retail semakin banyak •Harga •Kenyamanan •Kualitas Produk
Pertumbuhan terkonsentrasi di pulau jawa hampir 83 % dari total gerai yang ada, Jatim menduduki posisi ke-3, karena konsentrasi penduduk dan pusat perekonomian Indonesia ada di pulau Jawa.
Latar Belakang
Infrastruktur kurang
Evaluasi dan
penyusunan
rekomendasi
kebijakan
Pasokan barang terhadap retail semakin banyak Arus pergerakan KemacetanDampak
Polusi Udara Polusi Suara Kesehatan Lingkungan Infrastruktur rusakPerumusan Masalah
Adanya arus pengiriman barang ke dalam kota yang semakin
banyak
dan
beberapa
diantaranya
dikirim
secara
direct
shipment dari pemasok ke retailer yang terdapat pada penelitian
sebelumnya, menyebabkan kontribusi kendaraan di jalan sangat
banyak yang berpotensi menimbulkan permasalahan sosial.
Penambahan Infrastruktur
TOL Pusat Distribusi % Growth Retail Rata-rata & Standar DeviasiWaktu Tempuh
Jarak Tempuh
Kecepatan tempuh
Jumlah Kargo
Pengiriman
Ruang Lingkup
Batasan
1. Sistem logistik yang diamati terbatas pada sistem logistik di wilayah Kota Surabaya.
2. Model simulasi sistem logistik perkotaan yang dikembangkan mengacu pada model yang telah dirancang pada penelitian
sebelumnya, yaitu Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010).
3. Infrastruktur jalan umum yang digunakan dalam permodelan sistem logistik Kota Surabaya mengacu pada penelitian Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi
Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010).
4. Titik-titik permintaan dibatasi pada ritel-ritel modern yaitu Alfamart, Indomaret, Bonnet, Giant, dan Carrefour.
5. Infrastruktur jalan tol yang digunakan adalah jalan tol dalam Kota Surabaya. 6. Konfigurasi rantai pasok dibatasi hanya di
dua eselon terakhir yaitu retail dan pemasok, baik manufaktur atau DC
selama merupakan 1 eselon di atas retail dan merupakan single delivery.
7. Tidak mempertimbangkan adanya time
Ruang Lingkup
Asumsi
1. Pola permintaan barang setiapminggu tidak berubah.
2. Rute yang dilewati kendaraan
pada sistem nyata merupakan rute tercepat dari titik pasokan hingga titik permintaan dengan
mempertimbangkan availabilitas
dari jalan.
3. Aktivitas logistik barang di setiap
ritel dimulai pukul 5 pagi hingga 10 malam
4. Waktu tempuh kendaraan dihitung
berdasarkan lama tempuh kendaraan dalam rute dan telah memperhatikan waiting time pada traffic light.
5. Pola permintaan barang dari ritel baru yang
ditambahkan mengikuti pola permintaan
barang pada ritel yang sudah ada
sebelumnya.
6. Tidak terdapat jaringan jalan baru selama
Manfaat
Dapat menjadi referensi
permodelan city
logistics dari sisi
supply chain di Indonesia
Manfaat
Dapat memvisualisasikan sistem logistik Kota Surabaya.Dapat mengetahui dan
mengevaluasi performansi sistem logistik Kota
Surabaya yang dilihat dari rantai pasok modern
Tinjauan Pustaka
Pengertian City Logistic
Permodelan Simulasi pada City Logistic
Pendekatan Supply Chain pada City Logistic
Infrastruktur Logistik Kota Surabaya
Tinjauan Pustaka
Strategi Distribusi & Penentuan lokasi Single Facility Location
Rantai Pasok Consumer Goods Modern Retail di Surabaya
Metodologi Penelitian
Identifikasi & Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian
Studi Literatur Studi Lapangan
1. Kecenderungan pertumbuhan Outlet Retail Modern tiap tahun 2. Pengembangan Model dan
Simulasi
3. Dampak Urban Logistik (pergerakan barang)
4. Jenis kebijakan yang dapat diambil secara umum
1. Pemetaan ruas jalan tol, lokasi gerbang tol dan pintu tol di Surabaya
2. Pemetaan Land Use Planning Kota Surabaya
3. Pertumbuhan outlet retail modern tiap tahun di Surabaya
A
Identifikasi Masalah
A
Pengumpulan Data
1. Data jaringan jalan tol dalam Kota Surabaya yang meliputi ruas-ruas jalan tol, nama gerbang tol dalam semua ruas jalan tol yang digunakan, seluruh pintu masuk tol dan pintu keluar pada jalan tol tersebut, dan panjang ruas jalan tol. 2. Data aksesibilitas jalan tol ditunjukkan dengan
jarak antar pintu tol dan jarak pintu tol dengan persimpangan jalan non-tol terdekat
3. Data kecepatan kendaraan di jalan tol Kota Surabaya
4. Data volume kendaraan yang melintasi jalan tol Kota Surabaya
5. Data nama supplier dan retailer beserta lokasi supplier dan retail tersebut yang dinotasikan dalam nama node dan juga rayon
6. Data proyeksi pertumbuhan jumlah ritel tiap tahun yang dibatasi pada jenis ritel berdasarkan ukuran seperti Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket
Pengumpulan Data
B
Metodologi Penelitian
B
Pengolahan Data & Pengembangan Model
Perhitungan Lokasi Pusat Distribusi Baru
Input Koordinat supermarket, hypermarket, pemasok
Hitung lokasi pusat distribusi baru
dengan COG Pengembangan Model AliranBarang
Input koordinat pintu tol
Matriks Jalan (kecepatan, jarak, waktu)
Input Lokasi gudang DC baru di Surabaya
Input penambahan jumlah outlet ritel disebar pada node-node jalan
D
Metodologi Penelitian
Simulasi Model City Logistik
1. Inisialisasi Sistem
2. Penentuan alokasi supplier ke DC baru 3. Penentuan Alokasi supply – demand 4. Demand Generation 5. Vehicle Assignment 6.Route Choice Lolos verifikasi? Revisi Model
No
Pengukuran Performansi dan Evaluasi Pembuatan skenario/ Rekomendasi kebijakan Baik?
No
E
Yes
Pengolahan Data & Pengembangan Model
Yes
Metodologi Penelitian
Analisis dan intepretasi
Kesimpulan & Saran
Analisis, Intepretasi & Kesimpulan
E
end
Inisialisasi Sistem Menentukan Alokasi Demand Generation demand-supply point Vehicle Assignment Route Choice Pengukuran Performansi Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC
Algoritma Simulasi
Pengumupulan &
Pengolahan Data
4.
Pengumpulan & Pengolahan Data
kepadatan jalan 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jam jum la h k e nd a r a a n kepadatan jalan kecepatan jalan 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jam k e c e pa ta n kecepatan jalanPengumpulan Data
Prosentase pertumbuhan retailer tiap tahunnya
mampu mencapai 18% hingga 25% (Moch.
Soeltoni, Disperindag)
Peta Land Use
Planning Kota
Surabaya
Pengumpulan & Pengolahan Data
Matriks Kecepatan
Matriks Kecepatan
Matriks Jarak
Matriks Kecepatan
Matriks Waktu
X = 244 dan Y = 296
Analisis & Interpretasi
Data
Skenario A
Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barangSkenario B
Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatifSkenario C1
Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP)Skenario C2
Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat SurabayaSkenario D
Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul 18.00-23.00Skenario
Penurunan kargo
pengiriman sebesar 26%
Kesimpulan & Saran
Simpulan
Model simulasi city logistics terdiri dari 7
sub model yang bertujuan untuk mengukur
performansi
pengiriman
barang
dalam
Kota
Surabaya
dari
segi
jumlah
pengiriman,
waktu
tempuh
pengiriman,
jarak tempuh pengiriman, dan kecepatan
kendaraan
Dengan menambahkan pusat distribusi
yang terletak pada rayon 5, diperoleh
penurunan jumlah pengiriman barang leh
kargo sebesar 26% dari jumlah pengiriman
pada
kondisi
eksisting
sebelum
Simpulan (1)
Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang mampu memberi penghematan dari segi waktu sebesar 5%, dengan komposisi kendaraan yang melewati jalan tol dan tidak adalah masing-masing sebesar 30% dan 70%.Tol kurang signifikan memberikan penghematan karena pusat bisnis terkonsentrasi pada rayon 1 yang ditunjukkan dengan komposisi retail dan supplier masing-masing sebesar 34% dan 49% pada rayon 1, yang terletak jauh dari pintu tol.
Adanya pertumbuhan retail sebesar 10%
tiap
tahunnya
akan
memberikan
peningkatan rata-rata untuk performansi
jarak tempuh dan waktu tempuh sebesar
9% dan penurunan kecepatan sebesar 5%.
Rekomendasi Kebijakan
Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang lebih ditingkatkan
sebagai jalur alternatif pengiriman barang karena telah dapat
memberikan pernghematan waktu. Lokasi pertumbuhan retail baru
baik sesuai peta penggunaan lahan kota Surabaya dan di timur dan
barat kota Surabaya tidak memberikan perbedaan yang signifikan,
yaitu sama-sama terjadi peningkatan waktu tempuh sebesar 9%.
Sehingga, sebaiknya pertumbuhan retail terjadi pada daerah
pinggiran kota, karena dengan demikian aktivitas yang terjadi pada
tenfah kota tidak terganggu dengan banyaknya kendaraan besar
yang melewatinya. Lokasi pertumbuhan retail baru juga bisa
memanfaatkan lokasi yang cukup strategis dengan pintu tol
sehingga bisa memudahkan akses dan mempertinggi response
time.
Saran
Penerapan konsolidasi pengiriman barang ke
beberapa retailer patut untuk dipertimbangkan
pada penelitian selanjutnya karena pada
kenyataannya konsolidasi sangat penting untuk mereduksi jumlah kendaraan pengiriman barang.
Volume kendaraan yang melewati suatu jalan pada program sebaiknya memiliki korelasi yang lebih dinamis dengan perubahan kecepatan. Bukan lagi berdasarkan pola volume yang sudah ada dari data historis.
Mempertimbangkan akses jalan baru seperti jalur MERR dan WORR.
Inisialisasi Sistem
Inisialisasi titik permintaan Inisialisasi titik pasokan Inisialisasi Jaringan infrastruktur Inisialisasi sistem Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DCInisialisasi Titik Pasokan
Inisialisasi titik pasokanLokasi supplier
Tandai supplier j for j
= 1 to m
Cari titik jalan terdekat dari supplier j Tandai supplier j dengan titik jalan p paling dekat Supplier j pada titik p For j = 1 to m Next j Inisialisasi Jaringan infrastruktur -Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC
Inisialisasi Titik Permintaan
Baca dataretailer Baca nilai random growth Growth? For i=0 to total retailer Generate nilai Random growth Tambahkan Retailer dengan Tipe retailer I Di lokasi p Next i ya tidak Baca probabilitas Lokasi growth p Random tempat Retailer baru p end
Inisialisasi Titik Permintaan
Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Inisialisasi Jaringan Infrastruktur
Penentuan pasokan ke DC
For i=0 to total supplier
Baca datasupplier
Next i Baca data supplier pemasok DC Pemasok? Tambahkan pola Pemesanan DC Dari supplier i ya tidak end
Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Inisialisasi
Sistem
Penentuan alokasi
Alokasi Supply-Demand
Next i Next j Chainij Chainij = 1 Chainij= 0 No Yes Inisialisasi Sistem Membangkitkan permintaanPenentuan alokasi demand-supply point
For i = 1 to n
For j = 1 to m
Apakah retail dipasok supplier j?
Demand Generation
Inisialisasi permintaan retail Membangkitkan permintaan Demand Generation Menentukan alokasi demand-supply point Vehicle AssignmentInisialisasi permintaan
Data frekuensi pemesanan setiap retail
Data waktu pemesanan setiap retail Pola pemesanan For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah chainij = 1 ? Tulis frekuensi pemesanan frekij
Tulis pola pemesanan polaij
Tulis waktu pemesanan jamij
Yes
frekij, polaij, jamij
Apakah frekij = 7 ?
Apakah polaij = fix ?
Random hari pemesanan hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij
(frekij) as array Hari pemesanan
hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij (frekij) as array hariij (frekij) No Yes No No Apakah jamij = fix ? Yes hariij(frekij) = hariij(1,2,3,4,5,6,7) jamij
Random jamij for jamij = 0 to 23 No Yes Inisialisasi permintaan Membangkitkan permintaan Menentukan alokasi demand-supply point
Pembangkitan Permintaan
For i = 1 to n Next i Next j Apakah jamij saat ini ? For hari = 1 to 7 For jam = 0 to 23Cek hariij hingga sejumlah frekij
Apakah hariij ada pada hari ini?
kirimij = 1 No No Membangkitkan permintaan Inisialisasi permintaan retail Vehicle Assignment A B For j = 1 to m Yes
Vehicle Assignment
Pemilihan kendaraan Vehicle Assignment Inisialisasi kendaraan Demand Generation Pemilihan ruteInisialisasi Kendaraan
Data jenis kendaraan For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah chainij = 1 ? Catat trukij = ‘2sb’ or ‘3sb’ trukij Yes No Inisialisasi kendaraan Pemilihan kendaraanPemilihan Kendaraan
For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Cek trukij Pemilihan kendaraan Pemilihan rute Demand Generation Inisialisasi kendaraan Apakah kirimij = 1 ? Yes No Trukij = trueRoute Choice
Pemilihan rute Inisialisasi kondisi jaringan jalan Pengukuran performansi Vehicle Assignment Route Choice A BInisialisasi Kondisi Jaringan Jalan
Baca matriksjalan, Matriks kecepatan
For
jam=0 to 23
Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada
jam ini utk sb = 2
Random speed?
Ubah kecepatan: Tambah Atau kurangi sesuai
Nilai random
Kurangi kecepatan Sesuai dengan data Kepadatan jalan
Next jam
Hitung waktu tempuh Ruas jalan sesuai Dengan kecepatan 2 sumbu?
Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada
jam ini utk sb = 3
ya
tidak ya
tidak
Masukkan waktu tempuh
t untuk jam ini
Inisialisasi Kondisi Jaringan Jalan
Pemilihan Kendaraan
Pemilihan Rute
For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Apakah truk ij = null ? Apakah truk ij = ‘2 sb’ ? Cek titik p dari retail i
Cek titik p dari supplier j
Apakah rute terpendek ditentukan
berdasar jarak ?
Cari path (p) yang mungkin dilalui dari pj ke p i for path (p )
as array
Cari min pathdistance (p) dari setiap path (p) for
pathdistance (p) as array
Cari min pathtime (p) dari setiap path (p) for pathtime (p) as array Hitung pathdistance (p) Hitung pathtime (p) No Gunakan matriks 2 sb Gunakan matriks 3 sb No Yes
Cari path (p) yang mungkin dilalui dari pj ke p i for path (p ) as array path (p) pathdistance (p) pathtime (p) Yes Next jam Next hari Cek matriks jarak dan t h Cek matriks jarak dan t h A B Pemilihan Rute Pengukuran performansi Inisialisasi kondisi jaringan jalan Vehicle Assignment
Pengukuran Performansi
Hitung rata-rata pathdistance(p) pathtime(p) For i = 1 to n For j = 1 to m Next i Next j Hitung total pathcost(p)Hitung standar devasi
pathdistance(p) dan pathtime(p) Pengukuran performansi Route Choice Next jam For jam = 0 to 23 For hari = 1 to 7 Next hari
Skenario A
Hasil Simulasi & Analisis
Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barang
Kondis i Pe rformans i Time
(menit) Distance (km) Speed (km/jam) 0% No_tol No_DC Standar de vias i 10.01 4.22 14.05 Jumlah Ke ndaraan 0% No_tol DC Standar de vias i 10.52 4.44 14.30 Jumlah Ke ndaraan Rata-rata 15.14 9.60 43.67 5070 3727 Rata-rata 15.43 9.78 44.02
Penurunan jumlah kargo pengiriman
sebesar 26%
Hasil Simulasi & Analisis
Skenario B
Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatifKondisi Performansi Time
(menit) Distance (km) Speed (km/jam) growth retail: 0%
No_tol Standar deviasi
10.52 4.44 14.30
Jumlah
pengiriman 3727
Rata-rata 15.43 9.78 44.02
Kondisi Pe rformansi Time
(menit) Distance (km) Speed (km/jam) growth retail: 0% Tol Standar de viasi 9.70 4.67 14.93 Jumlah pe ngiriman Le wat Tol Non_tol Rata-rata 14.66 10.01 46.40 3977 1199 2778
Skenario C1
Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP) Ke ce patan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 46.40 45.30 44.95 43.34 42.72 Standar de viasi 14.93 15.37 14.60 14.08 14.48 Maksimum 95.52 100.56 97.80 92.14 99.73 Minimum 12.67 12.66 13.39 12.16 12.26 Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 10.01 10.25 10.40 10.37 10.53 Jumlah 39809.24 43521.31 47061.79 49364.14 54069.80 Standar de viasi 4.67 4.76 4.96 4.76 4.89 Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 14.66 15.58 15.78 16.24 17.00 Jumlah 58289.08 66158.32 71393.67 77291.25 87275.33 Standar deviasi 9.70 10.46 10.61 10.74 11.47Skenario C2
Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat Surabaya Ke ce patan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 46.40 44.95 44.60 43.94 42.44 Standar de viasi 14.93 15.04 14.46 13.89 13.76 Maksimum 95.52 99.62 93.65 87.18 89.02 Minimum 12.67 12.97 12.36 13.24 11.85 Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 10.01 10.11 10.47 10.53 10.76 Jumlah 39809.24 42035.79 48769.82 46270.75 56089.31 Standar deviasi 4.67 4.80 4.99 5.04 5.36 Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata 14.66 15.46 16.07 16.12 17.17 Jumlah 58289.08 64281.95 74838.27 70831.15 89491.87 Standar deviasi 9.70 10.58 10.89 10.36 11.59Skenario D
Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul 18.00-23.00Kondisi Performansi Time
(menit) Distance (km) Speed (km/jam) Rata-rata 15.97 10.29 44.59 Jumlah 72099.08 46463.61 Standar Deviasi 10.68 4.76 15.11 Rata-rata 14.02 10.33 48.43 Jumlah 64167.20 47281.77 Standar Deviasi 8.40 4.75 14.75 Jam pengiriman normal Night delivery