• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkenalan dengan Statistik. bab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berkenalan dengan Statistik. bab"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)

B

erkenalan dengan

bab

(2)

BERKENALAN DENGAN

STATISTIK

Tujuan Pembelajaran

• Agar mahasiswa dapat memahami kegunaan ilmu statistik

Indikator Pencapaian Pembelajaran.

• Menjelaskan arti dari statistik

• Menjelaskan kegunaan ilmu statistik

• Mengetahui kebutuhan terhadap statistik

• Menjelaskan metodologi pemecahan masalah secara statistik • Menjelaskan syarat data yang baik dan pembagian data

• Menjelaskan peranan statistik bagi lembaga bisnis dan pemerintahan

• Menjelaskan peran komputer dalam statistik

2 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(3)

TAHAPAN PEMBELAJARAN

• Kegiatan Awal = 10 Menit

(Motivasi, Apersepsi, Tujuan Pembelajaran)

• Kegiatan Inti = 90 Menit

(Uraian, Contoh)

• Kegiatan Akhir = 50 Menit

(4)

Data & Kegunaannya

• Data:

Sesuatu yang diketahui atau dianggap.

– Untuk mengetahui/memperoleh gambaran – Untuk membuat keputusan

– Untuk menyelesaikan masalah

4 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(5)

Data yang Baik

• Objektif • Representatif/mewakili • Kecil kesalahan-samplingnya • Tepat waktu • Relevan

(6)

Penarikan &

Pengorganisasian Data

1. Kumpulkan data mentah 2. Organisasikan data

3. Bila perlu, ikhtisarkan/sederhanakan data 4. Ukur karakteristik dari kelompok data

5. Analisis karakteristik yang relevan

6 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(7)

Klasifikasi Data

• Klasifikasi data:

Identifikasi jenis data menurut karakteristik yang serupa, dan pengaturannya ke

(8)

Data menurut Sifatnya

• Data kualitatif:

Data yang tidak berbentuk angka, tidak memiliki besaran/magnitudo.

• Data kuantitatif:

Data berbentuk angka, memiliki besaran/magnitudo.

8 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(9)

Data menurut Sifatnya:

Variabel

• Variabel: Karakteristik dari variasi atau sesuatu yang nilainya berubah-ubah

menurut waktu atau menurut elemen.

– Variabel diskrit: Variabel yang nilainya dapat dihitung (terbatas).

– Variabel kontinu: Variabel yang nilainya tak terbatas, yang dapat diukur/dicatat hingga

(10)

Data menurut Sifatnya:

Variabel & Skala Utama

1. Nominal: Hanya membedakan, sebagai

lambang/simbol.

2. Ordinal: Menunjukkan urutan.

3. Interval: Menunjukkan urutan, dalam

jarak yang sama.

4. Rasio: Menunjukkan repetisi, titik

asalnya pada nol.

10 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(11)

Data menurut Sumbernya

• Data primer:

Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi/perorangan secara

langsung dari objeknya. • Data sekunder:

Data yang diperoleh dalam bentuk jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak

(12)

Data menurut Waktunya

• Data Cross Section:

Data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu demi menggambarkan

keadaan/fakta yang bersangkutan. • Data berkala:

Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.

12 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(13)

Data Internal

• Data internal:

Data yang menggambarkan keadaan suatu organisasi.

(14)

Statistik

• Statistik dalam arti sempit:

Data ringkasan yang berbentuk angka. • Statistik dalam arti luas:

Ilmu yang mempelajari…

• pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data, serta pengujian hipotesis

• pengambilan keputusan, dengan

memperhitungkan unsur ketidakpastian menurut konsep probabilitas.

14 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(15)

Kebutuhan terhadap Statistik

• Penjabaran hubungan antarvariabel

• Alat bantu dalam pengambilan keputusan • Menangani perubahan

(16)

Kebutuhan terhadap Statistik:

dalam Manajemen

• Dasar suatu perencanaan

• Alat pengendalian terhadap implementasi • Dasar evaluasi

16 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(17)

Statistik: Metodologi

Penyelesaian Masalah

1. Identifikasi masalah/peluang 2. Pengumpulan fakta yang ada 3. Pengumpulan data orisinil/baru 4. Klasifikasi dan ikhtisar data

(18)

Statistik: Peran Komputer

• Besarnya jumlah masukan • Repetisi proyek

• Kecepatan tinggi dalam pengolahan • Ketepatan yang lebih baik

• Kompleksnya kebutuhan

18 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(19)

TUGAS RUTIN

• Kerjakan soal Pilihan Berganda dan

(20)

P

engumpulan &

P

engolahan

D

ata

bab

(21)

Pengumpulan Dan

Pengolahan Data

Tujuan Pembelajaran

• Menjelaskan tentang pengumpulan dan

pengolahan data statistika

Indikator Pencapaian Pembelajaran

• Mengetahui tentang metode pengumpulan data • Mengetahui alat pengolahan data

(22)

TAHAPAN PEMBELAJARAN

• Kegiatan Awal = 10 Menit

(Motivasi, Apersepsi, Tujuan Pembelajaran)

• Kegiatan Inti = 90 Menit

(Uraian, Contoh)

• Kegiatan Akhir = 50 Menit

(Simpulan, Umpan Balik dan Latihan Studi

Kasus)

(23)

Elemen & Variabel

• Elemen:

Unit terkecil dari objek penelitian.

– Karakteristik:

Sifat, ciri, atau hal lain dari elemen.

• Variabel:

Sesuatu yang…

(24)

Populasi & Sampel

• Populasi:

Kumpulan dari seluruh elemen sejenis, tapi dapat dibedakan satu sama lain. • Sampel:

Bagian dari elemen populasi.

5 BAB 2 Pengumpulan & Pengolahan Data

(25)

Pengumpulan Data: Sensus

• Sensus:

Cara mengumpulkan data di mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.

– Parameter:

(26)

Pengumpulan Data: Sampling

• Sampling:

Mengumpulkan data demi menyelidiki elemen sampel dari suatu populasi.

– Data perkiraan:

Data dari hasil sampling.

7 BAB 2 Pengumpulan & Pengolahan Data

(27)

Pengambilan Sampel

• Pengambilan sampel:

Memilih sejumlah elemen dari populasi agar menjadi anggota sampel.

– Secara acak:

Sedemikian, tiap elemen berkesempatan sama dalam dipilih.

(28)

Pengambilan Sampel:

Sampling Acak

• Simple random sampling

• Stratified random sampling • Multistage random sampling • Cluster random sampling

• Systematic random sampling

9 BAB 2 Pengumpulan & Pengolahan Data

(29)

Alat-alat Pengumpulan Data

• Daftar pertanyaan (kuesioner) • Wawancara

• Observasi/pengamatan langsung

• Pos, telepon, & alat komunikasi lain

• Alat ukur (contohnya: meteran, timbangan, termometer, altimeter)

(30)

Kuesioner

• Tujuan:

– Data/informasi relevan demi maksud/tujuan – Informasi dengan kecermatan/ketelitian yang

dapat dipertanggungjawabkan

• Jenis pertanyaan:

– terbuka – tertutup

11 BAB 2 Pengumpulan & Pengolahan Data

(31)

Data

• Data mentah:

Hasil pencatatan peristiwa/karakteristik elemen dari tahap pengumpulan data. • Data statistik:

Angka-angka ringkasan dari hasil pengolahan data mentah.

(32)

Pengolahan Data

• Pengolahan data:

Memperoleh data/angka ringkasan,

berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan rumus tertentu.

– jumlah

– rata-rata proporsi/persentase

– koefisien (contohnya: korelasi/regresi)

13 BAB 2 Pengumpulan & Pengolahan Data

(33)

Metode Pengolahan Data

• Secara manual:

Umumnya untuk jumlah observasi yang tidak terlalu banyak, karena dapat

memakan waktu lama (menelitinya satu per satu).

(34)

TUGAS RUTIN

• Kerjakan semua soal pilihan BERGANDA

& ESSAI pada BAB II

(35)

P

enyajian

D

ata

bab

(36)

PENYAJIAN DATA

Tujuan Pembelajaran :

• Memahami mengenai penyajian sebuah data kompetensi dasar

Indikator Pencapaian Pembelajaran :

• Memahami penyajian data dengan berbagai bentuk • Mengetahui cross section data dan cara penyajiannya • Memahami data berkala dan cara penyajiannya

2 BAB 1 Berkenalan dengan Statistik

(37)

TAHAPAN PEMBELAJARAN

• Kegiatan Awal = 10 Menit

(Motivasi, Apersepsi, Tujuan Pembelajaran)

• Kegiatan Inti = 90 Menit

(Uraian, Contoh)

• Kegiatan Akhir = 50 Menit

(38)

Statistik & Perkiraan

• Statistik:

Nilai yang diperoleh dari sampel. • Perkiraan (estimate):

Hasil penyelidikan yang diperoleh dari sampel.

4 BAB 3 Penyajian Data

(39)

Penyajian Data: Tabel

• Tabel:

Kumpulan angka yang disusun menurut kategori, memudahkan analisis data.

(40)

Penyajian Data: Grafik

• Grafik:

Gambar visualisasi data angka, biasanya berasal dari tabel yang sudah ada.

6 BAB 3 Penyajian Data

(41)

Bentuk-bentuk Tabel

1. Tabel satu arah: Memuat keterangan

(42)

Bentuk-bentuk Tabel

2. Tabel dua arah: Menunjukkan hubungan

antara dua hal/karakteristik.

8 BAB 3 Penyajian Data

(43)

Bentuk-bentuk Tabel

3. Tabel tiga arah: Menunjukkan hubungan

(44)

Bentuk-bentuk Grafik

1. Grafik garis (line) tunggal:

Berupa satu garis, perkembangan/tren suatu karakteristik.

10 BAB 3 Penyajian Data

(45)

Bentuk-bentuk Grafik

2. Grafik garis berganda:

Berupa beberapa garis, berkembangnya beberapa hal/kejadian.

(46)

Bentuk-bentuk Grafik

3. Grafik garis komponen berganda:

Serupa dengan grafik berganda, tapi…

– garis terakhir/teratas menggambarkan jumlah/total dari komponen-komponen – garis lainnya menggambarkan

masing-masing komponen itu

12 BAB 3 Penyajian Data

(47)

Bentuk-bentuk Grafik

4. Grafik garis persentase komponen berganda:

Serupa dengan grafik berganda, tapi…

– masing-masing nilai komponen dinyatakan dalam persentase

– garis teratas/terakhir menunjukkan nilai 100%

(48)

Bentuk-bentuk Grafik

5. Grafik garis berimbang neto:

Memiliki pembedaan warna, dalam menilai selisih positif dan negatif.

14 BAB 3 Penyajian Data

(49)

Bentuk-bentuk Grafik

6. Grafik batangan (bar) tunggal/berganda

(50)

Bentuk-bentuk Grafik

7. Grafik batangan komponen berganda 8. Grafik batangan persentase komponen berganda

(51)

Bentuk-bentuk Grafik

(52)

Bentuk-bentuk Grafik

10. Grafik lingkaran

(pie) tunggal

11. Grafik lingkaran berganda

(53)

Bentuk-bentuk Grafik

(54)

Bentuk-bentuk Grafik

11. Grafik gambar (piktogram)

(55)

TUGAS RUTIN

• Kerjakan soal Pilihan Berganda dan

(56)

D

istribusi

F

rekuensi

bab

(57)

DISTRIBUSI FREKUENSI

Tujuan Pembelajaran :

• Memahami mengenai penyajian sebuah data kompetensi dasar

Indikator Pencapaian Pembelajaran :

• Memahami penyajian data dengan berbagai bentuk • Mengetahui cross section data dan cara penyajiannya • Memahami data berkala dan cara penyajiannya

(58)

TAHAPAN PEMBELAJARAN

• Kegiatan Awal = 10 Menit

(Motivasi, Apersepsi, Tujuan Pembelajaran)

• Kegiatan Inti = 90 Menit

(Uraian, Contoh)

• Kegiatan Akhir = 50 Menit

(Simpulan, Umpan Balik dan Latihan Studi

Kasus)

(59)

Distribusi Frekuensi

• Distribusi frekuensi: Ringkasan berbentuk tabel tentang sekelompok data, menunjukkan frekuensi anggota/kategori dalam beberapa

(60)

Distribusi Frekuensi

Kualitatif: Frekuensi Relatif &

Persentase

• Frekuensi relatif:

Proporsi jumlah anggota/kategori tiap kelas terhadap keseluruhan anggota datanya.

frekuensi kelas / n

• Frekuensi persentase:

Frekuensi relatif kelas dikalikan 100.

5 BAB 4 Distribusi Frekuensi

(61)

Distribusi Frekuensi

Kualitatif: Frekuensi Relatif &

Persentase

(62)

Distribusi Frekuensi

Kuantitatif: Banyaknya Kelas

• Banyaknya kelas:

k = 1 + 3,322 log n

• k = banyaknya kelas

• n = banyaknya nilai observasi

7 BAB 4 Distribusi Frekuensi

(63)

Distribusi Frekuensi

Kuantitatif: Panjang/Kelas

Interval

• Panjang/kelas interval: c = (Xn – X1) /k • c = perkiraan besarnya • k = banyaknya kelas

• Xn = nilai observasi terbesar • X1 = nilai observasi terkecil

(64)

Distribusi Frekuensi

Kuantitatif: Batas Atas &

Bawah

• Batas kelas bawah (lower limit ):

Kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas.

• Batas kelas (upper limit ):

Kemungkinan nilai data terbesar pada suatu kelas.

9 BAB 4 Distribusi Frekuensi

(65)

ai – bi = kelas ke-i

(66)

Distribusi Frekuensi

Kuantitatif: Nilai Kelas

Interval

• Nilai kelas interval:

Selisih antara nilai dari dua batas kelas atas.

11 BAB 4 Distribusi Frekuensi

(67)

Histogram & Poligon

• Histogram:

Grafik batangan,

khusus data dari tabel distribusi frekuensi.

• Poligon:

Grafik garis, dari titik tengah tiap puncak histogram.

(68)

Kurva Frekuensi

13 BAB 4 Distribusi Frekuensi

(69)

Kurva Lorenz

• Kurva Lorenz: Kurva frekuensi kumulatif yang menggambarkan pemerataan pendapatan (dalam analisis ekonomi).

(70)

TUGAS RUTIN

• Kerjakan soal Pilihan Berganda dan

Essai pada BAB IV

BAB 1 Berkenalan dengan Statistik 15

CBR

Bandingkan kelebihan dan kekurangan buku teks karangan :

• J. Supranto, Penerbit Erlangga,, 2016, Statistik Teori dan Aplikasi Edisi 8 Jilid 1

• Muhammad Yusuf, Unimed Pess,

Statistik Ekonomi, 2017 dan jelaskan

kelemahan ndan kelebihan kedua buku tersebut.

(71)

U

kuran

P

emusatan

bab

(72)

Rata-rata

• Beberapa jenis rata-rata yang sering dipakai:

– Rata-rata hitung (arithmetic mean) – Rata-rata ukur (geometric mean) – Rata-rata harmonis

(73)

Rata-rata Hitung

• Rata-rata populasi/sebenarnya/parameter: μ = 1/N ∑N i =1Xi (N = jumlah pengamatan) • Rata-rata sampel: X bar = 1/nn i =1Xi (n = jumlah sampel)

(74)

Rata-rata Hitung Tertimbang

• Rata-rata tertimbang:

X bar = ∑fi Xi /∑fi = ∑Mi Xi /∑fi

= ∑Wi Xi /∑Wi (W = timbangan/bobot)

(75)

Rata-rata Hitung: Sifat/Ciri

1. Jumlah deviasi (selisih dari suatu

kelompok nilai terhadap rata-ratanya) = 0. 2. Jumlah deviasi kuadrat dari suatu

kelompok nilai terhadap nilai k dari salah satu kelompok itu akan minimum, jika k =

X bar.

(76)

Rata-rata Hitung: Sifat/Ciri

4. X bar = k + (∑di / n)

= k + (∑fi di / fi )

• k = sembarang nilai dari rata-rata asumsi/anggaran

• di = deviasi/selisih dari nilai Xi terhadap k = Xi – k

(i = 1, 2, …, n)

(77)

Median & Modus

• Median:

Nilai yang ada di tengah-tengah

sekelompok data yang nilai-nilainya telah

diurutkan dari yang terkecil ke terbesar.

• Modus:

(78)

Median

Data Tidak Berkelompok

• n ganjil med = Xk +1 k = (n – 1)/2 X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 med • n genapmed = 1/2 (Xk + Xk +1)  k = n /2 X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8 med

(79)

Median

Data Berkelompok

• Untuk data berkelompok:

med = L0 + c {[n / 2 – (∑fi )0 ] / fm }

• L0 = nilai batas bawah sebenarnya dari kelas yang memuat med

• (∑fi )0 = jumlah frekuensi dari semua kelas yang berada di bawah kelas yang memuat med

(80)

Modus

• Untuk data tak berkelompok:

mod = rata-rata – 3(rata-rata – median)

• Untuk data berkelompok:

mod = L0 + c {(fi )0/ [(f1)0 + (f2)0]}

• (f1)0 = selisih antara frekuensi kelas yang memuat mod dan kelas sebelumnya/di bawahnya • (f2)0 = selisih antara frekuensi kelas yang memuat

mod dan kelas sesudahnya/di atasnya

(81)

Modus

Unimodal, Bimodal,

Multimodal

• Unimodal:

Distribusi kelompok nilai dengan 1 modus. • Bimodal:

Distribusi kelompok nilai dengan 2 modus. • Multimodal:

(82)

Perbandingan

Rata-rata, Median, Modus

• Bila kurva simetris berpuncak satu; letak rata-rata, median, dan modusnya sama. • Bila kurva menceng ke kanan; nilai

rata-rata terbesar, diikuti median, dan modus. • Bila kurva menceng ke kiri; nilai rata-rata

terkecil, diikuti median, dan modus.

(83)
(84)

Rata-rata di Luar

Ukuran Pemusatan

• Rata-rata ukur: G = n√(X 1 · X2 · … · Xn) • Rata-rata harmonis: RH = n /(∑n i =1 1/Xi)

(85)

Rata-rata di Luar

Ukuran Pemusatan

• Bunga majemuk:

Pn = P0(1 + r )n

• Pn = jumlah akumulasi pada akhir tahun ke-n • P0 = jumlah uang mula-mula

(86)

Kuartil, Desil, Persentil

• Kuartil: Ukuran pembagian sekelompok nilai menjadi 4 bagian yang sama.

• Desil: Ukuran pembagian sekelompok nilai menjadi 10 bagian yang sama.

• Persentil: Ukuran pembagian sekelompok nilai menjadi 100 bagian yang sama.

(87)

Kuartil, Desil, Persentil

Data Tak Berkelompok

• Kuartil (Qi)

Nilai ke-[i (n + 1)] / 4 (i = 1, 2, 3)

• Desil (Di )

Nilai ke-[i (n + 1)] / 10 (i = 1, 2, …, 9)

(88)

Kuartil, Desil, Persentil

Data Berkelompok

• Qi L0 + c {[in / 4 – (∑fi)0] /∑fq} • Di L0 + c {[in / 10 – (∑fi)0] /∑fd} • Pi L0 + c {[in / 100 – (∑fi)0] /∑fp}

(89)

U

kuran

V

ariasi atau

bab

(90)

Dispersi/Variasi

• Dispersi/Variasi:

Ukuran jauh/dekatnya nilai pengamatan terhadap rata-rata hitungnya.

– Nilai jarak

– Simpangan baku

(91)

Nilai Jarak

• Nilai jarak (NJ):

Nilai terbesar dikurangi nilai terkecil.

– Data tak berkelompok:

NJ = nilai maksimum – minimum

– Data berkelompok:

NJ = nilai tengah kelas terakhir – nilai tengah kelas pertama

(92)

Simpangan

• Rata-rata simpangan:

Rata-rata hitung dari nilai absolut simpangan.

RS = 1/n ∑|Xi – X |

• Simpangan terhadap median:

RS = 1/n ∑|Xi – med|

(93)

Deviasi Rata-rata & Varians

• Deviasi rata-rata:

Rata-rata hitung dari nilai absolut

simpangan terhadap rata-rata hitungnya. • Varians:

Rata-rata hitung dari kuadrat simpangan setiap pengamatan terhadap rata-rata

(94)

Simpangan Baku

Populasi & Sampel

• Simpangan baku:

Akar kuadrat positif dari varians.

– Simpangan baku populasi:

σ = √ 1/N {∑N

i =1Xi 2 – [(∑Ni =1Xi)2/N ]}

– Simpangan baku sampel:

S = √ 1/ (n – 1) {∑n

i =1Xi 2 – [(∑ni =1Xi)2/n ]}

(95)

Simpangan Baku

Data Berkelompok

• Untuk kelas interval sama:

σ = c √[(∑k

i =1fi di 2 /N ) – (∑ki =1fi di /N )2] • c = besarnya kelas interval

• di = deviasi (simpangan dari kelas ke-i terhadap titik asal asumsi)

(96)

Simpangan Baku

Data Berkelompok

• Untuk kelas interval tak sama:

σ = √ (1/N ){∑k

i =1fi Mi 2 – [∑ki =1(fi Mi)2/N ]}

(Mi = nilai tengah kelas ke-i )

(97)

Koefisien Variasi

• Koefisien variasi:

Simpangan baku dibagi dengan rata-rata hitungnya.

KV (populasi) = σ/μ × 100% kv (sampel) = S /X × 100%

(98)

Koefisien Kemencengan

• Koefisien kemencengan:

Ukuran yang menjelaskan kurang simetrisnya suatu distribusi.

• Tingkat kemencengan menurut Pearson:

TK = (X bar – mod)/S

= [3(X bar – med)]/S

(X bar = rata-rata hitung)

(99)

Momen

• Momen ke-r :

Mr = 1/nni =1Xir (data tak berkelompok)

Mr = 1/nn

i =1fi Mir (data berkelompok)

• Untuk r = 1, M1 adalah rata-rata hitung.

Untuk r = 2, M2 adalah varians.

(100)

Kemencengan (Skewness)

(101)

Kemencengan (Skewness)

• Tingkat kemencengan kurva:

– Data tak berkelompok:

TK = σ3 = M3/S3 = 1/nS3 ∑n

i=1(Xi – X)3

– Data berkelompok:

TK = σ3 = M3/S3 = 1/nS3 ∑n

(102)

Keruncingan (Kurtosis)

• Tingkat keruncingan kurva…

– Data tak berkelompok:

σ4 = M4/S4 = { 1/n ∑n

i=1(Xi – X)4 } / S4

– Data berkelompok:

σ4 = M4/S4 = { 1/n ∑n

i=1 fi(Xi – X)4 } / S4

(103)

QCK

• Quartil Coefficient of Kurtosis:

(104)

A

nalisis

K

orelasi dan

Regre

si

L

inear

S

ederhana

bab

(105)

Variabel Bebas & Tak Bebas

• Variabel tak bebas:

Variabel yang nilainya akan diramalkan (dipengaruhi variabel bebas).

• Variabel bebas:

Variabel yang nilainya digunakan untuk meramalkan variabel tak bebas

(106)

Hubungan Dua Variabel

• Hubungan positif:

Kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti dengan kenaikan (penurunan) Y. • Hubungan negatif:

Kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti dengan penurunan (kenaikan) Y.

(107)

Koefisien Korelasi

• Koefisien korelasi:

Nilai yang menunjukkan kuat/tidaknya hubungan antara dua variabel.

-1 ≤ r ≤ 1

• r = 1, hubungannya sempurna & positif

r mendekati 1, hubungannya kuat & positif

(108)

Koefisien Penentu

• Koefisien penentu:

Nilai yang menunjukkan besarnya

kontribusi/sumbangan dari variabel X terhadap naik/turunnya variabel Y.

KP = r 2

(109)

Koefisien Korelasi Pearson

• Koefisien korelasi Pearson:

Cara menghitung r (data yang tidak berkelompok). r = [(nni =1XiYi ) – (∑ni =1Xini =1Yi)] / { √[(n∑n i =1Xi2) – (∑ni =1Xi)2] √[(n∑n i =1Yi2) – (∑ni =1Yi)2] }

(110)

Koefisien Korelasi

Data Berkelompok

• Koefisien korelasi data berkelompok:

r = [n (∑uvf ) – (∑ufu)(∑vfv)] / {√[n(∑u2f

u) – (∑ufu)2] √[n(∑v 2fv) – (∑vfv)2]}

(111)

Korelasi Rank (Peringkat)

• Koefisien korelasi rank Spearman:

rrank = 6∑di2 / [n (n2 – 1)]

• di = selisih dari pasangan rank ke-i • n = banyaknya pasangan rank

(112)

Korelasi Data Kualitatif

• Contingency coefficient (koefisien

bersyarat): Hubungan data kualitatif.

Cc = √[χ2/ (χ2 + n )] • n = banyaknya observasi = ∑p i =1qj =1fij = ∑pi =1ni . = ∑qj =1n. j = ∑pi =1qj =1nij • χ2 = kai kuadrat = ∑p i =1qj =1[(fij – eij) /eij] – eij = frekuensi harapan – i = 1, 2, …, p ; j = 1, 2, …, q

(113)

Regresi Sederhana

• Regresi sederhana:

Hubungan antara dua variabel yang biasanya cukup tepat digambarkan dengan suatu garis lurus.

(114)

Diagram Pencar

• Manfaat dari diagram pencar:

– Membantu menunjukkan apakah ada

hubungan yang bermanfaat di antara dua variabel

– Membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan di antara kedua

variabel itu

(115)
(116)

Garis Regresi/Perkiraan

• Garis regresi

(perkiraan):

Garis lurus, pada

diagram pencar, dari hubungan antara dua variabel.

• ∑(Y – Y ’) = 0 • ∑(Y – Y ’) =

nilai terkecil (terendah)

(117)

Regresi Linear Sederhana

• Persamaan regresi linear sederhana:

Y ’ = a + bX

• Y ’ = Y aksen (nilai dari variabel tidak bebas) • b = kemiringan garis regresi (koefisien regresi)

= pengaruh terhadap Y bila X naik 1 unit = (n∑XiYi – ∑Xi ∑Yi) / [n∑Xi 2 – (∑X

i)2]

(118)

R

egresi

L

inear

B

erganda

& R

egresi

/T

rend

N

onlinear

bab

(119)

Persamaan Regresi

Linear Berganda

• Persamaan regresi linear berganda: Persamaan regresi dengan lebih dari 1 variabel bebas.

(120)

Koefisien Korelasi

Linear Berganda

• Koefisien korelasi linear berganda:

Suatu korelasi antara variabel tak bebas Y dan lebih dari 1 variabel bebas.

Ry .12 = √[(r1y2 + r

2y2 – 2r1y r2y r12) / (1 – r122)]

r = koefisien korelasi linear sederhana

= ∑xi yi /(√∑xi 2 √∑ y

i 2)

• xi = x1i – X bar • yi = y1i – Y bar

(121)

Koefisien Penentuan

• Koefisien penentuan (coefficient of

determination):

Besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi dari variabel tetap.

KP = Ry .122

(122)

Koefisien Korelasi Parsial

• Koefisien korelasi parsial:

Koefisien korelasi di antara 2 variabel, dianggap bahwa variabel lainnya tetap.

r1y 2 = (r1y – r2y r12) /[√(1 – r2y2) √(1 – r122)]

r2y 2 = (r2y – r1y r12) /[√(1 – r1y2) √(1 – r

122)]

r12y = (r1y – r1y r2y) /[√(1 – r1y2) √(1 – r2y 2)]

(123)

Garis Trend

• Garis trend (trend parabola):

Garis regresi yang variabel bebasnya (X ) merupakan variabel waktu.

(124)

Trend Eksponensial

• Trend eksponensial (logaritma):

Sering dipakai meramalkan kejadian-kejadian yang berkembang/bertumbuh secara geometris (berkembang sangat cepat).

Y ’ = abX

(125)

Trend Eksponensial

yang Diubah

• Trend eksponensial yang diubah:

(126)

Tren Logistik

• Tren logistik:

Biasa dipakai mewakili data dari

perkembangan yang awalnya sangat cepat, kemudian melambat, hingga mencapai titik jenuh.

Y ’ = k / (1 + 10a +bX) • k, a, b konstan

• biasanya b < 0

(127)
(128)

Tren Gompertz

• Tren Gompertz:

Biasa dipakai meramalkan jumlah penduduk dari usia tertentu.

Y’ = kabX

(129)

A

nalisis

D

ata

B

erkala

bab

(130)

Data Berkala

• Data berkala:

Data yang dikumpulkan seiring waktu,

menggambarkan perkembangan sesuatu.

Y1, Y2, …, Yi , … Yn

Y = f (X ), X = waktu

(131)

Analisis Data Berkala

• Analisis data berkala:

Uraian komponen penyebab gerakan (variasi) pada fluktuasi.

– Memungkinkan pengetahuan tentang

perkembangan dari satu/beberapa kejadian,

beserta hubungan/pengaruhnya terhadap kejadian lain.

(132)

Gerakan/Variasi Data Berkala

• Tren jangka panjang:

Menunjukkan arah perkembangan umum (kecenderungan naik/turun).

• Siklus: Di sekitar garis tren.

• Musiman: Berpola tetap seiring waktu. • Tak teratur: Sporadis.

(133)
(134)

Komponen Data Berkala

• Komponen data berkala mencakup

gerakan tren (T ), siklis (C ), musiman

(S ), dan acak (I ).

– Data berkala dari perkalian:

Y = T × C × S × I

– Data berkala dari penjumlahan:

Y = T + C + S + I

(135)

Menentukan Trend

1. Metode tangan bebas:

Memakai sumbu tegak Y dan sumbu mendatar X, serta diagram pencar.

(136)

Menentukan Trend

2. Metode rata-rata semi:

– Kelompokkan data menjadi 2 (jumlah sama) – Hitung rata-ratanya

– Pilih titik absis di pertengahan tiap kelompok

X1, X2, X3, X4, X5, X6

I II

– Nilai I dan II menjadi nilai X,

masukkan ke persamaan Y = a + bX

(137)

Menentukan Trend

3. Metode rata-rata bergerak (Y1 + Y2 + … + Yn) /n,

(Y2 + Y3 + … + Yn +1) /n,

(Y3 + Y4 + … + Yn +2) /n, … – Pemulusan data berkala:

Proses pemulusan, memakai rata-rata

(138)

Menentukan Trend

4. Metode kuadrat terkecil:

Perkiraan/taksiran tentang nilai a dan b dari persamaan

Y ’ = a + bX

menurut data hasil observasi, hingga jumlah kesalahan kuadratnya terkecil (minimum).

(139)

Metode Kuadrat Terkecil

• Cara pertama (∑Xi = 0): a = Y bar b = ∑XiYi /∑Xi 2 • Cara kedua (∑Xi ≠ 0, Xi = 1, 2, …, n): a = Y bar – b (X bar) b = (n∑XiYi – ∑Xi ∑Yi ) / [n∑Xi 2 – (∑Xi)2]

(140)

I

ndeks

M

usiman dan

G

erakan

S

iklis

bab

(141)

Gerakan & Indeks Musiman

• Gerakan musiman:

Gerakan naik/turun teratur pada

waktu-waktu yang sama atau sangat berdekatan. • Indeks musiman:

(142)

Penyesuaian Data

• Penyesuaian data:

Diperlukan karena jumlah hari, hari kerja, & jam kerja per bulan itu tidak sama.

– Faktor pengali:

Dipakai untuk menyesuaikan data hasil observasi.

(143)
(144)

Menghitung Indeks Musiman

1. Metode rata-rata sederhana

(145)

Menghitung Indeks Musiman

2. Metode relatif bersambung:

Data asli pada suatu waktu dinyatakan sebagai persentase dari data pada

waktu yang mendahuluinya.

a. Menggunakan rata-rata

(146)
(147)
(148)

Menghitung Indeks Musiman

3. Metode rasio terhadap trend

– Data asli dijadikan persentase nilai trend – Rata-rata/mediannya adalah indeks

musiman

4. Metode rasio terhadap rata-rata bergerak

a. Menghitung rata-rata bergerak terpusat b. Membagi data asli menjadi persentase c. Merata-rata per satuan waktu

(149)

Menghilangkan Pengaruh

Musiman dan Tren

• Tiap nilai (data asli) per satuan waktu harus dibagi dengan indeks musiman

– Setelahnya akan tersisa pengaruh dari

(150)

Gerakan Siklis dan

Gerakan Tak Teratur

• Menggambarkan grafik untuk gerakan siklis dan gerakan tak teratur:

– Tiap nilai data (yang sudah bebas dari

pengaruh musiman dan tren) dikurangi

dengan 100%

– Hasilnya adalah persentase jarak (selisih terhadap 100%)

(151)

Peramalan dengan

Tren & Indeks Musiman

1. Membandingkan nilai rata-rata musiman terhadap nilai tengah utama

2. Membandingkan tiap nilai musiman

sebenarnya terhadap rata-rata bergerak demi memperoleh sebuah nilai indeks

(152)

Peramalan dengan

Tren & Indeks Musiman

3. Model regresi berganda:

Y topi = a + b1t + b2S2 + b3S3 + b4S4

• Y topi = ramalan data • t = periode waktu

• Sj = variabel indikator musim

(153)
(154)

Metode Tambahan dalam

Menghitung Indeks Musiman

• Umumnya, jika data musiman dipakai

dalam peramalan dengan trend, hasilnya perlu disesuaikan dengan indeks

musiman:

Ramalan = T × (S / 100)

(155)

A

ngka

I

ndeks

bab

(156)

Angka Indeks

• Angka indeks:

Angka yang diadakan, agar dapat dipakai dalam perbandingan antarkegiatan yang sama, selama dua waktu yang berbeda.

(157)

Waktu Dasar & Berjalan

• Waktu dasar:

Waktu di mana suatu kegiatan dipakai sebagai dasar perbandingan.

• Waktu berjalan:

Waktu di mana suatu kegiatan akan dibandingkan terhadap kegiatan lain dalam waktu dasar.

(158)

Indeks Relatif Sederhana

• Indeks relatif sederhana:

Indeks dari satu macam barang.

– Indeks harga relatif sederhana:

It ,0 = (Pt /P0) × 100%

– Indeks produksi relatif sederhana:

It ,0 = (qt /q0) × 100%

• It = indeks harga/produksi di waktu t dan waktu dasar 0 • pt atau qt = harga/produksi pada waktu t

• p0 atau q0 = harga/produksi pada waktu 0

(159)

Indeks Agregatif

• Indeks agregatif:

Indeks dari beberapa macam barang.

– Indeks agregatif tak tertimbang:

Satuan dari barang-barangnya sama.

It ,0 = (∑Pt /∑P0) × 100%

– Indeks agregatif tertimbang:

(160)

Indeks Rata-rata Harga Relatif

• Indeks rata-rata harga relatif:

It ,0 = 1/n [∑(Pt /P0) × 100%]

n = banyaknya jenis barang

(161)

Indeks Tertimbang:

Rumus Laspeyres

• Indeks harga tertimbang:

Lt ,0 = (∑Pt q0 /∑P0q0) × 100%

• Indeks produksi tertimbang:

Lt ,0 = (∑P0qt /∑P0q0) × 100%

(162)

Indeks Tertimbang:

Rumus Paasche

• Indeks harga tertimbang Paasche:

Pt ,0 = (∑Ptqt /∑P0qt) × 100%

• Indeks produksi tertimbang Paasche:

Pt ,0 = (∑Ptqt /∑Pt q0) × 100%

• P = indeks Paasche

• P0 atau q0 = harga/produksi waktu 0

• Pt atau qt = harga/produksi waktu t (timbangan)

(163)

Indeks Tertimbang:

Variasi Rumus

• Irving Fisher: I = √(L × P) = √[(Ptq0 /P0q0) × (Pt qt /P0qt)] × 100% • Drobisch: I = (L + P ) / 2

(164)

Indeks Tertimbang:

Variasi Rumus

• Marshall-Edgeworth: I = [∑Pt ×1/2 (q0+qt)] / [∑P0×1/2 (q0+qt)] × 100% = [∑Pt (q0 + qt)] /[∑P0(q0 + qt)]  1/2 (q0+qt) = timbangan

= rata-rata kuantitas dari waktu dasar & waktu bersangkutan

(165)

Angka Indeks Berantai

• Rumus indeks berantai:

It , t –1 = (qt /qt -1) × 100%

• qt = kuantitas tahun t

• qt–1 = kuantitas tahun t – 1

– Rumus dengan waktu dasar tetap:

(166)

Penentuan Waktu Dasar

• Penentuan waktu dasar

– Sebaiknya menunjukkan keadaan yang stabil – Tidak terlalu jauh ke belakang

– Saat terjadinya peristiwa penting

(167)

Penggeseran Waktu Dasar

• Penggeseran waktu dasar

– Angka pada waktu dasar yang baru itu diberi nilai 100%, angka-angka lain akan dibagi

dengan angka tersebut dan dikali 100%.

– Indeks pada waktu dasar yang baru itu diberi nilai 100%, indeks-indeks lain akan dibagi

(168)

Pengujian Angka Indeks:

Time Reversal Test

• Suatu indeks dinyatakan memenuhi time

reversal test bila:

It , 0 × I0, t = 1

• It , 0 = indeks waktu t dengan waktu dasar 0 • I0, t = indeks waktu 0 dengan waktu dasar t

(169)

Pengujian Angka Indeks:

Factor Reversal Test

• Factor reversal test:

I(t , 0)p × I(t , 0)q = I(t , 0)v

• I(t , 0)p = indeks harga

• I(t , 0)q = indeks kuantitas • I(t , 0)v = indeks nilai

(170)

Pengujian Angka Indeks:

Factor Reversal Test

• Langkah-langkah factor reversal test:

– v = p × qv = nilai, p = harga satuan, q = kuantitas per satuan

– Untuk indeks nilai sederhana:

I0,t = (vt /v0) × 100% = (pt qt /p0q0) × 100%

– Untuk indeks nilai agregat:

I0,t = (∑vt /∑v0) × 100% = (∑ ptqt / ∑ p0q0) × 100%

(171)

Pendeflasian Data Berkala

• Demi mendapatkan data berkala yang riil

– gaji/upah riil

– pendapatan riil

maka nilai-nilainya harus dibagi dengan angka indeks

(172)

P

robabilitas

bab

(173)

Probabilitas

• Probabilitas:

Nilai yang dipakai mengukur tingkat keterjadian yang acak.

– Pendekatan klasik

(174)

Probabilitas:

Pendekatan Klasik

• Pendekatan klasik:

Asumsinya bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen memiliki peluang yang sama.

P (A) = x /n

P (A bar) = 1 – P(A)

• x = frekuensi kejadian A

• n = ukuran sampel (jumlah observasi)

(175)

Probabilitas:

Pendekatan Frekuensi Relatif

• Pendekatan frekuensi relatif:

P (Xi) = limnfi /n

• fi /n = fr = frekuensi relatif kejadian i • Xi = kejadian i

Probabilitas suatu kejadian =

(176)

Eksperimen

• Eksperimen:

Observasi terhadap objek/kegiatan demi mendapatkan ukuran.

– Outcome = Hasil dari eksperimen

• Titik sampel = Tiap hasil eksperimen

– Kejadian = Satu/lebih hasil dari

eksperimen

• Sampel = Himpunan bagian dari populasi

• Ruang sampel = Himpunan semua hasil

(populasi)

(177)

Notasi Himpunan

• Komplemen:

Semua anggota S (semesta) yang bukan anggota A.

(178)

Notasi Himpunan

• Interseksi:

Terdiri dari elemen-elemen S yang memiliki sifat/ciri-ciri A dan (juga) B

A∩B = {x :x elemen A dan x elemen B }

• Union:

Terdiri dari elemen-elemen S yang

memiliki sifat/ciri-ciri A , B , atau A dan B.

AυB = {x :x elemen A, elemen B, elemen AB }

(179)
(180)

Hukum Himpunan

1. Hukum penutup:

Untuk setiap himpunan A & B terdapat himpunan-himpunan yang unik, yaitu

AυB dan A∩B

2. Hukum komutatif: AυB = B υA

A∩B = B ∩A

3. Hukum asosiatif: (AυB )υC =

Aυ(B υC)

(A∩B )∩C = A∩(B ∩C)

(181)

Hukum Himpunan

4. Hukum distributif:

Aυ(B υC) = (AυB ) υ (AυC) A∩(B ∩C) = (A∩B ) ∩ (A∩C)

5. Hukum identitas:

Ada himpunan ø (kosong) dan S yang unik, sehingga bagi tiap himpunan A

(182)

Hukum Himpunan

6. Hukum komplementasi:

Bagi tiap himpunan A ada himpunan A bar (komplemen) yang unik, sehingga

A∩A bar = ø dan AυA bar = S

(183)

Kejadian Bebas &

Saling Meniadakan

• Kejadian saling meniadakan:

Sebuah kejadian akan meniadakan kejadian lain.

• Kejadian bebas:

(184)

Aturan Penjumlahan

• Peluang kejadian saling meniadakan:

P (A atau B ) = P (AυB) = P(A) + P(B) P (AυBυC) = P(A) + P(B) + P(C)

P (A1υA2υ … υAi) = ∑P(Ai)

• Peluang kejadian bebas:

P (AυB) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

(185)

Probabilitas

Bersama & Bersyarat

• Probabilitas bersama:

Mengukur kemungkinan bahwa dua/lebih kejadian adalah bersamaan.

• Probabilitas bersyarat:

Suatu kejadian memiliki syarat bahwa sudah/akan ada kejadian lain.

(186)

Aturan Perkalian

• Peluang kejadian tidak bebas

(bersyarat):

P (B /A) = P (A∩B) /P(A) P (A /B) = P (A∩B) /P(B)

• Peluang kejadian interseksi:

P (A∩B) = P(A) P(B /A) = P(B) P(A /B)

• Peluang kejadian bebas:

P (A /B) = P (A) dan P (B /A) = P (B )

(187)

Probabilitas Marjinal

• Probabilitas marjinal:

Suatu kejadian mempengaruhi kejadian lain, dan kedua kejadian itu harus

bersamaan.

P (R ) = ∑ki =1P (RSi)

= ∑P(Si)P (R /Si)

(188)

Teorema Bayes

• Teorema Bayes:

Probabilitas dari suatu kejadian adalah sesuai pengaruh yang merupakan hasil observasi.

P (Ai /A) = [P (Ai) P (A /Ai)] / [∑k

i =1P (Ai) P (A /Ai)]

• Ai = kejadian yang harus ada sebelum kejadian A

(189)

Permutasi

• Permutasi:

Pengaturan/urutan yang penting dari

elemen/objek (AB ≠ BA).

mPm = m ! m objek diambil per m

(190)

Kombinasi

• Kombinasi:

Susunan elemen yang tidak

memperhatikan urutan (AB = BA ).

mCx = m ! / [x !(m – x)!] m objek diambil per x

Gambar

Gambar visualisasi data angka, biasanya  berasal dari tabel yang sudah ada.
Diagram Pencar

Referensi

Dokumen terkait

Teknik Polikultur Ikan Lele ( Clarias bathracus ) dan Ikan Nila Merah Nilasa ( Oreochromis sp.) dengan Recirculating Aquaculture System (RAS) di Balai Pengembangan

Hasil statistik deskriptif pada table IV.2 menunjukkan bahwa dari 4 sampel bank persero, diperoleh jumlah data (N) sebanyak 73 yang digunakan sebagai sampel, di mana data

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI CAMPURAN SENYAWA β-SITOSTEROL DAN STIGMASTEROL DARI KULIT AKAR SLATRI ( Calophyllum soulattri Burm. f) ( ISOLATION AND IDENTIFICATION OF β-SITOSTEROL

Tugas Akhir ini diharapkan dapat menciptakan game 2D berbasis Android yang memiliki map yang dinamis untuk setiap level dengan menggunakan Artificial Ant Colony

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Hukum laju reaksi

bahwa sesuai ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2), Peraturan President Nomor 54 Tahun 2010 ten tang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan

Svaka tiskovna forma sadrži dvije vrste površina: tiskovne elemente (prenose tiskarsko bojilo) i slobodne površine (uloga je odvajanje tiskovnih elemenata i stvaranje

Metode penciptaan menurut Gustami (2007 : 329 ) terdapat tiga tahapan yaitu tahap eksplorasi, tahap perangcangan, dan tahap perwujudan. 1) Tahap Eksplorasi, yaitu