• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari orangtua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak di antara anak-anak yang ingin menjadi pemain sepakbola yang baik, bahkan menjadi bintang sepakbola. Maka hendaknya mereka difasilitasi dengan tempat dan program latihan yang baik pula. Pembinaan dan pelatihan yang dilakukan sejak usia muda merupakan usaha untuk mencetak pemain-pemain sepakbola yang terampil dan diharapkan ke depannya menjadi pemain sepakbola yang profesional dan mampu berprestasi. Banyaknya Lembaga Pendidikan Sepakbola (LPSB), Sekolah Sepakbola (SSB) atau Pusat Latihan (Puslat) di berbagai daerah merupakan wahana untuk membina dan melatih anak-anak usia muda yang memiliki bakat bermain sepakbola.

Faktor penting yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola adalah teknik dasar bermain sepakbola yang harus dikuasai oleh para pemain. Penguasaan teknik dasar merupakan suatu prasyarat yang harus dimiliki oleh setiap pemain, oleh sebab itu mereka harus dibekali dengan program latihan yang mampu meningkatkan komponen-komponen teknik dasar tersebut.

Teknik dasar permainan sepakbola menentukan sampai dimana seorang pemain dapat meningkatkan mutu permainannya. Dengan penguasaan teknik dasar yang baik dan sempurna, pemain dapat melaksanakan taktik permainan dengan mudah karena pemain tersebut mempunyai kepercayaan pada diri sendiri cukup tinggi dan setiap pengendalian bola yang dilakukan tidak banyak membuang tenaga yang tidak perlu.

Cara latihan pemain harus diperhatikan dan harus didukung oleh sarana dan prasarana yang baik. Prasarana dan sarana yang baik dan berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik maka segala kegiatan akan terganggu dan mungkin terhenti.

(2)

Prestasi yang maksimal merupakan impian setiap pemain atau klub dari berbagai macam cabang olahraga, keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi klubnya pelatih juga harus mampu menerapkan progam latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur serta harus mampu mengembangkan prestasi yang dicapai klubnya. Materi pemain yang berkualitas sangat mempengaruhi keadaan suatu tim untuk memperoleh kemenangan dalam permainan sepakbola, dengan demikian seorang pemain harus dilatih sejak usia dini untuk mendapatkan pemain yang benar-benar berkualitas.

Di Kabupaten Sragen telah muncul dan berkembang sekolah sepakbola di antaranya: IM Sragen, Tanon FC, Aregras Gondang, PST Tangen, Putra Jambangan Sragen, Puslat Sambirejo dan KFC Sragen. Sekolah-sekolah sepakbola di Kabupaten Sragen membina dan melatih pemain-pemain pemula dari berbagai kelompok umur, yaitu kelompok umur 9-10 tahun, 11-12 tahun, 13-14 tahun dan 15-16 tahun.

Sekolah Sepakbola Karangmalang Football Club Sragen atau disingkat dengan nama SSB KFC Sragen merupakan Sekolah sepakbola yang sampai saat ini masih aktif melaksanakan pelatihan. SSB KFC Sragen merupakan sekolah sepakbola yang mempunyai tujuan untuk membina, mendidik dan melatih anak-anak sejak usia dini. SSB KFC Sragen membina dan melatih pemain-pemain pemula dari berbagai kelompok umur, yaitu kelompok umur 9-10 tahun, 11-12 tahun dan 13-15 tahun. Dari tiga kelompok umur ini, usia 11-12 tahun dari pengamatan peneliti penguasaan teknik dasar terutama menggiring bola belum dikuasai dengan baik oleh sebagian besar siswa tersebut, ini dapat diamati saat permainan, sering kali bola mudah direbut oleh lawan. Menurut Harre yang dikutip Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin ( 1996 : 93 ) ”Bahwa umur 11-12 tahun adalah usia yang paling sesuai untuk mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang dibutuhkan kelak”. Hal ini harus mendapat perhatian dari pelatih, mengingat teknik menggiring bola sangat berpengaruh dalam permainan sepakbola sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian khususnya

(3)

teknik dasar menggiring bola pada siswa SSB KFC Sragen kelompok umur 11-12 tahun tersebut.

Untuk menjadi pemain yang berkualitas, seharusnya pemain mempunyai kemampuan dengan teknik menggiring diatas rata-rata pemain yang lain dalam setiap pertandingan yang diikutinya. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa pencarian bibit pemain yang mempunyai kecepatan dan kemampuan mengendalikan bola masih mengalami kesulitan. Keadaan ini juga terjadi di SSB KFC Sragen, dimana ketika siswa dilatih dengan berbagai teknik latihan menggiring bola oleh pelatih masih belum menampakkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola para siswa dapat diberikan dengan berbagai variasi latihan secara individu maupun secara kelompok. Kedua bentuk variasi latihan ini memiliki tingkat kesulitan dan efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan menggiring bola. Latihan menggiring secara individu pada prinsipnya merupakan bentuk latihan yang harus disesuaikan dengan kemampuan setiap individu karena setiap individu mempunyai kemampuan berbeda baik secara fisik maupun psikologis. Seluruh konsep latihan harus direncanakan sesuai dengan karakteristik fisiologis dan psikologis atlet, sehingga tujuan latihan dapat ditingkatkan secara wajar. Latihan ini dilaksanakan dengan cara memperbanyak pengulangan menggiring bola sesuai dengan instruksi pelatih. Sedangkan latihan secara kelompok merupakan bentuk latihan keterampilan yang divariasikan dari latihan secara individu. Bentuk latihan ini diberikan agar siswa tidak merasa jenuh saat menerima menu latihan yang diberikan oleh pelatih. Latihan secara kelompok merupakan cara variasi latihan untuk memenuhi rasa senang anak dan bertujuan untuk mencapai tujuan dalam latihan, latihan ini dilaksanakan dengan cara siswa dikelompokkan melakukan menu latihan yang dikemas dalam bentuk permainan yang diberikan pelatih.

Latihan menggiring bola secara individu dan kelompok belum diketahui dampak perbedaan yang dihasilkan, sehingga peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan pengaruh antara latihan menggiring secara individu dan

(4)

kelompok terhadap kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Siswa SSB KFC Sragen belum memiliki prestasi yang membanggakan. 2. Kemampuan menggiring siswa SSB KFC Sragen masih belum terasah karena

siswa masih berusia muda.

3. Saat menggiring bola siswa kurang menguasai bola sehingga cenderung jauh dari kaki dan bahkan sering kehilangan bola.

4. Latihan secara kelompok jarang digunakan pada latihan SSB KFC Sragen. 5. Belum diketahui dampak latihan menggiring secara individu dan kelompok

terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSB KFC Sragen.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar tidak menyimpang tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode latihan secara individu dan kelompok terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola.

2. Kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen.

D. Perumusan Masalah

1. Adakah perbedaan pengaruh latihan menggiring secara individu dan kelompok terhadap kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen ?

(5)

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan menggiring secara individu dan secara kelompok terhadap kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh latihan menggiring secara individu dan kelompok terhadap kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen.

2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan menggiring secara individu dan kelompok terhadap kemampuan menggiring bola pada kelompok umur 11-12 tahun siswa SSB KFC Sragen.

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola bagi siswa yang dijadikan subyek penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih SSB KFC Sragen untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola dengan menggunakan metode latihan yang tepat sesuai karakteristik siswa yang dilatih.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukan jika limbah di hari ke 0 ataupun hari ke 6 untuk perlakuan kontrol dan perlakuan penambahan bakteri (keempat formula) tidak memberikan perbedaan hasil

This study is entitled Gogol’s Identity Crisis in America as seen in Jhumpa Lahiri’s The Namesake?. It deals with Jhumpa Lahiri’s novel describing an Indian family who immigrates

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Baba et al (2010) di Osaka, Jepang yang mendapatkan bahwa terdapat peningkatan risiko abortus pada wanita yang

Pada hari ini Jumat Tanggal Lima Bulan April Tahun Dua Ribu Tiga Belas (05-04-2013), berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor 20/PBJ-PDD/2013 Tanggal 5

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, yaitu dalam rangka membuktikan ada tidaknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna balap liar di kalangan remaja Komunitas Balap Liar T2M, Mojokerto memiliki motif sebab yang berbeda-beda, motif

Hauxe da gai honetan adierazi eta azpimarratu nahi dudana, eta egiazta daiteke nahi izanez gero: ikasleek zein helduek ondo pasatzen dutela pentsatzen, arrazoiak ematen eta

Metode dakwah (kaifiyah al-da’wah, methode) adalah cara- cara menyampaikan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut mudah