• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDAYAGUNAKAN TIK YANG MEMBELAJARKAN. refleksi kebijakan apa yang tepat bagi kita? (Pustekkom, Disdik, Balai/UPTD Tekkom)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENDAYAGUNAKAN TIK YANG MEMBELAJARKAN. refleksi kebijakan apa yang tepat bagi kita? (Pustekkom, Disdik, Balai/UPTD Tekkom)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENDAYAGUNAKAN

TIK

YANG

MEMBELAJARKAN

refleksi kebijakan apa yang tepat bagi kita?

(Pustekkom, Disdik, Balai/UPTD Tekkom)

Uwes A. Chaeruman

uwes@teknologipendidikan.net – uwes.anis@kemdiknas.go.id www.teknologipendidikan.net

▸ Baca selengkapnya: jika source media yang kita gunakan berupa dv maka video setting yang tepat adalah

(2)

• Menggunakan TIK untuk

belajar tentang TIK?

• Menggunakan TIK untuk

mengajar?

• Menggunakan TIK

sebagai sarana belajar

siswa?

Menurut

Anda,

penggunaan

TIK yang

masih

terjadi di

kebanyakan

sekolah kita

adalah …

SEKEDAR REFLEKSI DIRI

iseng-iseng tak berhadiah

1

2

(3)

BELAJAR TENTANG KOMPUTER

(4)

MENGAJAR DENGAN TIK

(5)

BELAJAR DENGAN TIK

(6)

Tujuan:

• Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas

Aktifitas Pembelajaran:

• Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1

berpegangan erat, Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.

• Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok

tersebut.

• Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa

yang terjadi.

• Setiap kelompok diminta mengambil apa saja yang bisa di

bawa dari sekitar luar sekolah.

• Kemudian diminta mengklasifikasikan mana yang kategori

padat, cair dan gas.

• Siswa kembali ke kelas, dilanjutkan dengan diskusi dan

penjelasan mendalam dari guru.

KASUS ILUSTRATIF #1:

Pembelajaran efektif, kontekstual dan

menyenangkan walau tanpa TIK

(7)

Tujuan:

• Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas

Aktifitas Pembelajaran:

• Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1

berpegangan erat, Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.

• Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok

tersebut.

• Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa

yang terjadi.

• Setiap kelompok diminta mengambil gambar apa saja dengan

cara memotret menggunakan kamera handphone.

• Gambar hasil pemotretan ditayangkan melalui LCD projector,

kemudian siswa secara kelompok mengklasifikasikan kedalam

kategori cair, padat dan gas.

• dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalam dari

guru.

KASUS ILUSTRATIF #2:

Pembelajaran efektif, kontekstual dan

menyenangkan dengan TIK

(8)

Tujuan:

• Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam

semesta antara yang satu dengan lainnya.

Aktifitas Pembelajaran:

• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil.

• Setiap kelompok diminta untuk membahas salah satu teori

dari buku yang telah disediakan.

• Setiap kelompok, diminta menyajikan hasil bahasannya

secara kreatif dengan menggunakan slide presentasi (misal

Power Point, MSWord, dll)

• Setiap kelompok mempresentasikan dan dibahas bersama.

KASUS ILUSTRATIF #3:

Pembelajaran efektif, kontekstual dan menyenangkan dengan

TIK + menghasilkan prakarsa dan karya otentik

(9)

Tujuan:

• Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam

semesta antara yang satu dengan lainnya.

Aktifitas Pembelajaran:

• Guru menjelaskan konsep penciptaan alam semesta

menurut beberapa pakar.

• Penjelasan dilakukan menggunakan sekitar 20 slide

presentasi via LCD projector, dilengkapi dengan animasi

yang indah, kombinasi teks dan gambar.

• Dilanjutkan dengan tanya jawab dan kesimpulan.

• Diakhiri dengan memberikan pekerjaan rumah

KASUS ILUSTRATIF #4:

Pembelajaran tak efektif, tak kontekstual dan tak

menyenangkan walaupun dengan TIK

(10)

A. Contoh kasus #1

B. Contoh kasus #2

C. Contoh kasus #3

D. Contoh kasus #4

10

DIMANA POSISI SEKOLAH KITA?

(11)

GURU = PEMAIN UTAMA SISWA = PENONTON UTAMA

Pengetahuan tentang …..

(Surface Competencies)

Kemampuan untuk …..

(Core Competencies)

SISWA = PEMAIN UTAMA

GURU = SUTERADARA PEMBELAJARAN

4

1

2

3

Kasus ilustratif :

(12)

KESIMPULAN KITA

pentingnya pengalaman belajar

maka …

Menceritakan

,

bukanlah mengajar

Mendengarkan

,

bukanlah belajar

Belajar

,

adalah mengalami

Mengajar

adalah

membuat siswa mengalami

dimana

TIK

menjadi sarananya

Karena

BELAJAR

adalah perubahan prilaku yang menetap

sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan dunia,

(Driscoll, 2003)

(13)

Mana yang lebih penting:

• Pedang

atau

• Keahlian

menggunakan

pedang?

• TIK

atau

• Keahlian guru

meramu

pembelajaran dengan TIK

secara tepat guna?

• Guru sebagai

PANGLIMA

• TIK sebagai

senjata

pusakanya

KEBIJAKAN KITA?

(14)

• TIK penting,

• tapi,

KAPABILITAS GURU

dalam

mendayagunakan TIK secara tepat guna untuk

pembelajaran

JAUUUUUH LEBIH

PENTIIIIING!!!

• Sekolah dengan fasilitas TIK canggih, tanpa

diimbangi perubahan paradigma mengajar

akan sia-sia…

(15)

LEARNING TASK

(16)

Type of Task Contoh Assimilative mendengar menulis membaca Information Handling mengumpulkan mengurutkan mengkalisifikasi menganalisis

Adaptif

Memodelkan/ mencontohkan

mensimulasikan

Type of Task Contoh

Communicative mendiskusikan menyajikan mendebatkan Productive menciptakan memproduksi menulis menggambar menyusun memadukan

Expe-riential

Mengeksperimen Mencoba menerapkan menampilkan

LEARNING TASK

(17)

Learning Taks

Aktifitas Learning tools

Assimilatif mendengar,

menulis, membaca

Tradisional:

Buku, diktat, modul cetak, jurnal, peta, gambar, diagram, poster, kaset audio, slide, film bingkai

Kontemporer:

e-book, slide presentasi (ppt), video (DVD), streaming video (flv, youtube), audio (mp3, midi), online journal, dll.

Porduk Belajar oleh siswa/mahasiswa: Posting tulisan/karya di: blog, social

network (facebook, dll), video streaming (youtube)

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(18)

Learning Taks Aktifitas Learning tools Information Handling mengumpulkan, mengurutkan mengkalisifikasi menganalisis Tradisional:

Peralatan lab (mikroscope, kaca pembesar), katalog perpustakaan,

Kontemporer:

Pengolah angka (MSExcell), search engine (google, MSN, yahoo, altavista, dll), pengolah kata (MSWord, dll), slide presentasi

(MSPowerpoint), virtual laboratorium. Porduk Belajar oleh siswa/mahasiswa: Grafik, tabel, diagram, gambar, dan tulisan dengan memanfaatkan tool seperti MS Word, Power Point, MS Excel, atau kombinasi

semuanya.

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(19)

Learning Taks

Aktifitas Learning tools

Adaptif Memodelkan/

mencontohkan mensimulasika n

Tradisional:

Mock up, realia (benda sebenarnya), model Kontemporer:

video, multimedia (simulasi, animasi, drill and practice, tutorial), audio (MP3)

Porduk Belajar oleh siswa/mahasiswa: Percakapan yg direkam dengan HP, video menggunakan handycam atau HP, gambar dengan menggunakan adobe photoshop atau MS Powerpoint, animasi menggunaka macromedia flash, dll

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(20)

Learning

Taks

Aktifitas

Learning tools

Communi

cative

mendiskusika

n

menyajikan

mendebatkan

Tradisional:

Face-to-face: tanya jawab, diskusi

kelompok, debat

Kontemporer:

Discussion forum, konferensi

komputer, chatting, PC to PC call,

mailing list

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(21)

Learning Taks

Aktifitas Learning tools

Produktif menciptakan memproduksi menulis menggambar menyusun memadukan Tradisional:

Face-to-face: tanya jawab, diskusi kelompok, debat

Kontemporer:

Menulis dengan (MSWord), mengolah

angka dengan (MS Powerpoint), mengolah gambar dengan adobe photoshop,

membuat video dengan (HP, handycam), merekam audio dengan (HP, dll), membuat peta konsep dengan (mindmap)

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(22)

Learning

Taks

Aktifitas

Learning tools

Experienti

al

Mengeksperi

men

menyelidiki

menerapkan

menampilkan

Tradisional:

Karyawitasa (field trip), kerja

kelompok (penelitian, proyek)

Kontemporer:

Virtual lab, simulasi/games,

searching dengan search engine,

dll.

Mengacu dan mengadaptasi dari tipologi media Laurillard, 2003

LEARNING TASK

(23)

TERIMA KASIH

Sekilas tentang biografi saya

Uwes A. Chaeruman …

Lahir di Rangkasbitung, 11 Maret 1974. Mendapat gelar S1 dan S2 bidang Teknologi Pendidikan dari Uni versitas Negeri Jakarta. Sedang mengikuti studi S3 di almamater yang sama dengan program studi yang sama. Sehari-hari aktif sebagai blogger, PNS di Pustekkom, Dosen Luar Biasa di Universitas Negeri Jakarta, STIKIM, Program Pascasarjana Untirta, dan Program Pascasarjanas Univ Islam Asyafi’iyah Jakarta. Jika beruntung, suka diundang untuk cuap-cuap dalam seminar, lokakarya, pelatihan dan lain-lain sebagai pembicara/instruktur. Dipercaya juga sebagai konsultan pendidikan di Balai Tekkom Dinas Pendidikan Banten, Pusdiklat Teknis Keagamaan Depag, dan Pusdiklat Kesehatan Depkes. Bidang minat dan keahlian: desain sistem pembelajaran, desain e-learning, teknologi kinerja dan pengembangan media pembelajaran.

Aktif menulis di jurnal-jurnal ilmiah, menulis buku, blogging, berkebun dan sekedar membersihkan akuarium dan kolam ikan.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Kinerja

Untuk tetap bisa bertahan dan bersaing dengan para kompetitornya, maka dengan fokus terhadap prinsipal mana yang akan didistribusikan adalah salah satu cara yang bisa

Dewasa ini dalam praktek peradilan yang menerapkan pengertian melawan hukum materiel dalam fungsinya yang positif atau mengartikan melawan hukum dalam hukum pidana

Agama Hindu pertama kali muncul di India yang kemudian masuk ke Indonesia, dibuktikan dari ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf Pallawa. Pallawa adalah salah

Setelah melakukan penelusuran terkait dengan biaya-biaya kualitas lingkungan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa

Berdasarkan hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa batuan yang memiliki rekahan akan lebih mudah pecah ketika diberikan tekanan, dibandingkan dengan batuan kompak

Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar), sehingga dapat

Nahapit & Ghosal (1998) dalam Hasbullah (2006) menyatakan bahwa kepercayaan pada tingkat individu berasal dari nilai-nilai yang yang bersumber pada kepercayaan dan agama