• Tidak ada hasil yang ditemukan

METRORAGIA KELOMPOK 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METRORAGIA KELOMPOK 7"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH METRORAGIA MAKALAH METRORAGIA (KEPERAWATAN MATERNITAS) (KEPERAWATAN MATERNITAS)

Di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan maternitas Di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan maternitas

yang di bimbing oleh : yang di bimbing oleh : Leni Agustin, S.Kep Ners Leni Agustin, S.Kep Ners

Di Susun Oleh : Di Susun Oleh : Ag

Agunung Sig Siswswoyoyoo ((!!."."##$$%%."."&&"$"$'' Anis

Anis ahdi ahdi (!."#$%."&(!."#$%."&''

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO UNIVERSITAS BONDOWOSO

2!" 2!"

(2)

KATA PENGANTAR 

)asa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran *uhan +ang aha sa, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas -METRORAGIA#$Dalam  penyusunan akalah ini, penulis memperoleh banyak dukungan dari berbagai  pihak dan bantuan moral serta bimbingan, petunjuk dan saransaran yang berguna dari berbagai pihak. /leh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tiada batas kepada yang terhormat :

. Leni Agustin, S. Kep Ns, selaku wali kelas !A serta dosen pengajar  mata kuliah keperawatan maternitas, yang telah memberi semangat dan pengarahan dan bimbingan baik se0ara mental dan moral.

!. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan akalah ini

+ang mana berkat dukungan beliaulah akalah ini dapat terselesaikan meski banyak kesalahan, baik dari 0ara penulisan maupun 1ormat makalah ini. /leh karena itu kami mohon kritik dan saran yang dapat membangkitkan semangat belajar kami. Sehingga kami tidak lagi melakukan kesalahan yang kedua kalinya.

2ondowoso, 3uli !"%

(3)

DA%TAR ISI

HALAMAN &UDUL$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ i KATA PENGANTAR$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ii DA%TAR ISI$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ iii BAB I PENDAHULUAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ! .. Latar 2elakang...  .!. )umusan asalah...  .#. *ujuan 4enulisan... ! BAB II PEMBAHASAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ' !. De1inisi etroragia... # !.! tiologi etroragia... # !.# 4atologi etroragia... % !.% 5ambaran Klinik... 6 !.6 Diagnosis etroragia... 7

!.& 4enanganan etroragia... 7

!.$ 4emeriksaan 4enunjang... 8

!.7 Asuhan Keperawatan... "

!.8 9/ etroragia... 6 BAB III$ PENUTUP$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ! #. Kesimpulan... & #.! Saran... & DA%TAR PUSTAKA$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ !

(4)

BAB I

PENDAHULUAN !$! L*+*, Bel*-*n.

etrorhagia juga dikenal sebagai perdarahan uterus dis1ungsional adalah masalah yang biasanya di derita oleh seorang wanita. etrorrhagia adalah keadaan umum, terutama untuk beberapa tahun pertama menstruasi (pubertas metrorrhagia'. ;al ini juga diamati dengan pasien yang dekat dengan 1ase menopause mereka. 4ada dasarnya, kondisi ini ditandai dengan episode perdarahan (terutama ber0ak namun dapat menyebabkan pendarahan  parah' di luar 1ase menstruasi.

Dengan demikian, episode perdarahan digambarkan sebagai tidak  teratur dalam jumlah dan pola. engingat siklus menstruasi normal wanita, 1ase menstruasi yang < (umumnya dikenal sebagai menstruasi' harus ratarata % hari dan harus terjadi pada bulan depan nanti. =ntuk mempermudah, metrorrhagia adalah di antara ber0ak >agina dalam menstruasi bulanan, an0aman kesehatan dianggap mungkin dan tidak boleh dianggap enteng. ?ni harus mendorong kita untuk men0ari nasihat medis untuk sejumlah kondisi yang mendasarinya mungkin untuk men0ari penyebab kelainan tersebut. *etapi perhatikan, orang tidak boleh panik dan menganggapnya disebabkan oleh penyakit yang ditakuti.

!$2 Ru/us*n M*s*l*h

. 3elaskan de1inisi dari etroragia@

!. Sebutkan dan jelaskan tiologi etroragia@ #. 3elaskan 4atologi etroragia@

%. 2agaimanakan 5ambaran Klinik@ 6. Apa saja diagnosis metroragia@ &. 2agaimana penanganan metroragia@

(5)

!$' Tu0u*n

. =ntuk mengetahui de1inisi dari etroragia. !. =ntuk mengetahui etiologi metroragia. #. =ntuk mengetahui pato1isiologi metroragia. %. =ntuk mengetahui gambaran klinik metroragia. 6. =ntuk mengetahui diagnosis metroragia.

&. =ntuk mengetahui 4enanganan metroragia. $. =ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2$! De1inisi Me+,,*.i*

etrorrhagia pendarahan yang terjadi di antara siklus mentruasi, atau dengan kata lain timbul lebih sering dari biasa (3*+i/ 1*is*l42!)

etroragia adalah pendarahan uterus biasanya tidak banyak timbul  pada inter1an partun mestruasi yang tidak biasanya (5h*n6,*ni+*4 2")

etroragia adalah perdarahan dari >agina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. 4erdarahan o>ulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu  basal tubuh. 4enyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,

karsinoma endometrium, karsinoma ser>iks', kelainan 1ungsional dan  penggunaan estrogen eksogen$(777$-u/8ul*n*s-e8$5/)

2$2 E+il.i Me+,,*.i*

2eberapa 4enyebab Dari perdarahan diluar haid yaitu : . etroragia di luar kehamilan:

a. Sebab  sebab organik 

4erdarahan dari uterus, tuba dan o>arium disebabkan olah kelainan  pada:

' Ser>iks uteriB seperti a' 4olip ser>isis uteri

4olip adalah tumor bertangkai yang ke0il dan tumbuh dari  permukaan mukosa. Ser>ikal polip adalah polip yang terdapat

dalam kanalis ser>ikalis (*iran, !""6'.  b' rosio porsionis uteri.

rosio porsiones (4' adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio ser>iks uteri (mulut rahim'. 4enyebabnya bisa karena in1eksi dengan kuman kuman atau >irus, bisa juga karena rangsangan Cat kimia alat tertentuB umumnya disebabkan oleh in1eksi.

0' =lkus pada portio uteri, =lkus portio.

=lkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio  berwarna merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri

(7)

!' Korpus uteriseperti B

4olip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens, abortus in0ompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subin>olusio uteri, karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.

#' *uba 1allopii B

Kehamilan ekstopik terganggu, radang tuba, tumor tuba. %' />arium B

radang o>erium, tumor o>arium. b. Sebab  sebab 1ungsional

4erdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik, dinamakan perdarahan dis1ungsional. 4erdarahan dis1ungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menar0he dan menopause. *etapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir  1ungEs o>arium.

Dua pertiga wanita dari wanitawanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan dis1ungsional berumur diatas %" tahun, dan # F dibawah !" tahun. Sebetulnya dalam praktek dijumpai pula perdarahan dis1ungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini  biasanya dapat sembuh sendiri, jarana diperlukan perawatn di rumah

sakit.

!. etroragia oleh karena adanya kehamilan : abortus, kehamilan ektopik. 2$' P*+l.i Me+,,*.i*

enurut s0hroder pada tahun 86, setelah penelitian histopatologik pada uterus dan o>ario pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan  perdarahan yang dinamakan metropatia hemorrGgi0a terjadi karena persistensi

1olikel yang tidak pe0ah sehingga tidak terjadi o>ulasi dan pembentukan 0orpus luteum.Akibatnya terjadilah hiperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus menerus.

4enelitian menunjukan pula bahwa perdarahan dis1ungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atropik, hiperplastik, plori1erati1, dan sekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi merupakan bagian terbesar. ndometrium jenis nonsekresi dan jenis

(8)

sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan ano>ulatori dari perdarahan o>uloatoir.Klasi1ikasi ini mempunyai nilai klinik  karena kedua jenis perdarahan dis1ungsional ini mempunyai dasar etiologi yang  berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda.

4ada perdarahan dis1ungsional yang o>ulatoir gangguan dianggap berasal dari 1a0tor1aktor neuromuskular, >asomotorik, atau hematologik, yang mekanismenya 2elem seberapa dimengerti, sedang perdarahan ano>ulatoir   biasanya dianggap bersumber pada gangguan endokrin.

2$" G*/9*,*n Klini-  a. 4erdarahan />ulatori

4erdarahan ini merupakan kurang lebih " F dari perdarahan dis1ungsional dengan siklus pendek (polimenore' atau panjang (oligomenore'. =ntuk menegakan diagnosis perdarahan o>ulatori perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. 3ika karena perdarhan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi, maka kadangkadang  bentuk sur>ei suhu badan basal dapat menolong.

3ika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya:

' Korpus Luteum 4ersistens

Dalam hal ini dijumpai perdarahan adangkadang  bersamaan dengan o>arium yang membesar. Sindrom ini harus dibedakan dari kelainan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil  pemeriksaan panggul sering menunjukan banyak persamaan antara keduanya. Korpus luteum persistens dapat menimbulkan pelepasan endometrium yagn tidak teratur (irregular shedding'.

Diagnosis ini di buat dengan melakukan kerokan yang tepat  pada waktunya, yaitu menurut 0. Lennon pada hari ke % mulainya

(9)

 perdarahan. 4ada waktu ini dijumpai endometrium dalam tipe sekresi disamping nonsekresi.

!' ?nsu1isiensi Korpus Luteum

;al ini dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia atau polimenore. Dasarnya ahEla kurangntya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan L; realiCing 1a0tor. Diagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam 1ase luteal tidak 0o0ok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan.

#' Apopleksia =teri

4ada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pe0ahnya  pembuluh darah dalam uterus.

%' Kelainan Darah

Seperti anemia, purpura trombositopenik, dan gangguan dalam mekasnisme pembekuan darah.

 b. 4erdarahanAno>ulatoar 

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan menurunya Kadar estrogen dibawah tingkat tertentu timbul  perdarahan yang kadangkadang bersi1at siklik, Kadangkadang tidak 

teratur sama sekali.

Hluktuasi kadar estrogen ada sangkutpautnya dengan jumlah 1olikel yang pada statu waktu 1ungsional akti1. Holikel  1olikel ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh 1olikel   1olikel baru. ndometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus dan dari endometrium yang mulamula plori1erasidapat terjadi endometrium  bersi1at hiperplasia kistik.

3ika gambaran ini diperoleh pada kerokan maka dapat disimpulkan adanya perdarahan ano>ulatoir.4erdarahan 1ungsional dapat terjadi pada

(10)

setiap waktu akan tetapi paling sering pada masa permulaan yaitu pubertas dan masa pramenopause.

4ada masa pubertas perdarahan tidak normal disebabkan oleh karena gangguan atau keterlambatan proses maturasi pada hipotalamus, dengan akibat bahwa pembuatan realiCing 1aktor tidak sempurna. 4ada masa pramenopause proses terhentinya 1ungsi o>arium tidak selalu  berjalan lan0ar.

2ila pada masa pubertas kemungkinan keganasan ke0il sekali dan ada harapan lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi o>ulatoir, pada seorang dewasa dan terutama dalam masa pramenopause dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk  menentukan ada tidaknya tumor ganas.

4erdarahan dis1ungsional dapat dijumpai pada penderitapenderita dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumortumor o>arium dan sebagainya. Akan tetapi disamping itu terdapat banyak wanita dengan perdarahan dis1ungsional tanpa adanya penyakitpenyakit tersebut. Selain itu 1aktor psikologik juga  berpengaruh antara lain stress ke0elakaan, kematian, pemberian obat  penenang terlalu lama dan lainlain dapat menyebabkan perdarahan

ano>ulatoir.

2$ Di*.nsis a. Anamnesis

' 4erlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus yang pendek atau oleh oligomenoreamenorhe, si1at perdarahan ( banyak atau sedikitsedikit, sakit atau tidak', lama perdarahan, dan sebagainnya.

(11)

!' 4ada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tandatanda yang menunjuk ke arah kemungkinaan penyakit metabolik, endokrin, penyakit menahun. Ke0urigaan terhadap salah satu penyait tersebut hendaknya menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit yang  bersangkutan.

#' 4ada pemeriksaan gyne0ologik perlu dilihat apakah tidak ada kelainan kelainan organik yang menyebabkan perdarahan abnormal (polip, ulkus, tumor, kehamilan terganggu'.

%' 4ada pubertas tidak perlu dilakukan kerokan untuk menegakan diagnosis. 4ada wanita umur !"%" tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip, mioma submukosum,

6' Dilakukan kerokan apabila sudah dipastikan tidak mengganggu kehamlan yang masih bisa diharapkan. 4ada wanita pramenopause dorongan untuk melakukan kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas. 2$ Pen*n.*n*n

a. ?stirahat baring dan trans1usi darah

 b. 2ila pemeriksaan gyne0ologik menunjukan perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan :

' strogen dalam dosis tinggi

Supaya kadarnya dalam darah meningkat dan perdarahan berhenti. Dapat diberikan se0ar ? dipropionasestradiol !,6 mg, atau benCoas estradiol ,6 mg, atau >aleras estradiol !" mg. *etapi apabila suntikan dihentikan perdarahan dapat terjadi lagi.

!' 4rogesteron

4emberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium, dapat diberikan kaproas hidroksi progesteron !6 mg, se0ara ?, atau dapat diberikan per os sehari nirethindrone 6 mg atau

(12)

asetas medroksi progesteron (pro>era' " mg, yang dapat diulangi  berguna dalam masa pubertas.

2$ Pe/e,i-s**n Penun0*n.

. 4emeriksaan darah : ;emoglobin, uji 1ungsi thiroid , dan kadar ;5, HS;, L;, 4rolaktin dan androgen serum jika ada indikasi atau skrining gangguan perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana.

!. Deteksi patologi endometrium melalui (a' dilatasi dan kuretase dan (b' histeroskopi. 9anita tua dengan gangguan menstruasi, wanita muda dengan perdarahan tidak teratur atau wanita muda ( I %" tahun ' yang gagal berespon terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah  pemeriksaan endometrium. 4enyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan bahkan saat kuretase. aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan in>estigasi lain yang sesuai pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal berulang atau berat. 4ada wanita yang memerlukan in>estigasi, histeroskopi lebih sensiti1 dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi abnormalitas endometrium.

#. Laparoskopi : Laparoskopi berman1aat pada wanita yang tidak berhasil dalam uji 0oba terapeutik.

%. =ji kehamilan: untuk melihat ada tandatanda kehamilan

6. 4emeriksaan koagulasi : untuk memantau 1aktor pembekuan darah

2$; Asuh*n Ke8e,*7*+*n A. 4engkajian

. ?dentitas klien

=mur : biasanya terjadi pada usia tua (#" tahun ke atas' !. )iwayat kesehatan

a. Keluhan utama : Nyeri  b. )iwayat penyakit sekarang

' Nyeri disertai keluarnya darah dari rahim yang tidak teratur. !' Akti1itas istirahat *ekanan darah sistol menurun, denyut nadi

meningkat (J "" kali per menit'.

#' liminasi 40rubahan pada konsistensiB de1ekasi, peningkatan 1rekuensi berkemih =rinalisis : peningkatan konsentrasi urine. 0. )iwayat penyakit dahulu

(13)

4asienpasien dengan metroragia mungkin men0eritakan riwayat nyeri serupa yang timbul pada setiap siklus haid serta punya riwayat abortus,

#. 4emeriksaan 1isik 

4engkajian juga dapat dilakukan pemeriksaan 1isik mulai 22& a. 2 (2reathing'

' 4ernapasan tidak teratur 

!' Hrekuensi mengalami peningkatan  b. 2! (2lood'

' Denyut jantung mengalami peningkatan. !' *ekanan darah )endah (8"&" mm;g' 0. 2# (2rain'

' 4enurunan Konsentrasi !' 4using

#' Konjungti>a Anemia d. 2% (2ladder'

9arna kuning dan olume ,6 L;ari e. 2% (2owel'

 Nyeripadaadomen  Na1su makan enurun 1. 2& (2one'

2adan mudah 0apek  Nyeri pada punggung %. Analisis Data

N D*+* E+il.i   M*s*l*h

-e8e,*7*+*n

 DS:

. 4enyebab timbulnya nyeri: haid tidak teratur.

!. Nyeri dirasakan meningkat saat akti>itas

#. klien mengeluh nyeri pada daerah simpisis, punggung dan

 payudara.kalanyeri %&

%. Nyeri sering danterus  menerus D/:

1. 9ajah tampak menahan nyeri

Kontraksi  disritmia uterusM   peningkatan kontraksi uterus 

Aliran darah ke uterus  ?skemia   Nyeri  Nyeri akut ! DS:

. 4asien menyatakan mudah lelah

4endarahan 

Anemia

?ntoleranakti> itas

(14)

D/:

. Nadi lemah (*D 8"&" mm;g' !. 4O. *erlihat pu0at S0lera

konjungti>a anemi #. 4O Lemas  Kelemahan  ?ntoleran akti>itas # DS:

. 4O. enyatakan merasa gelisah D/:

. 4u0at

2. emperlihatkan kurang inisiati1 

5angguan ;aid  Kurang pengetahuan  Ansietas Ansietas 6. Diagnosa keperawatan

a. De1isit >olume 0airan berhubungan dengan perdarahan.  b. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus.

0. ?ntoleransi akti>itas berhubungan dengan kelemahan. &. ?nter>ensi keperawatan

a. De1isit >olume 0airan berhubungan dengan perdarahan. *ujuan :

' emiliki ;b dalam batas normal. Kriteria hasil :

' emiliki asupan 0airan yang adekuat.

INTERVENSI RASIONAL

. anajemen elektrolit dengan meningkatkan keseimbangan elektrolit dan men0egah komplikasi. !. 4emantauan 0airan dengan mengumpulkan dan

menganalisis data pO untuk mengatur keseimbangan elektrolit.

#. anajemen nutrisi dengan membantu dan menyediakan asupan makanan dan0airan dalam diet seimbang. . en0egah terjadinya syo0k. !. Agar terjadi keseimbangan 0airan dan elektrolit.

#. Agar input dan output seimbang.

 b. Nyeri berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus. *ujuan:

'  Nyeri dapat diadaptasi oleh pasien Kriteria hasil:

(15)

INTERVENSI RASIONAL . 2eri lingkungan tenang

dan kurangi rangsangan  penuh stress

!. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

analgesi0

#. Ajarkan strategi relaksasi (misalnya na1as berirama lambat, na1as dalam,  bimbingan imajinasi %. >aluasi dan dukung

mekanisme koping pO

6. Kompres hangat

. eningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping

!. Analgesik dapat menurunkan nyeri.

#. emudahkan relaksasi, terapi non 1armakologi tambahan

%. 4enggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk

menghilangkan nyeri dapat membantu mengatasinya lebih e1ekti1 

6. engurangi rasa nyeri dan memperlan0ar aliran darah

0. ?ntoleran akti1itas berhubungan dengan anemia. *ujuan:

' 4asien dapat berakti>itas seperti semula. Kriteria hasil:

!' 4asien dapat mengidenti1ikasi 1aktor  1aktor yang memperberat dan memperingan intoleran akti>itas dan 4asien mampu  berakti>itas.

(16)

. 2eri lingkungan tenang dan  perode istirahat tanpa

gangguan, dorong istirahat sebelum makan

!. *ingkatkan akti>itas se0ara  bertahap

#. 2erikan bantuan sesuai kebutuhan

. enghemat energi untuk

akti>itas dan regenerasi seluler  penyembuhan jaringan

!. *irah baring lama dapat menurunkan kemampuan

#. enurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan supply dan kebutuhan oksigen

$. ?mplementasi keperawatan

4elaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ren0ana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat  bersi1at mandiri dan kolaborati1. Selama melaksanakan kegiatan perlu

diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien. 7. >aluasi keperawatan

*ahap penilaian atau e>aluasi adalah perbandingan yang sistematik dan teren0ana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan 0ara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. 4enilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan ren0ana kegiatan klien se0ara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

4enilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari ren0ana dan pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. >aluasi dapat berupa : masalah teratasi dan masalah teratasi sebagian.

2$< WO= tiologi

- etroragia di luar kehamilan B - Sebab  sebab organik B

 Ser>iks uteri, Korpus uteri seperti, *uba 1allopii, />arium

tiologi

- etroragia oleh karena adanya kehamilan : abortus, kehamilan ektopik.

(17)

Metroragia / Perdarahan di luar *erjadi perdarahan dari uterus, tuba

dan o>arium Siklus  Tanpa  Tidak e!"adi Ovulasi #enda$n%a &'!('n Pe!da!a$an !a$i( ese!'gen be!lebi$an dan p!'gese!'n )nd'(e!iu( (engala(i penebalan *inding !a$i( Pe!da!a$an

+'n!aksi

MK : MK : DEFISIT VOLUME ;2 menurun Anemia MK : INTOLER!NSI

(18)

BAB III PENUTUP '$! Kesi/8ul*n

etroragia adalah perdarahan dari >agina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. 4erdarahan o>ulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. 4enyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma ser>iks', kelainan 1ungsional dan penggunaan estrogen eksogen.

'$2 S*,* n

Sebagai seorang tenaga kesehatan yang dijadikan role model harusnya kita menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan jika dilapangan menemukan kasus pasien dengan metrohargiaharuslah dirawatdengan baik  sesuai prosedur.

4enulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pemba0a sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

(19)

http:ml.s0ribd.0omdo0!!7!$%%87LpnAskepetrohargia

4ro1 dr. ;ani1a wiknjosastro, DS/5. 888.  Ilmu Kandungan. +ayasan bina  pustaka sarwono prawirohardjoB 3akarta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil  Somatostatin dan octreotide dosis tinggi dapat mencegah pankreatitis akut pasca-ERCP  Efikasi somatostatin lebih bermakna bila diberikan pada injeksi duktus

Dari hasil integrasi data ini seorang manager untuk mengontrol laporan atau mengontrol data-data yang ada pada masing-masing cabang cukup dengan memanfaatkan data yang sudah

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010)” yang

Toba Pulp Lestari Porsea yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan telah mendapat sertifikat dan bendera emas, telah berhasil

Kandungan kontaminan tersebut dipengaruhi oleh jenis rumah sakit, jumlah tempat tidur, jumlah pasien rawat inap dan jalan, jenis pelayanan dan iklim suatu negara sehingga

Mari berfokus pada kesantunan berbahasa di lingkungan sekolah atau dunia pendidikan, penelitian (Kurniadi, 2017) menyatakan masih banyak dan maraknya penggunaan

bahwa Retribusi Tempat Khusus Parkir yang berlaku saat ini telah diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2000 yang penyusunannya masih

memahami suatu masa lah Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:1)Bagaimana penerapan metode sosiodrama dalam bidang studi Agama Islam, 2)Bagaimana