• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMAKBMN Final Reg 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMAKBMN Final Reg 2013"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar Isi Daftar Isi B A B I B A B I Pendahuluan 1 Pendahuluan 1 B A B I I B A B I I Barang

Barang Milik Milik Negara Negara dalam dalam Sistem Sistem AkuntansAkuntansi i Pemerintah Pemerintah Pusat Pusat 55

B A B I I I B A B I I I Kebijakan

Kebijakan Akuntansi Akuntansi atas atas Barang Barang Milik Milik Negara Negara 1414

B A B I V B A B I V Prosedur

Prosedur Akuntansi Akuntansi atas atas Barang Barang Milik Milik Negara Negara 2626

BAB V BAB V

Penyusutan

Penyusutan BMN BMN Aset Aset Tetap Tetap 3838

B A B V I B A B V I Rekonsilias

Rekonsiliasi i Barang Barang Milik Milik Negara Negara 4343

B A B V I I B A B V I I

Penutup 47

(2)

BAB I BAB I Pendahuluan Pendahuluan

A.

A. Latar Latar BelakangBelakang

Pada UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa Pada UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan kewajiban tersebut. Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa perbendaharaan adalah pengelolaan dan Negara dinyatakan bahwa perbendaharaan adalah pengelolaan dan pertanggung

pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk jawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan investasi dan kekayaan yangyang dipisahkan, yang ditetapkan di dalam APBN dan APBD. Oleh karena dipisahkan, yang ditetapkan di dalam APBN dan APBD. Oleh karena pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara merupakan pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara,

pertanggungjawaban keuangan negara,

Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli bahwa yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Termasuk atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Termasuk dalam pengertian perolehan lainnya yang sah, di dalam PP 6 tahun 2006 dalam pengertian perolehan lainnya yang sah, di dalam PP 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D disebutkan antara lain sumbangan/hibah, tentang Pengelolaan BMN/D disebutkan antara lain sumbangan/hibah, pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, dan putusan pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, dan putusan pengadilan.

pengadilan.

Pertanggungjawaban atas BMN kemudian menjadi semakin penting ketika Pertanggungjawaban atas BMN kemudian menjadi semakin penting ketika pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, atas transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi BMN memberikan termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi BMN memberikan sumbangan yang signifikan di dalam laporan k

sumbangan yang signifikan di dalam laporan k euangan (neraca) yaitu berkaitaneuangan (neraca) yaitu berkaitan dengan pos-pos aset tetap maupun aset lainnya.

dengan pos-pos aset tetap maupun aset lainnya.

Pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap BMN. Pengamanan Pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap BMN. Pengamanan tersebut meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif, dan tersebut meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Dalam rangka pengamanan administratif dibutuhkan pengamanan hukum. Dalam rangka pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (

sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian ( controlling controlling ) atas) atas BMN. Sela

BMN. Selain berfungsi in berfungsi sebagai alat sebagai alat kontrol, kontrol, sistem penasistem penatausahaan tausahaan tersebuttersebut  juga

(3)

perencanaan pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, maupun perencanaan pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, maupun penghapusan (

penghapusan (disposal disposal ).).

B.

B. Deskripsi Deskripsi SingkatSingkat

Materi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara Materi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) seb

(SIMAK-BMN) sebagai sub sistem agai sub sistem dari Sistem Akundari Sistem Akuntansi Instansi seltansi Instansi selain Sistemain Sistem  Akuntansi

 Akuntansi Keuangan Keuangan disajikan disajikan untuk untuk meningkameningkatkan tkan pemahaman pemahaman serta serta kontrolkontrol yang sistematis

yang sistematis bagi mereka ybagi mereka yang pernah atau ang pernah atau yang memang beyang memang berada dalamrada dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja pada lingkup tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja pada bagian atau seksi perlengkapan/ rumah tangga atau yang semacamnya bagian atau seksi perlengkapan/ rumah tangga atau yang semacamnya sehingga sesuai struktur Unit Akuntansi Barang melekat kewajiban untuk sehingga sesuai struktur Unit Akuntansi Barang melekat kewajiban untuk penyusunan laporan barang milik negara dalam rangka penyusunan laporan penyusunan laporan barang milik negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan kementerian negara/lembaga. SIMAK-BMN dan SAK sebagai sub keuangan kementerian negara/lembaga. SIMAK-BMN dan SAK sebagai sub sistem harus saling berjalan secara simultan. Dengan demikian dapat dilakukan sistem harus saling berjalan secara simultan. Dengan demikian dapat dilakukan check and balance

check and balance antara arus uang dan arus barang.antara arus uang dan arus barang.

Selain itu, SIMAK-BMN juga menyatukan konsep manajemen barang dengan Selain itu, SIMAK-BMN juga menyatukan konsep manajemen barang dengan pelaporan untuk tujuan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dalam bentuk pelaporan untuk tujuan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dalam bentuk neraca. Sehingga dengan demikian SIMAK-BMN dapat memenuhi kebutuhan neraca. Sehingga dengan demikian SIMAK-BMN dapat memenuhi kebutuhan manajerial dan pertanggungjawaban sekaligus.

manajerial dan pertanggungjawaban sekaligus.

C.

C. Tujuan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Umum Umum (TPU)(TPU)

Modul Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara Modul Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara disusun dan disampaikan kepada peserta diklat dengan tujuan agar para disusun dan disampaikan kepada peserta diklat dengan tujuan agar para peserta lebih menguasai dan mampu melaksanakan pelaporan barang milik peserta lebih menguasai dan mampu melaksanakan pelaporan barang milik negara dalam kerangka SIMAK-BMN dengan baik dan benar sesuai peraturan negara dalam kerangka SIMAK-BMN dengan baik dan benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang akuntansi dan pelaporan barang perundang-undangan yang berlaku di bidang akuntansi dan pelaporan barang milik negara sehingga dapat memberi nilai manfaat dalam proses penyusunan milik negara sehingga dapat memberi nilai manfaat dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat.

laporan keuangan pemerintah pusat.

D.

D. Tujuan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Khusus Khusus (TPK)(TPK)

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat diharapkan mampu: Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat diharapkan mampu: 1.

1. MelaksanakaMelaksanakan Akuntansi Barang Milik Nen Akuntansi Barang Milik Negara dengan baik dan gara dengan baik dan benar benar  sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2.

(4)

3.

3. Mengetahui Mengetahui Struktur, Tugas dStruktur, Tugas dan Fungsi an Fungsi Organisasi AkuntanOrganisasi Akuntansi Barang Msi Barang Milikilik Negara.

Negara. 4.

4. Menjelaskan Sistem InformasMenjelaskan Sistem Informasi Mi Manajemen dan Akuntansi Barang milikanajemen dan Akuntansi Barang milik Negara dalam kaitan dengan Sistem Akuntansi Keuangan.

Negara dalam kaitan dengan Sistem Akuntansi Keuangan. 5.

5. Memecahkan masalah Memecahkan masalah dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan Akuntansi Barang Akuntansi Barang Milik NegaraMilik Negara baik secara fungsional maupun yang berkaitan dengan aplikasi.

baik secara fungsional maupun yang berkaitan dengan aplikasi. 6.

6. Menjelaskan Laporan Barang Menjelaskan Laporan Barang Milik Negara Milik Negara yang terkait dengan yang terkait dengan LaporanLaporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Keuangan berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Ringkas BMN.

Ringkas BMN. 7.

7. Memahami konsep Memahami konsep penyusutan Aset penyusutan Aset Tetap Tetap dalam dalam SIMAK-BMNSIMAK-BMN

8. Menguasai teknis pengiriman Laporan Barang Milik Negara kepada 8. Menguasai teknis pengiriman Laporan Barang Milik Negara kepada

Laporan Keuangan dengan baik dan benar. Laporan Keuangan dengan baik dan benar. 9.

9. Menjelaskan poMenjelaskan posisi aset tetap dalam neraca yasisi aset tetap dalam neraca yang terkait dengan belng terkait dengan belanjaanja modal dan saldo awal aset tetap.

modal dan saldo awal aset tetap.

10. Menjelaskan perlakuan akuntansi atas Aset Tetap dalam Renovasi. 10. Menjelaskan perlakuan akuntansi atas Aset Tetap dalam Renovasi.

E.

E. Topik Topik BahasanBahasan

Hal-hal yang perlu dibahas meliputi: Hal-hal yang perlu dibahas meliputi: 1.

1. BMN BMN dalam dalam kerangka kerangka SAPPSAPP 2.

2. Kebijakan Kebijakan Akuntansi Akuntansi atas atas BMNBMN 3.

3. Prosedur Prosedur Akuntansi Akuntansi atas atas BMNBMN 4.

4. KapitalisasKapitalisasi i BMNBMN 5.

5. Penyusutan Penyusutan Aset Aset TetapTetap 6.

6. Rekonsiliasi Rekonsiliasi BMNBMN

F.

F. Cakupan Cakupan ModulModul I.

I. BMN BMN dalam dalam SAPPSAPP a.

a. Pengertian Pengertian umum umum BMNBMN b.

b. BMN BMN dalam dalam neracaneraca c. c. Klasifikasi Klasifikasi BMNBMN d. d. Pengkodean Pengkodean BMNBMN e. e. Kondisi Kondisi BMNBMN f.

f. Jenis-jenis Jenis-jenis laporan laporan BMNBMN g.

(5)

II.

II. Kebijakan Kebijakan Akuntansi Akuntansi BMNBMN a.

a. Aset Tetap: Aset Tetap: Peralatan dan Peralatan dan Mesin; Gedung Mesin; Gedung dan dan Bangunan; Jalan, Bangunan; Jalan, IrigasiIrigasi dan Jaringan; Aset Tetap

dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan danLainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan dan  Aset Tetap dala

 Aset Tetap dalam Renovasim Renovasi b.

b. Perolehan Perolehan BMN BMN GabunganGabungan c.

c. Aset Aset BersejarahBersejarah

III.

III. Prosedur AProsedur Akuntansi Bkuntansi BMNMN a.

a. Organisasi Organisasi SAISAI b.

b. Organisasi Organisasi Akuntansi Akuntansi BMNBMN c.

c. Jenis-jenis Jenis-jenis Transaksi Transaksi dalam dalam Akuntansi Akuntansi BMNBMN d.

d. Prosedur Prosedur Akuntansi BMN Akuntansi BMN pada pada UAKPBUAKPB e.

e. Prosedur Prosedur Akuntansi Akuntansi BMN BMN pada pada UAPPB-WUAPPB-W f.

f. Prosedur Prosedur Akuntansi Akuntansi BMN BMN pada pada UAPPB-E1UAPPB-E1 g.

g. Prosedur Prosedur Akuntansi Akuntansi BMN BMN pada pada UAPBUAPB

G. WAKTU G. WAKTU

3 ( tiga ) hari 3 ( tiga ) hari

H.

H. METODE METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Metode pembelajaran

Metode pembelajaran dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparandalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan teori akuntansi aset tetap termasuk peraturan yang mendasarinya, diikuti teori akuntansi aset tetap termasuk peraturan yang mendasarinya, diikuti dengan tanya jawab serta diskusi soal-soal studi kasus dan solusi dengan tanya jawab serta diskusi soal-soal studi kasus dan solusi permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi dan terkait dengan pelaksanaan permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi dan terkait dengan pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara. Selain itu Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara. Selain itu dilakukan praktek aplikasi SIMAK-BMN sampai dengan pengiriman ADK ke Unit dilakukan praktek aplikasi SIMAK-BMN sampai dengan pengiriman ADK ke Unit  Akuntansi Keua

 Akuntansi Keuangan.ngan.

I.

I. ALAT ALAT BANTU BANTU AJARAJAR 1. Komputer/Laptop 1. Komputer/Laptop 2. Printer  2. Printer  3. ATK 3. ATK 4. 4. LCD LCD Projector Projector 

(6)

BAB II BAB II

Barang Milik Negara Barang Milik Negara

dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Bab ini membahas pengertian Barang Milik Negara, Cakupan Barang Milik Negara, dan Bab ini membahas pengertian Barang Milik Negara, Cakupan Barang Milik Negara, dan kedudukannya dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP).

kedudukannya dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP).

Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/dihitung/diukur/ditimbang dan dinilai, tidak termasuk uang dan surat berharga. dapat dinilai/dihitung/diukur/ditimbang dan dinilai, tidak termasuk uang dan surat berharga. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 2004, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 2004, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain barang yang berasal dari hibah, barang yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain barang yang berasal dari hibah, barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, barang yang diperoleh sebagai yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/ kontrak, dan barang yang diperoleh berdasarkan putusan pelaksanaan dari perjanjian/ kontrak, dan barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum tetap. Tidak termasuk dalam pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum tetap. Tidak termasuk dalam pengerti

pengertian BMN an BMN adalah adalah barang-barabarang-barang yang ng yang dikuasai dan dikuasai dan atau dimiliki oleh:atau dimiliki oleh: 1.

1. Pemerintah DaePemerintah Daerah (sumber danarah (sumber dananya berasal dnya berasal dari APBD termasuari APBD termasuk yang sumber k yang sumber  dananya berasal dari APBN tetapi sudah diserahterimakan kepada Pemerintah dananya berasal dari APBN tetapi sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah).

Daerah). 2.

2. Badan Badan Usaha Usaha Milik Milik Negara/BadNegara/Badan an Usaha Usaha Milik Milik Daerah Daerah yang yang terdiri dari:terdiri dari: a.

a. Perusahaan Perusahaan Perseroan, Perseroan, dandan b.

b. Perusahaan Perusahaan Umum.Umum. 3.

3. Bank Bank Pemerintah dan Pemerintah dan Lembaga Lembaga Keuangan Keuangan Milik Milik Pemerintah.Pemerintah.

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat.

Pemerintah Pusat.

SAPP memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara SAPP memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN)

(SA-BUN) dan dan Sistem Sistem Akuntansi Akuntansi Instansi Instansi (SAI). (SAI). SA-BUN SA-BUN dilaksanakdilaksanakan an oleholeh Departemen Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Selanjutnya, SA-BUN Departemen Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Selanjutnya, SA-BUN memiliki 8 (delapan) subsistem, yaitu SiAP (Sistem Akuntansi Pusat) yang terdiri memiliki 8 (delapan) subsistem, yaitu SiAP (Sistem Akuntansi Pusat) yang terdiri Sistem Akuntansi Umum (SAU) dan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN), Sistem Akuntansi Umum (SAU) dan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN), SAUP&H (Sistem Akuntansi Utang dan Hibah), SA-IP (Sistem Akuntansi Investasi SAUP&H (Sistem Akuntansi Utang dan Hibah), SA-IP (Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah), SA-PP (Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman), SA-TD (Sistem Pemerintah), SA-PP (Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman), SA-TD (Sistem

(7)

 Akuntansi

 Akuntansi Transfer Transfer ke ke Daerah), Daerah), SA-BL SA-BL (Sistem (Sistem Akuntansi Akuntansi Badan Badan Lainnya), Lainnya), SA-BSBLSA-BSBL (Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain) dan SA-TK (Sistem (Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain) dan SA-TK (Sistem  Akuntansi

 Akuntansi Transaksi Transaksi Khusus) Khusus) . . SA-BUN SA-BUN dilaksanadilaksanakan kan oleh oleh Menteri Menteri Keuangan Keuangan selakuselaku Bendahara Umum Negara (

Bendahara Umum Negara (Chief Financial Officer Chief Financial Officer [CFO]).[CFO]).

SAI memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem SAI memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dilaksanakan oleh Informasi dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dilaksanakan oleh Menteri/Ketua Lembaga Teknis selaku

Menteri/Ketua Lembaga Teknis selaku Chief Operational Officer Chief Operational Officer (COO).(COO). Secara skematis SAPP dapat digambarkan sebagai berikut:

Secara skematis SAPP dapat digambarkan sebagai berikut:

KE

KERANGRANGKA KA UMUM UMUM SS APAP PP

S SAPAPPP

S

SAAII SSAA-- BBUUNN

SA

SAK K  SIMASIMAKK - -B

BMNMN SiSi AAPP SASAUUPP&& HH SASA-- IPIP

SA SA-- PPPP

S

SAAKK UUN N SSAAUU

SA

SA-- TDTD SASA-- BBLL SA-SA- BBSBLSBL D J K N

D J K N

SA SA-- TTK K 

SAK digunakan untuk memproses t

SAK digunakan untuk memproses transaksi terkait dengan keuangan seperti anggaran danransaksi terkait dengan keuangan seperti anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran. SIMAK-BMN realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran. SIMAK-BMN memproses transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan BMN untuk mendukung memproses transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan BMN untuk mendukung SAK da

SAK dalam ranlam rangka mengka menghasilkan ghasilkan Laporan Laporan Neraca. Neraca. Di saDi samping itu, mping itu, SIMAK-BMNSIMAK-BMN menghasilkan berbagai laporan, buku dan daftar serta kartu-kartu yang memberikan menghasilkan berbagai laporan, buku dan daftar serta kartu-kartu yang memberikan informasi manajerial dalam pengelolaan BMN.

informasi manajerial dalam pengelolaan BMN. BMN dalam SAPP

BMN dalam SAPP

Dalam akuntansi pemerintahan, BMN merupakan bagian dari aset pemerintah pusat Dalam akuntansi pemerintahan, BMN merupakan bagian dari aset pemerintah pusat yang berwujud. Aset pemerintah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau yang berwujud. Aset pemerintah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

(8)

BMN meliputi unsur-unsur aset lancar ,aset tetap, aset lainnya dan aset bersejarah. BMN meliputi unsur-unsur aset lancar ,aset tetap, aset lainnya dan aset bersejarah.  Aset

 Aset lancar lancar adalah adalah aset aset yang yang diharapkan diharapkan segera segera untuk untuk direalisasidirealisasikan, kan, dipakai, dipakai, atauatau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan

bulan untuk untuk digunakan digunakan dalam dalam kegiatan kegiatan pemerintah pemerintah atau atau dimanfaatkdimanfaatkan an oleholeh masyarakat umum. Sedangkan aset lainnya adalah aset yang tidak bisa masyarakat umum. Sedangkan aset lainnya adalah aset yang tidak bisa dikelompokkan ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Adapun aset bersejarah dikelompokkan ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Adapun aset bersejarah merupakan aset yang mempunyai ketetapan hukum sebagai aset bersejarah merupakan aset yang mempunyai ketetapan hukum sebagai aset bersejarah dikarenakan karena kepentingan budaya, lingkungan dan sejarah. Aset bersejarah dikarenakan karena kepentingan budaya, lingkungan dan sejarah. Aset bersejarah tidak wajib disajikan di dalam neraca tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas tidak wajib disajikan di dalam neraca tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

laporan keuangan.

BMN yang berupa aset lancar adalah Persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset BMN yang berupa aset lancar adalah Persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah

tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedun; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; g dan Bangunan; Jalan, Irigasi daJalan, Irigasi dann Jaringan; Aset Tetap Lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan. BMN yang berupa Jaringan; Aset Tetap Lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan. BMN yang berupa aset lainnya adalah aset tetap yang tidak digunakan lagi/ dihentikan dari penggunaan aset lainnya adalah aset tetap yang tidak digunakan lagi/ dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan aset tak berwujud seperti

aktif pemerintah dan aset tak berwujud seperti softwaresoftware, hasil kajian dan penelitian, hasil kajian dan penelitian serta hak cipta. BMN tersebut dimasukkan ke dalam pos aset lainnya sesuai dengan serta hak cipta. BMN tersebut dimasukkan ke dalam pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

nilai tercatatnya.

Secara tersurat, Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 menyatakan bahwa dalam Secara tersurat, Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 menyatakan bahwa dalam pengelolaan keuangan di Kementerian Negara/Lembaga (baca: Instansi) dikenal adanya pengelolaan keuangan di Kementerian Negara/Lembaga (baca: Instansi) dikenal adanya Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran di satu pihak, serta Pengguna Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran di satu pihak, serta Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang di pihak yang lain. Dalam rangka Barang dan Kuasa Pengguna Barang di pihak yang lain. Dalam rangka pertanggungjaw

pertanggungjawaban, Pengguna Anggaran aban, Pengguna Anggaran dan Kuasa dan Kuasa Pengguna Anggaran melaksanakanPengguna Anggaran melaksanakan Sistem Akuntansi Keuangan.

Sistem Akuntansi Keuangan. Sedangkan PenggunSedangkan Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barana Barang dan Kuasa Pengguna Barangg melaksanakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara melaksanakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

BMN).

Dalam prakteknya, sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi barang dilaksanakan Dalam prakteknya, sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi barang dilaksanakan secara simultan dalam rangka menyusun laporan pertanggungjawaban Kementerian secara simultan dalam rangka menyusun laporan pertanggungjawaban Kementerian Negara/Lemba

Negara/Lembaga. ga. SIMAK-BMN selain mendukung pelaksanaan pertanggungjawaban, jugaSIMAK-BMN selain mendukung pelaksanaan pertanggungjawaban, juga memberikan be

memberikan berbagai inrbagai informasi dalam formasi dalam rangka perangka pengelolaan bangelolaan barang. rang. Oleh karena Oleh karena itu,itu, keluaran SIMAK-BMN juga memberikan manfaat kepada Penguna Barang dan Kuasa keluaran SIMAK-BMN juga memberikan manfaat kepada Penguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang dalam

(9)

SIMAK-BMN

SIMAK-BMN: : Beberapa Kata KunciBeberapa Kata Kunci

SIMAK-BMN merupakan sistem terpadu yang merupakan gabungan prosedur manual dan SIMAK-BMN merupakan sistem terpadu yang merupakan gabungan prosedur manual dan komputerisasi dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan komputerisasi dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan neraca. Di samping itu, SIMAK-BMN juga menghasilkan Daftar Barang, Laporan Barang, neraca. Di samping itu, SIMAK-BMN juga menghasilkan Daftar Barang, Laporan Barang, dan berbagai kartu kontrol yang berguna untuk menunjang fungsi pengelolaan BMN. dan berbagai kartu kontrol yang berguna untuk menunjang fungsi pengelolaan BMN. Pelaksanaan akuntansi BMN dibantu dengan perangkat lunak (

Pelaksanaan akuntansi BMN dibantu dengan perangkat lunak ( softwaresoftware) SIMAK-BMN yang) SIMAK-BMN yang memungkinkan penyederhanaan dalam proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan memungkinkan penyederhanaan dalam proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan manusia

manusia (human error)(human error) dalam dalam pelaksanaannypelaksanaannya.a.

Untuk memudahkan pemahaman tentang SIMAK-BMN berikut ini dikemukakan Untuk memudahkan pemahaman tentang SIMAK-BMN berikut ini dikemukakan konsep-konsep dasarnya.

konsep dasarnya. Kodifikasi BMN

Kodifikasi BMN Untuk memudahkan identifikasi, maka setiap BMN diberikan kUntuk memudahkan identifikasi, maka setiap BMN diberikan kode denganode dengan cara tertentu sehin

cara tertentu sehingga memberigga memberikan kemudahan kan kemudahan dalam pendalam pengelolaannya. gelolaannya. PenggolongaPenggolongann dan Kodefikasi Barang Milik Negara bertujuan untuk terciptanya keseragaman dalam dan Kodefikasi Barang Milik Negara bertujuan untuk terciptanya keseragaman dalam penggolongan dan klasifikasi Barang Milik Negara

penggolongan dan klasifikasi Barang Milik Negara secara nasional guna mewujudkan tertibsecara nasional guna mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri administrasi dan mendukung tertib pengelolaan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara

Negara sebagai penggasebagai pengganti Peraturan Menteri Keunti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentangK.06/2007 tentang Kodifikasi da

Kodifikasi dan Penggolon Penggolongan Baranngan Barang Milik g Milik Negara Negara membagi Bmembagi BMN dalam MN dalam klasifikasiklasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.

Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.

Golongan BMN meliputi: Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Golongan BMN meliputi: Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Bangunan, Jalan Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Aset Tak Berwujud. Dari masing-masing Golongan tersebut Pengerjaan dan Aset Tak Berwujud. Dari masing-masing Golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi bidang, kelompok, sub kelompok, dan selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompo

sub kelompok. k. Dengan deDengan demikian, klasimikian, klasifikasi paling rifikasi paling rinci (detil) ada di nci (detil) ada di level Sub-sublevel Sub-sub kelompok. Dalam hal ada BMN belum ada kodifikasinya maka Menteri/Pimpinan kelompok. Dalam hal ada BMN belum ada kodifikasinya maka Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dapat mengusulkan kode BMN kepada Menteri Lembaga selaku Pengguna Barang dapat mengusulkan kode BMN kepada Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya akan dilakukan Keuangan cq. Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya akan dilakukan

Golongan Golongan Bidang Bidang Kelompok Kelompok Sub Kelompok Sub Kelompok Sub

Sub – –sub Kelompoksub Kelompok Semakin Semakin global global Semakin Semakin rinci rinci

(10)

Labelisasi/

Labelisasi/ Registrasi Registrasi BMNBMN Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMNUntuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain diberikan identifikasi berupa kode BMN/ kode barang, kode organisasi yang selain diberikan identifikasi berupa kode BMN/ kode barang, kode organisasi yang mempunyai BMN tersebut, serta t

mempunyai BMN tersebut, serta tahun perolehan BMN tersebut. Pemberian kode BMNahun perolehan BMN tersebut. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu

sepenuhnya mengacu kepada kepada PMK PMK Nomor 29/PMK.06/2010. Skema Nomor 29/PMK.06/2010. Skema kode identifikasikode identifikasi barang adalah sebagai berikut:

barang adalah sebagai berikut: X

X . . XX . XX XX . XX . . XX XX . XXX. XXX

Sebagai contoh,

Sebagai contoh, komputer Note Bookkomputer Note Book yang untuk urutan yang ke-37 diberikan kodeyang untuk urutan yang ke-37 diberikan kode sebagai berikut:

sebagai berikut:

3. 10. 01. 02. 003. 000037 3. 10. 01. 02. 003. 000037 Sedangkan kode

Sedangkan kode lokasi, lokasi, diskemakan sebagai diskemakan sebagai berikut:berikut: XXX XXX . . XX XX . . XX XX . . XXXXXX XXXXXX . . XXXXXX UAPB UAPB UAPPB-E1 UAPPB-E1 UAPPB-W UAPPB-W UAKPB UAKPB UAPKPB UAPKPB Su

Sub sb sub ub kekelolomm okok S Sub ub kekelloomm ookk K Keelloomm ookk Bidang Bidang Golongan Golongan

(11)

Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor  Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor  231421) diberikan kode lokasi sebagai berikut:

231421) diberikan kode lokasi sebagai berikut: 15. 01. 00.

15. 01. 00. 231421.000231421.000

Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi (ditambah Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi (ditambah dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor urut pendaftaran. dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor urut pendaftaran. Skema label BMN digambarkan sebagai berikut:

Skema label BMN digambarkan sebagai berikut:

XXX. XX XXX. XX . . XX . XX . XXXXXX XXXXXX . . XXX XXX . . XXXXXX X . X . XX XX . XX . . XX . XX XX . . XXX XXX . XX. XXXXXXXXXX Contoh : Contoh :

Pada tahun 2003 Biro

Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor  231421) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saat perolehan barang 231421) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saat perolehan barang tersebut

tersebut nomor nomor pencatatan pencatatan terakhir terakhir untuk untuk Note Note Book Book yang yang dikuasai dikuasai satuan satuan kerjakerja yang

yang bersangkutan bersangkutan adalah adalah 000037. 000037. Berdasarkan Berdasarkan hal hal tersebut tersebut UAKPB UAKPB dapatdapat memberikan label pada Note Book tersebut sbb:

memberikan label pada Note Book tersebut sbb:

015. 01. 00.

015. 01. 00. 231421.000231421.000. 2003. 2003 3. 10. 01. 02. 003. 000037 3. 10. 01. 02. 003. 000037

Tabel Kode Barang

Tabel Kode Barang Setiap BMN dibukukan dengan mengacu pada kode BMN yangSetiap BMN dibukukan dengan mengacu pada kode BMN yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 29/PMK.06/2010 telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 29/PMK.06/2010

UAPB UAPB UAPPB-E1 UAPPB-E1 UAKPB UAKPB UAPKPB UAPKPB UAPPB-W UAPPB-W Tahun Perolehan Tahun Perolehan Golongan Golongan Bidang Bidang Kelompok Kelompok Sub Kelompok Sub Kelompok Sub-sub Kelompok Sub-sub Kelompok

Nomor Urut Pendaftaran Nomor Urut Pendaftaran

(12)

tentang Penggol

tentang Penggolongan dan Kongan dan Kodefikasi Baranodefikasi Barang Milik Negag Milik Negara. ra. Berikut adalBerikut adalah contohah contoh kode BMN pada PMK tersebut :

kode BMN pada PMK tersebut :

GOL BID KEL

GOL BID KEL SUBSUB KEL KEL SUB-SUB SUB KEL KEL URAIAN URAIAN 2 2 00 00 00 00 00 00 000 000 TANAHTANAH 2 2 01 01 00 00 00 00 000 000 TANAHTANAH 2

2 01 01 01 01 00 00 000 000 TANAH TANAH PERSILPERSIL 2

2 01 01 01 01 01 01 000 000 TANAH TANAH BANGUNAN BANGUNAN PERUMAHAN/G.PERUMAHAN/G.TEMPATTEMPAT TINGGAL

TINGGAL 2

2 01 01 01 01 01 01 001 001 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah Negara Negara Golongan Golongan II 2

2 01 01 01 01 01 01 002 002 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah Negara Negara Golongan Golongan IIII 2

2 01 01 01 01 01 01 003 003 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah Negara Negara Golongan Golongan IIIIII 2

2 01 01 01 01 01 01 004 004 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah Negara Negara Tanpa Tanpa GolonganGolongan 2

2 01 01 01 01 01 01 005 005 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Mess/WismaMess/Wisma/Asrama/Asrama 2

2 01 01 01 01 01 01 006 006 Tanah Tanah Bangunan Bangunan PeristirahaPeristirahatan/Bungalatan/Bungalaow/Cottageow/Cottage 2

2 01 01 01 01 01 01 007 007 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah PenjagaPenjaga 2

2 01 01 01 01 01 01 008 008 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah LPLP 2

2 01 01 01 01 01 01 009 009 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Rumah Rumah Tahanan/Tahanan/RutanRutan 2

2 01 01 01 01 01 01 010 010 Tanah Tanah Bangunan Bangunan Flat/Rumah Flat/Rumah SusunSusun 2

2 01 01 01 01 01 01 011 011 Tanah Tanah Kaveling Kaveling Tanah Tanah MatangMatang

3

3 00 00 00 00 00 00 000 000 PERALATAN PERALATAN DAN DAN MESINMESIN 3

3 01 01 00 00 00 00 000 000 ALAT ALAT BESARBESAR 3

3 01 01 01 01 00 00 000 000 ALAT ALAT BESAR BESAR DARATDARAT 3

3 01 01 01 01 01 01 000 000 TRTRACTORACTOR 3

3 01 01 01 01 01 01 001 001 Crawler Crawler Tractor Tractor + + AttachmentAttachment 3

3 01 01 01 01 01 01 002 002 Wheel Wheel Tractor Tractor + + AttachmentAttachment 3

3 01 01 01 01 01 01 003 003 Swamp Swamp Tractor Tractor + + AttachmentAttachment 3

3 01 01 01 01 01 01 004 004 Prime Prime Mower Mower  3

3 01 01 01 01 01 01 005 005 Aircraft Aircraft Towing Towing Tractor Tractor  3

3 01 01 01 01 01 01 006 006 Towing Towing Bar Bar  3

3 01 01 01 01 01 01 007 007 Bulldozer Bulldozer  3

3 01 01 01 01 01 01 008 008 Wheel Wheel Dozer Dozer 

8

8 00 00 00 00 00 00 000 000 ASET ASET TAK TAK BERWUJUDBERWUJUD 8

8 01 00 01 00 00 00 000 000 ASET ASET TAK TAK BERWUJUDBERWUJUD 8

8 01 01 01 01 00 00 000 000 ASET ASET TAK TAK BERWUJUDBERWUJUD 8

8 01 01 01 01 01 01 000 000 ASET ASET TAK TAK BERWUJUDBERWUJUD 8

8 01 01 01 01 01 01 001 001 Software Software Komputer Komputer  8 01

8 01 01 01 01 01 002 002 LisensiLisensi 8 01

8 01 01 01 01 01 003 003 FranciseFrancise 8

8 01 01 01 01 01 01 004 004 Hak Hak Cipta Cipta (Copyright)(Copyright) 8

8 01 01 01 01 01 01 005 005 Hak Hak PatenPaten 8

8 01 01 01 01 01 01 006 006 Hak Hak LainnyaLainnya 8

8 01 01 01 01 01 01 007 007 Hasil Hasil Kajian/PeneKajian/Penelitianlitian 8

(13)

Kondisi BMN

Kondisi BMN Kondisi BMN dapat dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu baik, rusakKondisi BMN dapat dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu baik, rusak ringan, dan

ringan, dan rusak berat. rusak berat. Tabel berikut Tabel berikut ini ini menyajikan indikasi yang menyajikan indikasi yang menentukan 3menentukan 3 kondisi BMN tersebut:

kondisi BMN tersebut:

Jenis

Jenis Barang Barang Kondisi Kondisi IndikasiIndikasi Barang

Barang Bergerak Bergerak Baik Baik (B) (B) Apabila kondisi Apabila kondisi barang barang tersebut tersebut masihmasih dalam keadaan utuh dan berfungsi dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik dengan baik Rusak Rusak Ringan (RR) Ringan (RR)  Apa

 Apabilbila a konkondisdisi i babaranrang g tertersebsebut ut masmasihih dalam keadaan utuh tetapi kurang dalam keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik. Untuk berfungsi berfungsi dengan baik. Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan tidak

ringan dan tidak memerlukan penggantianmemerlukan penggantian bagian utama/komponen pokok.

bagian utama/komponen pokok. Rusak Berat

Rusak Berat (RB)

(RB)

 Apa

 Apabilbila koa kondindisi bsi baraarang tng terersebsebut tiut tidadak utuk utuhh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian bagian perbaikan besar/penggantian bagian utama/komponen pokok, sehingga tidak utama/komponen pokok, sehingga tidak

ekonomis untuk diadakan

ekonomis untuk diadakan

perbaikan/rehabilitasi. perbaikan/rehabilitasi. Barang Tidak Bergerak:

Barang Tidak Bergerak: Tanah

Tanah

Baik

Baik (B) (B) Apabila Apabila kondisi kondisi tanah tanah tersebut tersebut siapsiap dipergunakan dan/atau dimanfaatkan dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan

sesuai dengan peruntukannyperuntukannya.a. Rusak

Rusak

Ringan (RR) Ringan (RR)

 Apa

 Apabilbila a konkondisdisi i tantanah ah tertersebsebut ut karkarenaena sesuatu sebab tidak dapat dipergunakan sesuatu sebab tidak dapat dipergunakan dan/atau dimanfaatkan dan masih dan/atau dimanfaatkan dan masih memerlukan pengolahan/perlakuan memerlukan pengolahan/perlakuan (misalnya pengeringan, pengurugan, (misalnya pengeringan, pengurugan, perataan dan pemadatan) untuk dapat perataan dan pemadatan) untuk dapat

dipergunakan sesuai dengan

dipergunakan sesuai dengan

peruntukannya. peruntukannya. Rusak Berat Rusak Berat (RB) (RB)  Apa

 Apabilbila kona kondisdisi tani tanah teah tersersebut tibut tidadak dapk dapatat lagi dipergunakan dan/atau dimanfaatkan lagi dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya karena sesuai dengan peruntukannya karena adanya bencana alam, erosi dan adanya bencana alam, erosi dan sebagainya.

sebagainya. Barang Tidak Bergerak:

Barang Tidak Bergerak: Jalan dan Jembatan Jalan dan Jembatan

Baik

Baik (B) (B) Apabila Apabila kondisi kondisi fisik fisik barang barang tersebuttersebut dalam keadaan utuh dan berfungsi dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik dengan baik Rusak Rusak Ringan (RR) Ringan (RR)  Apa

 Apabilbila a konkondisdisi i fisifisik k babaranrang g tertersebsebutut dalam keadaan utuh namun memerlukan dalam keadaan utuh namun memerlukan perbaikan ringan untuk dapat perbaikan ringan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya. dipergunakan sesuai dengan fungsinya.

(14)

Jenis

Jenis Barang Barang Kondisi Kondisi IndikasiIndikasi Rusak Berat

Rusak Berat (RB)

(RB)

 Apa

 Apabilbila a konkondisdisi i fisifisik k babaranrang g tertersebsebutut dalam keadaan tidak utuh/tidak berfungsi dalam keadaan tidak utuh/tidak berfungsi dengan baik dan memerlukan perbaikan dengan baik dan memerlukan perbaikan dengan biaya besar.

dengan biaya besar. Barang Tidak Bergerak:

Barang Tidak Bergerak: Bangunan

Bangunan

Baik

Baik (B) (B) Apabila Apabila bangunan bangunan tersebut tersebut utuh utuh dan dan tidaktidak memerlukan perbaikan yang berarti memerlukan perbaikan yang berarti kecuali pemeliharaan rutin.

kecuali pemeliharaan rutin. Rusak

Rusak

Ringan (RR) Ringan (RR)

 Apa

 Apabilbila a banbangungunan an tertersesebut but masmasih ih utuutuh,h, memerlukan pemeliharaan rutin dan memerlukan pemeliharaan rutin dan perbaikan ringan pada komponen-perbaikan ringan pada komponen-komponen bukan konstruksi utama.

komponen bukan konstruksi utama. Rusak Berat

Rusak Berat (RB)

(RB)

 Apa

 Apabilbila bana bangungunan tean tersersebubut tidt tidak utak utuh duh danan tidak dapat

tidak dapat dipergunakan lagi.dipergunakan lagi.

Daftar Barang

Daftar Barang adalah daftar yang digunakan untuk mencatat mutasi BMN secaraadalah daftar yang digunakan untuk mencatat mutasi BMN secara berkesinambungan mulai dari BMN itu pertama kali ada sampai dengan berkesinambungan mulai dari BMN itu pertama kali ada sampai dengan dihapuskannya. Daftar Barang Intrakomtabel digunakan untuk mencatat BMN non dihapuskannya. Daftar Barang Intrakomtabel digunakan untuk mencatat BMN non Persediaan dan non Konstruksi Dalam

Persediaan dan non Konstruksi Dalam Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi.Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi. Daftar barang Ekstrakomptabel digunakan untuk mencatat BMN non Persediaan dan Daftar barang Ekstrakomptabel digunakan untuk mencatat BMN non Persediaan dan non Konstruksi Dalam

non Konstruksi Dalam Pengerjaan Pengerjaan yang tidak yang tidak memenuhi syarat memenuhi syarat kapitalisakapitalisasi.si.

Daftar Barang Bersejarah

Daftar Barang Bersejarah adalah daftar barang yang digunakan untuk mencatatadalah daftar barang yang digunakan untuk mencatat mutasi BMN berupa barang bersejarah secara berkesinambungan.

mutasi BMN berupa barang bersejarah secara berkesinambungan.

Laporan Barang

Laporan Barang adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir  suatu periode serta mutasi BMN

suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode tersebut. Laporan Barangyang terjadi selama periode tersebut. Laporan Barang Intrakomtabel digunakan untuk melaporkan BMN non Persediaan dan non Konstruksi Intrakomtabel digunakan untuk melaporkan BMN non Persediaan dan non Konstruksi Dalam Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi. Laporan Barang Dalam Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi. Laporan Barang Ekstrakomtabel digunakan untuk melaporkan BMN non Persediaan dan non Konstruksi Ekstrakomtabel digunakan untuk melaporkan BMN non Persediaan dan non Konstruksi Dalam Pengerjaan yang tidak

Dalam Pengerjaan yang tidak memenuhi syarat kapitalisasi.memenuhi syarat kapitalisasi.

Daftar Barang Ruangan

Daftar Barang Ruangan (DBR)(DBR) DIR/DBR adalah kartu yang memuat data BMN yangDIR/DBR adalah kartu yang memuat data BMN yang berada pada suatu ruangan yang

berada pada suatu ruangan yang berguna untuk mengontrol BMN yang bersangkutan.berguna untuk mengontrol BMN yang bersangkutan.

Kartu Identitas Barang (KIB)

Kartu Identitas Barang (KIB) KIB adalah kartu yang memuat data BMN yang digunakanKIB adalah kartu yang memuat data BMN yang digunakan untuk mengontrol BMN berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, Alat Angkutan Bermotor, untuk mengontrol BMN berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, Alat Angkutan Bermotor, dan Alat persenjataan api.

(15)

Daftar Barang Lainnya (DBL)

Daftar Barang Lainnya (DBL) DBL DBL adalah kartu yang meadalah kartu yang memuat data BMN yang dimuat data BMN yang digunakangunakan untuk mengontrol BMN yang tidak termasuk dalam kategori KIB dan DBR.

untuk mengontrol BMN yang tidak termasuk dalam kategori KIB dan DBR.

Catatan Ringkas BMN

Catatan Ringkas BMN adalah deskripsi yang menjelaskan BMN yang dikuasai Unitadalah deskripsi yang menjelaskan BMN yang dikuasai Unit Organisasi Akuntansi/ penatausahaan BMN, yang berguna untuk mendukung Organisasi Akuntansi/ penatausahaan BMN, yang berguna untuk mendukung penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan.

(16)

BAB III BAB III

Kebijakan Akuntansi atas Barang Milik Negara Kebijakan Akuntansi atas Barang Milik Negara

Bab ini membahas kebijakan akuntansi BMN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Bab ini membahas kebijakan akuntansi BMN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). Barang Milik Negara disajikan di dalam Laporan Keuangan dalam klasifikasi (SAPP). Barang Milik Negara disajikan di dalam Laporan Keuangan dalam klasifikasi sebagaimana diatur dalam Bagan Akun Standar. Oleh karena itu, pembahasan sebagaimana diatur dalam Bagan Akun Standar. Oleh karena itu, pembahasan kebijakan akuntansi disajikan berdasarkan klasifikasi BMN berdasarkan pos-pos kebijakan akuntansi disajikan berdasarkan klasifikasi BMN berdasarkan pos-pos neraca. Kebijakan

neraca. Kebijakan akuntansi mencakup akuntansi mencakup pengakuan, pengukuran pengakuan, pengukuran dan dan pengungkapanpengungkapan pos aset berwujud barang ke dalam Laporan Keuangan.

pos aset berwujud barang ke dalam Laporan Keuangan. Aset Tetap

Aset Tetap Tanah

Tanah yang dikelompokkan sebagai yang dikelompokkan sebagai aset tetap aset tetap ialah tanah ialah tanah yang diperoleh yang diperoleh dengandengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

dipakai.

Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi pemerintah di luar negeri, misalnya Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi pemerintah di luar negeri, misalnya tanah yang digunakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila tanah yang digunakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila kepemilikan tersebut berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta kepemilikan tersebut berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia perundang-undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia berada bersifat permanen.

berada bersifat permanen. Mapping PMK

Mapping PMK No.29/PMK.06No.29/PMK.06/2010 ke Pe/2010 ke Perkiraan-perkirrkiraan-perkiraanaan Aset Tetap berupa Tanah dalam Neraca

Aset Tetap berupa Tanah dalam Neraca Klasifikasi BMN Menurut

Klasifikasi BMN Menurut PMK No.29/PMK.06/2010 PMK No.29/PMK.06/2010

Perkiraan Buku Besar  Perkiraan Buku Besar 

 Ase

 Aset dt dalaalam Bm BASAS Kode Kode Golongan Golongan Nama Nama Golongan

Golongan Kode Kode BB BB Nama Nama PerkiraanPerkiraan

2

2 Tanah Tanah 131111 131111 TanahTanah

Menurut

Menurut Peraturan Menteri Peraturan Menteri Keuangan Keuangan RI RI nomor nomor 120/PMK.06/120/PMK.06/2007 2007 tentangtentang Penatausahaan Barang Milik Negara, semua tanah harus dibukukan dalam Daftar  Penatausahaan Barang Milik Negara, semua tanah harus dibukukan dalam Daftar  Barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca berapapun nilai tanah tersebut. Barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca berapapun nilai tanah tersebut. Pengakuan Tanah

Pengakuan Tanah KepemilikaKepemilikan n atas Tanah atas Tanah ditunjukkan ditunjukkan dengan adanya dengan adanya bukti bahwabukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan bukti secara hukum sertifikat tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan bukti secara hukum maka tanah tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya maka tanah tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya

Tanah Tanah

(17)

telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.

tanah atas nama pemilik sebelumnya. Pengukuran Tanah

Pengukuran Tanah Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakupTanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

dimaksudkan untuk dimusnahkan.  Apabila

 Apabila penilaian penilaian tanah tanah dengan dengan menggunakamenggunakan n biaya biaya perolehan perolehan tidak tidak memungkinmemungkinkankan maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan.

maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan. Pengungkapan Tanah

Pengungkapan Tanah Tanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. SelainTanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangan harus diungkapkan pula:

itu di dalam catatan atas laporan keuangan harus diungkapkan pula: 1.

1. Dasar Dasar penilaian penilaian yang yang digunakandigunakan 2.

2. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode dan akhir periode menurut jenis tanahmenurut jenis tanah yang menunjukkan:

yang menunjukkan: a.

a. Saldo Saldo awal;awal; b.

b. Mutasi Mutasi tambah tambah /penambahan /penambahan dan dan jenis jenis transakstransaksi i untuk untuk penambahannya;penambahannya; c.

c. Mutasi Mutasi kurang kurang beserta beserta jenis jenis transaksi transaksi untuk untuk pengurangannyapengurangannya.. Aset Tetap

Aset Tetap

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik,elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Wujud fisik Peralatan dan Mesin 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian,  Alat

 Alat Kantor Kantor dan dan Rumah Rumah Tangga, Tangga, Alat Alat Studio, Studio, Komunikasi Komunikasi dan dan Pemancar, Pemancar, AlatAlat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat

Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit Peraga, serta Unit Proses/ProduProses/Produksi.ksi. Peralatan dan Mesin

(18)

Mapping PMK No.29/PMK.06

Mapping PMK No.29/PMK.06/2010 /2010 ke Perkiraan-peke Perkiraan-perkiraan Aset Tetarkiraan Aset Tetap berupap berupa Peralatan dan Mesin dalam Neraca

Peralatan dan Mesin dalam Neraca Klasifikasi BMN Menurut

Klasifikasi BMN Menurut PMK No.29/PMK.06/2010 PMK No.29/PMK.06/2010

Perkiraan Buku Besar  Perkiraan Buku Besar 

 Ase

 Aset dt dalaalam Bm BASAS Kode

Kode Golongan

Golongan Nama GolonganNama Golongan

Kode Kode BB

BB Nama PerkiraanNama Perkiraan 3

3 PeralatPeralatan an dan dan Mesin Mesin 131311 131311 PeralatPeralatan an dan dan MesinMesin Menurut

Menurut Peraturan Menteri Peraturan Menteri Keuangan Keuangan RI RI nomor nomor 120/PMK.06/120/PMK.06/2007 2007 tentangtentang Penatausahaan Barang Milik Negara, Peralatan dan Mesin yang harus dibukukan Penatausahaan Barang Milik Negara, Peralatan dan Mesin yang harus dibukukan dalam Daftar Barang

dalam Daftar Barang IntrakompIntrakomptabel tabel dan dilaporkan dan dilaporkan dalam Neraca dalam Neraca adalah:adalah:

 Semua Peralatan dan Mesin yag diperoleh sebelum 1 Januari 2002,Semua Peralatan dan Mesin yag diperoleh sebelum 1 Januari 2002,

 Peralatan dan Peralatan dan Mesin Mesin yang yang diperoleh sejak diperoleh sejak 1 1 Januari 2002 Januari 2002 dengan dengan biayabiaya

perolehannya lebih besar atau sama dengan Rp 300.000,-. perolehannya lebih besar atau sama dengan Rp 300.000,-.

Peralatan dan mesin yang tidak memenuhi kriteria di atas dibukukan dalam daftar  Peralatan dan mesin yang tidak memenuhi kriteria di atas dibukukan dalam daftar  barang ekstrakomptabel dan tidak dilaporkan dalam neraca.

barang ekstrakomptabel dan tidak dilaporkan dalam neraca.

Pengakuan Peralatan dan Mesin

Pengakuan Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dariPeralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika

donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap aset tersebut siap digunakan berdasardigunakan berdasarkankan  jumlah

 jumlah belanja belanja modal modal yang yang diakui diakui untuk untuk aset aset tersebut. tersebut. Peralatan Peralatan dan dan Mesin Mesin yangyang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesin tersebut diterima dan hak diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesin tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

kepemilikannya berpindah.

Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya antara lain Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya antara lain meliputi: penambahan, pengembangan/ perubahan, dan pengurangan.

meliputi: penambahan, pengembangan/ perubahan, dan pengurangan.

Penambahan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang disebabkan Penambahan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Peralatan dan Mesin tersebut.

ditambahkan pada harga perolehan Peralatan dan Mesin tersebut.

Pengembangan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karena peningkatan Pengembangan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan kapasitas dan atau manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan kapasitas dan atau kualitas, peningkatan efisiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

kualitas, peningkatan efisiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

Pengurangan adalah penurunan nilai Peralatan dan Mesin dikarenakan berkurangnya Pengurangan adalah penurunan nilai Peralatan dan Mesin dikarenakan berkurangnya kuantitas aset tersebut.

(19)

Pengukuran Peralatan dan Mesin

Pengukuran Peralatan dan Mesin Biaya perolehan peralatan dan mesinBiaya perolehan peralatan dan mesin menggambark

menggambarkan an jumlah jumlah pengeluaran pengeluaran yang yang telah telah dilakukan dilakukan untuk untuk memperolehmemperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan. kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan. Biaya

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan yang dibangun dengan cara swakelola meliputicara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut.

Mesin tersebut.

Pengungkapan Peralatan dan Mesin

Pengungkapan Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin disajikan di NeracaPeralatan dan Mesin disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangan diungkapkan pula:

diungkapkan pula: 1)

1) Dasar penilaian Dasar penilaian yang yang digunakan untuk digunakan untuk menentukan nilai.menentukan nilai. 2)

2) Rekonsiliasi jumlah Rekonsiliasi jumlah tercatat pada tercatat pada awal awal dan adan akhir periode khir periode yang menunjukkan:yang menunjukkan: a.

a. Saldo Saldo awal;awal; b.

b. Jumlah Jumlah penambahan penambahan dan dan jenis jenis transaksinyatransaksinya;; c.

c. Jumlah Jumlah mutasi mutasi kurang kurang beserta beserta jenis jenis transaksi transaksi untuk untuk pengurangannya.pengurangannya. 3)

3) Kebijakan akuntansi untuk Kebijakan akuntansi untuk kapitaliskapitalisasi yang asi yang berkaitaberkaitan n dengan Peralatan dengan Peralatan dan Mesin.dan Mesin.

Aset Tetap Aset Tetap

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap

dalam kondisi siap dipakai. dipakai. Termasuk dalam kategori Gedung Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan dan Bangunan adalahadalah BMN yang berupa Bangunan Gedung, Bangunan Menara dan Tugu Titik Kontrol.

BMN yang berupa Bangunan Gedung, Bangunan Menara dan Tugu Titik Kontrol. Menurut

Menurut Peraturan Peraturan Menteri Menteri Keuangan Keuangan RI RI nomor nomor 120/PMK.06/2007 120/PMK.06/2007 tentangtentang Penatausahaan Barang Milik Negara, Gedung dan Bangunan yang harus dibukukan Penatausahaan Barang Milik Negara, Gedung dan Bangunan yang harus dibukukan dalam Daftar Barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca adalah:

dalam Daftar Barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca adalah: Gedung dan Bangunan

(20)

 Semua Gedung dan Bangunan yag diperoleh sebelum 1 Januari 2002,Semua Gedung dan Bangunan yag diperoleh sebelum 1 Januari 2002,

 Gedung dan Gedung dan Bangunan yang Bangunan yang diperoleh sejak 1 diperoleh sejak 1 Januari 2002 Januari 2002 dengan dengan biayabiaya

perolehannya lebih besar atau sama dengan Rp 10.000.000, perolehannya lebih besar atau sama dengan Rp 10.000.000, Gedung dan

Gedung dan Bangunan Bangunan yang tidak yang tidak memenuhi kriteria di memenuhi kriteria di atas dibukukan dalam daftar atas dibukukan dalam daftar  barang ekstrakomptabel dan tidak dilaporkan.

barang ekstrakomptabel dan tidak dilaporkan. Mapping PMK

Mapping PMK No.29/PMK.06/20No.29/PMK.06/2010 10 ke Perkke Perkiraan-perkiraairaan-perkiraan Asn Aset Tetap et Tetap berupaberupa Gedung dan Bangunan dalam

Gedung dan Bangunan dalam NeracaNeraca Klasifikasi BMN Menurut

Klasifikasi BMN Menurut PMK No.29/PMK.06/2010 PMK No.29/PMK.06/2010

Perkiraan Buku Besar  Perkiraan Buku Besar 

 Ase

 Aset dt dalaalam Bm BASAS Kode

Kode Golongan

Golongan Nama Nama Bidang Bidang Kode Kode BB BB Nama Nama PerkiraanPerkiraan 4

4 Gedung Gedung dan dan Bangunan Bangunan 131511 131511 Gedung Gedung dan dan BangunanBangunan Pengakuan Gedung dan Bangunan

Pengakuan Gedung dan Bangunan Gedung dan BangunanGedung dan Bangunan yang diperoleh bukanyang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika asset tersebut siap digunakan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika asset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Gedung dan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan Bangunan tersebut Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan Bangunan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi: Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi: penambahan, pengembangan, dan pengurangan.

penambahan, pengembangan, dan pengurangan.

Penambahan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan yang disebabkan Penambahan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Gedung dan Bangunan tersebut.

ditambahkan pada harga perolehan Gedung dan Bangunan tersebut.

Pengembangan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan karena peningkatan Pengembangan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan kapasitas dan atau manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan kapasitas dan atau kualitas, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

kualitas, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

Pengurangan adalah penurunan nilai Gedung dan Bangunan dikarenakan Pengurangan adalah penurunan nilai Gedung dan Bangunan dikarenakan berkurangnya kuantitas aset tersebut.

berkurangnya kuantitas aset tersebut. Pengukuran Gedung dan Bangunan

Pengukuran Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan dinilai dengan biayaGedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.

(21)

Biaya

Biaya perolehan Gedung perolehan Gedung dan dan Bangunan yang Bangunan yang dibangun dengan dibangun dengan cara cara swakelolaswakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

aset tetap tersebut.

Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan. kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan. Pengungkapan Gedung dan Bangunan

Pengungkapan Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan disajikan di NeracaGedung dan Bangunan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya

sebesar nilai moneternya..

Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangan diungkapkan pula: Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangan diungkapkan pula: (1)

(1) Dasar Dasar penilaian penilaian yang yang digunakan digunakan untuk untuk menentukan menentukan nilai.nilai. (2)

(2) Rekonsiliasi jumlah Rekonsiliasi jumlah tercatat pada tercatat pada awal awal dan dan akhir akhir periode periode yang yang menunjukkan:menunjukkan:

 Penambahan;Penambahan;

 Pengembangan; danPengembangan; dan

 Penghapusan;Penghapusan;

(3)

(3) Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi untuk untuk kapitalisakapitalisasi si yang yang berkaitan dengan berkaitan dengan Gedung danGedung dan Bangunan;

Bangunan; Aset Tetap Aset Tetap

Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam katego

termasuk dalam kategori aset ini adalah ri aset ini adalah Jalan dan JembatanJalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, Bangunan Air, Instalasi,, dan Jaringan.

dan Jaringan. Menurut

Menurut Peraturan Peraturan Menteri Menteri Keuangan Keuangan RI RI nomor nomor 120/PMK.06120/PMK.06/2007 /2007 tentangtentang Penatausahaan Barang Milik Negara, semua jalan, irigasi dan jaringan harus Penatausahaan Barang Milik Negara, semua jalan, irigasi dan jaringan harus dibukukan

dibukukan dalam dalam daftar daftar barang barang IntrakomptabIntrakomptabel el dan ddan dilaporkan ilaporkan dalam dalam NeracaNeraca berapapun nilai

berapapun nilai Jalan, Irigasi Jalan, Irigasi dan dan Jaringan Jaringan tersebut.tersebut. Jalan, Irigasi dan Jaringan

(22)

Mapping PMK

Mapping PMK No.29/PMK.06/20No.29/PMK.06/2010 10 ke Perkke Perkiraan-perkiraairaan-perkiraan Asn Aset Tetap et Tetap berupaberupa Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam

Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam NeracaNeraca Klasifikasi BMN Menurut

Klasifikasi BMN Menurut PMK No.29/PMK.06/2010 PMK No.29/PMK.06/2010

Perkiraan Buku Besar  Perkiraan Buku Besar 

 Ase

 Aset dat dalam lam BASBAS Kode

Kode Bidang

Bidang Nama Nama Bidang Bidang Kode Kode BBBB Nama PerkiraanNama Perkiraan 5.01 5.01 5.02 5.02 5.03 5.03 5.04 5.04

Jalan dan jembatan Jalan dan jembatan Bangunan Air  Bangunan Air  Instalasi Instalasi Jaringan Jaringan 131711 131711 131712 131712 131713 131713 131713 131713

Jalan dan jembatan Jalan dan jembatan Irigasi Irigasi Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan

Pengakuan Jalan, Irigasi dan Jaringan

Pengakuan Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperolehJalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut.

berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut.

Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

dan Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya meliputi: Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya meliputi: penambahan, pengembangan, dan pengurangan. Penambahan adalah peningkatan penambahan, pengembangan, dan pengurangan. Penambahan adalah peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Jalan, Irigasi dan

Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut.Jaringan tersebut.

Pengembangan adalah peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan karena Pengembangan adalah peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

Pengurangan adalah penurunan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan dikarenakan Pengurangan adalah penurunan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan dikarenakan berkurangnya kuantitas aset tersebut.

berkurangnya kuantitas aset tersebut. Pengukuran Jalan, Irigasi dan Jaringan

Pengukuran Jalan, Irigasi dan Jaringan Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringanBiaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan  jaringan

 jaringan sampai sampai siap siap pakai. pakai. Biaya Biaya ini ini meliputi meliputi biaya biaya perolehan perolehan atau atau biaya biaya konstruksikonstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.

Gambar

Tabel Kode Barang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Model Demonstrasi Interaktif berbantuan multimedia lebih baik daripada siswa

dalam proses distribusi, dimana dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan pada satu customer, sehingga mengakibatkan jalur pengiriman yang ditempuh semakin panjang

The author uses the theory of masculinity as the concept to clarify the representation of the figure in the commercial and semiotic theory by Roland Barthes

Menganalisis Kebutuhan biaya per item aktivitas adalah dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap aktivitas sehingga terlihat berapa biaya yang diperlukan

[r]

Berbeda dengan yang respon fisik dimana setiap produk dengan penambahan konsentrasi bubur buah dan tepung kedelai yang beragam mempunyai perbedaan yang nyata

Rata-rata prestasi kognitif siswa dengan kemampuan memori tinggi dan rendah berturut-turut adalah 83,00 dan 79,17, akan tetapi tidak terdapat pengaruh kemampuan

General and Administrative Expense yang nilainya menunjukan kenaikan dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut banyak mengeluarkan biayanya untuk operasional usaha perusahaan,