SISTEM PENGENDALIAN
STRATEJIK – PENEKANAN PADA
PENGENDALIAN KEUANGAN
By :
Annisa Sabrina Djunaedy
Yudianto
Responsibility Center
pusat pertanggungjawaban merupakan
bagian dari sebuah organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab atas
aktivitas-aktivitas operasional bagian dari
organisasi yang dipimpinnya.
Sifat Pusat
Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban muncul guna
mewujudkan satu atau lebih maksud
yang disebut dengan cita-cita atau
tujuan. Dalam suatu perusahaan,
manajer senior menentukan sejumlah
strategi untuk mencapai cita-cita atau
tujuan perusahaan. Fungsi dari berbagai
pusat pertanggungjawaban dalam
perusahaan adalah untuk
Cara Kerja Pusat
Pertanggungjawaban
Jenis-jenis Pusat
Pertanggungjawaban
Pusat Biaya (cost center)
- Pusat Biaya teknik
- Pusat Biaya Kebajikan
Pusat Pendapatan (Revenue Centre)
Pusat Laba (Profit Center)
Return On Investment (ROI)
ROI adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan tingkat
pengembalian investasi
Manfaat ROI
Mendorong manajer pusat investasi
untuk memusatkan perhatian pada
hubungan antar penjualan, biaya dan
investasi.
Mendorong manajer untuk memberikan
perhatian pada efisiensi biaya.
Mendorong manajer untuk memberikan
Kelebihan ROI
Kelebihan
Tehnik analisa ROI dapat mengukur
eisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi bagian produksi dan efisiensi bagian penjualan.
Analisa ROI dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal dengan perusahaan lain yang sejenis.
Analisa ROI dapat mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam divisi yang bersangkutan.
Analisa ROI dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kekurangan
ROI mengakibatkan
fokusan yang sempit pada profitabilitas divisi dengn mengorbankan profitabilitas
keseluruhan perusahaan.
ROI mendorong para
manajer untuk berfokus pada kepentingan
jangka pendek dengan mengorbankan
kepentingan jangka panjang.
Residual Income (RI)
Residual Income (RI) adalah laba yang dihasilkan
diatas target pengembalian investasi pada suatu pusat laba. Residual Income (RI) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Kelebihan dan Kekurangan RI
Kelebihan
Membuat semua
pusat laba
memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang sebanding
Dapat digunakan
tarif beban modal yang berbeda
untuk aset yang memiliki risiko yang berbeda
Kekurangan
RI hanya mendorong manajer pusat
laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka pendek,
karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi saja
RI sangat dipengaruhi oleh metode
depresiasi yang digunakan perusahaan
Karena hasil akhir RI adalah berupa
angka absolut, bukan rasio, maka sulit untuk dibandingkan RI dari satu pusat laba dengan RI dari pusat laba lainnya yang memiliki jumlah investasi yang berbeda.
Economic Value Added (EVA)
EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan
perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu.
Dengan perhitungan EVA diharapkan akan
mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis
perusahaan yang lebih realistis. Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya modal (cost of capital) yang menggunakan nilai pasar berdasarkan kreditur terutama pemegang saham dan bukan menggunakan nilai buku yang bersifat historis.
Manfaat Penerapan Metode EVA
Penerapan model EVA sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation).
Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA
menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak
seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan. EVA mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan
struktur modalnya.
EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya.
Metode Perhitungan Economic
Value Added
EVA = NOPAT - (Capital X WACC)
Dimana :
NOPAT = EBIT (1 – Tarif Pajak)
Invested Capital = (Total Hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek
WACC = [(D x rd) (1-tax) + (E x re)]
Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil sebagai berikut:
a. Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.
b. Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.
c. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.
dalam perhitungan WACC, dibutuhkan
perhitungan:
Tingkat Modal (D) = Cost of Debt (rd) =
Tingkat Modal / Ekuitas (E) = Cost of Equity (Re) =
Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungan beban
sebagai konsekuensi investasi .
EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dengan kepentingan pemegang
saham dimana EVA digunakan sebagai ukuran operasional dari manajemen
yang mencerminkan keberhasilan perusahaan didalam menciptaka nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti
halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan
cPerhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian.
Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus pada
karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction concepts.
EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang
memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya
Kelemahan :
a. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu . b. Sulitnya menentykan biaya modal yang
benar-benar akurat.
c. Analisis EVA hanya mengukur faktor kuantitatif saja. Sedangkan untuk mengukur kinerja
perusahaan secara optinum, perusahaan juga harus mengukur berdasarkan kuantitatif dan kualitatif.
Transfer Pricing
Transfer pricing adalah suatu kebijakan
perusahaan dalam menentukan harga transfer, dimana harga transfer itu sendiri adalah harga yang ditimbulkan atas penyerahan barang, jasa atau harta tak berwujud lainnya dari satu
perusahaan ke perusahaan lain yang masih terikat dalam hubungan kepemilikan.
Tujuan Perusahaan Melakukan
Transfer Pricing
Evaluasi Kinerja (mengukur hasil operasi
setiap unit)
Motivasi Manajemen (penyusunan
orientasi produksi dan laba pada semua
unit)
Pengendalian harga untuk lebih
merefleksikan “Cost” dan “margin” yang
seharusnya diterima dari pelanggan dan
penetapan harga optimal.
Pengendalian pasar untuk
mengamankan posisi kompetitif
perusahaan.
Metode Transfer Pricing
Harga Transfer Dasar Biaya (Cost-Based Transfer
Pricing)
Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market
Basis Transfer Pricing)
Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer
Shared Service
Allocation
Tujuan utama dari shared cost allocation adalah:
1. Menyediakan pelanggan dengan transparansi dan kontrol atas penggerak biaya (cost driver). 2. Memberikan fleksibilitas atas bagaimana sumber
daya bisa digunakan, sekaligus menjaga model alokasi yang konsisten.
3. Meninggalkan pilihan atas alokasi sumber daya dan pengendalian harian dengan penyedia
Biaya untuk shared services dapat dibagi
menjadi 2 komponen:
1. Infrastructure cost 2. People cost
Western Chemical Company:
Divisional Performance
Measurement
Pada tahun 1995, WCC telah berusia 75 tahun, perushaan
kimia Fortune 300. Bisnis terbesarnya adalah pemasaran bahan kimia dan program kimia untuk air dan pengolahan limbah.
WCC memiliki 4.900 karyawan dan dioperasikan lebih dari
35 pabrik di 19 negara.
WCC berproduksi di berbagai negara yang berbeda
menggunakan berbagai susunan kepemilikan. Tiga dari
pabrik-pabrik tersebut diilustrasikan sebagai latar belakang untuk membahas masalah yang dihadapi perusahaan
Sebuah pabrik kimia di pinggiran Praha di Republik Ceko dioperasikan
sebagai usaha patungan dengan mitra lokal. Total investasi di pabrik tersebut antara $ 35 sampai $ 40 juta, termasuk modal kerja. WCC memperoleh hak pengendalian dalam usaha patungan (joint venture). Perusahaan telah menginvestasikan sekitar $ 5 juta dalam usaha, dan saldo investasi itu berasal dari mitra usaha dan pinjaman lokal.
Pabrik serupa di Polandia telah dimiliki 100%, dan total investasi
modal sebesar $ 40 sampai $ 45 juta termasuk modal kerja telah
didanai oleh WCC. Usaha itu sendiri tidak memiliki utang dengan pihak eksternal (external debt).
Pabrik ketiga di Malaysia juga dimiliki 100%. Pabrik ini dibangun untuk
menambah kapasitas di wilayah Pasifik, tapi pabrik itu dianggap sebagai bagian dari kapasitas produksi perusahaan untuk melayani pasar global. WCC telah menginvestasikan sekitar $ 35 juta di pabrik Malaysia ini.
Faktanya adalah bahwa WCC benar-benar belum tahu cara terbaik untuk
mengukur dan melaporkan kinerja beberapa operasi nya di luar negeri.
Hal ini dikarenakan pengaturan kepemilikan yang berbeda dan
penggunaan pembiayaan lokal, sehingga ketika WCC menggunakan prinsip dan standar akuntansi konvensional, WCC sering mendapatkan laporan keuangan yang tampaknya bertentangan dengan apa yang diyakini benar dari hasil operasinya.
Informasi tentang kinerja keuangan operasi WCC di luar negeri telah
disiapkan oleh akuntan yang sama yang memelihara (maintain) rekening perusahaan dan yang mempersiapkan laporan triwulanan dan laporan tahunan (annual report). Sebuah database tunggal untuk semua
accounting telah didirikan beberapa tahun sebelumnya yang dipercaya
bisa melayani semua kebutuhan akuntansi baik manajer dan pihak-pihak eksternal perusahaan. Beberapa akun umum dan kebijakan akuntansi telah digunakan oleh perusahaan dan di semua anak perusahaan
WCC mulai mendapatkan pertanyaan dari pemegang saham dan analis
tentang bagaimana kinerja dari beberapa investasi yang telah dilakukan, sehingga Stan Rogers, presiden Western Chemical
Corporation (WCC), bertemu dengan Samantha Chu, baru-baru ini ditunjuk sebagai direktur Hubungan Investor, dan Cynthia Sheldon, yang baru saja diangkat sebagai wakil presiden dan kontroler
mengadakan sebuah pertemuan untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi pada WCC.
Dari diskusi yang telah dilakukan, Cynthia Seldon mengusulkan
beberapa solusi terkait masalah pengukuran kinerja, yaitu: - Mengukur kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA
- Memisahkan orang-orang yang sedang mempersiapkan laporan
manajerial dari orang-orang yang mempersiapkan dengan pelaporan eksternal, meskipun kedua kelompok tersebut akan bekerja dari
Pertanyaan :
1. Apa yang menjadi penyebab terkait masalah dalam pengukuran kinerja divisi di Western Chemical
Corporation?
2. Apakah ada metode alternatif untuk mengukur kinerja divisi agar dapat menghindari permasalahan WCC dengan metode yang telah mereka gunakan sekarang?
3. Evaluasi pendekatan menggunakan economic value
added (EVA) yang telah didiskusikan manajemen WCC.
Apa kekuatan dan kelemahan dari pendekatan tersebut? 4. Bagaimana seharusnya kinerja divisi WCC diukur?
5. Apa yang harus Samantha Chu beritahukan kepada
analis jika ia bertanya secara spesifik tentang investasi di Republik Ceko, Polandia, dan Malaysia?
Apa yang menjadi penyebab terkait masalah dalam pengukuran kinerja divisi di Western Chemical
Corporation?
Western Chemical Corporation memiliki struktur kepemilikan
yang berbeda-beda pada setiap negara, dimana hal ini menyebabkan perlakuan akuntansi yang berbeda dari
perlakuan bunga dan biaya, sehingga menimbulkan perbedaan yang nyata dalam pendapatan yang dilaporkan.
Western Chemical Corporation tidak memiliki sistem pelaporan
manajemen yang jelas di tempat yang menunjukkan kinerja dari tiga pabrik.
Informasi tentang kinerja keuangan operasi WCC di luar negeri
telah disiapkan oleh akuntan yang sama dengan yang memelihara (maintain) rekening perusahaan dan yang mempersiapkan laporan triwulanan dan laporan tahunan
(annual report), dimana data yang diperoleh juga berasal dari sebuah database tunggal yang sama.
Apakah ada metode alternatif untuk mengukur kinerja divisi agar dapat menghindari permasalahan WCC
dengan metode yang telah mereka gunakan sekarang?
menggunakan pendekatan EVA
Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat
pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat
Apa kekuatan dan kelemahan dari
pendekatan EVA?
Kekuatan EVA :
EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan
memperhitungan beban sebagai konsekuensi investasi .
Penerapan model EVA sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja
perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation).
Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA
menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat
memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan.
EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan
yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari
proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya.
Kelemahan EVA :
EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini
tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu .
Konsep ini sangat bergantung pada transparansi
internal dalam perhitungan Economic Value Added (EVA) secara tepat dan akurat, tetapi
dalam kenyataannya perusahaan dalam prakteknya kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internal perusahaan.
Bagaimana seharusnya kinerja divisi WCC diukur?
Seharusnya kinerja WCC diukur berdasarkan
keadaan masing masing unit sesuai dengan
situasi dan kondisinya. Kinerja WCC dapat diukur dengan pendekatan EVA guna menghitung laba ekonomis suatu divisi, tapi perlu digunakan rasio lain seperti, ROI, ROA, ROE, RI, Asset Turnover, Profit Margin untuk melengkapi gambaran kinerja suatu divisi
Apa yang harus Samantha Chu beritahukan kepada analis jika ia bertanya secara spesifik tentang investasi di Republik Ceko, Polandia, dan Malaysia?
Samantha sebaiknya menjelaskan bagaimana cara mengukur setiap masalah di pabrik yang berbeda yang lebih spesifik dan bagaimana pula cara
pengukuran dimana terdapat divisi pengukuran
kinerja yakni dengan menggunakan EVA. Samantha sebaiknya menjelaskan penggunaan EVA tersebut pada para analis mengenai investasi di Republik Czech, Polandia, dan Malaysia.