• Tidak ada hasil yang ditemukan

221299083 Referat Fraktur Femur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "221299083 Referat Fraktur Femur"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg Perkem

Perkembangbangan an ilmu ilmu pengpengetahuaetahuan n dan dan teknoteknologi logi indusindustri tri berdamberdampak pak padapada  peningkatan

 peningkatan mobilitas mobilitas masyarakat. masyarakat. Kondisi Kondisi ini ini menyebabkan menyebabkan peningkatanpeningkatan kej

kejadiadian an keckecelaelakaakaan n lallalu u linlintas. tas. KecKecelakelakaan aan lallalu-lu-lintintas as mermerupaupakan kan pempembunbunuhuh nomor tiga di In

nomor tiga di Indonesia setelah penyakit jantung ddonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Setiap tahun an stroke. Setiap tahun sekitar sekitar  60

60 jutjuta a penpendudduduk uk AmAmerikerika a SerSerikaikat t menmengalagalami mi tratrauma uma dan dan 50 50 diadiantantaranyranyaa memerlukan tindakan

memerlukan tindakan medis! dimana "!6 medis! dimana "!6 juta #$% & juta #$% & diantaranya diantaranya membutuhkanmembutuhkan  pera'atan

 pera'atan di di (umah (umah Sakit. Sakit. )iantara )iantara pasien pasien *raktur *raktur tersebut tersebut terdapat terdapat "00 "00 riburibu orang

orang mendmenderitakeeritakecacatan yancacatan yang bersi*at menetg bersi*at menetap sebesar $ sedangap sebesar $ sedangkan "0kan "0 mengalami

mengalami kecacatan kecacatan sementara.sementara.$$

+raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas batang *emur yang bisa terjadi +raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas batang *emur yang bisa terjadi aki

akibat bat trautrauma ma lanlangsugsung ng #ke#kecelacelakaan kaan lallalu u linlintas! tas! jatjatuh uh dardari i ketketinginggiagian&! n&! dandan  biasanya

 biasanya lebih lebih banyak banyak dialami dialami oleh oleh laki-laki laki-laki de'asa. de'asa. +emur +emur merupakan merupakan tulangtulang terkeras dan terpanjang pada tubuh! oleh karena itu butuh kekuatan benturan yang terkeras dan terpanjang pada tubuh! oleh karena itu butuh kekuatan benturan yang  besar

 besar untuk untuk menyebabkan menyebabkan *raktur *raktur pada pada *emur. Insiden *emur. Insiden *raktur *raktur *emur *emur sebesar sebesar $-%$-% ke

kejajadidian an papada da peper r $0$0.0.000 00 jiji'a 'a pependndududuk uk sesetitiap ap tatahuhunnnnyya. a. KeKebabanynyakakanan  penderitaberusia

 penderitaberusia produkti* antara produkti* antara %5 , %5 , 65 tahun! 65 tahun! laki-laki lelaki-laki lebih banyak bih banyak menderitamenderita ter

terutamutama a padpada a usiusia a "0t"0tahuahun. n. PenPenyeyebab bab *rak*raktur tur sangsangat at berberarariasiiasi! ! baibaikakkakibaibatt kec

kecelaelakaan kaan ketketika ika menmengengendardarai ai momobilbil! ! sepsepeda eda motmotoror! ! dan dan keckecelakelakaan aan ketketikaika rekreasi.

rekreasi.$!%$!%

+raktur *emur dapat menyebabkan pasien jatuh ke dalam syok. leh karena +raktur *emur dapat menyebabkan pasien jatuh ke dalam syok. leh karena it

itu u ininsisidedensnsi i *ra*raktktrurur r *e*emumus s haharurus s segsegerera a diditatangnganani i sebsebagagai ai susuatatu u kekegaga'a'att darura

daruratan. /erdasarkan latar tan. /erdasarkan latar belakbelakang ang diatas dan diatas dan melihmelihat at besarnybesarnya a komkomplikasplikasii yang diti

yang ditimbulmbulkan kan *raktu*raktur *emur! makr *emur! maka penulis tertaria penulis tertarik untuk membk untuk membuat suatuuat suatu literatur khusus yang membahas mengenai

literatur khusus yang membahas mengenai Fraktur Femur  Fraktur Femur  ini. ini. 1.2. Tujuan Penulisan

1.2. Tujuan Penulisan $.

$. ememahaahami mi ananatatomomi i *e*emumur! r! dede*i*ininisisi! ! etetioiolologigi! ! klklasasi*ii*ikakasi si dadan n mamanini*es*estatasisi klinis! diagnosis! penatalaksanaan *raktur *emur dan komplikasi.

klinis! diagnosis! penatalaksanaan *raktur *emur dan komplikasi. %.

%. eneniningkgkatatkakan n kekemamampmpuauan n dadalalam m pepenunulilisan san kakaryrya a ililmimiah ah didibibidadang ng ililmumu kedokteran.

(2)
(3)

".

". emenemenuhi saluhi salah satu ah satu syarasyarat kelut kelulusan Klusan Kepanitepaniteraan Keraan Klinik linik SenioSenior di /r di /agianagian Ilmu /edah (S1) Solok.

Ilmu /edah (S1) Solok.

1.3. Metode Penulisan 1.3. Metode Penulisan

etode penulisan re*erat ini adalah menggunakan metode tinjauan pustaka etode penulisan re*erat ini adalah menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu kepada beberapa litera

dengan mengacu kepada beberapa literatur.tur.

BAB 2 BAB 2

TINAUAN !EPU"TA!AAN TINAUAN !EPU"TA!AAN

(4)

2.1. Anto#i Tulang $e#ur 2.1. Anto#i Tulang $e#ur

+emur adalah tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh! meneruskan +emur adalah tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh! meneruskan  berat

 berat tubuh tubuh dari dari os os co2ae co2ae kepada kepada tibia tibia se'aktu se'aktu kita kita berdiri. berdiri. 3aput 3aput *emoris*emoris menganjur kea rah kraniomedial dan agak ke entral se'aktu bersendi dengan menganjur kea rah kraniomedial dan agak ke entral se'aktu bersendi dengan acetab

acetabulumulum. . 1jung proksi1jung proksimal mal *emu*emur r terdiri dari terdiri dari sebuah caput *emoris! collumsebuah caput *emoris! collum *em

*emorisoris! ! dan dan dua dua trotrochachantenter r #tr#trochochantanter er majmajor or dan dan trotrochachantenter r miminornor&. &. 3ap3aputut *emoris dan collum *emoris membentuk sudut #$$5-$40

*emoris dan collum *emoris membentuk sudut #$$5-$40oo& terhadap poros panjang& terhadap poros panjang

corpus *emoris sudut ini berariasi dengan umur dan jenis kelamin. ika sudut ini corpus *emoris sudut ini berariasi dengan umur dan jenis kelamin. ika sudut ini  berkurang!

 berkurang! keadaanya keadaanya dikenal dikenal sebagaisebagai coxa veracoxa vera jika sudut bertambah! keadaan jika sudut bertambah! keadaan disebut

disebut coxa valgacoxa valga. . eski arsitektur demikian memungeski arsitektur demikian memungkinkakinkan n daydaya a gerak *emur gerak *emur   pada

 pada artarticuiculatlatio io coxcoxaeae yang lebih besar pada collum *emorisyang lebih besar pada collum *emoris. Corpus femoris. Corpus femoris  berbentuk lengkung! yakni cembung ke

 berbentuk lengkung! yakni cembung ke arah anterior. 1jung distal arah anterior. 1jung distal *emur berakhir *emur berakhir  menjadi dua

menjadi dua condyluscondylus  yaitu  yaitu epicondylus medialisepicondylus medialis  dan  dan epicondylus lateralisepicondylus lateralis  yang  yang melengkung bagaikan ulir.

melengkung bagaikan ulir.$!"!4$!"!4

%a#&ar 2. Liga#entu# %a#&ar 2. Liga#entu#

(5)

3aput membentuk dua pertiga dari bulatan dan bersendi dengan acetabulum os co2ae. Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut  fovea capitis, yang berguna sebagai tempat melekatnya ligamentun capitis *emoris. Sebagian suplai darah untuk caput *emoris dari arteri obturatoriadihantarkan melalui ligamentum ini dan memasuki tulang melalui *oea capitis.4

3ollum yang menghubungkan caput dengan corpus berjalan ke ba'ah!  belakang! dan lateral serta membentuk sudut $%57 dan lebuh kecil pada  perempuan dengan sumbu panjang corpus *emoris. /esarnya sudut ini dapat  berubah karena adanya penyakit. 4

8rochanter mayor dan minor merupakan tonjolan yang besar pada taut antara collum dan corpus. 9inea intertrocanterica menghubungkan kedua trocanter  ini di bagian anterior! tempat melekatnya ligamentum ilio*emorale dan di bagian  posterior oleh crista intertrochanterica yang menonjol! pada crista ini terdapat

tuberculum :uadratum.4

3orpus *emoris permukaan anteriornya lebih licin dan bulat! sedangkan  permukaan posterior mempunyai rigi yang disebut linea asoera. Pada linea ini melekat otot-otot dan septa intermuskularis. ;aris tepi linea melebar ke atas dan ke ba'ah. 8epi medial berlanjut ke distal sebagai crista supracondylaris medialis yang menuju ke tuberculum adductorum pada condylus medial. 8epi lateral melanjutkan diri ke distal sebagai crista supracondylaris lateralis. Pada permukaan  posterior corpus! tepatnya diba'ah trochanter major terdapat tuberositas glutea sebagai tempat melekatnya musculus gluteus ma2imus. 3orpus melebar kearah ujung distalnya dan membentuk daerah segitiga datar pada permukaan  posteriornya yang disebut *acies poplitea.4

1jung ba'ah *emur memiliki condylus medialis dan lateralis yang bagian  posteriornya dipisahkan oleh insisura intercondylaris. Permukaan anterior 

condylus ikut serta dalam pembentukan articulatio genu. )iatas condylus terdapat epicondylus lateralis dan medialis. 8uberkulum adductorum dilanjutkan oleh epicondylus medialis.4

(uang *ascia anterior tungkai atas diisi oleh musculus sartorius! muskulus iliacus! musculus psoas! musculus pectineus dan musculus cuadriceps *emoris. )ipersara*i oleh nerus *emoralis ruang anterior *acia tungkai atas dialiri

(6)

 pembuluh darah arteri *emoralis. (uang *ascia medial tungkai atas diisi oleh musculus gracilis! musculus adductor longus! musculus adductor magnus! musculus obturatorius e2ternus dengan dipersara*i oleh nerus obturatorius ruang *ascial medial diperdarahi oleh arteri pro*unda *emoris dan arteri obturatoria. (uang *ascia posterior tungkai atas diisi oleh musculus biceps *emoris! msculus semitendinosus! musculus semimembranosus! dan sebagian kecil musculus adductor magnus #otot-otot hamstring&< dipersara*i oleh nerus ischiadicus ruang *ascia posterior tungkai atas diperdarahi oleh cabang-cabang arteri pro*unda *emoris.4

(7)

%a#&ar *. Arteri dan +ena Pada E,tre#itas In-erior 2.2. $raktur $e#ur

2.2.1. De-inisi

+raktur adalah hilangnya kontinuitas tulang! tulang ra'an sendi! tulang ra'an epi*isis! baik yang bersi*at total maupun parsial. +raktur tidak selalu disebabkan oleh trauma berat kadang-kadang trauma ringan saja dapat menimbulkan *raktur bila tulangnya sendiri terkena penyakit tertentu. uga trauma ringan yang terus menerus dapat menimbulkan *raktur.$!%

+raktur patologik adalah *raktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses paotologik! misalnya tumor tulang primer atau sekunder! mieloma multipel! kista tulang! osteomielitis! dan sebagainya. 8rauma ringan saja sudah dapat menimbulakan *raktur.$

+raktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus menerus! misalnya *raktur *ibula pada pelari jarak jauh! *rkatur tibia pada penari balet! dan sebagainya.$

+raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang *emur. Penyebab tersering adalah akibat trauma langsung #kecelakaan lalu lintas! jatuh dari ketinggian&! dan biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki de'asa. +emur  merupakan tulang terkeras dan terpanjang pada tubuh! oleh karena itu butuh kekuatan benturan yang besar untuk menyebabkan *raktur pada *emur. Patah pada daerah ini dapat disertai perdarahan hebat karena *emur didarahi oleh arteri besar  #arteri *emoralis&. Pemeriksaan tanda-tanda perdarahan 'ajib dilakukan pada *raktur tertutup #perabaan pulsasi arteri&. Pada *raktur terbuka! bebat tekan merupakan pilihan utama untuk membantu mengurangi perdarahan. Perdarahan yang cukup banyak dapat mengakibatkan penderita jatuh ke dalam syok.%

2.2.2. Etio)atogenesa

1ntuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan! kita harus mengetahui kondisi *isik tulang dan keadaan trauma yang dapat menyebabkan tulang patah. 8ulang kortikal mempunyai struktur yang dapat menahan kompresi dan tekanan memuntir #shearing&.%

Kebanyakan *raktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan membengkok! memutar dan tarikan. 8rauma dapat bersi*at =

(8)

a. 8rauma langsung

8rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi *raktur pada daerah tekanan. +raktur yang terjadi biasanya  bersi*at komuniti* dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.  b. 8rauma tidak langsung

)isebut trauma tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah *raktur! misalnya jatuh dengan tangan e2tensi dapat menyebabkan *raktur pada klaikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.

/erdasarkan penyebab terjadinya *raktur *emur! dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan besar energi penyebab trauma! yaitu=

a.  High energy trauma atau trauma karena energi yang cukup besar!  jenis kecelakaan yang menyebabkan terjadinya *raktur jenis ini antara lain adalah trauma kecelakaan bermotor #kecelakaan sepeda motor! kecelakaan mobil! pesa'at jatuh! dsb&! olahraga yang  berkaitan dengan kecepatan seperti misalnya= ski! sepeda balap!

naik gunung jatuh! jatuh dari tempat tinggi serta luka tembak.  b.  Low energy trauma atau trauma karena energi yang lemah! karena

struktur *emur adalah sturktur yang cukup kuat! ada kecenderungan trauma karena energi yang lemah lebih disebabkan karena tulang kehilangan kekuatannya terutama pada orang-orang yang mengalami penurunan densitas tulang karena osteoporosis  penderita kanker metastasis tulang dan orang yang mengkonsumsi kortikosteroid jangka panjang juga beresiko tinggi mengalami *raktur *emur karena kekuatan tulang akan berkurang.

c. Stress fracture atau *raktur karena tekanan! penyebab ketiga dari *raktur *emur adalah tekanan atau trauma yang berulang. 8rauma  jenis ini mengakibatkan jenis *raktur yang berbeda karena biasanya terjadi secara bertahap. 8rauma tekanan berulang mengakibatkan kerusakan internal dari struktur arsitektur tulang. +raktur jenis ini seringkali terjadi pada atlet atau pada militer yang menjalani

(9)

 pelatihan yang berat. +raktur jenis ini biasanya mempengaruhi area corpus femoris.

8ekanan pada tulang dapat berupa =

8ekanan berputar yang dapat menyebabkan *raktur bersi*at spiral atau oblik 

8ekanan membengkok yang menyebabkan *raktur transersal

8ekanan sepanjang aksis tulang yang dapat menyebabkan *raktur 

impaksi! dislokasi! atau *raktur dislokasi

Kompresi ertikal dapat menyebabkan *raktur komuniti* atau

memecah misalnya pada bahan ertebra.

8rauma langsung disertai dengan resistensi pada satu jarak tertentu akan menyebabkan *raktur oblik atau *raktur >

+raktur oleh karena remuk 

8rauma karena tarikan pada ligamen atau tendo akan menarik  sebagian tulang.%

2.2.3. !lasi-ikasi $raktur A. "eara U#u#

Secara umum! *raktur dapat dibedakan berdasarkan= 1. Klasi*ikasi etiologis=

− +raktur traumatik 

o ?ang terjadi karena trauma yang tiba-tiba

− +raktur patologis

o 8erjadi karena kelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan

 patologis di dalam tulang

− +raktur stres

o 8erjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu

tempat tertentu. 2. Klasi*ikasi klinis

− +raktur tertutup #simple *racture&

o Adalah suatu *raktur yang tidak mempunyai hubungan dengan

dunia luar.

− +raktur terbuka #compound *racture&

o Adalah *raktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar 

melalui lika pada kulit dan jaringan lunak! dapat berbentuk *rom 'ithin #dari dalam& atau *rom 'ithout #dari luar&

(10)

− +raktur dengan komplikasi #complicated *racture&

o Adalah *raktur yang disertai dengan komplikasi! misalnya

malunion! delayed union! nonunion! in*eksi tulang.

Derajat Luka !erusakan aringan $raktur

I 9uka akibat tusukan *ragmen tulang! bersih! ukuran @ $ cm

Sedikit kerusakan  jaringan! tidak terdapat

tanda trauma yang hebat

+raktur simpel! transersal! oblik  pendek atau sedikit

kominuti*  II 9uka  $ cm!

sedikit

terkontaminasi

Kerusakan jaringan sedang! tidak ada aulsi kulit

)islokasi *ragmen tulang jelas

III 9uka lebar! rusak hebat! kontaminasi hebat

Kerusakan jaringan hebat termasuk otot! kulit! dan struktur neuroaskuler 

Kominuti*!

segmental! *ragmen tulang ada yang hilang

IIIa aringan lunak cukup

menutup tulang yang  patah

Kominuti* atau segmental yang hebat

IIIb Kerusakan hebat dan

kehilangan jaringan! terdapat pendorongan  periosteum! tulang terbuka Kominuti* yang hebat

IIIc Kerusakan arteri yang

memerlukan perbaikan

Kominuti* yang hebat

(11)

tanpa memperhatikan tingkat kerusakan  jaringan lunak 

Ta&el 1. Derajat $raktur Ter&uka 3. Klasi*ikasi radiologis

Klasi*ikasi ini berdasarkan atas = $. 9okalisasi

− )ia*isial − eta*isial − Intra-artikuler 

− +raktur dengan dislokasi

%a#&ar /. klasi*ikasi *raktur menurut lokalisasi

a. +raktur dia*isis c. )islokasi dan *raktur    b. +raktur meta*isis d. +raktur intra-artikule B)ikutip dari kepustakaan %

%. Kon*igurasi − +raktur transersal − +aktur oblik  − +raktur spiral − +raktur > − +raktur segmental

− +raktur komuniti*! *raktur lebih dari dua *ragmen

− +raktur baji biasanya pada ertebra karena trauma kompresi

− +raktur aulsi! *ragmen kecil tertarik oleh otot atau tendo misalnya

(12)

− +raktur depresi! karena trauma langsung misalnya pada tulang

tengkorak 

− +raktur impaksi

− +raktur pecah #burst& dimana terjadi *ragmen kecil yang berpisah

 pada *raktur ertebra! patela! talus! kalkaneus

− +raktur epi*isis

%a#&ar 0.klasi*ikasi *raktur sesuai kon*igurasi. a. 8ransersal  b. blik  c. Spiral d. Kupu-kupu e. Komuniti*  *. Segmental g. )epresi

B)ikutip dari kepustakaan %

". enurut Ckstensi a. +raktur komplit

Apabila garis patah yang melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang.

 b. +raktur inkomplit

Apabila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang! seperti buckle fracture! hairline fracture! dan green stick fracture.

(13)

%a#&ar . /eberapa gambaran radiologik kon*igurasi *raktur  a. 8ransersal

 b. blik  c. Segmental

d. Spiral dan segmental e. Komuniti* 

*. Segmental g. )epresi

B)ikutip dari kepustakaan %

4. enurut hubungan antara *ragmen dengan *ragmen lainnya

− 8idak bergeser #undisplaced& − /ergeser #displaced&

/ergeser dapat terjadi dalam 6 cara = a& /ersampingan  b& Angulasi c& (otasi d& )istraksi e& er-riding *& Impaksi

(14)

%a#&ar . $raktur Berdasarakan Hu&ungan Antar $rag#en B)ikutip dari kepustakaan %

B. !lasi-ikasi $raktur $e#ur $. +raktur pro2imal< leher *emur  %. +raktur batang *emur 

". +raktur distal *emur 

1. $raktur Pro,i#al le(er $e#ur

+raktur kolum *emur sering terjadi pada usia 60 tahun dan lebih sering  pada 'anita yang disebabakan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses  penuaan dan osteoporosis pascamenopouse.D

+raktur collum *emur disebabkan oleh trauma yang biasanya ter jadi karena kecelakaan! jatuh dari ketinggian atau jatuh dari sepeda dan biasanya disertai trauma pada tempat lain. atuh pada daerah trokanter baik karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi seperti terpeleset di kamar  mandi di mana panggul dalam keadaan *leksi dan rotasi dapat menyebabkan *raktur collum *emur.D

Anamnesis biasanya menunjukkan adanya ri'ayat jatuh dari ketinggian disertai nyeri panggul terutama daerah inguinal depan. 8ungkai pasien dalam  posisi rotasi lateral dan anggota gerak ba'ah tampak pendek. Sering dapat dilihat  pemendekan bila dibandingkan tungkai kiri dengan kanan. arak antara trokanter 

mayor dan spina iliaka anterior superior lebih pendek karena trokanter menjadi lebih tinggi akibat pergeseran tungkai ke kranial. Penderita umumnya datang dengan keluhan nyeri dan tidak bisa berjalan setelah terjatuh. 1mumnya!  penderita tidur dengan tungkai ba'ah dalam keadaan sedikit *leksi dan eksorotasi

serta memendek.D

+raktur kolum *emur dibagi atas intra- #rusaknya suplai darah ke head *emur& dan e2tra- #suplai darah intak& capsular.

- Intracapsular *raktur 

Intracapsular *raktur termasuk *emoral head dan collum *emur

 3apital = uncommon

 Subcapital = common

 8ranscerical = uncommon

(15)

%a#&ar 4. Itraa)sular $rature

B)ikutip dari kepustakaan 4

- C2tracapsular *raktur 

C2tracapsular *raktur termasuk trochanters

 Intertrochanteric

 Subtrochanteric

%a#&ar 15. E,traa)sular -rature B)ikutip dari kepustakaan 4

Patah tulang intrakapsular umumnya sukar mengalami pertautan #union& dan cenderung terjadi nekrosis aaskular kaput *emur. Patah tulang kolum *emur  yang terletak intra-artikuler sukar sembuh karena perdarahan pada bagian  proksimal sangat terbatas sehingga memerlukan *iksasi kokoh untuk 'aktu yang

cukup lama.D

/erikut ini adalah klasi*ikasi *raktur collum *emur berdasarkan ;ardenE!F • Stadium I adalah *raktur yang tak sepenuhnya terimpaksi.

• Stadium II adalah *raktur lengkap tetapi tidak bergeser.

• Stadium III adalah *raktur lengkap dengan pergeseran sedang. • Stadium IG adalah *raktur yang bergeser secara hebat.

;ambar $$. Klasi*ikasi *raktur collum *emur menurut ;arden%

A. Stadium I 3. Stadium III /. Stadium II ). Stadium IG

Selain ;arden! Pau'el juga membuat klasi*ikasi berdasarkan atas sudut inklinasi collum *emur seperti yang tertera pada gambar 4.%! yaitu sebagai  berikut=%

• 8ipe I! yaitu *raktur dengan garis *raktur "0°. • 8ipe II! yaitu *raktur dengan garis *raktur 50°.

(16)

• 8ipe III! yaitu *raktur dengan garis *raktur D0°.

A / 3

;ambar $%. Klasi*ikasi *raktur collum *emur menurut Pau'el%

A. 8ipe I /. 8ipe II 3. 8ipe III

Pada *oto polos penting dinilai pergeseran melalui bentuk bayangan yang tulang yang abnormal dan tingkat ketidakcocokan garis trabekular pada kaput *emoris dan ujung collum *emur. Penilaian ini penting karena *raktur yang terimpaksi atau tak bergeser #stadium I dan stadium II berdasarkan ;arden& dapat membaik setelah *iksasi internal! sementara *raktur yang bergeser sering mengalami non-union dan nekrosis aaskular.E

Pengobatan *raktur collum *emur dapat berupa konserati* dengan indikasi yang sangat terbatas dan terapi operati*. Pengobatan konserati* dengan traksi tulang dapat dilakukan pada *raktur tulang trokanter! dengan paha dalam  posisi *leksi dan abduksi selama 6-E minggu.

Pengobatan operati* hampir selalu dilakukan baik pada orang de'asa muda ataupun pada orang tua karena semua patah tulang di daerah ini umumnya tidak stabil sehingga tidak ada cara reposisi tertutup terhadap *rkatur ini! kecuali  jenis *raktur impaksi! baik yang subserikal maupun yang basal. +raktur collum *emur harus ditatalaksana dengan cepat dan tepat sekalipun merupakan *raktur  collum *emur stadium I. jika tidak! maka akan berkembang dengan cepat menjadi *raktur collum *emur stadium IG. Sehingga perlu reduksi yang akurat dan stabil dan diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah komplikasi. enis operasi yang dapat dilakukan! yaitu pemasangan pin! pemasangan plate dan scre'! dan artroplasti yang dilakukan pada penderita umur di atas 55 tahun!  berupa= eksisi artroplasti! herniartroplasti! dan artroplasti total. %

(17)

Ketidakstabilan patah tulang ini disebabkan kontraksi dan tonus otot besar  dan kuat antara tungkai dan tubuh yang menjembatani patah tulang! yaitu m.iliopsoas! otot gluteus! kuadrisepss *emoris! *leksor *emur! dan aduktor *emur. Inilah yang menggangu keseimbangan garis *raktur. Adanya osteoporosis tulang mengakibatkan tidak tercapainya *iksasi kokoh oleh pin pada *iksasi interna. Selain itu! periosteum *rgamen intrakapsular leher *emur tipis sehingga kemampuannya dalam penyembuha tulang terbatas. Karena itu! pertautan *rgamen *raktur hanya bergantung pada pembentukan kalus endosteal. ?ang penting adalah  pemulihan aliran darah ke kolum dan kaput *emur yang robek pada saat terjadi

*raktur.D

Penanganan nekrosis aaskular kaput *emur dengan atau tanpa gagal- pertautan juga berupa eksisi kaput dan leher *emur kemudian diganti dengan  prostesis metal.D

Penderita *raktur leher *emur impaksi biasanya dapat berjalan selama  beberapa hari setelah jatuh sebelum tmbul keluhan. 1mumnya gejala yang timbul minimal dan panggul yang terkena dapat secara pasi* digerakkan tanpa nyeri. +rkatur ini biasanya sembuh dalam 'aktu tiga bulan tanpa tindakan operasi! tetapi  bila tidak sembuh atau terjadi disimpaksi yang tidak stabil atau nekrosis aaskular!  penanganannya sama dengan di atas.D

Pada *raktur kolum *emur! dapat terjadi kompllikasi. Komplikasi tergantung dari beberapa *aktor! yaitu=%

• Komplikasi yang bersi*at umum= trombosis ena! emboli paru!

 pneumonia! dekubitus

•  Hekrosis aaskuler kaput *emur 

Komplikasi ini biasanya terjadi pada "0 pasien *raktur collum *emur  dengan pergeseran dan $0 pada *raktur tanpa pergeseran. Apabila lokasilisasi *raktur lebih ke proksimal maka kemungkinan untuk terjadi nekrosis aaskuler menjadi lebih besar.

•  Honunion

9ebih dari $<" pasien *raktur collum *emur tidak dapat mengalami union terutama pada *raktur yang bergeser. Komplikasi lebih sering  pada *raktur dengan lokasi yang lebih ke proksimal. Ini disebabkan karena askularisasi yang jelek! reduksi yang tidak akurat! *iksasi yang tidak adekuat! dan lokasi *raktur adalah intraartikuler. etode

(18)

 pengobatan tergantung pada penyebab terjadinya nonunion dan umur   penderita.

• steoartritis sekunder dapat terjadi karena kolaps kaput *emur atau

nekrosis aaskuler 

• Anggota gerak memendek  • alunion

• alrotasi berupa rotasi eksterna

2. $raktur Batang $e#ur

Pada patah tulang dia*isis *emur biasanya pendarahan dalam cukup luas dan besar sehingga dapat menimbulkan syok. Secara klinis penderita tidak dapat  bangun! bukan saja karena nyeri! tetapi juga karena ketidakstabilan *raktur.

/iasanya seluruh tungkai ba'ah terotasi ke luar! terlihat lebih pendek! dan  bengkak pada bagian proksimal sebagai akibat pendarahan ke dalam jaringan lunak. Pertautan biasanya diperoleh dengan penanganan secara tertutup! dan normalnya memerlukan 'aktu %0 minggu atau lebih.6

%a#&ar 13.a. %a#&ar 13.&.

3omminuted mid-*emoral sha*t *racture +emoral sha*t *racture

 postinternal *i2ation.

B)ikutip dari kepustakaan 5

a. $raktur Batang $e#ur Pada Anak 

+raktur batang *emur pada bayi tidak jarang terjadi akibat trauma opersalinan. Secara klinis! bayi yang bersangkutan tidak mau menggerakkan tungkai yang patah sehingga kadang dianggap lumpuh #pseudoparalisis&.

(19)

8indakan terbaik adalah membidai kedau tungkai dengan pembalut ke abdomen seperti posisi intrauteri selama $0 hari.D

Penanganan *raktur batang *emur untuk anak di ba'ah tiga tahun adalah traksi kulit menururt /ryant. Kedua tungkai ditraksi ke atas dengan paha dalam  posisi *leksi F0o dan abduksi sedikit. 8raksi dilakukan dengan pita plester lebar.

/eban traksi dianggap cukup jika pantat anak persis terangkat. 1ntuk anak di atas tiga tahun dilakukan traksi kulit menurut amilton (ussel. 8raksi dikenakan pada tungkai yang patah! dengan panggul dalam posisi *leksi 40o. )apat juga dilakukan

traksi kulit menurut /uck! yaitu traksi dengan tungkai ba'ah dalam keadaan ekstensi. 8raksi dipasang selama "-4 minggu dan penderita dipulangkan dengan gips spika panggul selama "-4 minggu. Aliran darah tungkai yang digantung dengan traksi kulit pada anak perlu dipantau setiap hari untuk menghindari iskemia. Iskemia tungkai akan mengakibatkan anak sangat kesakitan dan ekstremitas menjadi pucat! kebiruan dan denyut nadi menghilang. /ila terjadi iskemia! traksi harus segera dihentikan.D

8raksi pada anak berupaya agar posisi *ragmen *raktur menjadi segaris! rotasi tungkai bagian distal *raktur terkoreksi! dan perpendekan tungkai tidak  lebih dari satu sentimeter. Perpendekan ini nantinya akan terkoreksi oleh  pertumbuhan berlebih *emur yang patah. Pertumbuhan berlebih ini terjadi karena

adanya hyperemia relatie pada cakram pertumbuhan tungkai yang patah.D

&. $raktur Batang $e#ur De6asa

Pada patah tulang dia*isis *emur biasanya perdarahan perdarahan dalam cukup luas dan besar sehingga dapat menimbulkan syok. Secara klinis penderita tidak dapat bangun! bukan saja karena nyeri tetapi juga karena ketidakstabilan *raktur. /iasanya seluruh tungkai ba'ah terotasi keluar ke luar! terlihat lebih  pendek! dan bengkak pada bagian proksimal sebagai akibat perdarahan ke dalam  jaringan lunak. Pertautan biasanya diperoleh dengan penanganan secara tertutup.  Hormalnya! diperluakn 'aktu %0 minggu atau lebih. +raktur yang dapat diatasi dengan traksi ialah *raktur intertrokanter dan subtrokanter! dia*isis oblik! segmental! dan komuniti*! *raktur suprakondiler tanpa dislokasi berat! dan *raktur  kondilus *emur.D

(20)

Pada orang de'asa! *raktur ditangani secara konserati* dengan traksi skelet pada tuberositas tibia maupun suprakondiler. 3ara ini biasanya berhasil mempertautkan *raktur *emur. ?ang penting ialah latihan otot dan gerakan sendi! terutama m. kuadriseps otot tungkai ba'ah! lutut dan pergelangan kaki. 8raksi skelet memerlukan 'aktu istirahat di tempat tidur yang lama sehingga untuk  mempercepat mobilisasi dan memperpendek masa istirahat di tempat tidur! dianjurkan dilakukan (I+. +iksasi interna biasanya berupa pin Kuntscher  intramedular. 1ntuk *raktur yang tidak stabil seperti *raktur batang *emur yang kominuti* atau *raktur batang *emur bagian distal! pin intramedular dapat dikombinasi dengan pelat untuk netralisasi rotasi.D

3. $raktur Distal $e#ur1

− Supracondylar 

o  Hondisplaced

o )isplaced

o Impacted

o 3ontinuited

%a#&ar 1*. $raktur distal -e#ur B)ikutip dari kepustakaan 4

− 3ondylar  − Intercondylar 

$raktur su)rakondiler -e#ur2

)aerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal kondilus *emur  dan batas meta*isis dengan dia*isis *emur. +raktur terjadi karena tekanan arus atau algus disertai kekuatan aksial dan putaran. Klasi*ikasi *raktur suprakondiler  *emur terbagi atas= tidak bergeser! impaksi! bergeser! dan komuniti*! yang dapat dilihat pada gambar $5.

(21)

;ambar $5. Klasi*ikasi *raktur suprakondiler %

A. +raktur tidak bergeser 3J). +raktur bergeser  /. +raktur impaksi C. +raktur komuniti*  

;ambaran klinis pada pasien ditemukan ri'ayat trauma yang disertai  pembengkakan dan de*ormitas pada daerah suprakondiler. Krepitasi mungkin

ditemukan.

Pengobatan dapat dilakukan secara konserati*! berupa= traksi berimbang dengan mempergunakan bidai 8homas dan penahan lutut Pearson! Castbracing ! dan spika panggul. 8erapi operati* dapat dilakuan pada *raktur terbuka atau adanya pergeseran *raktur yang tidak dapat direduksi secara konserati*. 8erapi dilakukan dengan mempergunakan nailplate  dan screw dengan macam-macam tipe yang tersedia.

Komplikasi dini yang dapat terjadi berupa= penetrasi *ragmen *raktur ke kulit yang menyebabkan *raktur menjadi terbuka! trauma pembuluh darah besar! dan trauma sara*. Komplikasi lanjut dapat berupa malunion dan kekakuan sendi lutut.

2.2.*. Diagnosis a. Ana#nesa

Pada anamnesis biasanya didapatkan adanya ri'ayat trauma! baik yang hebat maupun trauma ringan diikuti dengan rasa nyeri dan ketidakmampuan untuk  menggunakan ekstremitas ba'ah. Anamnesis harus dilakukan dengan cermat! karena *raktur tidak selamanya terjadi di daerah trauma dan mungkin terjadi di daerah lain. Anamnesis dilakukan untuk menggali ri'ayat mekanisme cedera #posisi kejadian& dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan cedera tersebut. (i'ayat cedera atau *raktur sebelumnya! ri'ayat sosial ekonomi! pekerjaan! obat-obatan yang dia konsumsi! merokok! ri'ayat alergi dan ri'ayat osteoporosis serta  penyakit lain. /ila tidak ada ri'ayat trauma! teliti apakah ada kemungkinan

(22)

&. Pe#eriksaan $isik

Pada pemeriksaan a'al penderita! perlu diperhatikan adanya=

$. Syok! anemia atau pendarahan

%. Kerusakan pada organ-organ lain! misalnya otak! sumsum tulang belakang

atau organ-organ dalam rongga toraks! panggul dan abdomen

". +aktor predisposisi! misalnya pada *raktur patologis.%

Pemeriksaan 9okal= $. Inspeksi # Look &

/andingkan dengan bagian yang sehatPerhatikan posisi anggota gerak 

Keadaan umum penderita secara keseluruhan

Ckspresi 'ajah karena nyeri

9idah kering atau basah

Adanya tanda-tanda anemia karena pendarahan

Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak  untuk membedakan *raktur tertutup atau terbuka

Ckstraasasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai  beberapa hari

Perhatikan adanya de*ormitas berupa angulasi! rotasi dan

kependekan

9akukan surei pada seluruh tubuh apakah ada trauma

 pada organ-organ lain

Perhatikan kondisi mental penderita

Keadaan askularisasi.%

%. Palpasi # Feel &

Palpasi dilakukan secara hati-hati oleh karena penderita  biasanya mengeluh sangat nyeri.

al-hal yang perlu diperhatikan =

8emperatur setempat yang meningkat

 Hyeri tekan nyeri tekan yang bersi*at super*isial biasanya

disebabkan oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat *raktur pada tulang

Krepitasi dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan secara hati-hati

Pemeriksaan askuler pada daerah distal trauma berupa  palpasi arteri radialis! arteri dorsalis pedis! arteri tibialis  posterior sesuai dengan anggota gerak yang terkena  !efilling 

(23)

#pengisian& arteri pada kuku! 'arna kulit pada bagian distal daerah trauma! temperatur kulit.

Pengukuran tungkai terutama pada tungkai ba'ah untuk  mengetahui adanya perbedaan panjang tungkai. %

". Pergerakan # "ove&

Pergerakan dengan mengajak penderita untuk  menggerakkan secara akti* dan pasi* sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma. Kemudian dinilai adanya keterbatasan pada pergerakan sendi tersebut#!ange of  movement$. Pada penderita dengan *raktur! setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar! disamping itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan sara*.%

4. Pemeriksaan Heurologis

Pemeriksaan neurologis berupa pemeriksaan sara* secara sensoris dan motoris serta gradasi kelainan neurologis yaitu neuropraksia! aksonotmesis atau neurotmesis. Kelainan sara*  yang didapatkan harus dicatat dengan baik karena dapat menimbulkan masalah asuransi dan tuntutan #klaim& penderita serta merupakan patokan untuk pengobatan selanjutnya. %

5. Pemeriksaan radiologi

acam-macam pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan untuk menetapkan kelainan tulang dan sendi =

- +oto Polos

)engan pemeriksaan klinik kita sudah dapat mencurigai adanya *raktur. alaupun demikian pemeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan! lokasi serta ekstensi *raktur. 1ntuk menghindarkan bidai yang bersi*at radiolusen untuk imobilisasi sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis.

8ujuan pemeriksaan radiologis =

- 1ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi - 1ntuk kon*irmasi adanya *raktur 

(24)

- 1ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan kon*igurasi

*ragmen serta pergerakannya

- 1ntuk menentukan teknik pengobatan

- 1ntuk menentukan apakah *raktur itu baru atau tidak  - 1ntuk menentukan apakah *raktur intra-artikuler atau

ekstra-artikuler 

- 1ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang - 1ntuk melihat adanya benda asing! misalnya peluru

Pemeriksaan radiologis dilakukan dengan beberapa prinsip dua=

-)ua posisi proyeksi! dilakukan sekurang-kurangnya yaitu pada antero-posterior dan lateral

-)ua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus di*oto! di atas dan di ba'ah sendi yang mengalami *raktur 

-)ua anggota gerak. Pada anak-anak sebaiknya dilakukan *oto pada ke dua anggota gerak terutama pada *raktur  epi*isis.

-)ua trauma! pada trauma yang hebat sering menyebabkan *raktur pada dua daerah tulang. isalnya  pada *raktur kalkaneus atau *emur! maka perlu dilakukan

*oto pada panggul dan tulang belakang.

-)ua kali dilakukan *oto. Pada *raktur tertentu misalnya *raktur tulang ska*oid *oto pertama biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan *oto berikutnya $0-$4 hari kemudian.%

%a#&ar 10. +raktur batang *emur  B)ikutip dari kepustakaan D

(25)

38-Scan = suatu jenis pemeriksaan untuk melihat lebih detail mengenai bagian tulang atau sendi! dengan membuat *oto irisan lapis demi lapis. Pemeriksaan ini menggunakan  pesa'at khusus.E

(I = (I dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua tulang! sendi! dan jaringan lunak. (I dapat digunakan untuk mengidenti*ikasi cedera tendon! ligamen! otot! tulang ra'an! dan tulang.F

%a#&ar 1. (I! kepala *emur tampak pipih yang disebabkan *raktur kompresi. B)ikutip dari kepustakaan $0

Arthogra*i = memasukkan kontras positi* kedalam rongga sendi kemudian membuat *oto AP dan lateral. Kontras yang bisa dipakai urogra*in dan lain-lain.D

%a#&ar 1. ( Artogra*i pada pro2imal *emur  B)ikutip dari kepustakaan $0

Pneumoartogra*i = memasukkan kontras negati*! misalnya udara atau o% kedalam rongga sendi. Kemudian baru kita membuat *oto.E

(26)

/one scanning = dengan menyuntikkan bahan radioisotop kedalam tubuh #IG&! kemudian dibuat scanning pada tulang. /iasanya dipakai 8c FF m #technicium pertechneteit FF m&. /isa dilakukan 'hole body bone scanning.E

2.2./. Penatalaksanaan a. Prinsi) U#u#

8erdapat empat prinsip umum dalam penanganan *raktur! yaitu=

$.  !ecognition! dengan mengetahui dan menilai keadaan *raktur dari anamnesis! pemeriksaan klinis dan radiologis. Pada a'al pengobatan perlu diperhatikan lokalisasi *raktur! bentuk *raktur! menentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan dan komplikasi yang mungkin terjadi.

%.  !eduction! reduksi *raktur apabila diperlukan. Posisi yang baik adalah alignment dan aposisi yang sempurna. (eduksi terbaik adalah kontak  minimal 50 dan overriding @0!5 inchi pada *raktur *emur.

".  !etention! immobilisasi *raktur menggunakan Skin traction. Skin traction merupakan pilihan terbaik dan tatalaksana yang dapat dilakukan oleh dokter  umumF.

4.  !ehabilitation! mengembalikan aktiitas *ungsional semaksimal mungkin. Selain empat prinsip di atas! terdapat beberapa tambahan prinsip pengobatan  bedah ortopedi seperti=

-angan mebuat keadaan lebih buruk bagi penderita #Iatrogenik&

-Pengobatan berdasarkan pada diagnosis dan prognosis yang tepat

-Pilih jenis pengobatan yang sesuai dengan keadaan penyakit  penderita

-3iptakan kerja sama yang baik tanpa melupakan hukum  penyembuhan alami

-Pengobatan yang praktis dan logis

-Pilih pengobatan secara indiidu

-angan melakukan pengobatan yang tidak perlu.%

Pengobatan bedah ortopedi secara umum mengikuti prinsip dasar   pengobatan penyakit lainnya dan berpedoman kepada hukum penyembuhan # la6

o- nature&! si*at penyembuhan! serta si*at manusia pada umumya. )isamping  pemahaman tentang prinsip dasar pengobatan yang rasional! metode pengobatan disesuaikan pula secara indiidu terhadap setiap penderita. Pengobatan yang

(27)

diberikan juga harus berdasarkan alasan mengapa tindakan ini dilakukan serta kemungkinan prognosisnya.%

&. Metode Penanganan !elainan Beda( 7rto)edi

Pada umumnya penanganan pada bidang bedah ortopedi dapat dibagi dalam tiga cara! yaitu=

$. 8anpa pengobatan

Sekurang-kurangnya 50 penderita #tidak termasuk *raktur& tidak  memerlukan tindakan pengobatan dan hanya diperlukan penjelasan serta nasihat-nasihat seperlunya dari dokter. 8api tidak jarang penderita belum merasa puas bila hanya diberikan nasihat #terutama oleh dokter umum& sehingga perlu dirujuk  kedokter ahli bedah tulang untuk penjelasan rinci tentang penyakit yang diderita dan prognosisnya.%

%. Pengobatan non-operati* 

-/ed (est

/ed rest merupakan salah satu jenis metode pengobatan! baik secara umum ataupun hanya lokal dengan mengistirahatkan anggota gerak<tulang belakang dengan cara-cara tertentu.%

-Pemberian alat bantu

Alat bantu ortopedi dapat terbuat dari kayu! aluminium atau gips!  berupa bidai! gips korset! korset badan! ortosis #brace&! tongkat atau alat  jalan lainnya. Pemberian alat bantu bertujuan untuk mengistirahatkan  bagian tubuh yang mengalami gangguan! untuk mengurangi beban tubuh! membanu untuk berjalan! untuk stabilisasi sendi atau utuk mencegah de*ormitas yang ada bertambah berat.

Alat bantu ortopedi yang diberikan bisa bersi*at sementara dengn menggunakan bidai! gips pada badan # gips korset &! bisa juga untuk   pemakaian jangka 'aktu lama<permanen misalnya pemberian ortosis!  protesa! tongkat atau pemberian alat jalan lainnya untuk menyangga  bagian-bagian dari anggota tubuh<anggota gerak yang mengalami

kelemahan atau kelumpuhan pada penderita.%

-Pemberian obat-obatan

Pemberian obat-obatan dalam bidang ortopedi meliputi=

a. bat-obat anti-bakteri  b. bat-obat anti in*lamasi

c. Analgetik dan sedati*  d. bat-obat khusus

(28)

e. bat-obat sitostatika *. Gitamin

g. Injeksi lokal.%

". Pengobatan operati*  a. Amputasi

Indikasi pelaksanaan amputasi adalah=

-engancam kelangsungan hidup penderita misalnya pada luka remuk #crush in%ury&! sepsis yang berat #misalnya gangren&! adanya tumor-tumor ganas.

-Kematian jaringan baik akibat diabetes melitus! penyakit askuler! setelah suatu trauma! kombusio atau nekrosis akibat dingin.

-Anggota gerak tidak ber*ungsi sama sekali #merupakan gangguan atau benda asingsaja&! sensibilitas anggota gerak  hilang sama sekali! adanya nyeri hebat! mal*ormasi hebat atau osteomilitis yang disertai dengan kerusakan hebat.%

 b. Cksostektomi

Ini adalah operasi pengeluaran tonjolan tulang<tulang ra'an misalnya pada osteoma tulang *rontal atau osteokondroma.%

c. steotomi

steotomi merupakan tindakan yang bertujuan mengoreksi de*ormitas pada tulang! misalnya osteotomi tibial akibat malunion pada tibia #akibat angulasi atau akibat rotasi& atau pada kubitus arus sendi siku setelah suatu *raktur suprakondiler humeri pada anak. steotomi juga untuk mengurangi rasa nyeri pada osteoartritis di suatu sendi. Pada osteoartritis akibat genu arus misalnya! untuk mengurangi nyeri terutama  pada kompartemen medial sendi lutut dilakukan osteotomi tinggi tibia.%

d. steosintesis

steosintesis adalah operasi tulang untuk menyambung dua bagian tulang atau lebih dengan menggunakan alat-alat *iksasi dalam seperti  plate, screw, nail plate, wire&kwire. 8eknik osteosintesis yang terkenal adalah metode A-ASI+ # 'ssociation for the Study of (nternal Fixation& yang mengadakan kursus secara teratur di )aos! S'istLerland. Prinsip dasar metode ini adalah *iksasi rigid dan mobilisasi dini pada anggota gerak.%

(29)

)ikenal tiga sumber jaringan tulang yang dapat dipakai dalam bone gra*t yaitu =

- Autogra*t

)isebut autogra*t bila sumber tulang berasal dari penderita senidri #dari kristal iliaka!kosta! *emur distal! tibia proksimal atau *ibula&. )aerah sumber disebut donor sedangkan daerah penerima disebut resipien.

- Allogra*t #homogra*t&

)isebut allogra*t bila sumber tulang berasal dari orang lain yang biasanya disimpan dalam bank tulang! misalnya setelah operasi sendi panggul atau operasi-operasi tulang yang besar. Selain itu! allogra*t juga bisa dari tulang mayat.

- Menogra*t #heterogra*t&

)isebut heterogra*t bila sumber tulang bukan berasal dari tulang manusia! tetapi dari spesies yang lain.%

. Penanganan $raktur Tertutu) $. Konserati* 

Penanganan *raktur secara konserati* dapat berupa= a. Imobilisasi dengan bidai eksterna

Indikasi= *raktur yang perlu dipertahankan posisinya dalam proses  penyembuhan seperti *raktur *emur.

 b. (eduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna dengan menggunakan gips

Indikasi= diperlukan manipulasi pada *raktur displaced  dan diharapkan dapat direduksi dengan cara tertutup dan dipertahankan.

c. (eduksi tertutup dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi )ilakukan dengan beberapa cara yaitu traksi kulit dan traksi tulang. d. (eduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter  traksi

Indikasi= bila reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi tidak  memungkinkan! mencegah tindakan operati*! terdapat angulasi! overriding ! dan rotasi yang beresiko menimbulkan penyembuhan tulang abnormal! *raktur yang tidak stabil pada tulang panjang dan ertebra serikalis! *raktur *emur pada anak mupun de'asaF.

8erdapat empat jenis traksi kontinu yaitu traksi kulit! traksi menetap! traksi tulang serta traksi berimbang dan traksi sliding .

(30)

etode ini merupakan metode operati* dengan cara membuka daerah *raktur dan *ragmen direduksi secara akurat dengan penglihatan langsung menggunakan metode A.

Indikasi reduksi terbuka dengan *iksasi interna= diperlukan *iksasi rigid misalnya pada *raktur collum *emur! *raktur terbuka! *raktur dislokasi yang tidak  dapat direduksi dengan baik! eksisi *ragmen yang kecil! *raktur epi*isis! dan *raktur multipel pada tungkai atas dan ba'ah.

Indikasi reduksi terbuka dengan *iksasi eksterna= *raktur terbuka grade II dan II! *raktur dengan in*eksi! *raktur yang miskin jaringan ikat! *raktur tungkai  ba'ah pada penderita diabetes melitus.

". Cksisi *ragmen tulang dan penggantian dengan protesis

Protesis merupakan alat dengan komposisi metal tertentu untuk  menggantikan bagian tulang yang nekrosis. /iasanya digunakan pada *raktur  collum *emur dan sendi siku pada orang tua yang terjadi nekrosis aaskuler dari *ragmen atau nonunion.

d. Penanganan $raktur Ter&uka

+raktur terbuka merupakan keadaan ga'at darurat ortopedi yang memerlukan penanganan terstandar untuk mengurangi resiko in*eksi dan masalah  penyembuhan. Prinsip dasar penanganan *raktur terbuka adalah=%!E

$. bati *raktur sebagai kega'atdaruratan

%. Caluasi a'al dan diagnosis kelainan yang dapat menyebabkan kematian ". /erikan antibiotik dalam ruang ga'at darurat! kamar operasi dan setelah

operasi

4. Segera lakukan debridemen dan irigasi 5. 1langi debridement %4-D% jam berikutnya 6. Stabilisasi *raktur 

D. /iarkan luka terbuka 5-D hari

E. 9akukan bone graft autogeneous secepatnya F. (ehabilitasi anggota gerak yang terkena

8ahap pengobatan *raktur terbuka=$!E $. Pembersihan luka

Pembersihan luka dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan Ha3l *isiologis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat. umlah cairan yang digunakan berbeda tergantung pada derajat *raktur terbuka! untuk  derajat I digunakan tiga liter! derajat II enam liter! dan derajat III $0 liter.

(31)

9arutan antibiotik dapat digunakan 'alaupun belum banyak literatur yang membahasnya. )etergen #sabun& dapat pula digunakan untuk mengurangi  jumlah kuman. indari penggunaan larutan antiseptik karena bersi*at toksik   pada jaringan.

%. Cksisi jaringan yang mati dan tersangka mati #debridemen&

Semua jaringan yang kehilangan askularisasinya dapat menjadi tempat kolonisasi kuman sehingga diperlukan tindakan eksisi operati* pada kulit!  jaringan subkutaneus! lemak! *asia! otot dan *ragmen yang lepas

#debridemen&. )ebridemen harus dilakukan dalam 6 jam pasca trauma untuk  mencegah in*eksi dan bila perlu dapat diulangi %4 sampai 4E jam  berikutnya.

". Pengobatan *raktur 

+raktur dengan luka hebat memerlukan suatu traksi skeletal atau resuksi terbuka dengan *iksasi eksterna. 8raksi skeletal dapat digunakan pada *raktur pelis dan *raktur *emur untuk sementara. +iksasi eksternal dianjurkan pada *raktur derajat IIIA dan III/.

4. Penutupan kulit

/ila *raktur terbuka telah ditangani dalam 'aktu kurang dari enam jam! sebaiknya kulit ditutup. 9uka dapat dibiarkan terbuka selama beberapa hari tapi tidak lebih dari $0 hari. Prinsipnya adalah penutupan kulit tidak  dipaksakan yang dapat mengakibatkan kulit menjadi tegang.

5. Pemberian antibiotik 

Antibiotik diberikan dalam dosis yang adekuat sebelum! saat dan sesudah tindakan operasi. Antibiotik yang dianjurkan pada *raktur terbuka derajat I adalah golongan se*alosporin! derajat II golongan se*alosporin dan aminoglikosida! dan derajat III golongan se*alosporin! penisilin dan aminoglikosida.

6. Pencegahan tetanus

Semua pendertia dengan *raktur terbuka harus diberikan pencegahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat imunisasi akti* cukup diberikan toksoid dan bagi yang belum dapat ditambahkan pemberian %50 unit tetanus imunoglobulin #manusia&.

2.2.0. !o#)likasi $raktur a. Komplikasi segera

Komplikasi yang dapat timbul segera setelah terjadinya *raktur dapat berupa trauma kulit seperti kontusio! abrasi! laserasi! luka tembus akibat benda asing

(32)

maupun penetrasi kulit oleh *ragmen tulang! aulsi dan  skin loss!perdarahan lokal! ruptur arteri atau ena! kontusio arteri atau ena dan spasme arteri! komplikasi neurologis baik pada otak! sumsum tulang belakang atau sara* peri*er serta komplikasi pada organ dalam seperti jantung! paru-paru! hepar dan limpa%!5.

 b. Komplikasi a'al

Komplikasi a'al yang dapat terjadi adalah nekrosis kulit-otot! sindrom kompartemen! trombosis! in*eksi sendi dan osteomielitis. )apat juga terjadi A()S! emboli paru dan tetanus%!5.

c. Komplikasi lanjut

Komplikasi lanjut akibat *raktur dapat berupa penyembuhan abnormal dari *raktur seperti malunion ununion delayed union! osteomielitis kronik! gangguan  pertumbuhan! patah tulang rekuren! osteomielitis kronis! ankilosis! penyakit degenerati* pasca trauma dan kerusakan sara*.Compartement Syndrome merupakan komplikasi yang harus di'aspadai dan dicegah! kejadian compartment   syndrome dapat memperburuk kualitas hidup pasien%!5!F.

2.2.. Prognosis

Penyembuhan *raktur merupakan suatu proses biologis yang menakjubkan. 8idak seperti jaringan lainnya! tulang yang mengalami *raktur dapat sembuh tanpa  jaringan parut. Pengertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada  penyembuhan *raktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan apabila lingkungan untuk penyembuhan memadai smapai terjadi konsolidasi. +aktor mekanis yang penting seperti imobilisasi *ragmen tulang secara *isik  sangat penting dalam penyembuhan! selain *aktor biologis yang juga merupakan suatu *aktor yang sangat esensial dalam penyembuhan *raktur.%

(33)

BAB 3 PENUTUP 3.1. !esi#)ulan

- +raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas batang *emur yang bisa

terjadi akibat trauma langsung #kecelakaan lalu lintas! jatuh dari ketinggian&! dan biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki de'asa

- +emur merupakan tulang terkeras dan terpanjang pada tubuh! oleh

karena itu butuh kekuatan benturan yang besar untuk menyebabkan *raktur pada *emur. Insiden *raktur *emur sebesar $-% kejadian pada  per $0.000 ji'a penduduk setiap tahunnya.

- Penyebab *raktur sangat berariasi! baikakibat kecelakaan ketika

mengendarai mobil! sepeda motor! dan kecelakaan ketika rekreas

- +raktur *emur dapat menyebabkan pasien jatuh ke dalam syok. leh

karena itu insidensi *raktrur *emus harus segera ditangani sebagai suatu kega'at daruratan

- )alam menegakkan diagnosis diperlukan anamnesa yang cermat!

 pemeriksaan *isik dan pemeriksaan penunjang.

- Penanganan berdasarkan 4 prinsip umum yaitu recognition, reduction,

retention  dan rehabilitation. )alam bedah ortopedi dikenal " jenis  penanganan yaitu tanpa pengobatan! penanganan tanpa operasi dan

dengan operasi.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pemidanaan yang berlaku pada suatu tindak pidana yang dilakukan oleh anak saat ini hanya bertumpu pada sifat pemidanaannya saja. Diberikannya sistem pemidanaan yang

Kegiatan belajar mengajar (KBM) pada siklus 1, memiliki kendala dalam proses KBM seperti awal masuk kelas para siswa belum terlihat aktif dalam merespon

berlimpah, murah, kuat dan ringan, namun belum dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengembangkan bahan rotan

Penelitian yang dilakukan oleh Albrecth &amp; Richardson (1990) dan Lee Choi (2002) dalam Siregar dan Utama (2005) menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar kurang memiliki

T – 2 = Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara motivasi kerja dan pelatihan karyawan terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan pada

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dari pustaka, dapat disimpulkan bahwa : masih ditemukan potensi interaksi obat dalam pemberian resep

Sehingga ketika KPU merilis DPT pemilu presiden pada 13 Juni 2014, nama Anda

Puji syukur penulis panjatkan atas nikmat yang telah Allah SWT berikan, karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Diploma III di