• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya terhadap karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya terhadap karyawan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

40 3.1 Metode Penelitian

Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya terhadap karyawan di kantor pusat PT PP Dirganeka Jakarta Timur. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai penelitan ini dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan adalah asosiatif.

Tabel 3.1 Metode Penelitian Tujuan penelitian Jenis penelitian Metode penelitian

Unit analisis Time horizon

T – 1 Asosiatif Survey Individu – Karyawan PT PP Dirganeka Jakarta Timur

Cross Sectional

T – 2 Asosiatif Survey Individu – Karyawan PT PP Dirganeka Jakarta Timur

Cross Sectional

Sumber : Penulis, 2012

Keterangan :

T – 1 = Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara motivasi kerja dan pelatihan karwayan terhadap kepuasan kerja pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur secara simultan dan parsial?

T – 2 = Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara motivasi kerja dan pelatihan karyawan terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur secara simultan dan parsial?

(2)

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Uma Sekaran (2006:15), skala adalah suatu instrument atau mekanisme untuk membedakan individu yang terkait dengan variabel minat yang kita pelajari. Skala pengukuran adalah serangkaian aturan yang dibutuhkan untuk menguantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan model ataupun alat uji statistik yang akan digunakan.

Menurut Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:3), skala ordinal merupakan skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat. Menurut Uma Sekaran (2006:17), skala ordinal tidak hanya mengategorikan variabel - varibel untuk menunjukkan perbedaan antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara.

Menurut Oei (2010:77) dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:3), skala interval adalah skala yang memiliki urutan dan interval atau jarak yang sama antar kategori atau titik - titik terdekatnya, dimana antara kategori yang satu dan kategori yang lain memiliki keterkaitan, yaitu urutan seperti lebih besar atau lebih kecil daripada kategori lain dengan jarak sama dalam kategori yang terdekat. Menurut Uma Sekaran (2006:18), menyatakan bahwa skala interval memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap dua yang dikumpulkan dari responden.

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:30) dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:6), mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik, dimana data setidaknya

(3)

berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari ordinal menjadi interval.

Menurut Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:6), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun butir - butir pernyataan.

Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala Pengukuran Model Skala Pengukuran Motivasi Kerja (X1) Sumber : Higiene Fredick Herzberg dalam Robert L. Malthis dan John Jackson (2006:115)

- Motivator

- Faktor hyginie

- Prestasi - Pengakuan

- Pekerjaan itu sendiri - Tanggung jawab - Kemajuan

- Hubungan antar personal - Administrasi atau

kebijakan perusahan - Pengawasan - Gaji

- Kondisi kerja

Ordinal - Interval Likert

Pelatihan Karyawan (X2) - Cost effectiveness (efektivitas biaya)

(4)

Sumber : Veithzal rivai (2010:225-226) - Materi program yang dibutuhkan - Isi program - Prinsip-prinsip pembelajaran

- Kemampuan tutor dalam memberikan pembelajaran - Ketepatan dan kesesuaian fasilitas - Manfaat fasilitas penunjang sesuai kebutuhan - Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan - Hasil pelatihan - Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan - kesesuaian instruktur dengan pekerjaan saat ini

Kepuasan Kerja (Y) Sumber : Robbins dalam Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko (2011:216) - Kompetensi atau kemampuan - Peluang penyumbang gagasan - Tipe kerja

- Kesempatan untuk maju

Ordinal - Interval Likert

- Kompensasi - Tunjangan - Upah - Status sosial - Rekan kerja

- Diperlakukan dengan hormat dan adil

- Pengakuan terhadap kinerja - Lingkungan kerja - Keamanan kerja Kinerja Karyawan (Z) Sumber : Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:113) - Kemampuan individual - Pengetahuan - Pemahaman - Kemampuan - Kecakapan interpersonal - Kecakapan teknis

(5)

- Tingkat usaha yang dicurahkan - Hasil kerja - Dukungan organisasi - Fasilitas Sumber : Penulis, 2012

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif maupun kuantitatif dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh yang responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi atau instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber Data

Profil Perusahaan Kualitatif Sekunder – Company Profile Motivasi Kerja Kualitatif -Kuantitatif Primer – Kuesioner

Pelatihan Karyawan Kualitatif - Kuantitatif Primer – Kuesioner Kepuasan Kerja Karyawan Kualitatif - Kuantitatif Primer – Kuesioner Kinerja Karyawan Kualitatif - Kuantitatif Primer – Kuesioner Sumber : Penulis, 2012

(6)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab - sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam kuesioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

Penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut :

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

(7)

Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup popular. Skala ini mudah dipakai baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Kita dapat mempelajari respon berbeda dari satu orang ke orang lain dan bagaimana respon berbeda antara berbagai objek. N ) Y (X a nilai Rata - rat =

i i Dimana :

(XiYi) = Nilai total responden

i

X = Nilai pernyataan

i

Y = Jumlah responden

N = Jumlah total responden

3.5 Teknik Pengumpulan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2002:55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

(8)

Penelitian ini mengambil populasi pegawai negeri swasta di PT PP Dirganeka Jakarta Timur, Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT PP Dirganeka Jakarta Timur yang berjumlah 559 karyawan.

3.5.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil peneltian sampel yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Dalam hal ini, peneliti memustuskan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan secara acak sederhana, dimana sampel dipilih secara acak dari jumlah yang telah ditentukan. Dalam penarikan sampel maka jumlahnya harus resperesentatif untuk mengetahui nantinya hasil bisa di generalisasi. Populasi penelitian ini adalah 559 karyawan.

Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Penentuan jumlah sampel dapat dihitung dari populasi tertentu yang sudah diketahui jumlahnya. Menurut rumus Yamane (Ferdinand, 2006) adalah sebagai berikut:

2

1

Nd

N

n

+

=

(9)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi sebanyak 559 Karyawan

d = Margin of Error Maximum, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang masih bisa ditolerir (ditentukan 10 %)

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah anggota yang telah diketahui dapat ditentukan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah:

( )

responden , , , N (e) N n 85 8254932 84 59 6 559 1 0 559 1 559 1 2 2 = = = + = + =

* Jumlah Sampel yang diambil adalah sebanyak 85 responden

3.6 Metode Analisis

Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan Penelitian Metode Analisis

Jenis Penelitian Teknik Analisis

T – 1 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T – 2 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T – 3 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T – 4 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T – 5 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation

(10)

T – 6 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T – 7 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation Sumber : Penulis, 2012

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan path analysis. Analisis ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan. Semua data yang ada nantinya akan diolah menggunakan komputer dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 dan LISREL.

3.6.1 SPSS

3.6.1.1 Path Analysis

Model path analysis (analisis jalur) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel. Model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2008:2 dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda 2011:117).

3.6.1.2 Asumsi - Asumsi Path Analysis

Menurut Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:117), asumsi – asumsi path analysis antara lain :

1) Hubungan di antara variabel bersifat linear dan adaptif (mudah menyesuaikan diri).

(11)

3) Adanya recurivitas, yaitu suatu keadaan dimana anak panah mempunyai hubungan satu arah dan tidak boleh terjdai pemutaran kembali (looping).

4) Variabel terikat (endogen) setidaknya atau minimal dalam ukuran interval dan rasio.

5) Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

3.6.1.1.1 Model Persamaan Struktural Path Analysis

Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). diagram jalur berikut menunjukkan hubungan kasual antara variabel.

1

ε

ε

2

Sumber : Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:139)

Gambar 3.1 Diagram Jalur 1

X

2

X

Z

Y

(12)

Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut.

1 2

1 p Y X ε

p Y X

Y = + + (Persamaan Sub - Struktural 1)

2 2

1 p Z X pZY ε

p Z X

Z = + + + (Persamaan Sub - Struktural 2) Keterangan :

P = Koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen

ε = Faktor residual, yaitu menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak dapat diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel

Kategori pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen dalam path analysis.

Tabel 3.5 Kategori hubungan pengaruh variabel yang diteliti Koefisien Path Daya atau Pengaruh

0,05 – 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

> 0,30 Kuat

Sumber : Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:117)

Tabel 3.6 Bukti Empiris Penggunaan Metode Analisis Jalur (Path Analysis)

No. Nama Jurnal Pengarang Judul Keterangan

1. Journal of Management and Business Review, Vol. 6,

No.2, July 2009:68-79 Andryanie Subrata and Luis Reinado Ruay Hubungan Risk Awarness Dengan Self – Confidence, work Climate Dan Job Characteristic Menggunakan Metode Path Analysis Data yang terkumpul dalam penelitian ini sejumlah 37 data dari karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk yang terletak di jln. Sudirman Jakarta

(13)

2. Jurnal Bisnis & Manajemen . Vol.8, No.2, 2008: 131 - 136 Anastasia Riani Suprapti Hubungan Motivasi Mengikuti Pelatihan Dan Kinerja Karyawan Dengan Orientasi Pembelajaran Sebagai Variabel Pemediasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada kantor sekretariat daerah suatu kabupaten di Jawa Tengah. Sedangkan sampel diambil sebanyak 74 responden yang mewakili semua bagian yang ada dengan penelitian ini menggunakan skala likert, dan untuk menjawab pertanyaan penelitian (hipotesis) menggunakan analisis jalur (path analysis). 3. Jurnal Eksekutif, Volume 3,

Nomor 2, Agustus 2006

Yohanes Umar

Pengaruh Faktor Budaya Organisasi, Program Diklat, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bank Riau Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan Bank Riau pada bagian pemasaran, kredit dan customer service bank di kantor pusat maupun kantor - kantor cabang Bank Riau. Analisis yang mampu menjelaskan secara simultan hubungan Structural Equation Modeling (SEM). Dari keluarga SEM yang umum digunakan adalah program aplikasi Linier Structural Relation

(LISREL). 4. Jurnal Aplikasi Manajemen

Vol. 3, No. 3, Desember 2005

Wening Patmi Rahayu

Pengaruh Kuantitas Dan Kualitas Kerja Terhadap

Dalam penelitian ini adalah Analisis jalur

(14)

222-227 Kompensasi Dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sasana Artha Finance (SAF) Cabang Malang (PATH ANALYSIS) dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan semua anggota dijadikan sampel, mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini hanya 65 orang (kurang dari 100 orang) Sumber : Jurnal 3.6.1.2 Corelation Pearson

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007:61), teknik korelasi Pearson Product Moment (PPM) termasuk teknik statistic parametric yang menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara random, datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.

Berdasarkan Supranto (2002:201), koefisien Corelation Pearson dapat dihitung sebagai berikut :

[

][

]

− − − = 2 2 2 2 y) ( ) y n ( x) ( ) x n ( y) x) ( ( x y) n ( r

(15)

Dimana : r = Koefisien korelasi n = Jumlah data x = Variabel bebas y = Variabel terikat

(

2

)

x = Kuadrat jumlah shor total x

(

2

)

y = Kuadrat jumlah shor total y

2

x = Kuadrat jumlah shor total x

2

y = Kuadrat jumlah shor total y

Corelation Pearson dilambangkan

( )

r dengan ketentuan r≥-1 dan 1

≤ +

r . Bila nilai r =-1, maka korelasinya negatif sempurna. Sebaliknya, bila nilai r = +1, maka korelasinya positif sempurna. Sedangkan, apabila nilai r = 0, maka artiya tidak ada korelasi. Arti harga

r akan diperlihatkan pada table 3.7 berikut. Tabel 3.7 Art Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

(16)

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007:62), besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat di tentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

% 100 2 x r KP= Dimana :

KP = Nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

3.6.2 LISREL

Menurut Sugiarto (2006:4) dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda, (2011:114), secara umum analisis dalam LISREL dapat dipilah dalam dua bagian. Pertama, yang terkait dengan model pengukuran (measurement model) dan kedua yang terkait dengan model struktural (structural equation model). Model pengukuran adalah gambaran hubungan pokok yang ditunjukan untuk mengukur dimensi - dimensi yang membentuk sebuah faktor atau variabel. Menurut Wijanto (2008:12) dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda, (2011:114), model struktural adalah model yang menggambarkan hubungan - hubungan yang ada di antara variabel - variabel laten.

Peneliti menggunakan pendekatan LISREL dapat menganalisis struktur covariance (struktur yang menunjukkan hubungan linier antara variabel) yang rumit, variabel latin, saling ketergantungan antar variabel, dan sebab akibat yang timbal balik di mana dapat ditangani dengan mudah

(17)

menggunakan model pengukuran dan persamaan terstruktur. Menurut Ghozali (2008:5) dalam Sajono Haryadi dan Julianita Winda, (2011:114), variabel laten adalah variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator.

Menggunakan pendekatan LISREL, maka akan diketahui hasil analisis korelasi dan analisis jalur. Berdasarkan correlation matrix menampilkan korelasi atau hubungan di antara variabel. Kolerasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan di antara variabel adalah searah. Korelasi yang negatif menunjukkan bahwa hubungan di antara variabel adalah berlawanan. Korelasi nol menunjukkan tidak adanya hubungan diantara variabel.

Output matriks PSI menampilkan measurement error (kesalahan pengukuran) pada variabel endogen (variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain), dimana nilainya telah distandardisasi (R² = 0,604). Pada persamaan varibel Y yang ditunjukkan oleh matriks structural Equation, sebenarnya hasil dari perhitungan rumus 1 - R². sedangkan variabel lain yang mempengaruhi variabel Y dapat dihitung dengan rumus 1−R2 .

Berdasarkan matriks BETA menunjukkan hubungan di antara sesama variabel endogen. Bagian kolom adalah variabel endogen (independen) dan baris adalah variabel endogen ( dependen). Hasil output tersebut, dapat diketahui bahwa nilai standardized pengaruh variabel Y terhadap Z. Matriks GAMMA menunjukkan pengaruh variabel eksogen (independen) terhadap variabel endogen (dependen). Standarlized Total

(18)

Effect menunjukkan besarnya pengaruh langsung atau tidak langsung di antara variabel yang sudah distandarisasikan.

Tabel 3.8 Perbedaan Analisis Jalur dengan Menggunakan SPSS 17.0 dan LISREL 8.80

Keterangan Analisis Jalur dengan SPSS Analisis Jalur dengan LISREL Cara meng-input data Data langsung di input di

dalam SPSS

Data di-import dari SPSS atau Excel

Cara mencari hubungan antara variabel

Memasukkan variabel independen ke dalam kotak independen yang tersedia di masing-masing sub menu didalam SPSS yang diperuntukkan untuk pencarian hubungan, seperti kolerasi dan regresi.

Membuat simplis syntax dan menuliskan hubungan yang ingin di cari. Catatan : Simplis merupakan bahasa perintah yang digunakan dalam LISREL menggunakan bahasa Internasional (inggris). Analisis jalur Dibutuhkan dua sampai

dengan tiga langkah dalam perhitungan hasil analisis jalur. Sebagai contoh, analisis jalur XYZ

Membuat simplis syntax dan menuliskan hubungan yang ingin ditentukan. Sebagai contoh, untuk menentukan analisis jalur X Y- Z, kita cukup menulis dengan syntax persamaan sebagai berikut:

Y=X Z=XY

Dimana Y = X merupakan substruktural satu dan persamaan Z = XY merupakan substruktural dua.

Hasil analisis jalur Berupa tabel hanya menampilkan hasil koefisien jalur 1 dalam pencarian substruktural satu dan koefisien jalur 2 dalam pencarian substruktural dua. SPSS tidak menampilkan pengaruh tidak langsung diantara dua variabel yang melalui intervening. Misalnya, hubungan antara variabel X dan Y, serta dampaknya

Berupa matriks LISREL mampu menampilkan semua hasil analisis jalur hanya dengan membuat syntax hubungan. Hasil analisis jalur secara sekaligus memberikan koefisien jalur 3 (untuk model path analysis dengan tiga substruktural). LISREL juga akan menampilkan kolerasi antar variabel secara sekaligus. LISREL menampilkan hasil

(19)

terhadap Z

Tampil hasil di SPSS berupa bahasa statistik sehingga kita perlu melakukan interpensi yang mendalam terhadap hasil SPSS

pengaruh tidak langsung sehingga kita tidak perlu menghitung sendiri.

Tampilan hasil di LISREL menggunakan bahasa internasional yang umum digunakan sehingga memudahkan dalam melakukan interprestasi hasil, seperti menggunakan kata indirect effect atau kata - kata lainnya.

Sumber : Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:114-115)

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang dibagikan terdiri dari empat bagian, pada bagian pertama meliputi pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi, sedangkan pada bagian kedua yang berhubungan dengan pelatihan, bagian ketiga mengenai kepuasan kerja dan terakhir bagian kinerja karyawan.

Sesudah kuesioner disebarkan, akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dikatakan handal (reliable) apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan uji reliabilitas. Jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka otomatis pertanyaan tersebut akan dihilangkan dan tidak akan digunakan untuk pengujian. Pertanyaan - pertanyaan yang sudah valid kemudian secara bersamaan diukur reliabilitasnya.

(20)

Menggunakan aplikasi SPSS 17.0, maka diperoleh nilai-nilai yang diperlukan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada lampiran tentang analisis reliabilitas.

Menguji validitas ditentukan terlebih dahulu nilai tabel dengan df = jumlah responden - 2, keputusan valid atau tidak diambil dengan membandingkan r tabel dengan r hitung (r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation). Ketentuan dalam pengambilan keputusan tentang validitas :

Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid • Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak

valid

R hitung dilihat pada kolom (corrected item total correlation). Nilai df yang digunakan pada perhitungan ini adalah df = 85 – 2 = 83. Tingkat signifikan digunakan 10% (0,1) berarti tingkat kepercayaannya adalah 90% (0,90). Selanjutnya dibuat table t dengan SPSS 17.0 yang menggunakan rumus IDF.T (0,90.df), kemudian dilanjutkan dengan membuat dengan membuat table r yang menggunakan rumus t/sqrt(df+t**2).

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai keandalan konsistensi internal apabila item penyusunnya konsisten mengukur hanya variabel yang dikehendaki dan ini menunjukkan item - item tersebut mempunyai rata - rata korelasi antar item yang tinggi.

(21)

Hal ini menjelaskan bahwa reliabilitas menunjukkan konsisten suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama.

Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien alpha cronbach, yang menggunakan perhitungan koefisien kendala (α), yang menetapkan batas

minimum α sebesar 0,600. Rumus : r n r n ) 1 ( 1+ − = α Keterangan : α = alpha cronbach.

r = rata - rata korelasi antar variabel manifest (item)

n = jumlah variabel manifest atau dasar yang membentuk variabel laten.

3.6.4 Uji Normalitas

Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguji normalitas data gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik.

Adanya plot dan statistik khusus yang lebih mudah untuk memeriksa kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot. Apabila ditemukannya data berdistribusi normal, maka titik-titik tersebut membentuk huruf huruf S yang artinya data kita menjulur (skew), (Rochaety 2007:99).

(22)

3.6.5 Transformasi Data

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008) dalam Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:12), mentransformasi data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik, dimana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successuve Interval). MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari ordinal menjadi interval dengan langkah - langkah sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap butir jawaban koresponden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1, 2, 3, dan 4, yang disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas).

7. Tentukan nilai skala menggunakan rumus : NS : Limits) Lower Below (Area Limit) Upper Below (Area Limit) Upper at (dentisy Limit) Lower at (Density − −

(23)

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + (1+ (NSmin))

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

• Ho diterima jika tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan dependen

(

P value ≥0,1

)

.

• Ha diterima jika terdapat pengaruh yang signifikan antara yang signifikan antara variabel independen dan dependen

(

P value ≤0,1

)

.

Tabel 3.9 Uji Hipotesis

T-1 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja ( X1) terhadap kepuasan kerja (Y) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

T-2 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui kepuasan kerja (Y) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur T-3 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Z) secara

simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

T-4 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan karyawan (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

T-5 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui kepuasan kerja (Y) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

T-6 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

T-7 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap pelatihan karyawan (X2) secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

(24)

• T – 1

0

H : Tidak ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

a

H : Ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur • T – 2

0

H : Tidak ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kinerja karyawan

( )

Z melalui kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

a

H : Ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kinerja karyawan

( )

Z melalui kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

• T – 3

0

H : Tidak ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kinerja karyawan

( )

Z secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

a

H : Ada pengaruh pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap kinerja karyawan

( )

Z secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

• T – 4

0

H : Tidak ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

(25)

a

H : Ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur • T – 5

0

H : Tidak ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kinerja karyawan

( )

Z melalui kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

a

H : Ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kinerja karyawan

( )

Z melalui kepuasan kerja

( )

Y secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

• T – 6

0

H : Tidak ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kinerja karyawan

( )

Z secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

a

H : Ada pengaruh pelatihan karyawan

( )

X2 terhadap kinerja karyawan

( )

Z secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

• T – 7

0

H : Tidak ada pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap pelatihan karyawan

( )

X2 secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

(26)

a

H : Ada pengaruh pengaruh motivasi kerja

( )

X1 terhadap pelatihan karyawan

( )

X2 secara simultan dan parsial pada PT PP Dirganeka Jakarta Timur

3.8 Rancangan Pemecahan Masalah

Setelah semua data dan hasil analisis selesai yang dilakukan dalam penelitian, peneliti akan bertemu dengan menejemen perusahaan lantas menjelaskan hasil penelitian yang mungkin berguna bagi perusahaan. Jika penelitian ini dianggap memberikan solusi yang terjadi saat dilakukan penelitian maka peneliti akan menjelaskan secara konsepsual variabel yang telah diteliti.

Gambar 3.2 Kerangka Pemecahan Masalah Mulai

Melakukan observasi di PT PP Dirganeka Jakarta Timur

Identifikasi masalah “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Pelatihan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PP

Dirganeka Jakarta Timur” Tujuan Penelitian

Analisis

Kesimpulan dan Saran Selesai

Pengolahan Data Pengumpulan Data

(27)

Langkah - langkah Pemecahan Masalah :

1) Melakukan Observasi ke kantor pusat PT PP Dirganeka Jakarta Timur Penelitian diawali dengan mengadakan observasi secara langsung ke PT PP Dirganeka Jakarta Timur. Tujuan dilakukannya observasi yaitu untuk mengetahui kondisi perusahaan sebenarnya, serta mengetahui harapan yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan.

2) Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan observasi, kemudian dilakukan identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Tujuan dilakukannya identifikasi masalah agar tujuan yang ingin dicapai menjadi jelas dan tepat sasaran. 3) Tujuan Penelitian

Selanjutnya melakukan tujuan peneltian. Hal ini dilakukan agar tujuan penelitian yang ingin dicapai menjadi jelas. Tujuan penelitian merupakan jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya dan menjadi perhatian pada penelitian ini.

4) Pengumpulan Data

Kemudian dengan pengambilan data yang didapat dari beberapa langkah pengumpulan data seperti kuesioner.

5) Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data, maka tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data - data yang telah didapat.

(28)

6) Analisis

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data - data yang telah didapat.

7) Kesimpulan dan Saran

Pada tahap akhir dari penelitian dilakukan penarikan kesimpulan dari semua tahap penelitian yang telah dilakukan. Pembuatan kesimpulan juga harus mampu menjawab tujuan penelitian. Selain kesimpulan, juga dibuat saran-saran untuk pengembangan penelitian.

Gambar

Tabel 3.1 Metode Penelitian  Tujuan  penelitian  Jenis  penelitian  Metode  penelitian
Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Gambar 3.1 Diagram Jalur 1X2X ZY
+5

Referensi

Dokumen terkait

Obat tradisional yang dapat digunakan untuk terapi analgetik adalah daun kelor (Moringae folium), sedangkan obat sintetik yang digunakan dalam terapi analgetik

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Dalam rangka mendukung daya saing UMKM, kebijakan untuk mendorong daya saing yang tinggi dilakukan melalui beberapa aktifitas antara lain mengkaitkan UMKM sebagai bagian dari

Dari perhJtungan metode pendekatan biaya dan metode pendekatan pendapatan, dilakukan rekonsiliasi indikasi nilai properti dengan melakukan pembobotan sehingga

Penyusunan strategi yang terletak pada step ketiga dalam proses managemen strategik, tidak terpisahkan dengan kegiatan step pertama dan kedua, yaitu pembentukan

penyusunan makalah ini, antara lain membantu agar teman-teman mahasiswa agar dapat.. memahami lebih dalam mengenai hukum-hukum

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in