• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Nefrolitotomi 2017 Kmb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Nefrolitotomi 2017 Kmb"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN NEFROLITOTOMINEFROLITOTOMI (POST OP) DI RUANG MENUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (POST OP) DI RUANG MENUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGA PURBALINGA Disusun Oleh : Disusun Oleh :

ANDRI RAHMAT GUMILAR ANDRI RAHMAT GUMILAR

15.074 15.074

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS MAOS

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS MAOS

 – 

 – 

 CILACAP CILACAP TAHUN 2016

(2)

I.

I. IDENTITAS DIRI KLIENIDENTITAS DIRI KLIEN Tanggal pengkajian (18/7/2017)Tanggal pengkajian (18/7/2017)  Nama

 Nama : Tn.M: Tn.M Umur

Umur : : 74 74 TahunTahun Jenis

Jenis kelamin kelamin : : Laki-lakiLaki-laki Alamat

Alamat : : Pedagan Pedagan rt rt 04 04 / / rw rw 08, 08, PurbalinggaPurbalingga Status

Status perkawinan perkawinan : : KawinKawin Agama

Agama : : IslamIslam Suku

Suku : : JawaJawa Pendidikan

Pendidikan : : SD SD (sekolah (sekolah dasar dasar )) Pekerjaan

Pekerjaan : : Buruh Buruh tanitani Lama

Lama bekerja bekerja : : Seumur Seumur hiduphidup Tgl.masuk

Tgl.masuk RS RS : : 21-06-201621-06-2016  No.Cm

 No.Cm : 593414: 593414 Dx.Medis

Dx.Medis : : Batu Batu Ginjal Ginjal (Nefroliti(Nefrolitiasis)asis)

II.

II. RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT

1.

1. Keluhan Utama Post OP

Keluhan Utama Post OP

Pasien mengatakan nyeri dibagian perut

Pasien mengatakan nyeri dibagian perut

2.

2. Keluhan Tambahan Post OP

Keluhan Tambahan Post OP

Pasien mengatakan lemas, mata buram kiri dan kanan, telinga keluar air

Pasien mengatakan lemas, mata buram kiri dan kanan, telinga keluar air

kiri dan kanan

kiri dan kanan

3.

3. Riwayat

Riwayat penyakit

penyakit sekarang

sekarang

::

Pasien datang dari IGD, dengan diagnosa medis batu ginjal, masuk di

Pasien datang dari IGD, dengan diagnosa medis batu ginjal, masuk di

Ruang Menur denga keluhan nyeri pada punggung dan pasien tidak

Ruang Menur denga keluhan nyeri pada punggung dan pasien tidak

sengaja meminum cairan pembersih lantai sehingga pasien dibawa ke

sengaja meminum cairan pembersih lantai sehingga pasien dibawa ke

IGD, dan dirawat diruang menur. TD : 140/80 mmHg,

IGD, dan dirawat diruang menur. TD : 140/80 mmHg,

 Nadi : 76 x/menit, RR : 23 x/menit, Suhu : 37 ºC

 Nadi : 76 x/menit, RR : 23 x/menit, Suhu : 37 ºC

4.

4. Riwayat

Riwayat penyakit

penyakit dahulu

dahulu

::

Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit Harapan Ibu satu bulan

Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit Harapan Ibu satu bulan

yang lalu karena asam lambung dan batu ginjal

yang lalu karena asam lambung dan batu ginjal

5.

5. Riwayat

Riwayat penyakit

penyakit keluarga

keluarga

::

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit TBC dan DM

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit TBC dan DM

(3)

III. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON 1. Persepsi Kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan sangat penting , karena bisa melakukan  pekerjaan dan aktivitas, jika pasien sakit segera di bawa kerumah sakit.

2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3xsehari, tidak teratur, makan gorengan setiap pagi, siang hari sayur-sayuran, tahu tempe malam hari, minum 5 gelas sehari, air putih dan teh.

Selama sakit : Pasien mengatakan makan nasi sisa ¼ porsi, sayur sisa ¼  porsi, minum 8 gelas sehari, jenis air putih post op

3. Pola Eliminasi

a. BAB

Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari, warna kuning kecoklatan, bentuk keras padat, konstipasi

Selama sakit : Pasien mengatakan belum BAB setelah Op  b. BAK

Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 3x sehari, warna putih kekuningan, bau khas

Selama sakit : Pasien mengatakan BAK lancar terpasang kateter, warna pekat kuning, bau khas

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4 1. Makan dan Minum

2. Mandi 3. Toileting 4. Berpakaian

5. Mobilitas di tempat tidur 6. Berpindah 7. Ambulasi / ROM V V V V V V V

0 : Mandiri, 1 : Alat bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : Dibantu orang la in dan alat, 4 : Bergantung total

Kesimpulan : Dari data diatas disimpulkan bahwa pola aktivitas dan latihan  pasien sepenuhnya di bantu orang lain/keluarga.

(4)

5. Pola Persepsi Sensasi dan Kognitif

Sebelum sakit : Penglihatan buram kanan dan kiri, pendengaran, perabaan,  penciuman, dan pengecap tidak ada gangguan

Selama sakit : Penglihatan buram kanan dan kiri, pendengaran, perabaan,  penciuman, dan pengecap tidak ada gangguan

6. Pola Istrirahat dan Tidur

Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidur pkul 11.00 WIB, lama tidur 7-8 jam sehari, pasien kadang tidur siang, malam hari sering terbangun karena nyeri diperut sampai kejang

Selama Sakit : Pasien mengatakan dirumah sakit sering tidur, karena tidak ada aktivitas, malam hari tidur 8 jam, malam hari juga sering terbangun karena haus

7. Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri

Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sangat peduli terhadap kesehatannya, dan kondisi tubuh harus selalu sehat

Selama Sakit : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah dan bisa bekerja lagi

8. Pola Hubungan Pasien

Sebelum Sakit : Pasien mengatakan hubungan pasien dan keluarga baik dengan tetangga dan masyarakat juga baik

Selama Sakit : pasien mengatakan hanya berinterksi dengan keluarga yang menungguinya dan dengan sodara yang mengunjunginya dirumah sakit

9. Pola Seksualitas dan Reproduksi

Sebelum sakit : Pasien mengatakan baik-baik saja

Selama sakit : Pasien mengatakan sudah tidak memikirkan itu karena sudah tua

10. Pola Management Koping Stress danToleransi

Sebeleum sakit :Pasien mengatakan tidak terlalu cemas dan bisa menghadapi siap di OP dan dirawat setelah OP dirumah sakit

Selama sakit : Pasien mengatakan biasa saja, karena sudah siap sebelum menghadapi Op, wajah psien santai dan sering tertawa

11. Sistem Nilai dan Keyakinan

Sebelum sakit : Ibadah klien tidak terganggu,beribadah berjamaah dimasjid Selama sakit : pasien mengatakan ibadah terganggu, beribadah dikasur,

(5)

IV. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesadaran Umum : Cukup

2. Kesadaran : ComposMentis GCS : E4M6V5=15 3. Tanda

 – 

 tanda vital

a. TD : 140/80 mmHg  b.  Nadi : 76 x/menit

c. Respiratory Rate : 23 x/menit d. Suhu : 37 ºC 4. BB / TB BB : 49 kg TB : 160 cm V. PENGKAJIAN FISIK 1. Kepala

Bentuk : Normochepal, tidak terdapat benjolan, tidak ada luka

Rambut : Pendek 1cm beruban, kulit rambut bersih agak sedikit berminyak

2. Mata

Simetris, Fungsi penglihatan buram , konjungtiva ananemis 3. Wajah

Bentuk agak oval, tidak ada luka, simetris, sedikit berminyak 4. Hidung

Simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada pembengkakan, bersih, tidak ada  pollip

5. Mulut dan Gigi

Mukosa mulut bersih dan lembab, keadaan gigi banyak yang tanggal dibagian depan, lidah bersih warna merah muda

6. Telinga

Fungsi pendengaran baik, kedua telinga keluar serumen cair, tidak ada luka dan kelainan, simetris

7. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe, tidak ada lesi 8. Thorax

Inspeksi : Dada simetris, terlihat ictus cordis (Jantung), pengembangan dada simetris(Paru), RR : 28 x/menit, tidak ada luka dan benjolan, warna kulit sawo matang

(6)

Palpasi : Teraba ictus cordis pada costa ke 5(jantung),vocal fremitus dada  paru kanan dan kiri sama(paru), tidak ada benjolan

Perkusi : tidak ada pembesaran jantung, suara paru sonor kanan kiri (paru) Auskultasi: irama jantung teratur, tidak gallop dan murmur, suara nafas

vesicular(paru) 9. Abdomen

Inspeksi : Ada bekas luka op.nefrolitotomi diabdomen kuadran 7, perut cembung, warna kulit abdomen sawo matang

Auskultasi : Bising usus 18x/menit

Perkusi : Terdengar suara abdomen timpani

Palpasi : Distensi abdomen, nyeri tekan pada abdomen kanan kuadran 7 karena ada luka post op nefrolitotomi

10. Ektremitas

Atas : teraba hangat, terpasang IVFD RL 24 tpm dextra, tidak ada lesi dan kecacatan, kekuatan otot 5/5

Bawah : tidak ada oedema dan kecacatan, tidak ada luka dan jejas,kekuatan otot 5/5

11. Genetalia

Tampak bersih, terpasang kateter, warna lebih hitam dari kulit lainnya 12. Kulit/integument

Warna kulit sawo matang, kulit lembab agak kering, keriput, turgor kulit <2 second

(7)

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang Tanggal 18/07/2017 // jam 15:17 WIB Laboratorium

# HEMATOLOGI

Paket darah rutin Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin L 11,2 g/dL 13,2-17,3 Leukosit H 14,6 10^3/Ul 3,8-10,6 Hematokrit L 32 % 40-52 Eritrosit L 3,7 10^6/Ul 4,4-5,9 Trombosit 305 10^3/Ul 150-440 MCH 30 Pg 26-34 MCHC 35 g/dL 32-36 MCV 87 fL 80-100 DIFF COUNT Eusinofil 3 % 1-3 Basophil 0 % 0-1  Netrofil segmen H 81 % 50-70 Limfosit L 7 % 25-70 Monosit H 9 % 2-8

# KIMIA KLINIK Tanggal 17/07/2017 // jam 09:35 WIB

 Natrium 139,0 mmol/L 135,0-147,0

Kalium 3,7 mmol/L 3,5-5,5

Klorida H 106,0 mmol/L 95,0-100,0

# GULA DARAH SEWAKTU L 79,0 mg/dL 100-150

Ureum H 57,5 mg/dL 10-50

Kreatinin 1,05 mg/dL 05-1,1

Albumin 4,2 mg/dL 3,4-4,8

# SERO IMUNOLOGI

(8)

# RADIOLOGI Tanggal 17?07/2017 // Jam 08:52 WIB

 EKG : Interpretation

 Normal Sinus Rhythm

Posiblle left atrial enlargement Orderline ECG

 Rontgen :

- USG : Tanggal 17/7/2017

- Hepar : Bentuk , Ukuran ; Echoparenkim normal, tak tampak nodul, V  porta, V Hepatica, baik, IHBD, EHBD, baik.

- Lien : Bentuk, ukuran ; echoparenkim ormal, tak tampak nodul - VF : Sorciluition obn, tak tampak batu.

- Ren.Kanan : Bentuk, Ukuran ; echoparenkim normal, tampak batu uurn 10,1 mm, SPC tak melebar pada CDFI flow baik,

- Ren.Kiri : Bentuk, Ukuran ; echoparenkim normal, tapak batu kecil kecil ukuran 4,1 mm, tampak kista ukuraan 10,7 mm, SC tak melebar,  pada CDFI flow baik.

- VV : Dinding menebal, kurang rata, tak tampak batu, tak tampak  pembesaran prostat.

Kesimpulan :

1.  Nefrolhitiasis bilateral, ukuran batu di Ren,Dextra 10,1 mm, ukuran batu di Ren.Sinistra 4,1 mm

2. Kista di Ren.Sinistra, ukurab kista 10,7 mm 3. Cytitis,tak tampak BPH

4. Hepar, Lien, VF, Pancreas baik

# LAIN-LAIN Tanggal 18/07/2017

 Laporan OP : macam OP : Extended pyelo lytotomi

 Tanggal OP : 18/07/2017

 Waktu OP : 08:00 WIB

 Ahli bedah : dr. Fajar Nugraha Yuniarso,Sp.V

 Ahli anestesi: dr. Awal Sp.A dan Ali S

 Asisten : Baruno

 Jenis OP : OP.Besar nefrolitotomi

 Jenis anestesi: Anestesi Total # THERAPI MEDIS

 IVFD RL (Ringer Laktat) : 24 tpm

 Injeksi ranitidine 2x1 50 mg

 Injeksi ketorolac 2x1 30 mg

 Injeksi ceftriaxone 2x1 1gr dan Antasid 3x1 C # TRANSFUSI :

(9)

-ANALISA DATA

 NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada  perut bagian kanan pada luka OP

P : Nyeri pada saat bergerak dan mau tidur

Q : Nyeri terasa perih

R : Nyeri dibagian abdomen kanan kuadran 7

S : Skala nyeri 8

T : Setelah operasi sampai sekarang hilang timbul DO: Ekspresi pasien meringis

menahan nyeri, tampak lupa pos Op.

TD = 140/80 mmHg, S = 37 ºC RR = 23 x/menit , N = 76x/menit

Insisi pembedahan Nyeri akut

2. DS : Pasien mengatakan sudah

dilakukan operasi pada ginjalnya dan luka tidak bersih

DO: imobilisasi, terpaang drain/kateter, terdapat luka operasi dibalut kassa halus, cairan keluar banyak warna merah

Invasi kuman pada luka operasi

Risiko infeksi

3. DS : Pasien mengatakan ad bekas luka operasi dibagian perut sebela kanan

DO : terdapat luka bekas operasi dibagian abdomen kuadran 7 dan dijahit masih basah

Interupsi mekanis  pada kulit/jaringan

Kerusakan integritas  jaringan kulit

(10)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.  Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan pada luka operasi nefrolitotomi.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan invasi kuman pada luka operasi ditandai dengan terdapat luka bekas operasi ditandai dengan dengan terdapat luka bekas operasi.

3. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kuliat/jaringan ditandai dengan terdapat luka operasi dibagian abdomen kuadran 7 dan dijahit.

(11)

INTERVENSI KEPERAWATAN

 NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

TINDAKAN RASIONAL 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kontrol nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil :

Kontrol nyeri  NO INDIKATOR IR ER 1. Mengenai kapan nyeri terjadi 3 2 2. Menggunakan analgesik yang direkomendas ikan 3 2 3. Melaporkan nyeri yang terkontrol 3 2 Ket :

1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan

3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan

5. Secara konsisten menunjukkan

1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri sebelum mengobati 2. Cek adanya riwayat alergi obat 3. Pilih analgesik atau kombinasi analgesik yang sesuai ketika lebih dari satu diberikan 4. Berikan kebutuhan kenyaman dan aktifitas lain yang dapat membantu relaksasi untuk memfasilitasi  penurunan nyeri 5. Susun harapan yang positif mengenai keefektifan analgesik untuk 1. Agar lebih efektif  pengobatannya setelah tahu lokasinya

2. Agar tidak ada  penambahan gangguan 3.Agar cepat memberikan efek terapeutik yang efektif 1. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk menurunkan atau mengontrol nyeri 2. Agar  pemberian analgesik lebih tersusun

(12)

mengoptimalkan respon pasien 6. Kolaborasikan dengan dokter apakah obat, dosis, rute  pemberian, atau  perubahan interval dibutuhkan, buat rekomendasi khusus  berdasarkan  prinsip analgesik 7. Ajarkan tentang  penggunaan analgesik strategi untuk menurunkan efek samping dan harapan terkait dengan keterlibatan dalam keputusan  pengurangan nyeri 3. Dengan  berkolaborasi masalah nyeri yang diderita dapat cepat terkontrol 4.Agar klien dapat mengontrol nyeri secara mandiri 2. Gangguan kenyamanan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan kenyamanan dapat teratasi dengan kriteria hasil :  NO INDIKATOR IR ER 1. Kontrol terhadap gejala 2 4 2. Relaksasi otot 2 4 3. Posisi yang nyaman 2 4 Ket : 1. Sediakan lingkungan yang tidak mengancam 2. Tunjukan ketenangan 3. Tawarkan pasien untuk tetap  berada dilingkungan 1.Untuk tujuannya  pasien  beristirahat dengan tenang 2.Untuk mendapatkan ketenangan 3.Agar pasien tetap nyaman dalam  posisinya

(13)

1. Sangat terganggu 2. Banyak terganggu 3. Cukup terganggu 4. Sedikit terganggu 5. Tidak terganggu  baru selama interaksi awal dengan yang lain

4. Fasilitasi untuk mempertahanka n kebiasaan tidur  pasien 5. Dukung keluarga untuk menyediakan  barang pribadi yang digunakan  pasien atau untuk kesenangan 6. Dengarkan ketakutan keluarga pasien 7. Diskusikan situasi khusus atau individu yang mengancam  pasien atau keluarga 4.Agar keselamatan klien dapat terjaga 5.Agar kesembuhan klien dapat diatasi kesembuhannya dengan cepat 6.Untuk meberi solusi kepada  pasien 7.Masalah klien agar cepat teratasi

(14)

3. Hambatan mobilitas fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah pergerakan dapat teratasi dengan kriteria hasil:

 NO INDIKATOR IR ER 1. Keseimbangan 1 3 2. Cara berjalan 1 2 3. Gerakan otot 2 3 4. Gerakan sendi 2 3 Ket : 1. Sangat terganggu 2. Banyak terganggu 3. Cukup terganggu 4. Sedikit terganggu 5. Tidak terganggu 1. Monitor  peralatan traksi terhadap  pengguanaan yang sesuai 2. Balikkan tubuh

pasien

 sesuai dengan kondisi kulit 3. Tinggikan kepala tempat tidur 4. Sangga dalam sandaran yang sesuai 5. Dorong pasien untuk terlihat dalam perubahan sisi 6. Tinggikan  bagian tubuh yang terkena dampak 7. Berikan obat dengan tepat 1.Untuk mengetahui  peralatan traksi yang digunakan 2.Agar pasien tidak luka 3.Agar pasien merasa rileks 4. Agar pasien merasa rileks 5.Agar pasien mampu mengikuti intruksi dalam  perubahan  posisi 6.Agar bagian tubuh yang terkena dampak  bisa lemas tidak

kaku 7.Untuk mengurangi kondisi yang sedang terjadi IMPLEMENTASI KEPERAWATAN  N O DIAGNOSA KEPERAWATA  N HARI/TGL/JA M INTERVENSI EVALUASI RESPON PARA F

1. Nyeri akut Selasa 21-06-2016 Jam 08:30 wib Melatih pasien relaksasi dan distraksi dan mendampinginy a Ds : pasien mengataka n nyeri sat menelan Do : pasien terlihat

(15)

Jam 09:30 wib Jam 10:00 wib Monitor hasil latihan Memberikan injeksi intra selang mematuhi insstruksi melatih relaksasi dan distraksi Ds : pasien mengataka n nyeri menelan masih  belum teratasi Do : pasien terlihat  pucat Ds : -Do : injeksi masuk ke IV intra selang 2. Gangguan kenyamanan Rabu 22-06-2016 Jam 09:00 wib Jam 09:30 wib Melatih pasien untuk nyaman dan mendampingi Memberikan  pendidikan kesehatan tentang  pentignya istirahat bagi tubuh Ds : pasien mengataka n ingin  beristirahat tidur dengan nyaman Do : pasien mematuhi istirahat melatih kenyamana n Ds : pasien mengataka n ingin meningkat akaan

(16)

kesehatann ya Do : pasien terlihat mengerti dan melaksana kanya

3. Nyeri akut Kamis 23-06-2016 Jam 09:00 wib Jam 09:30 wib Jam 10:00 wib Melatih pasien tehnik relaksasi dan distraksi dan mendampingi kembali Monitor hasil latihan Memberika injeksi intra selang Ds : pasien mengataka n nyeri saat menelan sudah menurun Do : pasien terlihat mematuhi instruksi melatih relaksasi dan distraksi Ds : pasien mengatakan nyeri menelan masih bisa di tahan Do : pasien terlihat meringis saat akan menelan makanan

(17)

Ds : -4. Gangguan kenyamanan Jam 11.00 wib Jam 11:30 wib Melatih pasien untuk nyaman kembali Memotivasi  psien untuk melakukannya kembali di rumah Do : injeksi masuk ke IV intra selang Ds : pasien mengataka n sudah  bisa nyaman sedikit-sedikit Do : pasien terlihat mematuhi instruksi melatih kenyamana n fisik Ds : pasien mengataka n bersedia dan melakukan nya Do : pasien terlihat mengerti atas motivasi yang telah di berikan

(18)

5. Hambatan mobilitas fisik Jam 13:00 wib Jam 13:30 wib Melatih pasien untuk berjalan Memotivasi pasiien untuk mecoba kembali sehari sekali Ds : pasien mengatakan masih kaku  punggung dan  pinggangnya Do : pasien terlihat mematuhi insruktur melatih mobilitas Ds : pasien mengatakan akan berusaha Do : pasien terlihat mematuhi atas motivasi yang telah di  berikannya CATATAN PERKEMBANGAN  NO . DIAGNOSA KEPERAWAT AN TANGG AL

CATATAN PERKEMBANGAN PARA F

1. Neyeri akut 21-06-2016

S : pasien mengatakan nyeri  belum menurun

O : -pasien terlihat gelisah -pasien terlihat pucat A : N O INDIKATOR I R E R A 1. Mengenali kapan nyeri terjadi 3 2 1 2. Menggunaka n analgesic yang di 3 2 1

(19)

rekomendasik an 3. Melaporkan nyeri yang terkontrol 4 2 1 Ket :

1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Secara konsisten menunjukkan P : lanjutkan intervensi 4. berikan kebutuhan

kenyamanan dan aktifitas lain dapat membantu

relaksasi untuk memfasilitasi penurunan nyeri

7. Ajarkan tentang

pengguanaan analgesik, strategi untuk menurunkan efek samping harapan terkait dengan keterlibatan dalam keputusan pengurangan nyeri 2. Gangguan kenyamanan 22-06-2016

S : pasien mengatakan gangguan kenyamanan sudah menurun

O : pasien terlibat menghabiskan makanannya ¾ porsi dan tidur selama 6 jam

(20)

A :  N O INDIKATO R I R E R A 1. Kontrol terhadap gejala 2 4 4 2. Relaksasi otot 2 4 5 3. Posisi yang nyaman 2 4 5 Ket : 1. Sangat terganggu 2. Bayak terganggu 3. Cukup terganggu 4. Sedikit terganggu 5. Tidak terganggu P : lanjutkan intervensi 4. fasilitasi untuk mempertahankan tidur 5. Dukung keluarga untuk

meyediakan barang pribadi yang digunakan pasien atau untuk kesenangan

(21)

3. Hambatan mobilitas fisik

23-06-2016

S : pasien mengatakan hambatan mobilitas fisik sudah mulai menurun

O : pasien terlihat berjalan sendiri ke toilet A :  N O INDIKATO R I R E R A 1. Keseimbang an 1 3 1 2. Cara  berjalan 1 2 1 3. Gerakan otot 2 3 2 4. Gerakan sendi 2 3 3 Ket : 1. Sangat terganggu 2. Banyak terganggu 3. Cukup terganggu 4. Sedikit terganggu 5. Tidak terganggu P : Lanjutkan intervensi 1. Monitor peralatan traksi

terhadap pengurangan yang sesuai

5.Dorong pasien terlibat dalam  perubahan posisi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembiasaan shalat Dhuha di MI Mihammadiyah PK Kartasura: a) Pembiasaan shalat Dhuha dikerjakan pada jam istirahat pertama

penjelasan dilaksanakan mulai hari Kamis, 23 Januari 2014 Jam 09:00 s/d Kamis, 24 Januari 2014 jam 10:00 wib, atas penjelasan tersebut terdapat pertanyaan dari peserta

− Menganjurkan keluarga dan orang terdekat pasien untuk berbincang dengan klien. − Mengajarkan tehnik relaksasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan Di PKU Muhammadiyah Gombong tentang pengaruh teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan Di PKU Muhammadiyah Gombong tentang pengaruh teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi

O= Klien mengerti dan mampu melakukan teknik distraksi, relaksasi, kompres dingin dan hangat dengan benar, mampu menyebutkan. makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik dilakukan pada tanggal 10 Mei 2012 jam 09.00 WIB secara subyektif pasien

Implementasi yang dapat dilakukan untuk pasien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu melatih klien untuk melakukan relaksasi: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal, senam, dan